SEKRIPSI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …
Transcript of SEKRIPSI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …
i
SEKRIPSI
DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TAHUN 2019
(STUDI DI DESA MADAYIN KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR)
OLEH: RABIATUL ADAWIYAH
150.105.0711
JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2019
ii
DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TAHUN 2019
(STUDI DI DESA MADAYIN KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR)
SEKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH: RABIATUL ADAWIYAH
150.105.0711
JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2019
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Sekripsi Oleh: Rabiatul Adawiyah, Nim: 150.105.0711 Dengan Judul “Dampak
Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok
Timur)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal: 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Mawardi Saleh, M.Pd. Ahmad Zohdi, M.Ag. NIP.197412312007101014 NIP.197912312011011004
Ahmad Zohdi, M.Ag.
NIP.197912312011011004
Mawardi Saleh, M.Pd.
NIP.197412312007101014
Pembimbing II Pembimbing I
2019 Disetujui pada tanggal:
“ekripsi Oleh: Ra iatul Adawiyah, Ni : 5 . 5. 7 De ga Judul Da pak
Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok
Ti ur) telah e e uhi syarat da disetujui u tuk diuji.
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
Nota Dinas
Mataram,
Hal: Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN MATARAM
Di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr.Wb. Dengan hormat setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudari: Nama Mahasiswa : Rabiatul Adawiyah NIM : 1501050711 Jurusan/Prodi : Pendidikan Ips Ekonomi/SI Judul : Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadapa
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Mataram.Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di munaqasyah-kan. Wassalammu’alaikum, Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Mawardi Saleh, M.Pd. Ahmad Zohdi, M.Ag. NIP.197412312007101014 NIP.197912312011011004
vi
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Mawardi Saleh, M.Pd.
(Pembimbing I)
Ahmad Zohdi, M.Ag.
(Pembimbing II)
3.
(Penguji I)
Dewan Penguji
“kripsi oleh: Ra iatul Adawiyah, Ni : 5 5 7 de ga judul Da pak
Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok
Ti ur), telah dipertaha ka di depa dewa pe guji Jurusa Pe didika Ips
Ekonomi UIN Mataram pada tanggal
PENGESAHAN
vii
Motto:
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At-Taubah : 105)1
1 Departemen Agama RI. Qur’an Surat At-Taubah dan Terjemahannya :105
viii
PERSEMBAHAN
Sekripsi Ini Saya Persembahkan Untuk :
1. Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, serta
kesehatan kepada saya sehingga dapat meyelsaikan sekripsi ini.
2. Ibunda (Siti Ayisah) dan Ayahanda (Sahram) tercinta yang telah bersusah
payah dan tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk kesuksesan dan
keberhasilanku. Ku persembahkan karya tulis ini sebagai kado terindah
dari anandamu ini. Terimakasih yang tak terhingga ananda ucapkan
untukmu bunda dan ayahndaku tercinta.
3. Spesial buat suamiku tercinta (Hasanudin) yang telah memberikan
kesempatan untuk menempuh jenjang pendidikan ini dan telah
memberikan dukungan moral dan materiil serta setia menemaniku dalam
tangis dan tawa.
4. Kakak-kakakku dan adik-adikku tersayang yang selalu menjadi
semangatku untuk menjadi contoh terbaik buat mereka.
5. Almamaterku tercinta
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi allah, tuhan semesta alam dan
selawat serta salam senoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga
kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.
Penulis meyadari bahwa proses peyelesaian sekripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:
1. Mawardi Saleh, M. Pd. Sebagai pembimbing I dan Ahmad Zohdi, M.Ag.
Sebagai pembimbing II yang memberian bimbingan, motivasi, dan koreksi
mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan dari tengah kesibukanya dalam
suasana keakraban menjadikan sekripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
2. H. Ibnu Hizam, M.Pd. Sebagai ketua jurusan serta sekretaris jurusan
3. Dr. H. Mutawali, M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberikan
tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan bimbingan dan
peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
4. Dr. Hj. Lubna, M.Pd. Selaku dekan ilmu tarbiyah dan keguruan.
5. Bapak dan ibu dosen pendidikan IPS Ekonomi yang selama ini telah
memberikan penulis berbagai pengalaman dan pengetahuan baru selama
perkuliahan.
6. Ibunda tercinta (Siti Ayisah) dan ayahanda tercinta (Sahram) yang tak pernah
lepas memberian kasih sayangnya mulai dari kecil sampai waktu yang tak
terkira, semoga beliau berdua selalu memberikan semangat, motivasi, kasih
x
sayang, dan doa yang tulus untuk kesuksesan penulis. Semoga Allah
melimpahkan rahmat-Nya dan memeberikan uur yang panjang kepada mereka.
7. Kakak-kakakku dan adek-adeku beserta suamiku tercinta dan taklupa pula
seluruh keluarga besar penulis. Terimakasih atas hangatnya kasih sayang,
pengertian dan semua dukungan kepada penulis, sehingga berhasil
meyelesaikan sekripsi ini dengan baik.
8. Dan seterusnya.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan pahala yang
berlipat-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semesta. Amin
Mataram, 2019
Rabiatul Adawiyah
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
PERYATAAN KEASLIAN SEKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN .............................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Peneliti Dan Manfaat Penelitian ........................................ 6
D. Ruang Lingkup Dan Seting Penelitian ........................................... 7
E. Penegasan Judul ............................................................................. 8
F. Telaah Pustaka ............................................................................... 9
G. Kerangka Teori .............................................................................. 14
xii
H. Metode Penelitian………… .......................................................... 27
BAB II PAPARAN DAN TEMUAN ............................................................ 35
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 35
1. Sejarah Berdirinya Desa Madayin………… ........................... 35
2. Kondisi Geografis Desa Madayin…. ....................................... 36
3. Peta Lokasi Penelitian Desa Madayin………... ....................... 37
4. Demografi Desa Keadaan Jumlah Penduduk Desa Madayin... 38
B. Proses Penambangan Pasir.............................................................. 42
C. Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Madayin Kec.
Sambelia Sebelum Adanya Pertambangan Pasir ........................... 43
1. Kondisi Sosial Masyarakat…………… ................................. 43
2. Kondisi Ekonomi Masyarakat…………... ............................... 49
D. Dampak Pertambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
Bagi Penambang Pasir Di Desa Madayin Kec. Sambelia
Kabupaten Lombok Timur tahun 2019 .......................................... 51
1. Kondisi Sosial .......................................................................... 51
2. Kondisi Ekonomi……………. ................................................ 53
3. Objek Pertambangan Pasir……. .............................................. 56
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 57
A. Kondisi Sosial Dan Ekonomi di Desa Madayin Kecamatan
Sambelia Sebelu Adanya Pertambangan Pasir .............................. 57
B. Dmpak Pertambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
Bagi Penambang ..... ...................................................................... 63
xiii
BAB IV KESIMPULAN ......... ...................................................................... 67
A. Kesimpulan .................................................................................... 67
B. Saran-Saran .................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Mata pencaharian penduduk desa madayin, 38.
Tabel 2.2 Keadaan penduduk menurut dimensi pendidikan, 39.
Tabel 2.3 Keadaan penduduk menurut dimensi kesejahteraan,41.
Tabel 2.4 Fasilitas pendidikan dan kesehatan,42.
Tabel 2.5 Daftar pendapatan masyarakat sebelum adanya pertambangan pasir di
Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur,54.
Tabel 2.6 Jumlah pengangguran di Desa Mdayin Kecamatan Sambelia,56.
Tabel 2.7 Daftar perlengkapan rumah tangga sebelum adanya pertambangan
pasir,58.
Tabel 2.8 Perubahan tingkat pendapatan masyarakat setelah dibukanya kegiatan
penambangan pasir
Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur,64.
Tabel 2.9 Jumlah pengangguran sesudah adanya pertambangan pasir,65.
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Kepala Desa Madayin
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Kepala Dusun
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Keluarga Penambang
Lampiran 4 : Pedoman Observasi
Lampiran 5 : Pedoman Dokumentasi
Lampiran 7 : Poto Hasil Wawancara dan Dokumentasi
Lampiran 8 : Surat izin penelitian dari Bakesbangpoldagri Provinsi NTB
Lampiran 9 : Surat izin penelitian dari Desa Madayin
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : kegiatan warga masyarakat tolong menolong saat acara 9 hari orang
yang meninggal atau yang di sebut dengan begawe nyiwak
Gambar 2 : kegiatan warga menghadiri acara pernikahan tetangganya dan bantu-
membantu dalam segala hal yang di perlukan
Gambar 3 : kegiatan gotong royong di masjid
Gambar 4 : Poto bersama dengan Kepala Desa dan Setap-setap Desa Madayin
Gambar 5 : Proses pemindahan pasir kedalam dam truk
Gambar 6 : Photo bersama dengan para penambang pasir
Gambar 7 : Proses pengangkutan
Gambar 8 : Suasana Sungai Embulan tempat penambangan
Gambar 9 : Kondisi rumah para penambang sebelum adanya pertambangan
pasir
Gambar 10 : Kondisi rumah para penambang setelah adanya kegiatan
pertambangan pasir
xvii
DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TAHUN 2019 (STUDI DI DESA MADAYIN KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN
LOMBOK TIMUR)
Oleh Rabiatul Adawiyah NIM: 1501050711
ABSTRAK
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Dampak Kegiatan
Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur). Sumber daya alam dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya dengan cara penambangan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Madayin Kec. Sambelia Sebelum Adanya Penambangan Pasir, dan Dampak Penambangan Pasir Bagi Kondisi Sosial dan Ekonomi masyarakat di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019. Untuk mengetahui dampak tersebut, peneliti menggunakan kualitatif deskriptif. Sumber data yang di peroleh yaitu sumber data primer dan data sekunder. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisi datanya dengan cara mereduksi data, display data dan mengambil kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi sosial masyarakat hanya menganyam pendidikan formal sampai tingkat sekolah dasar (SD). Intraksi sosial masyarakat berjalan baik, tercermin dari keterlibatanya dalam kegiatan arisan, pengajian maupun kegiatan kemasyarakatan yang bersifat tolong menolong dalam peristiwa perkawinan dan kematian. Kondisi ekonomi masyarakat dapat dilihat sebelum dan sesudah adanya pertambangan. Penambang pasir membawa dampak sosial berupa dampak positif yaitu kondisi sosial tingkat pendidikan menjadi lebih meningkat. Untuk dampak negatif adanya konflik. Sedangkan dampak ekonomi yaitu perubahan pendapatan penambang, keluarga penambangan mengalami peningkatan kesejahteraan yang tidak signifikan dan pemenuhan kebutuhan penambang sudah semakin terpenuhi Serta berkurangnya pengangguran. Kata Kunci: Dampak Penambangan Pasir, Sosial Ekonomi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan merupakan masalah sosial, bahkan sudah menjadi
masalah nasional dan internasional aspeknya berdimensi kompleks, karena
menyakut seluruh aspek kehidupan manusia atau masyarakat. Oleh karena itu
banyak definisi kemiskinan yang sudah dicoba untuk dirumuskan. Pada
umumnya pengertian kemiskinan selalu di kaitkan dengan aspek ekonomi
dengan pendapatan, pemenuhan kebutuhan hidup, dan ketersediaan sumber-
sumber ekonomi kemiskinan di gambarkan sebagai kurangnya pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka dikatakan di bawah garis
kemiskinan jika pendapatan tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup yang
paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain-lain. Dan
pengertian ini terlihat bahwa orang atau keluarga yang disebut miskin itu
adalah orang atau keluarga yang pendapatan sehari-harinya tidak dapat
mencukupi kehidupan yang paling pokok.2
Kondisi masyarakat yang di sebut miskin dapat diketahui
berdasarkan kemampuan pendapatan dalam memenuhi standar hidup. Pada
prinsipnya, standar hidup disuatu masyarakat tidak sekedar tercukupinya
kebutuhan akan pangan, akan tetapi juga tercukupinya kebutuhan akan
kesehatan, pendidikan. Tempat tinggal, ataupun pemukiman yang layak
merupakan salah satu dari standar hidup atau standar kesejahteraan
2 Bunyamin Naftuh, Dan Yadi Rusyadi, Penentuan Belajar Sosiologi 2 Berdasarkan Kurikulum SMU 1994 Untuk SMU Kelas III Caturwulan 1,2, dan 3, (Bandung: Ganeca Exact Bandung Anggota IKAPI 1996). Hlm.135.
1
2
masyarakat disuatu daerah. Berdasarkan kondisi ini, suatu masyarakat di
sebut miskin apabila memiliki pendapatan jauh lebih rendah dari rata-rata
pendapatan sehingga tidak banyak memiliki kesempatan untuk
mensejahterakan dirinya.3 Faktor-faktor peyebab kemiskinan diantaranya
yaitu (1). Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan minimnya
kemampuan untuk mengembangkan diri. (2), Terbatasnya lapangan pekerjaan
dikarenakan kurangnya keterampilan yang dikuasai mengakibatkan minimnya
akses dan jaringan yang dimiliki.4 Solusi agara masyarakat menjadi terhindar
dari kemiskinan, masyarakat memanfaatkan sumber daya alam yang ada
disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam yaitu sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih
sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam
bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara,
dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang,
sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainya. Bagi manusia,
hakekat sumber daya alam sangat penting baik sumber daya alam yang
berupa benda hidup (hayati) maupun yang berupa benda mati (non hayati).
Kedua macam sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Suatu negara yang banyak sumber daya
alamnya maka negara tersebut menjadi kaya. Oleh karena itu, nilai suatu
3 Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri, pembangunan Wilayah Perspektif ekonomi, social
dan lingkungan, ed. Rev, cet. 2 (Jakarta: LP3ES,2012), hlm. 180. 4 Aziz Muslim,Dasar-dasar Pengembangan Mayarakat (Yogyakarta: Samudra Biru,
2012), hlm. 1.
3
sumber daya alam juga di tentukan oleh nilai pemanfaatanya bagi manusia.
Misalnya lahan pertanian yang subur bisa dijadikan daerah pertanian yang
potensial. Manusia (penduduk) suatu negara merupakan sumber daya bagi
negara tersebut karena manusia dapat memberikan manfaat bagi negaranya,
seperti tenaga kerja, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
meningkatkan ekonomi Negara.5
Kekayaan alam di Indonesia dapat dimanfaatkan secara luas oleh
masyarakat. Menurut Smelter sebagaimana dikutip Siti Fatonah, selama ini
kegiatan pembangunan dan pembuatan kebijakan harus berasal dari pusat
(sentralistik), namun setelah adanya kebijakan tentang otonomi daerah maka
daerah tersebut dapat mengelolah sendiri sumber daya alam yang berada
didalamnya.6 Jadi kekayaan alam yang terdapat di suatu wilayah tertentu
dapat diolah sendiri oleh masyarakat luas. Salah satu kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia adalah potensi pertambangan, banyak yang bahan tambang
tersebar di seluruh Indonesia, tidak heran jika banyak di temui pabrik-pabrik
pertambangan seperti di Cepu yang terkenal akan miyak buminya. Di
samping itu juga ada penambangan pasir, salah satunya terdapat di Desa
Madayin Kabupaten Lombok Timur NTB.7
Desa Madayin dikelilingi oleh sungai dan laut yang memiliki banyak
potensi pasir, wilayah ini dikenal memiliki sumber daya alam berupa pasir
5 Samadi, Geografi 2 SMA Kelas XI, hlm, 1-2. 6 Siti Fatonah, Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Trehadap Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat: Studi di Desa Sendangsari, panjangan, bantul, Yogyakarta, (Sekripsi: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), hlm. 6.
7 Hasil wawancara dengan Hasanudin selaku penambang pasir, pada tanggal 4 januari 2019
4
yang melimpah dan tersebar disepanjang daerah aliran suangai Embulan.
Potensi pasir yang melimpah di sungai Embulan dan di sekeliling lingkungan
Desa Madayin dimanfaatkan warga sekitar untuk mencari nafkah demi
memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Masyarakat melakukan penambangan pasir dengan menggunakan alat
sederhana. Tidak hanya pasir yang diambil tetapi batu juga bisa diambil di
sekitar sungai Embulan tersebut. Penambangan pasir dan batu di desa
madayin biasanya dilakukan dengan cara berkelompok, jumlah kelompok
berbeda-beda terdiri dari 3-4 orang, 5-7 orang dan 8-12 orang.8
Perlu diketahui awalnya mayoritas pekerjaan masyarakat di Desa
Madayin adalah seorang petani, pekebun dan nelayan. Akan tetapi, terjadinya
penurunan tingkat pendapatan dari hasil pertanian karena adanya usaha
budidaya udang di sekitar area lahan pertanian meyebabkan lahan pertanian
tersebut tidak bisa menghasilkan hasil bercocok tanam seperti biasanya. Oleh
sebab itu, sebagian masyarakat di desa tersebut mencari alternatif mata
pencaharian di sektor lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satu
diantaranya adalah kegiatan penambangan pasir. Kegiatan usaha
penambangan pasir memberikan kontribusi terhadap peningkatan
perekonomian masyarakat serta meningkatkan pendapatan penambangan
pasir secara langsung ataupun tidak langsung dan juga tingkat kesejahteraan
masyarakat Desa Madayin semakin naik. Hal ini dapat dilihat dari
8Ibid.,
5
berkurangnya pengangguran di Desa tersebut yaitu, sekitar 842 orang9. Disisi
lain para penambang pasir melakukan pertemuan orang-perorang dan
membentuk kelompok untuk melakukan kerjasama, berintraksi untuk
mencapai tujuan bersama. Usaha penambangan pasir sebagai mata
pencaharian masyarakat sekitar sungai embulan membawa pengaruh berupa
perubahan lingkungan terutama bagi kondisi sosial ekonomi keluarga
penambang.
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Dampak kegiatan Penambangan Pasir
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Tahun 2019 (Studi Di Desa
Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin memfokuskan
cakupan penelitian ini agar bisa lebih terarah, sehingga peneliti merumuskan
beberapa masalah berikut:
1. Bagaimanakah kondisi sosial dan ekonomi di Desa Madayin Kecamatan
Sambelia sebelum adanya pertambangan pasir?.
2. Bagaimanakah dampak penambangan pasir terhadap kondisi sosial dan
ekonomi bagi penambang pasir di Desa Madayin Kecamatan Sambelia
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019?.
9 Wawancara Kepala Desa Madayin tanggal 3 April 2019.
6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan di dalam rumusan masalah, secara detail tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa
Madayin Kecamatan Sambelia sebelum adanya pertambangan pasir.
b. Untuk mengetahui dampak kegiatan penambangan pasir di Desa
Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun
2019.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan agar dapat bermanfaat
baik secara teoritis dan praktis adapun kegunaan secara teoritis dan
praktis tersebut adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Secara Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk memberikan
pengetahuan dan ilmu baru dalam pembelajaran di bidang sosial
kehususnya bagi program studi pendidikan IPS Ekonomi.
1) Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan rujukan
kepenulisan selanjutnya.
2) Diharapkan dapat memberikan kekayaan wancana mengenai
proses dan dampak aktivitas penambangan pasir baik berupa
dampak sosial maupun dampak ekonomi, karenanya banyak
7
warga dibantara sungai kehususnya di Desa Madayin yang bekerja
sebagai penambang pasir yang menggunakan alat tradisional.
b. Manfaat Secara Praktis
1) Penelitian ini dapat memberikan masukan dan solusi untuk
pengembangan dan pengambilan kebijakan bagi proses
pertambangan di Desa Madayin Kecamatan Sambelia
2) Penelitian ini dapat memberikan kekayaan wancana mengenai
dampak aktivitas penambangan pasir baik berupa dampak sosial
maupun ekonomi bagi masyarakat
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
sebagaimana yang tertera dalam fokus penelitian di atas. Dimana peneliti
akan membahas dan mengkaji secara lebih mendalam mengenai
“Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat: Studi di Desa Madayin Kecamatan Sambelia
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019”.
2. Seting Penelitian
Dalam kaitanya dengan seting penelitian mengambil tempat atau
lokasi peneliti di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur. Hal ini disebabkan berdasarkan informasi dan data yang
peneliti peroleh, bahwa di Desa Madayin terdapat suatu kegiatan
penambangan pasir, yang dimana masyarakat melakukan kegiatan
8
penambangan pasir sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan
hidup penambang pasir.
Alasan lain karena lokasi tersebut mudah dijangkau oleh peneliti
dalam mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam
kaitanya dengan objek penelitian.
E. Penegasan Judul
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pemahaman judul
diatas, maka penulis perlu menjelaskan istilah sebagai berikut:
1. Dampak Kegiatan Penambangan Pasir
Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagi akibat suatu
aktivitas manusia. Baik aktivitas bersifat alamiah, baik kimia, fisika
maupun biologi.10 Secara etimologis, dampak adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat negatif ataupun positif.11 Kegiatan yaitu segala
aktivitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh setiap makheluk
hidup.12 pertambangan adalah suatu kegiatan pengembalian endapan
bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam lapisan bumi,
baik secara mekanik dan manual, pada permukaan bumi atau di bawah
permukaan air. 13
Dari pengertian diatas yang di sebut dengan kegiatan
penambangan pasir adalah proses penggalian dan pemisahan barang
10 Otto Sumarrwoto, Analisis Dampak Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University press 1990), hlm. 43. 11 Heppy El Rais, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 137. 12 Kartoredjo, Kamus Baru Kontemporer, hlm. 256. 13 Uun Bisri dan Anim Lukman, Bahan Galian Industri Batu Dan Pasir, (Jakarta: Dirjen
Perambangan Umum Pusat Pengembangan Teknologi Mineral, 1992), hlm. 1-2.
9
tambang dan pasir sebagai aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat
peningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
2. Kondisi Sosial Ekonomi
Secara bahasa, kondisi adalah suatu keadaan. Sosial adalah sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat. Ekonomi atau economic dalam
banyak literatul ekonomi disebutkan berasal dari bahasa yunani yaitu kata
“Oiku” dan “Nomos” yang berarti aturan rumah tangga. Dengan kata lain
ekonomi adalah semua yang berhubungan dengan perikehidupan dalam
rumah tangga. Jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi
adalah suatu keadaan seseorang yang berkenaan dengan masyarakat dan
menyakut hal-hal yang berhubungan dengan prikehidupan dalam rumah
tangga.14
F. Telaaha Pustaka
Telaaha pustaka adalah penelusuran terhadap studi-studi atau karya-
karya terdahulu yang berdekatan atau berkaitan taupiknya dengan peneliti
yang sedang dilakukan guna untuk menghindari duplikasi, serta menjamin
keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan.
Tinjauan pustaka yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran
taupik yang akan diteliti dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya sehingga tidak ada pengulangan. Berdasarkan
14 Iskandar Putong, Pengantar Mikro dan Makro, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 1.
10
pengamatan dan pengetahuan peneliti bahwa penelitian yang dianggap terkait
dengan peneliti yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) Fitri Qolbina, Dampak Kegiatan Pertambangan Pasir Terhadap
Pendapatan Keluarga Pemilik Tambang Di Desap Petapahan Kecamatan
Tapung Kabupaten Kampar. Dalam penelitian ini peneliti menemukan
adanya dampak yang diakibatkan oleh penambangan, yaitu dampak positif
terhadap pendapatan keluarga pemilik tambang, dengan adanya
penambang pasir memiliki tambang dapat memenuhi kebutuhan keluarga
dan meningkatkan taraf hidup pemilik tambang. di Desa Petapahan
Kecamatan Tepung Kabupaten Kampar adalah masyarakat yang berada di
garis kemiskinan.
Di lihat dari upah minimum kabupaten atau kota (UMK) wilayah
atau propinsi riau tahun 2015, untuk kabupaten Kampar sebesar 1.918.000.
dengan demikian berdasarkan data diatas dapat di simpulkan bahwa
pemilik tambang pasir di Desa Petapahan Kampar adalah Masyarakat yang
berada di atas garis kemiskinan. Dengan total pendapatan yang jauh diatas
upah minimum kabupaten atau kota (UMK) yang di tetapkan oleh
pemerintah. Oleh karena itu dapat dikatakan kegiatan penambangan pasir
mampu meningkatkan pendapatan pemilik tambang dan memperbaiki taraf
hidup keluarga pemilik tambang yang ada di Desa Petapahan Kecamatan
Tampung Kabupaten Tampar.
Kegiatan penambang pasir berdampak positif terhadap pendapatan
keluarga pemilik tambang di Desa Petapahan Kecamatan Tapung
11
Kabupaten Kampar. pendapatan rata-rata pemilik tambang sebelum
melakukan kegiatan penambang pasir adalah sebesar Rp. 2.000.000 – Rp
5.000.000 per bulan. Sedangkan rata-rata total pendapatan setelah
melakukan kegitan pertambangan pasir dalah sebesar Rp. 27. 314. 288 –
Rp 30. 542. 859 per bulan, dan juga pemeilik tambang pasir di Desa
Petapahan Kecamatan Tampung adalah masyarakat di garis kemiskinan.
Dengan pendapatan tetap Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000 per
bulan.Persamaan dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah sama sama
membahas tentang dampak penambangan pasir bagi kondisi sosial
ekonomi masyarakat, sedangkan perbedaanya, yaitu lokasi yang diteliti
tidaklah sama.15
2) Siti Fatonah, Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Masyrakat: Studi di Desa Sendang Sari, Pajang Batu,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti menemukan adanya penambang
pasir memberikan dampak atau perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Terhadap dampak positif dan dampak negatif dampak positif
adalah dampak yang memeberikan keuntungan bagi lingkungan sekitar,
sedangkan dampak negatif adalah dampak yang memberikan kerugian bagi
lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukan ketersedian pasir di Desa
Sendangsari dapat dilihat dari lokasi penambangan, lahan penambangan
dan stok pasir, Masyarakat Desa Sendangsari menggunakan model
penambangan pasir secara manual dan mekanik.
15 Fitri Qolbina, Dampak Kegiatan PertambanganPasir Terhadap Pendapatan Keluarga Pemilik Tambang Di Desap Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, “(sekripsi, Unipersitas Pekan baru, 2017), hlm.1.
12
Penambang pasir membawa dampak sosial berupa dampak positif
yaitu intraksi berupa kerjasama antara penambang pasir, kerjasama dalam
hal pemberian informasi, kerjasama dalam memecahkan masalah, menjaga
hubungan baik antara penambanga pasir dengan cara melakukan
perkumpulan arisan, persaingan sehat antara penambang. Untuk dampak
negatif adanya konflik. Sedangkan untuk dampak ekonomi yaitu
perubahan pendapatan penambang, keluarga penambang mengalami
peningkatan kesejahteraan yang tidak segenifikan dan pemenuhan
kebutuhan penambangan sudah semakin terpenuhi.16 Persamaan dalam
penelitian yang peneliti lakukan adalah sama sama membahas tentang
dampak penambangan pasir bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat,
sedangkan perbedaanya, yaitu lokasi yang diteliti tidaklah sama.
3) Sefiana Giansi, Analisis Dampak Kebijakan Pertambangan Batuam
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Gunung Wetan
Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Dalam penelitian ini
peneliti menemukan adanya dampak yang di timbulkan dari adanya
kebijakan pertambangan batuan di Desa yaitu terjadinya perubahan pada
mata pencaharian masyarakat Desa Gunung Wetan dari sektor pertanian
kehususnya para buruh tani ke sektor pertambangan dan pengangguran
usia produktif di Desa Gunung Wetan dapat bekerja di sektor
pertambangan. Pertambangan juga menjadi peluang usaha bagi masyarakat
di desa. Terjadinya mobilitas pada masyarakat Gunung Wetan dalam
16 Siti Fatonah, Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat: Studi di DesaSendangsari, Panjangan, Bantul, Yogyakarta,“(UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), hlm. 115-117
13
bidang pekerjaannya yang meyebabkan terjadinya peningkatan pendapatan
dan merubah taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Perubahan pola
prilaku pada masyarakat baik konflik, kesenjangan, pendapatan,
kesejahteraan yang tidak merata, ketidak seimbangan alam paska tambang
dan krisis air.17
Jadi disini peneliti tidak menemukan kesamaan dalam penelitian
yang peneliti lakukan hanya saja kesamaanya di sini dalam penelitian ini,
dan peneliti yang dilakukan saat ini sama-sama membahas dampak
penambangan terhadap kondisi sosial ekonomi masayarakat. Tetapi tempat
dan lokasi penelitian yang dilakukan peneliti saat ini tidaklah sama.
4) Zulfaizin, Dampak Pertambangan Bahan galian C Terhadap
Pembangunan
perekonomian Masyarakat Desa Gerung Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat (Persepektif Ekonomi Islam) 2010. Dalam penelitian ini
peneliti menemukan adanya dampak yang diakibatkan oleh penambangan,
yaitu dampak negatif dan dampak positif dari penambang tersebut.
Dampak negatif yang di timbulkan terhadap perekonomian
masyarakat, yaitu berkurangnya tempat lahan untuk bertani, lahan yang
sudah di jadikan lahan pertambangan mengalami penurunan tingkat
kesuburan tanah sehingga pendapatan petani berkurang dan kerusakan
jalan raya yang mengakibatkan jalur transportasi sulit untuk dilalui.
17 Sefiana Giansi, Analisis Dampak Kebijakan Pertambangan Batuan Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Gunung Wetan Kecamatan Jatilawang Kabupaten Bayumas: “(Sekripsi, IAIN Purwokorto, 2018), hlm. 85-86
14
Dampak positif yang paling menonjol yang dirasakan masyarakat
setempat terutama setelah pertambangan adalah pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi masyarakat yang semakin meningakat di
badingkan sebelum adanya pertambangan.18
Menelaah dari sekripsi diatas peneliti tidak menemukan kesamaan
dalam penelitian yang di lakukan peneliti sedangkan peneliti
memfokuskan pada proses penambangan pasir serta dampak penambangan
bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat.
G. Kerangka Teori
1. Industri Pertambangan
a. Pengertian Industri Pertambangan
“Dalam peraturan pemerintah yang dimaksud dengan
pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan, pemurnian, pengakutan dan penjualan,
serta kegiatan paska tambang.”19 Undang-undang dasar 1945, pasal 33,
ayat (3) meyebutkan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang ada
didalamnya dikuasai oleh Negara dan di pergunakan untuk sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.20 Pasal tersebut menunjukan
bahwa tambang sebagai bagian dari kekayaan alam, termasuk juga
18 Zulfaizin, “ Dampak Pertambangan Bahan Galian C terhadap Pembangunan
Perekonomian Masyarakat Desa Gerung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, “(sekripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2010), hlm. 75.
19 Tim Reduksi Pustaka Yustisia, Kumpulan Peraturan Pemerintah 2010 Tentang Pertambangan, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010), hlm. 2.
20 Salim HS, Hukum Pertambangan Indonesia(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 47-48
15
bahan galian golongan C yang dalam hal ini pasir, agar dapat memberi
manfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Menurut sukandarrumidi menyatakan bahwa mengenai pasir dapat diartikan sebagai berikut: Pasir merupakan salah satu dari sekian banyak mineral atau sumber daya alam yang proses pembentukanya memerlukan waktu jutaan tahun dan, sifat utamanya tidak terbarukan.21
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, penambangan pasir
merupakan serangkaian kegiatan pengembalian endapan bahan galian
berharga dan bernilai ekonomis yang di pergunakan oleh masyarakat
sebesar-besarnya oleh Negara untuk kesejahteraan masyarakat. Jadi
pertambangan adalah suatu kegitan yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kesejahteraan hidupnya dan mempergunakan kekayaan
alam sebagai aktivitas pekerjaan untuk kehidupanya.
Dalam dunia pertambangan terdapat beberapa mancam jenis penggolongan bahan-bahan galian yang diatur dalam pasal 1 undang-undang nomer 27 tahun 1980 tentang penggolongan bahan galian. Bahan galian dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1) Bahan galian strategis merupakan bahan galian untuk
kepentingan pertahanan keamanan serta perekonomian negara. Bahan galian strategis di bagi menjadi enam golongan, yaitu minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batu bara, batu bara muda, uranium, radium, thorium dan bahan bahan galian radio aktif lainya; nikel, kobal; timah.
2) Golongan B, merupakan bahan galian vital, yaitu dapat menjamin hajat hidup orang banyak, Contohnya besi, tembaga, emas, perak, air raksa, intan, antimony, bismut, seng, Kristal kwarsa dan lain-lain
3) Golongan C, bukan merupakan bahan galian strategis ataupun vital karena sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat internasional. Contohnya marmer, batu
21 Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
1999), hlm. 1.
16
kapur, tanah liat, pasir, yang sepanjang tidak mengandung unsur mineral.22 Menurut definisi diatas dapat di simpulkan bahwa
penambangan pasir termasuk dalam golongan C yang tidak
termasuk ke dalam bahan galian strategis atupun vital.
b. Proses Penambangan Pasir
Usaha pertambangan bahan-bahan galian dibedakan menjadi enam
macam, yaitu:23
1) Peyelidikan umum
Usaha pertambangan peyelidikan umum yaitu usaha untuk
meyelidiki secara geologi umum atau untuk menetapkan tanda-
tanda adanya bahan galian pada umumnya.
2) Eksplorasi
Usaha eksplorasi adalah segala peyelidikan geologi pertambangan
untuk menetapkan lebih teliti/ seksama adanya tempat letak bahan
galian.
3) Eksploitasi
Eksploitasi adalah usaha pertambangan dengan tujuan untuk
mendapatkan bahan galian dan manfaatnya.
22 Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 44-46. 23 Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri, (Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress,
2009), hlm. 252-253.
17
4) Pengelolaan dan pemurnian
Pengelolaan dan pemurnian merupakan pekerjaan untuk
memepertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkan dan
mendapatkan unsur-unsur yang terdapat pada bahan galian itu
sendiri.
5) Pengakutan
Usaha Pengakutan adalah segala usaha pemindahan bahan galian
dan hasil pengelolaan dan pemurnian bahan galian dari daerah
eksplorasi atau tempat pengelolaan dan pemurnian.
6) Penjualan
Usaha penjualan adalah suatu usaha penjualan bahan galian dan
hasil pengelolaan/pemurnian bahan galian.
“Usaha pertambangan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah
semata-mata tetapi dapat juga dilakukan oleh koperasi, badan atau
perorangan. Hal ini telah diatur dalam pasal 5 undang-undang No. 11
Tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan di
tentukan bahwa usaha pertambangan dapat dilakukan oleh:
1) Instansi pemerintah yang ditunjukan oleh menteri
2) Perusahaan negara
3) Perusahaan daerah
4) Perusahaan dengan modal bersama antara Negara dan Daerah
5) Koperasi
6) Badan atau perseorangan swasta
18
7) Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan atau daerah
dengan koperasi dan atau/ perorangan swasta.
8) Pertambangan rakyat”.24
c. Pertambangan Rakyat
“Di dalam undang-undang No 11 Tahun 1967 tentang
ketentuan-ketentuan pokok pertambangan, tidak di temukan secara
ekspelisit tentang asas-asas hukum pertambangan. Namun, apabila
dikaji secara mendalam berbagai subtansi pasal-pasal didalamnya
maupun yang tercantum dalam penjelasanya, kita dapat
mengidentifikasi asas-asas hukum pertambangan yang terdapat dalam
undang-undang No 11 tahun 1967. Asas-asas itu meliputi asas
manfaat, asas pengusaha, asas keselarasan, asas partisifatif, asas
musyawarah dan mufakat.”25 Uraian dari ketentuan asas-asas hukum
pertambangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Asas manfaat
Asas manfaat merupakan asas, dimana didalam
pengusahaan bahan galian dapat dimanfaatkan/digunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
2) Asas pengusaha
Asas pengusaha merupakan asas, dimana didalam
peyelenggaran usaha pertambangan atau bahan galian yang
24 Salim HS, Hukum Pertambangan Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2005), hlm. 55. 25 Ibid, hlm. 12-13.
19
terdapat di dalam hukum pertambangan Indonesia dapat di
usahakan secara optimal.
3) Asas keselarasan
Asas keselarasan merupakan asas, dimana ketentuan
undang-undang pokok pertambangan harus selaras atau sesuai
dengan cita-cita dasar Negara Republik Indonesia.
4) Asas partisipatif
Asas partisipatif merupakan asas, dimana pihak swasta
maupun perorangan diberikan hak untuk mengusahakan bahan
galian yang terdapat dalam wilayah hukum pertambangan
Indonesia.
5) Asas musyawarah dan mufakat
Asas musyawarah dan mufakat merupakan asas,
dimana pemegang kuasa pertambangan yang menggunakan hak
atas tanah hak milik harus membayar ganti kerugian kepada
pemilik hak atas tanah yang besarnya ditentukan berdasarkan
hasil musyawarah dan disepakati oleh ke dua belah pihak.”26
Dari definisi diatas peneliti dapat meyimpulkan bahwa
pertambangan rakyata harus menentukan unsur-unsur pokok
pertambangan yang telah ditentukan oleh asas-asa hukum
pertambanga rakyat.
26 Ibid, hlm. 12-13.
20
2. Peranan Sumber Daya Alam
a. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera sumber daya alam yang ada disekitar alam lingkungan
hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat dimana saja seperti di
dalam tanah, udara, dan lain sebagainya. Contonya seperti sumber daya
alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan
banyak lagi lainya.27
b. Macam-macam dan ketersediaan sumber daya alam
Sumber daya alam tidak saja meliputi jumlah bahan-bahan yang
ada yang menunggu untuk di olah dan digunakan, tetapi sumber daya
alam itu juga dinamis dan berubah-ubah sifatnya. Mengenai banyaknya
atau tidaknya nilai sumber daya alam tergantung pada waktu dan
tempat, tingkat tekhnik dan penemuan-penemuan baru
1) Sumber daya yang tidak dapat habis (inexhaustible natural
resources). Ini mencakup udara, energi matahari, dan air hujan.
2) Sumber daya alam yang dapat di ganti atau dapat diperbaharui dan
dipelihara (renewable resources). Ini meliputi air yang ada di
tempat seperti danau, sungai dan sebagainya, kualitas tanah, hutan,
margasatwa, ikan.
27 Http://organisasi.org/pengertian sumber daya alam dan pembagian macam jenisnya
biologi. Tanggal 10 maret 2019. Jam 08:20 wita
21
3) Sumber daya alam yang tidak dapat diganti (irreplaceable atau
stock natural resources). Ini mencakup sumberdaya mineral seperti
logam, minyak bumi dan batu bara.
3. Regulasi Mengenai Penambang Pasir
a. Pengolahan Penambang Pasir.
Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia diatur oleh sistem
pemerintah, oleh sebab itu disini disebut sebagai rezim. Menurut Meria
dkk, rezim yaitu lembaga sosial yang mengatur aksi-aksi yang terlibat
di dalam aktivitas atau sekelompok aktivitas terentu. Pengelolaan
sumber daya alam dapat dipahami dalam sesuatu rezim peraturan
berdasarkan property sendiri adalah klaim sah terhadap sebuah sumber
daya atau suatu jasa.
Apabila suatu sumber daya tidak memiliki sebuah klaim tertentu
terhadapnya maka suatu sumber daya tersebut non property maka
bebas diakses oleh siapapun. Disisi property dapat di bedakan oleh
beberapa macam atau bentuk adalah: pertama, state property dimana
klaim yang sah dimiliki oleh pemerintah. Kedua, private property
dimana disini klaim sah yang dimiliki oleh suatu individu atau suatu
koperasi.Ketiga, common property yang dimana disini sekelompok
individu membentuk suatu kelompok yang memeiliki klaim sah
terhadap suatu sumber daya.28
28Maria S.W. Sumardjono dkk, Pengaturan Sumber Daya Alam di Indonesia Antara Yang
Tersurat dan Yang Tersirat (Yogyakarta”Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada bekerjasaman dengan Gadjah Mada University Perss, 2011) hlm. 35.
22
Disisi lain luas kawasan pertambangan rakyat disebut dengan
wilayah pertambangan rakyat (WPR). WPR merupakan salah satu
bagian dari wilayah pertambangan tempat dilakukan kegiatan usaha
pertambangan rakyat. Luas izin pertambangan rakyat diberikan kepada
masyarakat luas maksiamal wilayah pertambangan yang diberikan
kepada masyarakat atau kelompok masyarakat dan luas wilayah
pertambangan adalah sebagai berikut:29
1) Luas maksimal suatu wilayah pertambangan rakyat adalah 15
hektar
2) luas wilayah untuk satu izin pertambangan rakyat untuk di berikan
maksimal 5 hektar, jumlah izin pertambangan rakyat di berikan
kepada perorangan hanya satu izin pertambangan sebanyak 5
hektar, sedangkan luas pertambangan rakyat yang diberikan kepada
perorangan seluas maksimal 5 hektar. Bagi koperasi deberikan 5
izin pertambangan rakyat luas maksimal 25 hektar.
Jadi disini peneliti dapat simpulkan bahwa suatu pengelolaan
penambang pasir kalau dilihat dari pertambngan rakyat meliputi
common property, state propert, privateproperty dan wilayah
pertambangan rakyat (WPR).30
29 Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2005), hlm. 125.
30Ibid.,hlm. 123-124.
23
4. Kondisi Sosial Ekonomi Penambang Pasir.
a. Pengertian kondisi sosial ekonomi penambang pasir
“Kondisi sosial ekonomi penambang pasir menurut Abdulsyani
menjelaskan bahwa kondisi sosial ekonomi adalah kedudukan atau
posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis
aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jenis rumah
tinggal, dan kekayaan yang dimiliki.”31
Untuk menentukan kondisi sosial ekonomi masyarakat
diperlukan beberapa aspek sebagai penilaianya, sehingga dalam
penentuan kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat dapat ditentukan
secara lebih jelas dan pasti. Menurut Nasution yang dikutip oleh
pardanang status sosial seseorang dapat dilihat atau digambarkan dari
beberapa aspek yaitu: pekerjaan, pendapatan, kekayaan, tingkat
pendidikan, keadaan dan lokasi tempat tinggal serta pergaulan dan
aktivitas sosial.32
Berdasarkan paparan diatas maka peneliti meyimpulkan bahwa
kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat diartikan sebagai keadaan
kedudukan dan kondisi keluarga penambang pasir, yang menjelaskan
suatu keadaan dan kemampuan ekonomi masyarakat seperti
pendapatan kekayaan yang dimiliki dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
31Abdulsyani.Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002),
hlm. 12. 32 Tri Pradanang Studi Eksplorasi Kondisi Sosial Ekonomi Msyarakat Desa Wisata
Ngalinggo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprog, Sekripsi(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), hlm. 16.
24
b. Kondisi sosial Masyarakat Pertambangan
“Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata sosial berarti
sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat”.33 Menurut depertemen
sosial, sosial adalah segala sesustu yang dipakai sebagai acuan dalam
berintraksi antara manusia dalam konteks masyarakat atau suatu
komunitas, sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi
simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan.
Dan berfungsi untuk mengatur suatu tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh suatu individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat.
Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari
seorang individu yang terkait pada suatu kesatuan intraksi karena lebih
dari seorang individu berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-
masing individu yang saling berhubungan saru dengan lainya.”34
“Menurut Enda yang di kutip Bambang Tri Kuryanto sosial
adalah cara tentang bagaimana para suatu individu saling
berhubungan. Sedangkan disini menurut Daryanto yang dikutip oleh
Bambang Tri Kuryanto sosial merupakan sesuatu yang menyangkut
aspek hidup masyarakat. Namun jika dilihat dari asal katanya, sosial
berasal dari kata “socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir,
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.”35
33 KBBI Online. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesi (http://www.depsos.go.id/ diakses
pada tanggal 1 april 2019. Jam 08:10 wita 34 Http://www.depsos.go.id/ diakses pada tanggal 1 April 2019. Jam 08:20 wita 35 Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Unita Oktober 2017, hlm. 8.
25
Intraksi sosial merupakan bentuk yang umum dari proses
sosial. Intraksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang
menyakut hal-hal yang berhubungan antara perorangan, antar suatu
kelompok manusia maupun antar perorangan kelompok manusia.36
Menurut Soerjono soekanto bentuk-bentuk intraksi sosial di bagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut yaitu: 1) Proses – proses yang asosiatif
a) Kerja sama merupakan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satua atau beberapa tujuan bersama.
b) Akomodasi (Accomodation) adalah sutu usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
c) Asimilasi (Assimilation) adalah proses yang ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau kadangkala bersifat emosional dengan tujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan tindakan.37
2) Proses-proses yang disosiatif
a) Persaingan merupakan sebagi sutu proses sosial, dimana
individu atau kelompok-kelompok masyarakat yang
bersaing mencari keuntungan.
b) Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang
menyangkut antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian.38
c. Kondisi Ekonomi Masyarakat.
“Menurut soeriatmadja sebagaimana dikutip oleh Siti Fatonah
kondisi ekonomi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran yang dapat
36 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta:Rajawali Pers, 2010), hlm. 55. 37Ibid.,hlm. 64-82 38Ibid.,hlm. 83-92
26
dilihat pada kebutuhan pokoknya, kebutuhan pokok yang paling
mendasar adalah rumah, pangan dan sandang. Untuk memenuhi
kebutuhan pokok tersebut perlu diketahui pendapatan keluarga. Hal
yang menjadi ukuran dan kebanggaan keluarga adalah rumah atau
tempat berteduh. Sedangkan tinggi rendahnya taraf hidup seseorang
ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan masing-masing keluarga.”39
Jadi disini peneliti meyimpulkan bahwa kondisi soial ekonomi
penambangan pasir dapat diketahui dari besar kecilnya pendapatan
keluarga.
Kebutuhan manusia ada tiga tingkatan yaitu kebutuhan primer
(primary needs) yang berupa sandang (pakaian), pangan (makanan dan
minuman), dan papan (tempat tinggal). Apabila kebutuhan perimer
sudah tercapai maka akan muncul dalam pikiran untuk memenuhi
kebutuhan sekunder (secondary needs. Tingkat ketiga adalah kebuthan
tersier (tertiary needs) dan pada tingkat keempat ada kebutuhan kuater.
“Menurut Euis untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat dapat menggunakan indicator sebagai berikut,
diantaranya:”40
1) Pendidikan dapat dilihat dari kemampuan baca tulis dan tingkat
partisipasi sekolah.
39 Siti Fatonah, Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat: Studi DI Desa Sendangsari, Panjangan, Bantul, Yogyakarta, Sekripsi (Universitan Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), hlm. 24.
40 Siti Fatonah, Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat: Studi DI Desa Sendangsari, Panjangan, Bantul, Yogyakarta, Sekripsi (Universitan Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), hlm. 24.
27
2) Perumahan dapat dilihat dari kondisi kualitas tempat tinggal.
3) Kesehatan dapat dilihat dari fasilitas kesehatan dan status
kesehatan ibu dan balita.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa suatu kondisi ekonomi penambangan pasir dapat diketahui
dari besar kecilnya pendapatan suatu keluarga penambangan,
terpenuhinya kebutuhan perimer, sekunder, tersier maupun
kebutuhan kuater dan seberapa besar pengaruh kegiatan
penambangan pasir bagi kesejahteraan keluarga penambang pasir.
H. Metode Penelitian
Metodologi merupakan cara yang tepat untuk melakuakan sesuatu.41
Dalam arti lain metode merupakan cara yang teratur untuk mencapai sesuatu
yang diinginkan.42
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan yang bersipat
kualitatif deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah dengan cara
menggambarkan objek penelitian pada saat keadaan sekarang berdasarkan
fakta-fakta sebagaimana adanya.43
1. Pendekatan Penelitian
Dalam proses pendekatan dalam peneliti ini, peneliti terjun langsung
kelapangan untuk mendapatkan secara menggali informasi dari
41 Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), hlm. 1. 42 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosdial (Bandung: PT. Rafika Aditama, 2009),
hlm.12. 43 Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk-untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hlm. 16.
28
masyarakat Desa Madayin, dengan harapan agar data yang didapatkan
lebih akurat dan dapat di pertanggung jawabkan kepada pembaca maupun
masyarakat secara umum. Penggalian informasi di lakukan guna
mendapatkan data, baik data primer maupun data sekunder yang di
butuhkan dalam penelitian ini.
Creswell meyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran
konpleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dan pandangan responden,
dan melakukan studi pada situasi yang lama.44 Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian
deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya
pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti
berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat
perhatian tanpa memberikan perlakuan kehusus terhadap peristiwa
tersebut.45
2. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan ciri peneliti kualitatif dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, maka kehadiran peneliti mutlak di perlukan. Berkenaan
dengan hal tersebut, peneliti berusaha menciptakan hubungan yang akrab
dengan responden yang menjadi sumber data dalam penelitian.
Kehadiran penelitian di sini berperan untuk mengumpulkan data.
Oleh sebab itu, peneliti berusaha secara langsung untuk dapat melibatkan
44 Juliansah Noor, Metodologi Penelitian Sekripsi Tesis, Disertai, Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Perdana Media Gerup 2011), hlm. 34.
45Ibid.,hlm. 35.
29
diri dalam obyek peneliti. Dalam hal ini kehadiran peneliti di lapangan
bukan bertujuan memberikan nilai, akan tetapi cenderung untuk
mendapatkan informasi mengenai usaha atau obyek yang akan di teliti.
Dalam hal ini peneliti datang ke Desa Madayin dan langsung
mendatangi rumah Kepala Desa, selaku pimpinan Desa, untuk meminta
izin melakukan penelitian yang terkait dengan pertambangan rakyat yang
di lakukan oleh masyarakat Desa Madayin.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Desa Madayin Kec. Sambelia Kab.
Lombok Timur. Pengambilan Desa tersebut sebagai lokasi peneliti di
dasarkan pada beberapa alasan :
a. Maraknya kegiatan penambang pasir di sungai Embulan dan sungai
yang lain yang terletak di Desa Madayin dan lingkungan masyarakat
sekitar Desa Madayin.
b. Kegiatan penambangan pasir di Desa Madayin telah lama berlangsung,
sehingga kehidupan masyarakat sudah sangat dekat dengan aktivitas
penambang pasir. Keadaan ini memudahkan peneliti untuk menggali
informasi mengenai pertambangan pasir, yang terdapat di Desa
Madayin.
c. Kegiatan penambang pasir membawa dampak sosial, ekonomi, budaya
dan lingkungan bagi masyarakat sekitar.
d. Di Desa ini belum pernah diteliti sama sekali mengenai kondisi sosial
ekonomi masyarakat dari kegiatan penambangan pasir, oleh karena itu
30
peneliti ini merupakan peneliti pertama yang di lakukan di Desa
Madayin mengenai pertambangan pasir dan dampaknya terhadap
dampak sosial, ekonomi, budaya lingkungan bagi masyarakat.
4. Jenis dan Sumber Data
Data adalah segala informasi yang di jadikan dan diolah untuk
suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagi dasar dalam
pengambilan keputusan. Menurut kuncoro, data adalah sekumpulan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dengan
demikian, data penelitian haruslah data yang baik.
Adapun jenis data yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini
adalah:
Jenis dan sumber data penelitian antara lain meliputi:
a. Data primer yaitu data yang di peroleh langsung dari penelitian
melalui observasi dan wawancara dengan masyarakat kurang lebih 15
orang di Desa Madayin.46
b. Data sekunder yaitu data yang di peroleh dari instansi terkait dengan
penelitian ini, yaitu:47
1) Masyarakat di Desa Madayin yang memiliki profesi utama sebagai
penambangan pasir.
2) Profil Desa Madayin Kecamatan Sambelia
3) Sejarah berdirinya Desa Madayin Kecamatan Sambelia
46 Burhan Bugin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Surabaya: Airlangga, 2001),
hlm. 128. 47Ibid., hlm.128
31
4) Letak Geografis Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan strategi untuk mendapatkan
data-data yang di butuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik pengamatan,
wawancara dan dokumentasi.48
a. Observasi (pengamatan)
Menurut Margono “observasi merupakan pengamatan dan
pencatatan sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian”.49 Pengamata dilakukan peneliti secara langsung terkait
data yang relevan yang di butuhkan. Beberapa informasi yang
diperoleh dari hasil observasi berupa: ruang atau tempat, pelaku,
kegiatan, peristiwa, tujuan, waktu, benda atau alat yang digunakan
pelaku.50 Observasi yang di gunakan peneliti adalah observasi
nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat dan hanya datang sebagai
pengamatan langsung. Peneliti mengamati proses pengelolaan bahan
galian mulai dari pembelahan batu, proses penambangan pasir sampai
penjualan atau pemasaran dan dampak bagi kondisi sosial ekonomi
masyarakat di Desa Madayin Kec. Sambelia Kab. Lombok Timur.
48 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi
revisi (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014), hlm .164. 49 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), Hlm.173. 50M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi
revisi (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014),hlm. 165.
32
Dalam penelitian ini peneliti mengamati segala aktivitas dan
kondisinya yang di lakukan oleh penambang pasir sebagaimana ketika
peneliti berada di lapangan.
b. Wawancara
Wawancara, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
pewawancara/peneliti untuk memeperoleh informasi dari informasi.51
Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur digunakan peneliti dalam proses
wawancara, pedoman wawancara yang di gunakan hanya berupa garis-
garis besar kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebelum adanya
pertambangan pasir dan dampak penambangan pasir bagi kondisi
sosial dan ekonomi keluarga penambang di Desa Madayin Kec.
Sambelia Kab. Lobok Timur. Wawancara dalam peneliti ini yang perlu
diwawancarai oleh peneliti yaitu:
1) Pemilik pertambangan yang berada di Desa Madayin,
2) Aparat desa
3) Buruh batu dan pekerja penambangan pasir
4) Serta tokoh masyarakat Desa Madayin untuk kelengkapan data
perimer yang dibutuhkan dalam peyusunan sekripsi ini.
5) Keluarga penambang pasir
51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 126.
33
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang
menyelidiki bagan struktur organisasi, gerafik, arsip-arsip, poto, dan
lain-lain. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
ekonomi, sosial, budaya, jumlah tenaga kerja, buruh penambangan
pasir, proses yang digunakan untuk penambangan, pendapatan perhari
dan lain-lain.52
6. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis
kualitatif deskriptif, yaitu tehnik analisis yang digunakan untuk
menganalisis data dalam peneliti ini adalah tehnik intraktif yang mengacu
pada model Miles dan Huberman, tedapat tiga kegiatan yang dilakukan
secara bersama yaitu reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.53
7. Validitas Data
Dalam penelitian ini, untuk lebih validitasnya data atau informasi
yang di peroleh demi keabsahan hasil penelitian, maka penelitian ini
menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Memperpanjang Kehadiran Peneliti di Lapangan
Peneliti melakukan penelitian atau wawancara dengan informasi
untuk mendapatkan data yang lebih detail dengan cara melakukan
kunjungan dan memperpanjang kehadiran peneliti di lokasi penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti akan memanfaatkan waktu satu bulan
52 M. Amir, Meyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Grafindo Persada, 1995), hlm.94. 53 Pedoman Penulisan Sekripsi IAIN Mataram, 2016/2017.
34
dua belas hari untuk menggali informasi serta data yang diperlukan
dalam penelitian ini.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan atau
pengecekan sebagi pembanding terhadap data itu. Ada tiga aspek yang
di gunakan peneliti untuk membandingkan kesahihan data yaitu aspek-
aspek metode, sumber dan teori. Triangulasi dengan metode dilakukan
untuk mengecek data yang di peroleh dari informasi dengan metode
pengumpulan data yang berbeda. Triangulasi dilakukan untuk
mendapat kebenaran informasi dengan menanyakan kembali pada
sumber penelitian.
c. Pembahasan dengan Rekan Sejawat
Teknik ini peneliti lakukan dengan cara memaparkan hasil
penelitian dengan cara diskusi dengan rekan sejawat, dosen
pembimbing, atau dengan orang yang ahli memiliki pengetahuan yang
sama dengan hal yang diikaji dalam penelitian ini.
Tujuan menghindari penafsiran yang keluar dan fokus peneliti
dan merupakan tambahan wawasan bagi peneliti yang membahas
tentang masalah tersebut sesering mungkin.
35
BAB II
PAPARAN DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Desa Madayin Kec. Sambelia Kabupaten Lombok
Timur Tahun / 2019
1. Sejarah berdirinya Desa Madayin Kec. Sambelia Kabupaten Lombok
Timur.
Desa Madayin merupakan salah salah satu desa yang terbentuk
dari program pemekaran Desa di Kabupaten Lombok Timur yaitu
pemekaran dari Desa Obel-obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok
timur pada tahun 2010. Atas dasar perkembangan aspirasi masyarakat
desa, maka Desa Madayin terbentuk pada tahun 2011, yang
pembentukanya berdasarkan peraturan Bupati Lombok Timur 50 tahun
2011, tanggal 29 Desember 2011, yang diresmikan pada tanggal 11
Januari 2012, dan ditetapkan menjadi Desa depintif.54
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomer
07 tahun 2011 tanggal 25 November 2011. Pembentukan Desa Madayin
lahir atas aspirasi dan prakarsa masyarakat Desa Madayin sendiri yang
bertujuan untuk meningkatkan perkembangan Desa melalui peningkatan
peyelenggaraaan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pelayanaan
kemasyarakatan secara lebih berdaya guna dan bersih guna.
Nama Madayin diambil dari bahasa sasak yang berasal dari kata
“Lendang Madang” yang berarti “Maju, Damai, Nyaman dan Indah”.
54 Profil Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018
35
36
Sejak terbentuknya, Desa Madayin pada tanggal 11 Januari tahun 2012
terdiri dari 4 (empat) Dusun yaitu:
a. Dusun Madayin
b. Dusun Ketapang
c. Dusun Beburung
d. Dusun Mekar Sari.55
Pada awal berdirinya Desa Madayin dipimpin oleh penjabat
sementara (Pjs). Dari pegawai negeri sipil (PNS) yaitu:
a. Muzhir, S.Pd. (2012) Pjs, Kepala Desa Madayin
b. Sasterawan (2012 - 2013) Kepala Desa Depinitif
c. Muhamin (2014) Pjs, Kepala Desa Madayin
d. Suhaimi (2017 – 2023) Kepala Desa Dipinitif
Dari paparan diatas dapat diketahwi bahwa yang telah menjadi
Kepala Desa Madayin Kecamatan Sambelia sebanyak 4 oang, dan
sekarang ini yang menjabat menjadi Kepala Desa Madayin adalah bapak
Suhaimi. Dan akan menjabat jadi Kepala Desa sebanyak 7 tahun.56
2. Kondisi Geografis Desa Madayin Kecamatan Sambelia
Desa Madayin merupakan desa yang terbentuk pada tahun 2012
yang berada diwilayah Lombok Timur, yang mempunyai tanah seluas
1.350,000000 dengan batas–batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Laut Jawa
b. Sebelah selatan : Hutan Lindung
55 Profil, Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018 56 Profil desa madayin kecamatan sambelia kabupaten Lombok timur tahun 2018
37
c. Sebelah timur : Desa Obel – Obel
d. Sebelah barat : Desa Bilok Petung
Desa Madayin memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
Mayoritas masyarakat Desa memanfaatkan potensi tersebut untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mata pencaharian utama di desa.
Potensi yang dimiliki oleh Desa Madayin adalah sebagai berikut:
a. Tanah sawah
b. Tanah kering
c. Tanah basah
d. Tanah perkebunan
e. Fasilitas umum
f. Tanah hutan.57
3. Peta Lokasi Penelitian Desa Madayin
(Sumber Frofil Desa Madayin)
57 Profil Desa Madayin Keamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019
38
4. Demografi Desa Keadaan Jumlah Penduduk Desa Madayin
Jumlah penduduk Desa Madayin Kecamatan Sambelia yaitu 2.295
jiwa yang terbagi atas jumlah penduduk laki – laki sebanyak 1.144 jiwa
dan jumlah penduduk perempuan 1.151 jiwa dengan jumlah kepala
keluarga 690 jiwa.58
Dari jumlah penduduk tersebut dapat diklasifikasikan dalam
berbagai dimensi, antara lain:
a. Klasifikasi menurut agama adalah seluruh warga masyarakat Desa
Madayin muslim (Islam).
b. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian pokok
Jumlah penduduk di Desa Madayin tidak sebanding dengan
lapangan kerja yang ada. Terbatasnya pekerjaan di desa meyebabkan
masyarakat desa hanya memanfaatkan lahan pertanian sebagai mata
pencaharian utama. Hal ini dapat diuraikan dalam tabel berikut ini:59
Tabel 2.1 Mata Pencaharian Penduduk Desa Madayin
No Mata Pencaharian Jumlah Penduduk 1 Petani 537 2 Buruh tani 227 3 Pegawai negeri sipil 7 4 Nelayan 14 5 Bidan swasta 1 6 TNI 1 7 Pengusaha kecil, menengah dan besar 1 8 Perangkat desa 9 9 Ibu rumah tangga 192 10 Wiraswasta 129
58 Profil Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018 59 Profil Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019
39
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh
tani. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa
masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan
meyebabkan masyarakat tidak punya kehalian lain dan akhirnya tidak
punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan buruh pabrik.
c. Keadaan penduduk menurut dimensi pendidikan
Dari tingkat pendidikanya, penduduk Desa Madayin yang
berjumlah 2.295 jiwa sebagian besar berpendidikan tamat SD/
sederajat, tamat SLTP/sederajat, SLTA/sederajat dan sarjana/
diplomat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:60
Tabel 2.2 Keadaan penduduk menurut dimensi pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah penduduk
1 Buta aksara dan hurup latin 150
2 Tidak tamat SD 75
3 Tamat SD 383
4 SLTP 440
5 SLTA 323
6 Sarjana / Diplomat 118
Banyaknya penduduk menurut pendidikan di Desa Madayin
diantaranya yaitu, buta aksara dan hurup latin sebanyak 150 orang,
tidak tamat SD/sederajat sebanyak 75 orang, tamat SD/sederajat
60 Profil Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019
40
sebanyak 383, SLTP/sederajat 440 orang, SLTA/sederajat sebanyak
323 orang dan sarjana/Diplomat sebanyak 118 orang.
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan masyarakat Desa Madayin Kecamatan Sambelia masih
belum cukup tinggi sehingga harus lebihditingkatkan lagi karna
bagaimana juga tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi
merupakan modal utama dalam pembangunan daerah. Dan dengan
banyaknya penduduk yang berpendidikan tinggi ini maka akan
tercipta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki
daya saing dengan penduduk lainya sehingga akan tercipta
pembangunan serta dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang
bersangkutan.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berpengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Madayin. Tingkat
kesejahteraan masyarakat Desa Madayin masih dikatakan rendah.
Tolak ukur kesejahteraan masyarakat bukan hanya dapat dilihat dari
pekerjaan dan pendapatannya saja, tetapi dapat juga dilihat dari
tingkat pendidikan seseorang. Jika seseorang berpendidikan tinggi,
maka pilihan lapangan pekerjaan terbuka lebih luas karena mereka
memiliki kehalian sesuai dengan pendidikannya. Namu dengan
keadaan pendidikan penduduk yang rendah, meyebabkan sulit
mencari lapangan pekerjaan dan tak heran jika di Desa Madayin
masih terdapat pengangguran.
41
Dengan keadaan seperti ini, masyarakat Desa Madayin hanya
memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu di sektor pertanian.
Namun, setelah adanya kegiatan penambangan di Desa Madayin,
meyebabkan Desa Madayin memanfaatkan potensi alam yang ada
selain sektor pertanian. Potensi batuan yang melimpah, dapat
dimanfaatkan menjadi komoditas pertambangan yang memberikan
manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
Madayin.
d. Keadaan penduduk menurut dimensi kesejahteraan
Keadaan penduduk menurut dimensi kesejahteraan yang ada
di Desa Madayin dapat dilihat pada kolum dibawah ini.61
Tabel 2.3 Keadaan penduduk menurut dimensi kesejahteraan
No Tingkat Kesejahteraan Jumlah
Penduduk
1 Prasejahtera (KK) 120
2 Sejahtera 1 (KK) 523
3 Sejahtera 2 (KK) 118
4 Sejahtera 3 (KK) 74
Jumlah KK yang sedang mendominasi yaitu 523. Dari total
semua KK, dari KK prasejahtera sebanyak 120, KK sejahtera1
sebanyak 523, KK sejahtera 2 sebanyak 118, dan KK sejahtera 3
sebanyak 74 dengan banyaknya KK prasejahtera inilah maka Desa
Madayin termasuk desa tertinggal.
61 Profil desa madayin kecamatan sambelia kabupaten Lombok timur tahun 2018.
42
e. Keadaan penduduk menurut dimensi fasilitas dan kesehatan
Keadaan penduduk menurut dimensi fasilitas pendidikan dan
kesehatan yang ada di Desa Madayin dapat di lihat pada kolum
dibawah ini.
Table 2.4 Fasilitas pendidikan dan kesehatan62
No Jenis fasilitas Jumlah
1 Gedung SMA 1
2 Gedung SMP 2
3 Gedung SD 2
4 Masjid 4
5 Musholla 2
6 Poliklinik / balai pengobatan 1
7 Posyandu 4
8 Jalan kabupaten (aspal) 5,00
9 Jalan antar Desa /Keluarahan/Kecamatan
(aspal)
25,00
10 Jalan Desa Kelurahan (konblok/ beton) 2,00
11 Jalan Desa Kelurahan (makadam) 0,50
Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan di Desa Madayin
masih tergolong rendah.
62 Profil Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018
43
B. Proses Penambangan Pasir
Proses pertambangan pasir di Desa Madayin hasil penelitian yang telah
peneliti dapatkan menunjukan beberapa proses pertambangan, adapun proses
pertambangan pasir yaitu sebagai berikut:63
1. Pencarian lokasi pertambangan
Pencaraian lokasi pertambangan dilakukan dengancara menggali
tanah sampai ½ setengah meter, kemudian muncul pasir yang berwarna
merah agak kecoklatan itu tandanya bahwa ada pasir dibawahnya, setelah
itu pelaku pertambangan menggali tanah yang akan dijadikan lokasi
pertambangan.
2. Proses penggalian pasir
Proses penggalian pasir yang dilakukan oleh masyarakat di Desa
Madayin dengan cara tradisional yaitu digali dengan linggis, cangkul,
sekop, serta pacok sebagai alat pertambangan. Proses penggalian yang
dilakukan oleh masyarakat di Desa Madayin menggunakan alat-alat
tradisional memakan waktu yang cukup lama karena mengandalakan
tenaga manusia dan alat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.64
a. Cangkul
Cangkul kegunanya untuk menggali pasir yang ada didalam tanah
b. Sekop
Sekop fungsinya untuk mengumpulkan pasir, dan menaian pasir
kedalam truk
63 Sene Judin, Selaku Penambangan Pasir, (Wawancara 14 Agustus 2019). 64 Hasanudin, Selaku Penambangan Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019).
44
c. Linggis
Linggis fungsinya untuk menggali pasir dan jika ada batu besar maka
akan dicungkil pakek linggis
d. Pacok
Kegunaanya untuk mernggali pasir yang susah digali
3. Pengangkutan
Setelah pasir dinaikan dengan sekop kedalam dam truk,
penganggkutan pasir yang datang dari luar untuk membeli pasir/batu yang
ada ditempat pertambangan. Mereka datang untuk membeli pasir dan
batuan dengan tujuan mengisi pesanan supplier seperti masyarakat karena
kebutuhan untuk bangunan, rumah maupun mengisi proyek yang besar
pada sebuah PT, seperti PLTU yang ada di Padak Guar Kecamatan
Sambalia.65
4. Proses penjualan
Proses penjualan pasir kepada dam truk pengangkut pasir, dam truk
biasanya langsung kelokasi pertambangan. Harga pasir perdam tidak tentu
terkadang 150.000.00 – 200.000.00 ribu perdam.
C. Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Madayin Kec.
Sambelia Sebelum Adanya Pertambangan
1. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial masyarakat Desa Madayin dapat dilihat dari
berbagai hubungan sesama anggota masyarakat. Hubungan yang terjalian
65 Hendrawadi, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Jum’at 16 Agustus 2019).
45
diantara warga masyarakat. Dan dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakat Desa Madayin. Untuk itu berdasarkan hasil wawancara yang
peneliti lakukan di dapatkan data tentang kondisi sosial masyarakat.
Dari informasi yang didapatkan peneliti di lokasi penelitian,
kondisi sosial masyarakat sebelum adanya pertambangan pasir
diantaranya yaitu pola prilaku Desa Madayin yang memeiliki rasa
kebersamaan yang baik yang di tunjukan dengan kegiatan gotong royong,
kegiatan arisan, tolong menolong dalam kegiatan acara perkawainan dan
tolong menolong dalam sebuah musibah kematian. Dan dilihat dari
pendidikan, pendidikan yang ada di Desa Madayin. Sebagaimana peneliti
akan memaparkan hasil wawancara selama peneliti mengadakan
penelitian di Desa Madayin:
Pendidikan para penambang pasir disini ada yang sampe SD dan juga SMP tapi kebanyakan orang di sini tidak lulus SD, seperti saya ini kelas 3 SD saya berhenti sekolah, karena kan kalau sekolah itu butuh biaya sedangkan kehidupan orang tua saya dulu pas-pasan (wawancara dengan bapak Hasanudin selaku penambang pasir)66
Kemudian diperkuat dengan hasil wawancara menurut bapak Safii
yang meyatakan bahwa:
Pada saat saya sekolah dulu masih banyak warga yang miskin, sehingga tidak ada pikiran untuk tamat SD karena lebih memilih bekerja untuk mencukupi kehidupan orang tua. dan juga kebutuhan sekolah pun dulu tidak tercukupi seperi sepatu, buku dan lain-lain meyebabkan saya lebih memilih bekerja.67
66 Hasanudin, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019) 67 Safii, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019)
46
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan bahwa
warga masyarakat pada umumnya berasal dari pendidikan yang rendah.
Faktor inilah yang membuat mereka tidak mempunyai banyak peluang
pekerjaan. Keterbatasan ekonomi yang mereka miliki menjadikan
kesempatan untuk menempuh pendidian formal dan juga kecil karena
faktor biaya sehingga mereka memilih berhenti sekolah untuk bekerja
supaya bisa membatu keuangan orang tuanya.
Intraksi Sosial Kemasyarakat, menurut Hasanudin mengatakan
bahwa “dalam hubungan sosial antara individu yang satu dengan
individu yang lain, berjalan baik-baik saja tidak ada masalah. Seperti
tercermin dalam kegiatan sehari-hari”.68
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan sebagai
berikut:
Hubungan kita dengan warga disini sudah seperti keluarga bahkan kita saling tolong-menolong, tolong menolongnya seperti ini, jika teman kita yang terkena musibah sakit maka, kita menjenguknya begitupun nanti kalau kita sakit pasti kita dijenguk juga.69
Intraksi dan hubungan masyarakat baik-baik saja. Kondisi
tersebut terbukti dari kehidupan sosial yang ada, dengan saling
membantu dari segala hal seperti tercermin dalam kehidupan sehari-
hari. Sifat kekeluarga terlihat jelas di lokasi penelitian, mereka saling
berkunjuang ketika ada waktu luang. saling membantu ketika ada
68 Hasanudin, Selaku Penambangan Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019) 69 Supanadi, Ketua RT Desa Madayin, (Wawancara Jum’at 16 Agustus 2019)
47
warga yang tertimpa musibah. Tujuanya tidak lain untuk
meningkatkan kebersamaan dan silaturahim agar tetap terjalin.
Kemudian hasil wawancara dengan bapak Hendrawadi yang
mengatakan bahwa;
Hubungan kita baik-baik saja tidak ada perselisihan, tidak ada. Baik kerjaanya saling terbuka nggak ada yang nakal itu nggak ada. Dulu sih ada konflik tapi, kalu masalah-masalah itu ya dicari jalan keluarnya misalnya dipertemukan kedua belah pihak terus disaksikan oleh semua warga Desa Madayin.70
Dari hasil wawancara dengan bapak Hendra peneliti dapat
simpulkan bahwa intraksi antara penambang pasir mereka saling
terbuka dan saling bahu membahu, walaupun terkadang ada masalah-
masalah, tetapi cara meyelesikanya dengan musyawarah
Kegiatan sosial kemasyarakatan juga terbentuk dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti
lakukan di dapatkan data bahwa beberapa kegiatan yang dilakukan
masyarakat meliputi kegiatan arisan, tolong menolong dalam kegiatan
acara perkawinan, serta tolong menoling dalam sebuah musibah
kematian.
Berikut peneliti akan memafarkan hasil wawancara selama
peneliti mengadakan penelitian di Desa Madayin:
1) Kegiatan gotong royong
Kegiatan gotong royang dilakukan masyarakat Desa
Madayin dilakukan pada saat pembangunan masjid atau
70 Hendrawadi, Warga Desa Madayin, (Wawancara jum’at 16 Agustus 2019)
48
memebersihkan seluruh halaman masjid hasil dari kegiatan gotong
royong yang dilakukan masyarakat Desa Madayin yaitu: dampak
positifnya adalah agar masjid tetap bersih dan mendapatkan
pahala diakhirat nanti.
Menurut hasil wawancara dengan bapak Jahuri yang
mengatakan bahwa:
Disini kita melakukan gotong royong di masjid, gotong royongnya seperti ini jika masjid mau di perbaiki maka kita sebagai masyarakat ikut serta atau membersihkan masjid kita juga ikut begitulah gotong royong yang dilakukan di Desa ini.71
Kemudian hasil wawancara dengan bapak Muliyadi yang
mengatakan bahwa:
Kalau gotong royong biasanya dimasjid karena kan masjid lagi dibangun maka kita sebagi mukimnya ya harus turun tangan juga ke masjid supaya masjid tersebut cepat jadi, itulah gotong royong yang kita lakukan di desa ini.
2) Kegiatan arisan
Kegiatan arisan yang dilakukan masyarakat Desa Madayin
dilakukan satu kali sebulan, kegiatan arisan yang dilakukan untuk
memprerat silaturohmi.
Menurut hasil wawancara dengan bapak Safii yang
mengatakan bahwa :
Ada arisan mbak tiap bulan, yang di ikuti oleh RT satu dengan RT lainya gabungan itu, tetapi anggotanya saya tidak hafal, kegiatan arisan yang di lakukan warga Desa Madayin tidak lain agar kebersamaan atara warga yang
71 Jahuri, Selaku Penambangan Pasir, (Wawancara Senin 2 September 2019)
49
satu dengan warga yang lain tetap terjalin dan meningkatkan kebersamaan dan kerja sama dalam suatu hal tertentu.72 Kemudian hasil wawancara dengan ibuk Mustianah yang
mengatakan bahwa:
Kegiatan arisan disini yang dilakukan warga Desa Madayin agar kebersamaan kita tetap terjalin, dan kerja sama dalam suatu hal bisa tercapai utuk beberapa tujuan bersama.73
Kegiatan arisan yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Madayin merupakan suatu wadah bagi masyarakat untuk
berkumpul sehingga kekerabatan antara warga masyarakat tetap
terus terjalin.
3) Tolong menolong dalam acara perkawinan
Tolong menolong dalam acara perkawinan ini dilakukan
pada tanggal 14 agustus di dusun beburung, hasil yang di
dapatkan dalam kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan kerjasama
antara warga yang satu dengan yang lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibuk Husniati
mengatakan bahwa
Apabila di Desa ini ada orang yang menikah maka kita sebagai tetangga harus menolongnya dengan cara membantu pekerjaan mereka seperti memasak nasi, mencuci piring, memasak didapur, meyambut tamu yang di undang, dan dan sebagainya karena itu adalah pekerjaan kita sebagi warga masyarakat untuk saling bantu-membantu antara umat manusia. Dan begitupun nani kalu
72 Safii, Selaku Penambangan Pasir, (Wawancara sabtu 31 Agustus 2019). 73 Mustianah Warga Desa Madayin, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019).
50
seandinya kita acara pernikahan atau hajatan yang lain maka pasti kita akan dibantu juga.74
Kemudian hasil wawancara dengan bapak Muliyadi selaku
kepala dusun mengatakan
Ya kita sebagi laki-laki harus pergi bantu mereka karena pekerjaan kita banyak sekali seperti memasang terop tempat tamu yang nantinya datang pokonya banyak sudah karena membatu warga ini sudah menjadi tradisi kita sejak dulu harus saling membantuk ketika tetangga kita lagi mengadakan acara perkawinan dan nantinya ketika kita juga mempunyai acara hajatan ya pasti kita di bantu juga karena kita sebagai umat manusia harus saling batu-membatu ketika warga kita yang sedang membutuhkan bantuan kita.75 Kemudian peneliti dapat simpulkan bahwa pada saat acara
perkawin warga masyarakat Desa Madayin saling bantu-
membantu karena ini sudah menjdi teradisi turun temurun sejak
dahulu kala, karena kita sebagai anak adam dan hawa harus saling
membantu dalam segala hal.
4) Tolong meneolong dalam sebuah musibah kematian
Kalau ada orang yang meninggal atau tetangga biasanya masyarakat pada datang kalau ibuk-ibuk bawa beras, gula dan sebagainya. Kalu bapak-bapak bagianya depan seperti menghadiri zikiran pada selamatanya dan ibu-ibu bagianya masak-masak didapur.76 Kemudian hasil wawancara di perkuat dengan bapak
Hasan Nudi selaku penambang pasir mengatakan bahwa:
Ketika ada kematian di sisni biasanya sebagai waraga kita pergi membantu keluarga yang terkena musibah itu, biasanya kalu perempuan bawa beras gula dan sebagainya
74 Husniati, Warga Desa Mdayin (Wawancara Senin 2 September 2019). 75 Muliyadi, Kepala Dusun, (Wawancara jumat 30 Agustus 2019). 76 Husniati, Warga Desa Madayin, (Wawancara Senin 2 September 2019).
51
ketika telah berada di rumah warga yang terkena musibah itu kemudian kita masak-memasak, meyambut tamu, dan sebaginya kalu laki-laki biasnya memasang terop dan menghadirin zikiran.77
Tolong menolong disisni bersifat meringankan beban
kesedihan keluarga yang terkena musibah. Sementara acara yang
di adakan supaya roh orang yang meninggal tersebut mendapatkan
tempat yang layak disisinya dan keluarga yang di tinggalkan
mendapatkan kebahagiaan.
2. Kondisi Ekonomi Masyarakat
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa
para penambang pasir sehingga didapatkan data tentang bagaimana
kondisi ekonomi masyarakat sebelum adanya pertambangan pasir.
Menurut bapak Saepudin selaku ketua penambang pasir
meyatakan bahwa “Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Madayin
sebelum adanya pertambangan pasir adalah seorang buruh tani dan
perkebunan dan nelayan. Buruh tani dan perkebunan kebanyakan dari
mereka tidak terlalu fokus pada pekerjaanya dikarenakan lamanya musim
panen yang mereka rasakan sementara kebutuhan hidup harus terpenuhi
setiap hari. Kondisi ekonomi masyarakat Desa Madayin dapat dilihat dari
pekerjaan masyarakat, kondisi rumah, pendapatan, dan jumlah
pengangguran serta sarana transportasi yang dimiliki masyarakat itu
77 Hasan Nudin, Selaku Penambangan Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019).
52
sendiri”.78 Adapun hasil wawancara peneliti dapatkan terkait kondisi
ekonomi masyarakat.
Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara dan
dokumentasi selama peneliti mengadakan penelitian di Desa Madayin:
1. Pekerjaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Kahar yang
mengatakan bahwa:
Dulu warga disini pekerjaanya mereka itu seorang buruh tani dan pekebunan mereka menggantungkan hidupnya dari hasil panen yang mereka dapatkan Pendapatan perharinya sebagai penggarap tidak menentu kadang sebanyak 30.000 perharinya dan jika di totalkan pendapatan perbulanya sebesar Rp 900.000 Dari pendapatan seperti itu kebutuhan ekonomi tidak tercukupi.79 Kemudian diperkuat dengan hasil wawancara menurut bapak
Safii yang mengatakan bahwa:
Ya pekerjaan masyarakat disini dan juga saya pribadi sebelum adanya pertambangan pasir pekerjaannya itu sebagai buruh tani, dan pendapatan sebagai seorang buruh tani tidak menentu kadang dapat 30.000-50.000 perharinya.80
2. Kondisi rumah
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Jahuri yang
mengatakan bahwa:
Kondisi rumah warga disini sebelum adanya pertambangan pasir sangat rendah, dari kondisi rumah menggunakan bambu dan kayu yang tidak layak dipakai dan juga hanya sedikit rumah permanen. Karena pendapatan sebagai buruh tani sebesar 40.000
78 Saepudin, Wawancara, Ketua Penambang Pasir 15 Agustus 2019. 79 Kahar Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019). 80 Safii, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 24 Agustus 2019).
53
perharinya, oleh karena itu sulit untuk memperbaiki rumah menjadi permanen.81 Kemudian diperkuat dengan bapak Arifin yang mengatakan
bahwa:
Ya saya dulunya rumahnya masih kecil masih pake triplek lagi dan bambu, ya kalu lantainya sih belum di cor masih pakek tanah, dulu masyarakat di sisni banyak juga yang putus sekolah karena tidak ada biaya.82
3. Pendapatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hasanudin yang
mengatakan bahwa:
pendapatan sebagai penggarap sawah dan pekebun hanya mendapatkan pendapatan sebesar 30.000-40.000 perharinya. Dan apabila ditotalkan pendapatan perbulanya sebesar Rp 1.200.000 Mengakibatkan banyak anak terutama remaja yang putus sekolah karena faktor ekonominya yang rendah.83
Kemudian hasil wawancara dengan bapak Supanadi yang
mengatakan bahwa:
Dulu pendapatan saya sebagai seorang buruh tani kadang sebanyak 30.000-50.000 perharinya. Dan jika ditotalkan dalam perbulan pendapatannya sebesar Rp 1.500.000 sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan kita sehari-hari.84 Kemudian diperkuat dengan hasil wawancara dengan bapak
Samsudin mengatakan bahwa:
Ya kalu masalah pendapatan sebagi seorang buruh tani sih hanya sedikit dan tidak menentu kadang kita sebagai buruh tani hanya mendapatkan pendapatan sebesar Rp 30.000-400.000 perharinya. Dan jika ditotalkan perbulanya pendapatan sebesar
81 Jahuri, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019). 82 Arifin, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019). 83 Hasanudin, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019). 84 Supanadi, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Selasa 10 Agustus 2019).
54
Rp 1.200.000 perbulanya. Sehingga kebutuhan rumah tangga tidak tercukupi.85 Tingkat pendapatan masyarakat Desa Madayin Kecamatan
Sambelia Kabupaten Lombok Timur dapat dikatakan sangat
rendah sebagai buruh tani. Hal ini dapat dilihat dengan tidak
terpenuhinya segala kebutuhan hidup dan tidak terpenuhinya
fasilitas pendidikan, sehingga banyak anak terutama remaja
yang putus sekolah.
4. Pengangguran
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Marzuki yang
mengatakan bahwa:
Dulu masyarakat disisni banyak yang menjadi pengangguran karena lapangan pekerjaan di Desa ini sangat terbatas sehingga tingkat pengannguran semakin meningkat, dan dulu kendaraan pun tidak punya untuk mencari pekerjaan di luar apalagi telvisi pokonya peralatan rumah karena tidak ada uang untuk membeli semua itu.86 Kemudian di perkuat dengan bapak Rasiyon Muhammad yang
mengatakan bahwa:
Dulu sebelum adanya pertambangan pasir banyak yang menjadi pengangguran karena tidak ada tempat untuk bekerja dan lapangan pekerjaan disini sangatlah terbatas, sehingga banyaka menjadi pengangguran.87 Kemudian hasil wawancara dengan bapak Hendrawadi
mengatakan bahwa:
85 Samsudin, Selaku Enambang Pasir, (Wawancara Kamis 15 Agustus 2019). 86 Marzuki, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019). 87 Rasiyon Muhammad, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Kamis 5 September
2019)
55
Ya kalu masalah pengangguran sih dulu banyak sekali yang menjadi pengangguran saya aja dulu jadi pengangguran, karena tidak ada tempat untuk saya bekerja ya karena dulu kan susah banget mencari pekerjaan karena terbatasnya lapangan pekerjaan yag dimiliki di Desa Madayin jadi wajarlah banyak yang menjadi pengangguran di Desa ini.88
table 2.6 jumlah pengangguran di desa madayin kecamatan sambelia
kabupaten Lombok timur sebelum adanya pertambangan pasir89
No
Nama dusun Jumlah RT
Tingkat
pengangguran Tahun 2015
1 Madayin 2 170
3 Beburung 4 165
4 Ketapang 4 196
5 Mekar sari 4 189
Total jumlah 720 orang
Jadi tingkat pengangguran sebelum adanya pertambangan pasir
di desa madayin kecamatan sambelia kabupaten Lombok timur dilihat
pada table diatas sangatlah meningkat sehingga terjadinya banyak
masyarakat menjadi miskin karena faktor ekonominya yang rendah.
5. Perlengkapan rumah tanggga
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala keluarga supar
yang mengatakan bahwa:
Dulu sebelum jadi penambang pasir saya dulunya tidak punya televisi bahkan kulkas dulu makan aja susah banget apalagi punya televisi apalagi kulkas ngak ada semuanya.90
88 Hendrawadi, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Juma’at 16 Agustus 2019) 89 Sumber Olahan Data Sekunder 90 Supar, Selaku penambang Pasir, (Wawancara Selasa 10 Agustus 2019)
56
Kemudian diperkuat dengan hasil wawancara menurut bapak
Hasanudin yang mengatakan bahwa:
Sendekman tyang begawean lek pengerit geres kehidupan tyang sangat menderite peralatan bale marak misalne, TV, Kulkas, kipas angin, mejikom dait kasur atau seprinbed ndk arak bedoe tyang, apelagi montor sik tyang begawean ndk arak samesekali.91
Kemudian hasil wawancara dengan ibu Husniati yang
mengatakan bahwa:
Saya dulu tidak punya apa-apa makan aja dulunya susah banget apalagi sampai punya TV apalagi montor tidak ada semuanya, uang yang kita meliki hanya untuk makan itupun untuk makan tidak cukup.92
Diliaha dari perlengkapan rumah tangga yang ada di Desa
Madayin kecamatan sambelia kabupaten Lombok timur sebelum
adanya pertambangan pasir tidak bisa terpenuhi. Hal ini dapat diliahat
dari tidak tepenuhinya perlengkapan rumah tangga seperti TV, kulkas,
montor, mejikom dan lain-lain.
Perlengkapan rumah tangga yang ada di Desa Madayin
Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat lebih
jelas pada table dibawah ini:
91
Hasnudin, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019) 92 Husniati, Selaku Ibuk Rumah Tangga, (Wawancara Kamis 5 September 2019)
57
Table 2.7 Daftar peralatan rumah tangga sebelum adanya
pertambangan pasir.93
No Nama Perlengkapan rumah tanggga
Keterangan
1 Supar TV/kulkas Tidak ada
2 Hasanudin Kulkas/montor Tidak ada
3 Husniati TV/ mejikom Tidak ada
4 Jahuri Kipas angin/ TV Tidak ada
5 Supanadi Kipas angin Ada
6 Safii TV Tidak ada
7 Mustianah TV/ mejikom Ada
8 Muliyadi TV/kipas angin Tidak ada
9 Samsudin TV Ada
10 Fitriani TV Tidak ada
Dengan melihat perlengkapan rumah tangga yang ada di Desa
Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur pada table
yang ada diatas perlengakapn rumah tangga tidaka bisa terpenuhi
sehinga masyarakat Desa Madayin tingkat ekonominya dikategorikan
sangat rendah.
Berdasarkan wawancara di atas peneliti dapat simpulkan bawa
kondisi ekonomi masyarakat sebelum adanya kegiatan penambangan
pasir banyak anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya, apabila
93 Sumber Wawancara Para Keluaraga Penamang Pasir (Wawancara Selasa 10 Agustus
2019)
58
dilihat dari kondisi rumah warga menggunakan bambu dan kayu yang
sudah tidak layak dipakai serta rumah permanen hanya sedikit. Dilihat
dari pendapatan masyarakat sebagai seorang penggarap sawah dan
perkebunan hanya mendapatkan pendapatan rata-rata sebanyak
30.000.00 sampai dengan 50.000.00 perharinya. Apabila jika melihat
tingkat pendapatan masyarakat dalam satu bulan sebanyak 1.550.000
perbulanya. Sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.
D. Dampak Petambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Bagi
Penambangan Pasir Di Desa Madayin Kec. Sambelia Kabupaten Lombok
Timur Tahun 2019
1. Kondisi Sosial
Kondisi sosisal merupakan suatu keadaan masyarakat dalam
lingkungan hidupnya. Kondisi sosial masyarakat Desa Madayin setelah
adanya penambangan pasir dilihat dari tingkat pendidikan dan intraksi
kemasyarakatan.
Adapun data hasil wawancara yang peneliti dapatkan terkait
tingkat pendidikan dan intraksi sosial masyarakat sebagai berikut:
1. pendidikan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informasi
dengan bapak supar yang mengatakan bahwa: “setelah adanya kegiatan
pertambangan pasir pendidikan anak-anak disini cukup baik, karena
pendapatan masyarakat meningkat, banyak orang tua yang
meyekolahkan anaknya sampai keperguruan tinggi, bahkan anak-anak
59
disini banyak yang melanjutkan sekolah diluara daerah, seperti, kejawa
timur, semarang dan kota-kota lainya”.94
a. Intraksi kemasyarakat
Intraksi kemasyarakatan dapat diliahat dari kehidupan sehari-
hari yaitu kegiatan arisan, berdasarkan hasil wawancara dengan bapak
Marzuki mengatakan bahwa:
Membuat arisan tiap minggunya yang diikuti oleh warga desa madayin yang dulunya membuat arisan satu kali sebulan, sekarang menjadi satu kali seminggu, saya melakukan arisan tiap minggu karena ekonomi lebih meningkat dibandingkan yang dulu.95
Kemudian wawancara dengan bapak Sisawandi yang
mengatakan bahwa:
Dulu hubungan yang terjalin diantara warga masyarakat sangat erat. Tetapi setelah adanya kegiatan penambangan pasir warga masyarakat sendiri-sendiri dan semuanya pada egois hanya mementingkan diri-sendiri karena terjadinya peningkatan ekonominya, mengakibatkan warga masyarakat tidak membutuhkan orang lain lagi.96
Kemudian wawancara dengan bapak Muliyadi yang
mengatakan bahwa:
Dengan adanya kegiatan pertambangan pasir di Desa Madayin terjadinya suatu konflik akibat adanya pertentangan antar masyarakat mengenai berofrasinya suatu kegiatan penambangan pasir. Mereka memiliki persepsi yang berbeda-beda dengan adanya pertambangan pasir di Desa Madayin ada yang pro dan kontra terhadap kegiatan pertambangan hal inilah yang memicu perubahan pola prilaku dan intraksi masyarakat karena terjadinya konflik yang berasal dari perbedaan persepsi.97
94 Supar, Warga Desa Madayin, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019). 95 Marzuki, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019). 96 Siswandi, warga masyarakat desa madayin, (wawancara kamis 5 september 2019). 97 Muliyadi, Kepala Dusun Desa Madayin, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019).
60
Setelah adanya pertambangan pasir tingkat pendidikan
masyarakat menjadi lebih baik, dan dilihat dari intraksi sosial
masyarakat, masyarakat melakukan kegiatan arisan satu kali seminggu
mereka melakukan arisan satu kali seminggu karena ekonominya lebih
meningkat, sehingga banyak masyarakat yang sendiri-sendiri tidak
membutuhkan orang lain dan akibat penambangan pasir mempunyai
persepsi yang berbeda mengakibatkan terjadinya suatu konflik.
2. Kondisi Ekonomi
peretambangan pasir merupakan upaya mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam (bahan galian) yang terdapat di perut bumi
untuk kepentingan umat manusia. Kehadiran pertambangan pasiri di Desa
Madayin ini membawa pengaruh yang positif terhadap masyarakat yang
ada di desa tersebut. Karena setelah adanya pertambangan pasir ini
kehidupan masyarakat menjadi lebih sejahtera dari segi ekonominya.
Perubahan kondisi sosial ekonomi ini dapat dilihat sebelum dan sesudah
adanya pertambangan yaitu dapat dilihat dari aspek seperti peningkatan
pendapatan, perubahan mata pencaharia, kondisi rumah serta jumlah
pengangguran.
Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara dan
dokumentasi selama peneliti mengadakan penelitian di Desa Madayin
Menurut hasil wawancara dengan bapak Jahuri selaku
penambangan pasir yang mengatakan bahwa:
61
Setelah adanya pertambangan pasir ini kehidupan saya menjadi lebih baik pendapatan sebagai seorang penambang pasir perharinya sebanyak 100.000-200.000 ribu perharinya kadang 250.000 perharinya sekarng sudah bisa bikin rumah, rumah yang dulunya menggunakan bambu dan kayu tapi sekarang rumah saya menjadi lebih baik sudah permanen. Dan anak-anak saya bisa melanjutkan sekolah sudah ada biaya, Alhamdulillah pengangguran pun sudah menurun karena sebagian besar warga bekerja sebagai penambang pasir.98
Peryataan tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan bapak
Saepudin yang mengatakan bahwa:
Dulu sebelum adanya pertambangan pasir masyarakat di sisni ummnya bertani dan berkebun, dan setelah adanya pertambangan pasir sebagian besar masyarakat pergi untuk bertambang, dan sekarang kondisi ekonominya masyarakat menjadi meningkat serta rumah pun sebagian besar permanen.99
Kemudian wawancara dengan bapak Samsudin yang mengatakan
bahwa:
Sejak terebukanya kegiatan penambang pasir disini pengangguran menjadi menurun karena banyak dari masyarakat yang bekerja di sektor pertambangan.100
Kemudian wawancara dengan bapak Hasanudin yang mengatakan
bahwa:
Ya Alhamdulillah dengan adanya pertambangan pasir ini pendapatan rata-rata sebagai penambang pasir sebanyak 200.000,00–300.000,00 perharinya. Dan jika ditotalkan dalam satu bulan pendapatan sebesar Rp 9.000.000 perbulanya. Dengan peningkatan pendapatan, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya dan yang dulunya banyak masayarakat yang putus sekolah karena tidak ada biaya sekarang sebagian besar masuk keperguruan tinggi.101
98 Jahuri, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Jumat 9 Agustus 2019). 99 Saepudin, Warga Desa Madayin, (Wawancara Jumat 9 Agustus 2019). 100 Samsudi Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Jumat 9 Agustus 2019). 101 Hasanudin, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Sabtu 31 Agustus 2019).
62
Kemudian wawancara dengan bapak Safii yang mengatakan
bahwa:
Dengan adanya pertambangan pasir di desa ini banyak warga yang bekerja di sana sehingga pengangguran di sisni menjadi menurun karena sebagian warga bekerja sebagi penambang pasir, dan pendapatan sebagai penambang pasir sebanyak 200.000 perharinya. lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan saya juga bisa membeli peralatan rumah seperti: kulkas TV dan lain lainlah, dulu saya ggak bisa membeli semua itu sekarang Alhamdulillah sudah bisa.102 Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan dapat
dikatakan bahwa Pertambangan pasir di Desa Madayin sangat membantu
perekonomian masyarakat Desa Madayin pada awal berdirinya, kondisi
ekonomi Desa Madayin menjadi meningkat hal ini bisa dilihat dari
pendapatan kepala keluarga sebelum adanya pertambangan pasir
pendapatan perkepala keluarga rata-rata sebanyak 30.000.00 sampai
dengan 50.000.00 perharinya. Setelah adanya pertambangan pasir di Desa
Madayin pendapatan masing-masing kepala keluarga menjadi lebih
meningkat sebanyak 200.000.00 – 300.000.00 perharinya. Dan jika di
totalkan dalam jumlah pendapatan perbulanya menjadi 9,300.000.
perbulanya. Dengan pendapatan yang diterima tersebut, para keluarga
meras tingkat pendapatan dan tingkat ekonominya jauh lebih cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan tidak kesulitan lagi mencari dana
untuk memperbaiki rumah menjadi permanen.
102 Safii, Selaku Penambang Pasir, (Wawancara Rabu 14 Agustus 2019)
63
Table 2.8 Perbandingan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah
adanya penambangan pasir di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.103
No
Nama
Perbandingan tingkat pendapatan sebelum dan
sesudah adanya penambangan pasir
Keterangan Pendapatan
sebelum adanya
penambangan pasir
Pendapatan sesudah adanya penambangan
pasir
1 Hasanudin 1.000.000 2.0500.000 Terjadi peningkatan pendapatan
2 Samsudin 500.000 1.500.000 Terjadi peningkatan pendapatan
3 Hendra 700.000 5.000.000 Terjadi peningkatan pendapatan
4 Marzuki 900.000 4.000.000 Terjadi peningkatan pendapatan
5 Rasiyon Muhammad
800.000 3.000.000 Terjadi peningkatan pedapatan
6 Supanadi 1.000.000 5.200.000 Terjadi peningkatan pendapatan
7 Saepudin 900.000 4.100.000 Terjadi peningkatan pendapatan
8 Jahuri 1.200.000 6.000.000 Terjadi peningkatan pendapatan
9 Safii 1.000.000 3.600.000 Terjadi peningkatan pendapatan
10 Muhaziz 600.000 4.000.000 Terjadipeningkatan pendapatan
103 Sumber: Wawancara Para Penambang Pasir Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia
Kabupaten Lombok Timur (Kamis 15 Agustus 2019)
64
11 Siswandi 750.000 7.000.000 Terjadi peningkatan pendapatan
12 Munasir 900.000 4,500.000 Terjadi peningkatan pendapatan
Dengan melihat perbandingan pendapatan sebelum dan sesudah
adanya kegiatan penambangan pasir pada tabel diatas tingkat pendapatan
sebelum adanya penambangan pasir pendapatan yang di peroleh sangatlah
rendah, sehingga tidak bisa terpenuhi kebutuhan ekonomi dalam rumah
tangganya. Semakin rendah ekonomi keluarga, maka semakin sulit untuk
memenuhi berbagai kebutuhan keseharianya termasuk dalam membiayai
pendidikan anaknya. dan dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat Desa
Madayin Kecamatan Sambelia pada table diatas sesudah bekerja di
pertambangan pasir telah memberikan perubahan yang segenifikan
terhadap perubahan ekonomi dalam rumah tangganya. Semakin baik
ekonomi keluarga, maka semakin mudah pula untuk memenuhi berbagai
kebutuhan keseharianya seperti sandang, pangan dan papan. Atupun
termasuk dalam membiayai pendidikan ankanya.
Jadi pendapatan sebelum bekerja di penambangan pasir sangatlah
rendah dan ketika bekerja sebagai penambangan pasir menjadi lebih
meningkat hal ini dapatdilihat pada tabel diatas.
Dari hasil observasi mengenai pemanfaatan sumber daya alam
yang ada di sekeliling kita memang benar dapat meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
jawaban yang diberikan oleh para informasi yang terlibat dalam kegiatan
65
pertambangan pasir di Desa Madayin. Tingkat pendapatan yang di peroleh
sebagai penambang pasir lebih besar dibandingkan sebelum adanya
pertambangan pasir.104
Table 2.9 Jumlah pengangguran sesudah adanya pertambangan pasir
No Nama dusun Jumlah RT Tingkat pengangguran
tahun 2019 1 Madayin 2 30
2 Beburung 4 60
3 Ketapang 4 800
4 Mekarsari 4 60
Total pengangguran 230 Orang
Jadi jumlah penganguran di Desa Madayin Kecamatan Sambelia
Kabupaten Lombok Timur sesudah adanya kegiatan penambangan pasir
dapat dilihat pada tabel diatasa, dilihat pada tabel diatas bahwa jumlah
pengangguran di Desa Madayin Kecamatan Sambelia menjadi menurun
hal ini terjadi karena adanya kegiatan penambangan pasir sehingga
sebagian besar masyarakat bekerja sebagai penambang pasir. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa dampak dari hadirnya kegiatan
penambangan pasir sangat besar terhadap perubahan ekonomi dan
peyerapan tenaga kerja di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur.
104 Observasi, Para Penambang Pasir Di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur, (Jum’at 9 Agustus 2019)
66
3. Objek Pertambangan Pasir
Usaha pertambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat di Desa
Madayin dilakukan secara berkelompok. Jumlah kelompok berbeda-beda
terdiri dari 4-10 orang, 6-12 orang, 12-20 orang. Dan pertambangan pasir
ini memiliki izin dari yang punya lokasi pasir tetapi tidak memeiliki izin
dari pemerintah.105
105 Supan Ketua RT Desa Madayin, (Wawancara Rabu 21 Agustus 2019)
67
BAB III
PEMBAHASAN
Desa Madayin adalah desa yang terbentuk pada tahun 2012 yang
berada di wilayah Lombok Timur, yang mempunyai tanah seluas
1.350,000000. Desa madayin memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah, sehingga masyarakat memanfaatkan sumber daya alam tersebut
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mayoritas pekerjaan masyarakat di
Desa Madayin adalah seorang petani dan buruh tani. Akan tetapi
pendapatan sebagai petani atau buruh tani sangatlah rendah yaitu
pendapatan perharinya adalah 30.000-50.000 perharinya, sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, sebagian
masyarakat di Desa Madayin mencari alternatif mata pencaharian disektor
lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah kegiatan
penambangan pasir.
Dengan adanya penambangan pasir di Desa Madayin tentu akan
menambah penghasilan penambang desa setempat. Desa Madayin adalah
salah satu Desa yang berhasil mengelolah penambangan tersebut untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Berdasarkan paparan dan
temuan bahwa Pendapatan sebagai penambangan pasir lebih meningkat di
bandingkan sebagai seorang petani atau buruh tani, pendapatan sebagai
penambang pasir sebanyak 200.000-300.000 perharinya, sehingga
kehidupan masyarakat Desa Madayin menjadi lebih sejahtera, dan
penambangan pasir dikelolah secara berkelompok dan tidak memiliki izin
68
pertambangan dari pemerintah/instansi yang terkait dengan pemberian izin
penambangan, namun penambangan yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Madayin terus berlangsung sampai sekarang tanpa adanya izin dari
penambangan dari pemerintah, dan luas penambangan yang ada di Desa
Madayin sebanyak 15 hektar, yang telah di tambanga oleh masyarakat
desa setempat dan jumlah orang yang menjadi penambangan pasir
sebanyak 300.000 orang penambang.
Masyarakat Desa Madayin melakukan penambangan dari jam
8.00-6.00, dan ada juga yang melakukan penambangan pasir dari jam
9.00-11.00, menurut peneliti berdasarkan paparan dan temuan bahwa
mereka melakukan penambangan pasir jamnya tidak tentu tergantung
dengan dam truk yang mereka dapatkan, apabila dam truknya banyak
maka mereka melakukan penambangan dari jam 8.00-6.00 dan jika dam
truknya hanya sedikit maka mereka melakukan penambangan pasir dari
jam 9.00-11.00. jadi mereka melakukan penambangan pasir jamnya tidak
tentu tergantung dam truk yang mereka dapatkan.
A. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Madayin Kecamatan
Sambelia Sebelum Adanya Pertambangan Pasir.
1. Kondisi Sosial Masyarakat
Kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari sebuah intraksi sosial,
dimana intraksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hal-hal yang berhubungan antara perorangan, antara suatu
69
kelompok manusia maupun antara perorangan dalam suatu intraksi.106
Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah diuraikan pada BAB 11,
tentang paparan dan temuan. Bahwa kondisi sosial masyarakat di Desa
Madayin sebelum adanya penambangan pasir hubungan sosial yang ada
baik itu sesama warga masyarakat atau dengan masyarakat umumnya,
berjalan baik-baik saja tidak pernah terjadi masalah. Kondisi tersebut
terbukti dari kehidupan sosial yang ada, dengan saling membantu dalam
segala hal seperti tercermin dalam kehidupan sehari-hari. seperti gotong
royong, membuat arisan, kemudian tolong meneolng dalam peristiwa
perkawinan, serta tolong menolong dalam peristiwa kemataian. Mereka
saling membantuk ketika ada waktu yang luang kehidupan masyarakat
Desa Madayin sebelum adanya penambangan pasir sangatlah damai dan
sangat erat hubunganya antara warga dengan wargalinya baik-baik saja,
tetapi setelah dibukanya penambangan pasir kondisi sosial masyarakat
desa madayin menjadi individualis tidak memerlukan orang lain ataupun
menerima batuan orang lain karena merasa ekonominya sudah membaik
atau meningkat pola prilaku masyarakat menjadi berubah yang dulunya
saling membantu-membantu dan hubungan masyarakat Desa Madayin
antara warga yang satu dengan warga lainya sangat erat hubunganya
tetapi, sekarang menjadi individualis, egois, sombong dan angkuh karena
merasa mudah mencari uang, kepribadian masyarakat menjadi sedikit
bergeser dari sebelumnya. Sebelum adanya penambangan pasir,
106 Sorjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta:Rajawali Pers, 2010), Hlm.55.
70
Masyarakat Desa Madayin susah luar biasa mencari makana, namun
setelah adanya penambangan pasir, kehidupan mereka mengalami
perubahan sangat derastis sehingga sampai mental dan kepribadianya juga
mengalami perubahan menjadi seorang yang individualis, angkuh dan
sombong.
Jadi kondisi sosial masyarakat Desa Madayin yang dulunya baik-
baik saja tetepi setelah adnya penambangan pasir tingkah laku masyarakat
berubah derastis menjadi seseorang yang individualis dan angkuh.
Di lihat dari pendidikan, pendidikan masyarakat Desa Madayin
sebelum adanya penambangan pasir menurut peneliti berdasarkan data
yang di dapatkan di Desa Madayin pada umumnya pendidikanya masih
tergolong rendah, hal ini terjadi karena kondisi ekonomi orang tua yang
rendah meyebabkan banyak anak yang putus sekolah karena tidak ada
biaya untuk meyekolahkan anaknya. masyarakat belum sadar benara akan
pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, sebagaimana dijelaskan dalam
konteks penelitian tersebut bahwa sebagian besar masyarakat Desa
Madayin hanya berpendidikan sampai tingkat SD yang di kategorikan
dalam pendidikan rendah, sehingga banak terjadinya pengangguran karena
tidak bisa mengembangkan dirinya. Dan ketika adanya suatu
penambangan pasir pendidikan masyarakat Desa Madayin menjadi lebih
meningkat hal ini dapat dilihat dari warga masyarakat yang banyak
meyekolahkan ankanya sampai keperguruan tinggi, dan ada juga yang
meyekolahkan anaknya sampai keluar daerah. Jadi pendidikan masyarakat
71
Desa Madayin yang dulunya berpendidkan rendah tetapi ketika adanya
penambangan asir pendidikan masyarakat menjadi lebih baik, jadi
penambangan pasir berpengaruh terhadap pendidikan masyarakat Desa
Madayin.
2. Kondisi ekonomi masyarakat sebelum adanya pertambangan pasir.
Kondisi ekonomi adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam
kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,
pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis rumah tinggal.107 Jadi kondisi
sosial ekonomi masyarakat Desa Madayin dapat dilihat atau dinilai dari
beberapa aspek yaitu pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan, keadaan
dan lokasi tempat tinggal.
a. Pekerjaan
Pada umumnya mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Madayin
adalah seorang petani dan buruh tani. Akan tetapi pekerjaan sebagai
petani dan buruh tani tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pendapatan yang diterima masyarakat Desa Madayin dari hasil bertani
dan buruh tani memang benar tidak bisa mendukung kehidupan
hidupnya sehari-hari, karena sifatnya tidak berkesinabungan.
Pendapatan yang diterima oleh masing-masing kepala keluarga perhari
dari hasil balas jasanya tidak cukup besar, sehingga para keluaraga
tidak merasa cukup dengan penghasilan yang diterima dari hasil
kerjanya sebagi petani dan buruh tani.
107 Abdulsyani, Sosioogi Skematika, Teori Dan Terapan (Jakarta: Bumi Aksara,1994),
Hlm 91.
72
Seperti yang telah dijelaskan pada BAB 11, pendapatan buruh
tani perharinya 30.000-50.000 perharinya. Tetapi setelah dibukanya
penambangan pasir masyarakat beralih pekerjaanya kesektor
penambangan pasir, dan pendapatan sebagai penambangan pasir
kebutuhan sehari-hari keluarga menjadi terpenuhi karena, pendapatan
sebagai penambang pasir sebanyak 200.000-300.0000 perharinya,
dengan pendapatan seperti itu kehidupan masyarakat menjadi lebih
sejahtera.
Jadi pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi
seseorang Menurut Soekanto yang dikutif oleh Satrina memberikan
definisi pekerjaan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang
dan jasa bagi diri sendiri ataupun orang lain, baik orang melakukan
dengan dibayar atau tidak.108 Pekerjaan merupakan sesuatu kegiatan
yang wajib dilakukan oleh setiap orang demi kelangsungan hidupnya
atau untuk memenuhi berbagai macam kehidupanya. Jadi pekerjan
wajib dilakukan oleh seseorang agar dapat memenuhi kehidupan
sehari-hari. Dan apa bila pekerjaan tidak sebanding dengan pendapatan
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, maka masyarakat akan disebut
tingkat ekonominya rendah. jikalau seseorang tidak mempunyai
pekerjaan maka orang tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan
sandang, pangan dan papan.
108 Satrina, Dampak Pertambangan Nikel Pt. Bintang Delapan Mineral Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali, (Sekripsi: Universitas Tadulako), Hlm. 4.
73
b. Pendapatan
Pendapatan adalah sebagai jumlah uang yang di dapatkan dari
hasil pekerjaan atau rumah tangga yang telah memberikan tenaganya,
pendapatan seseorang dihitung setiap bulan dan setiap hari.
Pendapatan adalah jumlah barang dan jasa yang memenuhi tingkat
hidup masyarakat, karena dengan adanya pendapatan yang dimiliki
oleh setiap jiwa disebut dengan pendapatan perkapita dimana
pendapatan perkapita menjadi tolak ukur kesejahteraan atau
perkembangan ekonomi.109 Apabila Pendapatan seseorang rendah
maka akan berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat
itu sendiri dan apabila pendapatan seseorang meningkat maka kondisi
ekonominya akan meningkat pula sehingga kehidupanya menjadi
sejahtera.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti dapatkan, bahwa
Pendapatan yang diterima masyarakat Desa Madayin sebelum adanya
pertambangan pasir, pendapatan masyarakat sebagi buruh tani tidak
bisa mendukung kehidupan sehari-hari, karena sifatnya tidak
berkesinabungan. Pendapatan yang diterima oleh masing-masing
keluarga perhari dari hasil balas jasanya tidak cukup besar, sehingga
para keluarga tidak merasa cukup dengan penghasilan yang diterima
dari hasil kerjanya sebagai buruh tani perharinya sebesar 30.000 –
50.000, dan jika ditotalkan dalam jumlah pendapatan perbulanya
109 https://www.hestanto.web.id diakses tanggal 15 september 2019 jam 8: 43
74
menjadi 1,550.000. dengan jumlah pendapatan yang diterima tersebut,
para keluarga merasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
c. Keadaan tempat tinggal/rumah
Rumah merupakan salah satu bangunan yang di jadikan tempat
tinggal selama jangka waktu tertentu. Jadi rumah merupakan tempat
berteduh dan selama kurun waktu. Kondisi rumah seseorang berbeda-
beda ada kondisi rumahnya permanen dan ada kondisi rumanya semi
permanen, kondis rumah seseorang itu tergantung dengan kondisi
ekonomi yang dimilikinya.
Untuk melihat kondis ekonomi seseorang bisa dilihat dari
perumahan yang mereka miliki apabila rumah seserang permanen
berarti tingkat ekonomi seseorang meningkat dan apabila rumah yang
ditepati kecil dan jelek maka orang tersebut perekonomianya sangat
rendah.
Berdasarkan observasi yang peneliti dapatkan di Desa
Madayin. Kondisi ekonomi masyarakat Desa Madayin sebelum adanya
penambangan pasir kondisi ekonomi masyarakat tergolong rendah, hal
ini dapat dilihat dari mata pencaharian, pendapatan dan tingkat
pendidikan. Dilihat dari kondis rumah, kondis rumah masyarakat pada
umumnya menggunakan kayu dan bambu yang sudah lapuk dan tidak
layak dipakai. Dan pendapatan sebagi buruh tani atau petani hanya
mendapatkan 30.000-50.000 perharinya, sehingga kebutuhan sehari-
75
harinya tidak dapat terpenuhi karena pendapatan sebagi buruh tani
hanya sedikit meyebabkan ekonomi masyarakat menjadi rendah ketika
beralih pekerjaan sebagi penambang pasir kehidupan masyarakat
menjadi lebih sejahtera karena, pendapatan sebagai penambang pasir
pendapatan perharinya 200.000-300.000 perharinya sehingga
pendapatan masyarakat menjadi lebih meningkat masyarakat bisa
memperbaiki rumahnya yang dulunya memakai bambu dan kayu yang
sudah lapuk sekarang sudah menjadi permanen sehingga kehidupan
masyarakat menjadi sejahtera ketika beralih pekerjaan sebagai
penambang pasir.
B. Dampak Pertambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Bagi
Penambang Pasir di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Kbupaten
Lombok Timur Tahun 2019.
Pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh
umat manusia dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan
perekonomian masyarakat. Aktivitas pertambangan pasir memberikan dampak
atau perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Terhadap
dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah dampak yang
memberikan keuntungan bagi lingkungan sekitar, sedangkan dampak negatif
adalah dampak yang memberikan kerugian bagi lingkungan. Oleh karena itu
sebelum usaha atau proyek dijalankan, maka terlebih dahulu dilakukan studi
tentang dampak lingkungan yang akan muncul, baik dampak sekarang atupun
dimasa yang akan datang. Studi di samping untuk mengetahui dampak bakal
76
timbul, juga mencari jalan keluarnya untuk dampak tersebut. Studi inilah yang
di sebut dengan analisis mengenai dampak lingkungan.110
Dalam kegiatan pertambangan pasir yang dilakukan oleh manusia
merupakan pemanfaatan sumber daya alam dalam rangka meningkatkan
pendapatan dan mensejahterakan manusia. Perubahan alam yang diakibatkan
oleh pertambangan merupakan hal yang tidak bisa di hindari dan berdampak
bagi kesejahteraan masyarakat. Ketika kegiatan sebuah pembangunan
dibidang pertambangan pasti akan menimbulkan dampak positif maupun
dampak negatif. Berdasarkan dari analisis data yang telah diuraikan pada bab
II, tentang dampak kegiatan penambangan pasir berdampak terhadap kondisi
sosial dan ekonomi masyarakat. Kegiatan penambangan membawa dampak
berupa dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat kehususnya bagi
penambang.
1. Dampak sosial adanya penambangan pasir berkaitan dengan intraksi sosial
dan kerjasama, kerjasama merupakan sebagaian atau usaha antar orang
perorang atau kelompok manusia untuk mencapai satuan atau beberapa
tujuan bersama.111 Apabila kerjasama tidak sehat maka akan menimbulkan
kontravensi, kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang
berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian atau disebut
juga dengan konflik dalam masyarakat itu sendiri. Dampak negatif yaitu
Pertikaian atau konflik yang terjadi di Desa Madayin karena terjadinya
110 Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Cet-1, (Jakarta Kencana Perdana Media
Group,2013). Hlm. 303. 111 Soerjono Soekanto, Sosioogi Suatu Pengantar (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hlm.
83-92
77
persepsi yang berbeda. Dan masyarakat menjadi individualis karena
ekonominya lebih meningkat sehingga sebagian masyarakat Desa Madayin
menjadi lebih sendiri-sendiri. Dan dampak sosial yang positif yaitu
Pendidikan Semua manusia pada hakikatnya tidak bisa lepas dari sebuah
pendidikan, dan orang tua mempunyai kewajiban memeberikan pendidikan
kepada anaknya. pendidikan memerlukan biaya, tenaga dan waktu yang
cukup lama untuk mencapai tingkat keberhasialan, disamping tingkat fisik
dan mental yang dimiliki. Seperti yang dijelaskan pada bab II pendidikan
masyarakat Desa Madayin setelah adanya pertambangan pasir yaitu
pendidikan masyarakat Desa Madayin menjadi lebih meningkat, dan
banyak orang tua yang meyekolahkan anaknaya sampai keperguruan
tinggi, bahkan anak-anak disisni banyak yang meyekolahkan anakanya
sampai keluar daerah.
2. Dampak ekonomi yang dirasakan keluarga penambang yaitu: ada dampak
posiif dan dampak negatif
a. Dampak positif yang dirasakan keluarga penambang yaitu
1) Meningkatkan kualitas SDM masyarakat lingkar tambang
Dengan bertambahnya penghasilan masyarakat Desa
Madayin tingkat pendidiknya tentu akan semakin meningkat yang
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan biaya pendidikan
bertambah.
2) Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat kehususnya para
penambang
78
Kegiatan penambang pasir mampu meningkatkan
kesejahteraan keluarga penambang meskipun mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan, hal ini dapat dilihat dari
kondisi rumah penambang pasir yang semakin baik dan sudah
permanen hal ini dapat dilihat dari sebelum adanya pertambangan
dan sesudah dibukanya pertambangan di Desa Madayin.
3) Tercukupinya kebutuhan penambang
Pemenuhan kebutuhan primer para keluarga penambang
sudah tercukupi. Untuk kebutuhan sekunder juga sudah
mengalami peningkatan setelah adanya kegiatan penambang pasir
sehingga mampu memenuhi kebutuhan sekunder seperti sepeda
montor, televisi dan kulkas.
4) Mengurangi tingkat pengangguran
Dengan adanya pertambangan pasir di Desa Madayin
tentunya mengurangi tingkat pengangguran, hal ini dapat dilihat
dari banaknya pekerja pertambangan atau pun buruh batu yang
diserap oleh pertambangan tersebut.
5) Bertambahnya penghasilan masyarakat
Sebelum adanya penambangan pasir, mayoritas pekerjaannya
sebagai petani dan buruh tani di Desa Madayin rata-rata
pendapatan masyarakat antara 30.000 sampai 50.000 perharinya,
setelah adanya penambangan pasir di Desa Madayin menjadi lebih
79
meningkat yaitu 200.000.00 sampai 300.000.00 perharinya. Dan
apabila ditotal kan dalam perbulan menjadi 9.000.000.
6) Mengurangi angka kriminal
Dengan turunya angka pengangguran di Desa Madayin
akan mengurangi angka kriminal akibatnya banyaknya suatu
pengangguran.
b. Dampak negatif yang dirasakan para penambang pasir yaitu:
1. Merusak lingkungan sekitar
2. Merusak jalan akibat pengangkutan pasir dibawa oleh dam truk.
3. Tingkat kesuburan tanah menjadi menurun
80
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah diuraikan dalam pembahasan, maka dapat di
simpulkan:
1. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
a. Kondisi sosial masyarakat di Desa Madayin dapat dilihat dari
pendidikana serta intraksi sosial kemasyarakatan. Pendidikan formal
yang diterima oleh masyarakat Desa Madayin sebagian besar hanya
sampai tingkat sekolah dasar. Intraksi sosial masyarakat Desa
Madayin. Berjalan baik tidak pernah terjadi masalah. Kondisi tersebut
terbukti dalam kehidupan sosial yang ada, dengan saling membatu
dalam segala hal seperti tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Keikutsertaan dalam berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan seperti
arisan, pengajian maupun kegiatan kemasyarakatan yang bersipat
tolong menolong dalam berbagai peristiwa pernikahan dan kematian.
Ketika adanya penambangan pasir masyarakat menjadi individualis,
angkuh dan sombong, karena merasa ekonominya sudah meningkat,
sehingga mereka tidak membutuhkan bantuan orang lain.
b. Kondisi ekonomi masyarakat
Kondisi ekonomi masyarakat dapat dilihat sebelum dibukanya
penambangan pasir yaitu ketika penambangan belum dibuka rata-rata
pendapatan masyarakat sebagai petani dan perkebunan penggarap
81
sebanyak 30.000 sampai 50.000 perhari, apabila ditotalakan dalam
perbulan sebanyak 1.550.000. perbulan. Dari pendapatan sebagai
penggarap sawah dan perkebunan tidak bisa mencukupi kebutuhan
hidupnya.
Dilihat dari kondisi rumah, kondisi rumah masyarakat Desa
Madayin hanya memakai kayu dan bambu yang lapuk dan tidak layak
dipakai lagi. Apabila dilihat dari pengangguran, pengangguran di Desa
Madayin sebelum adanya pertambangan sangat meningkat.
2. Kegiatan penambangan membawa dampak berupa dampak sosial dan
ekonomi bagi masyarakat kehususnya bagi penambang
a. Dampak sosial adanya kegiatan penambang pasir berkaitan dengan
intraksi sosial dan kerjasama, adapun dampak yang di timbulkan
berupa dampak positif dan dampak negatif yaitu:
1) Dampak positif adanya kegiatan penambang pasir bagi kondisi
sosial para penambang pasir yaitu tingkat pendidikan di Desa
Madayin menjadi meningkat.
2) Dampak negatif penambang pasir bagi kondisi sosial penambang
adalah berkelahi dan konflik antara warga masyarakat akibat
persepsi yang berbeda. Kemudian masyarakat sendi-sendiri tidak
membutuhkan bantuan orang lain karena merasa ekonominya
sudah meningkat.
b. Dampak ekonomi yang dirasakan keluarga penambang adalah
82
Dampak positif yang paling menonjol dirasakan masyarakat
setempat terutama setelah terbukanya penambang pasir yaitu (1),
pendapatan penambang semakin meningkat dibandingkan sebelum
terbukanya penambangan. (2), berkurangnya pengangguran. (3),
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat kehususnya para
penambang. (4), Tercukupinya kebutuhan penambang yaitu seperti
pemenuhan kebutuhan primer sudah terpenuhi, kebutuhan sekunder
pun sudah mengalami peningkatan sehingga mampu memenuhi
kebutuhan sekunder seperti sepeda montor, televisi dan lain-lain.
B. Saran-Saran
Beberapa hal yang penting yang menjadi saran dari peneliti disini adalah:
1. Para penambang pasir di Desa Madayin
a. Seharunya ada ijin untuk melakukan usaha penambangan pasir
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undang,
sebaiknya para penambang kehususnya penambang pasir manual yang
belum memiliki ijin untuk segera mencari ijin supaya penambangan
pasir berjalan dengan baik.
b. Belajar meningkatkan kemampuan dan skill di bidang lain karena pasir
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan
bakalan habis jika ditambang terus menerus.
2. Masyarakat Desa Madayin
a. Ikut membantu pemerintah dalam mengawasi kegiatan penambangan
pasir, jika terdapat penambangan pasir yang mengekasploitasi pasir
83
secara ilegal dan tanpa ijin harus segera melaporkannya kepada
pemerintah.
b. Menciptakan lapangan usaha baru selain dibidang penambangan pasir
untuk menjamin keberlanjutan.
c. Ikut berpartisipasi dan menjaga kawasan lingkungan supaya tidak
terjadi kelongsoran.
d. Bagi pemerintah dan Negara
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi dan
masukan bagi pemerintah/Negara dapat menjalankan perannya dalam
menjamin terpenuhi kebutuhan pokok masyarakat, baik kebutuhan
berupa barang seperti sandang, pangan dan papan. Maupun kebutuhan
berupa jasa, memberikan pelayanan berupa kesehatan, pendidikan dan
keamanan.
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002.
Amir M, Meyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Grafindo Persada, 1995. Abdulsyani, Sosioogi Skematika, Teori Dan Terapan Jakarta: Bumi Aksara,1994. Bisri, Uun dan Anim Lukman, Bahan Galian Industri Batu dan Pasir, Jakarta:
Dirjen Pertambangan Umum Pusat Pengembangan Teknologi Mineral, 1992.
Bugin Burhan, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Surabaya: Airlangga,
2001. Basrowi, “Analisi Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikam Masyarakat
Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur”, Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, Volume 7 Nomer 1 , April 2010. Hlm. 62.
Bunyamin Naftuh, Dan Yadi Rusyadi, Penentuan Belajar Sosiologi 2 Berdasarkan Kurikulum SMU 1994 Untuk SMU Kelas III Caturwulan 1,2, dan 3, (Bandung: Ganeca Exact Bandung Anggota IKAPI 1996). Hlm.135. El Rais, Heppy. Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Ghony Djunaidi, M dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014. Http://organisasi.org/pengertian sumber daya alam dan pembagian macam
jenisnya biologi. Tanggal 10 maret 2019. Jam 08:20 wita Http://www.depsos.go.id/ diakses pada tanggal 1 April 2019. Jam 08:20 wita https://www.hestanto.web.id diakses tanggal 15 september 2019 jam 8: 43 Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Unita Oktober 2017, hlm.8. Kartoredjo, Kamus Baru Kontemporel, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014. Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Cet-1, Jakarta Kencana Perdana Media
Group,2013. KBBI Online. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(http://www.depsos.go.id/diakses pada tanggal 1 april 2019. Jam 08:10 wita.
85
Muslim Aziz, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat, Yogyakarta: Samudra Biru, 2012.
Nugroho, Iwan dan Rokhmin Dahuri, Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi,
Sosial dan Lingkungan, Jakarta: LP3ES, 2012 Ed. Rev., cet.2. Narbuko, Cholid dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2014. Noor Juliansah, Metodologi Penelitian Sekripsi Tesis, Disertai Karya Ilmiah,
Jakarta: Kencana Perdana Media Gerup, 2011. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009, Hlm. 173. Putong, Iskandar, Pengantar Mikro dan Makro, Jakarta: Sinar Grafika, 2012. Paton Quinn Michael, Metode Evaluasi Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009 Soekanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rjawali Pers, 2010. Samadi, Geografi 2 SMA Kelas XI Jak arta: 2006. Sumarwoto, Otto. Analisis Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
Universitiy Press, 1990. Soediyono, Pengantar Analisis Pendapatan Nasional, Yogyakarta: Liberty, 1992. Salim HS, Hukum Pertambangan Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005. Silalahi Ulber, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Rafika Aditama, 2009. Siregar Sofian, Statistik Parametrik untuk-untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
Bumi Aksara, 2014. Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri, Yogyakarta: Gadjah Mada Universitiy
Press, 1999. Sumardjono, Maria S.W, dkk, Pengaturan Sumber Daya Alam Di Indonesia
Antara Yang Tersurat dan Yang Tersirat, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada BekerjaSama dengan Gadjah Mada University Press, 2011.
86
Satrina, Dampak Pertambangan Nikel Pt. Bintang Delapan Mineral Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali, Sekripsi: Universitas Tadulako.
Tim Reduksi Pustaka Yustisia, Kumpulan Peraturan Pemerintah 2010 Tentang
Pertambangan, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010. Tri Pradanang, Studi Eksplorasi Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Wisata
Ngalinggo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprog, Sekripsi Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.
87
88
Table 2.9 Daftar nama-nama responden di Desa Madayin Kecamatan Sambelia
Kabupaten Lombok Timur.
No Nama Umur Jenis kelami
n
Alamat Pekerjaan No HP Jika ada
1 Hasanudin 25 L Madayin Sebagi penambang
pasir
087733559478
2 Saepudin 27 L Madyain Sebagi penambang
pasir
081703755249
3 Supanadi 26 L Madayin Sebagai penambang
pasir
087765040242
4 Marzuki 45 L Mekarsari Sebagai penambang
pasir
085964190336
5 Samsudin 20 L presban Sebagai penambang
pasir
087844168090
6 Husniati 40 P Proyek Sebagai ibu rumah tangga
087864013380
7 Rasiyon Muhammad
39 L Proyek Sebagai penambang
pasir
087724400714
8 Hendrawadi
25 L Beburung Sebagai penambang
pasir
087762227023
9 Safii 40 L Madayin Sebagai penambang
pasir
085205654297
10 Munasir 45 L Mekarsari Sebagai penambang
pasir
085961440481
11 Jahuri 50 L Beburung Sebagai penambang
pasir
-
12 Mustianah 35 P Ketapang Sebagai ibu rumah tangga
-
13 Siswandi 20 L Gubuk baru
Sebagai penambang
pasir
087844168074
89
14 I. cemur 50 P Gubuk baru
Sebagai ibuk rumah
tangga
087851752576
15 Sahram 43 L Lendang madang
Sebagai penambang
pasir
085961418709
16 Sene Judin 33 L Ketapang Sebagai penambang
pasir
-
90
PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 1: pedoman wawancara
A. Pedoman wawancara untuk kepala Desa Madayin
1. Bagaimana perijinan pertambangan pasir apakah sudah mempunyai izin
dari pemerintah?
2. Dimana lokasi penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat?
3. Bagaimana kondisi atau tingkat perekonomian masyarakat Desa Madayin
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pertambangan kehususnya
keluarga penambangan?
4. Bagaimana kondisi sosial masyarakat Desa Madayin?
B. Pedoman wawancara untuk kepala dusun
1. Bagaimana gambaran umum kondisi ekonomi para penambangan pasir di
Desa Madayin?
2. Bagaimana perjanjian penambang pasir di Desa Madayin?
3. Sejak berapa lama orang disini melakukan kegiatan penambangan pasir?
C. Pedoman wawancara untuk keluarga penambang
1. Apakah aktivitas penambangan pasir pembawa dampak bagi ibu/bapak?
2. Apakah anda memeiliki fasilitas rumah yang lengkap, contoh montor dan
rumah?
3. Berapakah pendapatan yang anda peroleh dari kegiatan penambangan
pasir sebelum dan sesudah adanya kegiatan penambang pasir setiap
harinya?
91
4. Apakah pendapatan yang anda peroleh sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari keluarga?
5. Sampai jenjang berapa pendidian para penambang pasir di Desa
Madayin?
92
Lampiran 2: pedoman observasi
1. Mengamati aktifitas penambang pasir sebagai roses ekonomi suatu
masyarakat
a. Sarana dan prasarana kegiatan penambangan pasir
b. Proses kegiatan penambangan pasir di Desa Madayin
2. Mengamati dampak kegiatan penambang pasir bagi masyarakat
a. Intraksi sosial masyarakat dalam proses penambangan pasir
b. Kerja sama antara penambang pasir dan proses penambangan pasir
c. Kondisi sosial ekonomi keluarga penambang
d. Kondisi tempat tinggal penambang pasir
3. Mengamati aktifitas proses penambangan sebagai proses ekonomi
masyarakat
a. Tahap dan proses kegiatan penambangan di Desa Madayin
b. Saran dan prasarana kegiatan penambangan pasir
4. Mengamati dampak kegiatan penambangan pasir bagi masyarakat
1. Intraksi social dalam proses penambangan
2. Kondisi ekonomi keluarga penambang pasir
3. Kondisi rumah penambang pasir
93
Lampran ke 3: Penelusuran dokumentasi
1. Melalui arsif tertulis
a. Profil Desa Madayin meliputi data sosial, ekonomi, budaya,
kependudukan dan mata pencaharian
2. Melalui poto
a. Sarana dan prasarana kegiatan penambangan pasir di Desa
Madayin
b. Kegiatan sosial yang berupa kerja sama dan intraksi sosial antara
penambangan pasir.
c. Kondisi ekonomi penambangan pasir.
d. Tempak kegiatan penambangan pasir di Desa Madayin.
94
Gambar 1
Kegiatan waraga masyarakat tolong menolong saat acara 9 hari orang yang meninggal atau yang disebut dengan begawe nyiwak
Kegiatan warga bantu-membantu ketika warga yang terkena musibah kematian
95
Kegiatan ibu-ibuk menghadiri acara begawe nyiwak dan bantu-membantu
Gambar 2
Kegiatan warga menghadiri acara pernikahan tetangganya dan bantu membantu dalam segala kegiatan yang diperlukan
Menghadiri acara pernikahan warganya yang dilaksanakan di masjid
96
Gambar 3 Kegiatan gotong royong dimasjid
Gotong royong dalam memperbaiki masjid
97
Gambar 4
poto bersama bapak Kepala Desa dan Stap-stap Desa
Gambar 5
Proses pemindahan pasir ke dalam truk
Gambar 6
Poto bersama dengan para penambang pasir
98
Gambar 7 Proses pengakutan
Gambar 8
Suasana sungai Embulan tempat penambangan pasir
Gambar 9
Kondisi rumah Hasanudin yang pertama sebelum dibukanya kegiatan penambangan pasir (1)
99
Kondisi rumah Safii yang pertama sebelum adanya pertambangan pasir (2)
Kondisi rumah Samsudin yang peertama sebelum adanya kegiatan penambangan
pasir (3)
Gambar 10
Kondisi rumah Hasanudin yang kedua setelah adanya pertambangan pasir (1)
100
Kondisi rumah Safii yang kedua sesudah adanya kegiatan pertambangan pasir (2)
Kondis rumah Samsudin yang kedua setelah adanya kegiatan suatu penambangan
pasir (3)
104
105
106