Sejarah Dan Keuntungan Serta Kelemahan Dot

14
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pacifier Karena AsiBayi.com akan menjual produk pacifier ada baiknya kita mengenal lebih jauh apa itu pacifier. Pacifier dalam istilah keseharian disebut sebagai empeng atau kempeng. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan pacifier, mari kita baca bersama. Apa itu Pacifier? Pacifier adalah “peacemaker” perangkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi untuk mengisap. Nama lain untuk pacifier termasuk kempeng, dummies, atau “Binkies”. Pacifier telah digunakan selama berabad-abad dalam bentuk yang berbeda-beda, adapun sekarang pacifier hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk tersebut antara lain ortodontik (pipih) dan ada juga yang berbentuk menyerupai puting botol-dot. Pada sebagian besar negara telah memberlakukan peraturan tentang material untuk pacifier harus bebas dari bahan beracun. Manfaat pnggunaan pacifier 1. Dengan pacifier bayi bisa terpuaskan untuk kegiatan mengisap sesuatu yang bukan nutrisi. Menghisap adalah refleks bayi normal. Semua bayi memiliki kebutuhan untuk mengisap, tetapi jumlah mengisap bervariasi dari bayi ke bayi. Ada beberapa bayi yang dorongan untuk kegiatan menghisap lebih banyak dari kegiatan untuk makan. Banyak bayi ingin mengisap ketika mereka lelah, bosan, atau membutuhkan kenyamanan. Jika bayi Anda ingin menghisap di luar kegiatan menyusui atau minum dengan botol susu, empeng mungkin memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Dot bisa membantu bayi Anda tidur Banyak bayi menikmati kegiatan mengisap agar tertidur. Menghisap adalah perilaku menghibur diri. Rangsangan menyenangkan bisa didapat ketika mereka mengisap pada pacifier, jari-jari tangan,

description

sejarah tentang dot anak thp harus tahu

Transcript of Sejarah Dan Keuntungan Serta Kelemahan Dot

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan PacifierKarena AsiBayi.com akan menjual produk pacifier ada baiknya kita mengenal lebih jauh apa itu pacifier.Pacifier dalam istilah keseharian disebut sebagai empeng atau kempeng. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan pacifier, mari kita baca bersama.Apa itu Pacifier? Pacifier adalah peacemaker perangkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi untuk mengisap. Nama lain untuk pacifier termasuk kempeng, dummies, atau Binkies.Pacifier telah digunakan selama berabad-abad dalam bentuk yang berbeda-beda, adapun sekarang pacifier hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk tersebut antara lain ortodontik (pipih) dan ada juga yang berbentuk menyerupai puting botol-dot. Pada sebagian besar negara telah memberlakukan peraturan tentang material untuk pacifier harus bebas dari bahan beracun.Manfaat pnggunaan pacifier1. Dengan pacifier bayi bisa terpuaskan untuk kegiatan mengisap sesuatu yang bukan nutrisi.Menghisap adalah refleks bayi normal. Semua bayi memiliki kebutuhan untuk mengisap, tetapi jumlah mengisap bervariasi dari bayi ke bayi. Ada beberapa bayi yang dorongan untuk kegiatan menghisap lebih banyak dari kegiatan untuk makan. Banyak bayi ingin mengisap ketika mereka lelah, bosan, atau membutuhkan kenyamanan. Jika bayi Anda ingin menghisap di luar kegiatan menyusui atau minum dengan botol susu, empeng mungkin memenuhi kebutuhan tersebut.2. Dot bisa membantu bayi Anda tidurBanyak bayi menikmati kegiatan mengisap agar tertidur. Menghisap adalah perilaku menghibur diri. Rangsangan menyenangkan bisa didapat ketika mereka mengisap pada pacifier, jari-jari tangan, dot, atau ketika menyusu ke ibu. Rangsangan tersebut sebagai penenang terhadap situasi dunia luar yang masih membuat si kecil merasa bingung.3. Sebuah pacifier dapat mengurangi risiko overfeeding untuk bayi yang diberi botolApa itu overfeeding, yaitu kondisi pemberian minuman yang terlalu banyak kepada bayi. Dorongan untuk menghisap untuk kenyamanan sering ditanggapi keliru dan dianggap sebagai tanda kelaparan akan minuman ASI. Resiko ini tidak akan dijumpai pada bayi yang menyusu langsung ke payudara karena pada bayi usia muda mereka tidak bisa mengontrol seberapa banyak minuman yang akan mereka minum dari botol-dot. Dengan pacifier kebutuhan bayi akan menghisap bisa terpenuhi tanpa takut kondisi overfeeding.4. lebih mudah untuk berhenti menggunakan pacifier daripada berhenti mengisap jempolBanyak orang tua khawatir tentang kegiatan mengisap ibu jari menjadi kebiasaan yang mungkin sulit untuk dihilangkan, oleh karena itu orang tua lebih memilih menggunakan pacifier daripada anak mereka ketergantungan dengan menghisap ibu jari. Kelebihan pacifier dibanding jempol adalah orang tua dapat dengan mudah mengontrol anak dalam hal penggunaan pacifier. Jika dirasa cukup orang tua bisa membuang pacifier tapi tidak dengan ibu jari.5. Pacifier dapat mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)Ada sejumlah studi yang telah menemukan kejadian SIDS ditemukan lebih rendah pada bayi yang menggunakan pacifier dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan pacifier. Sama seperti halnya penyebab SIDS yang belum dipahami dengan jelas, efek positif yang diberikan oleh penggunaan pacifier juga masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum penggunaan pacifier akan direkomendasikan untuk mengurangi risiko SIDS.6. Dot dapat memberikan kenyamanan selama prosedur medisKenyamanan dari mengisap pacifier menimbulkan rasa aman dan nyaman sehingga mengurangi jumlah stres pada bayi. Penelitian telah menunjukkan manfaat yang jelas terlihat pada penggunaan pacifier pada bayi yang sedang menjalani terapi medis yang menyakitkan. Penggunaan dot adalah tambahan sederhana, noninvasive, dan efektif dalam pengelolaan rasa sakit.Kejelekan penggunaan pacifier1. Untuk beberapa bayi pacifier dapat mengganggu pertumbuhanMengisap membutuhkan energi. Kondisi bayi yang sedang sakit atau kuning akan lebih cepat lelah ketika melakukan kegiatan menghisap. Terlalu sering menggunakan pacifier bisa menurunkan nafsu makan sehingga berat badan bayi juga ikut berkurang.2. Pacifier dapat meningkatkan risiko infeksi telingaMenggunakan Pacifier tampaknya merupakan faktor yang berisiko menyebabkan terjadinya infeksi telinga bagian tengah (otitis media). Sebuah studi di Finlandia yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak-anak yang melakukan kegiatan menghisap terus-menerus menggunakan pacifier mengalami infeksi telinga lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan pacifier. Penulis berspekulasi bahwa mengisap pacifier secara kontinu mungkin merubah tekanan dalam ruang telinga tengah dimana infeksi telinga bisa terwujud. Namun, dalam penelitian ini tidak menyimpulkan penggunaan pacifier merupakan satu-satunya faktor yang penyebab infeksi telinga.Dalam penelitian ini juga disarankan bahwa penggunaan pacifier harus terbatas dan lebih cenderung untuk menidurkan bayi (bukan untuk keseharian terus menerus). Hal ini untuk mengurangi resiko infeksi telinga.3. Terlalu sering menggunakan pacifier dapat mengakibatkan bayi tertunda belajar berbicaraPenggunaan yang terlalu sering pada pacifier bisa menyebabkan efek ketagihan. Dan jika hal ini berlangsung sampai umur bayi 12 bulan maka mereka akan kekusahan untuk belajar berbicara.4. Pacifier dapat sebagai asosiasi untuk tidurBeberapa bayi menggunakan pacifier secara terus menerus agar tertidur. Hal ini kemudian dapat menjadi asosiasi tidur bagi mereka.Ketika tertidur terkadang mulut terbuka dan pacifier akan terjatuh ketika bayi menyadari hal tersebut mereka bisa menangis dan orang tua akan berusaha untuk mencari pacifier kembali untuk mereka. Dalam hal ini jempol lebih unggul digunakan sebagai alat untuk dihisap daripada pacifier yang terkadang susah dicari.CATATAN: Mencabut pacifier ketika bayi tertidur bukan solusi dari masalah di atas.5. Penggunaan jangka panjang atau berlebihan pada pacifier dapat mengakibatkan masalah pada gigiPenggunaan pacifier (atau menghisap jempol) di luar usia 5 tahun dapat mempengaruhi bentuk mulut atau gigi anak Anda. Efeknya adalah adanya gigi gigi bengkok/menonjol. Pacifier yang sering dicelupkan ke dalam zat manis seperti gula, sirup jagung, glukosa atau madu dapat menyebabkan peningkatan kerusakan gigi.Dapushttp://asibayi.com/arsip/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-pacifier/

Dedek BabyApa persamaan bayi sapi ama bayi mami? Bayi dan sapi cenderung mengedot susu sapi setelah disapih. Bersyukur bagi bayi yang langsung diajari minum dengan gelas. Dot buat bibir tebal katanya. Baby MembleTernyata sejarah dot memiliki rentang waktu yang lumayan panjang. Teknologi yang menarik untuk disimak. Tapi saya tidak yakin akan dapat mendengar kesaksiaan langsung dari bayinya deh. Paling cuma orang tua atau orang disekitarnya.Berikut bagian unik dari sejarah penciptaan dot:Sugar TitsIbu-ibu zaman dulu amat kreatif dalam memanjakan bayinya. Mereka membuat kantong perca (rag bag) yang diolesi madu, serbuk bunga popi, air gula, brandy bahkan pereda nyeri dan TB berbahan opium (tincture of opium/ laudanum). Agar menggelembung, Didalam kantong tersebut sendiri kadang diisi beras, gandum, daging atau ikan atau keik spons. Karena rasanya yang manis itulah, dot perca ini dikenal dengan sugar tits.Sugar Tits (Madonna and Siskin paintings)Sayang, tidak semua orang bisa mengoles kantong percanya dengan madu atau susu. Dengan hanya dioles air suam-suam kuku (lukewarm water), masyarakat kurang mampu abad 17 membuat kantong perca untuk bayinya dari kain kotor yang kadang diambil dari jalanan. Kantong perca bersih saja dianggap membuat bibir bayi jadi tebal, apalagi yang kotor begitu.Rattle, whistle, and bells,Keunikan diatas belum seberapa. Pernah membayangkan pegangan dot bayi yang terbuat dari koral, perak atau bahkan mutiara? Itulah yang terjadi abad 17. Masyarakat era tersebut percaya jika mutiara bisa menangkal penyakit atau godaan setan yang terkutuk. tidak heran ada pepatah born with a silver spoon in his mouth yang artinya meraih kesuksesan dari bawah dengan kerja keras. Kok maknanya jauh ya? Ups ternyata kalimat itu harus diartikan apa adanya toh.Stik Kunyah (chew stick)Selain untuk diemut, ternyata dot juga dikunyah (chewed) untuk mengurangi rasa sakit saat pertumbuhan gigi. Dot tersebut konon terbuat dari gigi ular atau gading gajah. Pada abad yang sama bahkan chew stick dari koral merah sangat populer, karena dianggap sebagai penolak bala penyihir jahat (the amulet against witchcraft). Sejak akhir abad 18, stik kunyah mulai dibuat dari remahan biskuit.KaretPenemuan dot Karet perlahan mulai menggeser stik kunyah. Konon dot karet awalnya keras hitam dan bau. Ujungnya sendiri diberi pegangan dari tulang, gading, karet atau bahkan bandul. Dalam perkembangannya dot sendiri berkembang fungsi menjadi semacam botol susu seperti yang kita lihat sekarang ini,EfekSelain bibir menebal, ternyata dot terkait dengan terjadinya infeksi pada telinga bayi (otitis). Masuk akal juga, karena bakteri pada dot yang tidak higienis bisa menjalar ke hidung dan rongga telinga. Itulah kenapa, otitis pada bayi sering kambuh walaupun sudah sembuh. Penelitian ini sendiri masih ditindaklanjuti lebih lanjut kepastiannya.Dot dewasaDot untuk dewasa lebih beragam penggunaanya sih sebenernya. Selain sebagai aksesoris mode, dot dewasa juga dianggap dapat mengurangi dengkuran saat tidur. Sedangkan pemakai narkoba, mengedot agar giginya tidak bergemretak, saat sedang madat.Dapushttp://hiburan.kompasiana.com/gosip/2010/11/29/dot-dedek-baby-322398.htmlDot, yang juga dikenal sebagai dummy, soother atau pacifier, adalah pengganti puting susu (ibu) yang biasanya terbuat dari karet atau plastik. Non nutritive sucking seperti halnya dot, sudah lama dikenal dalam sejarah umat manusia, penggunaannya merupakan usaha orangtua untuk memberikan sesuatu yang dapat menenangkan dan memberikan rasa nyaman untuk bayinya. Dot, secara universal seakan menjadi simbol perlengkapan perawatan bayi, penggunaannya sangat seluas di seluruh dunia. Situs-situs penggalian di Italia, Siprus, dan Yunani, menunjukkan bahwa dot setidaknya sudah ada sejak 3000 tahun yang lalu. Salah satu bukti pemakaian dot pada beberapa abad yang lalu, dapat dilihat pada lukisan Drer Madonna and The Siskin yang dibuat pada tahun 1506, dalam lukisan tersebut tampak adanya dot di tangan kanan bayi.Pada awalnya dot terbuat dari bahan tanah liat, perak, mutiara, tanduk, dan gading dengan kantung kecil di ujungnya yang berisi air gula/manis. Bahan karet mulai digunakan di Inggris sejak tahun 1800, dengan disertai botol berisi susu. Dalam bentuk yang modern, dot dibuat sekitar tahun 1900 yang disainnya mendapatkan hak paten di Amerika Serikat, dan lebih dikenal dengan baby comforter.Penggunaan dot pada awal-awal kehidupan sering dikaitkan dengan keinginan yang tinggi dari bayi untuk selalu menghisap sesuatu. Penggunaan dot dianggap bermanfaat, karena akan menenangkan bayi serta memberikan rasa nyaman pada keadaan-keadaan tertentu seperti keinginan untuk mulai tidur, rasa nyeri pada waktu gigi tumbuh, dipisahkan dari ibunya, menurunkan frekuensi menghisap jari, serta menurunnya kejadian SIDS (sudden infant death syndrome).Field (2003) menyebutkan bahwa, bayi-bayi prematur yang dirawat di ruang perawatan intensif (NICU), yang juga diberikan dot, menunjukkan perkembangan yang positif dengan kenaikan berat badan yang signifikan, mengurangi kejadian enterokolitis nekrotikan (NEC), serta memperpendek masa perawatan. Di sisi lain, penggunaan dot akan selalu menimbulkan perdebatan dengan banyaknya pendapat yang berbeda, karena penggunaan dot pada bayi-bayi akan menimbulkan implikasi yang merugikan seperti, terjadinya gangguan pola pengisapan bayi sehingga akan terjadi penyapihan awal karena bayi menolak untuk menetek, meningkatnya risiko otitis media, infeksi saluran cerna dan pernapasan, serta maloklusi gigi.Penggunaan dot / minuman pendamping ASISudah tidak ada keraguan lagi, bahwa ditinjau dari segala aspek, pemberian air susu ibu (ASI) sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi. Menurunnya prevalensi dan durasi menyusu, terbukti menaikkan angka morbiditas dan mortalitas bayi, baik di negara-negara berkembang maupun di negara-negara yang maju. WHO dan UNICEF telah mencanangkan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui dan diimplementasikan pada Deklarasi Inosenti 1990, yang merupakan dasar dari Program Rumah Sakit Sayang Bayi, dengan tujuan meningkatkan pemberian ASI kepada seluruh bayi. Dan dalam rangka memperingati 20 tahun Deklarasi Inosenti tersebut, pengimplementasian 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui menjadi tema dalam rangkaian acara peringatan Pekan Asi Sedunia 1 7 Agustus 2010 .Langkah Ke 9 dari sepuluh langkah tersebut menyebutkan : Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi, dengan langkah ini dimaksudkan bahwa semua bayi yang menetek akan selalu mendapatkan ASI, dan tidak akan terganggu proses menyusunya dengan penggunaan dot atau kempeng. Dari beberapa penelitian tentang penggunaan dot, dilaporkan bahwa 75 85 % anakanak di negara-negara barat menggunakan dot (Niemela, Uhari & Hannuksela, 1994), sedangkan Howard et al, 1994 melaporkan bahwa bayi-bayi di Amerika Serikat telah diberikan dot sejak umur 6 minggu atau lebih muda. Tahun 1997, Victoria et al dari penelitiannya_melaporkan bahwa 85 % bayi-bayi sudah mulai menggunakan dot sejak umur 1 bulan. Pansy dkk. melaporkan bahwa prevalensi penggunaan dot tinggi pada minggu ke tujuh (82%) dan bulan kelima kelahiran (78%). Di samping itu, pengaruh umur dan kebiasaan ibu juga mempengaruhi penggunaan dot pada bayinya. Ibu yang lebih tua lebih sering memperkenalkan dot segera setelah melahirkan dibandingkan dari ibu-ibu muda. Sedangkan pada usia lima bulan, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan dot baik oleh oleh ibu-ibu muda atau yang lebih tua. Kelmanson dan North menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah dan ibu merokok lebih mungkin untuk memberikan dot kepada bayi mereka.Belum pernah dilaporkan tentang penggunaan dot di Indonesia, tetapi dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan bahwa hampir semua bayi (95%) di Indonesia pernah mendapat ASI. Hasil berikutnya dari hasil SDKI 2007 adalah sebanyak 44% bayi baru lahir mendapat ASI dalam 1 jam setelah lahir dan 62% bayi mendapat ASI pada hari pertama. Proporsi anak yang diberi ASI pada hari pertama paling rendah yaitu 43% untuk bayi yang dilahirkan dengan pertolongan tenaga kesehatan, dan tertinggi 54% untuk bayi lahir tanpa pertolongan/ orang awam. Sebanyak 65% bayi telah mendapatkan makanan selain ASI sejak dini (prelacteal feed). Hanya 32% bayi di Indonesia mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Data SDKI tahun 2007 juga menunjukkan, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara dini cukup besar, yaitu sebanyak 12% pada bayi usia kurang dari 2 bulan dan sebanyak 27% pada bayi usia 2 - 3 bulan.Kontroversi penggunaan dot1. Penyapihan diniAda berbagai pendapat mengenai hubungan antara dot dan inisiasi serta durasi menyusu. Satu hipotesis menunjukkan bahwa pengenalan dot secara awal dapat menyebabkan teknik menghisap yang salah pada bayi. Bayi mungkin menjadi terbiasa dengan puting buatan dan menolak payudara alami. Akibatnya, bayi kurang sering menyusu pada payudara ibunya, dan akhirnya akan menyebabkan penyapihan secara dini. Dari beberapa penelitian, penggunaan dot telah terbukti mengakibatkan penyapihan dini pada bayi. Bayi menemukan kesenangan dengan menghisap dot, sehingga tidak berselera lagi untuk menetek. Akibatnya rangsangan hisapan bayi ke puting susu berkurang, sehingga produksi ASI akan menurun. Pendapat yang berbeda dari Schubiger & Tonz (1997), yang meneliti efek penggunaan dot pada 602 bayi sehat, menyebutkan bahwa penggunaan dot sampai 5 hari pertama kehidupan bayi, tidak memiliki korelasi dengan menurunnya frekuensi dan singkatnya durasi menetek. Howard dkk. (1999), menambahkan bahwa menurunnya durasi menetek, lebih berhubungan dengan menurunnya pemberian ASI daripada penggunaan dot . Kramer dkk. (2001), menyimpulkan bahwa penggunaan dot dan hubungannya dengan penyapihan dini ternyata lebih berkaitan dengan adat kebiasaan, motivasi dan faktor psikologis . Menurut Kornborg & Vaeth (2009) penggunaan dot tidak berhubungan langsung dengan penyapihan dini, karena durasi pemberian ASI lebih sering berkaitan dengan cara dan tehnik dalam proses menyusui.2. InfeksiPenggunaan dot sering dihubungkan dengan meningginya kejadian infeksi pada bayi karena transmisi mikroorganisme patogen, antara lain timbulnya otitis media, thrush, diare, dan infeksi saluran nafas. Otitis media akut (OMA) adalah salah satu infeksi yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak. Beberapa faktor risiko untuk OMA telah diidentifikasi. Risiko terkena OMA berbanding terbalik dengan frekuensi menyusui dan memiliki korelasi positif dengan infeksi saluran pernapasan atas, jumlah saudara kandung, dan orangtua perokok . Beberapa penelitian melaporkan terjadinya peningkatan insidensi OMA dihubungkan dengan penggunaan dot. Hal ini mungkin berhubungan dengan ketidakseimbangan tekanan antara rongga telinga tengah dan nasofaring, yang akan merusak fungsi tuba Eustachius. Aktivitas menyedot yang terjadi ketika bayi mengempeng dapat menarik cairan dari kerongkongan ke saluran tengah telinga. Hal ini menyebabkan telinga bayi lebih mudah terinfeksi bakteri. Teori yang lainnya adalah bayi bisa sakit akibat terpapar kuman yang mungkin ada pada dotnya.3. Maloklusi dan karies gigiDari penelitian fosil prasejarah, manusia jaman dahulu sangat jarang mengalami maloklusi, maloklusi lebih sering didapatkan pada era modern . Maloklusi disebabkan oleh dua hal, penyebab pertama adalah faktor genetik, dan penyebab maloklusi lainnya adalah faktor lingkungan. Interaksi antara dua faktor penyebab ini dalam proses tumbuh kembang seorang anak untuk menjadi maloklusi, sangat individual. Secara umum dikatakan bahwa penyebab utama dari maloklusi adalah keturunan, kebiasaan bernapas lewat mulut, adenoiditis, serta pemakaian dot / nonnutritive sucking (NNS) yang berkepanjangan.Penggunaan dot yang berkepanjangan mempunyai korelasi kuat dengan timbulnya masalah gigi, seperti karies dan maloklusi. Dari beberapa penelitian, terbukti ada korelasi antara penggunaan dot yang berkepanjangan (2 tahun atau lebih) dengan timbulnya karies. Keadaan ini diperberat bila penggunaan dot dilakukan sambil tidur (night feeding). Penelitian terhadap 150 anak usia 18 36 bulan oleh Peressini (2003), menyimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kebiasaan minum dot botol sambil tidur dengan timbulnya karies serta kerusakan gigi.Apabila bayi hanya sesekali mengempeng dan hanya sampai bayi berumur 1 tahun, maka tidak ada masalah dengan perkembangan giginya. Tapi jika bayi adalah pengempeng aktif dan meskipun umurnya sudah lebih dari 1 tahun ia masih tidak bisa lepas dari dot, sebaiknya harus dilakukan usaha untuk segera menyapih si kecil dari dotnya. Karena hal tersebut dapat membuat gigi-geliginya tumbuh tidak sebagaimana mestinya, meskipun itu masih gigi susu, tetapi perkembangannya akan menentukan pertumbuhan dan letak susunan gigi permanen di kemudian hari. Makin lama penggunaan dot, akan makin tinggi risiko kerusakan gigi . Demikian juga cairan manis dalam botol dot, ataupun pemanis yang dioleskan pada dot/empeng, juga berperan untuk timbulnya kerusakan gigi.The American Dental Association (2005), mengeluarkan rekomendasi untuk tidak memberikan dot yang diberi pemanis, hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan terjadinya karies.4. Efek menenangkanNon-nutritive sucking (NNS) / ngempeng, atau menghisap tanpa minum (susu atau cairan lainnya), adalah mekanisme untuk menenteramkan / menenangkan yang merupakan fenomena alami pada bayi. Menghisap ibu jari atau jari lainnya, bahkan sudah dapat dilihat pada janin sejak usia 12 minggu. Beberapa bayi baru lahir kadang terdapat jejas di ibu jari atau jarinya, karena diempeng pada waktu masih dalam kandungan.Janin yang biasa mengempeng ibu jari atau jari lainnya di dalam kandungan, ternyata setelah lahir juga mempunyai kebiasaan yang sama. Terbukti bahwa selain mengempeng ibu jari / jari lainnya, setelah lahir juga mempunyai kebiasaan untuk mengempeng dot . Penggunaan dot sebagai NNS lebih dianjurkan daripada ibu jari, jari atau benda lain, selain mudah disterilkan, secara umum relatif lebih mudah disapih .Tidak seperti halnya bayi sehat, beberapa penelitian meyebutkan bahwa NNS mempunyai peranan positif pada bayi kecil yang dirawat di NICU, selain menenangkan dan memberikan rasa nyaman, NNS juga akan memperkuat otototot mulut, sehingga memudahkan untuk proses pemberian minum oral setelah sebelumnya menggunakan selang. Selain itu, terbukti bahwa penggunaan dot juga akan memperpendek masa rawat .5. Sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome / SIDS)SIDS adalah kematian bayi sampai umur 1 tahun, yang terjadi mendadak dengan penyebab yang tidak diketahui, meskipun sudah dilakukan pemeriksaan klinis dan laboratoris lengkap serta otopsi. Meskipun sebab yang pasti belum diketahui, tetapi diduga faktor yang berperan dalam terjadinya SIDS karena belum sempurnanya peran kontrol autonomik sistem kardiorespirasi, serta gagalnya respon bangun pada waktu bayi tidur.Faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya SIDS, adalah: bayi tidur dalam posisi tidur tengkurap, permukaan alas tidur yang sangat lembut, ibu perokok, lingkungan yang panas, ibu tidak pernah atau jarang melakukan perawatan antenatal, ibu hamil pada usia muda, bayi kurang bulan atau berat lahir rendah, dan bayi laki-laki. Lebih sering terjadi pada bayi usia 1 3 bulan. Sejak tahun 1994, tahun dimulainya kampanye Back to Sleep, yaitu menempatkan bayi untuk selalu tidur terlentang, angka kejadian SIDS di Amerika Serikat menurun dari 1,37/1000 kelahiran hidup tahun 1987 menjadi 0,57/1000 kelahiran hidup tahun 2002. Demikian juga Inggris (turun sampai 75 %) dan Belanda (turun sampai 81 %).Tahun 1979, Cozzi telah meneliti hubungan antara dot dan SIDS, kemudian Mitchell dkk. (1993), yang melaporkan bahwa penggunaan dot dapat menurunkan kemungkinan terjadinya SIDS. Dari hasil meta analisis, Hauck dkk. (2005) menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara penggunaan dot dan menurunnya risiko terjadinya SIDS. Namun belum ada kejelasan tentang mekanisme peranan dot dalam mencegah terjadinya SIDS.Berkaitan dengan dot, dalam rekomendasi AAP tentang SIDS yang berkaitan dengan penggunaan dot disebutkan bahwa dot dianjurkan pada waktu tidur, bila terlepas, tidak perlu dimasukkan lagi ke mulut bayi apabila bayi sudah tertidur; dot tidak dianjurkan diolesi dengan pemanis; dot harus dibersihkan sebelum maupun sesudah digunakan; untuk bayi yang menetek, tunda penggunaan dot sampai paling tidak berumur 1 bulan .KesimpulanMasih terdapat perbedaan pendapat tentang penggunaan dot ataupun NNS lainnya pada bayi.Dampak positif penggunaan dot atau NNS adalah: menenangkan bayi ketika rewel atau gelisah, memberikan kepuasan, serta mengurangi risiko terjadinya SIDS. Pada bayi kecil yang dirawat di ruang perawatan intensif, dot selain dapat memberikan kenyamanan, mempercepat proses pemberian minum oral, juga memperpendek masa rawat.Dampak negatif penggunaan dot adalah penyapihan dini, peningkatan risiko infeksi saluran cerna, saluran pernafasan, maupun OMA.Menyusui bayi secara alami jauh lebih baik daripada pemberian dot.http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi.html