Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

13
2. Dimana ia tinggal? Nabi Musa as tinggal di Mesir, negeri yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok Bani Israil dan penduduk asli Mesir, kaum Qubthi . Sejak lahir Nabi Musa as dibesarkan di Mesir hingga berusia 18 tahun. Saat itu, Nabi Musa as harus meninggalkan Mesir karena takut akan kejaran kaum pengikut Fir’aun. Penyebabnya adalah Nabi Musa as tidak sengaja telah membunuh Fatun, salah seorang kaum Qubthi, ketika berniat menolong kaum Bani Israil, Samiri, yang tengah berkelahi.

Transcript of Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

Page 1: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

2. Dimana ia tinggal?

Nabi Musa as tinggal di Mesir, negeri yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok Bani Israil dan penduduk asli Mesir, kaum Qubthi . Sejak lahir Nabi Musa as dibesarkan di Mesir hingga berusia 18 tahun. Saat itu, Nabi Musa as harus meninggalkan Mesir karena takut akan kejaran kaum pengikut Fir’aun. Penyebabnya adalah Nabi Musa as tidak sengaja telah membunuh Fatun, salah seorang kaum Qubthi, ketika berniat menolong kaum Bani Israil, Samiri, yang tengah berkelahi.

Page 2: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

Dengah penuh ketakutan dan kekhawatiran, Nabi Musa as berdoa pada Allah SWT memohon perlindungan. Beliau akhirnya berjalan hingga sampai di Kota Madyan. Di sana Nabi Musa as menikah dengan Shafura, salah satu putri Nabi Syu’aib. Nabi Musa as menggembala kambing selama 10 tahun sebagai mahar pernikahannya. Setelah itu, Nabi Musa as kembali ke Mesir untuk menyelamatkan kaum Bani Israil dari penindasan Fir’aun.

Page 3: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

Dalam perjalanan menuju Mesir, tepatnya di Bukit Sinai, Nabi Musa as menerima wahyu pertama kali. Allah SWT memerintahkan Nabi Musa as untuk kembali ke Mesir sebagai Rasul-Nya dan menyadarkan Fir’aun untuk menyembah Allah SWT. Di saat itu pula Nabi Musa as diberi mukjizat oleh Allah SWT berupa tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan kedua telapak tangan yang bercahaya.

Page 4: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

4. Kelompok (orang) mana yang menentangnya?

A. Fir’aunNabi Musa as ditentang oleh Fir’aun yang saat itu menjadi raja Mesir yang dzalim. Fir’aun mengaku sebagai Tuhan dan memerintahkan penduduk Mesir untuk menyembahnya. Fir’aun juga memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil dengan cara disembelih karena takut jika salah seorang dari bayi laki-laki tersebut akan menghancurkan tahtanya di masa depan sesuai dengan mimpinya. Atas izin Allah SWT, Nabi Musa as dapat selamat dari kekejaman Fir’aun.

Page 5: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

Selain tindakan kekerasan yang ditimpakan pada Bani Israil, Fir’aun melontarkan penghinaan dan kata-kata ejekan terhadap Nabi Musa dalam usahanya memerangi dan membendung pengaruh Nabi Musa yang semakin beertambah semenjak ia keluar sebagai pemenang dalam pertandingan melawan tukang-tukang sihir kaum Fir’aun.Dalam lain kesempatan Fir’aun berkata kepada rakyatnya, “Hai rakyatku! Tidakkah kamu melihat bahwa aku memiliki kerajaan Mesir yang megah dan besar ini di mana sungai-sungai mengalir dibawah telapak kakiku, sungai-sungai yang memberi kemakmuran hidup dan kebahagiaan hidup bagi rakyatku? Dan tidakkah kamu melihat kekuasaanku yang luas dan ketaatan rakyatku yang bulat kepadaku? Bukankah aku lebih baik dan lebih agung dari Musa yang hina-dina itu yang tidak cakap menguraikan isi hatinya dan menerangkan maksud tujuannya. Megapa Tuhannya tidak memakaikan gelang emas, sebagaimana lazimnya orang-orang yang diangkat menjadi raja, pemimpin atau pembesar? Atau mengapa ia tidak diiringi oleh malaikat-malaikat sebagai tanda kebesarannya dan bukti kebenarannya bahwa ia adalah pesuruh Tuhannya?”

Page 6: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

Allah SWT pun mengazab Fir’aun dan para pengikutnya dengan musim kemarau berkepanjangan yang hampir menhancurkan Mesir. Namun, peristiwa tersebut malah membuat Fir’aun semakin kafir. Hingga pada suatu malam, Nabi Musa beserta Bani Israil meninggalkan Mesir menuju Syam. Saat hendak menyeberangi Laut Merah, Nabi Musa memukulkan tongkatnya hingga Laut Merah terbelah. Fir’aun dan pasukannya menyusul Nabi Musa dan Bani Israil yang lebih dulu sampai. Nabi Musa memukulkan kembali tongkatnya ke tanah dan tenggelamlah Fir’aun yang kafir bersama pasukannya.

Page 7: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

B. Kaum QubthiTidak hanya Fir’aun, Nabi Musa as juga ditentang oleh penduduk asli Mesir yaitu kaum Qubthi. Mereka tunduk dan patuh kepada Fir’aun. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha mencari dan membunuh Nabi Musa as setelah insiden “pembunuhan” yang tidak sengaja.

Page 8: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

C. SamiriSepeninggal Nabi Musa, ternyata Bani Israil telah disimpangkan oleh seorang yang bernama Samiri. Ia mengumpulkan perhiasan dan emas lalu membuat patung berongga berbentuk anak sapi, dimana jika angin masuk ke lubang yang satu dan keluar dari lubang yang lain, maka akan keluar suara yang mirip suara anak sapi. Kemudian Samiri memberitahukan Bani Israil, bahwa patung itu adalah tuhan mereka dan tuhan Musa. Akhirnya Bani Israil percaya dan menyembah patung tersebut.Nabi Harun menasihati dan mengingatkan mereka, tetapi mereka tetap saja di atas kebodohan itu, bahkan mereka menyanggah dan hampir saja membunuh Nabi Harun. Mereka juga memberitahukan bahwa mereka tidak akan meninggalkan penyembahan kepada patung itu sampai Nabi Musa kembali.

Page 9: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

D. QarunQarun adalah sepupu Nabi Musa. Awalnya Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga ia meminta Musa untuk mendoakannya. Yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah.Qarun sering mengambil harta dari Bani Israel yang lain dan dia memiliki ribuan gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan perak.Setelah kaya raya, Qarun menjadi orang yang sombong dan suka pamer. Jadi kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kuncinya.

Page 10: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.

Ketika Qarun keluar membawa semua hartanya, orang-orang di jalan melihatnya dengan terkagum-kagum. Qarun merasakan keangkuhan tertinggi dan berpikir “Wow, inilah diriku!” Kemudian Allah memerintahkan bumi untuk menelannya. Tiba-tiba bumi bergemuruh dan jalanan mulai retak. Retakan itu semakin membesar hingga membuat lubang yang menganga. Lubang itu menelan Qarun beserta semua tentaranya, kunci-kuncinya, hartanya, dan istananya. Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi.

Page 11: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Page 12: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Page 13: Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.