Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

28
PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Oleh:Mihna Intihaiyah, S. Pd

Transcript of Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Page 1: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI

DASAR NEGARA

Oleh:Mihna Intihaiyah, S. Pd

Page 2: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

TUJUAN PEMBELAJARN Tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI

Isi usulan dasar negara oleh para pendiri negara dalam sidang BPUPKI

Tugas panitia sembilanKeanggotaan panitia sembilan

Page 3: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Page 4: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Apa komentar

andaMegah

Kokoh

Indah

Page 5: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Mengapa gedung ini bisa berdiri kokoh??

Page 6: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Apa yang terjadi jika tidak ada Fondasi?

Page 7: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Page 8: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Begitu juga untuk membangun suatu negara, diperlukan dasar negara yang kokoh untuk menjadi

pondasi dalam menyelenggarakan

kehidupan bernegara

Page 9: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

PENGERTIAN DASAR NEGARA

Dasar Negara adalah adalah fundamen yang kokoh dan kuat bagi suatu negara serta bersumber dari pandangan hidup yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Page 10: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

PENTINGNYA DASAR NEGARADasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur semua penyelenggaraan yang terbentuk dalam sebuah negara

Tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan

Page 11: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

PETA INDONESIA

Page 12: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Page 13: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

PANCASILA

Page 14: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

BPUPKI

1 Maret 1945

Ketua KRT Radjiman wedyodiningrat

Wakil: Ichibangangese Yosio dan Pandji Soeroso

Sidang I : 29 Mei – 1 Juni 1945Sidang II : 10-17 Juli 1945

Page 15: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Gambar suasana sidang BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

Page 16: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Page 17: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Page 18: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

TOKOH-TOKOH YANG MENGUSULKAN RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM SIDANG BPUPKI

M. Yamin Soepomo Ir. Sukarno

Page 19: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

USULAN DARI MR. M. YAMIN

Mr. Mohammad Yamin mengusulkan lima asas dan dasar bagi Negara Indonesia merdeka yang akan didirikan, yaitu:

Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan sosial

Page 20: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

USULAN DARI MR. SOEPOMOMenurut Mr. Soepomo, dasar Negara Indonesia merdeka adalah sebagai berikut:

Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan Lahir dan Batin Musyawarah Keadilan Rakyat

Page 21: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

USULAN DARI IR. SUKARNO

Dasar negara Indonesia merdeka menurut Ir. Soekarno adalah sebagai berikut:

Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau Peri

Kemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang Berkebudayaan

Page 22: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

BPUPKI memiliki masa reses (istirahat). Pada masa itu belum ada kesepakatan

untuk perumusan dasar Negara sehingga dibentuklah panitia kecil

untuk menampung dan merumuskan hasil sidang BPUPKI pertama supaya

menjadi rumusan yang lebih baik.

Page 23: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Panitia ini beranggotakan Sembilan orang, sehingga dikenal sebagai Panitia Sembilan, dengan susunan sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno (Ketua)2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)3. Mr. Achmad Soebardjo (Anggota)4. Mr. Muhammad Yamin (Anggota)5. K.H Wahid Hasyim (Anggota)6. Abdul Kahar Muzakir (Anggota)7. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)8. H. Agus Salim (Anggota)9. Mr. A. A. Maramis (Anggota)

Page 24: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Tanggal 22 Juni 1945 mengadakan rapat dan menghasilkan rumusan dasar Negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 25: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI di bubarkan. Selanjutnya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Tugas pertama PPKI adalah meresmikan Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945. Tugas kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI

Page 26: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh dunia. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang. Keputusan sidang PPKI adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia.

2. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.

Page 27: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Dalam Sidang PPKI tersebut, beberapa anggota PPKI yang berasal dari Indonesia Timur mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu “... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ...”.

Dengan jiwa kebangsaan, pendiri Negara menyepakati perubahan Piagam Jakarta. Dengan demikian, sila pertama Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Page 28: Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

PENILAIANapabila isi mind map memenuhi

empat kriteria, yaitu benar, rasional, runtut, dan lengkap sistematikanya

apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu menggunakan bahasa baku, sesuai dengan EYD, dan mudah dipahami

Estetika jika memenuhi tiga kriteria yaitu kreatif, rapi, dan menarik