Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
-
Upload
mihna-mihna -
Category
Education
-
view
62.191 -
download
17
Transcript of Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Oleh:Mihna Intihaiyah, S. Pd
TUJUAN PEMBELAJARN Tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI
Isi usulan dasar negara oleh para pendiri negara dalam sidang BPUPKI
Tugas panitia sembilanKeanggotaan panitia sembilan
Apa komentar
andaMegah
Kokoh
Indah
Mengapa gedung ini bisa berdiri kokoh??
Apa yang terjadi jika tidak ada Fondasi?
Begitu juga untuk membangun suatu negara, diperlukan dasar negara yang kokoh untuk menjadi
pondasi dalam menyelenggarakan
kehidupan bernegara
PENGERTIAN DASAR NEGARA
Dasar Negara adalah adalah fundamen yang kokoh dan kuat bagi suatu negara serta bersumber dari pandangan hidup yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
PENTINGNYA DASAR NEGARADasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur semua penyelenggaraan yang terbentuk dalam sebuah negara
Tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan
PETA INDONESIA
PANCASILA
BPUPKI
1 Maret 1945
Ketua KRT Radjiman wedyodiningrat
Wakil: Ichibangangese Yosio dan Pandji Soeroso
Sidang I : 29 Mei – 1 Juni 1945Sidang II : 10-17 Juli 1945
Gambar suasana sidang BPUPKI dalam merumuskan dasar negara
TOKOH-TOKOH YANG MENGUSULKAN RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM SIDANG BPUPKI
M. Yamin Soepomo Ir. Sukarno
USULAN DARI MR. M. YAMIN
Mr. Mohammad Yamin mengusulkan lima asas dan dasar bagi Negara Indonesia merdeka yang akan didirikan, yaitu:
Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan sosial
USULAN DARI MR. SOEPOMOMenurut Mr. Soepomo, dasar Negara Indonesia merdeka adalah sebagai berikut:
Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan Lahir dan Batin Musyawarah Keadilan Rakyat
USULAN DARI IR. SUKARNO
Dasar negara Indonesia merdeka menurut Ir. Soekarno adalah sebagai berikut:
Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang Berkebudayaan
BPUPKI memiliki masa reses (istirahat). Pada masa itu belum ada kesepakatan
untuk perumusan dasar Negara sehingga dibentuklah panitia kecil
untuk menampung dan merumuskan hasil sidang BPUPKI pertama supaya
menjadi rumusan yang lebih baik.
Panitia ini beranggotakan Sembilan orang, sehingga dikenal sebagai Panitia Sembilan, dengan susunan sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno (Ketua)2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)3. Mr. Achmad Soebardjo (Anggota)4. Mr. Muhammad Yamin (Anggota)5. K.H Wahid Hasyim (Anggota)6. Abdul Kahar Muzakir (Anggota)7. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)8. H. Agus Salim (Anggota)9. Mr. A. A. Maramis (Anggota)
Tanggal 22 Juni 1945 mengadakan rapat dan menghasilkan rumusan dasar Negara sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI di bubarkan. Selanjutnya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tugas pertama PPKI adalah meresmikan Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945. Tugas kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI
Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh dunia. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang. Keputusan sidang PPKI adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia.
2. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Dalam Sidang PPKI tersebut, beberapa anggota PPKI yang berasal dari Indonesia Timur mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu “... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ...”.
Dengan jiwa kebangsaan, pendiri Negara menyepakati perubahan Piagam Jakarta. Dengan demikian, sila pertama Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
PENILAIANapabila isi mind map memenuhi
empat kriteria, yaitu benar, rasional, runtut, dan lengkap sistematikanya
apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu menggunakan bahasa baku, sesuai dengan EYD, dan mudah dipahami
Estetika jika memenuhi tiga kriteria yaitu kreatif, rapi, dan menarik