Sejarah Peradilan Agama di Indonesia

8
Sejarah Peradilan Sejarah Peradilan Agama di Indonesia Agama di Indonesia Bahan Kuliah HAPPA Oleh : Dr.Gemala Dewi.SH.,LLM.

description

Sejarah Peradilan Agama di Indonesia. Bahan Kuliah HAPPA Oleh : Dr.Gemala Dewi.SH.,LLM. SEJARAH PA DI INDONESIA. 1. Prapemerintahan Hindia Belanda (masa Kesultanan Islam) Periode: 1). Tahkim 2). Ahlul Hilli wal Aqdi 3). Tauliyah. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sejarah Peradilan Agama di Indonesia

Page 1: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

Sejarah Peradilan Agama di Sejarah Peradilan Agama di IndonesiaIndonesia

Bahan Kuliah HAPPA

Oleh : Dr.Gemala Dewi.SH.,LLM.

Page 2: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

SEJARAH PA DI INDONESIASEJARAH PA DI INDONESIA

1. Prapemerintahan Hindia Belanda (masa Kesultanan Islam)

Periode: 1). Tahkim 2). Ahlul Hilli wal Aqdi 3). Tauliyah.

2. Masa Transisi (Vereenigde Oost Indische Compagnie/VOC)

Page 3: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

SEJARAH PA DI INDONESIASEJARAH PA DI INDONESIA

3. Masa Pemerintahan Hindia Belanda I (Teori Receptio in Complexu): Ps. 75 (3,4), Ps 78 (2) & Ps 109 RR, Stb. 1855 No.2 => Stbl 1882 no 152 = dibentuk Priester Raad Jawa & Madura, + Ps 13 S. 1820 No 22 jo. Stbl 1835 No. 58 + Kew = perkawinan, kewarisan diputus menurut Hukum Syara’.

Page 4: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

SEJARAH PA DI INDONESIASEJARAH PA DI INDONESIA

4. Masa Pemerintahan Hindia Belanda II (Theorie Receptie):Stbl 1907 No.204= “diberlakukan”=> “diikuti”, Stbl. 1919 No.286= “diikuti” => “memperhatikan”. Stbl 1919 no.621= + Ps 75 ayat 6= berlaku Hukum Perdata Th 1925 = RR => IS, Stbl 1925 No. 415 jo 447: Ps 78 RR => Ps 134 IS. Stb 1929 No 221=> isi Ps 134 (2) IS diubah menjadi Teori Receptie.

Page 5: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

SEJARAH PA DI INDONESIASEJARAH PA DI INDONESIA

5. Masa Penjajahan Jepang (Sooryoo Hooin & Kaikyoo Kootoo Hooin)

6. Masa Awal Indonesia Merdeka (sebelum UU No. 7 Tahun 1989)

7. Masa Setelah Berlakunya UU No 7 Tahun 1989 jo. UU 3 Th 2006.

Page 6: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

Masa Awal Indonesia MerdekaMasa Awal Indonesia Merdeka

Undang-Undang No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk.

Undang-Undang No. 19 Tahun 1948 tentang Susunan dan Kekuasaan Badan-Badan Kehakiman.

PP No. 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Luar Jawa dan Madura.

Undang-Undang No.14 Tahun 1970 tentang Pokok Kekuasaan Kehakiman.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

PP No. 9 Tahun 1975 Tentang Perkawinan. Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang

Mahkamah Agung.

Page 7: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

Masa Setelah Berlakunya UU No.7 Tahun 1989Masa Setelah Berlakunya UU No.7 Tahun 1989 Surat Edaran MA No. 1 Tahun 1990 tanggal 12 Maret

1990 tentang Petunjuk Pembuatan Penetapan sesuai pasal 84 ayat 4 UU No. 7 Tahun 1989.

Surat Edaran Menteri Agama Nomor 2 Tahun 1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan UU No. 7 Tahun 1989,

Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam.

Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 tentang Mahkamah Agung.

Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama.

Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama

Page 8: Sejarah Peradilan  Agama  di  Indonesia

NAMA, STRUKTUR, DAN KEWENANGANNAMA, STRUKTUR, DAN KEWENANGANPERADILAN AGAMA DI INDONESIAPERADILAN AGAMA DI INDONESIA

Di Jawa dan Madura

Di Kalsel dan Kaltim

Diluar Jawa dan Kalimantan (PP No.45/1957)

Sesudah UU No.7 Tahun 1989

Sebelum UU No.3 Tahun 2006

Nama dan Struktur Mahkamah Islam Tinggi(stbl 1937 No.116)

Priester Raad (stbl 1882 No.152 & 1937 No.610)

Kerapatan Qadi Besar (stbl 1937 No.639)

Kerapatan Qadi (stbl 1937 No.638)

Mahkamah Syariah Tingkat Provinsi

Mahkamah Syariah

P.T.A

P.A.

M.A.

PTA MSP

P.A. M.S.

Kewenangan Tidak termasuk kewarisan dan perwakafan

Tidak termasuk kewarisan dan perwakafan

Termasuk kewarisan dan perwakafan

Termasuk kewarisan dan perwakafan

Perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, sedekah dan ekonomi syariah