Sejarah dan Perkembangan Teknik Industri - Taufiqur...

10
TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016 6623 - Taufiqur Rachman 1 6623 - Taufiqur Rachman http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id TIN102 – PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #13 http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id 6623 - Taufiqur Rachman Pendahuluan …(1/2) Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko. Kriteria umum untuk menilai keputusan yang beresiko adalah ekspektasi nilai maksimum (atau minimum). Dengan kriteria ini diasumsikan bahwa nilai dapat diestimasikan sebagai produk dari nilai suatu hasil dan probabilitas kemunculannya. Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna. Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri 2

Transcript of Sejarah dan Perkembangan Teknik Industri - Taufiqur...

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 1

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

TIN102 – PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #13

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Pendahuluan …(1/2)

Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian.

Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko.

Kriteria umum untuk menilai keputusan yang beresiko adalah ekspektasi nilai maksimum (atau minimum).

Dengan kriteria ini diasumsikan bahwa nilai dapat diestimasikan sebagai produk dari nilai suatu hasil dan probabilitas kemunculannya.

Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

2

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 2

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Pendahuluan …(2/2)

Dalam kenyataan para pimpinan sering dipaksa harus mengambil keputusan tanpa informasi sempurna (ada variabilitas informasi, seperti kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian).

Model Pengambilan Keputusan dipengaruhi atau tergantung dari Informasi yang ada/yang dimiliki.

Informasi yang ada, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:

Informasi Sempurna (Perfect Information)

Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information)

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

3

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Model Pengambilan Keputusan …(1/4)

Jika dikaitkan dengan informasi yang dimiliki, maka model terdapat 3 pengambilan keputusan:

1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty).

2) Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk).

3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

4

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 3

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Model Pengambilan Keputusan …(2/4)

1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty).

Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) hanya mempunyai satu hasil (payoff tunggal).

Model ini disebut juga Model Kepastian / Deterministik.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

5

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Model Pengambilan Keputusan …(3/4)

2) Model Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Beresiko (Risk).

Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya dapat diperhitungakan atau dapat diketahui.

Model Keputusan dengan Risiko ini disebut juga Model Stokastik.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

6

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 4

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Model Pengambilan Keputusan …(4/4)

3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).

Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya tidak dapat diketahui/ditentukan.

Model Keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang paling sulit untuk pengambilan keputusan.

Kondisi yang penuh ketidakpastian ini relevan dengan apa yang dipelajari dalam Game Theory.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

7

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Metode Kuantitatif Teori Keputusan

Fokus yang dipelajari dalam Metode Kuantitatif hanya pada Model Pengambilan Keputusan dengan

Risiko (Risk).

Teori keputusan (decision theory) dalam kasus ini bertujuan untuk memaksimumkan benefit atau

meminimumkan biaya–biaya berbagai keputusan dalam kondisi berisiko.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

8

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 5

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Contoh Kasus

Seorang pedagang jeruk menjual barang dagangannya secara eceran dengan harga Rp.1500,-/buah. Apabila jeruk tersebut tidak laku dijual secara eceran (mendekati masa kadaluarsa) maka ada perusahaan yang bersedia membeli jeruk tersebut dengan harga Rp.300,-/buah. Pedagang tersebut membeli jeruk dengan harga Rp.1000,-/buah. Saat ini pedagang tersebut sedang memikirkan berapa persediaan yang ideal untuk barang dagangannya. Berdasarkan pengalaman dari periode tahun lalu dimana ia berjualan selama 300 hari adalah sebagai berikut:

Terjual Rata-rata Jumlah Hari

500 buah 60 hari

600 buah 90 hari

700 buah 120 hari

800 buah 30 hari

Materi #13 Ganjil 2015/2016

9

TIN102 - Pengantar Teknik Industri

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kasus

Kasus tersebut bisa diselesaikan dengan:

1) Kriteria Keputusan:

a) Kriteria Maximax

b) Kriteria Maximin

c) Kriteria Kemungkinan Maksimum

d) Kriteria Laplace

2) Kriteria Expected Value yang Tertinggi.

3) Kriteria Pohon Keputusan (Decision Tree).

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

10

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 6

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kasus

Diketahui: Harga jual per buah = Rp.1500,- Harga jual per buah apabila jeruk tidak laku di jual = Rp.300,- Harga beli jeruk per buah = Rp.1000,- Keuntungan per jeruk = Rp.1500 –Rp.1000 = Rp.500,- Kerugian per jeruk = Rp.1000 –Rp.300 = Rp.700,- Nilai probabilitas penjualan jeruk adalah:

Materi #13 Ganjil 2015/2016

11

TIN102 - Pengantar Teknik Industri

Terjual Rata-rata Probabilitas

500 buah 60/300 = 0,2

600 buah 90/300 = 0,3

700 buah 120/300 = 0,4

800 buah 30/300 = 0,1

Total 1,0

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Tabel Pay Off Kasus

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

12

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 7

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kriteria Maximax

Kriteria Maximax, mengatakan bahwa keputusan yang mempunyai pay off paling tinggi (tanpa memperdulikan hal lain) yang seharusnya dipilih (Optimistik). Lihat Tabel Pay Off:

Maksimum Baris 1 = 250000

Maksimum Baris 2 = 300000

Maksimum Baris 3 = 350000

Maksimum Baris 4 = 400000

Yang tertinggi adalah 400000, berarti persediaan ideal adalah 800 buah jeruk.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

13

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kriteria Maximin

Kriteria Maximin, memilih keputusan yang menghasilkan nilai maksimum dari pay off yang minimum.

Minimum Baris 1 = 250000

Minimum Baris 2 = 180000

Minimum Baris 3 = 110000

Minimum Baris 4 = 040000

Yang tertinggi adalah 250000, berarti persediaan ideal adalah 500 buah jeruk.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

14

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 8

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kriteria Kemungkinan Maksimum

Menyatakan seseorang seharusnya memilih keputusan optimalnya atas dasar yang paling sering terjadi, dalam hal ini dilihat dari probabilitasnya maka yang paling sering terjadi adalah permintaan 700 dengan probabilitas 0,4.

Jadi sebaiknya persediaan ideal adalah 700 buah jeruk dengan kemungkinan keuntungan yang diperoleh sebesar 350000.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

15

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kriteria Laplace

Memilih keputusan

yang mempunyai

laba rata-rata tertinggi.

Dalam hal ini persediaan ideal adalah 800 buah

jeruk dengan rata-rata

keuntungan 325000.

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

16

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 9

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kriteria Expected Value Tertinggi

Kriteria Expected Value yang Tertinggi

Keputusan yang dipilih adalah keputusan yang mempunyai expected value pay off yang tertinggi.

Perhitungan EV (EMV = Expected Monetary Value) dapat diperoleh dengan memasukan semua besaran probabilitas dalam perhitungan.

Keputusan yang diambil untuk persediaan optimal sebanyak 600 buah jeruk dengan EMV sebesar Rp.276000,-

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

17

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Cara Mencari EMV

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

18

EMV

EMV

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2015/2016

6623 - Taufiqur Rachman 10

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

66

23

- T

au

fiq

ur R

achm

an

Penyelesaian Kriteria Pohon Keputusan

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri

19

6623 -

Tau

fiqu

r R

achm

an

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n . w e b l o g . e s a u n g g u l . a c . i d

Materi #13 Ganjil 2015/2016 TIN102 - Pengantar Teknik Industri 20