.. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln...

21
.. .. . 'DQc'rrD 190 .. 1. i.:J - I I SEKRJf 6 . JA J!NDEAAL DEW A.N PERWAKIL; !;· « )'YA"r· REPU8UK INDONESIA Nomor Sif ot Derojot Lampirnn Beriho'l· Jahln Jender ·. &ubroto ·Juart• 10270 I - RU.01/1113/DPR-RI/1990. Pen ting : Segern I ( sotu) : Penyampoinn JawnbCTn Pemerint:Jh. Jakarta, 10 Moret 1990 KE PAD A YTH. BAPAK/IBU ANGGOTA DPR - RI di JAKARTA Bersnmo ini komi snmpoikon dengon hormot Jowobnn Pe- merintoh cq Menteri Pendidikon don Kebudoyoon R.I. otos Pemondangon Umum poro Anggotn mengenoi : ----- Roncungon Undang-undong tentnng Wojib Seroh Simpon Koryo Cetok don Knrya Rekom, --------------------- yang disampoikon dolom Ropnt Poripurno Terbuko DPR-RI (Pembicoroon Tk.II/Jciwobon Pemerintoh) podo hori Sobtu, 10 Moret 1990, u,ntuk dipergunokon seperlunyo. Demikion untuk menjodikon perikso. o.n. SEKRETARIS JENDERAL. L.AKHAR BIRO PERSIDANGAN, 'uc,,, ,_:_ __ TEMBUSAN : . DRS. f:5t.JbUNG .. K-PJ1ALUD_I_N_ 1 • Yth. 2. Yth. 3. Yth. 4. Yth. 5. Sdr. Bopak PIMPINAN DPR-RI.. Bopok SEK.JEN DPR-RI. Bopok WASEKJEN DPR-RI. Sdr. KAROPIM, RAROHUMAS, DAN KAROMIN SETJEN KABAGSET/KABAG KOMISI IX, DOKUMENTASI, DAN KA.UNIT PERPUSTPJ<AAN. NIP.210000422 ' \ '

Transcript of .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln...

Page 1: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

.. ~ .. .

'DQc'rrD 190 .. 1. i.:J - I I

SEKRJf 6 . JA 1~ J!NDEAAL DEW A.N PERWAKIL; !;· ~: ~·, « )'YA"r· REPU8UK INDONESIA

Nomor Sif ot Derojot Lampirnn Beriho'l·

Jahln Jender ·. &ubroto ·Juart• 10270 I -

~ RU.01/1113/DPR-RI/1990. Pen ting

: Segern I ( sotu)

: Penyampoinn JawnbCTn Pemerint:Jh.

Jakarta, 10 Moret 1990

KE PAD A

YTH. BAPAK/IBU ANGGOTA DPR - RI

di JAKARTA

Bersnmo ini komi snmpoikon dengon hormot Jowobnn Pe­merintoh cq Menteri Pendidikon don Kebudoyoon R.I. otos Pemondangon Umum poro Anggotn mengenoi :

----- Roncungon Undang-undong tentnng Wojib Seroh Simpon

Koryo Cetok don Knrya Rekom, ---------------------

yang disampoikon dolom Ropnt Poripurno Terbuko DPR-RI (Pembicoroon Tk.II/Jciwobon Pemerintoh) podo hori Sobtu, 10 Moret 1990, u,ntuk dipergunokon seperlunyo.

Demikion untuk menjodikon perikso.

o.n. SEKRETARIS JENDERAL. L.AKHAR KE~ALA BIRO PERSIDANGAN,

~:::_~1 'uc,,, ,_:_ __ TEMBUSAN : . DRS. f:5t.JbUNG .. K-PJ1ALUD_I_N_

1 • Yth. 2. Yth. 3. Yth. 4. Yth.

5. Sdr.

Bopak PIMPINAN DPR-RI.. Bopok SEK.JEN DPR-RI. Bopok WASEKJEN DPR-RI. Sdr. KAROPIM, RAROHUMAS, DAN KAROMIN SETJEN DPR-RI~ KABAGSET/KABAG ~ KOMISI IX, J?ANSUS,RISALAH,HUMAS,~UKUM, DOKUMENTASI, DAN KA.UNIT PERPUSTPJ<AAN.

NIP.210000422

~ ' \

'

Page 2: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

JAWABAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA ATAS

PEMANDANGAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BERKENAAN DENGAN

RANCANGAN UNDANG UNDANG TENTANG WAJIB SERAH SIMPAN KARVA CETAK DAN KARVA REKAM

oleh Fuad Hassan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Disampaikan Di depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Tanggal 10 Maret 1990

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAVAAN

1990

Page 3: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

. '

Jawaban Pemerintah Republik Indonesia

at as

Pemandangan Umum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

berkenaan dengan

Rancangan Undang Undang tentang Wajib Serah Simpon

Karyo Cetak don Karya Rekam

oleh

Fuad Hassan Menteri pendidikan don Kebudayoan

Republik Indonesia

Jakarta, 10 Maret 1990

Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat yang soya hormati,

Para undangan don hadirin yang terhormat,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji don syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa, yang atas rahmot don karunia-Nya memungkinkan kita

berkumpul lagi pada hari ini untuk melanjutkan tugas kita bersama

membahas Rancangan Undang-Undang tentang Wajib Serah Simpan Karya

Cetak don Karya Rekam. Pada kesempatan ·yang baik ini soya

memperoleh kehormatan untuk menyampaikan jawaban Pemerintah atas

pendapat keempat fraksi dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang

terhormat, yang disampaikan melalui juru bicara masing-masing

berkenaan dengan Rancangan Undang-Undang tersebut.

Sidang Dewan yang soya hormati,

Bagian akhir penjelasan Pemerintah yang disampaikan kepada

Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat tanggal 29 Januari 1990,

1

Page 4: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

antara lain mengajak Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat agar

RUU tersebut dibahas sebelum disahkan sebagai undang-undang. Maka

Jelaslah seJak semula Pemerintah beranggapan,

Undang-Undang WaJib Serah Simpon Karya Cetak

bahwa Rancangan

don Karya Rekam

-- yang selanJutnya dalam uraian ini disebut Rancangan Undang­

Undang -- merupakan sebuah naskah yang masih terbuka untuk

dibahas dan dikaJi serta disempurnakan. Jelas pula kiranya tidak

adanya maksud untuk memperlakukannya sebagai suatu dokumen yang

sudah tuntas.

Sungguh menggembirakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat yang

terhormat telah mengadakan serangkaian pertemuan don dengar

pendapat dengan pelbagai Pihak yang dipandang bersangkut-paut

dengan tuJuan don

cukuplah kiranya

penyempurnaannya.

materi Rancangan

masukan yang

Undang-Undang ini, sehingga

dapat dimanfaatkan bagi

Saudara Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat yang soya hormati,

Kami merasa bersyukur bahwa Dewan Perwakilan Rakyat bersama

dengan Pemerintah sungguh-sungguh memahami, betapa kehadiran

suatu undang-undang yang mengatur tentang waJib serah simpan

karya cetak don karya rekam untuk keperluan pembangunan

bangsa

bangsa

terhormat

khususnya untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan

sudah sangat diperlukan. Dewan Perwakilan Rakyat yang

bersama-sama dengan Pemerintah sungguh mengharapkan

agar undang-undang yang dihasilkan ini merupakan undang-undang

yang baik, yaitu undang-undang yang mencerminkan amanat para

2

Page 5: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

perintis don pendiri negara kita, seperti yang dirumuskan dalam

Undang-Undang Oasar 1945; undang-undang yang memantulkan

aspirasi bangsa Indonesia di masakini don di masadepan; undang­

undang yang memberikan Jaminan seimbang antaro kepentingan

keseJahteraan dan keamanan, serta kelanJutan kehidupan negara

don bangsa berdasarkan Pancasila don Undang-Undang Oasar 1945;

undang-undang

meningkatkan

yang dapat meningkatkan laju pembangunan

masyarakat

serta

dalam partisipasi don kreativitas

pembangunan

dihimpun don

nasional; undang-undang yang mampu mendorong

dirawatnya karya intelektual bangsa dalam wuJud

cetakan dan rekaman.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Seperti telah disampaikan dalam Penjelasan Pemerintah pada

tanggal 29 Januari 1990 usaha pengumpulan dan penvimpanan karya

cetak don karya rekam, khususnya karya rekam bagi kita bangsa

Indonesia yang merdeka, bukanlah suatu ha! yang baru. Pada tahun

1953 telah dibentuk suatu lembaga di lingkungan Oepartemen

Pendidikan dan Kebudavaan yang bernama Kantor Bibliografi

Nasional. Meskipun nama

usahanya tetap berlangsung.

sasarannva secara optimal,

lembaga ini berkali-kali berubah,

usaha tersebut tidak dapat mencapai

karena tidak ado undang-undang

dan/atau peraturan perundang-undangan lain yang mendukungnya.

Lebih-lebih karena baik lembaga maupun aparat pelaksanannya belum

pula disiapkan. Kondisi dewasa ini sudah Jauh berbeda. Di bidang

pembangunan perpustakaan, dewasa ini kita berbahagia telah

memiliki sebuah Perpustakaan Nasional don Perpustakaan-

3

Page 6: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

Perpustakaan Oaerah yang kedudukan, tugas, dan fungsinya

ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Tahun 1989. Segi fisik don mekanisme pengaturannya telah

menampung keperluan pelaksanaan undang-undang yang akan

hasilkan. Di samping itu, sejak 10 tahun terakhir ini

tel ah

No.11

mampu

kita

tel ah

dimulai usaha-usaha untuk meningkatkan kuantitas don kualitas

tenaga pengelola beserta status kedudukannya sebagai tenaga-

tenaga fungsional, sehingga dapat menJamin terlaksananya usaha

pengumpulan, perawatan, pelestarian, don pendayagunaan karya

cetak don karya rekam secara baik serta dengan cara-cara

profesional, termasuk penggunaan teknologi canggih. usaha

pendidikan don pelatihan di masa-masa mendatang akan· diteruskan

don ditingkatkan.

Atos dasar pelbagai kesiapan seperti saya uraikan tadi,

dewasa ini Pemerintah merasa sudah siap untuk mengatur masalah

pengumpulan7 pelestarian, don pendayagunaan hasil budava bangsa

berupa karya cetak don karva rekam melalui sebuah undang-undang

lengkap dengan sanksi-sanksinya. Pemerintah memandang perlu

mengenakan s~nksi-sanksi terhadap pelanggaran dalam proses

kegiatan pengumpulan, pelestarian don pendayagunaan hasil budava

bangsa tersebut demi tercapainva tuJuan don maksud dilaksanakan­

nya undang-undang ini, sekaligus untuk meningkatkan rasa

tanggungjawab don disiPlin nasional bagi semua Pihak yang

terkait.

Kami menyadari bahwa semua masalah vang diajukan dalam

tan99apan Fraksi yang disampaikan kepada kami adalah masalah­

masalah yang perlu diperhatikan dalam menyusun undang-undang

4

Page 7: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

ini, don Pemerintah pun memahaminva sepenuhnya. Akan tetapi, di

antara berbagai masalah tersebut terdapat beberapa yang menurut

hemat kami bukan hal-ihwal perundang-undangan,

berkenaan dengan kebiJaksanaan, bahkan ada

melainkan lebih

yang bersifat

penilaian pelaksanaan. Maka masalah atau gagasan demikian itu

akan kami perhatikan dalam penentuan kebijaksanaan atau pembuatan

keputusan Menteri atau pejabat lain yang langsung bertanggung­

jawab atas masalah yang bersangkutan.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Selanjutnya perkenankanlah saya memberi jawaban atas per­

tanyaan Fraksi-Fraksi yang terhormat yang disampaikan pada Sidang

Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 13 Februari 1990.

Karya cetak yang dimaksudkan dalam Rancangan undang-undang

ini adalah semua Jenis terbitan dalam bentuk apa pun yang

diperuntukkan bagi umum.

Ada beberapa aspek yang menjadi tekanan dalam pengertian ini

ialah:

1. "terbitan", adalah karya cetak yang di_terbitkan atau dalam

bahasa Inggris dikatakan published. Jadi, karya cetak dalam

pengertian ini hanya yang tergolong publicarion, yang biasanya

diterbitkan oleh penerbit untuk konsumsi masyarakat luas.

2. "dalam bentuk apa pun",

berbentuk buku,

memberi keterangan bahwa terbitan ini

majalah, surat kabar don lain-lain. dapat

Buku itu sendiri Jugo ado yang berukuran besar < o~'ers i ze-

book), ukuran biasa, don ukuran kecil/saku (packer-book).

5

Page 8: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

3. "yang diperuntukan bagi umum", adalah keterangan untuk memberi

penekanan atau pun penegasan bahwa tujuan karya cetak atau

terbitan itu diterbitkan atau diedarkan untuk konsumsi

masvarakat umum atau khalayak yang luas.

Pada Pasal 1 butir 3 Pemerintah masih menambahkan istilah

"terbitan" dalam Rancangan Undang-Undang ini. Hal ini dim,aksudkan

untuk menonjolkan batasan atau seleksi bahwa terbitan yang

dimaksud dalam Rancangan Undang-Undang ini adalah "setiap karya

intelektual don atau artistik". Oengan demikian, karya cetak yang

wajib diserahkan untuk disimPan di Perpustakaan Nasional don

Perpustakaan Oaerah hanyalah karya yang bersifat intelektual don

atau artistik.

Jelaslah, bahwa karya tulis, skripsi, don disertasi yang

dipertanyakan Fraksi Karya Pembangunan yang terhormat atau naskah

uJian, karya tulis di sekolah-sekolah, skripsi-skripsi atau tesis

di perguruan tinggi Csejauh tidak menjadi publikasi untuk umu~),

seperti yang ditanyakan Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang

terhormat, atau Juga risalah lembaga dan "literatur kelabu" yang

ditanyakan Fraksi Persatuan Pembangunan yang terhormat, semuanya

tidak termasuk dalam pengertian karya cetak dalam Rancangan

-Undang-Undang ini, dengan kata lain tidak wajib diserahkan pada

don disimpan oleh Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Oaerah.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Yang terhormat,

Pengertian Perpustakaan Nasional don Perpustakaan Oaerah

sangat luas. Tugas Perpustakaan· Nasional don Perpustakaan oaerah

tidak hanva meliPUti hal-hal yang bertalian dengan penvimpanan

6

Page 9: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

don pendayagunaan karva cetak dan karya rekam saJa, tetapi Juga

yang menyangkut pembinaan semua Jenis perpustakaan don upaya

untuk meningkatan kebiasaan membaca, serta pendidikan don

pelatihan tenaga.

Pengertian Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Oaerah

dalam Pasal 1 butir 7 don 8 Rancangan Undang-Undang ini dibatasi ·

hanya untuk mengakomodasikan masalah WaJib Serah Simpon Karya

Cetak dan Karya Rekam. Oleh karena itu, dalam Rancangan Undang­

Undang ini Pemerintah hanya penonJolkan pengertian tentang Per­

pustakaan Nasional don Perpustakaan Oaerah pada tugas yang rele­

van dengan isi yang dikandung oleh Rancangan Undang-Undang. Namun

apabila ado rumusan yang dapat memperjelas pengertian Perpusta­

kaan Nasional dan Perpustakaan Oaerah seperti yang dikemukakan

oleh Fraksi Karya Pembangunan tentu saJa dapat dipertimbangkan.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Tentang saran Fraksi ABRI don Fraksi Partai Oemokrasi

Indonesia sehubungan dengan konsistensi penggunaan istilah dan

untuk memperhatikan kebiasaan penyusunan undang-undang~ tentu

dapat kita bahas don pertimbangkan bersama.

Istilah "mendayagunakan" dalam butir (7) dan (8) Pasal 1 yang

ditanyakan Fraksi ABRI yang terhormat, mencakup segala kegiatan

guna menyiapkan karya cetak dan karya rekam untuk dimanfaatkan

oleh masyarakat luas sebagai sumber informasi, pengetahuan,

pendidikan, penelitian, dan kebudavaan.

Oalam Pasal 2, seperti ditanyakan Fraksi Partai Oemokrasi

Indonesia yang terhormat, dipakai kata "diterbitkan" bukan

7

Page 10: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

"dicetak". Seperti telah dijelaskan sebelumnya kata "diterbitkan"

dalam Rancangan Undang-Undang ini mengandung arti karya cetak

yang diperuntukkan bagi umum.

Oicantumkannya istilah "untuk disimpan" dalam Pasal 2 dan 3

sebagaimana yang ditanvakan Fraksi ABRI yang terhormat adalah

semata-mata untuk melengkapi kata "wajib diserahkan", walaupun

kata ini sudah tamPil pada pasal-pasal permulaan dalam Rancangan

Undang-Undang ini.

Sidang Dewan Perwakilan yang terhormat,

Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang terhormat menyarankan

agar kata-kata "di ibu kota propinsi" dalam pasal yang soma

disesuaikan. Perlu kami jelaskan bahwa kata-kata "di ibu kota

propinsi" sengaja dilengkapkan dengan kata "yang bersangkutan"

mengingat jumlah Perpustakaan Oaerah yang berjumlah 26 buah itu

berada di 26 ibu kota propinsi.

Memang pada Pasal 2 kata yang dipakai adalah "diterbitkan"

dan bukan "dicetak". Pemerintah berpendapat bahwa dalam kaitan

penerbitan, mencetak hanya merupakan salah.satu bagian atau tahap

dalam proses penerbitan.

Sebagaimana yang ditanytikan oleh Fraksi Partai Oemokrasi

Indonesia yang terhormat, mengenai penjelasan Pasal 3 avat (1)

baris 8 don 9 tentang penggunaan kata-kata "setelah proses

rekaman selesai", memang tidak cocok apabila digunakan kata-kata

"setelah diterbitkan". Karena kata-kata "setelah diterbitkan"

hanya digunakan untuk karya- cetak, sedang untuk karya rekam sudah

8

Page 11: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

tepat penggunaan kata-kata "setelah proses rekaman selesai" yang

maksudnya ialah "setelah diproduksi".

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Wajib menverahkan karya cetak dan karya rekam baik yang

diterbitkan/diproduksi di Indonesia maupun yang diterbitkan oleh

~arga negara Indonesia di luar negeri diberi ~aktu selambat­

lambatnva 3 (tiga) bulan setelah diterbitkan atau setelah proses

rekaman selesai.

Pertimbangan atau kriteria penentuan "selambat-lambatnya 3

bulan" yang ditanvakan Fraksi Persatuan Pembangunan, Fraksi

Partai Oemokrasi Indonesia dan Fraksi ABRI vang terhormat,

didasarkan pada keadaan wilayah Republik Indonesia yang sangat

luas, terdiri dari ribuan pulau dan dengan kondisi yang sangat

bervariasi.

Oemikian pula untuk pengiriman t~rbitan dari luar negeri

perlu diberi kesempatan yang cukup agar sampai pada Perpustakaan

Nasional di Indonesia pada waktunya.

Fraksi Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Oemokrasi

Indonesia, dan Fraksi ABRI yang terhormat menanvakan perihal

"badan lain" sebagaimana dicantumkan dalam Pasal 3 Ayat (2) dan

(3) serta Pasal 8 Ayat (2).

Oalam hubungan ini perlu dijelaskan, bahwa pada prinsipnya.

penvimpanan karya cetak dan karva rekam dilakukan oleh

Perpustakaan Nasional; tetapi karena sifat khusus dari karya

9

Page 12: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

rekam film (terutama film cerita) yang memerlukan perangkat dan

kondisi penvimpanan yang khusus pula, Pemerintah masih perlu

mencantumkan peluang dalam bentuk badan lain sebagai alternatif

penyimpanan karya

Nasional. Masalah

rekam tersebut di samping Perpustakaan

ini perlu dikaJi lebih lanJut don kelak

dimantapkan lagi dalam pr~ses penyusunan Peraturan Pemerintah.

Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang terhormat mengusulkan

mengubah kata-kata "selambat-lambatnya 3 bulan setelah proses

perekaman selesai" pada Pasal 4 baris 5 dan 6 dengan kata-kata

"setelah rekaman dipasarkan". Istilah "dipasarkan" memang

sengaJa tidak dipakai. Istilah ini biasa dipakai dalam dunia

bisnis, sedangkan

rekam ini tidak

perdagangan.

kegiatan serah simpan karya cetak don karya

at au dikaitkan dengan up a ya komersial

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Menurut hemat kami bunvi Posa! 5 Rancangan Undang Undang ini

sud ah cukup Jelas dan lengkap. Namun usu! Fraksi Karya

Pembangunan dan Fraksi ABRI yang terhormat untuk menambah

keterangan pada Pasal 5 ini, sepanJang hal ini akan lebih

memp.er Jelas dan melengkapi arti pasal tersebut, pada prinsipnya

Pemerintah dapat mempertimbangkannva.

Oalam menanggapi komentar Fraksi ABRI yang terhormat, bahwa

bunvi Posa! 5 seakan-akan sama dengan yang tertulis dalam

konsiderans, perlu kami Jelaskan bahwa uraian pada konsiderans

terutama mengemukakan seJauh mana pentingnya karya cetak don

karya rekam dihubungkan dengan pembangunan pad a umumnva,

10

Page 13: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

sedangkan pada Pasal 5 lebih ditekankan pada ruang lingkup tujuan

serah simpan karya cetak dan karva rekam tersebut.

Sehubungan dengan Posa! 6 Avat (1) dan (2), Fraksi Karya

Pembangunan yang terhormat menyarankan agar setelah kata

"setiap orang" dituliskan saja langsung kata "persekutuan, badan

usaha, baik milik negara maupun swasta" sehingga tidak lagi

diperlukan penjelasan. Oalam hal ini Pemerintah lebih cenderung

untuk menempatkan kata-kata tersebut dalam bab penjelasan saJa,

sekalipun saran itu dapat kita bahas kemudian.

Tentang pertanvaan Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang

terhormat mengenai ketentuan Pasal 6 ayat 1 tentang "lebih dari

10 (sepuluh) buah setiap judul" perlu kami jelaskan bahwa

ketentuan ini sudah diperhitungkan dengan cermat don dianggap

tidak memberatkan bagi pengusaha importir yang memasukan karva­

karya tersebut ke Indonesia. Pemerintah memandang tidak per~~

untuk memperoleh karya tersebut dengan cara membeli. Mengenai

hal-hal yang menyangkut pemberian kemudahan-kemudahan bagi

pengimportnva dapat kita bicarakan bersoma 'don dapot diatur kelak

dalam peraturan pelaksanaan.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Saran Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia agar Pemerintah

memberi ganti rugi terhadap film cerita yang horganya mahal,

Pemerintah berpendapat bahwo upava Pemerintah untuk menyimpan

dan mempromosikan karya tersebut kiranva cukup seimbang

imbalan.

11

sebagai

Page 14: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

MenJawab pertanyaan Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang

terhormat "mengapa yang diwaJibkan hanya karya mengenai Indonesia

saja" diJelaskan, bahwa memang sasaran Rancangan Undang-Undang

ini hanya karya orang Indonesia don tentang Indonesia saja. Kalau

karya-karya yang bukan tentang Indonesia itu diwaJibkan serah

simpan, dapat dibayangkan bahwa Jumlah koleksi kita akan menJadi

sangat besar dan akan sulit dilaksanakan sepenuhnya.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Pemerintah, sesuai dengan pemikiran Fraksi Karya Pembangunan,

soma sekali tidak bermaksud melakukan komersialisasi karya cetak

dan karya rekam yang diserahkan don disimpan di Perpustakaan

Nasional. Oicantumkannya ketegasan ini pada Pasal 7 yang

mengatur tentang karya rekam dikarenakan sifat khusus serta

bentuk karya rekam yang dapat menimbulkan kecenderungan untuk

komersialisasi.

Ten tang saran Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang

terhormat, agar Pemerintah mengatur lebih rinci kewajiban untuk

menyebarkan daftar terbitan don atau rekaman ke seluruh

Perpustakaan Oaerah lainnya, Pemerintah akan memperhatikannya.

Namun perlu dipahami bahwa sesuai dengan kebiasaan teknis

profesional yang disebarkan adalah hanya informasi tentang adanya

karya-karya tersebut, khususnya melalui Bibliografi Nasional don

Bibliografi Oaerah.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Per~anyaan Fraksi ABRI yang terhormat tentang ketentuan

saJa yang akan diatur dalam Peraturan pemerintah,

12

apa

dapat

Page 15: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

disampaikan Jawaban bahwa sementara ini Pemerintah memikirkan

mengenai hal-hal berikut:

1. Badon penvimpan hasil rekaman.

2. Prosedur pelaksanaan waJib serah simpan karya cetak dan

karya rekam.

3. Pengelolaan karva cetak dan karva rekam.

4. Ketentuan teknis pendayagunaan.

s. Ketentuan teknis reproduksi dan konservasi.

6. Hal-ha! lain yang akan diidentifikasi kemudian.

Atas permintaan Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia dan Fraksi

Persatuan Pembangunan yang terhormat agar mekanisme pengelolaan

karya cetak don karya rekam yang tersimpan di Perpustakaan

Nasional/Perpustakaan Oaerah Jugo diJelaskan dalam Rancangan

Undang-Undang ini, Pemerintah berpendapat bahwa karena sifatnva

yang sangat teknis, hal ini lebih baik diatur dalam Peraturan

Pemerintah. Adapun ketentuan dalam pengelolaan tersebut mencakup

hal berikut:

1. Setiap karva cetak dan karva rekam akan didaftarkan dalam

Buku Induk yang telah disediakan don akan diberi cap lengkap

dengan kodenva.

2. Setiap karya cetak dan karya rekam akan disimpan di ruang

khusus dengan pengaturan suhu.

3. Terhadap Koleksi ini secara periodik akan dilakukan fumigasi.

4. Untuk setiap karva akan dibuatkan kartu katalog.

5. Setiap karya cetak don karya rekam akan dimuat dalam

Bibliografi Nasional don Bibliografi Oaerah yang disebar­

luaskan kepada masvarakat.

13

Page 16: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

6. Karya yang-rusak diperbaiki don atau diJilid kembali.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Oalam menanggapi pertanyaan semua fraksi tentang ketentuan

pidana dalam Bab IV dolam proses perumusannya, Pemerintah Jugo

telah mempertimbangkannya dari segi edukatif. Perihal kemungkinan

diadakan hukuman denda sebagai alternatif hukuman badan,

Pemerintah sepenuhnya dapat memahami dan dapat kita bahas

bersama.

Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang terhormat menanyakan

mengapa unsur pengelolaan, penyimpanan, dan pendayagunaan tidak

banyak dimuat dalam Rancangan Undang-Undang ini, don mengapa

sanksi hukum bagi Pengelola tidak diatur. Fraksi Karya

Pembangunan yang terhormat Jugo menanyakan lebih gamblang lagi,

apakah sanksinya bi la Justru yang diserahi tugas

mengelola/memelihara dianggap tidak menJalankan tugas sebagaimana

mestinya, sehingga menyebabkan rusak atau bahkan hilangnya suatu

karya cetak atau karya rekam yang sudah diserahkan.

Saudara Ketua don Sidang yang soya hormati,

Pengelolaan penyimpanan karya cetak don karya rekam ini

dilakukan oleh Perpustakaan Nasional don Perpustakaan Oaerah yang

keduanyo adalah lembaga pemerintah. Pada Pasal 1 butir 7 don 8

Rancangan Undang-Undang ini tugas Perpustakaan Nasional don

Perpustakaan Oaerah sudah dijelaskan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, tugas lembaga

Pemerintah beserta para peJabat dan pegawai negerinya sudah

14

Page 17: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

\'

diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Pelanggaran

. ataupun kelalaian dalam melaksanakan tugas yang dilakukan oleh

pejabat atau pegawai sudah jelas sanksi-sanksinya sebagaimana

diatur dalam pelbagai peraturan perundangan-undangan seperti,

Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-P.okok Kepegawaian,

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian

Pegawai Negeri SiPil, don Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980

tentang DisiPlin Pegawai Negeri SiPil. Hal-hal yang belum diatur

dalam Peraturan dan perundang-undangan yang ado akan dituangkan

dalam Peraturan Pemerintah.

Atos pertanyaan Fraksi Persatuan Pembangunan yang terhormat

tentang dasar pertimbangan adanya ketentuan Pidana, sekali lagi

dapat dijelaskan, bahwa ketentuan Pidana dicantumkan :

1 • karena masalahnya menyangkut kepentingan orang banvak,

bahkan kepentingan bangsa, maka terhadap pelanggarnva perlu

dikenakan sanksi.

2. untuk menanamkan rasa tanggung jawab don disiplin nasional.

3. agar pelanggarnva menjadi jera; dan

4. agar kewibawaan undang-undang dapat dijaga.

Atas saran Fraksi Persatuan Pembangunan yang terhormat agar

ketentuan pidana tidak ditujukan Jugo kepada yang tidak sengaJa

melanggar, hal ini kiranya tidak lazim dicantumkan dalam

perundang-undangan.

Saran Fraksi Persotuan Pembangunan yang terhormat agar

sebelum pelanggar dikenakan ancaman hukuman diberi peringatan

teguran terlebih dahulu, kiranva bukanlah suatu hal yang perlu

15

Page 18: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

di:etur dalom-·undang-undang, tetopi seandainya Dewan ini sepakat

akan hal itu, dapatlah kita pertimbangkan untuk dicantumkan dalam

Peraturan Pemerintah.

Tentang sejauh mana langkah-langkah persiapan pembuatan

Peraturan Pemerintah sebagaimana ditanvakan oleh Fraksi ABRI yang

terhormot, dapat dikemukakan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun

1990/1991 telah dimosukkan bioya yang diperlukan bagi penyusunan

Peraturan Pemerintah tersebut. Pada waktu ini jugo sedang

dilakukan kegiatan pengumpulan bahan dan identifikasi masalah

untuk keperluan penyusunan Peraturan Pemerintah itu.

Ten tang

ditanyakan

bahwa pada

karya yang dihasilkan Pemerintah sebagaimana

oleh Fraksi ABRI yang terhormat, dapat dijelaskan

prinsipnya karya termaksud termasuk dalam kategori

karya cetak don

Undang-Undang ini

karya rekam yang menjadi sasaran Rancangan

don dinyatakan dalam Bab V Paso! 13. Adapun

pelaksanaan teknis pengelolaannya akan dirinci dalam Peraturan

Pemerintah.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Oalam menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia

dan Fraksi Persatuan Pembangunan yang terhormat sejauh mana

kesiapan Pemerintah menyongsong diberlakukannva nanti undang­

undang ini dapat kami kemukakan, bahwa Pemerintah sudah cukup

merintis berbagai usaha, antara lain pengadaan gedung yang

memadai, penyiapan tenaga terampil, pengadaan

penyediaan anggaran biaya.

16

peralatan, don

Page 19: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

Perlu dicatat, ~~ahwa tugas yang akan diberikan kepada

Pemerintah oleh undang-undang yang akan kita hasilkan bersama ini

bukanlah tugas yang baru, dan seperti telah dikemukakan

terdahulu sudah seJak lama dirintis don dipersiapkan.

Sehubungan dengan pertanyaan Fraksi Partai Oemokrasi

Indonesia yang terhormat yang berkaitan dengan karya cetak yang

terlarang, hal ini tidak dinyatakan dalam teks materi Rancangan

Undang-Undang ini.

Karya cetak don karya rekam, baik yang terkena larangan

maupun yang tidak, tetap akan diserahsimpankan di Perpustakaan

Nasional, don Pemerintah akan menJamin pelestariannya. Kerugian

biaya cetak sebagai konsekuensi sesuatu karya yang terkena I

larangan tidaklah termasuk dalam lingkup Rancangan Undang-Undang

ini.

Atas pertanyaan Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia yang

terhormat tentang Jaminan Pemerintah agar karya cetak dan karya

rekam yang telah diserahkan tidak diperbanyak untuk tuJuan-tuJuan

tertentu, kiranya dapat diatur dalam peraturan pelaksanaan.

Kami berterimakasih at as himbauan Fraksi Persatuan

Pembangunan yang terhormat agar penvimpanan dan pemeliharaan

karya cetak dan karya rekam ini mendapat perhatian yang cukup;

malahan dianJurkan agar ditangani oleh suatu lembaga yang benar-

benar profesional. Perlu kami informasikan, bahwa dalam rangka

itu Pemerintah telah dan masih melanjutkan penyiapan tenaga-

tendga terdidik dan terlatih.

17

Page 20: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

Di samping pendidikan dan pelatihan di bidang perpustakaan

yang sudah diselenggarakan oleh lembaga pendidikan . baik

Pemerintah maupun·swasta sejak tahun 1988 masalah pelatihan

tenaga-tenaga konservasi sedang ditangani oleh sejumlah lembaga

Pemerintah dalam kerjasama dengan lembaga luar negeri. Di

samping itu, suatu tim konsultan internasional yang anggotanya

berasal dari Belanda, Australia, Inggris, Jepang, don Amerika

Serikat akan membantu pendirian sebuah pusat konservasi nasional

bahan pustaka pada Perpustakaan Nasional. Persiapan sarana,

prasarana, dan anggaran biava sedang dilaksanakan secara

berkesinambungan.

Kami berterima kasih kepada Fraksi Persatuan Pembangunan yang

terhormat atas hasil observasinya terhadap kondisi pelbagai

perpustakaan di daerah. Tetapi sinvalemen terhadap kurang baiknya

pemilihan lokasi Perpustakaan Oaerah kiranya perlu kami luruskanm

Lokasi gedung Perpustakaan Oaerah (Perpustakaan Wilavah) semuanva

berada di tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh

masyarakat luas.

Gedung perpustakaan Oaerah <Perpustakaan

representatif; jumlahnya 26 buah dengan luas

Wilavah) cukup

gedung rata-rata

2.000 m2. Pelavanan don pemanfaatan Perpustakaan Oaerah cukuP

baik. Perlu kami jelaskan bahwa Perpustakaan Oaerah CPerpustakaan

Wilayah) tidak soma dengan Perpustakaan Umum yang berada di

kabupaten, kecamatan, don desa. Data terinci tentang keadaan

Perpustakaan Oaerah <Perpustakaan Wilavah) kami lampirkan bersama

ini.

18

Page 21: .. SEKRJf JA 'DQc'rrD i.:J - I 190 !;· ~: ~·, )'YAr· Jahln ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190730-083737-7825.pdf · Saudora Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Beberapa permasalahan yang diaJukan dalam Pemandangan Umum

Dewan yang terhormat ini -mungkin masih ada yang belum ditanggapi

sepenuhnya. Hal ini disebabkan semata-mata agar dalam Jawaban

Pemerintah sekarang ini perhatian kita dapat diarahkan kepada

hal-hal yang pokok terlebih dahulu, sedangkan hal-hal lain yang

lebih rinci lebih baik kita bicarakan bersama dalam pembicaraan

Tingkat III yang akan datang.

semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan lahir batin

kepada kita semua dalam melanJutkan tugas kita masing-masing dan

bersama-sama dalam usaha pengembangan kebudayaan nasional di

negara kita.

Terima kasih atas perhatian Saudara Ketua, para Wakil Ketua

dan para Anggota Dewan yang terhormat.

wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menteri Pend~kan dan Kebudayaan

//.f Aka~ Fuad Hassan

19