SELVIANA APRIYANTI NAHAK

80
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lata r Be lakan g Penyak it mala ria mer upa kan sala h sat u mas alah kese hat an masy arak at yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit malaria termasuk dalam tiga besar  penyakit infeksi dengan mortalitas paling tinggi dan masih endemis di sebagian  besar wila yah Indonesia. (1) Penyakit ini dapat menyerang semua orang dari setiap golongan umur, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Kelompok yang memiliki risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil dan wisatawan yang pergi ke daerah endemik malaria. (2) erdas arkan laporan dari WHO pada tahun 2!1", #umlah kasus malaria di duni a sebany ak 2!$. !!!.!!! kasus denga n kasus kematian sebanyak %2$.!!! kas us. Pad a tahun 2!1 2, Ind one sia memilik i &1$ .'1 kas us mal aria . en urut laporan *+P (  National Malaria Control Programmes) selama tahun 2!1!-2!12 terdapat 1! negara dengan ke#adian malaria tertinggi dan Indonesia menempati urutan kedua dari 1! negara tersebut. *egara yang dimaksud adalah India yang menempati urutan pertama dengan ,2 #uta penderita malaria. elan#utnya adalah Ind one sia seba nya k %,1 #ut a pen deri ta mala ria, yanmar sebany ak ,& #ut a  penderita malaria, angladesh sebanyak &,$ #uta penderita malaria, fghanistan sebany ak &," #ut a pen der ita mala ria , +ambod ia sebany ak ",% #ut a pen der ita malaria, Papua *ew /uinea sebanyak ",2 #uta penderita malaria, 0aiti sebanyak "  #uta penderita malaria dan terakhir adalah ilipina sebanyak " #uta penderita malaria. (&)

Transcript of SELVIANA APRIYANTI NAHAK

Page 1: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 1/80

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat

yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit malaria termasuk dalam tiga besar 

 penyakit infeksi dengan mortalitas paling tinggi dan masih endemis di sebagian

 besar wilayah Indonesia.(1) Penyakit ini dapat menyerang semua orang dari setiap

golongan umur, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Kelompok yang memiliki

risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil dan wisatawan yang pergi ke daerah

endemik malaria.(2)

erdasarkan laporan dari WHO pada tahun 2!1", #umlah kasus malaria di

dunia sebanyak 2!$.!!!.!!! kasus dengan kasus kematian sebanyak %2$.!!!

kasus. Pada tahun 2!12, Indonesia memiliki &1$.'1 kasus malaria. enurut

laporan *+P ( National Malaria Control Programmes) selama tahun 2!1!-2!12

terdapat 1! negara dengan ke#adian malaria tertinggi dan Indonesia menempati

urutan kedua dari 1! negara tersebut. *egara yang dimaksud adalah India yang

menempati urutan pertama dengan ,2 #uta penderita malaria. elan#utnya adalah

Indonesia sebanyak %,1 #uta penderita malaria, yanmar sebanyak ,& #uta

 penderita malaria, angladesh sebanyak &,$ #uta penderita malaria, fghanistan

sebanyak &," #uta penderita malaria, +ambodia sebanyak ",% #uta penderita

malaria, Papua *ew /uinea sebanyak ",2 #uta penderita malaria, 0aiti sebanyak "

 #uta penderita malaria dan terakhir adalah ilipina sebanyak " #uta penderita

malaria.(&)

Page 2: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 2/80

2

erdasarkan hasil riset kesehatan dasar ( Riskesdas) tahun 2!1", prealensi

malaria di Indonesia adalah %,!3. 4ima proinsi dengan insiden dan prealensi

tertinggi adalah Papua (,'3 dan 2',%3), *usa 5enggara 5imur (%,'3 dan

2","3), Papua arat (%,$3 dan 1,&3), ulawesi 5engah (,13 dan 12,3) serta

aluku (",'3 dan 1!,$3). 6ari "" proinsi di Indonesia, 1 proinsi mempunyai

 prealensi malaria di atas angka nasional dan sebagian besar berada di Indonesia

5imur.()

Grafik 1.1 Malaria Menurut Kabupaten

di Provini Nua !enggara !i"ur !a#un $%1$.

6i Proinsi *55 terdapat beberapa kabupaten yang dikategorikan dalam

daerah dengan kasus malaria tertinggi. enurut laporan dari 6inas kesehatan

Proinsi *55, pada tahun 2!12 Kabupaten 7nde menduduki peringkat ke empat

daerah endemis malaria.

erdasarkan laporan 6inas Kesehatan Kabupaten 7nde #umlah kasus

malaria positif yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2!12 sebanyak .&'

kasus (laki-laki .1& kasus dan perempuan ".$ kasus)(%). Pada tahun 2!11,

Ke8amatan 7nde 9tara memiliki '" kasus malaria yang ter8atat di Kota :atu.

Page 3: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 3/80

3

Ke8amatan 7nde elatan memiliki 12!2 kasus malaria yang ter8atat di Puskesmas

:ukun 4ima dan 11$' kasus malaria yang ter8atat di Puskesmas *angapanda.

!abel 1.1 Angka ke&adian Malaria pada beberapa kelura#an di

ke'a"atan Ende (elatan ta#un $%1)

No. Kelura#an Angka Ke&adian

1. :ukun 4ima 2!$

2. ongawani "

". 5aupanda $%

&. 5an#ung 111

. 5etandara 122

Penelitian ini dilakukan di puskesmas :ukun 4ima Ke8amatan 7nde

elatan Kabupaten 7nde. elain #umlah kasus malaria yang masih tinggi di daerah

tersebut, puskesmas ini #uga berada di sekitar area perkampungan nelayan dan

 pasar. 6itin#au dari aktiitas para nelayan dan pedagang yang biasanya keluar 

 pada malam hari hingga subuh sangat memungkinan mereka untuk terkena gigitan

nyamuk anopheles. elain itu, daerah sekitar Puskesmas :ukun 4ima #uga

terdapat banyak genangan air akibat selokan yang rusak dan bekas galian keadaan

ini dapat menimbulkan tempat berkembang biak bagi nyamuk anopeles.

Puskesmas :ukun 4ima #uga memiliki fasilitas yang memadai untuk 

menegakkan diagnosis malaria yaitu dengan pemeriksaan darah. 4etak puskesmas

ini #uga mudah untuk di#angkau dan memiliki 8atatan kasus yang lengkap

mengenai penyakit malaria yang ditangani.

eberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor 

risiko yang berhubungan dengan ke#adian malaria. Penelitian yang pernah

dilakukan oleh 0usin (2!!$) tentang nalisis aktor :isiko Ke#adian alaria di

Puskesmas ukamerindu Ke8amatan ungai erut Kota engkulu Propinsi

Page 4: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 4/80

4

engkulu, bahwa terdapat hubungan antara keberadaan kasa entilasi, kebiasaan

menggunakan kelambu dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk waktu

tidur dengan ke#adian malaria.(') Penelitian lain #uga dilakukan Ikrayama abba et

al (2!!%) tentang faktor-faktor risiko yang mempengaruhi ke#adian malaria (tudi

Kasus di ;ilayah Ker#a Puskesmas 0amadi Kota <ayapura), didapatkan faktor 

risiko yang menyebabkan penyakit malaria adalah dinding rumah yang terbuat

dari kayu atau papan yang tidak rapat, keberadaan kandang ternak besar, kasa

tidak terpasang pada semua entilasi dan kebiasaan keluar rumah pada malam

hari.()

erdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti ingin meneliti

tentang =nalisis aktor :isiko Penyakit alaria di ;ilayah Ker#a Puskesmas

:ukun 4ima Ke8amatan 7nde elatan Kabupaten 7nde>.

1.$ Pertan*aan Penelitian

erdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang men#adi pokok dari

 penelitian ini adalah apa yang men#adi faktor risiko penyakit malaria di wilayah

ker#a Puskesmas :ukun 4ima Ke8amatan 7nde elatan Kabupaten 7nde?

1.) !u&uan

1.).1!u&uan U"u"

enganalisis faktor risiko penyakit malaria di wilayah ker#a Puskesmas

:ukun 4ima Ke8amatan 7nde elatan Kabupaten 7nde.

1.).$ !u&uan K#uu

1. engetahui faktor risiko lingkungan sosial budaya yang berperan

dalam penyebaran penyakit malaria di wilayah ker#a Puskesmas :ukun

4ima.

Page 5: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 5/80

5

2. engetahui hubungan dan besarnya nilai @dds ratio masing-masing

faktor risiko terhadap ter#adinya ke#adian malaria di wilayah ker#a

Puskesmas :ukun 4ima.

". engetahui faktor risiko yang paling berperan di daerah Puskesmas

:ukun 4ima.

1.+ Bataan Maala#

:uang lingkup permasalahan yang akan diteliti adalah analisis faktor 

risiko malaria di wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima Ke8amatan 7nde elatan

Kabupaten 7nde.

1., Manfaat Penelitian

0asil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

 banyak pihak antara lainA

a. asyarakat

emberikan informasi tentang beberapa faktor penting yang berpengaruh

terhadap ke#adian malaria di kabupaten 7nde terutama disekitar daerah

wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima.

 b. 6inas Kabupaten 7nde

emberikan informasi beberapa faktor penting yang berpengaruh terhadap

ke#adian malaria, sehingga pengambil keputusan dapat menyusun ren8ana

dan strategi yang efektif dalam penanganan malaria.

8. agi peneliti sendiri untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai

masukan untuk dapat membatu menyelesaikan studi.

Page 6: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 6/80

6

BAB $

!-NAUAN PU(!AKA

$.1 Malaria

$.1.1 Pengertian Malaria

alaria merupakan suatu penyakit akibat udara yang buruk yang di ambil

dari bahasa Italia (mal AburukB ariaAudara). Penyakit ini sering ter#adi di rawa,

karena banyaknya penduduk daerah pantai yang menderita ge#ala-ge#ala malaria

yaitu demam yang tinggi, menggigil dan berkeringat. (1!)

$.1.$ Etiologi Malaria

alaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium

yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini

se8ara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles  betina. pesies

 plasmodium pada manusia adalahA

a. Plasmodium  falciparum (P.falciparum), menyebabkan malaria tropika.

Plasmodium  falciparum  dapat menyebabkan malaria berat hingga

menyebabkan kematian. /e#ala seranganya timbul berselang setiap 2 hari

(&' #am).

 b.  Plasmodium ia! (P.ia!), menyebabkan malaria tertiana dengan ge#ala

serangannya timbul berselang setiap tiga hari.

8.  Plasmodium oale (P.oale), umumnya di#umpai di frika dan Pasifik 

arat.

d.  Plasmodium malariae (P.malariae), menyebabkan malaria Cuartana

dengan ge#ala serangan timbul berselang setiap empat hari sekali. (11)

Page 7: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 7/80

7

$.1.) Ge&ala Klini Malaria

/e#ala klinis malaria dipengaruhi oleh #enis plasmodium, imunitas tubuh

dan #umlah parasit yang menginfeksi. /e#ala klinis malaria biasanya terdiri dari

tiga stadium yang disebut dengan trias malarias yaitu A

a. Periode 6ingin

ulai menggigil dan kulit kering, seluruh badan bergemetar dan seluruh

gigi-gigi gemeretak, pu8at sampai sianosis seperti orang kedinginan.

Periode ini berlangsung 1 menit sampai satu #am diikuti dengan naiknya

temperatur.

 b. Periode Panas

uka merah, kulit panas dan kering, nadi 8epat dan panas suhu badan

tetap tinggi sampai dapat men8apai &!D8 atau lebih. Ker#a sistem respirasi

meningkat, nyeri kepala, nyeri retroor"ital , muntah-muntah, syok. Periode

ini biasanya lebih lama dari fase dingin dapat men8apai dua #am atau lebih

diikuti dengan keadaan berkeringat.

8. Periode erkeringat

Pada keadaaan ini penderita mulai berkeringat dari temporal, diikuti

seluruh tubuh sampai basah, temperatur turun, lelah dan sering tertidur.

Ketika penderita bangun akan merasa sehat dan bisa melakukan aktiitas

seperti biasa.(12)

$.1.+ (iklu Hidup Pla"odiu" Malaria

Page 8: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 8/80

Page 9: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 9/80

9

men#adi skiEon hati yang mengandung 1!.!!!-"!.!!! meroEoit, hal ini

disebut siklus eksoeritrositer yang berlangsung kurang lebih 2 minggu.

Ketika meroEoit masuk ke sel darah merah, maka dimulailah siklus

eritrositer. eroEoit kemudian berkembang men#adi tropoEoit kemudian

men#adi skiEon muda dan matang. kiEon yang sudah matang kemudian

 pe8ah dan meroEoit keluar. eroEoit yang keluar kemudian akan kembali

menginfeksi sel darah merah lainnya, demikian siklus ini yang disebut

siklus eritrositer.(1")

$.1., /ektor Malaria

Penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles sp yang berada di

masyarakat yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Penularan

 penyakit malaria dilakukan oleh ektor nyamuk. Perilaku ektor nyamuk 

anopheles sp memiliki tiga komponen utama yaitu tempat bersarang nyamuk 

setelah menghisap darah (resting places), tempat perindukan ("reeding site) dan

tempat men8ari makanan ( feeding places).

a. 5empat bersarang ( Resting Places)

 *yamuk yang men8ari kebutuhan makanannya berupa darah, dengan

mengisap darah manusia maupun hewan. etelah memenuhi makanannya berupa

darah, nyamuk tersebut akan men8ari tempat yang baik untuk bersarang. ambil

menunggu siklus men8ari darah selan#utnya, untuk pematangan telurnya. 5empat

 bersarang yang baik memenuhi beberapa persyaratan antara lain, kelembaban yang

8ukup tinggi, teduh, suhu yang relatif rendah, sedikit sinar matahari.(1!)

 b. 5empat en8ari 6arah ( #eeding Places)

Page 10: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 10/80

10

 #eeding places  adalah tempat nyamuk men8ari makanan dengan 8ara

menghisap darah host seperti binatang ( $oophilic) atau manusia (anthorohophilic).

Penularan ter#adi saat nyamuk menghisap darah manusia, maka plasmodium

masuk kedalam tubuh manusia. 5er#adilah siklus intrinsik yang menghasilkan

gametosit. ase seksual yang ter#adi berikutnya di tubuh nyamuk berupa siklus

sporogoni.(1!)

8. 5empat perindukan ("reeding places)

 %reeding places adalah lokasi yang berhubungan dengan air yang langsung

kontak dengan tanah. Pada tempat ini nyamuk akan meletakkan telurnya untuk 

men#alani siklus aCuati8 sampai men#adi pupa.(1!)

$.$ Patogenei Malaria

Ga"bar $.1(iklu Penularan N*a"uk  Anopheles.

Page 11: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 11/80

11

 *yamuk mengeluarkan ludah sewaktu menggigit manusia, apabila nyamuk 

mengandung  plasmodium, bersamaan dengan ludah tersebut  plasmodium  masuk 

ke dalam tubuh manusia. 6alam tubuh manusia plasmodium berkembang biak dan

menyebabkan penyakit malaria.(1)

Ketika nyamuk anopheles  betina (yang mengandung parasit malaria)

menggigit manusia, sporoEoit akan keluar dari kelen#ar ludah nyamuk. poroEoit

lalu masuk ke dalam darah dan #aringan hati. 6alam siklus hidupnya parasit

malaria membentuk stadium skiEon #aringan dalam sel hati (stadium ekso-

eritrositer). etelah sel hati pe8ah, meroEoit atau kriptoEoit akan keluar lalu masuk 

ke eritrosit membentuk stadium skiEon dalam eritrosit (stadium eritrositer).

KriptoEoit yang masuk kedalam eritrosit mulai membentuk tropoEoit muda

sampai skiEon tua hingga saat eritrosit pe8ah akan mengeluarkan meroEoit.

ebagian besar meroEoit masuk kembali ke dalam eritrosit, sedangkan sebagian

ke8il akan membentuk gametosit #antan dan betina yang akan diisap nyamuk 

malaria betina dan melan#utkan siklus stadium sporogoni.(1%)

$.) Diagnoi Malaria

enurut 0ari#anto dkk, diagnosis malaria yang 8epat dan tepat merupakan

hal yang sangat diperlukan dalam penatalaksanaan kasus malaria. 0al tersebut

karena infeksi  plasmodium falciparum  dapat menyebabkan malaria berat atau

malaria dengan komplikasi. Pada saat anamnesis penting ditanyakan riwayat

 bepergian ke daerah endemik malaria lebih kurang 2 minggu sebelum timbulnya

ge#ala klinis. /e#ala klinis berupa demam tinggi yang dapat disertai gangguan

kesadaran atau gangguan lain seperti ikterus, gangguan berkemih, muntah-muntah

Page 12: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 12/80

12

hebat dan lain-lain. Pada masyarakat yang tinggal di daerah endemis malaria,

 biasanya sudah mempunyai kekebalan tubuh. 5erutama pada orang dewasa, ge#ala

 biasanya lebih ringan dan tidak spesifik, ge#ala yang dapat mun8ul adalah demam,

sakit kepala, lemah dan sebagainya. etelah penderita di8urigai se8ara klinis

menderita malaria, dilakukan pemeriksaan untuk menemukan parasit.

Pemeriksaan laboratorium antara lain mikroskop 8ahaya, pemeriksaan dengan

mikroskop fluoresensi, pemeriksaan dengan rapid test dan diagnosis dengan

 Pol&merase Chain Reaction (P+:).(11)

elain pemeriksaan di atas, pada malaria berat pemeriksaan penun#ang yang

 perlu dilakukan A

1. Pengukuran 0emoglobin dan hematokrit

2. 0itung #umlah leukosit, trombosit

". Kimia darah lain A gula darah, serum bilirubin, /@5 F /P5, alkali fosfatase,

albumin, globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, analisis gas darah.

&. 9rinalisis.(1$)

$.+ 0aktor iiko Malaria

2.&.1 aktor Parasit

Parasit malaria harus ada dalam tubuh manusia untuk waktu yang 8ukup

lama dan menghasilkan gametosit #antan dan betina pada saat yang sesuai untuk 

 penularan. Parasit #uga harus menyesuaikan diri dengan kondisi spesies ektor 

anopheles (anthropofilik ) agar sporogoni dapat menghasilkan sporoEoit infektif.

ifat parasit berbeda-beda untuk setiap spesies malaria dan hal ini mempengaruhi

ter#adinya manifestasi klinis dan penularan. Plasmodium falciparum mempunyai

Page 13: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 13/80

13

masa infeksi yang paling pendek, namun menghasilkan parasitemia paling tinggi,

ge#ala yang paling berat dan masa inkubasi yang paling pendek.  P.falciparum baru

 berkembang setelah '-1 hari sesudah masuknya parasit ke dalam darah. Pada

 #enis ektor lain seperti  P.ia! dan  P.oale  pada umumnya menghasilkan

 parasitemia yang rendah dengan ge#ala yang lebih ringan tetapi memiliki masa

inkubasi yang lebih lama. poroEoit pada  P.ia! dan  P.oale dalam hati akan

 berkembang men#adi skiEon #aringan primer dan hipnoEoit. 0ipnoEoit ini yang

men#adi sumber untuk ter#adinya relaps.(11)

2.&.2 aktor anusia

e8ara umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat

terkena malaria. Perbedaan prealensi menurut umur dan #enis kelamin

sebenarnya berkaitan dengan perbedaan dera#at kekebalan dan ariasi

keterpaparan kepada gigitan nyamuk. ayi di daerah endemik malaria mendapat

 perlindungan antibodi maternal yang diperoleh se8ara transplasental.

eberapa penelitian menun#ukkan bahwa perempuan mempunyai respon

imun yang lebih lemah dibandingkan laki-laki dan kehamilan menambah risiko

malaria. ;anita hamil yang menderita malaria mempunyai dampak yang buruk 

terhadap kesehatan ibu dan anak antara lain berat badan lahir yang rendah,

abortus, partus premature dan kematian #anin intrauterin.

2.&." aktor *yamuk 

alaria pada manusia dapat ditularkan oleh nyamuk anopheles  betina.

4ebih dari &!! #enis spesies anopheles di dunia, dilaporkan hanya sekitar %$ yang

terbukti mengandung sporoEoit dan dapat menularkan malaria. *yamuk 

Page 14: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 14/80

14

anopheles terutama hidup di daerah tropik dan subtropik, namun dapat #uga hidup

di daerah beriklim sedang. 'nopheles #arang ditemukan pada ketinggian lebih dari

2!!!m-2!!m. ebagian besar nyamuk anopheles ditemukan di daerah dataran

rendah.(1&)

2.&.& aktor 4ingkungan

2.&.&.1 4ingkungan isik 

aktor geografi dan meteorologi di Indonesia sangat menguntungkan

transmisi malaria di Indonesia.

1. uhu

uhu mempengaruhi perkembangan parasit dalam nyamuk. uhu yang

optimum berkisar antara 2!-"!D+. akin tinggi suhu, makin pendek masa

inkubasi ekstrinsik (sporogoni) dan sebaliknya makin rendah suhu makin pan#ang

masa inkubasi ekstrinsik. Pengaruh suhu ini berbeda bagi setiap spesies. Pada

suhu 2%,$ D+ masa inkubasi ekstrinsik adalah 1!G12 hari untuk P. falciparum dan

'G11 hari untuk P.ia!, 1&G1 hari untuk P.malariae dan P.oale.

6alam nyamuk ter#adi daur seksual (sporogoni) yang berlangsung selama 1%

hari pada suhu 2!D+ dan '- hari pada suhu 2$D+. 6ibawah 1D+

 perkembangbiakan seksual tidak mungkin ter#adi.(1%)

2. Kelembaban

Kelembaban mempengaruhi ke8epatan berkembang biak, kebisaan mengggigit

dan istirahat nyamuk. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk men#adi lebih

aktif dan lebih sering menggigit, sehingga meningkatkan penularan penyakit

Page 15: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 15/80

15

malaria. Kelembaban yang optimum yang diperlukan untuk perkembangbiakan

nyamuk di atas %!3.(1&)

Pada kelembaban yang rendah akan menyebabkan umur nyamuk men#adi

 pendek. 0al ini didasarkan pada fisiologis sistem pernapasan nyamuk yang

menggunakan pipa udara yang disebut tra8hea dengan lubang pada dinding tubuh

disebut spirakel. pirakel ini terbuka lebar tanpa ada pengaturan, saat kelembaban

rendah akan menyebabkan penguapan air dari dalam tubuh nyamuk akibatnya

8airan tubuh nyamuk men#adi kering.(2).

". +urah 0u#an

6ata 8urah hu#an diperlukan karena berkaitan dengan timbulnya perindukan

nyamuk dan berpengaruh terhadap habitat, fluktuasi kepadatan ektor dan

kesakitan malaria serta merupakan faktor penentu penyebaran malaria. Pada

umumnya hu#an akan memudahkan perkembangan nyamuk dan ter#adinya

epidemi malaria. esar ke8ilnya pengaruh tergantung pada #enis dan deras hu#an,

 #enis ektor dan #enis tempat perindukan. 0u#an yang diselingi panas akan

memperbesar kemungkinan berkembangbiaknya nyamuk anopheles.

&. Ketinggian

Ketinggian dan suhu sangat berkorelasi dengan ke#adian malaria. pabila

kenaikan ketinggian setiap 1!! meter kenaikan ketinggian maka menyebabkan

suhu turun sebesar !,o+. Parasit sangat peka terhadap penurunan suhu karena

sporogoni tidak dapat berlangsung. 0al ini terlihat pada spesies anopheles gam"ie

yang menghilang ketika suhu turun men8apai o+. ehingga ketinggian dapat

Page 16: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 16/80

16

digunakan sebagai penanda (marker ) endemisitas atau kompleksitas risiko

 penyakit.(1')

. ngin

ngin akan mempengaruhi #arak terbang nyamuk. <arak terbang nyamuk 

( flight range) dapat diperpendek atau diperpan#ang tergantung kepada arah angin.

 'nopheles  betina dewasa tidak ditemukan lebih dari 2-" km dari lokasi tempat

 perindukan ektor (5PH) dan mempunyai sedikit kemampuan untuk terbang #auh,

namun angin ken8ang dapat membawa anopheles terbang se#auh "! km atau

lebih.(1&)

%. inar matahari

Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan lara nyamuk berbeda-beda

 'n.sundaicus lebih suka tempat yang teduh. 'n.h&rcanus sp dan 'n.puncutulatus

 sp lebih menyukai tempat terbuka.  'n."ar"irostris dapat hidup baik di tempat

teduh maupun terang.

$. rus ir 

 'nopheles "ar"irostris menyukai perindukan yang airnya statis atau mengalir 

lambat, sedangkan  'n.minimus menyukai aliran air yang deras dan  'n. letifer 

menyukai air tergenang.

2.&.&.2 4ingkungan iologik 

erbagai #enis tumbuh-tumbuhan dapat mempengaruhi kehidupan lara

nyamuk karena dapat menghalangi sinar matahari yang masuk atau melindungi

Page 17: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 17/80

17

dari serangan mahluk hidup lain. eberapa #enis tanaman air merupakan indikator 

 bagi #enis nyamuk tertentu. +ontohnya, lara nyamuk anopheles sundaicus

 biasanya berada pada tanaman air seperti lumut perut ayam ( Heteromorpha, sp)

dan lumut sutera ( nteromorpha, sp). eberapa #enis ikan pemakan lara seperti

ikan kepala timah (am"usia affinis), ikan /uppi ( Pocillie reticulate), *ila

(Oreochomis niloticus) dan lain lain akan mempengaruhi populasi nyamuk di

suatu daerah.(1&)

2.&.&." 4ingkungan Kimia

4ingkungan kimia yang paling mendukung terhadap kelan#utan

 perkembangbiakan ektor malaria adalah  pH , oksigen terlarut ( *O), kebutuhan

oksigen biologi ( %O*), CO+ dan kedalaman air. pH  mempunyai pengaruh besar 

terhadap pertumbuhan organisme yang berkembang biak di akuatik.  pH   air 

tergantung kepada suhu air, oksigen terlarut dan adanya berbagai anion dan kation

serta #enis stadium organisme.(1&)

Kandungan oksigen terlarut erat kaitannya dengan CO+, sehingga apabila

kandungan oksigen yang terlarut sangat rendah, #umlah #enis inertebrata yang

 berukuran besar akan berkurang, sedangkan 8a8ing dan #entik nyamuk di dapatkan

dalam #umlah berlimpah.(1&)

2.&.&.& 4ingkungan osial udaya

aktor sosial budaya #uga berpengaruh terhadap ke#adian malaria seperti A

kerapatan dinding rumah dengan dinding yang permanen, pemasang kawat kasa,

keberadaan plafon pada seluruh bagian dalam rumah membantu mengurangi

Page 18: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 18/80

18

kepadatan nyamuk dalam rumah. 0al ini #uga dapat menurunkan pemaparan

gigitan nyamuk anopheles.

Kebiasaan manusia seperti memiliki tempat penampungan air yang

terbuka, parit, selokan, pembuatan bendungan, pembuatan #alan, pertambangan

dapat menimbulkan genangan yang membantu pertumbuhan nyamuk karena

nyamuk membutuhkan air sebagai medium perantara dalam perkembangbiakan.

edium air yang langsung kontak dengan tanah digunakan nyamuk sebagai

tempat meletakkan telur yang akan berkembang men#adi pupa, lara dan men#adi

nyamuk. danya semak-semak dan kebiasaan menggantung pakaian kotor atau

 bersih dapat menimbulkan tempat untuk bersarang bagi nyamuk untuk siklus

menggigit berikutnya.(1!)

Kebiasaan masyarakat keluar rumah pada malam hari berkaitan dengan

 proses menggigit. Pun8ak aktiitas menggigit nyamuk anopheles umumnya pada

waktu men#elang tengah malam hingga men#elang pagi hari tergantung kesukaan

menggigit masing-masing ektor. 5empat menggigit ektor nyamuk anopheles

ada yang bersifat eksofagik  yaitu yang suka mengigit di luar rumah dan endofagik 

yaitu nyamuk yang lebih suka mengigit di dalam rumah.(1!)

alaria ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles, oleh sebab itu untuk 

menghindari diri dari gigitan nyamuk maka biasanya masyarakat menggunakan

kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk, obat nyamuk oles, penyemprotan,

atau insektisida.

$., Pen'ega#an

Page 19: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 19/80

19

9paya pen8egahan malaria yang dian#urkan oleh program pengendalian

malaria adalah sebagai berikut A

1. Pen8egahan /igitan *yamuk 

9ntuk indiidu sebaiknya menggunakan  personal protection seperti

 pemakaian kelambu, obat nyamuk oles, obat nyamuk bakar, penyemprotan

dan lain-lain. Penting men#aga kebersihan lingkungan yang dapat

menyebabkan tempat-tempat perindukkan nyamuk penular malaria.

2. Kemoprofilaksis

Kemoprofilaksis ini ditu#ukan kepada kelompok atau indiidu yang akan

 bepergian ke daerah endemis malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama,

seperti turis dan lain-lain. Kemoprofilaksis ini bertu#uan untuk mengurangi

risiko terinfeksi malaria atau bila terinfeksi maka ge#ala klinisnya tidak berat.

@bat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin dengan dosis

1!!mghari. @bat ini diberikan 1-2 hari sebelum bepergian, selama berada di

daerah tersebut sampai & minggu setelah kembali.(1&)

". Pengendalian Hektor 

9ntuk meminimalkan penularan malaria maka dilakukan upaya

 pengendalian terhadap anopheles sp sebagai nyamuk penular malaria.

eberapa upaya pengendalian ektor yang dilakukan misalnya terhadap #entik 

dilakukan lariciding   (tindakan pengendalian lara anopheles sp se8ara

kimiawi, menggunakan insektisida), "iological control (menggunakan ikan

 pemakan #entik), mana#emen lingkungan dan lain-lain. Pengendalian terhadap

nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan dinding rumah dengan

Page 20: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 20/80

20

insektisida (I: indoors residual spra&ing ) atau menggunakan kelambu

 berinsektisida.(1&)

$.2 Kerangka !eori

Faktor Host:

Umur Jenis KelaminStatus Gizi

Faktor

Penderita Malaria

0aktor Manuia

Kepadatan Nyamu

 Ano heles

0aktor N*a"uk 

0aktor Lingkungan

0aktor Lingkungan 0iik

Page 21: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 21/80

21

Keterangan A

3 5idak 6iteliti

3 6iteliti

kema 2.% Kerangka 5eori

0aktor lingkungan Biologik 

0aktor Lingkungan Ki"ia

0aktor Lingkungan (oial Buda*a

Page 22: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 22/80

22

BAB )

ME!4DE PENEL-!-AN

).1 Kerangka Konep

kema ".1 Kerangka Konsep

1. Kerapatan 6inding

2. Pemasangan Kawat Kasa

". Pemasangan Plafon

&. Keberadaan Kandang 5ernak 

. Keberadaan emak emak 

%. /enangan ir 

$. Kebiasaan Keluar :umah Pada

alam 0ari

'. enggunakan Kelambu

. enggunakan @bat *yamuk

akar, @bat *yamuk @les,

Penyemprotan, Insektisida.

10!Kebiasaan enggantung Pakaian.

Penderita Poitif Malaria

!erkonfir"ai Mikrokop

Page 23: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 23/80

23

).$ -dentifikai /ariabel

).$.1 /ariabel beba (independen5

Hariabel independen dari penelitian ini faktor risiko malaria. aktor risiko

yang diteliti faktor lingkungan sosial budaya meliputi A

1. Kerapatan dinding

2. Pemasangan kawat kasa

". Pemasangan Plafon

&. Keberadaan Kandang ternak 

. Keberadaan emak-semak 

%. /enangan air $. Kebiasaan keluar rumah pada malam hari

'. enggunakan kelambu

. enggunakan obat nyamuk bakar, obat nyamuk oles, penyemprotan,

dan isektisida

1!. Kebiasaan menggantung pakaian

".2.2 Hariabel terikat (dependen)

Hariabel terikat adalah ariabel yang dipengaruhi oleh ariabel bebas atau

ariabel independen. Hariabel dependen dari penelitian ini adalah penderita

malaria positif.

).) Hipotei

1. 0! J Kerapatan dinding, keberadaan kawat kasa, pemasangan

 plafon, keberadaan kandang ternak, keberadaan semak-semak,

genangan air, kebiasaan keluar rumah pada malam hari,

menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk bakar, obat

nyamuk oles, penyemprotan, isektisida dan kebiasaan menggantung

 pakaian bukan merupakan faktor risiko penyakit malaria.

01 J Kerapatan dinding, keberadaan kawat kasa, pemasangan

 plafon, keberadaan kandang ternak, keberadaan semak-semak,

Page 24: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 24/80

24

genangan air, kebiasaan keluar rumah pada malam hari,

menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk bakar, obat

nyamuk oles, penyemprotan, isektisida dan kebiasaan menggantung

 pakaian merupakan faktor risiko penyakit malaria.

2. 0! J 5idak ada hubungan yang signifikan antara kerapatan dinding,

keberadaan kawat kasa, pemasangan plafon, keberadaan kandang

ternak, keberadaan semak-semak, genangan air, kebiasaan keluar 

rumah pada malam hari, menggunakan kelambu,menggunakan obat

nyamuk bakar, obat nyamuk oles, penyemprotan, isektisida dan

kebiasaan menggantung pakaian dengan penyakit malaria.

01 J da hubungan yang signifikan antara kerapatan dinding,

keberadaan kawat kasa, pemasangan plafon, keberadaan kandang

ternak, keberadaan semak-semak, genangan air, kebiasaan keluar 

rumah pada malam hari, menggunakan kelambu, menggunakan obat

nyamuk bakar, obat nyamuk oles, penyemprotan, isektisida dan

kebiasaan menggantung pakaian dengan penyakit malaria

". 0! J 5idak ada faktor risiko yang paling berperan terhadap penyakit

malaria

01 J da faktor risiko yang paling berperan terhadap penyakit

malaria1.+. Definii 4peraional.(1&)

5abel ".1 6efinisi @perasional

No /ariabel Definii Pengukuran Pen*a&ian (kala

Hariabel terikat

1. alaria 5er#adinya infeksi

 parasit sporoEoit

yang didasarkan pada

0asil u#i

laboratorium

mikroskopis

1.*egatif

2.Positif 

 *ominal

Page 25: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 25/80

25

hasil pemeriksaan

sediaan darah

 plasmodium malaria positif.

Hariabel ebas

2. Kerapatan

6inding

Keberadan dinding

rumah responden

yang terbuat dari

semen, papan,

anyaman dan dilihat

dari kerapatanya,

tidak rapat apabilaterdapat lubang

sebesar 1, mm2.

@bserasi

langsung di

rumah

reponden

1.:apat

2.5idak 

rapat

 *ominal

". Kawat kasa Keberadaan kawat

kasa pada entilasi

untuk menghindari

masuknya ektor 

nyamuk malaria

melalui lubang

entilasi.

@bserasi

dan

 pengamatan

langsung

dirumah

responden

1.da

kawat

kasa

2.5idak 

ada kawat

kasa

 *ominal

&. Plafon atas bagian atas

ruangan dengan atap

yang terbuat dari

kayu, triple, asbes,

yang berfungsi

sebagai penghalang

masuknya nyamuk 

kedalam rumah.

6illihat dari dipasang

tidaknya se8ara

keseluruhan (ruangtamu, kamar tidur,

ruang keluarga dan

dapur)

@bserasi

dan

 pengamatan

langsung

dirumah

responden

1.da

2.5idak 

ada

 *ominal

. Kandang

ternak 

da tidaknya

kandang ternak besar 

(sapi, kuda, kerbau,

kambing) disekitar 

rumah.

@bserasi

dan

 pengamatan

langsung

dirumah

responden

1.5idak 

ada

2. da

 *ominal

%. Keberadaan Keberadaan tumbuh- @bserasi 1.5idak *ominal

Page 26: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 26/80

26

semak-semak tumbuhan berupa

rumput-rumputan

atau perdu denganketinggian maksimal

2m sebagai tempat

 bersarang nyamuk,

dengan #arak L2!!m

dari rumah.

dan

 pengamatan

langsungdirumah

responden

ada semak 

-semak 

2.da

semak-

semak 

$. /enangan air Keberadaan

genangan air berupa

 parit, kolam, bekas

galian, dan lain-lain

sebagai tempat perindukan ektor 

malaria dengan #arak 

L2km dari rumah.

@bserasi

dan

 pengamatan

langsung

dirumahresponden

1.5idak 

ada

genangan

2.da

genangan

 *ominal

'. Kebiasaan

keluar rumah

 pada malam

hari

Kebiasaan penduduk 

keluar rumah pada

 pukul 1'.!!-!%.!!

(beker#a, #alan-#alan,

 berbelan#a atau

segala aktiitas di

luar rumah).

kuesoner 1. 5idak  

2. Ma

 *ominal

. enggunakan

kelambu

Kebiasaan responden

untuk menggunakan

 pelindung berongga

 pada waktu tidur 

Kuesoner 1. Ma

2. 5idak

 *ominal

1!. enggunakan

obat nyamuk 

Kebiasaan responden

untuk menggunakan

obat nyamuk bakar,

obat nyamuk oles,

 penyemprotaninsektisida untuk 

menghindari gigitan

nyamuk.

Kuesoner 1.Ma

2.5idak

 *ominal

11. Kebiasaan

menggantung

 pakaian

Kebiasaan responden

menggantung

 pakaian yang habis

dipakai maupun yang

 belum dipakai di

kamar tidur, kamar 

mandi atau di

Kuesoner 1.5idak  

2.Ma

 *ominal

Page 27: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 27/80

27

ruangan lain dalam

rumah yang dapat

menimbulkan tempat bersarang bagi

nyamuk.

". <enis dan :an8angan

<enis penelitian yang digunakan merupakan penelitian analitik obserasional

dengan desain kasus kontrol (casecontrol stud&). 6esain penelitian kasus kontrol

adalah suatu penelitian yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipela#ari

dengan menggunakan pendekatan rectrospectie.  6engan kata lain, efek 

diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau

ter#adinya pada waktu yang lalu.(1)

).2 Lokai dan 6aktu).2.1 Lokai

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima

Ke8amatan 7nde elatan Kabupaten 7nde.

).2.$ 6aktu

;aktu penelitian dilakukan pada bulan 6esember 2!1&.

).7 Populai dan (a"pel).7.1 Populai

1. Populasi Kasus

emua orang yang dinyatakan malaria positif dan ter8atat sebagai pasien di

wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima periode <anuari sampai dengan desember 

2!1&.

2. Populasi kontrol

Page 28: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 28/80

28

emua orang yang dinyatakan bebas malaria yang bertempat tinggal di

wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima dan mempunyai faktor risiko sama dengan

kelompok kasus.

).7.$ (a"pel

esar sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikutA (2!)

 P1− P

2

¿¿

¿n1=n

2=(Zα  √ 2 PQ+Zβ√  P1Q1+ P2Q2)

2

¿

Keterangan A

n1Jn2J #umlah kasus dan kontrol

P1 J Perkiraan proporsi paparan pada kelompok kasus

 P1=

  ¿ x P2

(1− P2 )+(¿ x P2)

N1 J 1 - P1

P2 J Perkiraan proporsi paparan pada kelompok kontrol J !,2' (dari uwadera,

2!!2 tentang eberapa aktor :isiko :umah 5angga Mang erpengaruh 6engan

Ke#adian alaria Pada alita 6i Puskesmas Kambanilu umba 5imur)

N2 J 1 - P2 J !,$1

@: J besar risiko paparan faktor risiko J 2,$"

(6iambil dari penelitian uwadera, 2!!2 tentang eberapa aktor :isiko :umah

5angga Mang erpengaruh 6engan Ke#adian alaria Pada alita 6i Puskesmas

Kambanilu umba 5imur )

O J statistik E pada distribusi normal standar, pada tingkat kemaknaan 3

Page 29: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 29/80

29

  ( J !,!) untuk u#i dua arah J 1,%.

OQ J Power sebesar '!3 J !,'&

P J R (P1SP2)

N J 1 G P

erdasarkan rumus di atas, maka besar sampel dapat dihitung sebagai

 berikut A

P1 J

2,735  x0,285

(1−0,285)+(2,735  x 0,285)  J !,21

N1 J 1 G !,21 J !,&$

P J R (!,21S!,2') J !,&!"

N J 1 G !,&!" J !,$

0,521−0,285¿¿

¿n1=n

2=(1,96√ 2 x 0,403  x0,597+0,84√ 0,521 x 0,479+0,285  x 0,715)

2

¿

n1=n

2  J %%,2"J%%

aka sampel yang dibutuhkan adalah %% orang kasus dan %% orang kontrol.

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan non

 pro"a"ilit& sampling   #enis  purposie sampling . Pada  purposie sampling   yaitu

 pengambilan sampel ini berdasarkan kepada pertimbangan tertentu yang dibuat

oleh peneliti sendiri yaitu berdasarkan 8iri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya.

).8Kriteria -nklui dan Eklui

1. Kriteria Inklusi

Page 30: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 30/80

30

a. ersedia men#adi responden setelah menandatangani pen#elasan sebelum

 persetu#uan.

 b. ertempat tinggal di wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima Ke8amatan

7nde elatan Kabupaten 7nde.

8. 9ntuk kelompok kasus ter8atat sebagai penderita malaria positif yang

dinyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sediaan darah di laboratorium

Puskesmas pada <anuari-6esember tahun 2!1&.

d. 9ntuk kelompok kontrol adalah A

1) ertempat tinggal di wilayah Puskesmas :ukun 4ima yang sama

dengan kelompok kasus.

2) 6inyatakan bebas menderita malaria.

") 5idak tinggal serumah dengan kelompok kasus.

&) empunyai kemungkinan terpa#an terhadap faktor resiko yang sama

dengan kelompok kasus.

2. Kriteria 7ksklusi

a. lamat sampel tidak lengkap atau pindah alamat pada saat pengambilan

sampel.

 b. ampel meninggal dunia saat pengambilan sampel.

8. ertempat tinggal di luar wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima

d. 5idak bersedia #adi sampel penelitian

).9 Alur Penelitian dan :ara Ker&a

).9.1 Alur Penelitian

Memilih

Studi

Page 31: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 31/80

31

".2 kema lur Penelitian

).9.$ :ara Ker&a

Pra Penelitian

Merumuskan

Menentukan

Menentukan

Memilih Sampel

Infomed Consent

Mengumpulkan

Analisis Data

Menarik 

Menusun

Page 32: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 32/80

32

1. Permohonan iEin pelaksanaan penelitian yang didapatkan dari institusi

 pendidikan.2. enga#ukan surat permohonan iEin penelitian ke lokasi penelitian

(aat Penelitian

1. Peneliti memberikan pen#elasan kepada 8alon responden tentang tu#uan

 penelitian, manfaat, dan prosedur pengumpulan data.

2. Peneliti meminta 8alon responden menandatangani informed 8onsent sebagai

 bentuk persetu#uan bersedia men#adi responden.

". Peneliti melakukan pengumpulan data.

(etela# Penelitian

etelah data penelitian terkumpul dan lengkap, kemudian dilakukan

langkahGlangkah sebagai berikut A

-. diting 

etelah data terkumpul dilakukan editing untuk menge8ek kelengkapan

data, kesinambungan data dan keseragaman data untuk men#amin aliditas data.

+. Coding 

Pemberian kode dan skor terhadap #awaban responden, hal ini dilakukan

untuk memudahkan dalam pengolahan data.

. /a"ulating 

Pembuatan tabel untuk ariabel yang akan dianalisa.

0. ntr& data

emasukkan data-data ke dalam program komputer.

).1% Analii Data

Page 33: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 33/80

33

).1%.1 -dentifikai Data

1. umber 6ata

6ata yang dikumpulkan dibedakan men#adi dua, yaitu data primer dan data

sekunder. 6ata primer pengumpulannya dilakukan dengan menggunakan

kuisioner, dengan metode wawan8ara dan obserasi langsung risiko ke#adian

malaria. 6ata sekunder yaitu data registrasi pasien yang ter8atat sebagai

 penderita malaria serta data yang dikumpulkan dari hasil-hasil pen8atatan yang

diperoleh dari 6inas Kesehatan Kabupaten 7nde dan Puskesmas :ukun 4ima

Kabupaten 7nde.

2. lat penelitianinstrumen penelitian

a. lat tulis yang digunakan untuk men8atat dan melaporkan hasil penelitian,

 b. kertas dan 8omputer.

8. Kuisioner terstruktur sebagai panduan wawan8ara dan lembar obserasi

untuk mendapatkan data dari responden.

).1%.$ eni Pengola#an Data

6ata dianalisis se8ara komputerisasi menggunakan perangkat lunak 

 pengolahan data dengan analisis uniariat, biariat dan multiariat A

1. nalisa 9niariat

nalisa uniariat bertu#uan untuk men#elaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap ariabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap ariabel yang disa#ikan

dalam bentuk tabel, gambar diagram maupun grafik.(1)

Page 34: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 34/80

34

entuk analisis uniariat tergantung dari #enis datanya. Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

ariabel.(21)

2. nalisa iariat

9ntuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan kekuatan hubungan antara dua

ariabel penelitian, yaitu ariable bebas dan ariabel terikat. 9#i statistik yang

digunakan adalah chi s1uare, karena sampel independent dan data yang dianalisa

dalam bentuk kategori berskala nominal.(22)

9ntuk menginterprestasikan hubungan risiko pada penelitian ini digunakan

@dds :atio (@:) untuk mengetahui besar risiko antara ariabel bebas dengan

ariabel terikat se8ara sendiri-sendiri dengan menggunakan u#i chis1uare. esar 

ke8ilnya nilai @: menun#ukkan besarnya keeratan hubungan antara dua ariabel

yang diu#i.(21)0asil interpretasi @: adalah A

a. <ika @: T 1 dan batas bawah 3 +I (interal keper8ayaan) melewati nilai 1,

menun#ukkan bahwa ariabel yang diteliti merupakan faktor risiko.

 b. <ika @: T 1 dan batas bawah 3 +I (interal keper8ayaan) tidak men8apai

nilai 1, maka ariabel yang diteliti merupakan faktor risiko.

8. <ika @: L 1 dan 3 +I (interal keper8ayaan) tidak men8apai nilai 1

menun#ukan bahwa ariabel yang diteliti merupakan faktor proteksi.

". nalisa ultiariat

9ntuk mengetahui ariabel bebas yang paling berpengaruh terhadap timbulnya

ke#adian malaria. 9#i statistik yang digunakan adalah regresi logistik. (2")

Page 35: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 35/80

35

9ntuk memperoleh persamaan yang sesuai dan mendapatkan nilai odds ratio

yang telah disesuaikan serta serta menggunakan persamaan regresi logistik yaituA

 prosedur yang dilakukan terhadap u#i regresi logistik, apabila masing masing

ariabel bebas dengan hasil menun#ukkan nilai P L !,2 maka ariabel tersebut

dapat dilan#ukan dengan model multiariat.

BAB +

HA(-L DAN PEMBAHA(AN

+. 1 Ga"baran U"u" Lokai Penelitian

Page 36: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 36/80

36

Ke8amatan 7nde elatan elatan merupakan salah satu ke8amatan dari

Kabupaten 7nde. Ke8amatan 7nde elatan berbatasan dengan wilayah-wilayah

sebagai berikut A

1. agian utara berbatasan dengan Ke8amatan 7nde 5engah, 7nde 9tara.

2. agian selatan berbatasan dengan 4aut awu

". agian timur berbatasan dengan Ke8amatan 7nde 5imur 

&. agian barat berbatasan dengan 4aut awu.

Ke8amatan 7nde elatan terdiri dari kelurahan yaitu kelurahan Paupanda,

Kelurahan :ukun 4ima, Kelurahan bongawani, Kelurahan 5etandara,

Kelurahan 5an#ung

+.$ Karekteritik (ub*ek Penelitian

5abel &.1 5abel distribusi Karekteristik alaria 5erhadap 9mur, <enis Kelamin,

Pendidikan 5erakhir, dan Peker#aan.

Karakteritik Malaria

;a !idak  

N < N <9mur ! G 1! tahun 2! "!,"3 1 2','3

11 -2! tahun 11 1%,$3 1& 21,23

21 G "! tahun 12 1',2 1& 21,23

"1 G &! tahun 1" 1,$3 $ 1!,%3

&1 G ! tahun & %,13 $,%3

1 G %! tahun $,%3 $,%3

%1 G $! tahun 1 1,3 2 ",!3

<enis Kelamin 4aki G laki "1 &$,!3 "1 &$,!3

Perempuan " ",!3 " ",!3

Pendidikan

5erakhir 

5idak sekolah 1! 1,23 1' 2$,"3

5idak tamat 6 1" 1,$3 ' 12,13

Page 37: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 37/80

37

5amat 6 ' 12,13 " &,3

45P & %,13 $,%3

45 2& "%,&3 21 "1,'3kademikP5 $ 1!,%3 11 1%,$3

Peker#aan P* :I $ 1!,%3 1! 1,23

Pegawai wasta $,%3 " &,3

Pensiun 1 1,3 ! .!3

;iraswasta % ,13 1! 1,23

Pela#armahasiswa 1 2','3 1& 21,23

Petani ! .!3 2 ",!3

5idak beker#a 2! "!,"3 2! "!,"3

4ainnya ' 12,13 $ 1!,%3

erdasarkan tabel distribusi karakteristik malaria dalam penelitian menurut

umur menun#ukkan bahwa angka ke#adian malaria tertinggi pada usia !-1! tahun

yang terdiagnosis malaria adalah sebanyak 2! orang, sedangkan ke#adian malaria

yang terendah pada usia %1 G $! tahun yang terdiagnosis malaria adalah sebanyak 

1 orang.

6istribusi karakteristik malaria dalam penelitian menurut #enis kelamin

menun#ukkan bahwa yang menderita malaria lebih banyak pada yang ber#enis

kelamin perempuan dengan #umlah " orang dibanding dengan ber#enis kelamin

lakiGlaki yang menderita malaria sebanyak "1orang.

erdasarkan tabel distribusi karekteristik malaria terhadap tingkat

 pendidikan. ngka ke#adian malaria tertinggi ter#adi pada kelompok pendidikan

45 dengan angka ke#adian 2& orang ("%3) dan terendah ter#adi pada kelompok 

 pendidikan 45P dengan & orang (%,13).

erdasarkan tabel distribusi karakteristik malaria terhadap peker#aan. ngka

ke#adian malaria tertinggi ter#adi pada kelompok yang tidak beker#a dengan angka

Page 38: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 38/80

38

ke#adian 2! orang ("!,"3) dan ke#adian malaria terendah ter#adi pada kelompok 

 petani dengan angka ke#adian! (!3) orang.

+.) Analii 0aktor

6eskripsi ariabel penelitian ditun#ukkan dari hasil distribusi frekuensi dari

masing-masing ariabel penelitian. Pengelompokkan ini bertu#uan untuk 

mengetahui hubungan dari masing-masing ariabel yang akan diteliti dengan

ke#adian malaria yang dianalisis dengan menggunakan tiga tahap yaitu tahap

 pertama menggunakan analisis uniariat, kemudian tahap kedua di8ari hubungan

malaria dengan menggunakan analisis biariat, sedangkan tahap ketiga apabila

 proporsi ariabel bebas menun#ukkan adanya perbedaan antara kasus dan kontrol

dengan melihat signifikan (pL!,!) maka dilan#utkan dengan menggunakan

analisis multiariat.

&.".1 nalisis 9niariat

5abel &.2 nalisis 9niariat

No. /ariabel

(ub*ek Penelitian

Kasus Kontrol

 * 3 * 3

1! Kerapatan dinding

5idak rapat

:apat

""

""

!3

!3

2!

&%

"!,"3

%,$3

Page 39: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 39/80

39

2! Kawat Kasa

5idak da

da

%&

2

$3

"3

1

1

$$,"3

22,$33! Pemasangan plafon

5idak da

da

$

'%,&3

1",%3

2!

&%

"!,"3

%,$3

4! Kandang ternak 

da

5idak 

1

1

$$,"3

22,$3

1

1

$$,"3

22,$3

5! Keberadaan semak- semak 

da

5idak ada

1'

1

&,3

&,3

1"

2!

",&3

%!,%3

6! /enangan air 

da

5idak ada

&$

1

$1,23

2','3

"1

"

&$3

"3

7! Kebiasaan keluar rumah

 pada malam hari

Ma

5idak 

"2

"&

&',3

1,3

1"

"

1,$3

'!,"3

8! enggunakan kelambu

5idak Ma

&$1

$1,232','3

!1%

$,'32&,23

9! enggunakan obat nyamuk 

5idak

Ma

%

1!

'&,'3

1,23

"

2$

,13

&!,3

10! enggantung pakaian

Ma

5idak 

"

1"

'!,"3

1,$3

22

&&

"","3

%%,$3

Kerapatan dinding dalam penelitian ini adalah keadaan dinding rumah

yang memiliki #arak atau lubang antar dinding dengan material semen, papan atau

anyaman. 6ikategorikan rapat apabila terdapat #arak atau lubang L1,mm2  dan

tidak rapat apabila #arak atau lubang antar dinding T1,mm2. erdasarkan hasil

yang didapatkan, kelompok kasus dengan dinding L1,mm2  sebanyak ""

responden (!3) dan dinding T1,mm2 sebesar "" responden (!3). Pada

Page 40: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 40/80

40

kelompok kontrol yang memiliki kerapatan dinding L1,mm2 lebih besar 

 proporsinya dari kelompok kasus yaitu sebanyak &% responden (%,$3) dan

kerapatan dinding T1,mm2 sebanyak2! responden ("!,"3).

Kawat kasa adalah Keberadaan kawat kasa pada entilasi untuk 

menghindari masuknya ektor nyamuk malaria melalui lubang entilasi.

erdasarkan hasil pengamatan, responden yang memasang kawat kasa pada

kelompok kasus sebanyak 2 responden ("3) sedangakan pada kelompok kontrol

sebanyak 1 responden (22,$3). :esponden yang tidak memasang kawat kasa

 pada kelompok kasus %& responden ($3) dan pada kelompok kontrol yaitu 1

responden ($$,"3).

Plafon adalah batas bagian atas ruangan dengan atap yang terbuat dari

kayu, triple, asbes yang berfungsi sebagai penghalang masuknya nyamuk ke

dalam rumah. Penelitian ini melihat pemasangan plafon se8ara keseluruhan di

rumah (ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga dan dapur). erdasarkan

obserasi dan pengamatan langsung pada kelompok kasus yang tidak memasang

 plafon sebesar $ responden ('%,&3) dan pada kelompok kontrol sebesar 2!

responden ("!,"3). edangkan pada kelompok kasus yang memasang plafon

sebesar responden (1",%3) dan pada kelompok kontrol yaitu &% responden

(%,$3).

Kandang ternak adalah adanya kandang ternak besar (sapi, kuda, kerbau,

kambing) disekitar rumah. 6ikatakan memenuhi syarat apabila kandang ternak 

 ber#arak U 1!m dari rumah dan tidak memenuhi syarat apabila L 1!m dari rumah.

Pada kelompok kasus, keadaan kandang ternak yang tidak memenuhi syarat

Page 41: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 41/80

41

adalah 1 responden ($$,"3), hasil yang sama #uga diperoleh kelompok kontrol

yang tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 1 responden ($$,"3). Keberadaan

kandang ternak yang memenuhi syarat pada kelompok kasus sebesar 1

responden (22,$3) dan pada kelompok kontrol yaitu sebesar 1 responden

(22,$3).

Keberadaan semak-semak adalah keberadaan tumbuh-tumbuhan berupa

rumput-rumputan atau perdu dengan ketinggian maksimal 2meter sebagai tempat

 peristirahatan nyamuk, dengan #arak L 2!!m dari rumah. 0asil pengukuran pada

kelompok kasus yang ada semak-semak sebesar 1 responden (213) dan pada

kelompok kontrol sebesar 12 responden (1',23). Pada kelompok kasus yang tidak 

memiliki semak-semak sebesar 1 responden ($$,"3) dan pada kelompok kontrol

& responden ('1,'3).

/enangan air adalah adanya genangan air berupa parit, kolam, bekas

galian dan lain-lain sebagai tempat perindukan ektor malaria dengan #arak L2km

dari rumah. Pada kelompok kasus yang tidak ada genangan air sebesar 1

responden (2','3) dan pada kelompok kontrol yang tidak ada genangan air 

sebesar " responden ("3). edangkan pada kelompok kasus yang ada genangan

air sebesar &$ responden ($1,23) dan pada kelompok kontrol yang ada genangan

air sebesar "1 responden (&$3).

Kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari adalah kebiasaan

 penduduk keluar rumah pada pukul 1'.!!-!%.!!. Pada kelompok kasus yang

memiliki kebiasaan keluar rumah pada malam hari sebesar "2 responden (&',3),

sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 1" responden (1,$3). Pada kelompok 

Page 42: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 42/80

42

kasus yang tidak memiliki kebiasaan keluar rumah pada malam hari sebesar "&

responden (1,3) dan pada kelompok kontrol " responden ('!,"3).Kebiasaan menggunakan kelambu adalah kebiasaan responden untuk 

menggunakan pelindung berongga pada waktu tidur. Pada kelompok kasus yang

tidak menggunakan kelambu sebesar &$ responden ($1,23) dan pada kelompok 

kontrol sebesar ! responden ($,'3). edangkan yang menggunakan kelambu

 pada kelompok kasus sebesar 1 responden (2','3) dan pada kelompok kontrol

sebesar 1% responden (2&,23).Kebiasaan menggunakan obat nyamuk yaitu kebiasaan responden untuk 

menggunakan obat nyamuk bakar, obat nyamuk oles, penyemprotan, insektisida

untuk menghindari gigitan nyamuk. Pada kelompok kasus yang tidak 

menggunakan obat nyamuk yaitu % responden ('&,'3) sedangkan kelompok 

kontrol sebesar " responden (,13). Pada kelompok kasus yang menggunakan

obat nyamuk yaitu sebesar 1! responden (1,23) dan pada kelompok kontrol

sebesar 2$ responden (&!,3).

Kebiasaan menggantung pakaian yaitu kebiasaan responden menggantung

 pakaian yang habis dipakai maupun yang belum dipakai di dalam rumah. <umlah

responden pada kelompok kasus yang tidak menggantung pakaian yaitu sebesar 

1" responden (1,$3) dan kelompok kontrol yang tidak menggantung pakaian

yaitu sebesar && responden (%%,$3). Pada kelompok kasus yang memiliki

kebiasaan menggantung pakaian yaitu sebesar " responden ('!,"3) dan

kelompok kontrol yang memiliki kebiasaan menggantung pakaian yaitu sebesar 

22 responden ("","3).

+.).$ Analii Bivariat

1. Kerapatan 6inding :umah dengan Ke#adian alaria

Page 43: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 43/80

43

0asil penelitian didapatkan bahwa proporsi rumah yang memiliki

kerapatan dinding rumah yang rapat lebih besar pada kelompok kontrol yaitu

&% responden (%,$3), dibandingkan pada kelompok kasus "" responden

(!3). 0asil analisa didapatkan p J !,!21 dan @: J 2."!! dengan +I 3 J

1,12$-&,%2. 0asil ini menun#ukkan ada hubungan antara kerapatan dinding

rumah dengan ke#adian malaria karena p L !,!. *ilai @: sebesar 2."!!

menun#ukkan bahwa orang yang tinggal di rumah dengan konstruksi dinding

yang kurang rapat mempunyai risiko terkena penyakit malaria sebesar 2."!!

kali lebih besar dari pada yang tinggal di rumah dengan konstruksi dinding

yang lebih rapat. 6ari hasil penelitian ini dapat disimpulkan 0! ditolak dan 01

diterima.

5abel &." Kerapatan 6inding :umah dengan Ke#adian alaria

Kerapatan dinding

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

:apat "" !3 &% %,$3

5idak :apat "" !3 2! "!,"3

@: J 2."!! +I 3 J 1,12$-&,%2 P J !,!21

Page 44: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 44/80

44

0asil penelitian ini se#alan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ikrayama abba dkk yaitu ada hubungan yang signifikan antara kerapatan dinding

rumah dengan ke#adian malaria.()

0asil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 0asan

0usin di Puskesmas ukamerindu Ke8amatan ungai erut Kota engkulu

Propinsi engkulu didapatkan bahwa hasil ariabel kerapatan dinding rumah

tidak ada hubungan dengan ke#adian malaria.(')

Konstruksi bangunan rumah yang permanen atau yang rapat dapat

memperke8il kemungkinan masuknya nyamuk ke dalam rumah, sehingga

 penghuni rumah dapat terhindar dari gigitan nyamuk.

2. 0ubungan Keberadaan Kawat Kasa dengan Ke#adian alaria

Proporsi pada kelompok kasus yang tidak menggunakan kawat kasa sebesar 

%& responden ($3) dan kelompok kontrol sebanyak 1 responden ($$,"3). 0asil

analisa statistik menun#ukkan p J !,!!1dan @: J ,&12 dengan +I 3 J 2,!$-

&",!'. 0asil ini menun#ukkan bahwa ada hubungan antara pemasangan kawat

kasa dengan ke#adian malaria karena pL!,!. *ilai @: sebesar ,&12

menun#ukkan bahwa orang yang tidak memasang kawat kasa pada entilasi rumah

mempunyai risiko terkena penyakit malaria sebesar ,&12 kali lebih besar dari

 pada yang memasang kawat kasa pada entilasi rumah. 6ari hasil Penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa 0! ditolak dan 01 diterima.

5abel &.& Keberadaan Kawat Kasa dengan Ke#adian alaria

Ka=at kaa (ub*ek Penelitian

Page 45: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 45/80

45

Kau Kontrol

N < N <

da 2 "3 1 22,$3

5idak da %& $3 1 $$,"3

@: J ,&12 +I 3 J 2,!$-&",!' p J !,!!1

0asil Penelitian ini se#alan dengan penelitian yang dilakukan oleh 0asan

0usin yang didapatkan bahwa ada hubungan antara pemasangan kawat kasa pada

entilasi rumah dengan ke#adian malaria.(')0al ini #uga se#alan dengan hasil

 penelitian yang dilakukan oleh Ikrayama abba dkk yaitu ada hubungan yang

signifikan antara pemasangan kawat kasa pada entilasi dengan ke#adian malaria

(pJ!,!!1).()

0al ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh upri hmadi di 6esa

4ubuk *ipis Ke8amatan 5an#ung gung Kabupaten uara 7nim yaitu

 penggunaan kawat kasa tidak ada hubungan dengan ke#adian malaria.

Pemasangan kawat kasa pada entilasi dapat men8egah masuknya nyamuk 

kedalam rumah. erkurangnya nyamuk yang masuk kedalam rumah akan

memperke8il kontak nyamuk dengan penghuni rumah, sehingga dapat

menurunkan paparan gigitan nyamuk anopheles.

". 0ubungan Pemasangan Plafon dengan Ke#adian alaria

Proporsi pada kelompok kasus yang tidak memasang plafon sebanyak $

responden ('%,&3), sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 2! responden

Page 46: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 46/80

46

("!,"3). 0asil analisa statistik menun#ukkan p J !,!!! dan @: J &2,%$! dengan

+I 3 J %,!'-",!2$. 0asil ini menun#ukkan bahwa ada hubungan antara

 pemasangan plafon dengan ke#adian malaria karena p L !,!. *ilai @: sebesar 

&2,%$! menun#ukkan bahwa orang yang tidak memasang plafon mempunyai

risiko terkena penyakit malaria sebesar &2,%$! kali lebih besar dari pada yang

memasang plafon. 6ari hasil penelitian ini dapat disimpulkan 0! ditolak dan 01

diterima.

5abel &.Pemasangan Plafon dengan Ke#adian alaria

Pe"aangan plafon

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

da 1",%3 &% %,$3

5idak da $ '%,&3 2! "!,"3

@: J &2,%$! +I 3 J %,!'-",!2$ p J !,!!!

0asil penelitian ini se#alan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

ebriyani atima *urlette yaitu ada hubungan antara pemasangan plafon dengan

ke#adian malaria.(2&)

 pemasangan plafon berpengaruh terhadap gigitan nyamuk anopheles sp

yang menyebabkan malaria. Pemasangan plafon dapat mengurangi nyamuk yang

masuk kedalam rumah dan mengurangi paparan terhadap gigitan nyamuk.

&. 0ubungan Keberadaan Kandang 5ernak dengan Ke#adian alaria

Page 47: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 47/80

47

<umlah responden yang tidak memiliki kandang ternak pada kelompok 

kasus dan kontrol sama yaitu sebesar 1 responden ($$,"3). 0asil analisa

menun#ukkan p J 1,!!! dan @: J 1.!!! dengan +I 3 J !,&&"-2,2$. 0asil ini

menun#ukkan bahwa keberadaan kandang ternak bukan merupakan faktor risiko

ke#adian malaria karena pT!,! atau tidak ada hubungan antara keberadaan

kandang ternak dengan ke#adian malaria di Puskesmas :ukun 4ima. 6ari hasil

 penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 0! diterima dan 01 ditolak.

5abel &.% Keberadaan Kandang 5ernak dengan Ke#adian alaria

Keberadaan kandang ternak 

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

5idak ada

da

1

1

$$,"3

22,$3

1

1

$$,"3

22,$3

@: J 1.!!! +I 3 J !,&&"-2,2$ p J 1,!!!

0asil penelitian ini se#alan dengan penelitian yang dilakukan oleh :ia

 *urftriah dkk yang menyebutkan keberadaan ternak bukan merupakan faktor 

risiko ke#adian malaria.(2)

Keberadaan kandang ternak tidak berhubungan dengan ke#adian malaria di

wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima, karena dari hasil obserasi daerah ini

sebagian besar responden memang tidak memiliki kandang ternak.

. 0ubungan Keberadaan emak-emak dengan Ke#adian alaria

Page 48: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 48/80

48

Proporsi pada kelompok kasus yang memiliki keberadaan semak-semak 

yaitu sebesar 1 responden (21,$3), sedangkan pada kelompok kontrol yang

memiliki semak-semak yaitu sebanyak 12 responden (1',23). 0asil analisis

menun#ukkan p J !,1$ dan @: J 1,"2& dengan +I 3 J !,%%-",!$. 0asil ini

menun#ukkan bahwa keberadaan semak-semak bukan men#adi faktor risiko

ke#adian malaria karena pT!,! atau tidak ada hubungan antara keberadaan

semak-semak dengan ke#adian malaria di area ker#a Puskesmas :ukun 4ima. 6ari

hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 0! diterima dan 01 ditolak.

5abel &. Keberadaan emak-emak dengan Ke#adian alaria

Keberadaan (e"ak> (e"ak 

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

5idak ada 1 $$,"3 & '1,'3

da 1 21,$3 12 1',23

@: J 1,"2& +I 3 J !,%%-",!$ p J !,1$

0asil penelitian ini se#alan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim

and dkk yaitu keberadaan hutan, kebun, semak-semak, sawah disekitar rumah

tidak ada hubungan dengan ke#adian malaria dengan nilai p 1,! atau p U !,!(").

0asil ini #uga se#alan dengan yang dilakukan 0asan 0usin yaitu tidak ada

hubungan antara keberadaan semak-semak disekitar rumah dengan ke#adian

malaria.(')

Page 49: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 49/80

49

0asil analisis didapatkan tidak ada hubungan antara semak-semak dengan

 penyakit malaria, karena dari hasil obserasi peneliti tidak terdapat semak-semak 

 pada sebagian besar rumah responden.

%. 0ubungan /enangan ir dengan Ke#adian alaria

Proporsi pada kelompok kasus yang memiliki genangan air sebanyak &$

responden ($1,23) dan pada kelompok kontrol sebanyak "1 repsonden (&$3).

0asil analisa menun#ukkan p J !,!! dan @: J 2,$" dengan +I 3 J 1,"%!-

,$". 0asil ini menun#ukkan genangan air merupakan faktor risiko ke#adian

malaria karena pL!,! atau terdapat hubungan antara genangan air dengan

ke#adian malaria di Puskesmas :ukun 4ima. *ilai @: sebesar ,$"

menun#ukkan bahwa orang yang memiliki genangan air mempunyai risiko terkena

 penyakit malaria sebesar ,$" kali lebih besar dari pada yang tidak memiliki

genangan air. 6ari hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 0! ditolak dan

01 diterima.

5abel &.1!Keberadaan /enangan ir dengan Ke#adian alaria

Genangan air

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

5idak da 1 2','3 " "3

da &$ $1,23 "1 &$3

@: J 2,$" +I 3 J 1,"%!-,$" p J !,!!

Page 50: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 50/80

50

0asil penelitian ini se#alan dengan hasil penelitian upri hmadi, yang

mendapatkan bahwa faktor risiko genangan air disekitar rumah berhubungan

dengan ke#adian malaria.(2%)

 *yamuk anopheles  dalam perkembangannya membutuhkan media air 

sebagai tempat perindukan nyamuk ("reeding places) yaitu perubahan dari telur,

 #entik lalu men#adi pupa. Kondisi tanah seperti adanya galian, sumur, selokan parit

disekitar rumah responden akan berpotensi menimbulkan genangan air, sehingga

dapat terbentuk tempat perindukan bagi nyamuk. 0al ini menyebabkan kepadatan

nyamuk anopheles 8enderung stabil bahkan meningkat.

$. 0ubungan Kebiasaan Keluar :umah Pada alam 0ari dengan Ke#adian

alaria

Proporsi pada kelompok kasus yang memiliki kebiasaan keluar rumah pada

malam hari sebesar "2 responden (&',3) dan pada kelompok kontrol sebesar 1"

responden (1,$3). 0asil analisa menun#ukkan p J !,!!! dan @: J 2,1% dengan

+I 3 J 1,$%$-',""1. 0asil ini menun#ukkan bahwa kebiasaan keluar rumah

 pada malam hari merupakan faktor risiko ke#adian malaria karena pL!,! atau

memiliki hubungan dengan ke#adian malaria di area ker#a Puskesmas :ukun

4ima. *ilai @: sebesar 2,1% menun#ukkan bahwa orang yang memiliki

kebiasaan keluar rumah pada malam hari mempunyai risiko terkena penyakit

malaria sebesar 2,1% kali lebih besar dari pada yang tidak memiliki kebiasaan

keluar rumah pada malam hari. 6ari hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

0! ditolak dan 01 diterima.

Page 51: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 51/80

51

5abel &.11 Kebiasaan Keluar :umah Pada alam 0ari dengan Ke#adian

alaria

Kebiaaan Keluar ru"a#

pada Mala" Hari

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

5idak "& 1,3 " '!,"3

Ma "2 &',3 1" 1,$3

@: J 2,1% +I 3 J 1,$%$-',""1 p J !,!!!

0asil penelitian ini se#alan dengan penelitian yang dilakukan oleh :ia

 *urftriah dkk yaitu kebiasaan keluar rumah di malam hari merupakan faktor 

risiko ke#adian malaria.(2) 0asil analisis ini #uga sama dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Ikrayama abba, uharyo 0adisaputro, uwandi awandi

tentang faktor-faktor risiko yang mempengaruhi Ke#adian alaria 6i ;ilayah

Ker#a Puskesmas 0amadi Kota <ayapura. 0asil penelitiannya menun#ukkan

 bahwa ada hubungan yang bermakna antara responden yang memiliki kebiasaan

keluar rumah pada malam hari dengan ke#adian malaria. ()

ktiitas nyamuk anopheles sp 8enderung melakukan gigitan mulai dari

1'.!!-!%.!!, saat melakukan gigitan ini nyamuk anopheles  akan menularkan

sporoEoit yang dapat menyebabkan penyakit malaria. iapapun yang mempunyai

kebiasaan keluar rumah pada malam hari berisiko digigit oleh nyamuk karena

aktiitas nyamuk anopheles sp yang 8enderung men8ari darah pada malam hari

hingga subuh untuk menularkan sporoEoit.

Page 52: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 52/80

52

'. 0ubungan Penggunaan Kelambu dengan Ke#adian alaria

Proporsi pada kelompok kontrol yang tidak menggunakan kelambu lebih

tinggi yaitu sebanyak ! responden ($,'3), dibandingkan pada kelompok kasus

sebanyak &$ responden ($1,23). 0asil analisa menun#ukkan p J !,& dan @: J

!,$2 dengan +I 3 J !,"%-1,$1'. 0asil ini menun#ukkan bahwa penggunaan

kelambu bukan merupakan faktor risiko ke#adian malaria karena pT!,! atau tidak 

ada hubungan penggunaan kelambu dengan ke#adian malaria di Puskesmas :ukun

4ima. 6ari hasil penelitan ini dapat disimpulkan bahwa 0! diterima dan 01

ditolak.

5abel &.12enggunakan Kelambu dengan Ke#adian alaria

Menggunakan Kela"bu

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

Ma 1 2','3 1% 2&,23

5idak &$ $1,23 ! $,'3

@: J !,$2 +I 3 J !,"%-1,1$' p J !,&

0asil penelitian ini se#alan dengan penelitian yang dilakukan oleh :ia

 *urftriah dkk yaitu kebiasaan menggunakan kelambu bukan merupakan faktor 

risiko ke#adian malaria.(2)

erdasarkan hasil yang diperoleh dari wawan8ara pada responden, pada

kelompok kasus dan kelompok kontrol sebagian besar sudah menggunakan

kelambu pada saat tidur. 5etapi dari hasil analisis didapatkan tidak ada hubungan,

Page 53: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 53/80

53

karena responden memiliki waktu beraktiitas lebih banyak di luar kelambu dan

hanya menggunakan kelambu pada saat tidur. aat beraktiitas itulah host

terpapar oleh gigitan nyamuk anopheles. 0ost yang beraktiitas tanpa ada

 perlindungan diri dari gigitan nyamuk akan meningkatkan resiko penyakit

malaria.

. 0ubungan enggunakan @bat *yamuk, :epellent, Insektisida dan

Penyemprotan dengan Ke#adian alaria.

Proporsi pada kelompok kasus yang tidak menggunakan obat nyamuk, obat

nyamuk oles, insektisida dan penyemprotan sebesar % responden ('&,'3) dan

 pada kelompok kontrol yang sebesar " responden (,13). 0asil analisa

menun#ukkan p J !,!!1 dan @: J ",'$$ dengan +I 3 J 1%'%-',1%. 0asil ini

menun#ukkan bahwa tidak menggunakan obat nyamuk merupakan faktor risiko

ke#adian malaria karena pL!,! atau ada hubungan antara tidak menggunakan

obat nyamuk dengan ke#adian malaria di area ker#a Puskesmas :ukun 4ima. 6ari

hasil penelitian ini dapat disimpulkan 0! ditolak dan 01 diterima.

5abel &.1"6istribusi Penggunaan @bat *yamuk, repellent, insektisida dan

 penyemprotan dengan Ke#adian alaria

Menggunakan 4bat N*a"uk 

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

Ma 1! 1,23 2$ &!,3

5idak % '&,'3 " ,13

Page 54: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 54/80

54

@: J ",'$$ +I 3 J 1,%'%-',1% p J !,!!1

0asil penelitian ini se#alan dengan penelitian yang dilakukan oleh :ia

 *urftriah dkk yaitu kebiasaan menggunakan anti nyamuk, repellent, insektisida

dan penyemprotan merupakan faktor risiko ke#adian malaria.(2)

Keberadaan nyamuk di dalam rumah berpotensi menularkan penyakit

malaria. Penggunaan obat nyamuk repellent, insektisida dan penyemprotan

 berfungsi untuk menghindari diri gigitan nyamuk dan untuk membasmi nyamuk.

1!. 0ubungan Kebiasaan enggantung Pakaian dengan Ke#adian alaria

Proporsi pada kelompok kasus yang memiliki kebiasaan menggantung

 pakaian sebesar " responden ('!,"3) dan proporsi pada kelompok kontrol

sebesar 22 responden ("","3). 0asil analisa menun#ukkan p J !,!!! dan @: 

J',1& dengan +I 3 J ",%'$-1',!"2. 0asil ini dapat disimpulkan bahwa

kebiasaan menggantung pakaian merupakan faktor risiko ke#adian malaria karena

 pL!,! atau ada hubungan kebiasaan menggantung pakaian dengan ke#adian

malaria di area ker#a Puskesmas :ukun 4ima. *ilai @: sebesar ',1&

menun#ukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan menggantung pakaian

mempunyai risiko terkena penyakit malaria sebesar ',1& kali lebih besar dari

 pada yang tidak memiliki kebiasaan menggantung pakaian. 6ari hasil penelitian

ini dapat disimpulkan 0! ditolak dan 01 diterima.

Page 55: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 55/80

55

5abel &.1& 6istribusi Kebiasaan enggantung Pakaian dengan Ke#adian

alaria

Kebiaaan "enggantung

Pakaian

(ub*ek Penelitian

Kau Kontrol

N < N <

5idak 1" 1,$3 && %%,$3

Ma " '!,"3 22 "","3

@: J ',1& +I 3 J ",%'$-1',!"2 p J !,!!!

0asil penelitian ini se#alan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

emuel ranklyn Mawan yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan

menggantung pakaian dengan risiko terkena penyakit malaria.(1')

etelah nyamuk memenuhi kebutuhannya yaitu menghisap darah manusia

atau hewan, nyamuk akan membutuhkan tempat bersarang (resting places) sambil

menunggu siklus men8ari darah berikutnya untuk pematangan telur. Kebiasaan

menggantung pakaian di dalam rumah akan men8iptakan tempat bersarang bagi

nyamuk. 5empat bersarang yang baik untuk nyamuk adalah lingkungan yang

teduh, suhu relatif rendah, sedikit sinar matahari.

+.).) Analii Multivariat

erdasarkan hasil analisa multiariat dengan menggunakan metode regresi

logisti8 didapatkan ariabel yang paling dominan adalah keberadaan plafon,

kebiasaan keluar malam dan kebiasaan menggantung pakaian. 6ari ketiga faktor 

ini yang paling berpengaruh sebagai faktor resiko malaria yaitu kebiasaan keluar 

malam.

Page 56: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 56/80

56

!abel +.1, Analia Multivariat

Hariabel Koefisien P @: ( +I 3)

Keberadaan Plafon -2,%'" !,!!! !,!%' (!,!2&-!,12)

Kebiasaan Keluar alam -1,! !,!!% !,222 (!,!$%-!,%&$)

Kebiasaan enggantung Pakaian -2,2$ !,!!! !,1!2 (!,!"$-!,2'&)

Pemasangan plafon dapat menurunkan #umlah nyamuk yang masuk ke

dalam rumah dan mengurangi frekuensi gigitan nyamuk yang dapat menularkan

 penyakit malaria terhadap host.

Perilaku men8ari darah nyamuk anopheles  yang akan terbang menu#u

sumber rangsangan yang men#adi indikator keberadaan host. eberapa hal yang

 perlu diperhatikan dalam menggigit yaitu A

a. ;aktu menggigit nyamuk   anopheles merupakan waktu yang baik 

 bagi nyamuk ini untuk men8ari darah. asingGmasing ektor 

mempunyai kesukaan waktu menggigit yang berbeda. da yang

memulai aktiitas pada awal malam sesudah matahari terbenam,

tengah malam, bahkan ada yang men#elang pagi. +ontohnya #enis

nyamuk 'n.Maculatus yang aktif men8ari darah dari pukul 21.!!-

!".!!, nyamuk 'n.'conitus yang aktif menggigit sepan#ang malam,

'!3 gigitan  'n.'conitus dilakukan pada pukul 1'.!!-22.!!, ada

 #uga nyamuk  'n.%ala"acencis yang aktiitas mengigitnya dimulai

dari pukul 1'.!!-!2.!!.

 b. 5empat mengigit nyamuk anopheles,  dibagi men#adi eksofagik 

yaitu nyamuk yang suka mengigit di luar rumah dan endofagik 

yaitu nyamuk yang suka mengigit di dalam rumah.

Page 57: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 57/80

57

8. 0ost yang digigit dibagi men#adi 2 yaitu antropofilik   adalah

nyamuk yang suka menggigit manusia dan  $oofilik  adalah nyamuk 

yang suka menggigit hewan dan indisminate feeders.indisminate

 feeders merupakan nyamuk yang suka menggigit tanpa adanya

ke8enderungan kesukaan tertentu.

d. rekuensi menggigit

emakin pendek waktu antar menggigit akan memperbesar resiko

 penularan plasmodium.

4ingkungan daerah ker#a Puskesmas :ukun 4ima berada di dataran rendah

yaitu di pinggiran pantai. ebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan

yang mempunyai aktiitas melaut mulai dari malam hari sampai pada men#elang

 pagi hari, ada #uga sebagai pedagang di pasar yang harus keluar pada malam hari

hingga subuh. *yamuk malaria 8enderung memiliki aktiitas menggigit pada

malam hari hingga men#elang pagi, nyamuk malaria yang bersifat eksofagik 

mengigit pada lingkungan luar rumah. kibatnya frekuensi gigitan nyamuk 

anopheles akan meningkat sehingga menyebabkan penyakit malaria.

Perilaku ektor anopheles sp memerlukan " komponen utama yaitu tempat

 perindukkan, tempat men8ari darah dan tempat bersarang sebelum proses

menggigit selan#utnya. etelah men8ari kebutuhan makanannyan berupa darah

(anthropofilik   atau  $oofilik ). *yamuk akan memerlukan tempat peristirahatan

sambil menunggu siklus men8ari darah selan#utnya untuk pematangan telurnya.

4ingkungan bersarang nyamuk malaria yang baik adalah tempat tempat yang

lembab, teduh, suhu yang relatif rendah, intensitas 8ahaya rendah atau gelap.

Page 58: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 58/80

58

enggantung pakaian yang sudah dipakai atau pakaian yang masih bersih

akan membantu menyediakan tempat bagi nyamuk untuk bersarang agar dapat

melan#utkan siklus hidupnya men8ari darah. 0al ini karena, tempat menggantung

 pakaian akan menimbulkan tempat yang teduh, sedikit lembab, kurang 8ahaya

atau gelap yang dapat men8iptakan lingkungan yang mendukung untuk nyamuk 

 bersarang.

Page 59: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 59/80

59

BAB ,

PENU!UP

,.1 Kei"pulan

0asil analisis mengenai faktor risiko dan hubungannya dengan penyakit

malaria di wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima Ke8amatan 7nde elatan

Kabupaten 7nde adalahA

1. aktor risiko yang berpengaruh terhadap ke#adian malaria yaitu kerapatan

dinding yang tidak memenuhi syarat, tidak ada pemasangan kawat kasa,

tidak ada pemasangan plafon pada rumah, adanya genangan air, kebiasaan

keluar rumah pada malam hari, tidak menggunakan obat nyamuk,

repellent, penyemprotan dan kebiasaan menggantung pakaian.

2. 5erdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko kerapatan dinding

rumah yang tidak memenuhi syarat (@: J 2."!!), tidak ada pemasangan

Page 60: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 60/80

60

kawat kasa (@: J ,&12), tidak ada pemasangan plafon (@: J &2,%$!),

adanya genangan air (@: J 2,$") kebiasaan keluar rumah pada malam

hari (@: J 2,1%), tidak menggunakan penggunaan obat nyamuk (@: J

",'$$), kebiasaan menggantung pakaian (@: J ',1&) dengan ke#adian

malaria

". aktor risiko yang paling berpengaruh terhadap ke#adian malaria di

Puskesmas :ukun 4ima Kabupaten 7nde yaitu tidak dipasangnya plafon,

kebiasaan keluar malam pada malam hari dan kebiasaan menggantung

 pakaian terhadap risiko ke#adian malaria di Puskesmas :ukun 4ima.

,.$ (aran

1. Pemerintah 6aerah Kabupaten 7nde.

eningkatkan penyuluhan se8ara intensif kepada masyarakat untuk 

memberikan pemahaman tentang bahaya penyakit malaria, 8ara men8egah

dan menanggulangi malaria.

2. asyarakat

- enggunakan ba#u yang tertutup dan menggunakan obat anti nyamuk 

seperti obat nyamuk oles untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk 

anopheles #ika ingin keluar rumah pada malam hari.

- 0indari kebiasaan menggantung pakaian seperti pakaian bersih atau

 pakaian kotor di kamar mandi, kamar tidur dan di ruangan lain yang sering

Page 61: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 61/80

Page 62: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 62/80

62

fromA httpA8ore.a8.ukdownloadpdf11$1$&%.pdf 

1!. ris . alaria Pendekatan Kausalitas. MogyakartaB 2!1".

11. P * 0ari#anto, *ugroho gung /+. alaria Pendekatan odelKausalitas. <akartaA 7/+B 2!12.

12. /unawan . 7pidemilogi alaria. 0ari#anto P*, editor. <akartaA 7/+B

2!!!.

1". oedarto. Parasitologi Klinik. "rd ed. risasi 0/, editor. urabayaB 2!!'.

1&. :inidar. Pemodelan Kontrol alaria elalui Pengelolaan 5erintegrasi 6i

Kemukiman 4amteuba, *anggroe 8eh 6arussalam. 9niersitas umatera

9taraB 2!1!.

1. Kementerian Kesehatan :I. 7pidemiologi alaria 6i Indonesia. ul

<endela 6ata dan Inf Kesehat. 2!11B1G1%.

1%. :iset Kesehatan 6asar. adan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kemenkes :I. 2!1".1$. oedarto. Penyakit enular di Indonesia. <akartaA agung etoB 2!!.

1'. emuel M. nalisis aktor :isiko Ke#adian alaria di ;ilayah Ker#a

Puskesmas osnik Ke8amatan iak 5imur Kabupaten iak VInternetW. 2!!%

V8ited 2!1& pr 2&W. ailable fromA

httpAdo8r8hie.8omdo8umentanalisis-faktor-risiko-ke#adian-malaria-di-

wilayah-ker#a-puskesmas-bosnik-ke8amatan-biak-timur-kabupaten-biak-

numfor-papua-'2'&1'22'%&$

1. *otoatmod#o . metodologi penelitian dasar. reisi. #akartaA rineka 8iptaB

2!1!.

2!. usnia unEir. 7ntomologi. ndalas 9niersity Press. PadangB 2!!%B&.

21. *otoatmod#o . etodologi Penelitian Kesehatan. <akartaA :ineka +iptaB

2!12.

22. astroasmoro . 6asar-dasar etodologi Penelitian Klinis. IH. <akartaA

agung etoB 2!11.

2". astroasmoro , Ismael . 6asar-dasar metodologi penelitian klinis. &th ed.

<akartaA agung etoB 2!11. p.

2&. *urlette atima ebriyanti, Ishak 0asanuddin :. 0ubungan Perilaku

asyarakat dan Kondisi 4ingkungan :umah dengan Ke#adian alaria di

;ilayah Ker#a Puskemas :i#ali Ke8amatan irimau Kota mbon 5ahun

2!12 VInternetW. 2!12 V8ited 1+ pr 2&W. ailable fromA

httpArepository.unhas.a8.idhandle12"&%$'""&"2. *urfitrianah :ia, Ishak 0aaanuddin 4:. nalisis aktor :isiko

4ingkungan 5erhadap Ke#adian alara di ;ilayah Ker#a Puskesms

6urikumba Ke8amatan Karossa Kabupaten amu#u VInternetW. 2!1" V8ited

1+ pr 2&W. ailable fromA

httpArepository.unhas.a8.idA&!!1digilibgdl.php?

modJbrowseFopJreadFidJ--rianurfitr-

1'$FP0P7I6J&8%%fe2b'%'&'1%11da"%8"e"2!1$!

2%. upri hmadi. aktor :esiko Ke#adian alaria 6i 6esa 4ubuk *ipis

Ke8amatan 5an#ung gung Kabupaten uara 7nim. 9niersitas

6iponegoro emarangB 2!!'.

Page 63: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 63/80

63

Page 64: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 64/80

64

Page 65: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 65/80

65

Page 66: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 66/80

66

Page 67: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 67/80

67

Page 68: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 68/80

68

Page 69: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 69/80

69

Page 70: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 70/80

70

Page 71: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 71/80

71

Page 72: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 72/80

72

Page 73: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 73/80

73

ANAL-(-( 0AK!4 -(-K4 !EHADAP PEN;AK-! MALA-A D-

6-LA;AH KEA PU(KE(MA( UKUN L-MA KE:AMA!AN ENDE

(ELA!AN KABUPA!EN ENDE

eliana priyanti *ahak 1 , angguana arthen <a8obus Koamesah2 , Earia

melia dam",1akultas Kedokteran 9nierasitas *usa +endana

26epartemen IKKK@ akultas Kedokteran 9nersitas *usa +endana"6epartemen ikrobiologi akultas Kedokteran 9niersitas *usa +endana

AB(!AK 

alaria merupakan penyakit infeksi dengan mortalitas yang masih tinggi.

6i dunia, Indonesia menempati urutan ke dua tertinggi malaria dengan prealensi

%,13. Proinsi *55 menduduki peringkat ke dua tertinggi malaria di Indonesia,dengan angka ke#adian malaria pada tahun 2!12 sebesar .&' kasus. 6ari "&

 proinsi di *55 terdapat 1 Proinsi yang mempunyai prealensi malaria

tertinggi dan sebagian besar terdapat di Indonesia bagian timur. Kabupaten 7nde

merupakan salah satu dari kabupaten di *55 yang masih endemik malaria. Pada

tahun 2!12, 7nde menduduki peringkat ke-& kasus malaria tertinggi di proinsi

 *55. 5u#uan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko ke#adian malaria di

wilayah ker#a Puskesmas :ukun 4ima Ke8amatan 7nde elatan Kabupaten 7nde.

<enis penelitian yang digunakan analitik obserasional dengan desain kasus

kontrol. ampel yang digunakkan sebanyak 1"2 responden yang terdiri dari %%

kelompok kasus dan %% kelompok kontrol. aktor risiko diidentifikasi

menggunakan kuisoner dan lembar obserasi serta dianalisis menggunakan 8hi-

sCuare untuk menghitung nilai p dan odds ratio (@:). 0asil analisis menun#ukkan

$ dari 1! ariabel berhubungan dengan ke#adian malaria antara lain kerapatan

dinding (P !,!21, @:J2,"!!), penggunaan kawat kasa (P !,!!1, @:J ,&12),

 pemasangan plafon (P !,!!!, @:J &2,%$!), genangan air (P !,!!, @:J2,$"),

kebiasaan keluar rumah pada malam hari (P !,!!!, @: ',1&), penggunaan obat

nyamuk bakar, oles, penyemprotan dan insektisida (P !,!!1, @:J ",'$$), dan

kebiasaan menggantung pakaian (P !,!!!, @:J',1&). 0asil analisis multiariat

didapatkan " ariabel yang paling berperan yaitu pemasangan plafon, kebiasaan

keluar rumah pada malam hari dan kebiasaan menggantung pakaian. Perlu

dilakukan penyuluhuan tentang pentingnya pemasasangan plafon untuk men8egahnyamuk masuk ke dalam rumah. enggunakan pakaian yang tertutup saat

 beraktiitas di luar rumah pada malam hari atau menggunakan pelindung untuk 

menghindari diri dari gigitan nyamuk anopheles. enghindari kebiasaan

menggantung pakaian kotor atau pakaian bersih di kamar mandi, kamar tidur atau

di tempat-tempat yang sering dipakai beraktiitas.

Kata Kun8i A aktor :isiko, alaria, Kabupaten 7nde

Page 74: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 74/80

74

-(K 0A:!4 ANAL;(-( 40 MALA-A D-(EA(E -N UKUN L-MA

PUBL-: HEAL!H :EN!E (4U!HEN ENDE (UB D-(!-:!? ENDE

D-(!-:! $%1+

eliana priyanti *ahak 1, angguana arthen <a8obus Koamesah2, Earia

melia dam"

1akultas edi8ine, 9niersity of *usa +endana26epartement of IKK@, a8ulty of edi8ine, 9niersity of *usa +endana

"6epartement of i8robiology, a8ulty of edi8ine, 9niersity of *usa +endana

AB(!A:!

alaria is an infe8tion disease with high mortality rate. Indonesia is the

se8ond highest 8ountry in the world with %,13 prealen8e. *55 proin8e is the

se8ond highest pla8e with malaria 8ases in Indonesia with .&' 8ases of malariain 2!12. 1 out of "& proin8es in Indonesia espe8ially east region had the highest

8ases of malaria. 7nde regen8y is one of regen8ies in *55 that still malaria

endemi8, 7nde pla8ed the fourth of highest 8ases of malaria in 2!12. 5he purpose

of this resear8h was to analyEed malaria risk fa8tor in the work area of :ukun

4ima publi8 health 8enter, outh 7nde 6istri8t, 7nde :egen8y. 5his resear8h was

an analyti8 obserational resar8h with 8ase 8ontrol design. amples used in this

resear8h were 1"2 indiiduals whose diided into %% indiiduals in 8ase group and

%% indiiduals in 8ontrol group. :isk fa8tors were identified using Cuestionnairre

and obseration sheet. :isk fa8tors were analyEed using 8hi sCuare formula to

8ount p alue and odds ratio (@:). 5his study was 8ondu8ted in 6e8ember 2!1&.

nalysis result showed $ from 1! ariables were related to the insiden8e of 

malaria. 5he $ ariables are wall density (p J !,!21, @: J 2."!!), wire gauEe

installation (p J !,!!1, @: J ,&12), installation of 8eiling (p J !,!!!, @: J

&2,%$!), water puddle (p J !,!!, @: J 2,$"), habit of going out at night (p J

!,!!!, @: J 2,1%), use fuel and topi8al repellent, fogging (p J !,!!1, @: J

",'$$), the habit of hanging 8lothes (p J !,!!!, @: J',1&). ultiariat analysis

found " dominant risk fa8tors in 8ases of malaria, namely the installation of 

8eiling, habit of going out at night and habit of hanging 8lothes. @f these three

risk fa8tors, habit of going out at night is the most influen8e risk fa8tors on

malaria. Information and edu8ation about the importan8e of plafond installation,

wearing re8lusie 8lothes while haing outdoor a8tiities at night, usingrepellents. oid habit to hang 8lothes in bathroom, bedroom or another room

whi8h used to do a8tiities were needed to preent malaria.

KeywordsA :isk a8tors, alaria, 7nde :egen8y

Page 75: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 75/80

75

Page 76: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 76/80

76

Page 77: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 77/80

Page 78: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 78/80

78

Page 79: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 79/80

79

Page 80: SELVIANA APRIYANTI NAHAK

8/16/2019 SELVIANA APRIYANTI NAHAK

http://slidepdf.com/reader/full/selviana-apriyanti-nahak 80/80

80