Sedimen Dasar Laut

7

Click here to load reader

description

kuliah

Transcript of Sedimen Dasar Laut

Sedimen Dasar Laut

1.1Latar belakangSedimen adalah pecahan batuan, mineral atau bahan organik yang ditransportasikan dari berbagai sumber iendapkan oleh udara, air, dan es. Biasanya material- material sedimen banyak terendap di daerah delta atau mulut-mulut sungai, dimana delta sungai adalah hasil dari bentukan dari pengendapan sedimen yang dibawa oleh air sungaiBentang alam hasil pengendapan oleh air,yang lainya adalahmeander, dataran banjir, tanggul alam dan delta.. Sand dunes adalah bukit pasir yang terbentuk karena adanya pasokan pasir, adanya angina yang stabil dan adanya kendala seperti vegetasi, batuan atau pagar untuk menjebak beberapa pasir. Sand dunes merupakan proses sedimentasi yang dikrenakan angin. Hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial.Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.Tidak pahamnya masyarakat tentang ilmu mengenai sedimentologi, membuat masyarakat awam mengenai proses pengendapan yang berpengaruh pada dampak kualitas air yang di gunakan dan dimanfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya ilmu mengenai sedimentologi bagi kehidupan, membuat masyarakat sadar dampak pengaruh sedimen dalam lingkungan sekitar. Di lingkungan, sedimen berpengaruh pada kualitas air. Jika didalam suatu perairan kadar sedimen yang terendap memiliki kadar kimia logam berat yang tinggi maka air di dalam perairan tersebut memiliki kualitas yang kurang baik. Sebaiknya jika kadar sedimen yang terendap pada suatu perairan mengandung zat-zat kimia ( mineral ) yang di perlukan oleh tubuh maka kualitas air dalam suatu perairan tersebut baik digunakan dan dikonsumsi.

1.2TujuanMakalah ini dibuat dengan tujuan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang sedimentologi bagi penulis dan pembaca. Secara khusus makalah ini di buat agar penulis dan pembaca dapat mengetahui,mempelajari, dan memahami sedimentasi yang berada di laut dalam, dan untuk mengetahui proses-proses pembentukan dan pengendapan sedimen di laut dalam. Mengetahui manfaat sedimentasi laut bagi kehidpan.2.1 Definisi sedimen dan sedimentasiSetiono (1995) mendefinisikan sedimen sebagai material fragmental yang terjadi pada penghancuran batuan dan bahan-bahan organik yang terendap oleh tenaga air, angin atau es. Pengertian sedimentasi menurut Sampurno (2001), adalahperistiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin.Selley (1988), menyatakan sedimen adalah partikel-partikel yang terpancar ataupun yang terkumpul di perairan. Open University Coarse Team (1989), mengemukakan bahwa sedimen merupakan partikel-partikel yang telah mengendap dan mengumpul pada bagian dasar perairan. Sedimentasi dapat dibedakan berdasarkan bahan pembentuk sedimen atau asal sedimen.Pipkin (1977) menyatakan bahwa sedimen adalah pecahan, mineral, atau material organik yang ditransforkan dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh airdan juga termasuk didalamnya material yang diendapakan dari material yang melayang dalam air atau dalam bentuk larutan kimia. Pettijohn (1975) mendefinisikan sedimentasi sebgai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai laut dalam.Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Sedimentasi yang terjadi di lingkungan pantai menjadi persoalan bila terjadi di lokasi-lokasi yang terdapat aktifitas manusia yang membutuhkan kondisi perairan yang dalam seperti pelabuhan, dan alur-alur pelayaran, atau yang membutuhkan kondisi perairan yang jernih seperti tempat wisata, ekosistem terumbu karang atau padang lamun. Untuk daerah-daerah yang tidak terdapat kepentingan seperti itu, sedimentasi memberikan keuntungan, karena sedimentasi menghasilkan pertambahan lahan pesisir ke arah laut.Sedimentasi di suatu lingkungan pantai terjadi karena terdapat suplai muatan sedimen yang tinggi di lingkungan pantai tersebut. Suplai muatan sedimen yang sangat tinggi yang menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan yang dibawa ke laut melalui aliran sungai. Pembukaan lahan di daerah aliran sungai yang meningkatkan erosi permukaan merupakan faktor utama yang meningkatkan suplai muatan sedimen ke laut. Selain itu, sedimentasi dalam skala yang lebih kecil dapat terjadi karena transportasi sedimen sepanjang pantai. Karakteristik sedimentasi di perairan pesisir terjadi perlahan dan berlangsung menerus selama suplai muatan sedimen yang tinggi terus berlangsung. Perubahan laju sedimentasi dapat terjadi bila terjadi perubahan kondisi lingkungan fisik di daerah aliran sungai terkait. Pembukaan lahan yang meningkatkan erosi permukaan dapat meningkatkan laju sedimentasi. Sebaliknya, pembangunan dam atau pengalihan aliran sungai dapat merubah kondisi sedimentasi menjadi kondisi erosional.

2.2 Sedimentasi LautGross (1990) mendefinisikan sedimen laut sebagai akumulasi dari mineral-mineral dan pecahan-pecahan batuan yang bercampur dengan hancuran cangkang dan tulang dari organisme laut sertabeberapa partikel lain yang terbentuk lewat proses kimia yang terjadi di laut.Asal sedimen laut antara lain. Lithogenous sedimen (Batuan) Biogenous sedimen (tumbuhan dan hewan) Hydrogenous sedimen (reaksi kimia dlm air laut) Cosmogenous sedimen (partikel luar angkasa).Klasifikasi sedimen laut berdasarkan lokasi (sebaran sedimen laut) dapat dibagi menjadi beberapa tipesedimen yaitu:a. Neritik sedimen, yang tersebar pada paparan benua, lereng benua kaki benua yang memiliki sumbermaterial dari lithogenous, biogenous, hidrogeous dan kosmogenous. Komposisi utamanya berasal darimaterial terrigenous yang dibawa kelaut dengan aliran sungai maupun aliran permukaan. Ukuranbutirnya yang besar sehingga dapat dijumpai endapan dari yang berbutir kasar sampai yang terhalus.b. Pelagik sdimen yang tersebar pada perairan laut dalam dengan memiliki sumber material dailithogeous, biogenous, hidrogeous dan kosmogenous. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomite, napal, dan lain sebagainya.

3.1Sedimentasi laut dalamsedimen laut sebagai akumulasi dari mineral-mineral dan pecahan-pecahan batuan yang bercampur dengan hancuran cangkang dan tulang dari organisme laut sertabeberapa partikel lain yang terbentuk lewat proses kimia yang terjadi di laut.Asal sedimen laut antara lain. Lithogenous sedimen (Batuan) Biogenous sedimen (tumbuhan dan hewan) Hydrogenous sedimen (reaksi kimia dlm air laut) Cosmogenous sedimen (partikel luar angkasa).Klasifikasi sedimen laut berdasarkan lokasi (sebaran sedimen laut) dapat dibagi menjadi beberapa tipesedimen yaitu:a. Neritik sedimen, yang tersebar pada paparan benua, lereng benua kaki benua yang memiliki sumber material dari lithogenous, biogenous, hidrogeous dan kosmogenous. Komposisi utamanya berasal darimaterial terrigenous yang dibawa kelaut dengan aliran sungai maupun aliran permukaan. Ukuranbutirnya yang besar sehingga dapat dijumpai endapan dari yang berbutir kasar sampai yang terhalus.b. Pelagik sdimen yang tersebar pada perairan laut dalam dengan memiliki sumber material dailithogeous, biogenous, hidrogeous dan kosmogenous. Variasi ukuran butirnya sangat kecil sehinggahanya dapat dijumpai material yang berbuitir halus dan tersebar secara merata pada perairan lautdalam.c. Bathyal, sedimen yang tersebar pada perairan dengan kedalaman 200-3700 m dengan sumber material sumber matarial berasal dari terrigenous, biogenous hydrogenous dan cosmogenous.d. Abyssal, sedimen yang berada pada kedalaman 3700-6000 m dengan sumber matarial yang berasaldari terrigenous, biogenous, hydrogenous dan cosmogenous.e. Hadal, sedimen yang berada pada kedalaman 6000 m dengan sumber material yang berupa lempungdan debu.

Sedimen yang di jumpai di dasar lautan dapat berasal dari beberapa sumber yang menurut Reinick (Dalam Kennet, 1992) dibedakan menjadi empat yaitu :1.Lithogenous; Jenis sedimen ini berasal dari pelapukan (weathering) batuan dari daratan, lempeng kontinen termasuk yang berasal dari kegiatan vulkanik. Hal ini dapat terjadi karena adanya suatu kondisi fisik yang ekstrim (pemanasan dan pendinginan) terhadap batuan yang terjadi secara berulang-ulang di padang pasir, oleh karena adanya embun-embun es dimusim dingin, atau oleh karena adanya aksi kimia dari larutan bahan-bahan yang terdapat di dalam air hujan atau air tanah terhadap permukaan batu. Sedimen ini memasuki kawasan laut melalui drainase air sungai.

2.Biogenous; Sedimen ini berasal dari organisme laut yang telah mati dan terdiri dari remah-remah tulang, gigi-geligi, dan cangkang-cangkang tanaman maupun hewan mikro. Komponen kimia yang sering ditemukan dalam sediment ini adalah CaCO3 dan SiO2. Sedangkan partikel-partikel yang sering ditemukan dalam sedimen calcareous terdiri dari cangkang-cangkang foraminifera, Cocolithophore, yang disebut globerigina ooze dan Pteropoda, yang disebut pteropod ooze. Cangkang Diatomae dan Radiolaria merupakan kontributor yang paling penting dari partikel Siliceous.

3.Hydrogenous; Sedimen ini berasal dari komponen kimia yang larut dalam air laut dengan konsentrasi yang kelewat jenuh sehingga terjadi pengendapan (deposisi) di dasar laut. Contohnya endapan Mangan (Mn) yang berbentuk nodul, dan endapan glauconite (hydro silikat yang berwarna kehijauan dengan komposisi yang terdiri dari ion-ion K, Mg, Fe, dan Si). (Wibisono, 2005).

4.Cosmogerous sedimen yaitu sedimen yang bersal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa , aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat yang terbawa angin. Material yang bersal dari luarangkasa merupakan sisa-sisa meteorik yang meledak di atmosfir dan jatuh di laut. Sedimen yang bersal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus berupa debu volkanin, atau berupa fragmen-fragmen aglomerat. Sedangkan sedimen yang bersal dari partikel di darat dan terbawa angin banyak terjadi pada daerah kering dimana proses eolian dominan namun demikian dapat juga terjadi pada daerah sub tropis saat musim kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal ini umumnya sedimen tidak dalam jumlah yang dominan dibandingkan sumber-sumber yang lain.(Sugeng Widada : 2002)

Sunarto (1991), mengklasifikasikan sedimen laut berdasarkan asal pembentukannya atas dua jenis yaitu :a. Sedimen klastik yaitu sedimen berupa batuan lepas dari bahan rombakan.b. Sedimen biogenik yaitu sedimen berupa meterial kalsium kabonat dari cangkang organisme.

Berdasarkan lingkungan pengendapanya sedimen dibagi menjadi:1. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomite, napal, dan lain sebagainya.2. Sedimen darat (teristris/kontinen), proses terjadinya di daratan misalnya endapan sungai (alluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.3. Sedimen transisi, lokasi pembentukannya terletak antara darat dan laut misalnya delta

Sunarto (1991), menyatakan bahwa ada 3 sumber pemasok sedimen pantai yaitu hasil erosi tebing, erosi sungai dan erosi dasar laut. sedangkan Pathick (1992), menambahkan bahwa sedimen pantai berasal dari erosi bibir pantai, erosi tebing pantai, aluvial pasir atau material dari daratan yang terangkut oleh sungai ke laut atau disebut juga dengan istilah sedimen daratan. Partikel sedimen daratan seperti material lempung, pasir dan batuan merupakan material yang 90 % tererosi dari daratan dan terangkut oleh aliran sungai ke laut Dalam suatu proses sedimentasi, zat-zat yang masuk ke laut berakhir menjadi sedimen. Dalam hal ini zat yang ada terlibat proses biologi dan kimia yang terjadi sepanjang kedalaman laut. Sebelum mencapai dasar laut dan menjadi sedimen, zat tersebut melayang-layang di dalam laut. Setelah mencapai dasar lautpun , sedimen tidak diam tetapi sedimen akan terganggu ketika hewan laut dalam mencari makan. Sebagian sedimen mengalami erosi dan tersusfensi kembali oleh arus bawah sebelum kemudian jatuh kembali dan tertimbun. Terjadi reaksi kimia antara butir-butir mineral dan air laut sepanjang perjalannya ke dasar laut dan reaksi tetap berlangsung penimbunan, yaitu ketika air laut terperangkap di antara butiran mineral. Era oseanografi secara sistematis telah dimulai ketika HMS Challenger kembali ke Inggris pada tanggal 24 Mei 1876 membawa sampel, laporan, dan hasil pengukuran selama ekspedisi laut yang memakan waktu tiga tahun sembilan bulan. Anggota ilmuan yang selalu menyakinkan dunia tentang kemajuan ilmiah Challenger adalah John Murray, warga Kanada kelahiran Skotlandia. Sampel-sampel yang dikumpulkan oleh Murray merupakan penyelidikan awal tentang sedimen laut dalam. Sedimen laut dalam dapat di bagi menjadi 2 yaitu Sedimen Terigen Pelagis dan Sedimen Biogenik Pelagis.

1. Sedimen Biogenik Pelagis Dengan menggunakan mikroskop terlihat bahwa sedimen biogenik terdiri atas berbagai struktur halus dan kompleks. Kebanyakan sedimen itu berupa sisa-sisa fitoplankton dan zooplankton laut. Karena umur organisme plankton hannya satu atau dua minggu, terjadi suatu bentuk hujan sisa-sisa organisme plankton yang perlahan, tetapi kontinue di dalam kolam air untuk membentuk lapisan sedimen. Pembentukan sedimen ini tergantung pada beberapa faktor lokal seperti kimia air dan kedalaman serta jumlah produksi primer di permukaan air laut. Jadi, keberadan mikrofil dalam sedimen laut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman air dan produktifitas permukaan laut pada zaman dulu.2. Sedimen Terigen Pelagis Hampir semua sedimen Terigen di lingkungan pelagis terdiri atas materi-materi yang berukuran sangat kecil. Ada dua cara materi tersebut sampai ke lingkungan pelagis. Pertama dengan bantuan arus turbiditas dan aliran grafitasi. Kedua melalui gerakan es yaitu materi glasial yang dibawa oleh bongkahan es ke laut lepas dan mencair. Bongkahan es besar yang mengapung, bongkahan es kecil dan pasir dapat ditemukan pada sedimen pelagis yang berjarak beberapa ratus kilometer dari daerah gletser atau tempat asalnya. Angin merupakan alat transportasi penting untuk memindahkan materi langsung ke laut. Lempung pelagis yang ada di laut dibawa terutama oleh tiupan angin (aeolian). Ukuran lempung ini < 20 m. daerah lintang rendah menjadi daerah yang berpotensi dengan debu. Total debu yang di bawa angin ke laut adalah 108 ton per tahun. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan sedimen yang dibawa oleh sungai, sebesar 1,5 X 1010 ton per tahun. Sedimen juga terdapat di dataran tubir, tetapi hampir semua berada di sepanjang pinggiran benua termasuk mineral-mineral lempung yang dominan yang diperoleh dari suspensi flokulasi di mulut sungai dan estuari. Jadi, jumlah sedimen terigen sungai pada lempung pelagis relatif dapat berkurang terhadap kontribusi aeolian.Komponen utama debu yang terbawa angin adalah kuarsa dan mineral lempung. Pada skala global, jumlah masuknya materi Vulkanologi ke sedimen laut dalam adalah kecil. Letusan besar dapat mengeluarkan abu dan debu dalam jumlah yang banyak dengan ketinggian 15-50 km, dan partikel terkecil berukuran 1-