sejarah fisika kuantum

4
Perbedaan Fisika Modern & Fisika Klasik Fisika Modern & Fisika Klasik Fisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori kuantum lama dan Teori Kuantum Modern. Teori Kuantum lama memperkenalkan besaran-besaran fisika, seperti energi merupakan besaran diskrit bukan besaran kontinu seperti halnya dibahas dalam mekanika klasik. Teori kuantum lama diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber (berupa osilator) bersifat kuanta/diskrit karena hanya bergantung pada frekuensinya bukan pada amplitudo seperti dalam mekanika klasik dimana besaran amplitudo tidak terbatas (kontinu). Pada tahun 1900 Max-Planck merumuskan besaran energi yang bersifat diskrit dalam merumuskan energi yang dipancarkan oleh benda hitam yaitu : E = nhf dimana n = 1, 2, 3, ... dan h = 6,626 x 10-34 Joule/detik (konstanta Planck). Albert Einstein pada tahun 1905 menggunakan konstanta Planck dalam merumuskan energi yang dipancarkan oleh berkas cahaya/foton (penemuan efek fotolistrik). http://mizwar007.blogspot.com/2012/02/makalah-fisika-modern- definisi-konsep.html Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi. Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas khusus. Ilmu Fisika Modern dikembangkan pada awal abad 20, dimana perumusan-perumusan dalam Fisika Klasik

description

Sejarah fisika kuantum

Transcript of sejarah fisika kuantum

Page 1: sejarah fisika kuantum

Perbedaan Fisika Modern & Fisika Klasik

Fisika Modern & Fisika KlasikFisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori

kuantum lama dan Teori Kuantum Modern. Teori Kuantum lama memperkenalkan besaran-besaran fisika, seperti energi merupakan besaran diskrit bukan besaran kontinu seperti halnya dibahas dalam mekanika klasik. Teori kuantum lama diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber (berupa osilator) bersifat kuanta/diskrit karena hanya bergantung pada frekuensinya bukan pada amplitudo seperti dalam mekanika klasik dimana besaran amplitudo tidak terbatas (kontinu). Pada tahun 1900 Max-Planck merumuskan besaran energi yang bersifat diskrit dalam merumuskan energi yang dipancarkan oleh benda hitam yaitu :

E = nhf

dimana n = 1, 2, 3, ... dan h = 6,626 x 10-34 Joule/detik (konstanta Planck). Albert Einstein pada tahun 1905 menggunakan konstanta Planck dalam merumuskan energi yang dipancarkan oleh berkas cahaya/foton (penemuan efek fotolistrik).http://mizwar007.blogspot.com/2012/02/makalah-fisika-modern-definisi-konsep.html

Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi. Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas khusus. Ilmu Fisika Modern dikembangkan pada awal abad 20, dimana perumusan-perumusan dalam Fisika Klasik tidak lagi mampu menjelaskan fenomenafenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil. Fisika Modern diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa besaran energi suatu benda yang beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta), sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep dualisme partikel-gelombang. Konsep dualisme dan besaran kuanta ini merupakan dasar dari Fisika Modern.Secara garis besar, kini, fisika bisa dibagi menjadi dua yaitu fisika klasik dan fisika modern. Fisika klasik biasanya mempelajari materi dan energi dari suatu kejadian keseharian yang mudah diamati (kondisi normal). Beberapa topik bahasannya adalah mekanika, termodinamika, bunyi, cahaya, dan elektromagnet (listrik dan magnet).Pada fisika modern, materi dan energi yang dipelajari sering kali berada pada kondisi ekstrem atau skala sangat besar atau sangat kecil. Sebagai contoh, topik mekanika kuantum. Atau, ada pula fisika atom dan inti. Atau, fisika partikel elementer (FPE) yang skalanya lebih kecil daripada atom dan inti. Bidang FPE ini dikenal pula dengan nama “fisika energi-tinggi”.http://athepsf.wordpress.com/fisika-itu-apa-sih/

  Fisika Klasik :

Page 2: sejarah fisika kuantum

         Cahaya digambarkan sebagai gelombang          Teori ini tidak dapat menerangkan spektrum radiasi benda hitam

         Energi kinetik bertambah jika intensitas cahaya diperbesar         Efek fotolistrik terjadi pada tiap frekuensi asal intensitasnya memenuhi         Tidak dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar         Fisika klasik dibagi atas 3 fase, yakni padat, cair, gas.

·   Fisika Modern :         Cahaya digambarkan sebagai partikel         Terdiri dari paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton         Energi kinetik tidak bergantung pada intensitas cahaya         Efek fotolistrik terjadi diperlukan frekuensi minimum (frekuensi ambang)         Dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar         Radiasi kalor tergantung pada suhu         Makin tinggi suhu, makin besar energi kalor yang dipancarkan         Fisika Modern terbagi atas 4 fase padat, cair, gas, dan plasma.         Dapat membuktikan adanya fenomena efek fotolistrik dan efek Compton         cahaya tersusun dari paket-paket energi diskret yang diberi nama foton         Masing-masing foton memiliki energi sesuai dengan frekuensinya. Persamaan energi foton Einstein adalah sebagai berikut:E = hυ    atau    E = hc/λ

Posted 29th November 2012 by Sinta Damawiyah http://111992m.blogspot.com/2012/11/perbedaan-fisika-modern-fisika-klasik.html

Mengapa muncul teori kuantum?Pembahasan :

Teori kuantum muncul karena teori fisika klasik tidak mampu memecahkan permasalahan pada saat itu dalam membahas benda-benda berukuran mikro, interaksi materi dan energi, kapasitas panas zat padat dan lain-lain. Masalah utama yang tidak terpecahkan oleh para fisikawan pada massa itu sampai abad 19 adalah masalah radiasi benda hitam. Yang sukar diperoleh para fisikawan pada saat itu adalah menemukan teori yang cocok untuk menjelaskan lengkung kurve radiasi benda hitam kalau hanya menggunakan hukum-hukum dan kaedah-kaedah fisika klasik yang telah diketahui. Untuk mendapatkan teori yang cocok ternyata orang harus merombak pemikirannya tentang kosep energi khususnya energi radiasi. Keyakinan lama tentang energi bernilai malar (kontinu) dirombak menjadi keyakinan baru yang menyatakan bahwa energi bernilai diskret. Disinilah pertama kalinya muncul konsep pengkuantuman energi. Para ilmuwan zaman klasik seperti Stefan Boltzman, Wien, Rayleigh dan Jeans menyatakan energi itu bernilai bersifat kontinu. Hal ini tentunya sangat kontroversial dengan pernyataan Planck yang menyatakan sifat cahaya adalah terkuantisasi atau diskret, artinya energi radiasi hanya dapat ada dalam bentuk-bentuk paket energi tertentu dimana jumlah energi dalam setiap paket berbanding lurus dengan frekuensi energi radiasi itu.Hipotesis Planck yang bertentangan dengan teori klasik tentang gelombang elektromagnetik ini merupakan titik awal dari lahirnya teori kuantum, yang menandai terjadinya revolusi dalam bidang fisika. Terobosan Planck merupakan tindakan yang sangat berani karena bertentangan dengan hukum fisika yang telah mapan dan sangat dihormati. Dengan teori ini ilmu fisika mampu

Page 3: sejarah fisika kuantum

menyuguhkan pengertian yang mendalam tentang alam benda dan materi.Para ilmuwan zaman klasik seperti Stefan Boltzman, Wien, Rayleigh dan Jeans menyatakan energi itu bernilai malar (kontinu). Hal ini berbeda dengan pernyataan Planck yang menyatakan sifat cahaya adalah terkuantisasi atau diskret, artinya energi radiasi hanya dapat ada dalam bentuk-bentuk paket energi tertentu dimana jumlah energi dalam setiap paket berbanding lurus dengan frekuensi energi radiasi itu.Adanya ketidak cocokan dari hukum-hukum atau teori-teori pada fisika klasik jika diterapkan pada sistem mikroskopik memunculkan teori kuantum. Teori kuantum ini muncul dari pelajaran fisika atom, sebagai konsekuensi kesukaran-kesukaran yang dialami oleh fisika klasik. Pengembangan konsep ini didukung oleh eksperimen-eksperimen brilian pada waktu itu, yang akhirnya membawa kepada perumusan teori kuantum sebagai teori baru untuk lingkup mikroskopik.

http://sukifisikapasca.blogspot.com/2011/11/kuantum.html