Secure Download
-
Upload
reza-gussriadi-putra -
Category
Documents
-
view
30 -
download
1
Transcript of Secure Download
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam. Terutama
kandungan mineral bukan logam jenis tertentu yang ada di Negara ini benar-benar
sangat melimpah. Salah satunya adalah Batugamping, cadangannya tersebar merata
hampir diseluruh penjuru nusantara, sehingga merupakan potensi yang sangat besar.
Kebutuhan akan bahan galian industri dari hari ke hari terus meningkat. Hal ini
berlaku juga pada Batugamping, permintaan pasar akan Batugamping terus
meningkat, disebabkan oleh fungsi Batugamping sendiri sebagai bahan baku utama
sebuah komoditi. Batugamping banyak digunakan pada industri semen, cat, kosmetik,
kertas, tekstil, pasta gigi, konstruksi bangunan, pertanian, dll.
Kabupaten Gunung Kidul memiliki potensi bahan galian cukup besar,
terutama bahan galian industri dan bahan galian konstruksi yang tersebar dibeberapa
tempat. Perusahaan Sugih Alamanugroho berada di Desa Bedoyo, Kecamatan
Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan yang
mendapat izin untuk melakukan pertambangan ini dimulai sejak 04 September 1992.
PT. Sugih Alamanugroho memiliki luas areal berdasarkan Ijin Usaha Pertambangan
(IUP) yang dahulu sebelum diterbitkannya Undang-undang no.4 tahun 2009 disebut
Surat Izin Penambangan Daerah (SIPD), Batugamping yang dipunyai PT. Sugih
Alamanugroho mencakup daerah seluas 24,9 Ha, meliputi 7 gunung/bukit yaitu :
1. Gunung Sidowayah
2. Gunung Tumpeng
3. Gunung Pokerso
4. Gunung Dhuwur
5. Gunung Pangonan
6. Gunung Kendil
1
7. Gunung Dengkeng
Cadangan seluruhnya yang dipunyai sebesar ±43.321.170 m3
Dari kota Yogyakarta, lokasi penambangan dan pengolahan dapat ditempuh
melalui jalur Yogyakarta – Wonosari dengan jarak 42 km, kemudian diteruskan dari
Wonosari ke desa Bedoyo sejauh 15 km. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 1.Lokasi PT. Sugih Alamanugroho
Sejarah dari PT. Sugih Alamanugroho adalah berdiri pada tahun 1991, tetapi
mulai beroperasi tahun 1992 walaupun hanya percobaan industri. Akhirnya mulai
pertengahan tahun tersebut, perusahaan itu telah dapat memproduksi Batugamping
100–120 ton perhari. PT. Sugih Alamanugroho merupakan sebuah badan usaha yang
berbentuk Penanaman Modal Dalam Negeri.
2
Perusahaan tersebut bergerak di bidang pengolahan Calcium Carbonate
(CaCO3) dengan sistem pengemasannya 25 kg, 30 kg, 40 kg, 50 kg sampai 1 ton per
kemasan dan di fokuskan untuk keperluan industri, seperti bahan campuran
pembuatan cat, paralon, ban, kertas. Pemasarannya dengan cara bekerja sama dengan
Nippon Paint, Air Emas Lestari, dll. Tujuan pemasarannya meliputi wilayah
JaBoDeTaBeK, Bandung, Semarang, Medan, Magelang. Tenaga kerja di PT. Sugih
Alamnugroho sendiri ada 140 Jiwa.
Dewasa ini, banyak terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia
usaha, dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran secara efektif dan efisien. Dalam permasalahan ini, perlu dikembangkan
pemikiran-pemikiran dan pengawasan yang baik agar menghasilkan keluaran yang
optimal, sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan. Pimpinan
perusahaan perlu mengawasi kegiatan operasional perusahaan yang sedang
berlangsung dan bagaimana membuat kegiatan operasional tersebut menghasilkan
kemajuan perusahaan. (www.repository.usu.ac.id)
Perusahaan ini tidak lepas dari pengambilan keputusan dalam hal perhitungan
pendapatan dan kerugian yang diperoleh perusahaan ini, sehingga perhitungan rugi-
laba diperusahaan ini sangat diperhitungkan. Disini kami penulis ingin mengangkat
masalah ini yaitu Analisis Rugi Laba Pertambangan Batugamping di PT. Sugih
Alamanugroho periode Juli-Desember tahun 2011.
1.2 Rumusan Masalah
a. Pada periode 6 bulan apakah perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau
kerugian.
b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan naik dan turunnya pendapatan dan
pengeluaran PT. Sugih Alamanugroho, pada periode 6 bulan tersebut.
3
II. LANDASAN TEORI
Laporan keuangan sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mengetahui posisi
keuangan dan laba ataupun rugi yang diperoleh oleh perusahaan. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan rugi laba,
laporan perubahan posisi keuangan, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
Pengertian Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan
informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban
usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur laporan laba-rugi, yaitu:
1. Pendapatan
2. Beban (Biaya)
Pengertian Pendapatan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 23.1), kata “income diartikan sebagai
penghasilan, dan kata revenue sebagai pendapatan, penghasilan (income) meliputi
baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain)”.
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal
dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga,
dividen, royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda
dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi
pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang
berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil dari
4
penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang
terjadi.
Pendapatan yang merupakan suatu unsur utama dari laporan keuangan mempunyai
berbagai kegunaan menurut kepentingannya. pendapatan umunnya dianggap sebagai
faktor penentu kebijaksanaan pembayaran atau penundaan pembayaran deviden oleh
manager utama pada perusahaan. Pendapatan berguna pula sebagai suatu pedoman
investasi dan pengambilan keputusan dimana pendapatan dapat dianggap sebagai
bahan pertimbangan untuk melakukan investasi atau pengambilan keputusan.
Pengertian Biaya
Menurut Harnanto (1992, hal. 24), pengertian biaya adalah sebagai berikut:
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian kepada
penanam modal.
Menurut klasifikasinya biaya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi
oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi
manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi.
2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit
konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya
bahan baku, biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan
levelnya.
5
Menurut Supriyono (1999:16) biaya (cost) adalah harga perolehan ekonomis yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai
sebagai pengurang penghasilan.
Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber
daya ekonomis untuk memperoleh barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Sunarto (2003:4) mengemukakan bahwa biaya adalah harga
pokok atau biaya yang dimanfaatkan atau digunakan untuk memperoleh pendapatan.
Pengertian Laporan Rugi-Laba
Yaitu laporan keuangan yang sistematis menggambarkan disuatu pihak
tentang revenue (penghasilan) yang menjadi bahan perusahaan itu guna memperoleh
pendapatan selama satu periode tertentu.
Menurut Niswonger Perhitungan Rugi-Laba adalah ikhitisar dari pendapatan dan
beban sebuah perusahaan dalam periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. (C.
Rollin Niswonger, 1997: 25).
Analisis Rugi-Laba :
Laporan Rugi_Laba pada hakekatnya meliputi dua arus, yaitu pendapatan dan
biaya. Kalau pendapatan lebih besar dari biaya, maka perusahaan akan memperoleh
laba atau keuntungan, tetapi sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan yang
diperoleh maka perusahaan akan menderita kerugian.
Pengertian Stockpile
Stockpile Batugamping adalah tempat dimana dikumpulkannya hasil tambang
yang berupa Batugamping untuk dikeringkan dan dipilih untuk menentukan
klasifikasi Batugamping yang dilihat dari warnanya dan kadar airnya.
6
Fungsi dari Stockpile di PT Sugih Alamanugroho :
- Sebagai tempat penampungan hasil penambangan Batugamping.
- Sebagai tempat pengeringan Batugamping sebelum diolah.
- Sebagai tempat pemilah kualitas Batugamping.
Pengertian Batugamping
Batugamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara
mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar Batugamping yang terdapat di alam
terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan
siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang.
Batugamping dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam,
tergantung keberadaan mineral pengotornya. Penggunaan Batugamping sudah
beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet
dan ban, kertas, dan lain-lain. Potensi Batugamping di Indonesia sangat besar dan
tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan
Batugamping Indonesia terdapat di Sumatera Barat.
Adapun beberapa sifat dari batugamping adalah sebagai berikut :
a. Warna : Putih, putih kecoklatan, dan putih keabuan.
b. Kilap : Kaca, dan tanah.
c. Berat Jenis : 2,387 Ton/m3.
Batugamping dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan, yaitu :
a. Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,
adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
b. Bahan penstabilan jalan raya
7
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa
yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi penyusutan dan pemuaian
fondasi jalan raya
c. Sebagai pembasmi hama
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau
sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air,
sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen,
erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai
disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya
e. Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-
sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.
f. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah
Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai bahan
pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH tanah
yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.
g. Batugamping sebagai bahan baku semen
Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan
eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan
terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita
kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.
8
III. PEMBAHASAN
PT.Sugih Alamnugroho terletak di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong,
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kurun waktu Juli
hingga Desember, PT.Sugih Alamnugroho telah menjual hasil pengolahannya ke
berbagai industri maupun perseorangan. Beberapa Industri yang membeli di PT.
Sugih Alamanugroho :
- PT. AIR EMAS PERMAI
- PT. ANEKA KABEL ELEKTRIK
- PT. BERSAMA LEMINDO
- PT. BINTANG KENCANA
- PT. BITUNG INTI CEMERLANG
- PT. BUMILEK
- PT. EVINDO PRIMA JAYA
- PT. HALIM SAMUDRA INTERUTAMA
- PT. INDRASARI KENCANA
- PT. INNAN
- PT. KORYO INDONESIA
- PT. SAHABAT JAYA SUKSES ABADI
- PT. SARI GEMILANG LESTARI
- PT. UNGGUL ASRI PRIMAJATI
- Dan lain sebagainya
9
Dalam kurung waktu Juli hingga Desember 2011 PT. Sugih Alamanugroho memiliki
pendapatan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Tabel Pendapatan
Harga 1 Kg = Rp 600,-
no Bulan Pendapatan
1 Juli Rp 1.309.212.000
2 Agustus Rp 865.824.000
3 September Rp 933.600.000
4 Oktober Rp 990.000.000
5 Nopember Rp 1.354.812.000
6 Desember Rp 1.396.812.000 Sumber : PT.Sugih Alamnugroho
Dari data tersebut terlihat pendapatan PT.Sugih Alamnugroho mengalami
penurunan cukup drastis pada bulan Agustus sebanyak 33,86 %. Tetapi pada bulan
September hingga ahir Desember, PT.Sugih Alamnugroho mengalami kenaikan. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:
10
Grafik 3.1
Grafik Pendapatan
Juli
Agus
tus
Sept
embe
r
Okt
ober
Nope
mbe
r
Dese
mbe
r
1 2 3 4 5 6
Rp- Rp200,000,000 Rp400,000,000 Rp600,000,000 Rp800,000,000
Rp1,000,000,000 Rp1,200,000,000 Rp1,400,000,000 Rp1,600,000,000
Pendapatan
Pendapatan
Pada sisi biaya, PT.Sugih Alam Nugroho dalam kurun waktu Juli hingga Desember
memiliki data seperti dibawah ini :
Tabel 3.2Biaya
No Bulan Biaya
1 Juli Rp 301.000.000
2 Agustus Rp 275.000.000
3 September Rp 294.500.000
4 Oktober Rp 299.500.000
5 Nopember Rp 314.000.000
6 Desember Rp 320.500.000 Sumber : PT.Sugih Alamnugroho
Dari Data tersebut menunjukan bahwa hampir ada kestabilan biaya produksi pada
bulan Juli hingga Desember. Data biaya terdiri atas biaya PLN, Biaya Bahan Bakar
11
Minyak, Gaji Pegawai, perawatan alat produksi, CSR, konsultan dan biaya-biaya
lainnya. Adapun grafiknya dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik 3.2Grafik biaya
Juli Agustus September Oktober Nopember1 2 3 4 5
Rp250,000,000
Rp260,000,000
Rp270,000,000
Rp280,000,000
Rp290,000,000
Rp300,000,000
Rp310,000,000
Rp320,000,000
Biaya
Biaya
Berikut ini biaya tetap PT. Sugih Alamanugroho :
Tabel 3.3
N
o
Pengeluar
an Juli Agustus
Septembe
r
Oktober
Novembe
r
Desember
1 PLN 150,000,0
00150,000,0
00150,000,0
00150,000,0
00150,000,0
00150,000,0
00
2 Solar 104,000,0
0078,000,00
097,500,00
097,500,00
0117,000,0
00123,500,0
00
3 Karyawan
25,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
4Maintenance
10,000,000
10,000,000
10,000,000
15,000,000
10,000,000
10,000,000
5 Lain-lain 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,0006 CSR 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
7 Konsultan
5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
12
Jumlah301,000,0
00275,000,0
00294,500,0
00299,500,0
00314,000,0
00320,500,0
00Keterangan :
- Dalam Juta Rupiah- Sumber data PT. Sugih Alamanugroho
Dari kedua data tersebut, Kami mencoba menghitung Laba\Rugi dari PT.Sugih
Alamnugroho pada periode Juli hingga Desember 2011 dan menunjukkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 3.4Tabel Laba\Rugi
Bulan Pendapatan Biaya Laba per bulan
Juli Rp 1.309.212.000 Rp 301.000.000 Rp 1.008.212.000
Agustus Rp 865.824.000 Rp 275.000.000 Rp 590.824.000 September Rp 933.600.000 Rp 294.500.000 Rp 639.100.000
Oktober Rp 990.000.000 Rp 299.500.000 Rp 690.500.000
Nopember Rp 1.354.812.000 Rp 314.000.000 Rp 1.040.812.000
Desember Rp 1.396.812.000 Rp 320.500.000 Rp 1.076.312.000 Sumber : PT.Sugih Alamanugroho
Dari data tersebut melihatkan bahwa PT.Sugih Alamnugroho mendapat keuntungan
pada setiap bulannya. Akan tetapi ada penurunan laba terjadi pada bulan agustus
hingga oktober 2011 kemudian kembali membaik pada bulan Nopember dan
Desember. Penurunan tersebut terjadi akibat pemintaan dari industri lanjutan dari
Batugamping yang menurun. Sebagai contoh perusahaan Keong Mas Nusantara
mengalami penurunan dari bulan Juli yang membeli sebanyak 80.000 kg kemudian
turun pada bulan Agustus menjadi 25.000 kg.
PT. Sugih Alamanugroho periode Juli-Desember 2011 tidak pernah
mengalami kerugian, melainkan hanya penurunan pendapatan yang terjadi pada bulan
Agustus 2011. Selanjutnya perusahaan tersebut mengalami kenaikan pendapatan dan
13
berangsur-angsur pendapatannya kembali ke titik normal sekitar 1 Milyar.
Pendapatan PT. Sugih Alamanugroho tidak berfluktuasi dikarenakan perusahaan ini
dalam penjualannya hanya untuk memenuhi kebutuhan dan pemesanaan dari para
pembeli, jadi dalam produksi setiap bulannya lebih-kurang 2500 ton. PT. Sugih
Alamanugroho adalah sebagai penyedia bahan baku industri untuk perusahaan yang
lain seperti Nippon Paint, salah satu perusahaan cat.
Berikut ini produk yang dihasilkan oleh PT. Sugih Alamanugroho :
Tabel 3.5
14
Jenis Calcium Carbonate
A 25 kg 800 MESH 1.200 MESHA 30 kg 800 MESH 1200 MESHA 35 kg 800 MESH 1200 MESHA 40 kg 800 MESH 1200 MESHA 50 kg 800 MESH 1200 MESHA 1000 kg 800 MESH 1200 MESHA 40 kg 800 1200
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan pendapatan PT.
Sugih Alamanugroho :
- Pada bulan Juli pendapatan PT. Sugih Alamanugroho masih normal tetapi
tidak dapat diprediksi karena merupakan bulan dasar perhitungan.
- Pada bulan Agustus pendapatan PT. Sugih Alamanugroho menurun drastis
dibandingkan dengan bulan Juli. Penurunan pendapatan pada bulan Agustus
dikarenakan Bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri sehingga produksi dan
penjualan tidak dapat dioptimalkan. Sebagai contoh pembelian dari PT.
Bitung Inti Cemerlang mengalami penurunan yang cukup signifikan dari
225.00 ribu ton hanya menjadi 150.000 ribu ton.
- Pada bulan September pendapatan naik dari Rp865.824.000,- menjadi
Rp933.600.000,-. Kenaikan keuntungan disebabkan mulai normalnya
produksi dan penjualan kepada perusahaan pengolah Batugamping sudah
mulai normal. Tetapi pembelian PT. Halim Samudra Interutama belum
kembali diatas 200 ribu ton sehingga menyebabkan pendapatan PT. Sugih
Alamanugroho hanya mengalami kenaikan sedikit.
- Pada bulan Oktober pendapatan PT. Sugih Alamanugroho mengalami
kenaikan kembali tetapi jumlahnya tidak jauh berbeda dengan bulan
September. Disebebkan oleh permintaan perusahaan pengolah Batugamping
hasil produksi PT. Sugih Alamanugroho tidak jauh berbeda dari bulan
September, seperti PT. Halim Samudra Interutama yang pembeliannya sama
dengan bulan September.
- Pada bulan Nopember pendapatan PT. Sugih Alamanugroho mengalami
kenaikan yang signifikan, dikarenakan produksi dan penjualan telah normal
kembali. Hal ini menyebabkan pendapatan PT. Sugih Alamanugroho naik
15
secara drastis sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut
kembali ke titik normal, seperti pembelian dari PT. Bitung Inti Cemerlang
yang sudah kembali diatas 200 ribu ton.
- Pada bulan Desember pendapatan PT. Sugih Alamanugroho tidak jauh
berbeda dengan bulan Nopember, dimana pendapatan sudah kembali diatas 1
Milyar dimana pendapatan tersebut merupakan pendapatan normal PT. Sugih
Alamanugroho.
16
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
- PT. Sugih Alamanugroho memiliki profit yang tinggi pada setiap bulannya,
adapun penurunan disebabkan faktor eksternal yaitu bulan puasa yg
menyebabkan adanya penurunan aktifitas industri.
- Diharapkan dengan keuntungan tiap bulan yg beranjak meningkat, PT. Sugih
Alamanugroho dapat meninggkatkan Biaya CSR, agar masyarakat disekitar
yang tidak bekerja disana dapat mendapatkan keuntungan dari adanya industri
tersebut.
- Diharapkan PT.Sugih Alamanugroho dapat memperluas jangkauan usaha dan
memperbanyak varian hasil produks dari batu gamping itu sendiri.
Kritik dan Saran
Berdasarkan hasil laporan tersebut :
- Kami sebagai penulis laporan ini menyadari bahwa ketersediaan data dari
PT.Sugih Alamanugroho sangat minim, dikarenakan kerahasiaan dari
perusahaan itu sendiri.
- Diharapkan supaya laporan-laporan tentang industri pertambangan yang lain
dapat lebih berbobot dan ketersediaan data yang lebih banyak.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://ariefgeo.blogspot.com/2012/01/pemanfaatan-batugamping-batu-kapur.html
http://zulidamel.wordpress.com/2008/04/18/laporan-rugi-laba/
http://www.scribd.com/doc/56247561/Kuliah-Lapangan-Kaot-z
18
LAMPIRAN
Jumlah Pegawai PT. Sugih Alamanugroho
- Pegawai di Stockpile 32
- Pegawai di Produksi 50
- Pegawai di Gudang 10
- Pegawai di Bengkel dan Peralatan 6
- Pegawai Bulanan 30
- Pegawai Tenaga Umum 18
Jumlah Pegawai = 146
Alat Berat yang digunakan oleh PT. SUGIH ALAMANUGROHO
- Dump Truck 3
- Excavator EX 200 1
- Breaker 1
KUALITAS BATUGAMPING
Pemanfaatan di industri dan perdaganganKapur putih CaCO3 > 90 % Lempung < 10 %Kapur hidrolis CaCO3 ; 75 - 90 % Lempung ; 10 - 25 %Kapur semen CaCO3 ; 70 - 75 % Lempung ; 25 - 30 %Kapur romawi CaCO3 ; 60 - 70 % Lempung ; 30 - 40 %Portland semen CaCO3 ; 25 - 60 % Lempung ; 40 - 75 %
19
EKSPLORASI
STUDI KELAYAKAN
PERSIAPAN PENAMBANGAN
EKSPLOITASI
PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PEMASARAN
Layak dan Tidak Layak Ditambang
Jumlah dan sifat cadangan
Pengupasan tanah penutupPembangunan Sarana dan Prasarana
Pengambilan Bahan Galian
Pengecilan dan Klasifikasi
Penjualan Hasil Produksi
ALUR KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUGAMPING
20