Sejarah Perumusan Pancasila

3
Pembentukkan BPUPKI Pembentukkan BPUPKI ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Pembentukan BPUPKI sebenarnya bukan merupakan wujud kemurahan Jepang kepada Bgs Indonesia, krn diyakini hanya dimaksudkan sebagai strategi untuk mengambil hati Bangsa Indonesia agar bersedia membantu Tentara Jepang dlm peperangan Asia Timur Raya melawan Tentara Sekutu. PROSES PERUMUSAN DASAR NEGARA DALAM PERSIDANGAN BPUPKI DAN PPKI pada tgl 1 maret 1945 pemerintah Jepang mengumumkan akan dibentuknya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dalam bahasa jepang disebut dokuritsu junbi chosakai. Lalu, pada tgl 29 april 1945 badan ini di bentuk dan dilantik pada tgl 28 mei 1945 yang di pimpin oleh Dr.Radjiman wedyoningrat. Tujuan dibentuknya badan penyelidik ini adalah: bangsa indonesia secara legal mempersiapkan kemerdekaannya yaitu untuk merumuskan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi sebagai negara yang merdeka. Badan penyelidik ini mengadakan sidang hanya 2 kali. Sidang pertama tgl 29 mei s/d 1 juni 1945. Sidang kedua tgl 10 juli s/d 17 juli 1945. Pidato Ketua BPUPKI Dr. Radjiman W pada Pembukaan Sidang tgl. 29-5-1945; menegaskan agar para anggt. mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk Proses perumusan dasar negara yang disampaikan oleh Mr. Muhammada yamin dalam sidang BPUPKI (tgl 29 mei 1945)melalui pidatonya yaitu: 1.peri kebangsaan 2. peri kemanusiaan 3.peri ketuhanan

description

sejarah pamcasila

Transcript of Sejarah Perumusan Pancasila

Page 1: Sejarah Perumusan Pancasila

Pembentukkan BPUPKI 

Pembentukkan BPUPKI ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944.

Pembentukan BPUPKI sebenarnya bukan merupakan wujud kemurahan Jepang kepada Bgs Indonesia, krn diyakini hanya dimaksudkan sebagai strategi untuk mengambil hati Bangsa Indonesia agar bersedia membantu Tentara Jepang dlm peperangan Asia Timur Raya melawan Tentara Sekutu.

PROSES PERUMUSAN DASAR NEGARA

DALAM PERSIDANGAN BPUPKI DAN PPKI

pada tgl 1 maret 1945 pemerintah Jepang mengumumkan akan dibentuknya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dalam bahasa jepang disebut dokuritsu junbi chosakai.Lalu, pada tgl 29 april 1945 badan ini di bentuk dan dilantik pada tgl 28 mei 1945 yang di pimpin oleh Dr.Radjiman wedyoningrat. Tujuan dibentuknya badan penyelidik ini adalah: bangsa indonesia secara legal mempersiapkan kemerdekaannya yaitu untuk merumuskan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi sebagai negara yang merdeka.Badan penyelidik ini mengadakan sidang hanya 2 kali.

Sidang pertama tgl 29 mei s/d 1 juni 1945. Sidang kedua tgl 10 juli s/d 17 juli 1945.

Pidato Ketua BPUPKI Dr. Radjiman W pada Pembukaan Sidang tgl. 29-5-1945; menegaskan agar para anggt. mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk

Proses perumusan dasar negara yang disampaikan oleh Mr. Muhammada yamin dalam sidang BPUPKI (tgl 29 mei 1945)melalui pidatonya yaitu:

1.peri kebangsaan

2. peri kemanusiaan

3.peri ketuhanan

4.peri kerakyatan

5.kesejahteraan rakyat

Setelah berpidato beliau mngusulkan secara tertulis tentang rancangan pembukaan UUD RI yaitu:

1.ketuhanan yang maha esa

2.kebangsaan persatuan indonesia

3.rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4.kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan odalam permusyawaratan perwakilan

Page 2: Sejarah Perumusan Pancasila

5.keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pada tgl 31 mei 1945 ki bagoes kusumo mengemukakan :

Negara Indonesia yang akan dibentuk hendaknya berdasarkan ajaran Islam, krn. Allah SWT telah membangkitkan para Nabi untuk memperbaiki masyarakat yang kusut (rusak) dgn memberi petunjuk & memimpin manusia, serta memberi peraturan yang baik & sempurna yang dapat menuntun manusia menuju ketertiban, kemanan, keamanan, & kesejahteraan yg berdasarkan keadilan.

Ki bagoes kusuma mengemukakan pendapat seperti itu karna masyarakat indonesia mayoritas beragama islam” maka dasar negara indonesia ajaran islam.

Organisasi yang beranggotakan 74 orang (67 orang Indonesia, 7 orang Jepang) ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama tiga hari itu tiga orang, yaitu, Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, menyumbangkan pemikiran mereka bagi dasar negara Indonesia.

 Dalam pidato singkatnya hari pertama, Muhammad Yamin mengemukakan 5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Soepomo pada hari kedua juga mengusulkan 5 asas, yaitu persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi, musyawarah, dan keadilan sosial. Pada hari ketiga, Soekarno mengusulkan juga 5 asas. Kelima asas itu, kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang pada akhir pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila. Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut: Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran Noor, wakil dari Kalimantan I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara Latu Harhary, wakil dari Maluku. Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada

Page 3: Sejarah Perumusan Pancasila

Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila pun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.