Selalu Jeli Menangkap Peluang -...

1

Transcript of Selalu Jeli Menangkap Peluang -...

15K O R P O R A S ISenin, 22 Februari 2016

� STRATEGI SPINDO

Selalu Jeli Menangkap Peluang

Gloria N. [email protected]

Anda mungkin tak jeli ketika berjalan di bandara, atap yang melindungi anda disokong pipa. Mungkin pula anda

tak peduli isi perut kompor gas di ru mah yang sesungguhnya berisi banyak pipa. Bahkan, jangan-jangan anda tak tahu gagang sapu di rumah Anda bukan dari kayu, melainkan dari pipa.

Kecenderungan penggunaan pipa dalam kehidupan sehari-hari yang mulai menggantikan baja di pelbagai sektor sudah dilihat oleh perseroan jauh-jauh hari. Tak he ran, emiten berkode saham ISSP itu berupaya selalu jeli menangkap peluang. Misal, memasok pipa ke pengembang properti, juga me nye diakan pipa ke perusahaan karya yang lagi menggencarkan konstruksi.

Melihat peluang sektor infrastruk-tur dan konstruksi yang ter buka lebar, perseroan yang kerap disapa Spindo itu mencoba membenahi diri. Caranya, mengelola per sediaan (inventory management) barang.

Saat Bisnis berkunjung ke pa -briknya di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur, akhir pekan lalu, berton-ton pipa diproduksi. Hasilnya di simpan untuk segera dikirim ke pembeli sesuai permintaan jauh-jauh hari. Ada pula pasokan yang siap dikirim bila datang permintaan tiba-tiba. Jadi, pembeli tidak perlu khawatir tunggu lama karena pesan pipa hari ini, esok hari barang sudah

diantar.Deputy President Director PT

Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Tedja Sukmana Hudianto me ngatakan inventori menjadi perhatian Spindo saat ini, sesuai de-ngan dinamika pasar.

"Inventori kami cukup besar ka-rena saat market berfluktuasi, cus-tomer cenderung meminta barang lebih cepat. Itu salah satu faktor agar bisa naikkan volume penjualan," ka -tanya, Jumat (19/2).

Perusahaan yang berdiri sejak 1971 tersebut saat ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 588.600 metrik ton per tahun dari enam pabrik dan 34 lini produksi. Pe ngelolaan inventori pada akhirnya me nuntut ISSP untuk menambah gudang. Hingga saat ini, perseroan me miliki tiga gudang, masing-masing berlokasi di Jakarta, Ban-dung, dan Samarinda.

Tedja mengatakan perseroan be-rencana menambah gudang di Sumatra Utara tepatnya Medan, Sulawesi, atau Papua. Untuk Sulawesi, pilihan area yakni Makassar dan Bitung.

"Ini masih penjajakan. Paling ber-potensi untuk dibangun lebih dulu

yaitu Sulawesi dan Papua. Kami juga ingin bermain lebih cepat dan dekat dengan kawasan timur Indonesia," tuturnya.

Pembangunan gudang juga mempunyai manfaat lain, yakni dapat menekan ongkos distribusi. Langkah ini sejalan dengan prinsip efisiensi jadi kunci bagi perseroan untuk bertumbuh.

Tedja mengatakan penggantian mesin lama untuk meningkatkan efisiensi terus dilakukan, sejak perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2013. "Kami pakai m esin baru, gudang yang besar, dan terpenting volume. Volume makin besar, margin makin tinggi," jelas Tedja.

Usaha ke arah sana sudah terlihat sejak 2015. Terbukti, penjualan ISSP sepanjang 2015 mencapai Rp3,58 triliun, naik 6,41% dari tahun se-belumnya, (year on year/yoy). Per -tumbuhan ini disokong oleh naiknya penjualan, meski rerata harga jual turun.

Total penjualan pada 2015 men-capai 372.790 ton, naik 20% yoy. Sementara itu, rerata harga jual pada 2015 sebesar Rp9.613 per kg, turun 11,38% dari tahun sebelumnya.

Dari total penjualan 2015 yang be lum diaudit, spiral pipe non-API menyumbang 18,6%. Disusul strips and plate yang menyumbang 16,4% dan water pipe yang berkontri-busi 16,11% dari total penjualan 2015. Sebagian besar hasil produksi dipasarkan di dalam negeri, sisa-nya di ekspor ke AS, Kanada, dan Australia.

Tedja menuturkan kondisi saat ini membuat perseroan lebih fokus meng garap sektor konstruksi dan infrastruktur. Pemerintah meng-genjot kuat sektor ini dengan cara mengerahkan badan usaha milik ne gara (BUMN) untuk membangun banyak sarana publik. Sektor kon-struksi, infrastruktur, dan utilities memberi andil 59% terhadap total pen dapatan Spindo sepanjang 2015.

Sementara itu, sektor minyak dan gas yang masih lemas berkontribusi hanya 13% terhadap total penda-patan 2015. Otomotif dan furniture menyumbang masing-masing 14%

terhadap pendapatan tahun lalu."Dengan kondisi harga minyak

se karang, kami lebih fokus pada konstruksi dan infrastruktur," jelas Tedja.

Karena itu, Spindo mengincar beberapa proyek, a.l., proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah. Saat ini, perseroan sudah menggenggam proyek jembatan Sungai Musi di Palembang dan jembatan di Kendari. Pipa setinggi 35 meter untuk jembatan Musi sudah siap. Tak cuma di dalam negeri, perseroan meng incar proyek di negara tetangga.

"Lagi ada proyek besar di Singa-pura, pemindahan pelabuhan. Kami pantau, siapa yang menang kami ikut," jelas Tedja.

OPTIMISTISPada tahun ini, di tengah belum

stabilnya nilai tukar rupiah yang dapat mengguncang harga bahan men tah, Spindo pasang target op -timistis. Tedja menargetkan volume penjualan pada 2016 meningkat 20% yoy, sedangkan laba bersih naik 50% yoy menjadi Rp300 miliar. Pada 2015 laba bersih merosot dari tahun sebelumnya karena bottom line terbebani rugi kurs hingga Rp120 miliar.

Tedja menargetkan margin EBITDA pada tahun ini menyentuh 20%, lebih tinggi dari realisasi 2015 sebesar 14%. Pangsa pasar pipa Spindo di Indonesia tahun ini diharapkan sama dengan 2015 se-besar 30%, bahkan jika bisa lebih tinggi.

Untuk menyokong target itu, Spindo menyiapkan modal kerja se besar US$300 juta. Modal kerja berdenominasi dolar AS karena 75% dari modal kerja dipakai untuk membeli bahan mentah yang sebagian diimpor.

Prospek cerah dari bisnis pipa mendorong Spindo untuk membuka sebuah pabrik besar di Gresik, Jawa Timur. Tedja menjelaskan setelah pembangunan pabrik tersebut ram-pung, pabrik unit I hingga unit IV dipindahkan, lantas digabung menjadi satu di pabrik anyar itu.

"Kapasitas produksi sudah semakin tinggi, kami butuh tempat yang lebih luas dan menyatukan unit-unit," jelasnya.

Nantinya, pembangunan pabrik itu berpotensi menekan biaya angkut pipa karena lokasi pabrik dekat de-ngan pelabuhan.

Investa Saran Mandiri mem per ki-rakan mulai 2016 hingga 2017 harga komoditas tambang sebagai bahan baku Spindo masih rendah. Prediksi ini berdasarkan perkiraan harga mi nyak dunia yang masih rendah. Dengan harga bahan baku rendah, laba bersih dapat terungkit.

"Didukung banyaknya proyek in frastruktur yang akan dibangun pemerintah, kami memproduksi

pendapatan ISSP meningkat karena sebagian besar hasil produksi dijual di dalam negeri," tulis Investa Saran Mandiri dalam riset yang terbit Rabu (27/1).

Perkiraannya, pendapatan Spindo pa da 2016 mencapai Rp3,99 tri-liun dan laba bersih Rp280 miliar. Se mentara itu, margin kotor tahun ini diperkirakan 19,50%, sedangkan earnings per share (EPS) sebesar Rp35,42.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/2), harga ISSP ditutup naik 2,07% ke posisi Rp197. Bloomberg menghitung return ISSP da lam satu tahun minus 5,29% dan rasio price-earnings sebesar 9,96 kali.

Ketika sektor konstruksi dan infrastruktur digadang-gadang sebagai sektor unggulan tahun ini, in-dustri pipa turut merasakan manisnya. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk., produsen pipa

baja, melihat cerahnya bisnis ini pada 2016 dan seterusnya. Janji manis membagi dividen pada

tahun ini pun digulirkan.

�Penggantian mesin lama untuk meningkatkan efi siensi terus dilakukan.

�Prospek cerah dari bisnis pipa mendorong Spindo untuk membuka sebuah pabrik besar di Gresik, Jawa Timur.

Kinerja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.

BISNIS/TUTUN PURNAMA

(Rp miliar)

2012 2013 2014 2015* 2016*

Pendapatan 3.092 3.534 3.367 3.655 4.150

Laba kotor 401,01 604,99 564,29 698,20 800,99

Laba usaha 269,05 379,07 353,56 421,11 459,29

Laba bersih 111,19 203,56 214,89 176,57 240,49

EPS (Rp) - 25,45 29,91 24,43 33,31

EBITDA 326,24 463,19 464,01 620,00 752,00

Margin EBITDA (%) 10,55 13,11 13,78 16,96 18,12

Margin laba (%) 3,60 5,76 6,38 4,83 5,79

Sumber: Bloomberg

Keterangan: * prediksi, EBITDA: earnings before interest, tax, depreciation, and amortization (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi), EPS: earnings per share (laba per saham).

4 Jan 11 Jan 15 Jan 22 Jan 1 Feb 9 Feb 15 Feb 22 Feb

Rp197

Rp 16015/1/16

Komposisi Kepemilikan Saham, per 31 Januari 2016Pemegang Saham Kepemilikan (%) PT Cakra Bhakti Para Putra 55,94Pandu Lokiswara Salam 0,70Ahli Waris Alm. The Tjahjono 1,76Tedjo KoesoemoNugraha Salam 0,07Yamin Salam 0,08Masyarakat 41,45

Sumber: : BEI

Sumber: Bloomberg

pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, Investor Daily, Media Indonesia: 22 Februari 2016