Sel Tanaman

29
A. Sel Tanaman Semua organisme tersususn dari sel, baik yang berupa organisme uniselular maupun multiselular. Sel merupakan unit fungsional dan unit struktural dari makhluk hidup, serta merupakan unit terkecil dari organisme. Sel (“cellula”=dalam bahasa Latin) pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Dengan menggunakan sayatan gabus botol (Quercus suber) yang diamata di bawah mikroskop, diketahui bahwa gabus tersebut trsusun oleh ruang-ruang kecil yang dikelilingi oleh dinding, karena sel gabus adalah sel mati. Sel tanaman mempunyai bentuk, uukuran dan struktur yang bervariasi. Tanaman dan hewan merupakan organisme yang tersusun dari sel-sel. Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah sle tumbuhan memliki dinding sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan, pada sel hewan hanya ditemukan membran sel. Selain itu, pada sel hewan tidak dijumpai plastida dan vakuola. 1. Protoplas Protoplas adalah bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel, protoplas tersusun oleh protoplasma. Pada sel tanaman protoplas terdidi

Transcript of Sel Tanaman

Page 1: Sel Tanaman

A. Sel Tanaman

Semua organisme tersususn dari sel, baik yang berupa organisme

uniselular maupun multiselular. Sel merupakan unit fungsional dan unit

struktural dari makhluk hidup, serta merupakan unit terkecil dari organisme.

Sel (“cellula”=dalam bahasa Latin) pertama kali ditemukan oleh Robert

Hooke pada tahun 1665. Dengan menggunakan sayatan gabus botol (Quercus

suber) yang diamata di bawah mikroskop, diketahui bahwa gabus tersebut

trsusun oleh ruang-ruang kecil yang dikelilingi oleh dinding, karena sel gabus

adalah sel mati.

Sel tanaman mempunyai bentuk, uukuran dan struktur yang bervariasi.

Tanaman dan hewan merupakan organisme yang tersusun dari sel-sel.

Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah sle tumbuhan

memliki dinding sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan, pada sel hewan hanya

ditemukan membran sel. Selain itu, pada sel hewan tidak dijumpai plastida dan

vakuola.

1. Protoplas

Protoplas adalah bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel,

protoplas tersusun oleh protoplasma. Pada sel tanaman protoplas terdidi dari

komponen protoplasma dan komponen non protoplasma.

a. Komponen protoplasma

Komponen protoplasma terdiri dari sitoplasma, inti sel, plastida, dan

mitokondria.

1) Sitoplasma

Sitoplasma merupakan komponen sitoplasmik yang bersifat cair.

Secara kimia, struktur sitoplasma sangat kompleks,dan mempunyai

bahandasar air, 85%-90% tersusun dari air. Di dalam sitoplasma

terdapat sistem selaput yaitu plasmalema, tonoplas, dan polioplasma.

Bahan dasar sitoplasma adalah hialoplasma. Butir-butir yang terdapat

pada sitoplasma antara lain:

a) Sferosom

Page 2: Sel Tanaman

Mengandung lipid dan protein, bersiafat sangat mobil pada sel

yang hidup.

b) Ribosom

Berfungsi sebagai tempat sintesis protein, berupa molekul

ribonukleoprotein, juga menempel pada retikulum endoplasma.

c) Retikulum Endoplasma (RE)

Sistem selaput yang terdapat bebas pada sitoplasma, terdiri

atas dua unit selaput membatasi ruang yang sempit. RE dibagi

menjadi RE kasar (granuler) dan RE halus (agranuler). Disebut

granuler jika di permukaannya menempel ribosom.

d) Diktiosom (badan Golgi)

Merupakan kumpulan sisternae, berbentuk sirkuler, dan

masing-masing elemen tersebut dikelilingi unit selaput yang halus.

e) Mikrobodi

Terdapat pada klorenkim tumbuhan dikotil dan monokotil, dan

sering berhubungan dengan kloroplas.

f) Mikrotubula

Merupakan komponen spindel mitosis dan meiosis pada

fragmoplas yang berperan dalam pembentukan dinding sel baru

dalam sitokinesis.

2) Inti sel

Dalam keadaan tidak membelah bentuknya bulat atau jorong,

kadang-kadan berlekuk. Inti dikelilingi oleh selaput inti, dan di

dalamnya terdapat suatu matriks yang disebut nukleoplasma. Di dalam

matriks tersebut terdapat anak inti yang mengandung RNA, DNA, dan

protein.

3) Plastida

Plastida adalah organel yang karakteristik pada sel tumbuhan,

mempunyai struktur dan fungsi yang khusus.plastida mempunyai

bentuk, ukuran dan pigmentasi yang bermacam-macam. Berdasarkan

Page 3: Sel Tanaman

ada dan tidaknya zat warna di dalamnya, plastida dibedakan menjadi

plastida tidak berwarna dan plastida berwarna.

a) Leukoplas (plastida tidak berwarna)

Leukoplas mempunyai fungsi menghasilkan makanan

cadangan atau zat tepung dan ini disebut amiloplasmembentuk

protein disebut proteinoplas, dan jika membentuk substansi yang

berlemak disebut elaioplas

b) Kloroplas

Kloroplas terdapat pada jaringan fotosintetik, yaitu daging

daun, dan terdapat pula pada bagian organ yang berwarna hijau.

Kloroplas diselubungi membran rangkap yaitu membran luar

danmembran dalam. Membran ini membungkus matriks protein

yang disebut stroma, dan tidakberwarna. Di dalam kloroplas,

sejajar dengan permukaan, terdapat membran-membran yang

banyak sekali dan letaknya sejajar satu sama lain. Membran ini

disebut membran tilakoid.

c) Kromoplas

Kromoplas adalah plastida yang berwarna kuning atau jingga,

bentuknya bermacam-macam. Kebanyakan zat warna yang terdapat

di dalamnya adalah keratinoid. Perkembangan pigmen

berhubungan dengan modifikasi serta rusaknya tilakoid. Contohnya

adalah perubahan warna buah dari hijau menjadi kuning (buah

yang matang) disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah

kromoplas yang serempak.

4) Mitokondria

Dengan mikroskop elektron, mitokondria mempunyai bentuk

yang bermacam-macam, yaitu bulat memanjang, kadang seperti busur,

terdapat bebas dalam sitoplasma. Mempunyai selaput rangkap,

selapud di bagian dalam disebut krista. Mitokondria berfungsi untuk

pernafasan. Di dalam mitokondria terdapat enzim-enzim yang

berperan dalam siklus krebs.

Page 4: Sel Tanaman

b. Komponen non protoplasma

Komponen non protoplasmik terdapat di dalam sitoplasma dan

vakuola, menyusun bahan makanan atau produk metabolisme lain.

Bahan-bahan ini umumnya dikenal sebagai bahan ergastik. Bahan-bahan

ergastik yang dimaksud adalah:

1) Karbohidrat

Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada

prinsipnya terdapat dalam protoplas. Selulose ini sangat pentig untuk

menu=yusun dinding sel, sedang tepung untuk cadangan makanan.

2) Protein

Protein merupakan bahan yang sama dari bahan protoplasma yang

hidup. Protein diketahui sebagai cadangan dalam bentuk amorf

maupun kristal. Pda beberapa macam biji, protein terdapat sebagai

aleuron dan tersebar di dalam sel, dan sel-sel tersebut menyusun suatu

lapisan disebut lapisan aleuron.

3) Minyak dan substansi yang berminyak

Bahan ergastik ini tersebar pada eluruh tubuh tumbuhan da untuk

setiap tanaman jumlahnya sedikit. Lilin, suberin, kutin, sering terdapat

sebagai substansi pelindung pada dinding sel.

4) Kristal

Endapan anorganik pada sel tumbuhan hampir seluruhnya terdiri

dari garam kalsium oksalat dan silika.

5) Tanin

Tanin merupakan kelompok derivat fenol yang heterogen

dijumpai terutama pada daun, xilem, floem, periderm akar batang, dan

pada buahyang belum masak. Tanin terdapat di dalam vakuola sel atau

dalam bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma yang kemudian

melebur.

2. Dinding sel

Page 5: Sel Tanaman

a. Struktur dan fungsi dinding sel

Dinding sel merupakan bagian sel yang bersifat mati. Dinding sel

menentukan bentuk sel serta tekstur jaringan, berfungsi sebagai penguat

dan pelindung protoplas. Dinding sel ditemukan lebih dahulu dari

protoplas. Dinding sel pada tumbuhan mempunyai tebal yang bermacam-

macam tergantung pada umur dan tipe sel.

Dinding sel mempunyai struktur yang kompleks, dan berdasarkan

perkembangan serta strukturnya dibedakan menjadi 3 pokok bagian,

yaitu lamela tengah (substansi antarsel), dinding primer, dan dinding

sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding primer,

sedangkan adanya dinding sekunder hanya pada sel-sel tertentu.

b. Susunan kimia dinding sel

Pada umumnya dindng sel tumbuhan disusun oleh karbohidrat dan

arsitektur dinding sel ditentukan oleh selulosa. Selulosa biasanya terdapat

dengan substansi lain seperti lignin. Misalnya pada jaringan kayu.

Karbohidrat lainnya adalah hemiselulosa dan senyawa pektin. Pada

dinding sel juga sering dijumpai adanya senyawa berlemak, seperti kutin

suberin dan lilin. Senyawa ini umumnya terdapat pada bagian permukaan

tubuh tumbuhan.selain itu pada dinding sel juga terdapat senawa organik

yang lain serta substansi mineral, tetapi jarang merupakan bagian yang

penting dari sel. Air juga merupakan baian yang terdapat pada dinding

sel.

B. Jaringan tanaman

Tubuh tumbuhan tersiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal,

fungsi serta struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya, ada

dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan

jaringan dewasa

1. Jaringan Meristem

Pada awal perkembangannya semua sel yang menyusun embrio

membelah, tetapi pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya,

Page 6: Sel Tanaman

pembelahan dan perbanyakan sel terbatas, dan menjadi suatu bagian

tanaman yang khusus. Jaringan embrionik yang terdapat pada tumbuhan

dewasa disebut meristem. Pembelahan sel selain pada sel-sel meristem, juga

terdapat pada jaringan lain, seperti pada korteks batang, jaringan pembuluh

yang muda dan dewasa.

a. Meristem Apikal

Meristem apikal terletak di ujung akar, dan ujung batang. Sel-sel

meristem yang terus membelah di ujung akar dan ujung batang

menyebabkan bertambah tinggi nya batang dan panjangnya akar.

b. Meristem Interkalar

Pemanjangan akibat pembelahan sel sel meristem yang terletak di

bagian ruas. Meristem interkalar adalah jaringan primer yang aktif

membelah dan terpisah dari meristem apikal.

c. Meristem Lateral

kambium pembuluh dan kambium gabus merupaka meristem lateral.

Kedua macam jaringan tersebut merupakan merupakan jaringan dewasa

yang kemudian menjadi meristematik kembali. Pada dikotil dan

Gymnospermae yang berkayu kambium berasal daro prokambium.

Prokambium terdapat pada hampir semua tumbuhan Gymnospermae dan

dikotil.

2. Jaringan Dewasa

Sel-sel yang menyusun jaringan dewasa merupakan pertumbuhan

dan perkembangan sel-sel meristem. Sel-sel meristem setelah membelah

mengalami pendewasaan yaitu membesar dan mengakami diferensiasi

menjadi sel dewasa, kemudian embentuk kelompok, menurut struktur

dan fungsinya.

a. Jaringan dasar (Parenkim)

Parenkim sering disebut jaringan dasar, terdapat pada semua bagian

organ tumbuhan seperti empulur, korteks akar dan batang, nesofil daun,

endosperm biji, buah berdaging, jari-jari empulur, dan juga terdapat

sebagai elemen xilem dan floem, baik primer maupun sekunder.

Page 7: Sel Tanaman

Parenkim merupakan sel yang hidup, dinding tipis, bentuk sel

bermacam-macam, antara lain isodiametris, bulat seperti tiang, seperti

bunga karang, seperti bintang. Sel-sel parenkim mempunyai aktivitas

yang fungsional, antara lain fotosintesis, bernafas, menyimpan cadangan

makanan, sekresi dan lain-lain. Parenkim yang mengandung kloroplas

disebut klorenkim. Klorenkim tidak hanya terdapat pad daging daun,

tetapi juga terdapaat pada permukaan batang yang masih muda. Parenkim

digolongkan menjadi bebrapa mavam berdasarkan fungsinya, yaitu:

1) Parenkim Asimilasi

Terdapat pada bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau. Pada

daun bentuk parenkim asimilasi ada dua macam yaitu berbentuk tiang

yang disebut jaringan tiang dan berbentuk bunga karang serta disebut

jarinnga bunga karang.

2) Parenkim Udara

Terdapat pada alat pengapung, misalnya pada daun Canna, pad

empulur batang Juncus. Biasanya sel-selnya bercabang membentuk

jari-jari., atau bernetuk bintang. Sel parenkim yang berfungsi

menyimpan udara disebut aerenkim.

3) Parenkim Penimbun

Sel-sel parenkim berisi cadangan makanan terdapat pada

endosperm, daun lembaga, tuber, atau umbi, dan lain-lain.

4) Parenkim Air

Sel-sel parenkim penuh dengan air, untuk mempertahankan diri

terhadap kekeringan.

5) Parenkim Pengangkut

Terdapat pada jaringan pengangkutan. Pada jaringan ini dinding

parenkim dapat mengalami penebalan sekunder.

b. Jaringan Penguat

Berfungsi untuk memperkokoh tubh tumbuhan. Ada dua macam

jaringan penguat yang menysusn tubuh tumbuhan, yaitu kolenkim dan

Page 8: Sel Tanaman

sklerenkim. Sklerenkim tidak mengandung protoplasma dan dindingnya

mengalami lignifikasi.

1) Kolenkim

Sel-sel kolenkim bersifat hidup, dinding mengandung seulosa,

pektin, dan hemiselulosa. Dengan dadanya dinding semacam ini,

kolenkim merupakan sel yang dapat meregang secara permanen

bersama dengan pertumbuhan organ tempat dimana kolenkim itu

terdapat, dan berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ yang

sedang tumbuh. Sel-sel kolenkim mungkin mengandung kloroplas.

Kolekim umumnya kterletak di bagian perifer batang, tangkai

daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan dan jarang dijumpai pad

akar. Berdasarkan cara penebalan sel-sel kolenkim, dikenal beberapa

tipe kolenkim yaitu kolenkim sudut, kolenkim lempeng, kolenkim

tubular dan kolenkim cincin.

2) Sklerenkim

Sel skelerenkim dindingnya sangat tebal, biasanya sangat kuat

dan mengandung lignin. Dinding sel mempunyai penebalan yang

bersifat sekunder, dan pada waktu dewasa sel pada umumnya besifat

mati. Kalau kolenkim terdapat pada organ tumbuhan yang sedang

aktif, maka sklerenkim terdapat pada bagian tumbuhan dewasa.

Sel skleenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat. Serat

biasanya lebih panjang dari sklereid. Sklereid sering disebut sel batu

karena dindingnya keras. Pada ummnya sklereid terdapat pada berkas

pengangkut, sel-sel parekim, koteks batang, tangkai daun, daging

daun, akar, buah, dan biji.pada biji, sklereid seringkali merupakan

suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji. Berdasarkan bentuk sel,

sklereid mempunyai tipe tipe, antara lain brakhisklereid (terdapat pada

buah Pyrus), Makroosklereid (terdaoat pada kulit biji buncis dan

kdeelai), Osteosklereid (terdapat pada kulit biji dan daun Hakea),

Asterosklereida (terdapat pada tangkai dan helaian daun teh,

Trochodendron, Nymphaea), dan Trikosklereida.

Page 9: Sel Tanaman

Serat mempunyai ukuran panjang yang bervariasi. Kebanyakan

serat merupaakan elemen yang panjang dengan ujung runcing. Lumen

sempit dan dinding sekunder tebal. Serta terdapat pada akar, batang,

daun, dan buah. Terdapat diantara jaringan-jaringan lain. Serat

mungkin terdapat di dalam di dalam xilem atau floem, merupakan

suatu lapisan dan berhubungan dengan berkas pengangkutan.,

terutama pada daun atau jaringan empulur maupun korteks.

c. Epidermis dan derivatnya

Epidermis merupakan lapisan sel terluar daun., bagian bunga,

buah,dan biji, serta batang dan akar yang belum mengalami pertumuhan

sekunder. Secara fungsional sel-sel epodermis tidak seragam dan

padanya terdapat berbagai tipe rambu, sel-sel penutup stomata dan sel-sel

lain yang khusus. Asal epidermis akar dan pucuk berbeda.

Penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis merupakan

penebalan sekunder yang terdiri dari selulosa yang tampak seperti garis

garis lamela. Pada tanaman kering seperti xerophita, penebalan tidak

hanya mengandung selulosa saja, tapi juga mengandung zat kitin.

Umumnya penebalan akan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula,

sehingga epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan

menjadi terbatas. Lain lagi dengan tumbuhan air, pada tumbuhan air/

hidrophita, membran selnya tidak mengandung kutikula maupun zat

kitin, melainkan kadang-kadang mengandung lemak dan damar.

Pada tumbuhan jenis tertentu, lapisan epidermis tidak hanya

mengandung air, melainkan adanya kandungan lilin yang berfungsi agar

air tidak dapat masuk ke dalam lapisan tersebut, contohnya

seperti Cyperaceae, Equistinae. Kedua tumbuhan ini memiliki lapisan di

permukaan yang kaku dan keras, ini karena kedua tanaman tersebut

mengandung zat karbonat dan kersik pada sel epidermis.

Bentuk, ukuran, serta ssusnan sel-sel epidermis sangat bervariasi.

Meskipun demikian epidermis merupakan suatu lapisan yang kompak.,

Page 10: Sel Tanaman

dinding tipis, tanpa ruang antarsel di bagian luar. Di dalam epidermis

terdapat :

1) Stomata

2) Trikomata (rambut-rambut)

3) Epidermis Akar

4) Epidermis pada tumbuhan Gramineae

5) Epidermis Ganda (multiple epidermis)

6) Litosis

d. Jaringan pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang

menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan

pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan). Xylem dan Floem

bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas

vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut

tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan

Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem

mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu

Page 11: Sel Tanaman

berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi

tumbuhan jenis vaskular.

1) Xilem

Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri

dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak

hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran

transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut

sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang

hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.

Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal

lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari

prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah

pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan

sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk

itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem

sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur

pada pertumbuhan selanjutnya.

Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan

perbedaan perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk pertama

kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem).

Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan

pengangkut primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang

letaknya paling dekat dengan empulur (di tengah, disebut xilem

endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem (disebut

xilem exarch)

2) Floem

Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa

unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring,

parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau

jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar

getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik

Page 12: Sel Tanaman

(asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil

ditemukan juga asam amino dan hormon.

Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan

prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil

perkembangan kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan

di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan fungsinya berbeda

itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama.

Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi

pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem

karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).

e. Kambium Pembuluh

kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan . Kambium

fasikuler ini jika sel selnya kearah dalam membentuk Xilem dan ke arah

luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan

meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh

kambium ini disebut pertumbuhan sekunder maksudnya terjadi

pembelahan ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam

membentuk xilem sekunder.

f. Periderm

Periderm (periderm) dibentuk oleh lapisan gabus, lapisan gabus

dan komposisi Phelloderm, biasanya pada tanaman dikotil dan

gymnosperma, batang dan pertumbuhan akar berani bukan epidermis

terbentuk ketika efek perlindungan dari organisasi perlindungan sekunder

. Dapat mengontrol kehilangan air dan mencegah penyakit tanaman dan

hama serta faktor eksternal pada organisasi internal tubuh terhadap

kerusakan mekanik. Periderm memiliki lentisel, stomata dapat

menggantikan epidermis dari efek ventilasi. Kadang-kadang, ketika

bagian dari tanaman (misalnya daun) off, Anda dapat mengembangkan

sepanjang permukaan terbuka dari periderm, atau tanaman terluka juga

dapat diproduksi pada permukaan terbuka dari periderm, disebut

traumatik periderm.

Page 13: Sel Tanaman

Periderm menggantikan organisasi perlindungan sekunder

epidermis, ada pertumbuhan yang berani dalam akar dan batang

permukaan. Ini terdiri lateral zonasi Organisasi Kesehatan - pembentukan

kambium gabus. Cork kambium minggu datar untuk membagi jajaran

pembentukan baris radial sel, sel-sel berdiferensiasi menjadi gabus keluar

(phellem atau gabus), ke dalam berdiferensiasi menjadi Phelloderm

(phelloderm). Gabus, kambium dan periderm phelloderm bersama-sama.

Di bagian terbatas tertentu dari periderm, sel kambium gabus yang lebih

aktif daripada yang lain, luar memperoleh sebuah sel gabus dengan gap

sel yang berbeda dan telah mengembangkan sebuah organisasi

(Organisasi Tambahan). Mereka melanggar periderm permukaan kulit

proyeksi kecil dari berbagai bentuk, yang disebut lentisel (lenticel). Zhou

lentisel struktur ventilasi kulit, di ruang sel periderm, melalui pertukaran

gas dengan luar. Periderm dan kulit adalah dua konsep yang berbeda,

mereka memiliki komposisi mereka sendiri. Periderm biasanya terbuat

dari gabus, kambium dan diikat komposisi batin, biasanya kulit yang

terkelupas dari bagasi saat log in ke kulit, mengandung floem, korteks,

periderm dan periderm, istirahat beberapa organisasi asing . Periderm

adalah anatomi konsep, tetapi jarang digunakan dalam anatomi kulit.

g. Jaringan Sekresi

1) Sel Kelenjar

Sel kelenjar biasanya di golongkan berdasarkan isi selnya, tetapi beberapa

sel kelenjar mengandung campuran zat-zat, atau mungkin isinya tidak dapat

di identifikasi. Sel kelenjar mengandung subtansi minyak, misalnya pada

suku calycanthchaceae, lauraceae,magnoliaceae, simarubaceae, dan

winteraceae. Sel-sel ini terdapat pada jaringan dasar batang maupun daun.

Pada suku klusiaceae, hipericaceae, Sel kelenjar di sebut sel minyak.

Beberapa suku dikotil mengandung resin, yang lain mengandung lender ,

misalnya Cactaceae dll. Sel-sel yang berlendir sering mengandung rafida,

misalnya pada Aloe sp. Sel yang mengandung enzim Mirosinase dapat

dijumpai pada suku Capparidaceae dll.

Page 14: Sel Tanaman

2) Ruang dan Saluran Sekretori

Ruang dan saluran kelenjar berbeda dengan sel kelenjar karena

ruang atau saluran dihasilkan dengan beberapa cara:

a. Secara lisigen yaitu ruang antara sel yang terjadi karena lisisnya

dinding sel, misalnya, Citrus, gossipium.

b. Secara sizogen, ruang yang terjadi karena menjauhnya sel yang satu

dengan sel yang lain. Misalnya kelanjar minyak pada embrio

eucalipetus.

c. Secara sizolisigen ruang yang terjadi merupakan gabungan tipe

lisigen dan sizogen.

Saluran getah adalah sel atau deretan sel-sel yang berhubungan

mengandung getah yaitu suatu cairan yang berwarna putih mempunyai

komposisi yang rumit. Saluran getah mungkin sederhana yang bersal

dari satu sel, atau berasal dari sel-sel yang mengadakan persatuan

pada dinding ujungnya dan kemudian dinding sel. Larut disebut

saluran getah beruas yang berasal dari satu sel disebut saluran getah

tidak bersambung.

C. Organ Tanaman

1. Akar

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus

tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga

mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki

ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau

kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah,

sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan

kolumela.

FungsiAkar

a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah

b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

Page 15: Sel Tanaman

2. Batang

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.

Jaringan Batang Batang DikotilPada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :a. EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.b. KorteksKorteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.c. Endodermis

Page 16: Sel Tanaman

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.d. Stele/ Silinder PusatMerupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. Batang MonokotilPada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

3. Daun

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh

tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan

fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :

1.Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan

epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan

epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis

terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya

Page 17: Sel Tanaman

pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

2. Parenkim/Mesofil

Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan

spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan

pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak

renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan

fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih

banyak daripada jaringan bunga karang.

3. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat

di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

Page 18: Sel Tanaman

TUGAS BOTANI

RANGKUMAN SEL, JARINGAN, DAN ORGAN TANAMAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : Jumiati Catur Ningtyas

NIM : 1313015065

KELAS : S1-A

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2014