Sedekah Laut
-
Upload
rezkyagustine -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of Sedekah Laut
SEDEKAH LAUT MENURUT PANDANGAN ISLAM
Disusun Oleh :
Nama : Nurul Ummi Rofiah
NIM : 012106242
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
PENDAHULUAN
Tradisi masyarakat antara daerah satu dengan lainnya berbeda. Terlebih-
lebih dengan kondisi negara Indonesia yang banyak daerah dan banyak suku
sehingga akan banyak dijumpai berbagai macam tradisi. Tradisi dipengaruhi oleh
perilaku manusia dalam kehidupannya tidak bisa dilihat dari hubungan sebab
akibat semata, melainkan dari keterkaitan normantif antara manusia dan
lingkungan sekitar dimana manusia itu hidup.
Tradisi merupakan adat kebiasaan yang diproduksi oleh suatu masyarakat
berupa aturan atau kaidah yang biasanya tidak tertulis tetapi dipatuhi oleh
masyarakat berupa petunjuk perilaku yang harus dan atau sebaliknya dilakukan,
atau apa yang harus dan sebaiknya tidak dilakukan berupa tabu-tabu (larangan).
Sedangkan bagi yang melanggar kaidah tersebut akan mendapatkan sanksi-sanksi
yang biasanya bersifat sanksi sosial (Purwasito, 2003).
Tradisi masyarakat yang menciptakan adat budaya memang tidak dapat
dilepaskan dari berbagai aspek yang melingkupinya. Seperti dikemukakan oleh
Munro (Utama, 2003), bahwa hubungan antar aspek dapat dilakukan melalui
proses kreasi seseorang yang didalamnya termasuk artefak (tentang dari benda-
benda purbakala hingga ide-ide yang tertulis dalam buku), perilaku (mulai dari
kebiasaan motorik hingga berfikir, berkomunikasi, dan mempengaruhi orang lain),
atau abstraksi (kepercayaan atau pengetahuan tentang dunia, diri sendiri dan
orang lain, serta tentang hasil abstraksi diri sendiri)
Tradisi secara lugas menunjukkan adanya motif keseimbangan sosial dan
kosmologis. Hal ini dapat dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nyoman
Naya Sujana (2002) yang meneliti tentang Praktik Tradisi Religio-magis dan
Religioseksual di Gunung Kemukus. Dimana praktik tradisi adalah suatu praktik
yang memberikan kepuasan batin. Tradisi atau upacara adat sebagai perwujudan
tradisi adat masyarakat merupakan ekspresi emosi para pelakunya. Masyarakat
yang percaya dan melakukan ritual secara turun menurun menimbulkan
terjadinya tradisi yang sering dilakukan sehingga menimbulkan tradisi. Tradisi
sebagai ekspresi subyektif setiap orang atau kelompok orang tiap daerah
mempunyai bentuk dan makna yang berbeda sesuai dengan keunikkannya
masing-masing. Tradisi adat merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai budaya
yang berkembang pada suatu masyarakat. Kompleksitas tradisi adat lebih dapat
dijumpai di daerah-daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan yang
secara historis dan faktual menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan.
Masyarakat yang percaya dan kemudian tidak melakukan tradisi akan
merasakan suatau kesalahan dan perbuatan yang berdosa. Masyarakat percaya
bahwa roh yang dibayangkan itu dianggap memiliki suatu “kekuasaan”. Kekuasaan
itu dapat bersikap murka, karena itu menyelenggarakan tradisi menjadi suatu
kewajiban. Kepuasan batin sangat terkait dengan unsur emosi religius yang ada
dalam diri manusia. Emosi religius itulah yang menuntut adanya kepuasan tradisi
(Sujana, 2002).
Tradisi merupakan adat kebiasaan yang diproduksi oleh suatu masyarakat
berupa aturan atau kaidah yang biasanya tidak tertulis tetapi dipatuhi oleh
masyarakat berupa petunjuk perilaku yang harus dan atau sebaliknya dilakukan,
atau apa yang harus dan sebaiknya tidak dilakukan berupa tabu-tabu (larangan).
Sedangkan bagi yang melanggar kaidah tersebut akan mendapatkan sanksi-sanksi
yang biasanya bersifat sanksi sosial (Purwasito, 2003).
Masing-masing daerah memiliki tradisi yang berbeda, bentuk, dan makna
yang berbeda sesuai dengan keunikkannya masing-masing. Seperti salah satu
tradisi yang dilakukan di Kabupaten Cilacap adalah sedekah laut. Sedekah laut
merupakan sebuah upacara yang diadakan setiap tahun oleh para nelayan tiap
pada tanggal 1 Januari. Para nelayan berlomba-lomba mendapatkan berkah dari
penguasa laut Utara pada pelaksanaan tradisi sedekah laut. Tradisi sedekah laut
dilaksanakan karena adanya kepercayaan masyarakat di Kabupaten Cilacap
tentang penguasa laut selalu menolong nelayan ketika mencari ikan di laut,
keberhasilan para nelayan dalam mencari ikan di laut tidak lepas dari berkah
penguasa laut. Nelayan juga percaya bahwa penguasa laut bersemayam di suatu
tempat di daerah Pantai Selatan dan selalu memberikan berkahnya serta
melindungi para nelayan ketika nelayan mencari hidup dan penghidupan di laut.
ISI
Sedekah bagi kita ummat Islam merupakan kata yang tidak asing, bahkan
kita senantiasa saling menganjurkan dan memerintahkan untuk mengamalkannya.
Sedekah dalam bahasa arab di kenal dengan sodaqoh yang artinya memberi
sedekah/derma ( dengan sesuatu ). Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
�ن� �ذ�ي �ه�اال ي� �أ �و�ا ي م�ن
� �و�ا أ �بط�ل �م� الت �ك �م�ن- ص�د�ق�ات �اال �ذ�ي� و�األذ�ى ب �اال �ف�ق� ك �ن �ه� ي �اس� م�ال �اء�الن ……… ر�ئ
(264: البقرة سورة) Hai orang-orang yang beriman jangan kamu menghalangi
( pahala ) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti ( perasaan si
penerima ) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia….. ( Surat Al Baqoroh : 264 ) Rosululloh j juga bersabda : � و�ع�ن� �م �ن� ح�ك�ي ب
D ام ض�ي� ح�ز� �ه�م�ا الله� ر� �ي- ع�ن�: ع�ن �ب �ه� الله� ص�ل�ى الن �ي �م� ع�ل ل �د�: ) ق�ال� و�س� �لي � ا �يا �ع�ل �رL ال ي �د� م�ن� خ� �ي ال
ف�ل�ى ��م�ن� الس ب� �د�أ �ع�و�ل� و�ب �ر�, ت ي �ان� الص�د�ق�ة� و�خ� �ع�ف�ف� و�م�ن�, ظ�ه�ر�غ�نRى ع�ن� م�اك ت �س� �ع�ف�ه� ي ,الله� ي
�غ�ن� و�م�ن� ت �س� �ه� ي �غ�ن ( مسلم و البخري رواه( ) الله� ي Dari Hakim bin Hizam semoga Alloh
meridhoinya dari Rosululloh j beliau bersabda : “ Tangan diatas lebih baik dari
tangan yang dibawah . Dahulukanlah orang yang menjadi tanggunganmu. Dan
sebaik-baik sedekah itu ialah yang dari lebihnya kebutuhan sendiri. Dan barang
siapa yang memelihara kehormatannya, maka Alloh akan memeliharanya. Dan
barang siapa yang mencukupkan akan dirinya, maka Alloh akan mencukupinya.”
(H.R. Bukhari dan Muslim ) Dari ayat dan hadits yang disebutkan diatas cukuplah
bagi kita meyakini bahwa sedekah merupakan bagian dari syariat Islam yang
sangat mulia, Alloh memerintahkannya serta Rosululloh juga menganjurkannya.
Sedekah kok dilarang ? setidaknya perkataan itulah yang pernah kita dengar,
demikianlah pernyataan sebagian masyarakat kita yang punya semangat tinggi
ingin melaksanakan syiar Islam yaitu sedekah. Kenapa dilarang ? karena sedekah
yang dimaksudkan adalah “ sedekah laut”, yaitu kegiatan yang berupa pembuatan
nasi tumpeng yang dihiasi dangan aneka lauk dan kembang yang kemudian
dihanyutkan di laut selatan disertai dengan persembahan kepala kerbau. Semua
itu dipersembahkan kepada “ Ratu Laut Selatan” agar mereka mendapatkan
berkah dengan banyaknya hasil tangkapan dan dijauhkan dari mara bahaya.
Perhatikan wahai saudaraku beberapa penyimpangan aqidah dalam ritual ini, yang
secara tidak sadar membawa mereka kejurang kesyirikan yang dapat
membatalkan kesempurnaan tauhid:
pertama dengan keyakinan tersebut mereka meyakini bahwa ada dzat yang
dapat memberikan rizqi selain Alloh,
kedua dengan ritual ini berarti mereka meyakini ada dzat yang dapat
memberikan manfa’at dan mudhorot selain Alloh, padahal semua itu adalah
hak prerogatif Alloh.
Dengan demikian pelaku ritual sedekah laut adalah lebih bodoh dari pada kaum
musyrikin jaman jahiliyyah, karena kaum musrikin pada masa jahiliyyah ketika
ditanyakan kepada mereka siapa yang telah memberikan rizqi kepada mereka,
maka serta merta mereka akan berkata Alloh ! sebagaimana firman Alloh dalam
surat sehingga dengan disengaja atau tidak mereka telah terjerumus kedalam
peribadahan kepada selain Alloh yaitu dengan memberikan hak memberi rizqi dan
memberikan manfa’at serta mudhorot yang merupakan hak prerogatif Alloh
kepada selain Alloh ( Ratu Pantai selatan ). Mereka menganggap sedekah laut itu
adalah bagian dari Islam, buktinya acara ini di ikuti oleh mayoritas ummat Islam
dan yang berdo’apun para kyai, keyakinan ini begitu merasuk kedalam kehidupan
masyarakat kita sehingga kegiatan ini menjadi ritual tahunan yang wajib
dilaksanakan. Padahal didalamnya terdapat banyak sekali kesyirikan dan
penyimpangan yang mengatas namakan Islam. Ketahuilah bahwa Islam yang
merupakan tuntunan Nabi Ibrahim adalah ibadah kepada Allah semata dengan
memurnikan ibadah kepadaNya, itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh
ummat manusia dan hanya untuk itu sebenarnya mereka diciptakan, sebagaimana
firman Allah Subhanahu wata’ala : ] �ق�ت� و�م�ا �س� الج�ن� خ�ل �د�و�ن� إال و�اإلن �ع�ب �ي ل [. “Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku.” (QS.
Az-Zariyat : 56). Ibadah, dalam ayat ini, artinya : tauhid. Dan perintah Allah yang
paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan ibadah untuk Allah semata-mata.
Sedang larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu : menyembah selain
Allah di samping menyembahNya. Allah Ta’ala berfirman : ] � و�ال الله� و�اع�بد�و�ا �وا ر�ك �ش� ت
�ه� Rا ب �ئ ي ش� [ “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
denganNya.” (QS. An-nisa; : 36). Alloh Subhanahu Wa Ta’ala juga menegaskan
dalam firmannya: ] �ن� �م� إ �ك ب cه� ر� �ذ�ي الل �ق� ال م�او�ات� خ�ل ر�ض� الس�� �ة� ف�ي و�األ ت D س� �ام �ي �م� أ �و�ى ث ت اس�
ش� ع�ل�ى �ع�ر� �غ�ش�ي ال �ل� ي �ي �ه�ار� الل �ه� الن �ب �ط�ل Rا ي �يث ث م�س� ح� �ق�م�ر� و�الش� �ج�وم� و�ال اتD و�الن م�ر�ه� م�س�خ�ر�� �أ ب
� �ال �ه� أ �ق� ل ل �خ� �م�ر� ال ك� و�األ �ار� �ب cه� ت ب� الل �م�ين� ر� �ع�ال ال [(54) األعراف سورة . “Sesungguhnya
Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang,
senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan
bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah
hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Maha suci Allah Tuhan semesta
alam.” (surah Al-A’raf : 54). Tuhan inilah yang haq untuk disembah. Dalilnya,
firman Allah Ta’ala: ] �ا �ه�ا ي ي� �اس� أ �د�و�ا الن �م� اع�ب �ك ب �ذ�ي� ر� �م� ال �ق�ك �ن� خ�ل �ذ�ي �م� م�ن� و�ال �ك �ل �م� ق�ب �ك �ع�ل ل
�ق�و�ن� �ت �ذ�ي ت �م� ج�ع�ل� ال �ك ا األر�ض� ل Rاش م�اء� ف�ر� �اءR و�الس� �ن ل� ب �ز� �ن م�اء� م�ن� و�أ ج� م�اءR الس� �خ�ر� �ه� ف�أ م�ن� ب
ات� �م�ر� قRا الث �م� ر�ز� �ك �وا ف�ال ل ع�ل �ج� �د�ادRا �لله� ت �ن �م� أ �ت �ن �و�ن� و�أ �ع�م�ل ت [. “Wahai manusia! Sembahlah
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu,
agar kamu bertakwa. (Robb) yang telah menjadikan untukmu bumi ini sebagai
hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan (hujan) dari langit, lalu
dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu.
Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mngetahui.” (surah Al-Baqarah: 21-22). Karena itu, barangsiapa yang
menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Alloh, maka ia adalah musyrik dan
kafir. Firman Allah Ta’ala : ] �د�ع� و�م�ن� �هRا الله� م�ع� ي �ل ه�ان� ال آخ�ر� إ �ر� �ه� ب �م�ا ب �ن �ه� ف�إ اب �د� ح�س� ن -ه� ع� ب ر�
�ه� �ن �ح� ال إ �ف�ل و�ن� ي �ف�ر� �كا ال [. “Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di
samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu,
maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada beruntung
orang-orang kafir itu.” (QS. Al-Mu’minun: 117). Maka dari, bahwasannya sedekah
laut itu bukan bagian dari Islam, ditinjau dari sudut pandang manapun sedekah
laut tidak dapat dikaitkan dengan Islam sedikitpun.
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahwasanya sedekah laut bukanlah bagian dari Islam sedikitpun. Maka tidak
selayaknya kaum muslimin yang berakal sehat ikut memakmurkan dan
menyemarakan ritual tersebut, yang akan menyeret pelakunya kepada sesuatu
yang diharamkan oleh Alloh yaitu melestarikan kegiatan syirik.
SARAN
Jika ada orang yang mengajak kita untuk melihat-lihat saja tetapi hati tidak
ikut membenarkannya, maka jika kita berpikir tidak ikut dalam ritual itu tetapi
hanya melihat-lihat keramaiannya saja, itu semua sama saja sebab sukses tidaknya
suatu acara dilihat dari penontonnya/pengunjungnya, perhatikanlah jika suatu
acara tidak ada yang mau untuk menontonnya pasti panitianya tidak akan
melaksanakannya pada waktu yang akan datang karena dianggap kurang
prospektif, tapi jika dalam suatu acara dikunjungi oleh banyak orang maka panitia
akan merasa sukses dan akan senantiasa menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Maka dari itu marilah kita cegah kemungkaran dengan diawali dari diri kita
masing-masing, insya Alloh jika setiap individu ummat Islam tidak ada yang mau
menyaksikan acara kesyirikan tersebut, maka cepat atau lambat acara tersebut
akan hilang dari kebiasaan masyarakat kita.