sel hewan

11
Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten , setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten , hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten . Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis . Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel. [sunting ] Proses pembelahan sel Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik) Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya. [sunting ] Fase pada siklus sel 1. Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA 2. Fasa M (mitosis ): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas) 3. Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.

description

penjelasan tentang sel - sel hewan, fungsi dari macam - macam organ dan perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

Transcript of sel hewan

Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel

Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten.

Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

[sunting] Proses pembelahan selSiklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)

Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.

[sunting] Fase pada siklus sel1. Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA

2. Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)

3. Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.

1. Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.

2. Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.

3. Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.

Fasa tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

[sunting] Diferensiasi selRegenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.

Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.

Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.

Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.

[sunting] MorfogenesisPengekspresian gen itu sendiri memengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:

Proliferasi sel

menghasilkan banyak sel dari satu sel

Spesialisasi sel

menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda

Interaksi sel

mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya

Pergerakan sel

menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ

Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.

Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan embrio.

[sunting] ApoptosisApoptosis merupakan bagian dari perkembangan sel, sel tidak dapat mati begitu saja tanpa suatu mekanisme yang tertanam di dalam sel, yang dapat diaktivasi oleh sinyal internal maupun eksternal.

[sunting] Struktur sel[sunting] Sel eukariotaSecara umum setiap sel memiliki

membran sel,

sitoplasma, dan

inti sel atau nukleus.

Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.

Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah

mitokondria (kondriosom)

badan Golgi (diktiosom)

retikulum endoplasma plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)

vakuola (khusus tumbuhan)

[sunting] Sel prokariotaSel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.

Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:

Sel tumbuhanSel hewanSel bakteri

Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.Sel bakteri sangat kecil.

Mempunyai bentuk yang tetap.Tidak mempunyai bentuk yang tetap.Mempunyai bentuk yang tetap.

Mempunyai dinding sel [cell wall] dari selulosa.Tidak mempunyai dinding sel [cell wall].Mempunyai dinding sel [cell wall] dari lipoprotein.

Mempunyai plastida.Tidak mempunyai plastida.Tidak mempunyai plastida.

Mempunyai vakuola [vacuole] atau rongga sel yang besar.Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau [vesicle].Tidak mempunyai vakuola.

Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati.Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen.-

Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].Mempunyai sentrosom [centrosome].Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].

Tidak memiliki lisosom [lysosome].Memiliki lisosom [lysosome].

Nukleus lebih kecil daripada vakuola.Nukleus lebih besar daripada vesikel.Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya.

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan sel hewan dan tanamanSecara umum, perbedaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

HewanTumbuhan

Terdapat sentriolTidak ada sentriol

Tidak ada pembentukan dinding selTerdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel

Ada kutub animal dan vegetalTidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada semacam epigeal dan hipogeal

Jaringan sel hewan bergerak menjadi bentuk yang berbedaJaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk yang berbeda

Terdapat proses gastrulasiTerdapat proses histodiferensiasi

Tidak terdapat jaringan embrionik seumur hidupMeristem sebagai jaringan embrionik seumur hidup

Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran tubuh)Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas

Apoptosis untuk perkembangan jaringan, melibatkan mitokondria dan caspaseTidak ada "Apoptosis", yang ada lebih ke arah proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria

Sel-sel khusus Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).

Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot

Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.

Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.

Sel tumbuhan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:

Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.

Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.

Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.

Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.

Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga) juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.

Daftar isi

[sembunyikan] 1 Tipe sel 2 Tipe jaringan 3 Bagian 4 Pranala luar

[sunting] Tipe sel Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.

Sel kolenkim Sel skelerenkim[sunting] Tipe jaringan

sel Arabidopsis Jaringan epidermis - jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan

Jaringan pengangkut - berperan dalam pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan

Jaringan tanah - melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.

Parenkim - Dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.

Kolenkim - Dinding primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang tumbuh.

Sklerenkim - Dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.

[sunting] Bagian Membran sel Dinding sel Plasmodesma Vakuola

Tonoplas Kristal Plastida

Kloroplas Leukoplas Kromoplas Badan golgi Ribosom Retikulum endoplasma Mitokondrion Mikrotubula

Mikrofilamen

Lisosom Tubuh mikro

Hyaloplasma Nukleus

Membran nuklear

Pori-pori nuklear

DNA Kromatin RNA

RNA duta

RNA transpor

Perbedaan sel Prokariotik dengan sel Eukariotik terbagi 6 , yaitu :

1. Ada tidaknya membran inti - Prokariotik : Tidak punya- Eukariotik : Punya

2. Ukuran- Prokariotik : 1-10 mili mikron - Eukariotik :10-100 mili mikron

3. Bentuk kromosom- Prokariotik : Sirkuler ( Melingkar ) - Eukariotik : Linear ( Garis )

4. Ada tidaknya plasmid- Prokariotik : Punya - Eukariotik : Tidak punya

5. Jumlah RNA- Prokariotik : Sedikit - Eukariotik : Banyak

6. Organel penghasil energi- Prokariotik : Mesosom - Eukariotik :Mitokondria

Sumber : Perbedaan sel Prokariotik dengan sel Eukariotik | Dunia Hewan http://alam-hewan.blogspot.com/2011/07/perbedaan-sel-prokariotik-dengan-sel.html#ixzz1Bcgq03k2