SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA …repository.stieykpn.ac.id/369/1/RINGKASAN...

29
i ANALISIS EFEKTIVITAS, KONTRIBUSI, TAX EFFORT, DAN ELASTISITAS PAJAK PENGAMBILAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KLATEN (STUDI KASUS PAJAK PENGAMBILAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008-2013) RINGKASAN SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta Disusun oleh : DONANDIKA DIAH AYU WISUDAWATI 31.14.27522 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2016

Transcript of SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA …repository.stieykpn.ac.id/369/1/RINGKASAN...

i

ANALISIS EFEKTIVITAS, KONTRIBUSI, TAX EFFORT, DAN

ELASTISITAS PAJAK PENGAMBILAN BAHAN GALIAN

GOLONGAN C TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) KABUPATEN KLATEN

(STUDI KASUS PAJAK PENGAMBILAN BAHAN GALIAN

GOLONGAN C KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008-2013)

RINGKASAN SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta

Disusun oleh :

DONANDIKA DIAH AYU WISUDAWATI

31.14.27522

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2016

ii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

efektivitas, kontribusi, kemampuan membayar pajak, tingkat kepekaan, dan

signifikansi pengaruh Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten.

Sampel penelitian yang digunakan yaitu penerimaan Pajak Daerah dari

sektor Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Klaten dari tahun

2008-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang

diperoleh dari Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

dan Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten. Analisis data yang digunakan

yaitu analisis kualitatif dan regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C terhadap PAD Kabupaten Klaten dalam

kategori sangat efektif. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C juga

mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan penerimaan

PAD Kabupaten Klaten. Namun, upaya pemerintah daerah Kabupaten Klaten

dalam menggali sumber pendapatan dari sektor Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C kurang maksimal sehingga penerimaan pajak daerah dari sektor Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C masih kecil. Sedangkan, dilihat dari

tingkat kepekaan penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

terhadap perubahan PDRB dalam kategori elastis.

Kata kunci: Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, PAD, PDRB,

Efektifitas, Kontribusi, Signifikansi, Tax Effort, Elastisitas.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pemerintah daerah berdasar atas asas desentralisai diberi kewenangan

untuk mengurus rumah tangganya sendiri terutama dalam penggunaan sumber-

sumber keuangan yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan. Sumber-sumber

penerimaan daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah terdiri dari

pendapatan asli daerah, transfer pemerintah pusat, transfer pemerintah provinsi

dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang diperoleh

daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah, yang bersumber dari pajak

daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan

lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Salah satu komponen PAD yang

memberikan peranan penting dalam meningkatkan penerimaan daerah yaitu pajak

daerah.

Pajak daerah dari sektor Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

merupakan salah satu komponen pajak daerah yang dipungut atas kegiatan

pengambilan dari sumber alam di dalam dan atau di permukaan bumi untuk

dimanfaatkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Penerimaan

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Klaten dari tahun

2008-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

2

Tabel 1.1. Target dan Realisai Penerimaan Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

No Tahun Target PBGGC Realisasi PBGGC

1 2008 747.000.000 846.347.000

2 2009 1.729.500.000 1.845.163.250

3 2010 2.000.000.000 1.693.779.500

4 2011 1.252.000.000 1.880.895.500

5 2012 1.152.000.000 1.494.104.000

6 2013 1.152.000.000 1.778.362.850

Sumber: DPPKAD Kab.Klaten, Maret 2016

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkakn hasil yang

bermacam-macam mengenai kontribusi Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Zega (2009) menyimpulkan

bahwa tingkat efektivitas Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C terhadap

PAD dalam kategori tidak efektif dengan rata-rata 47.83% per tahun. Sedangkan

Samsidar (2005) menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas Pajak Pengambilan

Bahan Galian Golongan C terhadap PAD dalam kategori cukup efektif dengan

rata-rata 81.46% per tahun. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya, masih

terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pajak

Menurut Pasal 1 ayat 1 UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah

disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah "kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

2.1.1. Sumber Penerimaan Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Derah menetapkan bahwa

penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan

daerah dan pembiayaan daerah yang bersumber dari 3 (tiga) kelompok, yaitu:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a. Pajak daerah

b. Retribusi daerah

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain PAD yang sah

2. Dana perimbangan

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

4

2.1.2. Pajak Daerah

Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah

dan Retribusi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2009 pada pasal 1 (satu), Pajak Daerah merupakan iuran wajib yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Pemerintah Daerah tanpa imbalan

langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah terbagi menjadi dua yaitu:

a. Pajak provinsi

1. Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air

2. Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air

3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

4. Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air

permukaan

b. Pajak kabupaten/kota

1. Pajak Hotel

2. Pajak restoran

3. Pajak hiburan

4. Pajak reklame

5. Pajak penerangan jalan

6. Pajak pengambilan bahan galian golongan C

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

5

7. Pajak parkir

2.1.3. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001

Tentang Pajak Daerah, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah

pajak atas kegiatan pengambilan bahan galian golongan C dari sumber alam yang

ada di dalam dan atau di permukaan bumi untuk dimanfaatkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Subjek dari pajak pengambilan bahan galian golongan C ini adalah orang

pribadi atau badan yang mengambil bahan galian golongan C. Sementara, wajib

pajak pengambilan bahan galian golongan C adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan pengambilan bahan galian golongan C.

Dasar pengenaan pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah

nilai jual hasil pengambilan bahan galian golongan C. Nilai jual Pengambilan

Bahan Galian Golongan C dihitung dengan cara mengalikan volume hasil

pengambilan dengan nilai pasar atau harga standar masing-masing jenis bahan

galian golongan C. Nilai pasar adalah nilai rata-rata yang berlaku di lokasi

setempat di wilayah daerah yang bersangkutan. Tarif pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C ditetapkan paling tinggi 25% (dua puluh persen) sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal (3) ayat (1) huruf (j).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu

menguraikan dan memperhatikan hasil data yang diperoleh untuk dijabarkan

berdasarkan keterangan yang diperoleh dari teori. Penelitian ini dilakukan di

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, yang beralamat Jl. Pemuda

No.294, Klaten. Seluruh bahan galian diambil dari daerah Kali Woro yang ada di

daerah sekitar lereng Merapi. Jenis bahan galian paling banyak diekploitasi

berupa pasir, batu kerikil/batu pecah mesin, pasir batu (sirtu), dan batu.

3.2. Jenis dan sumber data penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi

penambanagan dan wawancara. Hasil wawancara didapat dari wawancara secara

langsung dengan pihak Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Klaten. Data sekunder merupakan

data yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah Kabupaten

Klaten dan dinas-dinas terkait, serta buku, artikel-artikel yang berhubungan

dengan keuangan dan pendapatan daerah.

Data yang digunakan meliputi data laporan penerimaan PAD tahun 2008-

2013 yaitu rekapitulasi target dan realisasi penerimaan PAD Kabupaten Klaten,

laporan penerimaan pajak daerah tahun 2008-2013 yaitu rekapitulasi target dan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

7

realisasi penerimaan pajak daerah Kabupaten Klaten, laporan penerimaan PAD

tahun 2008-2013 yaitu rekapitulasi target dan realisasi penerimaan Pajak

Pengambikan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Klaten, dan data Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2008-2013.

3.3. Obyek Penelitian

Objek penelitian ini adalah bahan galian golongan C yang ada di

Kabupaten Klaten tahun 2008-2013.

3.4. Metode Analisis

Metode analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan data-

data, menganalisis data dan kemudian mengintepretasikan hasilnya. Adapun

metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.4.1. Analisis Efektivitas Pajak

Analisis efektivitas pajak menggambarkan kemampuan pemerintah daerah

dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan dibandingkan

dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah (Halim, 2002).

Efektifitas pajak dapat dihitung dengan menggunakan rumus pengukuran

efektifitas sebagai berikut:

Efektivitas = Realisasi Pajak Bahan Galian Golongan C

Target Pajak Bahan Galian Golongan C× 100%

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

8

Tingkat efektifitas dapat digolongan kedalam beberapa kategori, yaitu:

>100% Sangat efektif

90% - 100% Efektif

80% - 90% Cukup efektif

60% - 80% Kurang efektif

<50% Tidak efektif

Sumber: Mahmudi (2011)

3.4.2. Analisis Kontribusi

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

dari penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C terhadap

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Klaten. Rumus yang digunakan:

Keterangan:

Pn: Kontribusi penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Qy: Jumlah penerimaan PAD

Qx: Jumlah penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

N: Tahun.

Terdapat kriteria kontribusi yang digunakan dalam menilai kontribusi

Pajak Bahan Galian Golongan C terhadap PAD sebagai berikut:

Pn = Qxn

Qyn× 100%

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

9

Persentase Tingkat Kontribusi

≥5% Sangat baik

4%-4.9% Baik

3%-3.9% Sedang

2%-2.9% Cukup

1%-1.9% Kurang

0%-0.9% Sangat Kurang

Sumber: Halim (2004:163) dalam Dhyni Inka

3.4.3. Analisis Regresi Sederhana

Suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat”. Jika melibatkan satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y),

maka dapat dirumuskan:

Keterangan:

Y: variabel dependen

X: variabel independen

a: konstanta

b: koefisien regresi

3.4.4. Analisis Tax Effort

Rasio antara penerimaan pajak dengan kapasitas atau kemampuan untuk

membayar pajak di suatu daerah. Salah satu indikator yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan membayar pajak masyarakat adalah PDRB, dengan

rumus:

Y = 𝑎 + 𝑏𝑥

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

10

Kriteria yang digunakan dalam analisis ini yaitu nilai Tax Effort yang diperoleh

berkisar 0-1.

3.4.5. Analisis Elastisitas Pajak

Analisis elastisitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan

perubahan suatu jenis penerimaan jika terjadi perubahan pada jumlah PDRB”.

Dengan rumus:

4.

Kriteria tingkat elastisitas perubahan realisasi Pajak Pengambilan Bahan Galian

Gologan C terhadap perubahan PDRB sebagai berikut:

Koefisien Elastisitas Kriteria

E>1 Elastis

E=1 Elastis Uniter

E<1 Inelastis

Sumber: Halim (2004:96)

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 𝑅𝑒𝑔𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 (𝑃𝐷𝑅𝐵)× 100%

𝐸 𝑃𝐷𝑅𝐵 =∆ 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶

∆ 𝑃𝐷𝑅𝐵× 100%

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

11

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Laju Pertumbuhan PAD

Dari keseluruhan penerimaan PAD, komponen penerimaan terbesar

berasal dari sektor lain-lain PAD yang sah yang selanjutnya dari sektor pajak

daerah, seperti pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

(ribuan rupiah)

Tahun

Anggaran

Pajak

Daerah

Retribusi

Daerah

Bagian Laba

BUMD

Lain-lain

PAD yang

sah

Total

2008 17.846.357.387 10.624.879.516 3.165.071.598 21.447.081.063 53.083.389.564

2009 20.174.756.791 11.040.999.097 4.101.082.943 19.157.145.185 54.473.984.016

2010 19.549.880.442 13.328.281.745 3.248.312.124 17.589.109.904 53.715.584.215

2011 30.546.480.102 15.602.388.262 3.796.358.337 24.695.520.432 74.640.747.133

2012 30.472.348.079 19.813.288.343 4.058.529.690 31.019.182.028 85.363.348.140

2013 52.818.646.651 21.631.992.941 5.586.865.621 35.416.656.740 115.454.161.953

Sumber: DPKAD Kabupaten Klaten (data diolah)

Setiap tahun PAD Kabupaten Klaten tidak selalu mengalami peningkatan.

Penerimaan PAD tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp115.454.161.953,- dan

terendah pada tahun 2008 sebesar Rp53.083.389.564,-. Pertumbuhan PAD

tertinggi pada tahun 2011 sebesar 0,399%, diikuti tahun 2013 sebesar 0,353%,

selanjutnya tahun 2012 sebesar 0,144%, diikuti tahun 2009 sebesar 0,026% dan

yang terendah tahun 2010 sebesar (0,014%).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

12

4.2. Laju Pertumbuhan Pajak Daerah

Pajak daerah Kabupaten Klaten terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran,

Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak MBLB, Pajak Air

Bawah Tanah, Pajak Parkir, Pajak PBB, Pajak BPHTB, dan Pajak Sarang Burung

Walet. Pertumbuhan penerimaan pajak di setiap sektornya setiap tahunnya

berbeda. Laju pertumbuhan pajak daerah Kabupaten Klaten tahun 2008-2013

dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Pertumbuhan Realisasi dan Target Penerimaan Pajak Daerah

Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

Tahun Target Pajak

Daerah

Realisasi

Pajak

Daerah

Persentase

realisasi dari

target (%)

Pertumbuhan

dari realisasi

(Rp)

Persentase

pertumbuhan

dari realisasi

(%)

2008 15.977.000.000 17.846.357.387 111,70 - -

2009 20.464.500.000 20.174.756.791 98,58 2.328.399.404 13,05

2010 22.310.059.585 19.549.880.442 87,63 (624.876.349) (3,10)

2011 25.467.000.000 30.546.480.102 119,95 10.996.599.660 56,25

2012 26.525.000.000 30.472.348.079 114,88 (74.132.023) (0,24)

2013 35.525.000.000 52.818.646.651 148,68 22.346.298.572 73,33

Rata-rata 25.593.685.344 94,95 5.828.714.877 23,21

Sumber: DPKAD Kabupaten Klaten tahun 2008-2013 (data diolah)

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa realisasi penerimaan pajak daerah dari

tahun 2008 sampai 2013 tidak semua mengalami peningkatan. Pada tahun 2008,

realisasi pajak daerah Kabupaten Klaten telah mencapai target. Realisasi pajak

daerah tahun 2008 sebesar Rp17.846.357.387,- sedangkan target tahun 2008

sebesar Rp15.977.000000,-. Namun pada tahun 2009, realisasi pajak daerah

belum melampaui target. Realisasi pajak daerah tahun 2009 sebesar

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

13

Rp20.174.756.791,- sedangkan target tahun 2009 sebesar Rp20.464.500.000,-

atau sebesar 98,58% dari target. Di tahun 2010, realisasi pajak daerah mengalami

penurunan dibanding dengan realisasi pajak daerah tahun 2009 menjadi 87,63%.

Hal ini disebabkan karena komponen sektor pajak daerah secara keseluruhan

mengalami penurunan. Mulai tahun 2011 realisasi pajak daerah Kabupaten Klaten

mengalami peningkatan dan telah melampaui target. Tahun 2011 realisasi pajak

daerah dari targetnya sebesar 119,95%, tahun 2012 realisasi pajak daerah dari

targetnya sebesar 114,88%. Pada tahun 2013, realisasi pajak daerah mengalami

peningkatan yang sangat besar dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar

Rp30.472.348.079,- menjadi Rp52.818.646.65,- atau sebesar 148,68% dari

tergetnya. Secara keseluruhan, realisasi pajak daerah tertinggi terjadi di tahun

2013 sebesar 148,68%, sedangkan terendah terjadi di tahun 2010 sebesar 87,63%.

Tahun 2013, dari target pajak daerah sebesar Rp35.525.000.000,- tercapai

realisasi sebesar Rp52.818.646.651,-.

4.3.Laju Pertumbuhan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Target dan realisasi penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C merupakan data yang akan bersangkutan dengan seluruh analisis

yang akan dilakukan peneliti. Laju pertumbuhan realisasi dan target Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Klaten dapat dilihat pada

Tabel 4.3.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

14

Tabel 4.3. Pertumbuhan Realisasi dan Target Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

Tahun

Target Pajak

Pengambilan

Bahan

Galian

Golongan C

Realisasi

Pajak

Pengambilan

Bahan

Galian

Golongan C

Persentase

realisasi dari

target (%)

Pertumbuhan

dari realisasi

(Rp)

Persentase

pertumbuhan

dari realisasi

(%)

2008 747.000.000 846.347.000 113,30 - -

2009 1.729.500.000 1.845.163.250 106,69 998.816.250 118,01

2010 2.000.000.000 1.693.779.500 84,69 (151.383.750) (8,20)

2011 1.252.000.000 1.880.895.500 150,23 187.116.000 11,05

2012 1.152.000.000 1.494.104.000 129,70 (386.791.500) (20,56)

2013 1.152.000.000 1.778.362.850 154,37 284.258.850 19,03

Rata-rata 1.448.717.517 104,28 155.335.975 19,89

Sumber: DPKAD Kabupaten Klaten

Berdasar Tabel 4.3. realisasi penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C di Kabupaten Klaten tahun 2008-2013 tidak selalu melampaui target

yaitu di tahun 2010. Tahun 2010 realisasi penerimaan Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C hanya sebesar Rp1.693.779.500,- sedangkan target yang

dianggarkan sebesar Rp2.000.000.000,-. Hal ini terjadi karena di tahun 2010

terjadi bencana alam meletusnya Gunung Merapi yang menyebabkan aktivitas

penambangan untuk sementara waktu berhenti dan berakibat pada penerimaan

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C menurun. Sedangkan pada tahun

2011 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C mengalami peningkatan yang

sangat signifikan dari Rp1.693.779.500,- menjadi Rp1.880.895.000,-

Persentase pertumbuhan dari realisasi Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C tertinggi terjadi di tahun 2009 sebesar 118,01%, selanjutnya tahun

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

15

2013 sebesar 19,03%, lalu tahun 2011 sebesar 11,05%, yang selanjutnya tahun

2010 sebesar (8,20%) dan yang terendah di tahun 2012 sebesar (20,56%).

4.4.Analisis Efektivitas Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Analisis efektivitas dihitung berdasarkan realisasi dari Pajak Pengambilan

Bahan Galian Golongan C terhadap potensi Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C. Untuk menghitung efektivitas Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menggambarkan perhitungan

efektivitas penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kabupaten

Klaten.

Tabel 4.4. Tingkat Efektivitas Penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

Tahun

Target

Pajak

Pengambilan

Bahan

Galian

Golongan C

Realisasi

Pajak

Pengambilan

Bahan

Galian

Golongan C

Tingkat Efektivitas

(%) Keterangan

2008 747.000.000 846.347.000 113,30% Sangat Efektif

2009 1.729.500.000 1.845.163.250 106,69% Sangat Efektif

2010 2.000.000.000 1.693.779.500 84,69% Cukup Efektif

2011 1.252.000.000 1.880.895.500 150,23% Sangat Efektif

2012 1.152.000.000 1.494.104.000 129,70% Sangat Efektif

2013 1.152.000.000 1.778.362.850 154,37% Sangat Efektif

Rata-rata 1.589.775.350 123,16% Sangat Efektif

Sumber: DPKAD Kabupaten Klaten (data diolah

Berdasar Tabel 4.4. menunjukkan rata-rata tingkat efektivitas penerimaan Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Klaten dari selama 6 tahun

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

16

sebesar 123,16% dalam kategori sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja pemerintah daerah Kabupaten Klaten berhasil dalam mencapai tujuannya.

4.5.Analisis Kontribusi Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Analisis kontribusi yang dilakukan digunakan untuk mengetahui

kontribusi Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Klaten tahun 2008-2013. Untuk mengetahui kontribusi

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C terhadap PAD Kabupaten Klaten

dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Analisis Kontribusi Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Terhadap PAD Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

Tahun

Realisasi Pajak

Pengambilan

Bahan Galian

Golongan C

Pendapatan Asli Daerah (Rp)

Kontribusi (%)

Keterangan

2008 846.347.000 17.846.357.387 4,74% Baik

2009 1.845.163.250 20.174.756.791 9,15% Sangat Baik

2010 1.693.779.500 53.715.584.215 3,15% Sedang

2011 1.880.895.500 74.640.747.133 2,52% Cukup

2012 1.494.104.000 85.363.348.140 1,75% Kurang

2013 1.778.362.850 115.454.161.953 1,54% Kurang

Rata-rata 1.589.775.350 61.199.159.270 3,81% Sedang

Sumber: DPKAD Kabupaten Klaten (data diolah)

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa realisasi Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C terhadap penerimaan PAD dari tahun 2008-2013 dalam

kategori sedang dengan rata-rata sebesar 3,81%.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

17

4.6.Analisis Regresi Sederhana

Pengaruh signifikansi antara variabel dependen dengan variabel

independen dapat dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Metode

analisis ini, variabel independen yang digunakan yaitu Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C (PGGC) Kabupaten Klaten tahun 2008-2013 sedangkan

variabel dependennya yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klaten

tahun 2008-2013. Analisis regresi ini dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Analisis Regresi Linier Sederhana

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Beta B Std. Error

1 (Constant) 5181659745,639 11,030 ,000

PGGC 7,260 ,289 2,525 ,014

Sumber: data diolah

Melalui perhitungan seperti pada Tabel 4.8 di dapat persamaan model linier

sebagai berikut:

PAD = 5181+7,26 PGGC

Nilai konstanta sebesar 5181 menunjukkan bahwa pada saat variabel

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C dalam keadaan konstan, maka

besarnya PAD di Kabupaten Klaten sebesar 5181. Sedangkan nilai 7,26 artinya

apabila terjadi kenaikan variabel Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan PAD sebesar 7,26.

Secara parsial melalui uji t statistik, diperoleh t hitung sebesar 2,525

sedangkan t tabel diperoleh sebesar 1,994 dengan df = 70. Artinya, t hitung>t

tabel yaitu 2,525>1,994. Sedangkan apabila dilihat dari nilai signifikansinya, hasil

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

18

yang diperoleh sebesar 0,014<0.05. Dengan nilai koefisien dan t hitung positif dan

hasil signifikansi kurang dari 0,05, maka berarti Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C berpengaruh signifikan terhadap PAD.

4.7. Analisis Tax Effort

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui upaya pemerintah dalam

meningkatkan penerimaan daerah melalui sektor pajak terutama Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C. Untuk melihat upaya Pajak Pengambilan

Bahan Galian Golongan C Kabupaten Klaten dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.7. Upaya Pajak (Tax Effort) Penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C Kabupaten Klaten tahun 2008-2013

Tahun

Realisasi Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C

(Rp)

PDRB ADHK 2000 (jutaan

rupiah)

Tax Effort (%)

2008 846.347.000 4.567.200,96 0,019%

2009 1.845.163.250 4.761.018,67 0,039%

2010 1.693.779.500 4.843.247,26 0,035%

2011 1.880.895.500 4.938.050,65 0,038%

2012 1.494.104.000 5.211.757,15 0,029%

2013 1.778.362.850 5.513.307,86 0,032%

Rata-rata 1.589.775.350 4.972.430 0,032%

Sumber: DPKAD dan BPS Kabupaten Klaten (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7. menunjukkan bahwa upaya pajak (Tax Effort) di

Kabupaten Klaten dari tahun 2008-2013 masih rendah. . Upaya pajak tahun 2008

sebesar 0,019% dan mengalami peningkatan di tahun 2009 yaitu menjadi sebesar

0,039%. Namun, di tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 0,035% dan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

19

mengalami peningkatan di tahun 2011 menjadi 0,038%. Selanjutnya di tahun

2012 mengalami penurunan kembali yaitu menjadi 0,029% dan naik kembali

menjadi 0,032% di tahun 2013. Melalui perhitungan upaya pajak (Tax Effort)

rata-rata dari tahun 2008-2013 sebesar 0,032% per tahun.

4.8. Analisis Elastisistas PDRB

Analisis elastisitas PDRB digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan

perubahan suatu jenis penerimaan jika terjadi perubahan pada jumlah PDRB.

Hasil analisis elastisitas Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kabupaten

Klaten tahun 2008-2013 dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Analisis Elastisitas PDRB per Kapita Kabupaten Klaten terhadap Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C Kabupaten Klaten Tahun 2008-2013

Tahun

Realisasi Pajak

Pengambilan Bahan Galian Golongan C

(Rp)

Pertumbuhan (%)

PDRB Per Kapita ADHK

(Rp)

Pertumbuhan (%)

Elastisitas (%)

2008 846.347.000 - 3.516.704,93 - -

2009 1.845.163.250 118,01 4.213.566,79 19,82 5,96

2010 1.693.779.500 (8,20) 3.710.211,70 (11,95) 0,69

2011 1.880.895.500 11,05 3.774.209,11 1,72 6,40

2012 1.494.104.000 (20,56) 3.971.195,42 5,22 (3,94)

2013 1.778.362.850 19,03 4.190.820,33 5,53 3,44

Rata-rata 1.589.775.350 19,89 3.896.118 3,39 2,09

Sumber: DPKAD Kabupaten Klaten (data diolah)

Tabel 4.8. menunjukkan bahwa rata-rata elastisitas PDRB per kapita terhadap

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C tahun 2008-2013 sebesar 2,09

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

20

artinya selama 6 tahun apabila PDRB perkapita naik sebesar 1% akan

mengakibatkan peningkatan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

sebesar 2,09 yang berarti elastis karena E>1.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

21

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan di atas,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Realisasi Pajak Daerah dari tahun 2008-2013 tidak semua mengalami

peningkatan. Rata-rata Pajak Daerah dari tahun 2008-2013 sebesar

Rp25.593.685.344,-. Pencapaian realisasi tertinggi terjadi pada tahun 2013

sebesar Rp52.818.646.651,-. Rata-rata pertumbuhan realisasi Pajak Daerah

terhadap target sekitar 23,21% per tahun. Hal ini menunjukkan

kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam

mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan daerah yang telah

dicapai dari periode ke periode berikutnya sebesar 23,21% (tidak berhasil).

2. Realisasi Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C selama 6 tahun

dari tahun 2008-2013 tidak semua mengalami peningkatan. Di tahun 2010

realisasi Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C mengalami

penurunan menjadi Rp1.693.779.500,- dan mengalami kenaikan kembali

di tahun 2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi

Rp1.494.104.00,- dari Rp1.880.895.500,-. Rata-rata Pajak Pengambilan

Bahan Galian Golongan C tahun 2008-2013 sebesar Rp1.448.717.517,-.

Pencapaian realisasi tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar

Rp1.880.895.500,-. Rata-rata pertumbuhan realisasi Pajak Pengambilan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

22

Bahan Galian Golongan C terhadap target sekitar 19,89% per tahun. Hal

ini menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam

mempertahankan dan meningkatkan penerimaan Pajak Pengambilan

Bahan Galian Golongan C yang telah dicapai dari periode ke periode

berikutnya hanya sebesar 19,89% (tidak berhasil).

3. Pemungutan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C di Kabupaten

Klaten selama kurun waktu 6 tahun berdasarkan perbandingan realisasi

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C dengan target yang

ditetapkan rata-rata sebesar 123,16% yang berarti sangat efektif. Hal ini

menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten mampu

merealisasikan pencapaian target Pajak Pengambilan Bahan Galian

Golongan C yang telah direncakan.

4. Perhitungan tingkat kontribusi pemungutan Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C di Kabupaten Klaten dari tahun 2008-2013 rata-rata

sebesar 3,81% yang berarti berkontribusi. Hal ini menunjukkan bahwa

penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C berkontribusi

dalam penerimaan PAD di Kabupaten Klaten sebesar 3,81%.

5. Hasil perhitungan secara statistik melalui analisis regresi sederhana,

signifikansi sebesar 0.0114<0.05, signifikan. Dilihat dari uji t, diperoleh t

hitung sebesar 2,525 sedangkan t tabel sebesar 1.994 yang berarti t

hitung>t tabel, 2,525>1.994. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi

penerimaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan PAD Kabupaten Klaten.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

23

6. Rata-rata upaya pajak selama 6 tahun sebesar 0,032% artinya upaya

pemerintah dalam mengumpulkan dananya melalui Pajak Pengambilan

Bahan Galian Golongan C masih rendah dan perlu di tingkatkan lagi.

7. PDRB per kapita terhadap Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

tahun 2008-2013 rata-rata sebesar 2,09 per tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa setiap ada perubahan PDRB per kapita sebesar 1% akan

mengakibatkan perubahan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

sebesar 2,09%.

5.2.Saran

Dari kesimpulan tersebut maka dalam rangka meningkatkan penerimaan

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Klaten disarankan

hal-hal sebagai berikut:

Bagi peneliti selanjutnya:

1. Peneliti selanjutnya perlu menambahkan tahun penelitian misalnya

selama 10 tahun agar dapat mengetahui tren laju pertumbuhan

penerimaan pajak daerah.

2. Peneliti selanjutnya juga perlu menambahkan variabel independen

lain misalnya penerimaan pajaknya secara keseluruhan tidak hanya

dari sektor Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C saja.

Bagi pemerintah daerah Kabupaten Klaten:

3. Dalam menentukan target sebaiknya lebih disesuaikan dengan

potensi yang sesungguhnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

24

4. Untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor pajak

hendaknya melakukan sosialisasi mengenai pajak kepada wajib

pajak.

5. Melakukan pengawasan terhadap fiskus yang bertugas dalam

pemungutan pajak agar tidak terjadi kebocoran serta memberikan

sanksi tegas apabila terjadi pelanggaran.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

25

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2008. Klaten Dalam Angka Tahun 2007/2008. BPS

Kabupaten Klaten

Badan Pusat Statistik. 2009. Klaten Dalam Angka Tahun 2009. BPS Kabupaten

Klaten

Badan Pusat Statistik. 2010. Klaten Dalam Angka Tahun 2010. BPS Kabupaten

Klaten

Badan Pusat Statistik. 2011. Klaten Dalam Angka Tahun 2011. BPS Kabupaten

Klaten

Badan Pusat Statistik. 2012. Klaten Dalam Angka Tahun 2012. BPS Kabupaten

Klaten

Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten

2014. BPS Kabupaten Klaten

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat

Inka, Dhyni. 2016. Analisis Pertumbuhan dan Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi

Daerah, dan Lain-Lain PAD Yang Sah Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam

download.portalgaruda.org diakses pada 05 April 2016 pukul 20:20

Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.

Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah

Rochmat. 2001. Kontribusi Bahan Galian Golongan C pada PAD di Provinsi

Maluku. Tesis Universitas Gadjah Mada

Samsidar. 2005. Potensi Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C di Kabupaten Cirebon. Tesis Universitas Gadjah Mada

Sudaryono. 2014. Teori dan Aplikasi dalam Statistik. Yogyakarta: Andi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

26

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Syafar. 2002. Potensi, Efektivitas Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

di Kabupaten Lawu Utara 2000-2001. Tesis Universitas Gadjah Mada

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Waluyo dan Ilyas. 2002. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id