Seminar Krisis Finansial

12
Fenomena Krisis Finansial Global: Perspektif Antropologi Sjafri Sairin 14 Maret 2009 UNNES

description

Seminar Oleh Bpk. Sjafri syairin Guru Besar Antropologi UGM Yogyakarta

Transcript of Seminar Krisis Finansial

Page 1: Seminar Krisis Finansial

Fenomena Krisis Finansial Global: Perspektif Antropologi

Sjafri Sairin

14 Maret 2009

UNNES

Page 2: Seminar Krisis Finansial

Globalisasi dan Proses Kebudayaan

Globalisasi adalah ketika ide, informasi dan unsur-unsur budaya berkembang melintasi batas-batas wilayah, negara dan masyarakat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.

Appadurai mengatakan bahwa globalisasi adalah proses kebudayaan, yang terbagi pada lima dimensi:

Page 3: Seminar Krisis Finansial

Ethnoscapes, pengaruh gelombang mobiltas manusia: tourists, refugees, tenaga kerja dan lain-lain

Technoscapes, penetrasi teknologi yang dibawa oleh perusahaan multi-nasional dan pemerintah.

Finanscapes, masuknya gelombang dana internasional dan pasar uang.

Mediascapes, penetrasi informasi melalui penerbitan, televisi dan film dsb.

Ideoscapes, pengaruh gagasan baru seperti demokrasi, kebebasan, hak Azazi manusia.

Page 4: Seminar Krisis Finansial

Globalisasi dan Finanscapes

Dari 5 dimensi itu yang sangat penting dalam proses globalisasi tersebut adalah Finanscapes

Melalui pasar bebas dan deregulasi produksi dan pasar modal, kehidupan ekonomi suatu negara menjadi sangat tergantung dari kekuatan modal dan pasar internasional.

Page 5: Seminar Krisis Finansial

Ketergantungan

Negara-negara maju (advanced countries) dengan basis ekonomi kuat, terutama Amerika, sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi negara-negara berkembang

Tingkat ketergantungan (dependency) negara-negara berkembang kepada negara maju sangat kuat

Page 6: Seminar Krisis Finansial

Impak dari Ketergantungan

Ketergantungan ekonomi, melebar ketergantungan ke bidang Sosial dan Politik, dan keamanan.

Kemandirian dan kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri menjadi terpenjara.

Tercipta bentuk neo-kolonialisme, melalui pintu kegiatan ekonomi dan politik.

Hubungan yang terjadi bukan bersifat Patron-Client relationship, tetapi antara penjajah dan yang dijajah

Page 7: Seminar Krisis Finansial

Krisis Moneter dan Finansialdi Indonesia

Setelah kemerdekaan, paling tidak di Indonesia telah terjadi dua kali krisis ekonomi:

1998, krisis moneter 2008, krisis finansial Ini menunjukkan tingkat ketergantungan

bangsa Indonesia sangat kuat dengan negara-negara maju, terutama Amerika.

Page 8: Seminar Krisis Finansial

Impak Krisis Global Terhadap Kelompok Masyarakat

Jumlah pengangguran bertambah karena:

1.collaps nya industri padat modal.2. Produksi barang export terhenti karena demand

dari luar menurun

3. Produksi yang menghandalkan subsitusi bahan import, kesulitan dalam melanjutkan aktivitas.

4. Inflasi meningkat

Page 9: Seminar Krisis Finansial

Kelompok Mana Yang Kena Imbas?

Masyarakat Indonesia dapaty dibagi pada 4 kelompok1. Komunitas Terpencil (Tribal Society)-aman2. Masyarakat Petani Tradisional (Peasant

Society)-setengah aman3. Masyarakat Industri (Industrial Society)-parah,

terutama buruh4. Masyarakat Maya (Cyber Society) ?

Page 10: Seminar Krisis Finansial

Response Terhadap Krisis

1. Adaptasi dengan perubahan:* Mutual help (solidaritas mekanik)

dalam keluarga luas (Extended family).2. Adaptasi dengan lingkungan yang berubah: cukup

tinggi * Mengurangi kuantitas dan kualitas konsumsi3. Perilaku Menyimpang –kriminalitas, penggunan

bahan berbahaya untuk produksi makanan, meningkatnya intensitas seremonial.

Page 11: Seminar Krisis Finansial

Kebijakan yang patut dilakukan pemerintah

Jangka Pendek:1.Penataan Sektor Informal di perkotaan dengan kebijakan

tanpa penggusuran 2.Mengarahkan para penganggur untuk mendapatkan lahan produktif atau lahantidur untuk diolah

3. insentif pajak pada industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja

4. menurunkan suku bunga perbankan. 5. Mendorong tumbuhnya usaha mandiri

Page 12: Seminar Krisis Finansial

Jangka Panjang:

Mengarahkan kebijakan negara untuk menuju bangsa yang mandiri, baik di bidang ekonomi, politik dan lainnya.

TERIMA KASIH