Sejarah Makam Godog

5
Sejarah Makam Godog Makam Godog terletak di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. Berada pada Koordinat: 07º 15’ 083” LS 107º 57’ 258” BT. Makam Godog dari Terminal Cileunyi Bandung ke Terminal Ciawitali Garut dapat dicapai dengan waktu ± 1,5 jam Kemudian menuju lokasi dengan menggunakan angkutan kota satu kali jurusan Karangpawitan. Melalui Jalan Raya Karangpawitan ± 5,5 Km masuk ke dalam dengan menggunakan ojeg yang bertarif Rp 10.000,- sampai ke tempat parkir. Untuk mencapai lokasi makam hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki ± 20 menit dengan jarak ± 1 Km. Sunan Godog atau Kanjeng Sunan Rahmat Suci atau Kiansantang adalah penyebar agama Islam pada akhir abad ke 15 - awal abad ke- 16 di daerah Timbanganten (sekarang wilayah Kecamatan Samarang, Tarogong, Kadungora dan Leles). Menurut tradisi lisan yang

description

Sejarah Kebudayaan Islam

Transcript of Sejarah Makam Godog

Page 1: Sejarah Makam Godog

Sejarah Makam Godog

Makam Godog terletak di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan.

Berada pada Koordinat: 07º 15’ 083” LS 107º 57’ 258” BT. Makam Godog dari Terminal

Cileunyi Bandung ke Terminal Ciawitali Garut dapat dicapai dengan waktu ± 1,5 jam Kemudian

menuju lokasi dengan menggunakan angkutan kota satu kali jurusan Karangpawitan. Melalui

Jalan Raya Karangpawitan ± 5,5 Km masuk ke dalam dengan menggunakan ojeg yang bertarif

Rp 10.000,- sampai ke tempat parkir. Untuk mencapai lokasi makam hanya bisa dilalui dengan

berjalan kaki ± 20 menit dengan jarak ± 1 Km.

Sunan Godog atau Kanjeng Sunan Rahmat Suci atau Kiansantang adalah penyebar agama Islam

pada akhir abad ke 15 - awal abad ke-16 di daerah Timbanganten (sekarang wilayah Kecamatan

Samarang, Tarogong, Kadungora dan Leles). Menurut tradisi lisan yang berkembang di daerah

Garut, Sunan Godog dipercaya sebagai tokoh salah seorang anak Prabu Siliwangi (dari Nyai

Putri Subanglarang) yang beragama Hindu menurut cerita tradisi lisan. Kemudian diceritakan

bahwa Sunan Godog ketika kembali dari tanah suci Mekah membawa sewadah tanah. Sepanjang

perjalanan menelusuri daerah-daerah di Indonesia, tanah tersebut berceceran. Pada setiap tempat

ketika tanah itu jatuh pada masa kemudian menjadi tempat lahirnya para wali. Pada saat menuju

Page 2: Sejarah Makam Godog

Gunung Suci, tanah yang dibawanya bergoyang atau godeg. Dari sinilah nama Godog lahir.

Sunan Rahmat Suci pun terkenal sebagai Sunan Godog.

Makam Godog merupakan makam keramat periode Islam berjumlah 9 makam, terdiri dari 1

makam Sunan Godog dan 8 makam para pengiringnya. Makam-makam tersebut terletak

berurutan dimulai dari pengiring pertama sampai kedepalan, kemudian makam utama Sunan

Godog berada di puncak gunung. Ukuran makam hampir sama ± 2m x 1m. Makam utama berada

di dalam bangunan berdenah empat persegi panjang dengan p x l m, bercungkup, beratap

genteng, berdinding tembok dan berpintu kayu. Di samping kanannya terdapat ruangan tempat

menyimpan gundukan tanah keramat yang pernah dibawa Sunan Godog dari tanah Suci Mekah.

Di lingkungan sekitar makam terdapat bangunan lain tempat berbagai kegiatan, tempat menginap

para peziarah atau istirahat para pengunjung; dinding bangunan dari bahan setengah tembok dan

kayu, berpagar bambu, berlantai keramik dan bangunan berdinding papan/bilik dan setengah

terbuka dengan atap genteng, berlantai papan/palupuh; mushala; dan WC umum. Makam Godog

memiliki luas kawasan 20 hektar, dengan batas Utara: Ladang dan sawah (Desa Tanjungsari),

Selatan: Perkampungan penduduk dan pesawahan (Gunung Karacak), Barat: perkampungan dan

Erpach tanah Belanda (perkebunan)/Kecamatan Garut Kota, Timur: hutan/Desa Sukanegla.

Makam Godog merupakan objek wisata ziarah yang paling banyak dan ramai dikunjungi di

Kabupaten Garut. Hal ini karena telah menjadi tradisi pada setiap bulan Maulid diadakan upacara

tradisional ‘’ Ngalungsur ‘’ atau Turun Zimat. Upacara yang dilakukan setiap tanggal 14 Maulud

ini pada intinya dimaksudkan sebagai ungkapan rasa penghormatan dari masyarakat terhadap

Sunan Godog, karena jasanya dalam menyebarkan agama Islam di Tatar Garut. Ungkapan rasa

hormat direalisasikan dengancara ‘’ngamumule’’ (memelihara dan merawat) benda pusaka

seperti berbagai bentuk dan jenis keris, kitab Al Qur’an, Cis, Skin dan lain-lain. Benda-benda

pusaka ini diturunkan dari dalam peti (kandaga) yang disimpan di atas sebuah ruangan bangunan

makam, kemudian dibuka penutupnya dan dikeluarkan satu persatu untuk dicuci dengan air

bunga dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat oleh juru kunci (kuncen).

Upacara ini biasanya diawali upacara seremonial yang dihadiri oleh aparat pemerintah dan

masyarakat sambil berziarah. Benda pusaka dipercaya sebagai peninggalan Sunan Godog yang

harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu ada pertunjukan kesenian khas Garut.

Page 3: Sejarah Makam Godog

Makam ini telah dijadikan sebagai tujuan wisata oleh masyarakat setempat atau dari luar Garut.

Agar lebih meningkatkan kunjungan wisatawan maka pembangunan fasilitas untuk kenyamanan

masyarakat yang datang sangat dibutuhkan dan perlu upaya publikasi, pendokumentasian,

pengemasan upacara ritual turun jimat agar diketahui dan dikenal.

Info Singkat

Lokasi : Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten GarutKoordinat : 07º 15’ 083” S, 107º 57’ 258” EArah : Makam Godog dari Terminal Cileunyi Bandung ke Terminal Ciawitali Garut

dapat dicapai dengan waktu ± 1,5 jam Kemudian menuju lokasi dengan menggunakan angkutan kota satu kali jurusan Karangpawitan. Melalui Jalan Raya Karangpawitan ± 5,5 Km masuk ke dalam dengan menggunakan ojeg yang bertarif Rp 10.000,- sampai ke tempat parkir. Untuk mencapai lokasi makam hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki ± 20 menit dengan jarak ± 1 Km.

Fasilitas : Penginapan, Mushola, WC umum,Informasi Lebih Lanjut:

-- http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=112&lang=id