Sel Tanaman
-
Upload
jumisianida -
Category
Documents
-
view
75 -
download
7
Transcript of Sel Tanaman
A. Sel Tanaman
Semua organisme tersususn dari sel, baik yang berupa organisme
uniselular maupun multiselular. Sel merupakan unit fungsional dan unit
struktural dari makhluk hidup, serta merupakan unit terkecil dari organisme.
Sel (“cellula”=dalam bahasa Latin) pertama kali ditemukan oleh Robert
Hooke pada tahun 1665. Dengan menggunakan sayatan gabus botol (Quercus
suber) yang diamata di bawah mikroskop, diketahui bahwa gabus tersebut
trsusun oleh ruang-ruang kecil yang dikelilingi oleh dinding, karena sel gabus
adalah sel mati.
Sel tanaman mempunyai bentuk, uukuran dan struktur yang bervariasi.
Tanaman dan hewan merupakan organisme yang tersusun dari sel-sel.
Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah sle tumbuhan
memliki dinding sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan, pada sel hewan hanya
ditemukan membran sel. Selain itu, pada sel hewan tidak dijumpai plastida dan
vakuola.
1. Protoplas
Protoplas adalah bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel,
protoplas tersusun oleh protoplasma. Pada sel tanaman protoplas terdidi dari
komponen protoplasma dan komponen non protoplasma.
a. Komponen protoplasma
Komponen protoplasma terdiri dari sitoplasma, inti sel, plastida, dan
mitokondria.
1) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan komponen sitoplasmik yang bersifat cair.
Secara kimia, struktur sitoplasma sangat kompleks,dan mempunyai
bahandasar air, 85%-90% tersusun dari air. Di dalam sitoplasma
terdapat sistem selaput yaitu plasmalema, tonoplas, dan polioplasma.
Bahan dasar sitoplasma adalah hialoplasma. Butir-butir yang terdapat
pada sitoplasma antara lain:
a) Sferosom
Mengandung lipid dan protein, bersiafat sangat mobil pada sel
yang hidup.
b) Ribosom
Berfungsi sebagai tempat sintesis protein, berupa molekul
ribonukleoprotein, juga menempel pada retikulum endoplasma.
c) Retikulum Endoplasma (RE)
Sistem selaput yang terdapat bebas pada sitoplasma, terdiri
atas dua unit selaput membatasi ruang yang sempit. RE dibagi
menjadi RE kasar (granuler) dan RE halus (agranuler). Disebut
granuler jika di permukaannya menempel ribosom.
d) Diktiosom (badan Golgi)
Merupakan kumpulan sisternae, berbentuk sirkuler, dan
masing-masing elemen tersebut dikelilingi unit selaput yang halus.
e) Mikrobodi
Terdapat pada klorenkim tumbuhan dikotil dan monokotil, dan
sering berhubungan dengan kloroplas.
f) Mikrotubula
Merupakan komponen spindel mitosis dan meiosis pada
fragmoplas yang berperan dalam pembentukan dinding sel baru
dalam sitokinesis.
2) Inti sel
Dalam keadaan tidak membelah bentuknya bulat atau jorong,
kadang-kadan berlekuk. Inti dikelilingi oleh selaput inti, dan di
dalamnya terdapat suatu matriks yang disebut nukleoplasma. Di dalam
matriks tersebut terdapat anak inti yang mengandung RNA, DNA, dan
protein.
3) Plastida
Plastida adalah organel yang karakteristik pada sel tumbuhan,
mempunyai struktur dan fungsi yang khusus.plastida mempunyai
bentuk, ukuran dan pigmentasi yang bermacam-macam. Berdasarkan
ada dan tidaknya zat warna di dalamnya, plastida dibedakan menjadi
plastida tidak berwarna dan plastida berwarna.
a) Leukoplas (plastida tidak berwarna)
Leukoplas mempunyai fungsi menghasilkan makanan
cadangan atau zat tepung dan ini disebut amiloplasmembentuk
protein disebut proteinoplas, dan jika membentuk substansi yang
berlemak disebut elaioplas
b) Kloroplas
Kloroplas terdapat pada jaringan fotosintetik, yaitu daging
daun, dan terdapat pula pada bagian organ yang berwarna hijau.
Kloroplas diselubungi membran rangkap yaitu membran luar
danmembran dalam. Membran ini membungkus matriks protein
yang disebut stroma, dan tidakberwarna. Di dalam kloroplas,
sejajar dengan permukaan, terdapat membran-membran yang
banyak sekali dan letaknya sejajar satu sama lain. Membran ini
disebut membran tilakoid.
c) Kromoplas
Kromoplas adalah plastida yang berwarna kuning atau jingga,
bentuknya bermacam-macam. Kebanyakan zat warna yang terdapat
di dalamnya adalah keratinoid. Perkembangan pigmen
berhubungan dengan modifikasi serta rusaknya tilakoid. Contohnya
adalah perubahan warna buah dari hijau menjadi kuning (buah
yang matang) disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah
kromoplas yang serempak.
4) Mitokondria
Dengan mikroskop elektron, mitokondria mempunyai bentuk
yang bermacam-macam, yaitu bulat memanjang, kadang seperti busur,
terdapat bebas dalam sitoplasma. Mempunyai selaput rangkap,
selapud di bagian dalam disebut krista. Mitokondria berfungsi untuk
pernafasan. Di dalam mitokondria terdapat enzim-enzim yang
berperan dalam siklus krebs.
b. Komponen non protoplasma
Komponen non protoplasmik terdapat di dalam sitoplasma dan
vakuola, menyusun bahan makanan atau produk metabolisme lain.
Bahan-bahan ini umumnya dikenal sebagai bahan ergastik. Bahan-bahan
ergastik yang dimaksud adalah:
1) Karbohidrat
Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada
prinsipnya terdapat dalam protoplas. Selulose ini sangat pentig untuk
menu=yusun dinding sel, sedang tepung untuk cadangan makanan.
2) Protein
Protein merupakan bahan yang sama dari bahan protoplasma yang
hidup. Protein diketahui sebagai cadangan dalam bentuk amorf
maupun kristal. Pda beberapa macam biji, protein terdapat sebagai
aleuron dan tersebar di dalam sel, dan sel-sel tersebut menyusun suatu
lapisan disebut lapisan aleuron.
3) Minyak dan substansi yang berminyak
Bahan ergastik ini tersebar pada eluruh tubuh tumbuhan da untuk
setiap tanaman jumlahnya sedikit. Lilin, suberin, kutin, sering terdapat
sebagai substansi pelindung pada dinding sel.
4) Kristal
Endapan anorganik pada sel tumbuhan hampir seluruhnya terdiri
dari garam kalsium oksalat dan silika.
5) Tanin
Tanin merupakan kelompok derivat fenol yang heterogen
dijumpai terutama pada daun, xilem, floem, periderm akar batang, dan
pada buahyang belum masak. Tanin terdapat di dalam vakuola sel atau
dalam bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma yang kemudian
melebur.
2. Dinding sel
a. Struktur dan fungsi dinding sel
Dinding sel merupakan bagian sel yang bersifat mati. Dinding sel
menentukan bentuk sel serta tekstur jaringan, berfungsi sebagai penguat
dan pelindung protoplas. Dinding sel ditemukan lebih dahulu dari
protoplas. Dinding sel pada tumbuhan mempunyai tebal yang bermacam-
macam tergantung pada umur dan tipe sel.
Dinding sel mempunyai struktur yang kompleks, dan berdasarkan
perkembangan serta strukturnya dibedakan menjadi 3 pokok bagian,
yaitu lamela tengah (substansi antarsel), dinding primer, dan dinding
sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding primer,
sedangkan adanya dinding sekunder hanya pada sel-sel tertentu.
b. Susunan kimia dinding sel
Pada umumnya dindng sel tumbuhan disusun oleh karbohidrat dan
arsitektur dinding sel ditentukan oleh selulosa. Selulosa biasanya terdapat
dengan substansi lain seperti lignin. Misalnya pada jaringan kayu.
Karbohidrat lainnya adalah hemiselulosa dan senyawa pektin. Pada
dinding sel juga sering dijumpai adanya senyawa berlemak, seperti kutin
suberin dan lilin. Senyawa ini umumnya terdapat pada bagian permukaan
tubuh tumbuhan.selain itu pada dinding sel juga terdapat senawa organik
yang lain serta substansi mineral, tetapi jarang merupakan bagian yang
penting dari sel. Air juga merupakan baian yang terdapat pada dinding
sel.
B. Jaringan tanaman
Tubuh tumbuhan tersiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal,
fungsi serta struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya, ada
dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan
jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Pada awal perkembangannya semua sel yang menyusun embrio
membelah, tetapi pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya,
pembelahan dan perbanyakan sel terbatas, dan menjadi suatu bagian
tanaman yang khusus. Jaringan embrionik yang terdapat pada tumbuhan
dewasa disebut meristem. Pembelahan sel selain pada sel-sel meristem, juga
terdapat pada jaringan lain, seperti pada korteks batang, jaringan pembuluh
yang muda dan dewasa.
a. Meristem Apikal
Meristem apikal terletak di ujung akar, dan ujung batang. Sel-sel
meristem yang terus membelah di ujung akar dan ujung batang
menyebabkan bertambah tinggi nya batang dan panjangnya akar.
b. Meristem Interkalar
Pemanjangan akibat pembelahan sel sel meristem yang terletak di
bagian ruas. Meristem interkalar adalah jaringan primer yang aktif
membelah dan terpisah dari meristem apikal.
c. Meristem Lateral
kambium pembuluh dan kambium gabus merupaka meristem lateral.
Kedua macam jaringan tersebut merupakan merupakan jaringan dewasa
yang kemudian menjadi meristematik kembali. Pada dikotil dan
Gymnospermae yang berkayu kambium berasal daro prokambium.
Prokambium terdapat pada hampir semua tumbuhan Gymnospermae dan
dikotil.
2. Jaringan Dewasa
Sel-sel yang menyusun jaringan dewasa merupakan pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel meristem. Sel-sel meristem setelah membelah
mengalami pendewasaan yaitu membesar dan mengakami diferensiasi
menjadi sel dewasa, kemudian embentuk kelompok, menurut struktur
dan fungsinya.
a. Jaringan dasar (Parenkim)
Parenkim sering disebut jaringan dasar, terdapat pada semua bagian
organ tumbuhan seperti empulur, korteks akar dan batang, nesofil daun,
endosperm biji, buah berdaging, jari-jari empulur, dan juga terdapat
sebagai elemen xilem dan floem, baik primer maupun sekunder.
Parenkim merupakan sel yang hidup, dinding tipis, bentuk sel
bermacam-macam, antara lain isodiametris, bulat seperti tiang, seperti
bunga karang, seperti bintang. Sel-sel parenkim mempunyai aktivitas
yang fungsional, antara lain fotosintesis, bernafas, menyimpan cadangan
makanan, sekresi dan lain-lain. Parenkim yang mengandung kloroplas
disebut klorenkim. Klorenkim tidak hanya terdapat pad daging daun,
tetapi juga terdapaat pada permukaan batang yang masih muda. Parenkim
digolongkan menjadi bebrapa mavam berdasarkan fungsinya, yaitu:
1) Parenkim Asimilasi
Terdapat pada bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau. Pada
daun bentuk parenkim asimilasi ada dua macam yaitu berbentuk tiang
yang disebut jaringan tiang dan berbentuk bunga karang serta disebut
jarinnga bunga karang.
2) Parenkim Udara
Terdapat pada alat pengapung, misalnya pada daun Canna, pad
empulur batang Juncus. Biasanya sel-selnya bercabang membentuk
jari-jari., atau bernetuk bintang. Sel parenkim yang berfungsi
menyimpan udara disebut aerenkim.
3) Parenkim Penimbun
Sel-sel parenkim berisi cadangan makanan terdapat pada
endosperm, daun lembaga, tuber, atau umbi, dan lain-lain.
4) Parenkim Air
Sel-sel parenkim penuh dengan air, untuk mempertahankan diri
terhadap kekeringan.
5) Parenkim Pengangkut
Terdapat pada jaringan pengangkutan. Pada jaringan ini dinding
parenkim dapat mengalami penebalan sekunder.
b. Jaringan Penguat
Berfungsi untuk memperkokoh tubh tumbuhan. Ada dua macam
jaringan penguat yang menysusn tubuh tumbuhan, yaitu kolenkim dan
sklerenkim. Sklerenkim tidak mengandung protoplasma dan dindingnya
mengalami lignifikasi.
1) Kolenkim
Sel-sel kolenkim bersifat hidup, dinding mengandung seulosa,
pektin, dan hemiselulosa. Dengan dadanya dinding semacam ini,
kolenkim merupakan sel yang dapat meregang secara permanen
bersama dengan pertumbuhan organ tempat dimana kolenkim itu
terdapat, dan berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ yang
sedang tumbuh. Sel-sel kolenkim mungkin mengandung kloroplas.
Kolekim umumnya kterletak di bagian perifer batang, tangkai
daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan dan jarang dijumpai pad
akar. Berdasarkan cara penebalan sel-sel kolenkim, dikenal beberapa
tipe kolenkim yaitu kolenkim sudut, kolenkim lempeng, kolenkim
tubular dan kolenkim cincin.
2) Sklerenkim
Sel skelerenkim dindingnya sangat tebal, biasanya sangat kuat
dan mengandung lignin. Dinding sel mempunyai penebalan yang
bersifat sekunder, dan pada waktu dewasa sel pada umumnya besifat
mati. Kalau kolenkim terdapat pada organ tumbuhan yang sedang
aktif, maka sklerenkim terdapat pada bagian tumbuhan dewasa.
Sel skleenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat. Serat
biasanya lebih panjang dari sklereid. Sklereid sering disebut sel batu
karena dindingnya keras. Pada ummnya sklereid terdapat pada berkas
pengangkut, sel-sel parekim, koteks batang, tangkai daun, daging
daun, akar, buah, dan biji.pada biji, sklereid seringkali merupakan
suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji. Berdasarkan bentuk sel,
sklereid mempunyai tipe tipe, antara lain brakhisklereid (terdapat pada
buah Pyrus), Makroosklereid (terdaoat pada kulit biji buncis dan
kdeelai), Osteosklereid (terdapat pada kulit biji dan daun Hakea),
Asterosklereida (terdapat pada tangkai dan helaian daun teh,
Trochodendron, Nymphaea), dan Trikosklereida.
Serat mempunyai ukuran panjang yang bervariasi. Kebanyakan
serat merupaakan elemen yang panjang dengan ujung runcing. Lumen
sempit dan dinding sekunder tebal. Serta terdapat pada akar, batang,
daun, dan buah. Terdapat diantara jaringan-jaringan lain. Serat
mungkin terdapat di dalam di dalam xilem atau floem, merupakan
suatu lapisan dan berhubungan dengan berkas pengangkutan.,
terutama pada daun atau jaringan empulur maupun korteks.
c. Epidermis dan derivatnya
Epidermis merupakan lapisan sel terluar daun., bagian bunga,
buah,dan biji, serta batang dan akar yang belum mengalami pertumuhan
sekunder. Secara fungsional sel-sel epodermis tidak seragam dan
padanya terdapat berbagai tipe rambu, sel-sel penutup stomata dan sel-sel
lain yang khusus. Asal epidermis akar dan pucuk berbeda.
Penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis merupakan
penebalan sekunder yang terdiri dari selulosa yang tampak seperti garis
garis lamela. Pada tanaman kering seperti xerophita, penebalan tidak
hanya mengandung selulosa saja, tapi juga mengandung zat kitin.
Umumnya penebalan akan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula,
sehingga epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan
menjadi terbatas. Lain lagi dengan tumbuhan air, pada tumbuhan air/
hidrophita, membran selnya tidak mengandung kutikula maupun zat
kitin, melainkan kadang-kadang mengandung lemak dan damar.
Pada tumbuhan jenis tertentu, lapisan epidermis tidak hanya
mengandung air, melainkan adanya kandungan lilin yang berfungsi agar
air tidak dapat masuk ke dalam lapisan tersebut, contohnya
seperti Cyperaceae, Equistinae. Kedua tumbuhan ini memiliki lapisan di
permukaan yang kaku dan keras, ini karena kedua tanaman tersebut
mengandung zat karbonat dan kersik pada sel epidermis.
Bentuk, ukuran, serta ssusnan sel-sel epidermis sangat bervariasi.
Meskipun demikian epidermis merupakan suatu lapisan yang kompak.,
dinding tipis, tanpa ruang antarsel di bagian luar. Di dalam epidermis
terdapat :
1) Stomata
2) Trikomata (rambut-rambut)
3) Epidermis Akar
4) Epidermis pada tumbuhan Gramineae
5) Epidermis Ganda (multiple epidermis)
6) Litosis
d. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang
menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan
pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan). Xylem dan Floem
bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas
vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut
tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan
Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem
mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu
berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi
tumbuhan jenis vaskular.
1) Xilem
Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri
dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak
hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut
sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang
hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.
Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal
lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari
prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah
pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan
sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk
itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem
sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur
pada pertumbuhan selanjutnya.
Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan
perbedaan perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk pertama
kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem).
Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan
pengangkut primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang
letaknya paling dekat dengan empulur (di tengah, disebut xilem
endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem (disebut
xilem exarch)
2) Floem
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa
unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring,
parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau
jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar
getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik
(asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil
ditemukan juga asam amino dan hormon.
Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan
prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil
perkembangan kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan
di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan fungsinya berbeda
itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama.
Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi
pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem
karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).
e. Kambium Pembuluh
kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan . Kambium
fasikuler ini jika sel selnya kearah dalam membentuk Xilem dan ke arah
luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan
meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh
kambium ini disebut pertumbuhan sekunder maksudnya terjadi
pembelahan ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder.
f. Periderm
Periderm (periderm) dibentuk oleh lapisan gabus, lapisan gabus
dan komposisi Phelloderm, biasanya pada tanaman dikotil dan
gymnosperma, batang dan pertumbuhan akar berani bukan epidermis
terbentuk ketika efek perlindungan dari organisasi perlindungan sekunder
. Dapat mengontrol kehilangan air dan mencegah penyakit tanaman dan
hama serta faktor eksternal pada organisasi internal tubuh terhadap
kerusakan mekanik. Periderm memiliki lentisel, stomata dapat
menggantikan epidermis dari efek ventilasi. Kadang-kadang, ketika
bagian dari tanaman (misalnya daun) off, Anda dapat mengembangkan
sepanjang permukaan terbuka dari periderm, atau tanaman terluka juga
dapat diproduksi pada permukaan terbuka dari periderm, disebut
traumatik periderm.
Periderm menggantikan organisasi perlindungan sekunder
epidermis, ada pertumbuhan yang berani dalam akar dan batang
permukaan. Ini terdiri lateral zonasi Organisasi Kesehatan - pembentukan
kambium gabus. Cork kambium minggu datar untuk membagi jajaran
pembentukan baris radial sel, sel-sel berdiferensiasi menjadi gabus keluar
(phellem atau gabus), ke dalam berdiferensiasi menjadi Phelloderm
(phelloderm). Gabus, kambium dan periderm phelloderm bersama-sama.
Di bagian terbatas tertentu dari periderm, sel kambium gabus yang lebih
aktif daripada yang lain, luar memperoleh sebuah sel gabus dengan gap
sel yang berbeda dan telah mengembangkan sebuah organisasi
(Organisasi Tambahan). Mereka melanggar periderm permukaan kulit
proyeksi kecil dari berbagai bentuk, yang disebut lentisel (lenticel). Zhou
lentisel struktur ventilasi kulit, di ruang sel periderm, melalui pertukaran
gas dengan luar. Periderm dan kulit adalah dua konsep yang berbeda,
mereka memiliki komposisi mereka sendiri. Periderm biasanya terbuat
dari gabus, kambium dan diikat komposisi batin, biasanya kulit yang
terkelupas dari bagasi saat log in ke kulit, mengandung floem, korteks,
periderm dan periderm, istirahat beberapa organisasi asing . Periderm
adalah anatomi konsep, tetapi jarang digunakan dalam anatomi kulit.
g. Jaringan Sekresi
1) Sel Kelenjar
Sel kelenjar biasanya di golongkan berdasarkan isi selnya, tetapi beberapa
sel kelenjar mengandung campuran zat-zat, atau mungkin isinya tidak dapat
di identifikasi. Sel kelenjar mengandung subtansi minyak, misalnya pada
suku calycanthchaceae, lauraceae,magnoliaceae, simarubaceae, dan
winteraceae. Sel-sel ini terdapat pada jaringan dasar batang maupun daun.
Pada suku klusiaceae, hipericaceae, Sel kelenjar di sebut sel minyak.
Beberapa suku dikotil mengandung resin, yang lain mengandung lender ,
misalnya Cactaceae dll. Sel-sel yang berlendir sering mengandung rafida,
misalnya pada Aloe sp. Sel yang mengandung enzim Mirosinase dapat
dijumpai pada suku Capparidaceae dll.
2) Ruang dan Saluran Sekretori
Ruang dan saluran kelenjar berbeda dengan sel kelenjar karena
ruang atau saluran dihasilkan dengan beberapa cara:
a. Secara lisigen yaitu ruang antara sel yang terjadi karena lisisnya
dinding sel, misalnya, Citrus, gossipium.
b. Secara sizogen, ruang yang terjadi karena menjauhnya sel yang satu
dengan sel yang lain. Misalnya kelanjar minyak pada embrio
eucalipetus.
c. Secara sizolisigen ruang yang terjadi merupakan gabungan tipe
lisigen dan sizogen.
Saluran getah adalah sel atau deretan sel-sel yang berhubungan
mengandung getah yaitu suatu cairan yang berwarna putih mempunyai
komposisi yang rumit. Saluran getah mungkin sederhana yang bersal
dari satu sel, atau berasal dari sel-sel yang mengadakan persatuan
pada dinding ujungnya dan kemudian dinding sel. Larut disebut
saluran getah beruas yang berasal dari satu sel disebut saluran getah
tidak bersambung.
C. Organ Tanaman
1. Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga
mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki
ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah,
sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan
kolumela.
FungsiAkar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
Jaringan Batang Batang DikotilPada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :a. EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.b. KorteksKorteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.d. Stele/ Silinder PusatMerupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. Batang MonokotilPada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
3. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan
epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan
epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis
terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan
pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak
renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan
fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih
banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat
di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
TUGAS BOTANI
RANGKUMAN SEL, JARINGAN, DAN ORGAN TANAMAN
DISUSUN OLEH:
NAMA : Jumiati Catur Ningtyas
NIM : 1313015065
KELAS : S1-A
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014