Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

14
A. Sejarah Pengeboran Minyak di Dunia Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaizan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19. Pengeboran sumur minyak pertamakali dilakukan oleh Kolonel Edwin L. Drake di dekat Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 22 Agustus 1859 dengan menggunakan metode pengeboran yang masih sangat sederhana sekali yaitu pengeboran tumbuk, sampai kedalaman 21 meter dan menghasilkan 2000 bbl oil. B. Sejarah Pengeboran Minyak di Indonesia Di indonesia pengeboran sumur minyak pertamakali dilakukan oleh insinyur Belanda P. Vandjik pada tahun 1870 dipurwodadi semarang, orang belanda yang bernama Jan Reerink. Reerink melakukan pemboran pertamakali di Cibodas Tangat, kecamatan Majalengka, Jawa barat, pada tahun 1871. Karena kurangnya pengalaman, pengetahuan, dan peralatan, usaha Reerink hanya mencapai 33 meter. Dan berhadapan dengan longsoran-longsoran tanah, sehingga pemboran pertamanya ini dihentikan pada tahun 1872. Pengeboran yang kedua dilakukan tetapi jaraknya hanya setengah meter dari lubang bor yang pertama dan

description

sejarah pengeboran minyak di dunia

Transcript of Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

Page 1: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

A. Sejarah Pengeboran Minyak di Dunia

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan

sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Pada tahun 347,

minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.

  Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak

di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat

cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa.

Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaizan menguasai produksi minyak

dunia pada akhir abad ke-19.

 Pengeboran sumur minyak pertamakali dilakukan oleh Kolonel Edwin L. Drake di dekat Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 22 Agustus 1859 dengan menggunakan metode pengeboran yang masih sangat sederhana sekali yaitu pengeboran tumbuk, sampai kedalaman 21 meter dan menghasilkan 2000 bbl oil.

B. Sejarah Pengeboran Minyak di Indonesia

Di indonesia pengeboran sumur minyak pertamakali dilakukan oleh insinyur Belanda P. Vandjik pada tahun 1870 dipurwodadi semarang, orang belanda yang bernama Jan Reerink. Reerink melakukan pemboran pertamakali di Cibodas Tangat, kecamatan Majalengka, Jawa barat, pada tahun 1871. Karena kurangnya pengalaman, pengetahuan, dan peralatan, usaha Reerink hanya mencapai 33 meter. Dan berhadapan dengan longsoran-longsoran tanah, sehingga pemboran pertamanya ini dihentikan pada tahun 1872. Pengeboran yang kedua dilakukan tetapi jaraknya hanya setengah meter dari lubang bor yang pertama dan hanya mencapai kedalaman 22 meter dan terjadi longsoran tanah. Karena tidak komersial makasumur tersebut akhirnya ditinggalkan.                 Pengalaman pengeboran sebelumnya yang belum berhasil itu telah menyadarkan Reerink bahwa ia harus melakukan persiapan  peralatan dan pengetahuan yang lebih matang. Setelah belajar di Amerika Serikat dan juga membawa seorang ahli dari AS dengan peralatan pemboran yang baru, Reerink melakukan pengeboran pada tahun 1874 di daerah Cirebon, setelah berulang-ulang gagal pekerjaan itupun dihentikan pada 16 Desember 1874 . Demikianlah usaha pencarian minyak pertama kali di bumi nusantara ini belum berujung pada keberhasilan. Sampai pada tahun 1881 tak terdengar lagi kegiatan lain dalam pancarian minyak bumi di Hindia Belanda.

Page 2: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

                Jika pengeboran minyak bumi di indonesia pertama kali dilakukan di jawa barat, tetapi keberhasilan penemuan minyak bumi secara komersial adalah di daerah Langkat, Sumatra Utara. Adalah Aeiko Janszoon Zijlker, seorang pemimpin perkebunan tembakau Belanda yang rupanya memiliki bakat dan semangat wirausaha. Setelah berjuang beberapa tahun, akhirnya berhasil dengan sumur Telaga Tunggal 1, disusul sumur-sumur lainnya di Telaga Said, Sumatera Utara.

Pada saat ini opersi pengeboran yang mengalami perkembangan adalah pengeboran putar (Rotary Drilling) yang dimulai pada tahun 1863 oleh Leschot seorang insinyur sipil Prancis.

c. Dialy Rig Cost 2012 – 2013

Rig Type Dialy Cost 2012-2013

Land Rig 200 US$

Swamp Barge Rig 233 US$

Jack Up Rig 163 US$

Semi -

Submersible

436 US$

Drill Ship 422 US$

Refrensi : https://www.rigzone.com/data/dayrates

Page 3: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

A. Sistem Tenaga ( Power System )

Terdiri dari power supply equipments, yang dihasilkan oleh mesin – mesin

besar yang dikenal dengan nama “prime mover” dan distribution equipments.

Berfungsi untuk mendukung jalannya kegiatan pengeboran. Penggunaan prime

mover ditentukan oleh besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing

program dan kedalaman sumur.

Gambar : Prime mover

B. Sistem Angkat ( Hoisting System )

Fungsi utama dari sistem ini adalah memberikan ruang kerja yang cukup

untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya.

Sistem angkat terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

1. Supporting Structure ( Rig )

Merupakan konstruksi menara yang ditempatkan di atas titik bor. Fungsi

utamanya sebagai penyangga peralatan – peralatan pengeboran dan memberi

ruang yang cukup untuk operasi pengeboran. Terdiri dari drilling tower, sub

structure, dan rig floor. Drilling tower berfungsi untuk mendapatkan ruang

Page 4: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkan rangkaian pipa bor dan

casing ke dalam lubang bor selama operasi pengeborang berlangsung.

2. Hoisting Equipments, terdiri dari :

a. Drawwork

Merupakan otak dari derrick atau suatu unit pengeboran, dimana seorang

driller melakukan dan mengatur operasi pengeboran. Drawwork biasanya

dihubungkan dengan prime mover dan diletakkan didekat meja putar.

b. Overhead Tools

Merupakan rangkaian sekumpulan peralatan yang terdiri dari crown block,

traveling block, hook, dan elevator

c. Drilling Line

Terdiri dari dead line, fast line, drilling line, supply, dan dead line anchor.

Digunakan untuk menahan beban pada hook. Terbuat dari kawat baja yang kecil

dan diatur menjadi sebuah lilitan. Lilitan ini terdiri dari enam kumpulan dan satu

bagian tengah “core”. Biasanya drilling line ini digunakan kurang dari enam puluh

jam, jika lebih dari itu dikhawatirkan drilling line akan putus dan menyebabkan

kecelakaan

Gambar : Supporting Structure.

Page 5: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

Gambar : Drawwork.

C. Sistem Sirkulasi ( Circulation System )

Tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :

a. Drilling Fluid ( Lumpur Pengeboran )

Lumpur pengeboran pada mulanya berfungsi sebagai pembawa cutting dari dasar

lubang bor ke permukaan. Lumpur pengeboran mempunyai fungsi penting dalam

operasi pengeboran, antara lain :

Mengangkat cutting ke permukaan

Mengontrol tekanan formasi

Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string

Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake

Menahan cutting saat sirkulasi dihentikan

Mengurangi sebagian berat rangkaian pipa bor

Melepas cutting dan pasir di permukaan

Mendapatkan informasi ( mud logging, sample log )

Sebagai media logging

b. Preparation Area

Page 6: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

Ditempatkan pada tempat dimulainya sirkulasi lumpur, yaitu di dekat pompa

lumpur, terdiri dari peralatan – peralatan yang diatur untuk memberikan fasilitas

persiapan atau treatment lumpur bor yang meliputi mud house, steel mud pits,

mixing hopper, chemical mixing barrel, water tanks, dan reserve pit.

c. Circulating Equipment

Berfungsi mengalirkan lumpur dari mud pit ke rangkaian pipa bor dan nail

ke annulus membawa serbuk bor ke permukaan menuju ke solid control

equipments, sebelum kembali ke mud pits untuk disirkulasikan kembali.

Peralatannya terdiri dari mud pit, mud pump, pump discharge and return line,

stand pipe, dan rotary hose.

d. Solid Control Equipment

Ditempatkan didekat rig. Terdiri dari peralatan – peralatan khusus yang

digunakan untuk ”clean up” lumpur bor setelah keluar dari lubang bor. Fungsi

utamanya adalah memisahkan lumpur dari cutting dan gas yang terikut.

Gambar : Solid Control Equipment.

D. Sistem Putar ( Rotary System )Fungsi utamanya adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan juga

memberikan beratan di atas pahat untuk member suatu formasi. Terdiri dari:

a. Rotary Table

Page 7: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

Dipasang pada lantai bor dengan posisi tegak lurus traveling block, bagian

tengahnya terdapat lubang tempat master bushing dipasang.

b. Master Bushing

Disebut juga bantalan dan didalamnya terdapat bowl.

c. Kelly Bushing

Menyatukan master bushing dengan pin drive. Saat Kelly bushing berada

di atas master bushing, pin drive masuk ke dalam pin hole.

d. Kelly

Merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk luarnya dapat

berbentuk segi empat, segi tiga, dan segi enam. Hal ini untuk memudahkan rotary

table memutar Kelly. Kelly dapat dimasukkan ke dalam Kelly bushing.

e. Swivel

Ujung teratas rangkaian pipa bor. Berfungsi untuk memberikan kebebasan

pada pipa bor untuk berputar, memberikan perpaduan gerak vertikal dengan gerak

berputar dapat bekerja bersama – sama, penghubung rotary hose dengan Kelly.

f. Drill Pipe

Drill pipe merupakan rangkaian pipa bor terpanjang ( jumlah paling

banyak dalam satu rangkaian pipa bor ), fungsinya untuk menghubungkan Kelly

dengan drill collar dan mata bor di dasar lubang bor, memberikan rangkaian

panjang pipa bor, memungkinkan naik turunnya mata bor, meneruskan putaran

dari meja putar ke meja bor, meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata

bor.

Page 8: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

g. Drill Collar

Berbentuk seperti drill pipe tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan

diameter luarnya sama dengan diameter luar “tool joint” DP. Sehingga dinding

DC lebih tebal dari DP. Ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas

mata bor. Fungsi utamanya sebagai pemberat, membuat putaran rangkaian pipa

bor stabil, memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor.

h. Mata Bor

Merupakan ujung dari rangkaian pipa bor yang langsung menyentuh

formasi dengan fungsi menghancurkan dan menembus formasi.

Gambar : Rangkaian sistem putar.

E. Blow out preventerPencegahan semburan liar (psl)Peralatan yang dipasang di kepala sumur untuk tujuan mengendalikan tekanan di anulus antara pipa selubang dan pipa bor

– komponen Blow Out Preventer (BOP) system terdiri dari :

Page 9: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

1. BOP Stack

BOP stack (peralatan dengan valve bertekanan tinggi yang didesain untuk

menahan tekanan lubang bor bila terjadi kick) meliputi :

Annular Preventer

Ditempatkan paling atas dari susunan BOP stack. Berisi rubber packing

element yang dapat menutup annulus baik lubang dalam keadaan kosong

atau ada rangkaian bor.

Pipe Ram Preventer

Menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada pada lubang.

Pipe ram preventer memiliki tiga jenis yang berbeda, yaitu :

a) Pipe Ram (menutup sumur jika ada pipa ukuran tertentu).

b) Blind Ram (menutup sumur jika tidak ada pipa didalamnya).

c) Shear Ram (menutup sumur apabila terjadi kick dengan

memotong pipa yang ada di dalamnya).

2. Accumulator

Ditempatkan pada jarak sekitar seratus meter dari rig, bekerja pada BOP

stack dengan high pressure hydraulis. Pada saat terjadi kick, crew dapat

dengan cepat menutup blow out preventer dengan menghidupkan kontrol

pada accumulator atau remote pada panel yang terletak di lantai bor. Unit

ini dijalankan pada saat crew sudah meninggalkan lantai bor.

3. Supporting System

Selain kedua hal diatas, terdapat supporting system untuk blow out, yaitu :

Choke Manifold

Bekerja pada BOP stack dengan high pressure line disebut choke line.

Membantu menjaga back pressure dalam lubang bor untuk mencegah

terjadinya intrusi fluida formasi.

Kill Line

Page 10: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

Bekerja dengan BOP stack, lumpur berat dipompakan melalui kill line

kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat

mengimbangi formasi.

Gambar : BOP Stack.

Gambar : Accumulator.

Page 11: Sejarah Pengeboran Minyak Di Dunia

Gambar : Choke Manifold.

http://debriadiharset.wordpress.com/2013/02/15/sistem-pemboran/