Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

18
TUGAS TEORI AKUNTANSI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI Disusun Oleh : 1. YOGI SAPUTRA (075310006) 2. MUHAMMAD IRSYAD (075310294) 3. MUHAMMAD NUR (075310248) 4. SUMARIYADY (075310172)

Transcript of Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Page 1: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

TUGAS TEORI AKUNTANSISEJARAH DAN PERKEMBANGAN

AKUNTANSI

Disusun Oleh :

1. YOGI SAPUTRA(075310006)

2. MUHAMMAD IRSYAD(075310294)

3. MUHAMMAD NUR(075310248)

4. SUMARIYADY(075310172)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

Page 2: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

UNIVERSITAS ISLAM RIAUPEKANBARU

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan dan

karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan judul “

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI” dengan baik dan benar.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas kelompok ini masih jauh dari

kesempurnaan dan terkadang ada kesilapan dalam penulisan ini, namun demikian kami telah

berusaha dengan sebaik mungkin agar tugas ini dapat dijadikan sebagai penambahan

wawasan bagi pembaca dan bermanfaat tentunya.

Kami selaku penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun

guna penyempurnaan tugas ini. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada teman-

teman kelompok yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik. Akhirnya

penulis berharap semoga tugas kelompok ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Pekanbaru, Februari 2010

Page 3: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

1. 1 EVOLUSI PEMBUKUAN PENCATATAN BERPASANGAN

1. 1. 1 Sejarah awal akuntansi

Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu dari lahirnya

sistem pencatatan berpasangan yang telah menghasilkan berbagai skenario. Kebanyakan

skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu bentuk pelaksanaan pencatatan di

sebagian besar kebudayaan sejak sekitar 3.000 tahun sebelum masehi.

A. C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang

sistematis :

Seni Penulisan ( The Art of Writing), karena pembukuan pada intinya adalah sebuah catatan;

Aritmetika (Arithmetic), karna aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya

serangkaian perhitungan sederhana; Milik Pribadi ( Private Property), karena pembukuan

hanya berkepentingan dengan pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan hak miliknya;

Uang (Money) yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada dorongan untuk

membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran dilakukan di tempat saat itu juga;

Perdagangan ( Commerce), karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan menciptakan

cukup tekanan (volume bisnis) untuk merangsang manusia mengkoordinasikan berbagai

pemikiran ke dalam suatu sistem; Modal (Capital), karena tanpa modal perdagangan tidak

akan berarti dan pemberian kredit menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa dibayangkan.

Masing-masing kebudayaan kuno yang disebutkan diatas telah mencakup prasyarat-

prasyarat tersebut, sekaligus menjelaskan mengapa telah terdapat semacam pembukuan

didalamnya. Jika kita ingin melacak ilmu yang penting ini (akuntansi) kembali ke asal

usulnya, kita secara alamiah akan menganggap pertemuan pertamanya akan berasal dari para

Page 4: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

pedagang yang pertama; dan tidak ada seorang pun yang layak mengklaim hal itu tersebut

pada masa itu selain orang-orang Arab. Orang-orang Mesir, yang selama beberapa masa

menunjukkan kejayaannya di dunia perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan

perdagangan tersebut melalui interaksinya dengan bangsa tersebut; dan, sebagai

konsekuensinya, dari merekalah orang-orang Mesir harus melakukan suatu bentuk pertama

dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan yang umum, dikomunikasikan ke seluruh

kota-kota di Timur Tengah. Bisnis perdagangan, yang untuk setiap kota-kota perdagangan di

Eropa dihubungkan oleh orang-orang Lombardia, ikut pula memperkenalkan metode mereka

dalam pencatatan rekening, melalui penggunaan pencatatan berpasangan; yang kini dikenal

dengan sebutan pembukuan Italia.

Pembukuan Italia ini berkembang, seiring dengan perkembangan perdagangan dari

republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di abad ke-14.

Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah pembukuan Massari dari

Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340.

1. 1. 2 Kontribusi Luca Pacioli

Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada umumnya diasosiasikan

dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya. Pada tahun

1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et

Proportionalita yang didalamnya terdapat dua buah bab-de Computis et Scripturis-yang

menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan

adalah “untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai

keadaan aktiva dan utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam

pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia berkata, “Seluruh

pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika Anda membuat seorang kreditor, maka Anda harus

membuat seorang debitor”. Tiga buku digunakan disini : sebuah memorandum, sebuah jurnal,

dan sebuah buku besar. Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari

perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan

penutupan buku. Dibawah ini adalah saran yang diberikan:

Merupakan suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika Anda

memiliki kerja sama kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya melakukan pencatatan

akuntansi akan memperpanjang persahabatan.

1. 1. 3 Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan

Page 5: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :

1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.

Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk

pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.

2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.

Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada

personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk

merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak

pasti hubungannya dan abstrak.

3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang

lain.

4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah

untuk jenis barang yang berbeda.

5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan

perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi

mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan

akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai

kelangsungan, periodisitas, dan akrual.

6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.

7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan

pada barang dagangan yang tidak terjual.

8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.

9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik

akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk

memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.

10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.

11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu

kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,

akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah

penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial

engineering).

1. 2 PERKEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DI AMERIKA

SERIKAT

Page 6: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

1. 2. 1 Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)

Pengaruh manajemen di dalam formulasi prinsip-prinsip akuntansi muncul dari

meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomi dominan yang dimainkan oleh

perusahaan-perusahaan industri setelah tahun 1900. Pemain utama pada masa itu adalah

asosiasi akuntan profesional, American Institute of Accountans (AIA).

Posisi dari AIA atas permintaan dari Komisi Dagang Federal (Fedeal Trade

Commission-FTC) adalah bahwa “tidak ada biaya penjualan, beban bunga atau beban

administrasi di dalam biaya overhead pabrik”. Penentang atas posisi dari Institut ini

menghadapi pernyataan di dalam laporan yang mengatakan “diperhitungkannya bunga di

dalam biaya produksi adalah teori yang tidak berdasar dan salah, dan dapat dikatakan

mustahil (absurad) di dalam praktiknya”. Pihak yang menentang pun mengalami kekalahan.

Kejadian penting yang lain dimasa itu adalah meningkatnya dampak dari teori akuntansi

terhadap perpajakan atas laba usaha. Meskipun Undang-Undang pendapatan tahun 1913 telah

memberikan dasar kalkulasi laba kena pajak dengan dasar penerimaan dan pengeluaran kas,

Undang-Undang tahun 1918 adalah yang pertama mengakui peranan dari prosedur akuntansi

di dalam penentuan laba kena pajak.

1. 2. 2 Tahap kontribusi institusi (1933-1959)

1. Pada tahun 1934, Kongres menciptakan SEC dengan tugas untuk mengelola beragam

hukum-hukum investasi federal, termasuk Undang-Undang Sekuritas pada tahun

1933 yang mengatur penerbitan sekuritas di pasar-pasar antarnegara bagian dan

Undang-undang Sekuritas tahun 1934 yang mengatur perdagangan sekuritas.

2. Setelah publikasi yang dilakukan oleh Ripley di dalam satu artikel yang mengkritik

teknik-teknik pelaporan sebagai sesuatu yang memperdayakan, George O. May,

kebangsaan Inggris, mengusulkan agar Institut Akuntan Publik Bersertifikat Amerika

(American Institute of Certified Public Accountant-AICPA) memulai sebuah usaha

kerja sama dengan bursa efek. Sebagai akibatnya, Komite Khusus dari AICPA

melalui kerja sama dengan Bursa Efek menyarankan solusi umum berikut ini :

Alternatif yang lebih pratikal adalah membiarkan setiap perusahaan untuk bebas

memilih metode-metode akuntansinya sendiri di dalam …batasan yang sangat luas…

namun mengharuskan adanya pengungkapan dari metode yang dipergunakan dan

konsistensi pengaplikasiannya dari tahun ke tahun..

Page 7: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Sebagai tambahan, Komite mengusulkan percobaan resminya yang pertama untuk

mengembangkan teknik-teknik akuntansi yang berlaku umum. Dikenal sebagai

“prinsip-prinsip umum” (board principles).

3. Setelah diterbitkannya ASR No. 4 oleh SEC, yang menantang profesi akuntan untuk

memberikan “dukungan substansial dari yang berwenang” bagi prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku, dan meningkatnya kecaman dari Asosiasi Akuntansi Amerika

(American Accounting Association) dan para anggotanya yang baru saja dibentuk,

Institut selanjutnya di tahun 1938 memutuskan memberikan kuasa kepada Komite

Prosedur Akuntansi (Committee Accounting Procedure-CAP) untuk mengumumkan

keputusannya.

1. 2. 3 Tahap politisasi (1973-sekarang)

Keterbatasan yang dimiliki oleh baik asosiasi profesional maupun manajemen di

dalam memformulasikan suatu teori akuntansi telah mengarah kepada pengadopsian suatu

pendekatan yang lebih deduktif sekaligus melakukan politisasi atas proses penetapan

standarnya-sebuah situasi yang diciptakan oleh pandangan yang berlaku umum bahwa angka-

angka akuntansi memengaruhi prilaku berekonomi dan, sebagai konsekuensinya, aturan-

aturan akuntansi hendaknya dibuat di dalam arena politik.

Sejak awal, FASB telah menerapkan sebuah pendekatan deduktif dan quasi politik

dalam formulasi dari prisnip-prinsip akuntansi. Hal yang dilakukan oleh FASB mendapatkan

nilai yang lebih baik, pertama, dengan adanya usaha untuk mengembangkan suatu kerangka

kerja teoretis atau kesepakatan dalam akuntansi, dan kedua, dengan lahirnya berbagai

kelompok yang berkepentingan, yang kontribusinya diperlukan bagi penerimaan “umum”

atas standar baru. Oleh sebab itu, proses penetapan standar memiliki aspek politis di

dalamnya.

Proses dari penetapan standar dapat digambarkan sebagai demokratis karena, seperti

semua badan pembuat peraturan, hak Dewan untuk membuat peraturan pada akhirnya akan

sangat bergantung kepada persetujuan dari pihak yang diatur. Tetapi karena penetapan

standar membutuhkan beberapa perspektif, maka tidaklah tepat jika suatu standar ditetapkan

dengan hanya didasarkan pada penggambaran dari para pemilihnya. Hal yang serupa pula,

proses tersebut dapat diuraikan sebagai legislatif karena penetapan standar harus

dimusyawarahkan dan karena seluruh pandangan harus didengarkan. Tetapi para penyusun

standar diharapkan untuk dapat mewakili seluruh pemilih sebagai satu kesatuan dan tidak

menjadi perwakilan dari sekelompok pemilih tertentu. Proses ini dapat diuraikan sebagai

Page 8: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

bersifat politis karena terdapat satu usaha pembelajaran yang terkait dengan usaha untuk

mendapatkan penerimaan satu standar baru.

1. 3 AKUNTANSI DAN KAPITALISME

Akuntansi dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi dengan

adanya klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah suatu hal yang vital

di dalam perkembangan dan evolusi dari kapitalisme. Max Weber menekankan argumentasi

sebagai berikut :

“Organisasi modern yang rasional dari perusahaan kapitalistis tidak akan mungkin

terjadi tanpa adanya dua faktor penting didalam perkembangannya : pemisahan bisnis dari

rumah tangga dan berkaitan erat dengannya, pembukuan yang rasional”.

Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme ini selanjutnya dikenal sebagai tesis atau

argumen Sombart. Ia mengemukakan bahwa transformasi aktiva menjadi nilai-nilai abstrak

dan ekspresi kuantitatif dari aktivitas bisnis, dan akuntansi yang sistematis dalam bentuk

pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan untuk seorang

wirausahawan yang kapitalis untuk merencanakan, melakukan, dan mengukur dampak dari

aktivitas yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri,

sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan. Empat alasan berikut ini

umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari pencatatan berpasangan di dalam ekspansi

ekonomi :

1. Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru atas

kehidupan ekonomi.

2. Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya perbaikan

dari perhitungan-perhitungan ekonomis.

3. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang

sistematis.

4. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan

dan manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar

dengan saham gabungan.

Yamey mengindikasikan bahwa para usahawan di abad ke-16 sampai dengan abad ke-

18 tidak pernah menggunakan pembukuan dengan pencatatan berpasangan untuk melacak

laba dan modalnya, namun hanya menggunakannya untuk mencatat suatu transaksi. Ia

mengatakan :

Page 9: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

“sistem pencatatan berpasangan hanyalah menambahkan sedikit dari pemberian

kerangka kerja di mana data akuntansi dapat ditempatkan dan sementara datanya dapat diatur,

dikelompokkan, dan dikelompokkan ulang kembali. Sistem tidak dengan sendirinya

menentukan rentang dari data yang harus dimasukan kedalam satu aturan tertentu, maupun

memaksakan adanya pola tertentu dalam pengurutan internal dan pengurutan ulang data”.

1. 4 RELEVANSI SEJARAH AKUNTANSI

Sejarah akuntansi penting bagi pedagogi, kebijakan, dan praktik akuntansi. Sejarah

memungkinkan kita untuk dapat “lebih baik …memahami masa kini dan meramalkan atau

mengendalikan masa depan kita”.

Berkaitan dengan pedagogi, sejarah akuntansi dapat sangat berguna untuk memberikan

pemahaman dan apresiasi yang lebih baik mengenai bidang akuntansi dan evolusinya sebagai

satu ilmu sosial. Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah akuntansi terhadap

pedagogi diuraikan dibawah ini :

Pertama-tama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan selama

berabad-abad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai warisan

intelektual yang mereka miliki. Kedua, adanya impor keunggulan-keunggulan pemikiran,

kontribusi-kontribusi besar pada literatur, dan studi-studi positif yang penting mungkin saja

akan hilang, terfragmentasikan, atau dipelajari secara tidak sempurna di dalam jangka waktu

yang lebih panjang kecuali jika mereka telah didokumentasikan dan digabungkan oleh orang-

orang terpelajar yang memiliki keahlian sejarah. Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis

dan interpretasi dari sejarah perkembangan pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris

saat ini akan berisiko mendasarkan investigasi yang mereka lakukan pada klaim-klaim atas

masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar.

Berkaitan dengan praktik akuntansi, sejarah akuntansi dapat memberikan penilaian

yang lebih baik atas praktik-praktik yang berlaku dengan melakukan perbandingan terhadap

metode-metode yang pernah digunakan di masa lalu.

1. 5 ISU-ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL

1. 5. 1 Definisi akuntansi internasional

Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya.

Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas satu

Page 10: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah untuk

mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.

Di dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai sebuah

sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP) yang

diterima di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik

dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh negara. Konsep

ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem internasional.

Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan

akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di

dalam skuntansi. Hal ini meliputi :

1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan

praktik-praktik pelaporan.

2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing

negara.

3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada

pelaporan keuangan.

Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan

pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai akibatnya,

terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat

oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :

1. Teori universal atau dunia

2. Teori multinasional

3. Teori komparatif

4. Teori transaksi-transaksi internasional

5. Teori translasi

Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah

kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat

argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.

1. 5. 2 Harmonisasi standar akuntansi

Arti harmonisasi standar akuntansi

Page 11: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah

rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai

pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi, terutama jika standardisasi

berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua

negara yang lain. Harmonisasi menjdai suatu bagian yang penting untuk menghasilkan

komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara

internasional.

Definisi dari harmonisasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki kemungkinan

lebih besar untuk diterima daripada standardisasi. Setiap negara asal memiliki kumpulan

aturan, filosofi, dan sasarannya masing-masing di tingkat nasional, yang ditujukan pada

perlindungan atau pengendalian dari sumber-sumber daya nasional.

Manfaat dari harmonisasi

Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi banyak

negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar

yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-

negara tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi

bagian dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.

Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan

meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya dengan

perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang utama dari adanya

suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara internasional.

Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal dari

luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai proyek-proyek dan

pinjaman-pinjaman luar negri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi

akuntansi.

TERIMAKASIH

Page 12: Sejarah dan Perkembangan Akuntansi