Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

21
Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia A. Pengertian Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga- lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga- lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil- hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota- anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan system pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya

description

tugas Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi

Transcript of Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

Page 1: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia

A.     Pengertian Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan system pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).

B. Sejarah Perkembangan Demokrasi

Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu

Page 2: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

C. Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945 memberikan penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan sebagai pemenang Pemilu.

Tumbangnya Orde Baru pada tanggal 21 Mei 1998, adalah momentum pergantian kekuasaan yang sangat revolusioner dan bersejarah di negara ini. Dan pada tanggal 5 Juli 2004, terjadilah sebuah pergantian kekuasaan lewat Pemilu Presiden putaran pertama. Pemilu ini mewarnai sejarah baru Indonesia, karena untuk pertama kali masyarakat memilih secara langsung presidennya. Sebagai bangsa yang besar tentu kita harus banyak menggali makna dari sejarah.

Hari Kamis, 21 Mei 1998, dalam pidatonya di Istana Negara Presiden Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri atau lebih tepatnya dengan bahasa politis ia menyatakan “berhenti sebagai presiden Indonesia”. Momentum lengser keprabon-nya Raja Indonesia yang telah bertahta selama 32 tahun ini tentu sangat mengejutkan berbagai pihak. Karena sehari sebelumnya ia sudah berniat akan segera membentuk Kabinet Reformasi. Setelah melalui saat-saat yang menegangkan, akhirnya rezim yang begitu kokoh dan mengakar ini berhasil ditumbangkan. Gerakan mahasiswa sekali lagi menjadi kekuatan terpenting dalam proses perubahan ini. Sebuah perubahan yang telah memakan begitu banyak korban, baik korban harta maupun nyawa. Kontan saja mahasiswa kala itu langsung bersorak-sorai, menangis gembira, dan bersujud syukur atas keberhasilan perjuangannya menumbangkan rezim Orde Baru.

Setelah tumbangnya Orde Baru tibalah detik-detik terbukanya pintu reformasi yang telah begitu lama dinanti. Secercah harapan berbaur kecemasan mengawali dibukanya jendela demokrasi yang selama tiga dasawarsa telah ditutup oleh pengapnya otoritarianisme Orde Baru. Momentum ini menjadi penanda akan dimulainya transisi demokrasi yang diharapkan mampu menata kembali indahnya taman Indonesia. Pada hari-hari selanjutnya kata “reformasi” meskipun tanpa ada kesepakatan tertulis menjadi jargon utama yang menjiwai ruh para pejuang pro-demokrasi. Selang tiga tahun pasca turunnya Soeharto dari tahun 1998 sampai 2000, telah terjadi tiga kali pergantian rezim yang memunculkan nama-nama:Habibie, Gus Dur, dan Megawati sebagai presiden Republik Indonesia. Dan duduknya ketiga presiden baru tersebut, juga diwarnai dengan perjuangan yang sengit dan tak kalah revolusioner. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya mahasiswa menjadi avant guard yang Mendobrak perubahan tersebut.

Page 3: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

Kedaulatan Rakyat dalam Sistem Pemerintahan Indonesia

A. Kedaulatan Rakyat

Setiap negara memerlukan kedaulatan,baik ke luar maupun ke dalam. Menurut Jean Bodin (1530-1596). Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara. Kekuasaan tertinggi itu sah dan harus ditaati rakyat. Jika suatu negara telah merdeka, secara otomatis negara itu berdaulat. Demikian juga negara Indonesia. Kedaulatan negara Indonesia diperoleh dengan perjuangan. Oleh karena itu, kita wajib mempertahankan kedaulatan negara ini dengan berperan aktif dalam pembangunan.

1. Pengertian KedaulatanBerdaulat asal kata dari daulat (dari bahasa arab) yang berarti kekuasaan. Jadi, berdaulat artinya mempunyai kekuasaan. Kata kedaulatan, juga berasal dari bahasa latin yaitu supremus, artinya yang tertinggi. Kedaulatan dari berbagai bahasa itu dapat diartikan sebagai wewenang suatu kesatuan politik. Jadi kedaulatan adalah sebagai kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain, kecuali kekuasaan yang satu adalah kekuasaan Tuhan. Dengan demikian pengertian kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.Makna Kedaulatan RakyatMenurut teori, suatu negara yang akan berdiri harus memenuhi tiga syarat, yaitu :a) RakyatRakyat adalah semua orang yang berada di dalam suatu negara atau menjadi penghuni suatu negara.b) Wilayah/daerahAdalah wilayah yang menunjukkan batas-batas ditempat negara itu untuk dapat melaksanakan kedaulatannya.c) Pemerintah yang berdaulatAdalah lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan rakyatnya dan menjaga seluruh tanah air serta segenap rakyatnya.Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyat. Pengertian kedaulatan ada 2 yaitu,1. Kedaulatan kedalamKedaulatan kedalam artinya pemerintah (negara) mempunyai kekuasaan untuk mengatur kehidupan negara melalui lembaga negara atau alat perlengakapan negara yang diperlukan untuk itu. Dalam pembukaan UUD 1945 kedaulatan kedalam nampak pada tujuan negara sebagai berikut.a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiab. Memajukan kesejahteraan umumc. Mencerdaskan kehidupan bangsa

2. Kedaulatan keluarKedaulatan keluar mengandung pengertian kekuasaan untuk mengadakan atau kerjasama dengan negara lain. Hubungan dan kerjasama ini tentu saja untuk kepentingan sosial. Ini berarti pula bahwa bahwa negara Indonesia mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara lain. Kedaulatan keluar ini nampak pada Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuhnya (pasal-pasal), yaitu :a. Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian pribadi, dan keadilan sosial (Pembukaan Uud 1945 alinea ke-4)b. Pasal 11 ayat (1), berbunyi : Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.c. Pasal 13 ayat (1), berbunyi : Presiden mengangkat duta dan konsul

2. Teori-teori Kedaulatan

Page 4: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

a) Teori Kedaulatan TuhanTeori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara berasal dari Tuhan. Raja atau penguasa mendapat kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri raja/penguasa.Teori ini pernah dianut oleh negara jepang pada saat dipimpin Kaisar Tenno Heika sehingga dia dianggap sebagai keturunan dewa matahari.

b) Teori Kedaulatan RajaTeori ini merupakan penjabaran dari teori kedaualatan Tuhan. Kekuasaan tertinggi terletak di tangan dan keturunan Raja. Raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang dapat kekuasaan langsung dari Tuhan. Kekuasaan Raja mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Teori ini pernah diterapkan di negara Prancis saat dipimpin oleh Louis XIV.

c) Teori Kedaulatan NegaraTeori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada negara. Negara sebagai lembaga tertinggi dengan sendirinya memiliki kekuasaan. Kedaulatan negara muncul dengan berdirinya suatu negara. Teori ini pernah diterapkan di Jerman pada saat diperintah oleh Hitler.

d) Teori Kedaulatan HukumMenurut teori ini, kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum. Hukum menurut teori ini adalah hukum tertulis dan tidak tertulis. Hukum tertulis misalnya UUD dan Peraturan perundang-undangan. Pelaksaan pemerintah dibatasi oleh norma sehingga tidak bersifat absolut. Teori ini dianut oleh negara Indonesia dengan model negara hukum modern.

e) Teori Kedaulatan RakyatTeori ini mengajarkan bahwa kekuasaan negara tertinggi terletak di tangan rakyat. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja yang absolut. Keabsolutan kekuasaan pemerintah perlu dibatasi dengan adanya pembagian kekuasaan seperti dalam ajaran trias politika. Ajaran itu menganjurkan agar kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi tiga lembaga, yaitu : legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

1) Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat dan menetapkan undang-undang. Contoh dari kekuasaan legislatif yaitu : DPR, MPR, DPD.2) Eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang. Contoh dari kekuasaan eksekutif yaitu : Presiden dan Wakil Presiden.3) Yudikatif adalah kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang. Contoh dari kekuasaan yudikatif yaitu : MK (Mahkamah Konstitusi), MA (Mahkamah Agung), KY (Komisi Yudisial).

Ciri-ciri negara yang menganut teori Kedaulatan Rakyat :1) Negara memiliki lembaga perwakilan rakyat sebagai badan atau majelis yang mewakili atau mencerminkan kehendak rakyat.2) Pelaksanaan pemilu untuk mengangkat dan menetapkan anggota lembaga perwakilan diatur oleh undang-undang.3) Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badang atau majelis yang bertugas mengawasi pemerintah.4) Susunan kekuasaan badan atau majelis tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar.

3. Kedaulatan Rakyat Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Bentuk kedaulatan yang diterapkan di Indonesia adalah kedaulatan rakyat. Pernyataan bahwa Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat antara lain sebagai berikut :

a) Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Page 5: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

yang berdasarkan kepada perdamaian abadi, dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.”Alinea tersebut menegaskan tujuan negara Indonesia, bentuk negara Indonesia, republik yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Indonesia. Salah satu pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, yaitu pokok pikiran ketiga mengatakan bahwa negara berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.

b) UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 dan 2Pasal 1 ayat 1 berbunyi, “Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”. Ayat 2 berbunyi, “Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Pasal ini menunjukkan bahwa dalam negara Indonesia, rakyatlah yang berkuasa menurut undang-undang dasar. Kekuasaan rakyat sepenuhnya dipercayakan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Hal ini berarti MPR, DPR, dan DPD memiliki kekuasaan legislatif yang sama.

Badan-badan perwakilan rakyat yang ada di Indonesia menurut peraturan perundang-undangan adalah :1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)3) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi)5) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kabupaten/Kota)6) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

c) PancasilaSila keempat berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.

Dengan demikian, jelaslah bahwa negara kita menganut kedaulatan rakyat yang pelaksanaannya dilakukan oleh MPR, DPR,DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD.

4. Perkembangan Kedaulatan Rakyat di Indonesia

Perjalanan demokrasi yang menceminkan kedaulatan rak yat di Indonesia sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai saat ini dibagi menjadi 4 periode

a) Periode 1945-1959sDalam periode ini terjadi perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer. Selain itu, terjadi beberapa peristiwa penting, misalnya intervensi Belanda dan pemberontakan. Pada periode ini, sistem kedaulatan rakyat lebih menonjolkan kepentingan individu dan golongan daripada bangsa dan negara. Semua itu dikarenakan peranan parlemen dan partai lebih menonjol sehingga sistemnya cenderung liberal.

b) Periode 1959-1965Periode ini ditandai dengan keluarnya Dekret Presiden 5 Juli 1959. Dengan adanya Dekret Presiden tersebut, sistem pemerintahan kembali ke UUD 1945. Namun terhadap pelaksanaannya terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945 dengan munculnya sistem demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin ini menjurus pada pengultusan individu seorang presiden. Pelaksanaan demokrasi terpimpin juga cenderung bergeser menjadi pemusatan kedaulatan pada presiden. Misalnya pembentukan MPRS dengan Penpres No 2/1959.

Page 6: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

c) Periode 1966-1998Periode ini ditandai dengan lahirnya orde baru sebagai amanat rakyat. Orde baru bertujuan mengoreksi tatanan lama yang telah melakukan penyimpangan UUD 1945 dan melaksanakan Pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya, orde baru tidak mampu membawa masyarakat dan bangsa pada kehidupan yang demokratis. Hal itu karena posisi pemerintah lebih kuat daripada rakyat sehingga kedaulatan rakyat tidak tercapai. Pada masa ini kedaulatan rakyat sangat lemah karena lembaga perwakilan rakyat seolah-olah hanya mengikuti kehendak eksekutif

d) Periode 1998-sekarangPeriode ini dimulai pada saat terjadi pergantian kepemimpinan nasional sehingga terkenal dengan sebutan masa reformasi. Pelaksanaan kedaulatan pada masa ini lebih terbuka dan demokratis. Pemerintah mulai membuka kembali komunikasi dengan rakyat secara terbuka dan transparan. Bukti pelaksanaan kedaulatan rakyat yang demokratis ialah diselenggarakannya pemilihan umum pada masa itu yang diikuti 48 partai politik.Perkembangan selanjutya, kedaulatan rakyat makin menungkat. Puncaknya ketika dilakukan pemilu 2004. Pemilu 2004 dinilai sebagai pemilu yang demokratis karena keterbukaan dan transparansi terlihat nyata. Pemilihan anggota legislatif sangan terbuka, terlebih lagi pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung sehingga rakyat dapat menentukan keinginan dan harapannya sendiri.

B. Sistem Pemerintahan Indonesia dan Peran Lembaga Negara sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat.

Negara Indonesia adalah penganut teori kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum sehingga jelas bahwa Indonesia menganut paham demokrasi. Rumusan kedaulatan di tangan rakyat menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara.

1. Prinsip-Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia

Indonesia memiliki prinsip sebagai negara yang menganut kedaulatan rakyat, yaitu :a) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 ayat (1) UUD 1945).b) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1 ayat (2) UUD 1945).c) Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat (3) UUD 1945).d) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 7C UUD 1945).e) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden (Pasal 17 ayat (2) UUD 1945).f) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 3 ayat (3) UUD 1945).

Demokrasi yang dianut pemerintah Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Dalam demokrasi Pancasila, ada dua asas, yaitu asas kerakyatan dan musyawarah untuk mufakat.

a) Asas kerakyatan adalah asas kesadaran akan cinta kepada rakyat, manunggal dengan nasib dan cita – cita rakyat, serta berjiwa kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib dan secita – cita dengan rakyatb) Asas musyawarah untuk mufakat adalah asas yang memerhatikan aspirasi atau kehendak atau kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratan.

Selanjutnya, untuk menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diperlukan tertib hukum. Tertib hukum akan dapat terlaksana jika negara Indonesia menganut teori kedaulatan hukum. Oleh karena itu, Indonesia mendasarkan sistem pemerintahannya pada hukum dan tidak bersifat absolut. Artinya, kekuasaan yang ada di negara kita, dibatasi dengan undang-undang atau peraturan perundang-undangan. Sebagai negara yang menganut kedaulatan

Page 7: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

hukum, Indonesia memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :a) Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia yang menyangkut persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.b) Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan lain.c) Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan.

Ciri-ciri yang menunjukkan bahwa negara kesatuan republik Indonesia menganut kedaulatan hukum adalah :a) Adanya pembagian kekuasaan dalam negara.b) Diakuinya hak asasi manusia dan dicantumkan dalam konstitusi dan perundang-undangan.c) Adanya dasar hukum bagi kekuasaan pemerintahan.d) Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak.e) Adanya kesamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan.f) Adanya kewajiban pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jadi, negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, sedangkan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusional.

2. Peran Lembaga Negara Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat

Lembaga pemegang kedaulatan rakyat di Indonesia terdiri atas lembaga kedaulatan rakyat dipusat dan di daerah.

a) Lembaga pemegang kekuasaan rakyat dipusatLembaga pemegang kedaulatan rakyat dipusat terdiri sebagai berikut :1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Majelis permusyawaratan rakyat sebagai lembaga kedaulatan rakyat memiliki susunan, kedudukan, tugas, dan wewenang sebagai berikut :a) Susunan dan keanggotaan MPRMenurut Pasal 2 ayat (1) UUD 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD dipilih melalui pemilihan umum diatur lebih lanjut dengan undang-undang.b) Kedudukan MPRMPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.c) Tugas dan Wewenang MPRBerdasarkan UU No. 22 Tahun 2003 Pasal 8, MPR memiliki tugas dan wewenang antara lain :(1) Mengubah dan menetapkan UUD.(2) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilu dalam sidang paripurna MPR.(3) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan didalam sidang paripurna MPR.(4) Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.(5) Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari.(6) Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

d) Hak dan kewajiban MPRAnggota MPR mempunyai hak yaitu :(1) Mengajukan usul perubahan pasal-pasal dalam UUD.(2) Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan.(3) Memilih dan dipilih.(4) Membela diri.(5) Imunitas.(6) Protokoler.(7) Keuangan dan administrasi.

Page 8: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

Kewajiban anggota MPR, yaitu :(1) Mengamalkan Pancasila(2) Melaksanakan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan.(3) Menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan nasional.(4) Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.(5) Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)Dewan perwakilan rakyat (DPR) merupakan lembaga kedaulatan rakyat yang memiliki susunan, kedudukan, fungsi, dan tugas sebagai berikut :a) Susunan dan Keanggotaan DPR ;-Anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum.-Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden.-Anggota DPR berdomisili di ibukota negara Republik Indonesia.-Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun

b) Kedudukan dan fungsi DPRDPR mempunyai 3 fungsi, yaitu : menjalankan kekuasaan membentuk UUD.(1) Legislasi membahas atau mengubah RAPBN dan menetapkan APBN.(2) Anggaran melakukan pengawan terhadap pemerintah.(3) Pengawasan

c) Tugas dan wewenang DPRTugas dan wewenang DPR antara lain(1) membentuk undang – undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama(2) membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang – undang(3) menerima dan membahas usulan rancangan undang – undang yang diajukan DPR dan yang berkaitan dengan bidang tertentu serta mengikutsertakannya dalam pembahasan(4) memerhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang – undang APBN dan rancangan undang – undang yang berkaitan dengan pajak,pendidikan,dan agama(5) menetapkan APBN bersama presiden dengan memerhatikan pertimbangan DPD(6) melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang – undang, anggaran pendapatan dan belanja negara, serta kebijkana pemerintah.(7) Membahas dan menindak lanjuti hasil pengawasan yang di ajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah dll(8) Memilih anggota badan pemeriksa keuangan dengan memerhatikan pertimbangan DPDd) Hak dan kewajiban dpr

Hak yang dimiliki setiap anggota DPR adalah:

(1) mengajukan RUU(2) mengajukan pertanyaan(3) menyampaikan usul dan pendapat(4) memilih dan dipilih(5) membela diri(6) imunitas(7) protokoler(8) keuangan dan administratrif

kewajiban anggota DPR adalah:(1) mengamalkan Pancasila(2) melaksanakan UUD dan peraturan perundang-undangan(3) melaksanakan kehidupan demokrasi(4) mempertahanakan dan memelihara kerukunan nasional(5) memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

Page 9: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

(6) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat(7) mendahulukan kepentingan negara(8) memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis(9) menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPR(10) menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

3) Dewan Perwakilan Daerah

a) susunan dan keanggotaan DPDberdasarkan UU No. 12 Tahun 2003 Pasal 109, DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.b) kedudukan dan fungsi DPDDPD mempunya fungsi antara lain:(1) pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legilasi tertentu(2) pengawasan atas pelaksanaan undang-undang

c) tugas dan wewenang DPDtugas dan wewenang DPD antara lain:(1) DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang(2) DPD ikut membahas rancangan undang-undang(3) DPD memberikan pertimbangan rancangan undang-undang(4) DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.

d) hak dan kewajiban DPDsebagai sebuah lembaga perwakilan rakyat, DPD memiliki hak antara lain:

(1) mengajukan rancangan undang-undang(2) ikut membahas rancangan undang-undang

sebaliknya setiap anggota DPD juga memiliki hak, antara lain:(1) menyampaikan usul dan pendapat(2) memilih dan dipilih(3) membela diri(4) imunitas(5) protokoler(6) keuangan dan administratif

kewajiban anggota DPD, antara lain:(1) mengamalkan pancasila(2) melaksanakan UUD dan peraturan perundang-undangan(3) melaksanakan kehidupan demokrasi(4) mempertahanakan dan memelihara kerukunan nasional(5) memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat(6) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat(7) mendahulukan kepentingan negara(8) memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis(9) menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD(10) menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

4) Presiden dan Wakil Presiden

Dalam melakukan kewajibannya presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden (pasal 4 ayat (1)).

Page 10: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

a) Kekuasaan presiden sebagai Kepala Negara:(1) Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara (pasal 10)(2) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain (pasal 11)(3) Presiden menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)(4) Presiden mengangkat duta dan konsul serta menerima penempatan duta negara lain (pasal 13)(5) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memerhatikan pertimbangan Mahkamah Agung, serta memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 14)(6) Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (pasal 15)

b) Kekuasaan presiden sebagai kepala pemerintahan (Chief of Executife) :(1) Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar (pasal 4).(2) Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden (pasal 16).(3) Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri (pasal 17).

c) Kekuasaan Presiden di Bidang Legislatif :(1) Presiden mengajukan RUU kepada DPR (pasal 20), termasuk Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (pasal 23).(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang.(3) Presiden menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa (pasal 22).

5) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)Tugas BPK antara lain untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara (Pasal 23E ayat (1)). Hasil pemeriksaan keungan negara oleh BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (pasal 23E ayat (2)).

6) Kekuasaan KehakimanMenurut pasal 24 Ayat (1) UUD 1945 bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Badan-badan yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yaitu :a) Mahkamah AgungMahkamah agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji perarutan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang (pasal 24A ayat (1) UUD 1945).b) Mahkamah KonstitusiDalam pasal 24C ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang daasar, memutus pembubaran politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.c) Komisi YudisialDi dalam pasal 24 B ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

b) Lembaga Kedaulatan Rakyat di Daerah :1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ProvinsiDewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi memiliki susunan, kedudukan, fungsi, tugas, hak, dan kewajiban sebagai berikut

a. Susunan dan Keanggotaan DPRD ProvinsiDPRD Provinsi terdiri atas anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. Menurut UU No.12 Tahun 2003 pasal 49, anggota DPRD provinsi berjumlah sekurang-

Page 11: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

kurangnya 35 orang dan sebanyak banyaknya 400 orang. Keanggotaan DPRD Provinsi diresmikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama presiden.

b. Kedudukan dan Fungsi DPRD ProvinsiDPRD Provinsi berkedudukan di tingkat provinsi. DPRD provinsi mempunyai tiga fungsi, yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan.c. Tugas dan Wewenang DPRD Provinsi

(1) Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan gubernur untuk mendapatkan persetujuan bersama;(2) Menetapkan APBD bersama dengan gubernur;(3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya.(4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil gubernur kepada presiden melalui Mendagri.(5) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban gubernur dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.

d. Hak dan Kewajiban DPRD ProvinsiHak yang dimiliki anggota DPRD Provinsi antara lain : mengajukan rancangan peraturan daerah, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, emmilih dan dipilih, membela diri, imunitas, protokoler, keungan, dan administratif. Adapun kewajibannya antara lain : mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD RI dan menaati segala peraturan perundang-undangan, dan menjaga etikda dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

2) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/KotaDPRD Kabupaten/Kota memiliki susunan, kedudukan, tugas, fungsi, hak, dan kewajiban sebagai berikut :a. Susunan dan Keanggotaan DPRD Kabupaten/KotaDPRD Kabupaten/Kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. Menurut UU No.12 Tahun 2003 Pasal 50, anggota DPRD kabupaten/kota berjumlah sekurang kurangnya 20 orang dan sebanyak banyaknya 45 orang. Keanggotaan DPRD Kabupaten/kota diresmikan dengan keputusan gubernur atas nama presiden.

b. Kedudukan dan Fungsi DPRD Kabupaten/KotaDPRD Kabupaten/Kota berkedudukan sebagai lembaga daerah kabupaten/kota. DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

c. Tugas dan Wewenang DPRD Kabupaten/Kota :(1) Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan bupati/wali kota untuk mendapat persetujuan bersama(2) Menetapkan APBD kabupaten/kota bersama-sama dengan bupati/wali kota(3) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban bupati/walikota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi

d. Hak dan kewajiban DPRD Kabupaten/KotaHak DPRD kabupaten/kota sebagai lembaga kedaulatan rakyat di daerah adalah interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat.Hak anggota DPRD kabupaten/kota antara lain :(1) Mengajukan rancangan peraturan daerah(2) Mengajukan pertanyaan(3) Menyampaikan usul dan pendapat(4) Memilih dan dipilih(5) Membela diri(6) Imunitas(7) Protokoler(8) Keuangan dan administratif.

Page 12: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

Kewajiban anggota DPRD Kabupaten/Kota antara lain :(1) Mengamalkan Pancasila(2) Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan(3) Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah(4) Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan daerah(5) Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah

c) Lembaga Kedaulatan Rakyat di Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

BPD mempunyai wewenang yaitu :(1) Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa(2) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa(3) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa(4) Membentuk panitia pemilihan kepala desa(5) Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan aspirasi masyarakat(6) Menyusun tata tertib BPD

BPD mempunayi hak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan menyatakan pendapat. Anggota BPD dipilih dari dan oleh penduduk desa yang memenuhi persyaratan. Badan Permusyawaratan Desa bersama dengan kepala desa menetapkan peraturan desa. Pelaksanaan peraturan desa ditetapkan dengan keputusan kepala desa.

C. Hubungan Partai Politik dengan Kedaulatan Rakyat

Indonesia merupakan negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Dalam UUD’45, yang telah diamandemen, Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.Dalam Menyalurkan hak kedaulatannya, warga negara dapat melakukan berbagai cara, antara lain melalui hak berserikat dan berkumpul, seperti yang tercantum dalam pasal 28 (kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagaimana ditetapkan dengan UU), Pasal 28 ayat 2 (Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya), dan pasal 28 D ayat 3 (setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan).Berbagai UU sebagai pelaksanaan dari UUD telah disahkan, salah satunya tentang partai politik ( UU no. 31 tahun 2002 ) Yang merupakan perubahan dan pembaharuan dari UU sebelumnya.Konsideran UU nomer 31 tahun 2002 tentang partai politik , antara lain menyebutkan sebagai berikut :1. Bahwa kemerdekaan berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan pendapat adalah bagian dari HAM sebagaimana di akui dan dijamin dalam UUD ’45.2. Bahwa usaha memperkokoh kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang kuat dalam NKRI, demokratis dan berdasarkan hukum.3. Bahwa kaidah – kaidah demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, transparansi, keadilan, aspirasi, tanggung jawab, dan perlakuan yang tidak diskriminatif dalam NKRI perlu diberi landasan hukum.4. Bahwa partai politik merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat yang penting dalam membangun kehidupan demokrasi yang mejunjung tinggi kebebasan, kesetaraan, kebersamaan, dan kejujuran.

Page 13: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

Ada dua ciri negara demokrasi, yaitu pertama Partisipasi masyarakat/warga negara dalam pemerintahan dan dijaminnya HAM. Melalui parpol, rakyat dapat berperan serta dalam pemerintahan negara. Parpol adalah Organisasi politik yang dibentuk oleh sekolompok warga negara RI. Tujuan parpol adalah :1. Tujuan umum parpol adalah :A. Mewujudkan cita – cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945.B. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam NKRI.C. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.2. Tujuan khusus parpol adalah memperjuangkan cita – citanya dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

Keanggotaan parpol adalah sebagai berikut :1. Warga negara RI yang telah berumur 17 tahun/sudah menikah2. Keanggotaan bersifat sukarela, terbuka, dan tidak diskriminatif.

D. Sikap postif terhadap perwujudan kedaulatan rakyat

Pasal 1 ayat dua UUD 1945 “ Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Salah satu sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat melalui pemilu. Pemilu diselenggarakan oleh DPR, DPD, DPRD, Serta memilih Presiden dan Wapres.Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.Sikap positif terhadap perwujudan kedaulatan rakyat antara lain :1. Tidak mengganggu jalannya pemilu2. Berperan serta dalam penentuan anggota badan pemeriksa keuangan.3. Ikut menyampaikan aspirasinya demi kemajuan bangsa IndonesiaSalah satu asas demokrasi adalah adanya partisipasi dan dukungan rakyat terhadap pemerintah. Pemerintah dimulai dari tingkat RT hingga pemerintah RI. Peraturan pemerintah, mempunyai maksud agar kehidupan warganya menjadi lebih baik. Jadi, berhasilnya tugas pemerintah tergantung partisipasi dan dukungan rakyat terhadap pemerintah.

Page 14: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

KEWENANGAN PRESIDEN RI DIBIDANG YUDIKATIF

Pemberian grasi oleh SBY kepada terpidana kasus narkoba menjadi perhatian

publik. Schapelle Leigh Corby, warga Australia divonis 20 tahun penjara karena

mebawa Ganja seberat 4,5 Kg. Tidak tanggung-tanggung pemberian grasi

diberikan lima tahun. Ini menjadi perhatian publik karena penggunaan hak

prerogatif itu tidak wajar dan bertentangan dengan alasan yuridis maupun

kemanusiaan. Secara yurudis tidak ada pembenaran terhadap extra ordinary

crime itu, begitupun alasan kemanusiaan bahwa Corby masih muda, sehat, dan

tidak gila. Staff presiden hanya memberikan alasan diplomasi dan

kemanfaatan mutual antar negara. Apa boleh dikata, hak prerogatif yang diatur

pada pasal 14 ayat (1) UUD NRI 1945 telah dilaksanakan dengan dikeluarkannya

Keppres Nomor 22/6/2012.

Kewenangan tersebut adalah kewenangan presiden yaitu hak-hak presiden sebagai

kepala negara di bidang yudisial yaitu berkaitan dengan pemberian grasi, amnesti,

abolisi dan rehabilitasi.

Konstitusi mengatur mengenai hak presiden di bidang yudisial yang termuat pada

pasal 14 UUD NRI Tahun 1945.  Pasal tersebut berbunyi.

(1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan

mahkamah agung.

(2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan

Dewan Perwakilan Rakyat.

Nah, saya tidak akan berbicara banyak mengenai pemberian grasi yang

kontroversial. disini saya akan berbicara mengenai apa itu grasi? apa sih

perbedaan antara grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi?

dibawah ini saya kutip dari buku mengenai lembaga kepresidenan karya Bagir

Manan, mantan ketua Mahkamah Agung dan Guru Besar FH Unpad.

Grasi adalah kewenangan Presiden memberi pengampunan dengan cara

meniadakan atau mengubah atau mengurangi pidana bagi seorang yang dijatuhi

pidana dam telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Grasi tidak meniadakan

kesalahan, tetapi mengampuni kesalahan sehingga orang bersangkutan tidak perlu

menjalani seluruh masa hukuman atau diubah jenis pidanya (misal : dari pidana

seumur hidup menjadi pidana sementara) atau tidak perlu mejalani pidana.

Amnesti adalah kewenangan Presiden meniadakan sifat pidana atas perbuatan

seseorang atau kelompok prang. Mereka yang mendapat amnesti dipandang tidak

pernah melakukan sesuatu perbuatan pidana. Umumnya amnesti diberikan kepada

sekelompok orang yang melakukan tindakan pidana sebagai bagian dari kegiatan

Page 15: Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di

politk, seperti pemberontakan atau perlawanan senjata terhadap pemerintah yang

sah. Tetapi, tidak menutup kemungkinan diberikan kepada orang perorangan.

Abolisi adalah kewenagna Presiden meniadakan penuntutan. Jadi belum ada

putusan, bukan diberikan kepada terpidana tetapi kepada terdakwa. Abolisi tidak

meniadakan sifat pidana dari suatu perbuatan, tetapi presiden dengan

pertemibangan-pertimbangan tertentu menetapkan agar tidak diadakan

penuntutan atassuatu tindak pidana. disini yang membedakan dengan grasi adalah

grasi diberikan setelah proses peradilan selesai dan pidana dijatuhkan telah

memperoleh kekuatan hukum tetap. Pada abolisi proses yustisial seperti

penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan belum dijalankan.

Rehabilitasi adalah pengembalian pada kedudukan atau keadaan semula sebelum

atau sesudah seseorang dijatuhi pidana atau dikenai pidana.

Seperti itulah kewenangan presiden di bidang yudisial. Pembahasan ini sangant

singkat dan padat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.