Seminar RanCANGAN prajb

19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dokter sebagai tim kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan dikantor kesehatan pelabuhan. Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelaksanaan perkerjaan di unit kerja. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ANEKA yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Seorang ASN dapat dikatakan PNS yang akuntabel apabila mampu mengatasi masalah, dalam artian mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani waga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN harus bersikap professional dan berintegrasi dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi

description

prajab

Transcript of Seminar RanCANGAN prajb

Page 1: Seminar RanCANGAN prajb

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara, pegawai ASN

berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi

ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada publik.

Dokter sebagai tim kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan

kegiatan pelayanan dikantor kesehatan pelabuhan. Dengan menerapkan nilai-nilai dasar

ANEKA dalam pelaksanaan perkerjaan di unit kerja. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam

ANEKA yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.

Seorang ASN dapat dikatakan PNS yang akuntabel apabila mampu mengatasi masalah,

dalam artian mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak

terlibat dalam politik praktis, melayani waga secara adil dan konsisten dalam menjalankan

tugas dan fungsinya.

Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak

diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN harus bersikap

professional dan berintegrasi dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar

keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud

memperdayakan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap

ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan,

akuntabel, dan memuaskan publik.

Upaya Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

dan bersih semakin nyata terlihat, dimulai dari opini yang diberikan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan  Kemenkes tahun 2013 yang meraih Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP), dilakukannya Penandatanganan Komitmen Bersama

sebelas stakeholders terkait upaya pencegahan tindakan gratifikasi, kemudian diterbitkannya

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 14 Tahun 2014 mengenai Pengendalian Gratifikasi, dan

Page 2: Seminar RanCANGAN prajb

yang dilakukan pada hari ini (24/2) adalah Penadatanganan Komitmen Melaksanakan

Pembangunan Kesehatan Yang Baik, Bersih dan Melayani Dengan Semangat Reformasi

Birokrasi di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Dumai

Penandatanganan komitmen saat ini merupakan tindak lanjut penandatanganan komitmen

melaksanakan pembangunan kesehatan yang baik, bersih dan melayani dengan semangat

Reformasi Birokrasi tanggal 27 Januari 2015 oleh seluruh kepala satuan kerja di lingkungan

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang sebelumnya

sudah terlebih dahulu dilaksanakan di tingkat Kementerian Kesehatan RI tanggal 9 Januari

2015. Komitmen bersama ini untuk mendukung pelaksanan Reformasi Birokrasi di

lingkungan Kementerian Kesehatan, di mana pada 9 Pebruari 2015 telah dilakukan evaluasi

perkembangan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan oleh tim RB yang diverifikasi

oleh tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB yang meliputi delapan area

perubahan.

Hasil evaluasi Reformasi Birokrasi ini merupakan kinerja dari Kementerian Kesehatan di

mana di dalamnya sangat dipengaruhi oleh kinerja semua unit yang ada, baik di pusat

maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah.

Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai-nilai organisasi diperlukan kontribusi ASN

untuk dapat mengetahui “apakah nilai-nilai organisasi yang akan menjadi tempat ASN

bekerja, telah selaras dan menampung secara maksimal nilai-nilai dasar anti korupsi?.

Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan menjadi payung bagi kontribusi Anda

dalam membangun sistem integritas.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

Page 3: Seminar RanCANGAN prajb

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil Kantor kesehatan Pelabuhan kelas III Dumai

Alamat :

Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Dumai :

Sesuai peraturan menteri kesehatan nomor 356 tahun 2008 sebagaimana diubah menjadi

peraturan menteri kesehatan nomor 2348 tahun 2011

B. VISI DAN MISI

Visi :

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotongroyong.

Misi :

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

Page 4: Seminar RanCANGAN prajb

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara

hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Pemerintah memiliki agenda dalam penyelenggaraan pemerintah yaitu : menerapkan TRISAKTI

dan NAWA CITA. Dalam implementasi penyelenggaraan program PP dan PL NAWACITA

pemerintah Indonesia dijabarkan berikut :

TRISAKTI PP DAN PL

1. Berdaulat dalam politik

2. Berdikari dalam ekonomi

3. Berkepribadian dalam budaya

1. Penyakit (agen penyakit) dapat menjadi kekayaan dan memiliki posisi tawar dalam hubungan internasional

2. Setiap penyakit endemik harus mampu dicegah, dikendalikan, diberantas, dan ditanggulangi dengan kekuatan dan sumberdaya sendiri

3. Watak dan perilaku seluruh warga negara menjadi aset budaya bangsa guna mencegah, mengendalikan, memberantas, dan mananggulangi penyakit dan faktor risikonya.

NAWACITA PP DAN PL

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi

1. Melakukan rekondisi sumber daya nasional dan kearifan lokal dalam melindungi seluruh warga bangsa agar

Page 5: Seminar RanCANGAN prajb

segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

terhindar dari ancaman penyakit dan faktor risikonya.

2. Upaya perlindungan diwujudkan dalam Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan manajemen yang bersih, transparan, akuntabel, serta efektif dan efisien.

3. Meningkatkan kinerja Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan berbasis masyarakat dan penguatan peran daerah dalam bingkai program nasional yang terpadu dan terintegrasi.

4. Menyiapkan regulasi sebagai dasar tindak Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam rangka reduksi, eliminasi, dan eradikasi, baik skala lokal, nasional, regional maupun global.

5. Mengurangi dan/atau mencegah potensi risiko penyebaran penyakit dan meminimalisasi dampak buruk akibat penyakit dan buruknya kualitas kesehatan lingkungan.

6. Meningkatkan kemampuan dalam mencegah, mengendalikan, memberantas dan menanggulangi kejadian penyakit serta faktor risikonya di seluruh wilayah NKRI termasuk di lingkungan pintu masuk negara agar tercipta suasana kesehatan lingkungan yang sehat sebagai prasyarat utama dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing sumberdaya manusia Indonesia.

7. Menjalin komunikasi, informasi, dan edukasi dengan mitra strategis dan warga masyarakat agar timbul dan berkembang pemahaman terhadap upaya pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan penyakit serta faktor risikonya dengan teknologi tepat guna yang digali dari bumi sendiri.

8. Melakukan perubahan mendasar terhadap kebijakan dan strategi guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan berbasis masyarakat dan penguatan daerah.

9. Menggali dan mengembangkan sumber daya dan kearifan lokal untuk melakukan penguatan kembali upaya pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan penanggulangan penyakit serta faktor risikonya berdasarkan permasalahan yang dihadapi.

C. TUGAS POKOK KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Page 6: Seminar RanCANGAN prajb

KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,

penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak

kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap

penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan

pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. (Pasal 2

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR

KESEHATAN PELABUHAN)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, KKP

menyelenggarakan 16 (enam belas) fungsi (Pasal 3 PERATURAN MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/ PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN

TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN) :

1. pelaksanaan kekarantinaan.

2. pelaksanaan pelayanan kesehatan.

3. pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

Negara.

4. pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit

yang muncul kembali.

5. pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia.

6. pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan

dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.

7. pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa

(KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan

kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

8. pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat Negara.

9. pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta

bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA

impor;

10. pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.

Page 7: Seminar RanCANGAN prajb

11. pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat Negara.

12. pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat Negara

13. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat Negara

14. pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan

pelabuhan

15. pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

Negara

16. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP

Nilai anti korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan

kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,

salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik

dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan

tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara

jangka panjang.

Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA

KORUPSI . Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana

korupsi yang terdiri dari :

1) Kerugian keuangan negara

2) Suap-menyuap

3) Pemerasan

4) Perbuatan Curang

5) Penggelapan dalam Jabatan

6) Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

Page 8: Seminar RanCANGAN prajb

7) Gratifikasi.

Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub

c UU no.3/71). Kesadaran Anti korupsi Anda yang telah mencapai puncak tertinggi akan

menyentuh spiritual accountability Anda, apalagi ketika menyadari bahwa dampak korupsi itu

tidak sekedar kerugian keuangan negara, namun ada kaitannya dengan kerusakan kehidupan.

Sebagai bagian dari warga negara

Indonesia dengan keyakinan akan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kehidupan akan

disadari sebagai 3 episode utama, sebelum kehidupan dunia, kehidupan dunia sendiri dan

kehidupan paska dunia. Penyimpangan secara sosial terjadi ketika manusia menyimpang atau

lupa pada perjanjian mereka dengan Tuhannya, pada saat di alam Roh (Primordial Covenant).

Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, yang akan menghasilkan visi

dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk

mendapatkan hasil terbaik. Hubungan konsekuensi tersebut idealnya dapat menjamin bahwa

pemilik spiritual accountability yang baik akan mendorong public accountability yang baik pula,

dan tentunya tidak akan tergerak dan mempunyai niat sedikit pun untuk membuat kerusakan di

muka termasuk didalamnya adalah melakukan korupsi, sebaliknya justeru akan mempunyai niat

yang sangat kuat untuk menghindari korupsi.

Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negara namun

dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat

pula bersifat jangka panjang

Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu

ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh

ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk

anti korupsi

Tunas integritas merupakan terjemahan dari konsep yang berprinsip bahwa manusia

sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai

makhluk dengan aspek jasmani dan rohani, serta makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan

lingungannya, maka pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun integritas

individu yang selaras dengan integritas organisasi dan bangsa.

Page 9: Seminar RanCANGAN prajb

Faktor manusia sebagai kunci perubahan mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia

dipandang sebagai pembenahan permasalahan akhlak/moral. Konsep manusia sebagai faktor

kunci keberhasilan bukan berarti menafikan faktor lainnya, apalagi jika memperhatikan korupsi

yang sudah menjadi kejahatan yang luarbiasa, maka perlu dilakukan pemberantasan secara

terintegrasi. Dengan demikian, pembenahan akhlak/moral berarti membangun integritas individu

dan budaya anti korupsi serta membangun sistem yang berintegritas. Para tunas integritas

diharapkan dapat menjalankan peran strategis dalam organisasi berupa:

1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, mereka menjadi kumpulan orang yang

selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai.

2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam pembangunan sistem integritas

hingga semua peluang korupsi dan berbagai penyimpangan lainnya dapat ditutupi.

3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk berintegritas tinggi

KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti

korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut : 1) jujur, 2) peduli, 3)

mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, 9) adil.

Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan pendekatan beragam cara, diantaranya

melalui : 1) Kesediaan, 2) Identifikasi dan 3) Internalisasi. Tingkat permanensi penanaman

ataupun perubahan sikap dan perilaku melalui pendekatan internalisasi akan lebih permanen

dibandingkan dengan identifikasi dan kesediaan.

Page 10: Seminar RanCANGAN prajb

Jenis Kegiatan Jumlah Nama Kegiatan

SKP Melaksanakan pelayanan

pasien rawat jalan

Tugas tambahan Melaksanakan tugas

jaga

Melakukan vaksin

meningitis pada

pasien umroh

Melaksanakan

pemeriksaan p3k pada

Page 11: Seminar RanCANGAN prajb

kapal

Melakukan kegiatan

posko kesehatan di

pelabuhan pada situasi

khusus (tahun baru,

dll )

Menerbitkan buku

ICV

Menerbitkan dokumen

ijin angkut orang sakit

Boarding Kapal

Tugas kreatifitas Pencegahan Penyakit Tidak

Menular

Formulir Rancangan Kegiatan Aktualisasi Dan Nilai Dasar Yang Terkandung

No

SumberKegiatan

NamaKegiatan

TahapanKegiatan

OutputKegiatan

Nilai dasar yangTerkandung

Kontribusi terhadap visi,

misi organisasi

KontribusiTerhadap

Nilai organisasi

Uraian Nilai

1. SKP Melaksanakan pelayanan rawat jalan

- Pasien melakukan pendaftaran- Menyiapkan rekam medik pasien- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien- Memberi terapi/pengobata

- Pasien mendapatkan no. urut- Rekam Medik tersedia- Diagnosis ditegakkan- Pasien tertangani

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Antikorupsi

Page 12: Seminar RanCANGAN prajb

n terhadap pasien

2 Tugas Tambahan

Melaksanakan tugas jaga/piket

*Menerima jadwal jaga/piket*Melaksanakan jaga/piket

*Mengetahui Jadwal piket*Pelayanan terpenuhi

-Akuntabilitas

3 Tugas Tambahan

Melaksanakan vaksinasi meningitis pada jamaah umroh

*Jamaah menyiapkan fotocopy passport*Jamaah menyiapkan pas foto 4x6 berwarna*Jamaah mengisi formulir bioadata *Melakukan pemeriksaan anamnesis dan fisik pada jamaah umroh*Memberi penjelasan tmanfaat dan efek samping dari vaksin meningitis*Menyiapkan vaksinMenyiapkan pasien*Melakukan penyuntikan vaksinasi

*Fotocopy passport tersedia*Pas foto 4x6 berwarna tersedia*Formulit biodata terisi*Pasien layak dilakukan vaksinasi meningitis*Pasien memahami manfaat dan efek samping dari vaksinasi meningitis*Vaksin tersedia*Pasien siap dilakukan penyuntikan*Pasien tertangani

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Antikorupsi

4 Tugas Tambahan

Melaksanakan pemeriksaan P3K pada kapal

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Antikorupsi

5 Tugas Tambahan

Melaksanakan Posbindu

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-Komit

Page 13: Seminar RanCANGAN prajb

Men mutu-Antikorupsi

6 Tugas Tambahan

Menerbitkan buku ICV

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Antikorupsi

7 Tugas Tambahan

Menerbitkan dokumen ijin angkut orang sakit

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Antikorupsi

8 Tugas Tambahan

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Antikorupsi

9 Tugas Kreatifitas

- AkunTabilitas-NasionaLisme-EtikaPublik-KomitMen mutu-Anti

Page 14: Seminar RanCANGAN prajb

korupsi