Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

20
Sejarah dan Perkembangan Akuntansi di Indonesia dan Internasional A. Sejarah Akuntansi Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Perkembangan Akuntansi Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.

description

Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Transcript of Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Page 1: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi di Indonesia dan Internasional

A. Sejarah Akuntansi

Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan posisi

keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi

menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.

Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di

Italia pada abad ke 14 dan 15.

Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting

system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita

di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting

system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang

berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.

Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah

akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik

tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi

banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang

melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

Perkembangan Akuntansi

Tahun 1775  : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry

maupun double entry.

Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam

perusahaan.

Tahun 1825     : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Page 2: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih

penting.

Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang

dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925   : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,

akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual

beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan

data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga Perencanaan manajemen

serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975   : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.

Dan Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang

mempengaruhi lingkungan masyarakat.

 

B. Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat

pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di

Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini

mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di

Indonesia.

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003)

atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di

Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen

Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem

Page 3: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca

Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa

penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan

Yunus 1997).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government

Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang

pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor  di Indonesia pada tahun 1918.

Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun

1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).

Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang

Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai

pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan

mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang

berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda

masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi

masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang

dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958

menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Page 4: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Sejarah Akuntansi di Indonesia.Sejarah Akuntansi di Indonesia

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia mulai dapat menghitung dan

membuat suatu catatan, dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun. Pada abad

ke–15, terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-

pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan diperlukannya

suatu sistem pencatatan yang lebih baik sehingga dengan demikian akuntansi mulai

berkembang.

Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat

perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem

akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di

negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara

tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara

rutin pada akhir jangka waktu tertentu.

Pada abad XIX revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya akuntansi

biayadan konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan

American Institute of Certified Public Accountant membahas dan menetapkan

prinsip-prinsip akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di

bursa saham.

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar

17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan

dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik

pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta

(Soemarso 1995).

Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry

bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Sistem ini

diperkenalkan oleh Luca Pacioli bersama Leonardo da Vinci, dan sudah dipakai

Page 5: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

untuk melakukan pencatatan upah sejak zaman Babilonia. Sistem Kontinetal

merupakan pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debit dan kredit

secara seimbang dan menghasilkan pembukuan yang sistematis serta laporan

keuangan yang terpadu. Dengan menggunakan sistem ini perusahaan mendapatkan

gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan, serta hak pemilik.

Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama

masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia

selama era ini (Diga dan Yunus 1997).

Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an

dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa

sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga

akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di

Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini

akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk

membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur

(Yunus 1990).

Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang

sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan

pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van

Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan

Negara- Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915

(Soermarso 1995).

Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di

Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain

yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan

Pajak- Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak

ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik.

Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang

diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21

September 1929 (Soemarso 1995). Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia)

mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia.

Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu

Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih

digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan

akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi

atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari

Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli

(Diga dan Yunus 1997). Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia

pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian,

pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi

model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya

jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti

Page 6: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

pembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu

Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran

1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan

Universitas Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-telah mendorong pergantian

praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB

2003).

Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi

model Amerika (Diga dan Yunus 1997). Pada pertengahan tahun 1980an,

sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi

dan akuntansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih

kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar dengan dukungan praktik akuntansi

yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari

investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser 1999). Sebelum

perbaikan pasar modal dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal

1990an, dalam praktik banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis

pembukuan-satu untuk menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan

untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif

dengan maksud agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/kredit dari bank

domestik dan asing; dan satu lagi yang menjukkan hasil negatif (rugi) untuk tujuan

pajak (Kwik 1994).

Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan

muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat

mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor.

Skandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga

yayasan yang dikendalikan presiden Suharto). Bank Duta go public pada tahun

1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank

Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau

underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta

mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza

Indonesia Realty (pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser

(1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan

harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar

modal dari model “ casino ” menjadi model yang dapat memobilisasi aliran investas

jangka panjang.

Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang

untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan

keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi

seperangkat standar akuntansi keuangan, yang dikenal dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia

(World Bank) melaksanakan Proyek Pengembangan Akuntansi yang ditujukan untuk

mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada

tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi

dalam Undang Undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah

memasukkan aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar

Page 7: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Modal (Rosser 1999).

Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada

pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal 1998,

kebangkrutan konglomarat, collapse nya system perbankan, meningkatnya inflasi

dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan

negosiasi atas berbagaai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini,

kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akuntansi dan

rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparency).

Perkembangan Akuntansi Di Indonesia

Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut sistem kontinental,

sama seperti yang di pakai Belanda. Sistem kontinental ini, yang di sebut juga Tata

Buku atau Pembukuan, yang sebenarnya tidak sama dengan akuntansi, karena Tata

Buku (Bookkeeping) adalah elemen prosedural dari akuntansi sebagaimana

aritmatika adalah elemen prosedural dari matematika.

Selain itu, terletak perbedaan antara tata buku dengan Akuntansi, yakni :

Tata Buku (Bookkeeping): menyangkut kegiatan–kegiatan proses akuntansi seperti

pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas – aktivitas lain yang

bertujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berdasarkan pada data.

Akuntansi (Accounting): menyangkut kegiatan–kegiatan analisis dan interprestasi

berdasarkan informasi akuntansi.

Pertengahan abad ke–18, terjadi Revolusi Industri di Inggris yang mendorong pula

perkembangan akuntansi. Pada waktu itu, para manajer pabrik, misalnya ingin

mengetahui biaya produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi,

mereka dapat mengawasi efektivitas proses produksi dan menetapkan harga jual.

Sejalan dengan itu, berkembanglah akuntansi dalam bidang khusus, yaitu akuntansi

biaya yang memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksidan penyediaan

informasi bagi manajemen. Revolusi Industri mengakibatkan perkembangan

akuntansi semakin pesat sehingga menyebar sampai ke Benua Amerika, khususnya

di Amerika Serikat dan melahirkan sistem Anglo Saxon.

Seiring perkembangan, selanjutnya tata buku mulai di tinggalkan orang. Di

Indonesia, orang atau perusahaan semakin banyak menerapkan sistem akuntansi

Anglo Saxon yang berasal dari Amerika, dan ini di sebabkan oleh :

Pada tahun 1957, Adanya konfrontasi Irian Barat antara Indonesia – Belanda yang

membuat seluruh pelajar Indonesia yang sekolah di Belanda di tarik kembali dan

dapat melanjutkan kembali studinya di berbagai Negara (termasuk Amerika),

terkecuali negara Belanda.

Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan

akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan menerapkan system

akuntansi Anglo Saxon di Indonesia. Sehingga sistem ini lebih dominan di gunakan

daripada sistem Kontinental / Tata buku di Indonesia.

Dengan adanya sistem akuntansi Anglo Saxon, Penanaman Modal Asing (PMA) di

Indonesia membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi.

Selain itu, terdapat beberapa perbedaan istilah antara tata buku dan akuntansi,

Page 8: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

yaitu :

-Istilah ‘perkiraan’, menjadi ‘akun’;

-Istilah ‘neraca laju’, menjadi ‘kertas kerja’ ;

-dan lain – lain.

Di Indonesia, Komite Prinsip Akuntansi (KPA) merumuskan Standar Akuntansi

untuk di sahkan oleh Pengawas Pusat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berfungsi untuk menyesuaikan dan

menyusun laporan keuangan yang di keluarkan oleh pihak ekstern. Sejalan dengan

perkembangan ekonomi, hubungan dagang antarnegara pada masa – masa kerajaan

di masa lalu seperti Majapahit, Mataram, Sriwijaya, menjadi pintu masuk akuntansi

dari negara lain ke Indonesia.

Meskipun demikian, belum terdapat penelitian yang memadai mengenai sejarah

akuntansi di Indonesia. Masa perkembangan akuntansi di Indonesia secara garis

besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Masa Penjajahan Belanda dan Jepang

Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia akhir abad ke-16 awalnya untuk

berdagang, kemudian Belanda membentuk perserikatan maskapai Belanda yang

dikenal dengan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Pada tahun 1602,

terjadi peleburan 14 maskapai yang beroperasi di Hindia Timur, yang selanjutnya di

tahun 1619 membuka cabang di Batavia dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Perjalanan VOC ini berakhir pada tahun 1799 dan setelah VOC dibubarkan,

kekuasaan diambil alih oleh Kerajaan Belanda. Sejak masa itulah mulai tumbuh

perusahaan – perusahaan Belanda di Indonesia. Catatan pembukuan saat itu

menekankan pada mekanisme debit dan kredit berdasarkan praktik dagang yang

semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda. Pada masa ini, sektor us aha

kecil dan menengah umumnya dikuasai oieh masyarakat Cina, India, dan Arab yang

praktik akuntansinya menggunakan atau dipengaruhi oieh sistem dari negara

mereka masing-masing. Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 sampai 1945,

system akuntansi tidak banyak mengalami perubahan, yaitu tetap menggunakan

pola Belanda.

Masa Kemerdekaan

Sistem akuntansi yang beriaku di Indonesia mengikuti sejarah masa lampau dari

masa kolonial Belanda, maka sistem akuntansinya mengikuti akuntansi Belanda

yang dikenal dengan Sistem Tata Buku. Sistem Tata Buku ini merupakan subsistem

akuntansi atau hanya merupakan metode pencatatan. Setelah masa penjajahan

Belanda berakhir dan masuk ke dalam masa kemerdekaan, banyak perusahaan

milik Belanda yang dirasionalisasi yang diikuti pula dengan masuknya berbagai

investor asing, terutama Amerika Serikat. Para investor tersebut memperkenalkan

system akuntansi Amerika Serikat ke Indonesia.

Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh

negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan

teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya

transparansi di segala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas

merupakan salah satu prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut.

Page 9: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana

cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis bisnis yang

sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang

baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.

Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi

akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi,

khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha dan profesi akuntan. Hal

ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak

berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak

sejarah dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada

tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi

prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip

Akuntansi Indonesia (PAI).” Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun

1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan

kemudian mengkondifikasikannya alam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”

dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan

dunia usaha. Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total

terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun 1994, IAI juga telah

memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional

dalam pengembangan standarnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi,

kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial

Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai

konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke

depan. Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara

berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan

standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada

tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004,

dan 1 September 2007. Buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007”

ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan

KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini

terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK. Untuk dapat menghasilkan standar

akuntansi keuangan yang baik, maka badan penyusunnya terus dikembangkan dan

disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Awalnya, cikal bakal badan penyusun

standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur dari

GAAP dan GAAS yang dibentuk pada tahun 1973.

Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia PAI) yang bertugas

menyusun dan mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah

bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994

dengan susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode

kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite

Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK). Kemudian, pada Kongres VIII IAI

Page 10: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali menjadi

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk

menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite

Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan

(DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk

menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan

akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang

anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili

para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan

pengembangan SAK di Indonesia.

Ada juga pendapat yang lain mengtakan bahwa perkembangan standar akuntansi

keuangan di Indonesia yang terbaru mengadopsi IFRS ke PSAK, kronologis kejadian

dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut :

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi

Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal

dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). (Terjadi pada periode 1973-

1984). Komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian

menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994,

Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi

Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi

tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut

menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar

harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

(Terjadi pada periode 1984-1994) Ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal

ini ditunjukkan Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar

Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards

sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada

tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar

akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi

dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri. (Terjadi pada periode 1994-2004).

Merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik

berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan

sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1

Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun

2006 dalam kongres IAI (Cek Lagi nanti) X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi

penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat penuh

dengan semua standar IFRS pada tahun 2008.

Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008

jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.

(terjadi pada periode 2006-2008)

Standar Akuntansi Internasional di Indonesia

Berikut adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai

Page 11: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

dengan saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan

Indonesia, 2008) di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar

Akuntansi yang dipakai. Indonesia memakai standar (Sound Business Practices)

gaya Belanda sampai Thn. 1955 : Indonesia belum mempunyai undang – undang

resmi / peraturan tentang standar keuangan.

Tahun. 1974 : Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI

yang disebut dengan prinsip Akuntansi.

Tahun. 1984 : Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi.

Akhir Tahun 1984 : Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang

bersumber dari IASC (International Accounting Standart Committee)

Sejak Tahun. 1994 : IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.

Tahun 2008 : diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat diselesaikan.

Tahun 2012 : ikut IFRS sepenuhnya?

Asas Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP

(United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa

pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan

Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Di era

globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang

dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya

harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional. Namun proses harmonisasi

ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara,

perbedaan system pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan kepentingan

antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat

mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk

merubah prinsip akuntansi.

Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses bagi banyak investor untuk

memasuki pasar modal di seluruh dunia, Kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi apabila

perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang berbeda-

beda. Amerika memakai FASB dan US GAAP, Indonesia memakai PSAK-nya IAI, uni

eropa memakai IAS dan IASB. Hal tersebut melatarbelakangi perlunya adopsi IFRS

saat ini.

Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestik

bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi,

persyaratan akan item item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai

perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat

akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan

menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan

lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva,

hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar akuntansi

internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara

keseluruhan atau full adoption. Diharapkan Indonesia sudah mengadopsi

keseluruhan IFRS, sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010.

Dengan pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai sejauh mana adopsi

Page 12: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

IFRS dapat diterapkan dalam Laporan Keuangan di Indonesia, bagaimana sifat

adopsi yang cocok apakah adopsi seluruh atau sebagian (harmonisasi), dan manfaat

bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian Indonesia

pada umumnya, serta bagaimana kesiapan Indonesia untuk mengadopsi IFRS.

IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk

memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap

kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan

bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang

dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas

tinggi yang:

Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang

periode yang disajikan.

Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada

IFRS.

Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi

secara penuh dengan International Financial Reporting Standards(IFRS) yang

dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board). Oleh karena itu,

arah penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan

selalu mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) tersebut.

Peranan dan keuntungan harmonisasi atau adopsi IFRS sebagai standar akuntansi

domestik : Keuntungan harmonisasi menurut Lecturer Ph. Diaconu Paul (2002)

adalah:

Informasi keuangan yang dapat diperbandingkan,

Harmonisasi dapat menghemat waktu dan uang,

Mempermudah transfer informasi kepada karyawan serta mempermudah dalam

melakukan training pada karyawan,

Meningkatkan perkembangan pasar modal domestik menuju pasar modal

internasional,

Mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan operasional yang berguna

untuk menjalankan bisnis serta mempermudah dalam pengelolaan hubungan baik

dengan pelanggan, supplier, dan pihak lain.

Dengan mengadopsi IFRS berarti laporan keuangan berbicara dengan bahasa

akuntansi yang sama, hal ini akan memudahkan perusahaan multinasional dalam

berkomunikasi dengan cabang cabang perusahaannya yang berada dalam negara

yang berbeda, meningkatkan kualitas pelaporan manajemen dan pengambilan

keputusan. Dengan mengadopsi IFRS juga berarti meningkatkan kepastian dan

konsistensi dalam interpretasi akuntansi, sehingga memudahkan proses akuisisi

dan divestasi. Dengan mengadopsi IFRS kinerja perusahaan dapat diperbandingkan

dengan pesaing lainnya secara global, apalagi dengan semakin meningkatnya

persaingan global saat ini. Akan menjadi suatu kelemahan bagi suatu perusahaan

jika tidak dapat diperbandingkan secara global, yang berarti kurang mampu dalam

menarik modal dan menghasilkan keuntungan di masa depan.

Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan

Page 13: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun

demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena

memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah

melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi, dan selanjutnya akan dilakukan

full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi

internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan

perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya

nasional tetapi juga secara internasional. Jika ada perusahaan dari luar negeri ingin

menjual saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan

perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam menyusun laporan.

Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi

Telah banyak yang menyatakan bahwa akuntansi dipengaruhi oleh lingkungannya

dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungannya. Pada pokoknya, tesis

ini menyiratkan bahwa inovasi dan perkembangan akuntansi dipicu oleh faktor-

faktor non-akuntansi. Standar-standar akuntansi muncul ke permukaan  setelah

banyak akuntan mengalami tuntutan hukum, LIFO ditimbulkan oleh kondisi-kondisi

inflasi, dan banyak pengungkapan-pengungkapan keuangan yang merupakan

konsekuensi dari pasar modal publik.

Kondisi-kondisi lingkungan yang diharapkan mempengaruhi penentuan standar

akuntansi, meiliputi:

Relativisme budaya, dengan cara bagaimana konsep-konsep akuntansi yang ada di

setiap negara seunik ciri budaya negara tersebut.

Relativisme linguistik, dengan cara bagaimana akuntansi sebagai suatu bahasa

dengan karakteristik leksikal dan gramatikalnya akan mempengaruhi perilaku

linguistik dan non-linguistik dari para penggunanya.

Relativisme politik dan sipil, dengan cara bagaimana konsep akuntansi yang ada di

setiap negara didasarkan pada konteks keadaan politik dan sipil negara tersebut.

Realtivisme ekonomi dan demografi, dengan cara bagaimana konsep akuntansi

yang ada di setiap negara didasarkan pada konteks ekonomi dan demografi di

negara tersebut.

Macam-macam Akuntansi

Akuntansi Keuangan

Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan. Hasil akhir

akuntansi keuangan adalah Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal, neraca,

Laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dalam

penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan prisip akuntansi yang

berterima umum.

Akuntansi Manajemen

Akuntansi yang memberikan informasi baik keuangan (kuantitatif) maupun bukan

keuangan (kualitatif), untuk kepentingan manajemen. perusahaan. Bidang ini

bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan.

Akuntansi Biaya

Page 14: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Akuntansi keuangan yang hanya menyajikan sebagian elemen dari laporan laba

atau rugi.

Akuntansi pemerintah

Penyajian laporan transaksi yang dilakukan oleh pemerintah.

Akuntansi Perpajakan

Akutansi yang mengkhususkan pada penyiapan data yang diperlukan untuk

perhitungan pajak.

Akuntansi Anggaran

Akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana pengeluaran perusahaan

dan membandingkannya dengan pengeluaran aktual.

Profesi di bidang akuntansi di sebut akuntan.

Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 :

Akuntan Privat/Intern/Manajemen

Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/organisasi tertentu, bertugas

menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.

Akuntan Publik (Extern)

Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden)

terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan

keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang

kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya.

Tugas selain pemeriksaan adalah :

– Konsultasi perencanaan dan pelaporan pajak

– Penyusunan anggaran

– Penyusunan system akuntansi

– Penyusunan system akuntansi

– Penyususnan laporan keuangan

Akuntan Pemerintah

Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya : di BPK, Dirjen

pajak, BPKP, Departemen keuangan dan lain-lain.

Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan

keuangan dan kekayaayan negara.

Akuntan Pendidik

Akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajarkan, melakukan riset

dan mengembangakan pengetahuan akuntansi.

Akuntansi Internasional

Pengertian Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara,

pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan

harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi

internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun

terhadap masalah ini semakin besar.

Tujuan Akuntansi Internasional :

Page 15: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Mengidentifikasi sejarah perkembangan

akuntansi internasional

Memperkenalkan berbagai perbedaan nasional dalam sistem akuntansi di dunia

Meringkas evolusi bisnis sampai zaman modern

Membahas pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik

penting yang membentuk akuntansi internasional.

Sejarah Akuntansi Internasional

Pada abad 14 dan 15 Italia menggunakan system Double bookkeeping entry .

Sistem Double bookeeping Entry mempengaruhi kepentingan bisnis negara Inggris

dan koloninya . Kemudian pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik beralih ke

Jerman dari ‘Pembukuan Ala italia’. Para filsuf bisnis Belanda mempertajam cara

menghitung pendapatan. Di abad 15 aparat pemerintah Perancis menemukan

keuntungan dan diterapkan dalam system perencanaan dan akuntabilitas

pemerintah. Tahun 1850 di Skotlandia terbentuk suatu komunitas profesi akuntan

public. Tahun 1870 di Inggris juga lahir suatu komunitas profesi akuntan public.

Dari Inggris praktek akuntansi menyebar ke seluruh Amerika Utara dan wilayah

persemakmuran. Sistem akuntansi Belanda masuk ke Indonesia. Sistem akuntansi

Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan Afrika. Sistem akuntansi Jerman

berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia. Setelah PD-II, sistem akuntansi semakin

pesat tumbuh di dunia barat, terutama Jerman dan Jepang.

Abad ke-20 Akuntansi tumbuh di Amerika Serikat dan menjadi suatu disiplin ilmu di

Universitas. Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :

Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.

Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk

pencatatan berbagai jenis transaksi yang Berbeda

Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.

Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada

personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk

merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang

tidak pasti hubungannya dan abstrak.

Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi

yang lain.

Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang

terpisah untuk jenis barang yang berbeda.

Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan

perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi

mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan

akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep

mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.

Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.

Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya

diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.

Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.

Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik

Page 16: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk

memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.

Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.

Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu

kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan

bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada

masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan

(financial engineering).

Akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di

negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia

adalah definisi Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah

(1997:18) selain itu ada 3 bidang lain yang luas yaitu:

1. Pengukuran (Measurements)

Membantu dalam proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung

aktivitias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas,

operasi dan kekuatan posisi keuangan perusahaan.

2. Pengungkapan (Disclosure)

Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna

laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses

mengkomunikasikan kepada para pengguna.

3. Auditing (Auditing)

Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan

atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

Kompetisi Global

Salah satu pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.

Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja

satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang

baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional.

Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-

hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar

dapat dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan

adalah pengembalian atas ekuitas (Return on Equity).

Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi.

Bidang-bidang yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang

menjadi sektor besar. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari alternatif

untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan semakin

meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan

sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan.

Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan

berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar

modal.

Page 17: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui,

2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah

menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam

membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi

dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang

terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa

kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan

pasar.

Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan

penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut.

Disamping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi

menjadi semakin penting.

Terkait Akuntansi Internasional

Perkembangan yang cepat dalam transportasi dan komunikasi membuat dunia

menjadi tanpa batas hingga mewujudkan apa yang dinamakan “global village”.

Ditambah dengan ditandai pertumbuhan perdagangan internasional dan pertukaran

bisnis lainya diantara berbagai negara mempengaruhi kehidupan kita. Umumnya,

perkembangan ini membawa dampak berbagai kebiasaan, dan praktek yang sama.

Dalam kegiatan bisnis khusus telah mendukung keinginan untuk meng-

harmonisasikan standar akuntansi diantara berbagai negara

tersebut.Harmonization menunjukkan derajat koordinasi atau kesamaan diantara

berbagai set variasi standar akuntansi nasional dan metode serta format pelaporan

keuangan. (Meek et. al dalam Wolk & Tearney, 1992; 577).

Salah satu faktor yang mendasari perlunya meng-harmonisasikan standar akuntansi

internasional adalah adanya peningkatan kepentingan dari berbagai perusahaan

multinational. Kesamaan secara umum dalam satandar akuntansi dan prosedur

akuntansi akan memfasilitasi/memudahkan koordinasi diantara perusahaan

multinational. Sebagai contoh, laporan keuangan konsolidasi akan mudah disajikan

jika perangkat akuntansi yang tersedia applicable untuk perusahaan multinational

tersebut. Konsekuensi dari MNCs tersebut maka profesi akuntan publik pun ikut

mendunia, banyak firma-firma akuntan publik berpraktek diseluruh dunia. Akhirnya

pembiayaan antar negara meningkat ditandai dengan bergairahnya pasar-pasar

modal antar berbagai negara.

Donna L. Street et. al (2000), dalam penelitiannya di Amerika, menyatakan bahwa

adanya program dari IOSCO (International Organization of Securities Commissions)

bagi pasar modal-pasar modal untuk menggunakan standar akuntansi internasional

(IAS), memberikan secara signifikan konteks global dari pasar modal Amerika dan

memaksanya untuk melakukan rekonsiliasi (penyesuaian) antara GAAP dengan IAS.

Hal itu dimaksudkan agar dalam praktek akuntansinya mudah dipahami oleh

Securities exchange commission (SEC) dengan tujuan konteks global dari pasar

modal Amerika. Bagaimana dengan Indonesia?

Zubaidur Rahman, (2000) dalam papernya menyatakan bahwa semua negara yang

ada di kawasan Asia Timur semuanya telah memiliki standar akuntansi nasional

Page 18: Sejarah Dan Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan

yang semuanya diadopsi atau disusun berdasarkan standar akuntansi internasional

(IAS), tetapi pada kenyataannya laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan-

perusahaan yang ada di negara-negara Asia Timur tersebut jauh panggang dari api,

sejak di perbandingkan, mereka kurang memperhatikan mekanisme dari standara

akuntansi nasionalnya di rekonsialiasikan dengan standar akuntansi internasional