Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

31
Sejarah Pemikiran Ekonomi Asy-Syatibi Bersama: @PrasetyowatiLia @YudiatiFauziah

description

Ekonomi Islam. Bagaimana pemikiran ekonomi islam menurut Asy-syatibi? Simak penjelasan singkatnya di dalam PPT yang penuh warna ini.

Transcript of Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Page 1: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Sejarah

Pemikiran

Ekonomi

Asy-SyatibiBersama:

@PrasetyowatiLia

@YudiatiFauziah

Page 2: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Peta Konsep

Sejarah Singkat Asy-Syatibi

Konsep

Maqashid Al-

Syariah

Pandan

gan

Asy-S

yatib

i

di Bid

ang

Ekonom

i

Keuangan Publik

Kesim

pula

n

Teor

i Asy

-

Syat

ibi

Page 3: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

SEJARAH SINGKAT ASY-SYATIBIKota Tujuan Pertama

Page 4: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Sejarah Singkat Asy-Syatibi

• Nama lengkap beliau adalah Abu Ishaq bin Musa bin Muhammad al-Lakhmi al-Gharnati asy-Syatibi

• Suku Arab Lakhmi• Bermahzab Maliki • Lahir di dekat daerah Asy-Syatibah (Xatibah

atau Jativah), sebuah dareah dekat Benteng Granada

• Masa mudanya bertepatan dengan sultan Muhammad V Al-Ghani Billah

Page 5: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Granada, now...

Kiri: peta SpanyolKanan: peta Provinsi Andalusia

Page 6: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Al-Hambra Palace

Page 7: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Sejarah Singkat Asy-Syatibi

• Menuntut Berbagai Ilmu seperti 1. Bahasa Arab dari Abu Abdillah Muhammad ibn

Fakhkhar al-Biri, Abu Qasim Muhammad ibn Ahmad Al-Syabti dan Abu Ja’far al-Syaqwari.

2. Hadis dari Abu Qasim ibn Bina dan Syamsuddin al-Tilimsani.

3. Ilmu kalam dal falsafah dari Abu Ali Mansur al-Zawawi4. Ushul fiqih dari Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad

bin Ahmad al-Miqarri dan Abu Abdillah bin Ah,ad al-Syarif al-Tilimsani.

5. dari Abu Bakar al-Qarsyi al-Hasymi

• Wafat pada pada 8 Sya’ban 790H

Page 8: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Karya-karya Asy-Syatibi

• Syarh jalil ‘ala Al-Khulasah fi An-Nahw• Khiyar Al-Majalis (syarh kitab jual beli dari shahih Al-Bukhari)• Syarh Rajz Ibn Malik fi An-Nahw• Unwan Al-Ittifaq fi Ilm Al-Isytiqaq• Ushul An-Nahw.

Tidak diterbitkan

• Al-Muwafaqat fi Ushul Asy-Syariah• Al-Itisham• Al-Ifadat wa Al-Irsyadat

Diterbitkan

Page 9: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

KONSEP MAQASHID AL-SYARIAH

Kota Tujuan Kedua

Page 10: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Konsep Maqashid Al-Syariah

• Secara bahasa– Maqoshid = kesenjangan atau tujuan– al-syariah = jalan menuju sumber air.

• Secara istilah,Imam asy-Syatibi mengatakan:– “Sesungguhnya syariah itu bertujuan untuk

mewujudkan kemashalahatan manusia di dunia dan akhirat.”

• Dapat disimpulkan bahwa tidak satu pun hukum Allah SWT yang tidak mempunyai tujuan sama dengan membebankan sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan.

Page 11: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Konsep Maqashid Al-Syariah

Imam Asy-syatibi menjelaskan bahwa syariah berurusan dengan perlindungan mashalih,baik dengan cara positif ,seperti demi menjaga ekstensi masholih,syariah mengambil berbagai tindakan untuk menunjang landasan-landasan masholih.

Page 12: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Pembagian Maqashid Al-Syariah

Tiga Tingkatan Maqadhid Al-Syariah

Dharuriyat

Hajiyat

Tahsiniyat

Lima Unsur Pokok

Agama Jiwa Akal Keturunan Harta

Page 13: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Korelasi Antara Dharuriyat, Hajiyat, dan Tahsiniyat

– Maqashid dharuriyat merupakan dasar bagi maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat.

– Kerusakan pada maqashid dharuriyat akan membawa kerusakan pula pada maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat.

– Sebaliknya, kerusakan pada maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat tidak dapat merusak maqashid dharuriyat.

– Kerusakan pada maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat yang bersifat absolut terkadang dapat merusak maqashid dharuriyat.

– Pemeliharaan maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat diperlukan demi pemeliharaan maqashid dharuriyat secara tepat.

Page 14: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

PANDANGAN ASY-SYATIBI DI BIDANG EKONOMI

Kota Tujuan Ketiga

Page 15: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Pandangan Asy-Syatibi di Bidang Ekonomi

• Obyek Kepemilikan– mengakui hak milik individu. Namun, ia

menolak kepemilikan individu terhadap setiap sumber daya yang dapat menguasai hajat hidup orang banyak.

– Air bukanlah obyek kepemilikan dan penggunaanya tidak bisa dimiliki oleh seorang pun.

Page 16: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Pandangan Asy-Syatibi di Bidang Ekonomi

• Obyek Kepemilikan (Lanjutan)– 2 macam air, yaitu air yang tidak dapat

dijadikan sebagai obyek kepemilikan, contoh: air sungai, dan oase; dan air yang dapat dijadikan sebagai obyek kepemilika, contoh: air yang dibeli atau termasuk bagian dari sebidang tanah milik individu

– Tidak ada kepemilikan yang dapat diklaim terhadap sungai dikarenakan adanya pembangunan dam.

Page 17: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Pandangan Asy-Syatibi di Bidang Ekonomi

• Pajak– Pemungutan pajak harus dilihat dari sudut

pandang maslahah (kepentingan umum).– Dalam kondisi tidak mampu melaksanakan

tanggung jawab ini, masyarakat bisa mengalihkannya kepada Baitul Mal serta menyumbangkan sebagian kekayaan mereka sendiri untuk tujuan tersebut.

Page 18: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

KEUANGAN PUBLIKKota Tujuan Keempat

Page 19: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Sumber Penerimaan Negara

Ghanimah

Zakat

Fa’i, dan sumber pendapatan lain

Page 20: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Fa’i dan Sumber Penerimaan Lain

• Jizyah yang dikenakan pada orang yahudi dan nasrani• Upeti yang dibayar oleh musuh• Hadiah yang dipersembahkan kepada kepala negara• Bea cukai atau pajak tol yang dikenakan pada pedagang dari negeri musuh• Denda berupa uang• Kharaj• Harta benda tak bertuan• Harta benda yang tak memiliki ahli waris• Simpanan, utang atau barang rampasan yang pemilik sebenarnya tak diketahui

lagi dan karena itu tak bisa dikembalikan• Berbagai sumber pendapatan lain

Sumber Pendapatan Lain

Page 21: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Pengeluaran dan Pembelanjaan Publik

• Orang miskin dan melarat• Meningkatkan kemampuan pasukan dan

pertahanan keamanan• Memelihara hukum dan tatanan dalam negeri• Pensiun dan gaji pejabat• Pendidikan• Pengembangan insfrastruktur• Kesejahteraan Umum

Pengeluaran dan Pembelanjaan Publik

Page 22: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

KESIMPULAN TEORI ASY-SYATIBIKota Tujuan kelima

Page 23: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Perbedaan Konsep Islam dan Barat

Maslow’s Hierarchy of Needs

Saya sih kumpulin uang dulu baru menikah

Saya sih punya rumah dulu baru menikah

Saya sih kumpulin ilmu dulu baru mengajar

5 Aktualisasi

diri

4 Penghargaan

3 Sosial

2 Keamanan

1 Fisologis

Page 24: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Perbedaan Konsep Islam dan Barat

• Abu Dzar al-Ghiffari adalah sahabat miskin, namun tetap

berdakwah• Rasulullah SAW pernah

menikahkan sahabat dengan mas kawin berupa cincin dari besi, atau bacaan al-qur’an, atau beberapa

butir kurma• Nabi saw & sahabat berdakwah

tidak menunggu seluruh wahyu turun “Sampaikanlah dariku walau

satu ayat”

Saya sih kumpulin uang dulu baru menikah

Saya sih punya rumah dulu baru menikah

Saya sih kumpulin ilmu dulu baru mengajar

Kemaslahatan agama sebagai

prioritas & barometer

Page 25: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Perbedaan Konsep Islam dan Barat

Page 26: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Perbedaan Konsep Islam dan Barat

1. Konsep Islam: hak dasar manusia adalah lima hal (al-dharurat al-khoms) dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkanKonsep Barat: hak dasar manusia pertama adalah kebutuhan primer fisik

2. Konsep Islam : antara hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat tawazun (seimbang)Konsep Barat: perhatian kepada hak-hak lebih besar dibanding dengan kewajiban.

3 Konsep Islam: hak dan kewajiban bersifat Value bound (dibatasi nilai-nilai), spt dilarang nikah sesama jenisKonsep Barat: hak-hak bersifat free of value (bebas dari nilai-nilai), spt diperbolehkannya nikah sesama jenis

Page 27: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Perbedaan Konsep Islam dan Barat

4. Konsep Islam: hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain, spt: dilarang menghina simbol-simbol yang dihormati umat lain walau adanya kebebasan berpendapat.Konsep Barat: hak seseorang tidak dibatasi oleh hak orang lain. Spt tidak adanya larangan berpendapat walau menyinggung pihak lain atas nama kebebasan berpendapat

5. Konsep Islam: Kepentingan agama (Islam) di atas segala kepentinganKonsep Barat: Tidak melihat kepentingan agama sebagai sesuatu yang diperhatikan, karena konsepnya dibangun atas paham sekuler.

6. Konsep Islam : Hak dan kepentingan umum harus didahulukan dari hak dan kepentingan individuKonsep Barat: Tidak ada kejelasan tentang hubungan hak dan kepentingan pribadi disatu sisi, dengan hak dan kepentingan umum di sisi lain.

Page 28: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Perjalanan Selesai...

Alhamdulillah..

Terimakasih.. ^_^

Page 29: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Ada Pertanyaan?

Page 30: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Ada Pertanyaan?

Page 31: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam - Asy-Syatibi

Ada Petanyaan?