Selvia Harum Sari-LP Rg Bedah Umum

8
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BATU GINJAL DI RUANG BEDAH UMUM RSUD ULIN BANJARMASIN Tanggal 15 s.d 21 Jun 2!15 Ol"#$ SEL%IA HARUM SARI& S.K"' NIM. I(B111!!) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN *AKULTAS KEDOKTERAN UNI%ERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2!15

description

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan oada Klien dengan Batu Ginjal

Transcript of Selvia Harum Sari-LP Rg Bedah Umum

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BATU GINJALDI RUANG BEDAH UMUM RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 15 s.d 21 Juni 2015

Oleh:SELVIA HARUM SARI, S.KepNIM. I4B111007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2015

LEMBAR PENGESAHANNAMA:Selvia Harum Sari, S.Kep

NIM:I4B111007

JUDUL LP:Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Batu Ginjal

Banjarmasin, Juni 2015

Mengetahui,Pembimbing Akademik

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MBNIP. 19780317 200812 2 001Pembimbing Lahan

Lola Hamika, S.Kep, NsNIP. 19800207 200801 2 015

DEFINISIBatu ginjal adalah benda-benda padat yang terjadi di dalam ginjal yang terbentuk melalui proses fisiokimiawi dari zat-zat yang terkandung di dalam air kemih. Batu ginjal terbentuk secara endogen yaitu dari unsur-unsur terkecil, mikrolith-mikrolith dan dapat tumbuh menjadi besar.ETIOLOGI Gangguan aliran urineGangguan metabolikInfeksi saluran kemihDehidrasiKeadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).PENATALAKSANAANBATU GINJAL

PENATALAKSANAAN MEDISPenghilang rasa sakit: golongan narkotika seperti morfin, demerol, atau dilaudid. Namun standar saat ini untuk menghilangkan nyeri akut karena batu ginjal adalah penyuntikan ketorolak melalui pembuluh darah.Intervensi bedah: Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) dan Percutaneus NephrolithotomyASUHAN KEPERAWATAN

KOMPLIKASIHidroureter Hidronefrosis Jika disertai infeksi sekunder dapat menimbulkan urosepsis, abses ginjal, abses perinefrik, ataupun pielonefritisGagal ginjal permanenPEMERIKSAAN DIAGNOSTIKFoto roentgen (x-ray) abdomen yang dapat dilanjutkan dengan pemberian kontras (intravenous pielogram).Ultrasonografi.CT-scan, merupakan baku emas pemeriksaan batu ginjal.Pemeriksaan mikroskopik dari urin, yang dapat menunjukkan adanya protein, sel darah merah, dan kristal-kristal lainnya.Kultur dari urin untuk menyingkirkan adanya infeksi.Pemeriksaan darah lengkap.Pengumpulan urin 24 jam untuk melihat total dari urin yang keluar sehari, serta melihat kandungan magnesium, sodium, asam urat, kalsium, sitrat, oksalat, dan fosfat dalam urin secara kuantitatif.MANIFESTASI KLINIS Pada batu yang masih berukuran kecil dapat tidak memberikan gejala. Bahkan terkadang batu keluar sendiri saat buang air kecil yang sering terlihat sebagai kencing berpasir. Namun, pada batu yang berukuran lebih besar, maka dapat memberikan keluhan seperti dibawah ini:Nyeri kolikHematuriaNyeri saat berkemih, terutama saat batu bergerakBuang air kecil sedikit, yang disebabkan tersumbatnya saluran kemih oleh batuMual dan muntah

Web of Caution

Gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).

Perubahan pola eliminasi urineKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Mual, muntahAnoreksia Peningkatan distensi abdomenNyeri akut Kalkulus berada di ureterObstruksi di ureterGesekan pada ureterKurang pengetahuanCemas Obstruksi saluran kemihPembentukan batuPengendapan garam mineral, mengubah pH urin dari asam menjadi alkalis

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BISITOPENIA

PENGKAJIANIdentitasData yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan diagnosa medis.Keluhan UtamaRiwayat Kesehatan SekarangRiwayat Kesehatan Penyakit DahuluRiwayat Kesehatan KeluargaRiwayat psikososialPola Fungsi Gordon:Pola persepsi dan tata laksana hidupPola nutrisi dan metabolismeNafsu makan pada klien batu ginjal terjadi nafsu makan menurun karena adanya luka pada ginjal.Pola aktivitas dan latihanKlien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik gangguan karena adanya luka pada ginjal.Pola eliminasiBagaimana pola BAB dan BAK pada pasien batu ginjal biasanya BAK sedikit karena adanya sumbatan atau batu ginjal dalam perut, BAK normal.Pola tidur dan istirahatKlien batu ginjal biasanya tidur dan istirahat kurang atau terganggu karena adanya penyakitnya.Pola persepsi dan konsep diriBagaimana persepsi klien terdapat tindakan operasi yang akan dilakukan dan bagaimana dilakukan operasi.Pola sensori dan kognitifBagaimana pengetahuan klien tarhadap penyakit yang dideritanya selama di rumah sakit.Pola reproduksi sexualApakah klien dengan nefrolitiasis dalam hal tersebut masih dapat melakukan dan selama sakit tidak ada gangguan yang berhubungan dengan produksi sexualPola hubungan peranBiasanya klien nefrolitiasis dalam hubungan orang sekitar tetap baik tidak ada gangguan.Pola penaggulangan stressKlien dengan nefrolitiasis tetap berusaha dan selalu melakukan hal yang positif jika stress muncul.Pola nilai dan kepercayaanKlien tetap berusaha dan berdoa supaya penyakit yang di derita ada obat dan dapat sembuh.

Diagnosa KeperawatanNyeri akutPerubahan eliminasi urineKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhCemas

NOC dan NIPerubahan pola eliminasi urineNOC: EliminationKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien akan:Mampu mengontrol pengeluaran urineIntervensiMonitor asupan dan haluaran, karakteristik urine, dan catat adanya keluaran batu.Dorong peningkatan asupan cairan.Observasi perubahan status mental, perilaku, dan tingkat kesadaran.Pantau hasil pemeriksaan laboratorium (elektrolit, BUN, kreatinin).Lakukan pemasangan kateter jika diperlukan.Kolaborasi pemberian terapi sesuai indikasi.Nyeri akut NOC:Pain ControlKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit diharapkan nyeri pasien dapat berkurang dengan criteria hasil:Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri).Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri.Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi) Pain ManagementKaji tingkat nyeri pada pasien dengan menggunakan alat self-report pasien yang valid dan reliable, seperti skala tingkat nyeri numerik 0-10. Kaji nyeri pasien secara rutin dengan interval waktu yang konsisten bersama dengan pengukuran vital sign. Jelaskan pasien mengenai manajemen nyeri, termasuk intervensi farmakologi dan nonfarmakologi, proses pengkajian dan pengkajian ulang, serta potensi efek yang merugikan.Ajarkan intervensi nonfarmakologi ketika nyeri relatif dapat dikontrol dengan intervensi farmakologi.Sebagai tambahan pemberian analgesik, dukung klien untuk menggunakan metode nonfarmakologi untuk membantu mengontrol nyeri, seperti distraksi, imagery, relaksasi.Kolaborasi pemberian analgesik sesuai tipe dan beratnya nyeri.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhNOC:Nutritional Status: Food and Fluid IntakeKriteria Hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien akan:Menunjukkan bebas dari tanda-tanda malnutrisiPeningkatan nafsu makanTidak mengalami penurunan berat badanIntervensi:Nutritional ManagementKaji adanya alergi makanan.Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi.Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.Berikan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering.Nutrition MonitoringMonitor adanya penurunan berat badan.Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan.Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi.Monitor turgor kulit.Monitor mual dan muntah.Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva.Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral.DAFTAR PUSTAKA1. Blackwell W. 2014. Nursing diagnoses: Definitions and classification 2015-2017. 2. Ackley BJ & Ladwig GB. 2011. Nursing diagnosis handbook ninth edition: an evidence-based guide to planning care. Mosby Elsevier.3. Gafor A. Batu ginjal. Artikel Kesehatan. Jakarta: 2009.4. Utama HSY. Diagnosis and management of kidney stone (nephrolithiasis). Artikel Kesehatan. 2012.