SEJARAH YOMART

8
SEJARAH YOMART Warna hijau berpadu kuning tampak mendominasi fasad minimarket tanpa pintu dan AC itu. Yomart, begitu nama yang terpampang di depan gerai minimarket besutan Grup Yogya (GY) itu. Meski terhitung pemain baru (resmi dibuka pada 22 Agustus 2003), kini telah ada 142 gerai Yomart. Hingga akhir tahun ini, GY malah menargetkan beroperasinya 175 gerai Yomart – yang semuanya berlokasi di Jawa Barat. Menurut Mario Margiono, Dirut Yomart, pengembangan jaringan gerainya dilakukan bekerja sama dengan mitra setempat. “Kami memberi peran sebagai master location franchisee kepada mitra lokal, sehingga mereka punya kekuasaan penuh untuk membuka secara eksklusif di daerah tertentu,” ujar menantu sang pemilik Yogya Department Store ini. Gerai Yomart pertama kali hadir di Ciwastra, Bandung, empat tahun yang lalu. “Yogya mengembangkan minimarket untuk mempertahankan eksistensinya di pasar Ja-Bar,” komentar Sugianto Wibawa, pengamat bisnis ritel. Mario menceritakan, pada awal kehadirannya semua tim GY dikerahkan untuk mengembangkan Yomart. “Semua pembelian disuplai dari Yogya Department Store, tapi terhitung sejak 2006 kami membuat manajemen secara terpisah,” papar Mario sambil menyebutkan bahwa pada mulanya hanya ada 8 gerai Yomart. Menurut Mario yang juga mantan Direktur Pengelola GY, mulanya jaringan minimarket ini menghadapi kendala dalam hal pengadaan barang dan distribusi. Pasalnya, mereka terbiasa mengurus jumlah item yang lebih besar, baik di Yogya Department Store maupun Toserba Griya. Ia menyebutkan di gerai supermarket total barang yang dikelola berkisar 10-12 ribu stock keeping unit (SKU), sedangkan di minimarket hanya sekitar 5 ribu SKU, bahkan cuma 3.500 SKU. Toh, ia mengaku kendala ini sudah bisa teratasi. Kini, ia malah berusaha menawarkan harga kompetitif, dengan slogan: Belanja Dekat dan Hemat. Selain itu sebagai pembeda, Yomart banyak menjajakan merek/produk lokal, misalnya, Sabun Colek Agung dari Tasik.

Transcript of SEJARAH YOMART

Page 1: SEJARAH YOMART

SEJARAH YOMART

Warna hijau berpadu kuning tampak mendominasi fasad minimarket tanpa pintu dan AC itu. Yomart, begitu nama yang terpampang di depan gerai minimarket besutan Grup Yogya (GY) itu. Meski terhitung pemain baru (resmi dibuka pada 22 Agustus 2003), kini telah ada 142 gerai Yomart. Hingga akhir tahun ini, GY malah menargetkan beroperasinya 175 gerai Yomart – yang semuanya berlokasi di Jawa Barat. Menurut Mario Margiono, Dirut Yomart, pengembangan jaringan gerainya dilakukan bekerja sama dengan mitra setempat. “Kami memberi peran sebagai master location franchisee kepada mitra lokal, sehingga mereka punya kekuasaan penuh untuk membuka secara eksklusif di daerah tertentu,” ujar menantu sang pemilik Yogya Department Store ini.

Gerai Yomart pertama kali hadir di Ciwastra, Bandung, empat tahun yang lalu. “Yogya mengembangkan minimarket untuk mempertahankan eksistensinya di pasar Ja-Bar,” komentar Sugianto Wibawa, pengamat bisnis ritel.

Mario menceritakan, pada awal kehadirannya semua tim GY dikerahkan untuk mengembangkan Yomart. “Semua pembelian disuplai dari Yogya Department Store, tapi terhitung sejak 2006 kami membuat manajemen secara terpisah,” papar Mario sambil menyebutkan bahwa pada mulanya hanya ada 8 gerai Yomart.

Menurut Mario yang juga mantan Direktur Pengelola GY, mulanya jaringan minimarket ini menghadapi kendala dalam hal pengadaan barang dan distribusi. Pasalnya, mereka terbiasa mengurus jumlah item yang lebih besar, baik di Yogya Department Store maupun Toserba Griya. Ia menyebutkan di gerai supermarket total barang yang dikelola berkisar 10-12 ribu stock keeping unit (SKU), sedangkan di minimarket hanya sekitar 5 ribu SKU, bahkan cuma 3.500 SKU.

Toh, ia mengaku kendala ini sudah bisa teratasi. Kini, ia malah berusaha menawarkan harga kompetitif, dengan slogan: Belanja Dekat dan Hemat. Selain itu sebagai pembeda, Yomart banyak menjajakan merek/produk lokal, misalnya, Sabun Colek Agung dari Tasik.

Dijelaskan Mario, Yomart menyasar konsumen kelas B-D (menengah-bawah). Awalnya, target pasarnya adalah kalangan perorangan, tapi kini diarahkan pada keluarga, setelah meluncurkan slogan citra (tag line): Yomart Sahabat Keluarga. Upaya ini mulai menampakkan hasil. Jika dulu per orang ditargetkan berbelanja sekitar Rp 18 ribu per transaksi, saat ini rata-rata mencapai Rp 22 ribu. Ke depan, Yomart menargetkan Rp 30 ribu per transaksi. “Sebab, sasaran kami adalah keluarga,” ujar Iman Suparyanto, Executive Officer Pusat Layanan Waralaba Yomart.

Mario mengklaim kinerja Yomart terus meningkat. Menurutnya, setiap

Page 2: SEJARAH YOMART

gerai Yomart mampu mendatangkan 500-600 pengunjung dengan omset rata-rata per gerai sekitar Rp 11 juta per hari. Break even point disebutkan Mario telah dicapai pada 2006. Adapun keuntungannya terus diputar untuk pengembangan gerai.

Toh, Mario mengakui, karena keterbatasan dana, pengembangan Yomart masih terkonsentrasi di Ja-Bar. “Jika solid, kami berencana mengembangkan sayap ke luar Ja-Bar,” kata pria yang tengah mengembangkan lembaga bernama International Franchise Business Management untuk mendukung pengembangan manajemen Yomart.

Sugianto melihat, di Ja-Bar, Yomart masih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. “Karena mereka sudah tahu medan,” katanya. Namun, untuk ekspansi, ia melihat Jakarta masih sulit dimasuki Yomart. “Yang memungkinkan adalah Jawa Tengah, seperti Cilacap dan Purwokerto,” ujarnya.

Setelah pengembangan gerainya cukup berhasil, manajemen Yomart sekarang menawarkan berbagai paket (waralaba) kerja sama. Ada tiga tipe gerai yang ditawarkan yakni gerai seluas 70-90 m2 dengan investasi sekitar Rp 355 juta; gerai seluas 90-120 m2 dengan investasi senilai Rp 408 juta; dan gerai seluas 120-150 m2 dengan investasi Rp 461 juta.

Di samping itu, juga ada tiga bentuk kerja sama yang ditawarkan. Pertama, Waralaba Loka-Usaha. Dalam pola ini mitra membayar fee kemitraan Rp 20 juta selama 7 tahun dan tempat usaha; sedangkan tanggung jawab Yomart melakukan renovasi interior, pengelolaan, dan pengadaan barang, dengan kerja sama bagi hasil. Kedua, Waralaba Swadana, yang mana mitra menyediakan tempat usaha dan dana investasi untuk renovasi nonstruktural, pengadaan peralatan dan perlengkapan toko. Sang mitra dikenai fee waralaba, fee distribusi dan fee administrasi; sedangkan Yomart bertanggung jawab mengelola operasional toko.

Ketiga, Waralaba Wirausaha. Dalam hal ini, sang mitra menyediakan lokasi usaha dan modal untuk renovasi, pengadaan peralatan dan perlengkapan toko. Pengelolaan dilakukan oleh mitra sesuai dengan panduan Yomart, termasuk dalam hal merekrut karyawan. Pada pola ini mitra dikenai fee waralaba, fee distribusi, fee administrasi, dan pembagian laba sesuai dengan jumlah persentase dalam perjanjian.

Ety Mulyati, salah seorang franchisee Yomart, mengaku cukup senang bermitra dengan pihak Yomart. Setelah hampir setahun berjalan, ia mengaku omset minimarket-nya minimum Rp 2 juta per hari, bahkan bisa mencapai Rp 14 juta per hari.

Rupanya tak hanya franchise. Manajemen Yomart yang sekarang telah merangkul 21 franchisee ini juga mengembangkan konsep convenience

Page 3: SEJARAH YOMART

store pada Maret lalu dengan label EC Store. Untuk mengomandani EC Store, Mario menunjuk Juliardi Setiawan yang saat ini sebagai Kepala Divisi Merchandising Yomart.

Berbeda dari Yomart, EC Store merupakan minimarket yang beroperasi 24 jam nonstop. Adapun target pasarnya kalangan menengah-atas, karena harga banderol produk yang dijual sedikit lebih mahal dibanding minimarket umumnya. “Di sini akan tersedia makanan dan minuman andalan khas Bandung. Contohnya Bandrek Abah,” kata Juliardi. “Selain itu, kami juga akan menggandeng kalangan UKM untuk memasarkan cenderamata yang sulit dicari di Bandung,” ia menambahkan.

Yomart merupakan perusahaan ritel modern yang bergerak dibidang minimarket. Dengan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, kami berkomitmen menjadi perusahaan terbaik tidak hanya skala lokal dan nasional tetapi juga skala global.

Yomart merupakan bagian dari sebuah kelompok usaha ritel skala nasional yang berpusat di Bandung dan telah berpengalaman mengelola usaha ritel sejak tahun 1982. Cabang pertama Yomart adalah Yomart Ciwastra, Bandung, yang mulai beroperasi pada tanggal 23 Agustus 2003.

Dengan perkembangannya yang cukup baik, Yomart juga pernah dibimbing oleh lembaga Action International, yang berbasis di Nevada Amerika Serikat dan IFBM, lembaga konsultasi internasional untuk pengembangan franchise.

Sampai dengan tahun 2009, Yomart sudah memiliki lebih dari 200 toko yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur antara lain Bandung, Cimahi, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Subang, Majalengka, Cirebon, Purwakarta, Indramayu, Pangandaran, Ciamis, Sukabumi, Banjar, Bogor, Jakarta dan Surabaya.

KILAS BALIK 2003• 2003, Juni. Pembentukan organisasi dan PT. YOMART Rukun Selalu• 2003, Agustus. Mengoperasikan minimarket pertama di Ciwastra• 2003, Agustus – Desember. Mengoperasikan 8 minimarket di wilayah Bandung, Kab. Bandung dan Cimahi.

KILAS BALIK 2004• 2004, Juni. Pengembangan organisasi pembentukan divisi baru.• 2004, Juli. Membuka cabang baru di Kadipaten Majalengka.• 2004, Agustus. Melakukan pengelolaan bisnis dari kantor dan pusat logistic baru di Jl. Jakarta No 53 Bandung.• 2004, Desember. Mengelola 28 minimarket di Bandung, Kab. Bandung,

Page 4: SEJARAH YOMART

Cimahi, Sumedang dan Majalaya.

KILAS BALIK 2005• 2005, Januari. Restrukturisasi organisasi I.• 2005, Januari. Cabang pertama di Subang.• 2005, Februari. Cabang pertama di Garut.• 2005, Agustus. Cabang pertama di Kab. Cirebon.• 2005, Agustus. Mencatat rekor pembukaan 9 minimarket baru dalam 1bulan• 2005, Desember. Mengelola 66 minimarket di Bandung, Kab. Bandung, Cimahi, Sumedang, Majalengka, Subang, Garut, Cirebon.

KILAS BALIK 2006• 2006, Januari. Cabang pertama di Indramayu.• 2006, Februari. Cabang pertama di Purwakarta.• 2006, Mei. Membentuk Tim Franchise dan mengikuti pameran franchise di JHCC Jakarta.• 2006, Agustus. Mengembangkan unit bisnis baru di bidang produksi roti dengan nama Roti Kita.• 2006, September. Pendirian PT. Mitra YOMART Sejati.• 2006, September. Cabang pertama dan pembangunan gudang di Sukabumi.• 2006, September. Toko Franchise pertama di Bumi Rancaekek Kencana, Kab. Bandung• 2006, September. Bekerja sama dengan Widyatama untuk membuka Program Studi D3 – Manajemen Ritel.• 2006, Desember. Penghargaan Best Increase Revenue dari Action International.• 2006, Desember. Mengelola 99 minimarket reguler dan 8 Franchise

KILAS BALIK 2007• 2007, Januari. Mengelola 100 minimarket.• 2007, Januari. Pengembangan organisasi dengan pembagian fungsi 3 direktorat• 2007, Maret. Uji coba penerapan konsep Balanced Scorecard.• 2007, Agustus. Mengembangkan unit bisnis makanan cepat saji dengan nama 1001 Burger• 2007, September. Cabang pertama di Ciamis (Franchise di Pangandaran).• 2007, Agustus. Penandatanganan MOU dengan Kementerian Koperasi untuk pengembangan Smesco• 2007, September. Membuka toko dengan konsep toko convenience, EC Store di Burangrang, Bandung• 2007, Oktober. Bekerja sama dengan PT. Galang dan Jasa Marga, membuka minimarket di Rest Area Km 62.

Page 5: SEJARAH YOMART

KILAS BALIK 2008• 2008, Februari. Radio Cosmo FM menjadi Radio Exclusif Yomart.• 2008, April. Kantor pusat Yomart pindah ke Jl. Jakarta no.53.• 2008, Mei. Pembukaan Yomart Grosir di Jl. Jakarta no.53• 2008, Juli. Yomart bekerjasama dengan Tribun Jabar• 2008, September. Kerja Sama dengan Universitas Maranatha.• 2008, Oktober. “Take Over” 6 Toko Regular• 2008, Oktober. Konsep Toko Binaan• 2008, Desember. Surabaya Franchise Expo• 2008, Desember. Bekerjasama dengan PT. Pitstop Retailindo, membuka Yomart di Rest Area KM 25 dan 26 Surabaya.

Kilas Balik sampai April 2009• Penetrasi ke wilayah Jakarta (Stasiun Senen, Kota, Gambir, Rest Area, dan SPBU)• Yomart telah memiliki 208 cabang sampai akhir Mei 2009• Toko PT. Yomart Rukun Selalu.- Regular : 134 toko- Loka Usaha : 9 toko• Toko PT. Mitra YOMART Sejati- Loka Usaha : 16 toko- Take Over : 7 toko- Swadana : 40 toko- Toko Binaan : 2 toko

Visi, Misi, dan Budaya Yomart

Visi:“Menjadi korporasi ritel internasional terbaik yang terintegrasi.”

Misi :1. Berkembang bersama masyarakat.2. Dikelola oleh sumber daya manusia yang kompeten.3. Berperan aktif dalam meningkatkan taraf hidup komunitas. 4. Mampu mengintegrasikan satuan bisnis strategis dengan didukung oleh teknologi.5. Unik dan inovatif.6. Menguasai pangsa pasar domestik.

Page 6: SEJARAH YOMART

Budaya Yomart :

Yield

Kami berkarya dengan sepenuh hati dan segenap kemampuan untuk mencapai hasil terbaik bagi Yomart dan keluarga.

Ownership

Yomart milik kami, yang kami jaga, kami pelihara dan kami kembangkan seperti keluarga sendiri

Multiply

Kami bertekad, melipatgandakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk kesejaheraan Yomart dan masyarakat dimana kami berada

Amity

Kami yakin dengan persahabatan sejati yang dilandasi ketulusan, keterbukaan dan saling memberi dalam keluarga Yomart mampu mewujudkan citra Yomart yang bersahabat

Responsible

Kami tulang punggung Yomart bertanggung jawab atas setiap langkah dan tindakan dalam membangun masa depan bersama yang lebih gemilang

Trust

Kami yakin saling percaya membuahkan kerja sama tim yang sinergis dan harmonis untuk mewujudkan Yomart yang terpercaya di mata pelanggan dan mitra