Secara umum Rencana Kerja Dit.PSLH 2019 menguraikan...
Transcript of Secara umum Rencana Kerja Dit.PSLH 2019 menguraikan...
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan inayah-Nya, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja lingkup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup untuk kegiatan Tahun Anggaran 2019 sesuai range waktu yang ditetapkan. Rencana Kerja ini merupakan penjabaran dan konstruksi kegiatan lingkup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup yang berfungsi sebagai acuan dasar dalam memproses kegiatan pada tahun anggaran 2019. Uraian kegiatan yang tersusun dalam rencana kerja ini mempedomani sebagaimana yang tersusun dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup tertanggal 4 Desember 2015 dan Rencana Strategis Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup tertanggal 31 Desember 2015 yang berfungsi sebagai acuan kerja 5 tahunan.
Tujuan yang diharapkan dengan adanya Rencana Kerja Tahun Anggara 2019 ini adalah tersusunnya kegiatan lingkup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2019 secara benar berframe basis kinerja sehingga dalam pembelanjaan anggaran terlaksana dengan efektif dan efisien sesuai sasaran yang pada akhirnya kinerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 dapat terpenuhi secara berkualitas.
Kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak terutama tim lingkup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup yang bekerja dengan profesional tidak terkecuali dalam penyusunan Rencana Kerja ini.
Kami menyadari bahwa apa yang tersusun dalam Rencana Kerja ini mungkin tidak seperti yang diharapkan para pihak yang konsen dengan ini, karena itu, masukan dan saran yang konstruktif untuk peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi yang lebih baik lagi pada masa mendatang, kami membuka diri untuk diperbaiki.
Jakarta, Januari 2019 Direktur Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup,
Jasmin Ragil Utomo, S.H., MM.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup menyusun Rencana Kerja Tahun Anggaran 2018 sebagai tindaklanjut amanat Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup tertanggal 4 Desember 2015 dan Rencana Strategis Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup tertanggal 31 Desember 2015 yang merupakan rencana 5 tahunan berfungsi sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2019.
Secara umum Rencana Kerja Dit.PSLH 2019 menguraikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penyajian tugas dan fungsi Dit. PSLH; 2. Persentase sengketa LH di Luar Pengadilan bidang Sumber Daya Alam yang telah diverifikasi dan
diselesaikan dalam bentuk kesepakatan sebesar 75%; 3. Persentase sengketa LH di Luar Pengadilan bidang Industri Prasarana dan Jasa yang telah
diverifikasi dan diselesaikan dalam bentuk kesepakatan sebesar 75%; 4. Jumlah pendaftaran gugatan perdata lingkungan hidup melalui pengadilan sebanyak 10 gugatan
dari target 10 gugatan; 5. Uraian tahapan penyelesaian sengketa lingkungan Hidup; 6. Uraian kegiatan dan alokasi anggaran penyelesaian sengketa lingkungan hidup lingkup Dit. PSLH
sebesar Rp. 18.841.273.000 (Delapan belas miliar delapan ratus empat puluh satu juta dua
ratus tujuh puluh tiga ribu rupiah);
7. Subdirektorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan menargetkan sengketa lingkungan hidup yang diverifikasi berjumlah 40 (empat puluh) kasus, melakukan monitoring dan evaluasi berjumlah 10 (sepuluh) kasus, peningkatan kapasitas berjumlah 150 (seratus lima puluh) orang; Inhouse training 30 (tiga puluh) orang merencanakan penyususan NSPK berjumlah 2 (dua) dokumen dan pembinaan pegawai sebanyak 45 (empat puluh lima) orang;
8. Subdirektorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan Bidang menargetkan pendaftaran gugatan sengketa lingkungan hidup berjumlah 10 (sepuluh) kasus dan gugatan perdata lingkungan terkait DAS CITARUM.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL v DAFTAR LAMPIRAN vi BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1 B. Kebijakan Dit. PSLH Tahun 2019 4 C. Maksud dan Tujuan 6 D. Ruang Lingkup 6
Bab II DIREKTORAT PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP 7 A. Struktur Organisasi 7 B. Tugas dan Fungsi 8
Bab III PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR 9
1. Persentase Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan
sebesar 75 % per tahun dari sengketa lingkungan hidup yang telah
diverifikasi dan diselesaikan dalam bentuk kesepakatan 9
2. Jumlah pendaftaran gugatan perdata Lingkungan Hidup melalui pengadilan minimal sebanyak 10 gugatan per tahun dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi dan gugatan perdata lingkungan terkait DAS CITARUM 11
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
iv
A. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 14
B. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 15 C. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar
Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam 16 D. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar
Pengadilan Bidang Industri, Prasarana dan Jasa 16
E. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui
Pengadilan 17
F. Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan 17
G. Elemen Kegiatan Verifikasi dan Penyelesaian dalam Bentuk Kesepakatan 18
H. Elemen Kegiatan Pendaftaran Gugatan dan Penyelesaian Melalui
Pengadilan 19
I. Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran 20
J. Elemen Kegiatan Kendaraan Bermotor 20 Bab IV PENUTUP 21 Lampiran-Lampiran 22
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
v
Daftar Gambar : Gambar 1 Alur Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 3
Gambar 2 Struktur Organisasi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 7
Gambar 3 Kerangka bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup
di luar pengadilan 10
Gambar 4 Kerangka bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup
melalui pengadilan 11
Gambar 5 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 14
Gambar 6 Relasi Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan dengan Unit Kegiatan 15 Gambar 7 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup di Bidang Sumber Daya Alam 16
Gambar 8 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup di Bidang Industri, Prasarana dan Jasa 16
Gambar 9 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan 17
Gambar 10 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam dan
Bidang Industri, Prasarana dan Jasa 18
Gambar 11 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan 19
Gambar 12 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 20
Gambar 13 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 20
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
vi
Daftar Tabel :
Tabel 1 Kinerja Program 12
Tabel 2 Target Kinerja Kegiatan 12
Tabel 3 Target Kinerja Unit Kegiatan 13
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
vii
Daftar Lampiran :
Lampiran 1 Rencana Kerja Tahunan 23
Lampiran 2 Rencana Kerja Tahunan Per Komponen 24
Lampiran 3 Target dan Anggaran Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 25
Lampiran 4 Elemen, Sasaran Elemen dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan, Dukungan
Manajemen dan Pelaksanan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup 27
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi. Tentu, bukan hanya satu atau dua faktor saja yang menjadi penyebab penurunan kualitas lingkungan hidup di Indonesia. Akan tetapi, sejumlah sengketa terkait pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam pemanfaatan sumber daya alam turut menggambarkan kondisi pertumbuhan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia yang cenderung menurun.
Meskipun demikian, upaya untuk membalikkan kondisi lingkungan hidup di Indonesia tidak pernah luput dari sasaran yang harus dicapai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Melimpahnya keanekaragaman hayati yang disertai dengan kuantitasnya, sejatinya berbanding lurus dengan kelangsungan hidup manusia. Tetapi kenyataannya, menjaga agar hubungan tersebut tetap ideal bukanlah perkara mudah. Sengketa lingkungan hidup yang timbul di antaranya tidak pernah berhenti hadir di kehidupan bangsa ini. Untuk itu, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dibentuk agar perselisihan yang terjadi di antara kebutuhan manusia yang melibatkan sumberdaya alam, dapat diselesaikan dengan bijaksana.
Sengketa lingkungan hidup dapat diartikan sebagai perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup. Menurut Bedner (2007), sengketa lingkungan hidup dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu: 1) Sengketa yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan hidup; 2) Sengketa yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam; dan 3) Sengketa yang muncul akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Sengketa yang berkaitan dengan upaya perlindungan lingkungan hidup pada umumnya terjadi antara pihak yang ingin memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kepentingan ekonomi di satu sisi dan pihak yang berkepentingan atau berkewajiban untuk melindungi lingkungan hidup dan sumber daya alam di sisi lain. Sengketa yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam pada umumnya terjadi karena ada pihak yang merasa akses mereka terhadap sumber daya alam tersebut terhalangi. Sedangkan sengketa akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup pada umumnya terjadi antara pihak pencemar dan/atau perusak lingkungan hidup dengan pihak yang menjadi korban pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2
Perselisihan antara pihak-pihak yang bersengketa timbul dari usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi dan/atau berdampak pada lingkungan hidup. Usaha dan/atau kegiatan yang memiliki potensi pada lingkungan hidup umumnya terjadi pada tahap perencanaan. Jika terdapat pihak yang merasa dirugikan akibat penetapan suatu keputusan pejabat tata usaha negara, penyelesaian dapat dilakukan melalui pengajuan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi terhadap lingkungan hidup terjadi pula pada tahap pelaksanaan (operasi) akibat dari tidak terkelolanya air limbah, emisi, sumber gangguan dan/atau limbah B3 dengan baik, sehingga mengakibatkan dilampauinya baku mutu air limbah, emisi, sumber gangguan dan/atau pelangaran ketentuan mengenai pengelolaan limbah B3, terlepas dari ada atau tidaknya pencemaran lingkungan hidup. Sedangkan kegiatan yang berdampak pada lingkungan hidup, jika suatu usaha dan/atau kegiatan pada tahap pelaksanaan (operasi) mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang menyebabkan kerugian lingkungan hidup (negara) dan/atau masyarakat, penyelesaiannya dilakukan melalui penyelesaian sengketa lingkungan hidup.
Direktorat Penyelesaian Lingkungan Hidup menerima pengaduan/penyerahan sengketa lingkungan hidup yang berasal dari direktorat internal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masyarakat, instansi lingkungan hidup provinsi dan/atau kabupaten/kota. Dari pengaduan/penyerahan sengketa lingkungan hidup tersebut, selanjutnya dilakukan verifikasi sengketa lingkungan hidup, klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup, penghitungan kerugian lingkungan, fasilitasi, mediasi atau negosiasi, serta penandatanganan kesepakatan/berita acara penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan. Namun, jika salah satu atau kedua belah pihak tidak menemukan titik temu dalam mencapai kesepakatan dapat dilanjutkan dengan penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan.
Perlu digarisbawahi bahwa penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh di luar pengadilan atau melalui pengadilan, tergantung pada pilihan secara sukarela oleh para pihak yang bersengketa. Jika telah dipilih penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3
Gambar 1 Alur Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Namun, jika mengkaji kondisi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup saat ini, untuk memenuhi tugas yang diemban, masih perlu dukungan dan usaha yang lebih gencar. Hal tersebut selain disebabkan kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan verifikasi dan penghitungan kerugian lingkungan hidup, juga jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dinilai masih memerlukan pelatihan penunjang kegiatan penyelesaian sengketa lingkungan hidup. Pelatihan ini termasuk di dalamnya pendidikan dan pelatihan pengendalian pencemaran udara, air, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), mediator, negosiator, dan valuasi lingkungan hidup. Disamping itu, masih lemahnya instansi lingkungan hidup di daerah untuk berperan aktif dalam menindaklanjuti pengaduan sengketa lingkungan hidup.
Proses negosiasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan pada umumnya berlangsung cukup lama. Hal ini dapat disebabkan, kurang kooperatifnya perusahaan untuk memberikan data-data tambahan yang dapat digunakan sebagai data pendukung/pengurang dalam penghitungan kerugian lingkungan hidup. Kurangnya keinginan pemerintah daerah (political will) dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup terhadap pihak penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, salah satunya disebabkan oleh belum adanya sistem penerimaan daerah yang bersumber dari penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan juga menjadi salah satu faktor yang perlu dicarikan jalan keluarnya.
Tidak hanya itu, proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan belum terlaksana secara baik, hal ini disebabkan oleh lamanya waktu yang diperlukan dalam pengumpulan alat bukti, kesulitan memperoleh saksi fakta dan ahli, menjadi problem nyata yang saat ini dihadapi. Selain itu, Standar Biaya Umum (SBU) juga belum mencantumkan biaya kebutuhan honor advokat, serta
Terima Pengaduan/ Penyerahan Sengketa LH
Verifikasi Sengketa LH
Penghitungan Kerugian LH
Klarifikasi Hasil Verifikasi Sengketa
LH
Negosiasi, Fasilitasi atau Mediasi
Penandatanganan Kesepakatan
Penyusunan &Pendaftaran
Gugatan
Pelaksanaan Koordinasi
Persidangan
Koordinasi Avokat, JPN, Saksi Fakta & Ahli
Penyusunan & Penyerahan Replik
Sepakat? Tidak
Ya
Penyusunan & Penyerahan Alat Bukti
Penyusunan & Penyerahan Kesimpulan
Putusan Pengadilan
Penyusunan & Pendaftaran
Upaya Hukum
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
4
kurangnya tenaga ahli yang bersedia untuk memberikan kesaksiannya di dalam persidangan juga turut menghambat kondisi direktorat untuk menjadi prima.
Memperhatikan kondisi ini dan untuk memaksimalkan kinerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup, seluruh tim dan perencana menyusun rancangan Rencana Kerja (Renja) Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Renja ini menjadi pedoman dan strategi yang akan ditempuh demi tercapainya Indonesia yang maju, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan hidup.
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi diwajibkan untuk membuat dokumen perjanjian kinerja. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dokumen perjanjian kinerja adalah dokumen rencana kerja tahunan. Dokumen rencana kerja tahunan disusun untuk menentukan tujuan, sasaran dan kegiatan yang ingin dicapai dalam satu tahun anggaran dan digunakan juga dalam penyusunan Laporan Kinerja sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan.
B. Kebijakan Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2019
Direktorat Penyelesaian Sengeketa Lingkungan Hidup menjalankan kewenangannya berdasarkan ketentuan Pasal 84 s/d Pasal 90 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH).
Berdasarkan ketentuan Pasal 85 UUPPLH dinyatakan bahwa, penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana lingkungan hidup. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai: 1) bentuk dan besarnya ganti rugi; 2) tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; 3) tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan; dan/atau 4) tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup.
Selain dapat berperan sebagai negosiator dan mediator dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup juga mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan Pasal 90 ayat (1) UUPLH yang menyatakan bahwa instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
5
menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup.
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penurunan gangguan, ancaman, dan pelanggaran hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Untuk melaksanakan tugas ini, salah satu instrumen yang digunakan adalah penyelesaian sengketa lingkungan hidup baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan.
Sejauh ini, penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang dilakukan selalu berpedoman pada peraturan perundangan-undangan antara lain: 1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata untuk beracara di pengadilan; 2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; 3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 5) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan; 6) Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan Pedoman
Penanganan Perkara Lingkungan Hidup; 7) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
Lingkungan sebagai acuan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup, serta; 8) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2014 tentang Penghitungan Kerugian
Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup sebagai acuan bagi ahli dalam melakukan penghitungan kerugian lingkungan hidup sebagai dasar tuntutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
6
C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahunan Anggaran 2019 mempunyai maksud dan tujuan untuk menetapkan target kinerja yang harus dicapai sebagai acuan pengukuran hasil kinerja serta membantu proses monitoring dan evaluasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup.
D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Rencana Kerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2019 meliputi Program, Kegiatan, Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan Lingkup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup tahun 2019.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
7
BAB II DIREKTORAT PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP
A. Struktur Organisasi Dit. PSLH
Sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup bekerja dengan struktur organisasi dalam diagram sebagai berikut ini:
Gambar 2 Struktur Organisasi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
DIREKTUR PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP
Subdirektorat
Penyelesaian Sengketa
Lindungan Hidup di Luar
Pengadilan Bidang
Sumber Daya Alam
SubdirektoratPenyelesaian
Sengketa Lindungan Hidup
di Luar Pengadilan Bidang
Industri, Prasarana, dan Jasa
Subdirektorat
Penyelesaian Sengketa
Lindungan Hidup Melalui
Pengadilan
Seksi PSLH di Luar Pengadilan
Bidang Energi, Migas dan
Pertambangan
Seksi PSLH di Luar Pengadilan
Bidang Kehutanan, Pertanian,
Perkebunan, Kelautan dan
Perikanan
Seksi PSLH di
Luar Pengadilan
Bidang Industri
Seksi PSLH di
Luar Pengadilan
Bidang Prasarana
dan Jasa
Seksi PSLH Melalui
Pengadilan Bidang
Sumber Daya Alam
Seksi PSLH Melalui
Pengadilan Bidang
Industri, Prasarana
dan Jasa
ESELON II
ESELON III
ESELON IV
Subbagian
Tata Usaha
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
8
B. Tugas dan Fungsi Dit. PSLH
Lebih lanjut ketentuan Pasal 1146 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MENLHK-II/2015 berbunyi bahwa Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan, pelaksanaan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, supervisi pelaksanaan urusan penyelesaian sengketa lingkungan hidup.
Selanjutnya seperti tercantum dalam pasal 1147 bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa
lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa;
c. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa;
d. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa;
e. pemberian bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, supervisi pelaksanaan urusan penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa di daerah; dan
f. pelaksanaan administrasi Direktorat.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
9
BAB III PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR
Fungsi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup untuk mengawal pencapaian Indikator Kinerja Strategis Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan dilakukan dengan menetapkan Program Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Dalam rangka mendukung program yang hendak dicapai, ditetapkan Sasaran Program Meningkatnya Efektivitas Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dengan indikator Kinerja Program sebagai berikut:
1. Persentase Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan sebesar 75 % per tahun dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi dan diselesaikan dalam bentuk kesepakatan.
Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di Luar Pengadilan ditargetkan dapat menyelesaikan 75 % dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi dan dapat diselesaikan dalam bentuk kesepakatan tahun 2019.
Pencapaian target ini dilaksanakan dengan mempedomani Peraturan Perundang-undangan yang ada, yakni Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2014 tentang Penghitungan Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup.
Dalam ketentuan Pasal 84 ayat (1) UUPPLH menjelaskan bahwa Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (PSLH) dapat dilakukan melalui pengadilan dan di luar pengadilan. Pada ayat (2) menjelaskan bahwa pilihan PSLH dilakukan secara sukarela oleh para pihak yang bersengketa. Pada ayat (3) menjelaskan bahwa gugatan melalui pengadilan dapat dilakukan apabila upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang telah dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.
Dalam ketentuan Pasal 85 ayat (1) menjelaskan bahwa PSLH di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai: 1) bentuk dan besarnya ganti rugi; 2) tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; 3) tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan;
dan/atau 4) tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
10
Dalam PSLH di luar pengadilan dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk membantu PSLH. Namun, instansi lingkungan hidup di pusat dan daerah dapat melakukan 2 (dua) peran, yaitu:
1) Dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian lingkungan hidup (negara), berperan sebagai pihak dalam menyepakati penghitungan ganti rugi dan/atau tindakan tertentu terhadap pencemar dan perusak lingkungan hidup; dan
2) Dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian masyarakat, berperan dalam memfasilitasi kesepakatan penghitungan ganti rugi dan/atau tindakan tertentu yang diajukan oleh masyarakat.
Sesuai dengan kerangka bisnis proses yang telah ditetapkan, PSLH di luar pengadilan, dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu:
Ì tahap 1 ð prosesnya dimulai dari tahap verifikasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup;
Ìtahap 2 ð klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup dan penetapan pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup;
Ì tahap 3 ð penghitungan kerugian lingkungan hidup dan/atau masyarakat oleh ahli; Ì tahap 4 ð negosiasi, fasilitasi dan/atau mediasi yang selanjutnya diterbitkan Berita Acara
kesepakatan; namun apabila tidak terjadi kesepakatan akan diteruskan Ì tahap 5 ð penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan.
Gambar 3 Kerangka bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
11
2. Jumlah pendaftaran gugatan perdata Lingkungan Hidup melalui pengadilan minimal sebanyak 10 gugatan per tahun dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi.
Pencapaian target ini dilaksanakan dengan mempedomani Peraturan Perundang-undangn yang ada, yakni Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2014 tentang Penghitungan Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan Pedoman Penanganan Perkara Lingkungan Hidup.
Dalam ketentuan Pasal 90 ayat (1) UUPPLH menjelaskan bahwa Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup. Sesuai dengan kerangka bisnis proses yang ditetapkan, PSLH melalui pengadilan dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu: i tahap 1 ð penyelesaian dimulai dari tahap verifikasi untuk memperoleh bukti yang lengkap
sebagai bahan penyusunan gugatan perdata lingkungan hidup melalui pengadilan; i tahap 2 ð penghitungan kerugian lingkungan hidup oleh ahli; i tahap 3 ð penyusunan gugatan; i tahap 4 ð pendaftaran gugatan; i tahap 5 ð pelaksanaan persidangan.
Gambar 4 Kerangka bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan
Sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK Tahun 2015 - 2019, Sasaran
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
12
Program Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2015 - 2019 dipastikan pencapaiannya dengan mengurai langkah-langkah pencapaiannya di setap kegiatan sedemikian rupa sehingga seluruh kegiatan memiliki kontribusi yang relevan terhadap pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 1 Kinerja Program Sasaran Strategis Sasaran Program Indikatoe Kinerja Program
Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat (S1)
Meningkatnya penanganan pengaduan, penyelesaian sengketa, dan penegakan hukum (S1.P7)
Presentase penanganan kasus pengaduan, penyelesaian sengketa, dan penegakan hukum meningkat setiap tahun
Melestarikan keseimbangan ekosisitem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan sumberdaya alam sebagai system penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (S3)
Meningkatnya pencegahan dan pengamanan hutan (S3.P7)
Tabel 2 Target Kinerja Kegiatan SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan (P7) Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (PSLH) (K2) Meningkatnya efektivitas
penyelesaian sengketa lingkungan hidup (PSLH) (S1.P7.K2)
Persentase PSLH di luar pengadilan sebesar 75% per tahun dari jumlah sengketa lingkungan hidup yang terjadi (S1.P7.K2.IKK.a). Jumlah pendaftaran gugatan perdata lingkungan hidup melalui pengadilan minimal sebanyak 10 gugatan per tahun (S1.P7.K2.IKK.b)
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
13
Tabel 3 Target Kinerja Unit Kegiatan SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (K2) Meningkatnya efektivitas PSLH (S1.P7.K2)
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam (UK1) Meningkatnya PSLH di luar pengadilan bidang Sumber Daya Alam (S1.P7.K 2.UK1)
Persiapan Verifikasi Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.UI1) Persentase Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.UI2) Persentase klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.UI4) Persentase penghitungan kerugian Lingkungan Hidup dan/atau masyarakat bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.UI3) Persentase negosiasi, mediasi dan/atau fasilitasi peneyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.UI5) Penyusunan Pedoman/Kajian/NSPK dan Laporan PSLH di Luar Pengadilan Bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.U16) Kesepakatan PSLH Bidang SDA. (S1.P7.K2.UK1.UI7)
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Di Luar Pengadilan Bidang Industri, Prasarana, dan Jasa (UK2) Meningkatnya PSLH di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa (S1.P7.K2.UK2)
Persiapan Verifikasi Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.UI1) Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.UI2) Persentase klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.UI3). Persentase penghitungan kerugian Lingkungan Hidup dan/atau masyarakat bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.UI4). Persentase negosiasi, mediasi dan/atau fasilitasi peneyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.UI5). Penyusunan Pedoman/Kajian/NSPK dan Laporan PSLH di Luar Pengadilan Bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.U16) Kesepakatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Bidang IPJ. (S1.P7.K2.UK2.UI7)
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan (UK3) Meningkatnya PSLH melalui pengadilan (S1.P7.K2.UK3)
Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan. (S1.P7.K2.UK3.UI1) Persentase Penghitungan Kerugian Lingkungan. (S1.P7.K2.UK3.UI2)
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
14
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Persentase penyusunan dan Pendaftaran Gugatan. (S1.P7.K2.UK3.UI3) Persentase pelaksanaan persidangan. (S1.P7.K2.UK3.UI4) Penyusunan dan pendaftaran upaya Banding (Memori atau Kontra Memori), Kasasi dan Peninjauan Kembali. (S1.P7.K2.UK3.UI5) Pelaksanaan Putusan (Eksekusi). (S1.P7.K2.UK3.UI6) Penyusunan NSPK melalui pengadilan. (S1.P7.K2.UK3.UI7)
Anggaran Program Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp. 18.841.273.000 (Delapan belas miliar delapan ratus empat puluh satu juta dua ratus tujuh
puluh tiga ribu rupiah) sebagaimana tertera pada lampiran 1 dan rincian pengalokasian pada lampiran 3.
A. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Gambar 5 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Skema alur Logic Model mengenai Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dijelaskan pada Gambar 5. Kegiatan ini menetapkan sasaran agar efektivitas penyelesaian sengketa lingkungan hidup meningkat. Peningkatan ini kemudian ditunjukkan dengan pencapaian indikator-indikator kinerja kegiatan tersebut yakni penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan sebesar 75 % per tahun dari sengketa lingkungan hidup yang diverifikasi dan diselesaikan dalam bentuk kesepakatan, serta jumlah gugatan perdata lingkungan hidup yang didaftarkan dan diselesaikan melalui pengadilan paling sedikit 10 perkara.
Persentase PSLH di luar pengadilan sebesar
75% per tahun dari sengketa lingkungan
hidup yang telah diverifikasi dan diselesaikan
dalam bentuk kesepakatan
Jumlah gugatan perdata lingkungan
hidup yang didaftarkan dan diselesaikan
melalui pengadilan
Meningkatnya efektivitas
Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup
PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN
SASARAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
15
B. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Menindaklanjuti Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan, setiap unit kegiatan menyusun Sasaran dan Indikator Unit Kegiatan yang kontinu dengan Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan. Sama seperti perencanaan sebelumnya, dalam penyusunannya pun menggunakan metode perencanaan Logic
Model untuk memastikan dalam pelaksanaannya berkesinambungan.
Gambar 6 Relasi Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan dengan Unit Kegiatan
Untuk memastikan bahwa antara Unit Kegiatan memiliki rencana yang sejalan dengan kegiatan yang telah ditentukan, maka Unit Kegiatan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup dipastikan terlibat dan memiliki andil dalam pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan seperti pada Gambar 6. Secara umum, Unit Kegiatan dari Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup terbagi menjadi dua bagian utama, yakni penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dan penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan. Adapun penyelesaian sengketa di luar pengadilan terbagi menjadi dua lingkup bidang yang berbeda, yaitu bidang Sumber Daya Alam, serta bidang Industri, Prasarana dan Jasa.
Persentase PSLH di luar pengadilan sebesar 75% per
tahun dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi dan diselesaikan dalam bentuk kesepakatan
Jumlah gugatan perdata lingkungan hidup yang
didaftarkan dan diselesaikan melalui
pengadilan
Meningkatnya efektivitas
Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup
PENYELESAIAN
SENGKETA LINGKUNGAN
HIDUP PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR
PENGADILAN BIDANG
SUMBER DAYA ALAM
PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR
PENGADILAN BIDANG
INDUSTRI, PRASARANA DAN
JASA
PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
MELALUI PENGADILAN
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN UNIT KEGIATAN
SASARAN KEGIATAN
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
16
C. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam
Gambar 7 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Bidang Sumber Daya Alam
D. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Industri, Prasarana dan Jasa
Gambar 8 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Bidang Industri, Prasarana dan Jasa
PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP DI
LUAR PENGADILAN
BIDANG SUMBER DAYA
ALAM
Meningkatnya penyelesaian
sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan bidang sumber daya alam
Persentase sengketa LH yang masuk dan direkomendasi PSLH diluar pengadilan
Persentase sengketa LH yang diverifikasi
Persentase sengketa LH yang diklarifikasi
Persentase sengketa LH yang dihitung kerugian lingkungan hidup dan/atau masyarakat
Persentase sengketa lingkungan hidup yang
diselesaikan diluar pengadilan (negosiasi, mediasi dan/atau fasilitasi)
UNIT KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN
Jumlah sengketa lingkungan hidup yang dievaluasi penyelesaian sengketa LH di luar Pengadilan
Jumlah Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PSLH yang disusun
INDIKATOR UNIT KEGIATAN
PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP DI
LUAR PENGADILAN
BIDANG INDUSTRI,
PRASARANA DAN JASA
Meningkatnya penyelesaian
sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang industri,
prasarana dan jasa
Persentase sengketa LH yang masuk dan direkomendasi PSLH di luar pengadilan
Persentase sengketa LH yang diverifikasi
Persentase sengketa LH yang diklarifikasi
Persentase sengketa LH yang dihitung kerugian
lingkungan hidup dan/atau masyarakat
Persentase sengketa LH yang diselesaikan di luar pengadilan (negosiasi, mediasi dan/atau fasilitasi)
SASARAN UNIT KEGIATAN
Jumlah sengketa lingkungan hidup yang dievaluasi penyelesaian sengketa LH di luar pengadilan
Jumlah Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PSLH yang disusun
UNIT KEGIATAN
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17
E. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan
Gambar 9 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan
F. Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan
Seperti halnya Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan yang disusun berdasarkan alur Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan, Penyusunan Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan pada Rencana Kerja juga mengikuti arah Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan. Meskipun demikian, ketika Unit Kegiatan memiliki peran pada Indikator Kinerja Unit Kegiatan tertentu, Elemen Kegiatan mendukung seluruh indikator secara keseluruhan. Hanya saja yang membedakan adalah bidang Elemen Kegiatan yang satu dengan Elemen Kegiatan yang lain baik untuk penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan.
Dalam penyusunannya, seperti disebutkan sebelumnya, Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup terbagi menjadi dua unit kegiatan utama, yakni penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dan melalui pengadilan. Dari dua unit kegiatan tersebut, ditetapkan memiliki elemen kegiatan yang sesuai dengan sasarannya masing-masing. Dalam Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan sendiri, memiliki dua bidang yang berbeda. Akan tetapi, menilai dari permasalahan yang sedang dihadapi dan demi tercapainya tujuan pembangunan
PENYELESAIAN
SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
MELALUI
PENGADILAN
Meningkatnya penyelesaian sengketa
lingkungan hidup melalui pengadilan
UNIT KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN
INDIKATOR UNIT KEGIATAN INDIKATOR UNIT KEGIATAN
Jumlah sengketa lingkungan hidup yang masuk dan direkomendasi PSLH melalui pengadilan
Jumlah sengketa lingkungan hidup yang diverifikasi
Jumlah penghitungan kerugian lingkungan hidup
Jumlah penyusunan gugatan sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan
Jumlah hasil verifikasi yang didaftarkan dan diselesaikan melalui pengadilan
Jumlah penyusunan dan pendaftaran upaya banding, Kasasi dan PK
Jumlah Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PSLH yang
disusun
Jumlah putusan sengketa LH melalui pengadilan yang dievaluasi
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
18
KLHK, kedua unit kegiatan penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan baik bidang sumber daya alam maupun industri, prasarana dan jasa, telah sepakat untuk memiliki sasaran dan indikator yang menyatu. Selain dari Elemen Kegiatan yang terbagi dari dua Unit Kegiatan tersebut, ada Elemen Kegiatan yang mencakup kedua Unit Kegiatan yakni Layanan Perkantoran, Kendaraan Bermotor, serta Perangkat Pengolah Data dan Informasi.
G. Elemen Kegiatan Verifikasi dan Penyelesaian dalam Bentuk Kesepakatan
Gambar 10 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam dan Bidang Industri, Prasarana dan Jasa
VERIFIKASI DAN PENYELESAIAN DALAM BENTUK KESEPAKATAN
Meningkatnya kegiatan verifikasi sengketa lingkungan
hidup di luar pengadilan
Meningkatnya kegiatan klarifikasi
Meningkatnya kegiatan perhitungan kerugian
lingkungan hidup dan/atau masyarakat
Meningkatnya kegiatan pelaksanaan fasilitasi, negosiasi atau mediasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan
Meningkatnya kegiatan evaluasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan
Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana
Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana
Persentase pembahasan klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana
Persentase pembahasan klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan
hidup di luar pengadilan bidang Industri, prasarana dan jasa yang terlaksana
Persentase perhitungan kerugian LH dan/atau masyarakat oleh ahli
bidang sumber daya alam yang terlaksana
Persentase perhitungan kerugian LH dan/atau masyarakat oleh ahli bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana
Persentase pelaksanaan kegiatan fasilitasi, negosiasi atau mediasi PSLH
di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana
Persentase pelaksanaan kegiatan fasilitasi, negosiasi atau mediasi PSLH di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana
Jumlah kegiatan evaluasi PSLH di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana
Jumlah kegiatan evaluasi PSLH di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana
ELEMEN KEGIATAN
SASARAN ELEMEN KEGIATAN
INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN
Meningkatnya kegiatan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH
Jumlah norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH yang tersedia
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
19
H. Elemen Kegiatan Pendaftaran Gugatan dan Penyelesaian Melalui Pengadilan
Gambar 11 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan
ELEMEN KEGIATAN
SASARAN ELEMEN KEGIATAN INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN
PENDAFTARAN GUGATAN DAN PENYELESAIAN
MELALUI PENGADILAN
Meningkatnya kegiatan verifikasi sengketa
lingkungan hidup melalui pengadilan
Meningkatnya kegiatan perhitungan kerugian
lingkungan hidup melalui pengadilan
Meningkatnya kegiatan penyusunan dan pendaftaran
gugatan
Jumlah pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan yang terlaksana
Jumlah perhitungan kerugian lingkungan hidup oleh ahli yang terlaksana
Jumlah persiapan penyusunan gugatan yang terlaksana
Jumlah penyusunan gugatan yang terlaksana
Jumlah pendaftaran gugatan yang terlaksana
Meningkatnya kegiatan koordinasi persidangan
Jumlah koordinasi ahli, saksi fakta dan advokat
Jumlah penyusunan replik
Jumlah penyerahan replik
Jumlah penyusunan alat bukti
Jumlah penyerahan alat bukti
Jumlah penyusunan kesimpulan
Jumlah penyerahan kesimpulan
Jumlah evaluasi PSLH melalui pengadilan
Meningkatnya kegiatan penyusunan dan pendaftaran
upaya hukum
Jumlah penyusunan upaya hukum
Jumlah pendaftaran upaya hukum
Meningkatnya kegiatan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH
melalui pengadilan Jumlah norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH melalui pengadilan
yang tersedia
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
20
I. Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran
Gambar 12 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
J. Elemen Kegiatan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Gambar 13 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen KegiatanPerangkat Pengolah Data dan Komunikasi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Jumlah kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor yang terlaksana
LAYANAN PERKANTORAN
Meningkatnya kegiatan operasional
dan pemeliharaan kantor
ELEMEN KEGIATAN
SASARAN ELEMEN KEGIATAN INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN
ELEMEN KEGIATAN
SASARAN ELEMEN KEGIATAN
INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN
Jumlah pengadaan peralatan kantor yang tersedia PERANGKAT
PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI
ELEMEN
Ketersediaan peralatan dan mesin
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
21
BAB IV
PENUTUP
Dengan dirumuskannya Rencana Kerja (Renja) Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup tahun 2019, maka seluruh kegiatan pada Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup mengacu pada Renja yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian dalam pelaksanaan rencana kerja ini, maka secara berkala akan dilakukan monitoring dan evaluasi, serta pengawasan dan pengendalian yang dituangkan dalam dokumen pelaporan termasuk pelaporan hasil audit kinerja serta Laporan Kinerja (LKj).
Rencana Kerja 2019 ini tak hanya berisi semangat untuk memperkuat apa yang telah dicapai pada tahun 2018, namun demikian didalamnya memuat komitmen meletakkan landasan pencapaian pembangunan tahun 2019. Dengan demikian, Rencana Kerja 2019 ini menjadi media yang dapat memandu setiap gerak dan langkah Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai kinerja tahun 2019 sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas kinerja seluruh jajaran pimpinan Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Oleh karena itu, Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkunan Hidup diharapkan dapat dikomunikasikan ke seluruh mitra kerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan dan yang lebih penting yaitu perkuat konsolidasi Unit Kerja di lingkup Direktorat Penegakan Hukum LHK, KLHK agar seluruh kegiatan dapat terlaksana dan terkoordinasi dengan baik dan harmonis.
Selanjutnya, seluruh intervensi (regulasi dan anggaran) dari seluruh unit kerja diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung secara langsung pemenuhan kinerja. Pemantauan dari upaya pencapaian kinerja ini akan dilaksanakan oleh Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dalam bentuk audit kinerja, sedangkan Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK diharapkan dapat mengkoordinasikan pemantauan kinerja yang akan dituangkan dalam Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK.
Jakarta, Januari 2019
Direktur,
Jasmin Ragil Utomo, SH, MM.
NIP. 19640603 199203 1 001
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
22
LAMPIRAN
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
23
RENCANA KERJA TAHUNAN
Unit Eselon II K/L/SKPD : Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Tahun : 2019
Program Kegiatan Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan Target Anggaran (Rp)
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Optimalisasi upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup
Persentase PSLH di luar pengadilan dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi.
75% 5.858.556,000
Jumlah gugatan perdata lingkungan hidup yang didaftarkan dan diselesaikan melalui pengadilan
7
7.916.677.000
Gugatan Perdata Lingkungan Hidup terkait DAS CITARUM melalui pengadilan
3 3.000.000.000
Dukungan Manajemen 1.994.050.000
Layanan Saranan dan Prasarana Internal 72.000.000 TOTAL ----------------------------------- > 18.841.273.000
Lampiran
1
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
24
RENCANA KERJA TAHUNAN PER KOMPONEN Unit Eselon II K/L/SKPD : Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Tahun : 2019
Program Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Komponen
Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Optimalisasi upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup
Persentase PSLH di luar pengadilan sebesar 75% per tahun dari sengketa lingkungan hidup yang telah diverifikasi.
Verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan Klarifikasi sengketa lingkungan hidup Perhitungan kerugian LH dan/atau masyarakat oleh Ahli. Fasilitasi, negosiasi dan/atau mediasi Norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH di luar pengadilan
Peningkatan Kapasitas di Luar Pengadilan Evaluasi PSLH di luar pengadilan
Jumlah gugatan perdata lingkungan hidup yang didaftarkan dan diselesaikan melalui pengadilan minimal 7 gugatan.
Verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan Perhitungan kerugian LH oleh Ahli. Penyusunan gugatan Pendaftaran gugatan Pelaksanaan Persidangan Upaya hukum banding, kasasi dan peninjauan kembali (PK). Pendaftaran upaya Hukum Eksekusi
Lampiran
2
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
25
Target dan Anggaran Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
SASARAN KEGIATAN
SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN TARGET ALOKASI
PENDANAAN 2019 2019 K2: Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup S1.P7.K2 Meningkatnya efektivitas PSLH
UK1 dan 2 : Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam dan Industri Prasarana dan Jasa
4.300.000.000
S1.P7.K2.UK1 Meningkatnya penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang Sumber Daya Alam.
S1.P7.K2.UK1.UI1 dan UK2.UI2
75% 2.627.533.000
Persiapan Verifikasi Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang SDA dan IPJ S1.P7.K2.UK1.UI3 UK2.UI4 Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang SDA dan IPJ S1.P7.K2.UK1.UI5 UK2.UI6
75% 744.375.000
Persentase klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang SDA dan IPJ S1.P7.K2.UK1.UI7 UK2.UI8
75% 269.450.000
Persentase penghitungan kerugian Lingkungan Hidup dan/atau masyarakat bidang SDA IPJ S1.P7.K2.UK1.UI9 UK2.UI10
75% 830.650.000 Persentase yang diselesaikan (negosiasi, mediasi dan/atau fasilitasi) di luar pengadilan bidang SDA dan IPJ S1.P7.K2.UK1.U111 UK2.U112
2 207.840.000 Penyusunan Pedoman/Kajian/NSPK Dit. PSLH.
S1.P7.K2.UK1.UI13 UK2.UI14 5 kgt 352.850.000 Monitoring dan evaluasi PSLH di Luar
Pengadilan Bidang SDA S1.P7.K2.UK1.UI15
160 org 274.583.000 Peningkatan Kapasitas Dit. PSLH
S1.P7.K2.UK1.UI16 Pelaskanaan Inhouse Training PSLH 30 org 235.325.000
S1.P7.K2.UK1.UI17 Pembinaan Pegawai 45 org 315.950.000
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan
S1.P7.K2.UK3 S1.P7.K2.UK3.UI1 7 gugatan 443.595.000 Meningkatnya PSLH
melalui pengadilan Pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan.
Lampiran
3
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
26
SASARAN KEGIATAN
SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN TARGET ALOKASI
PENDANAAN 2019 2019 K2: Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
S1.P7.K2.UK3.UI2 7 gugatan 152.550.000
Penghitungan Kerugian Lingkungan. S1.P7.K2.UK3.UI3
7 gugatan 1.213.600.000 Penyusunan Gugatan SLH
S1.P7.K2.UK3.UI4 7 gugatan 867.532.000
Pendaftaran Gugatan SLH S1.P7.K2.UK3.UI5
7 gugatan 1.585.600.000 Pelaksanaan Persidangan S1.P7.K2.UK3.UI6 7 gugatan 1.766.475.000 Upaya hukum S1.P7.K2.UK3.UI7
7 gugatan 159.500.000 Pendaftaran upaya Hukum (Memori atau Kontra Memori), Kasasi dan Peninjauan Kembali. S1.P7.K2.UK3.UI8 2 putusan 1.696.080.000 Eksekusi
S1.P7.K2.UK3.UI9 Gugatan Perdata LH terkait DAS CITARUM melalui Pengadilan
3 gugatan 3.000.000.000
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
27
Elemen, Sasaran Elemen dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan, Dukungan Manajemen dan Pelaksanan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
SASARAN UNIT KEGIATAN SASARAN ELEMEN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA ELEMEN KEGIATAN
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam (UK1) dan Bidang Industri, Prasarana dan Jasa (UK2) Meningkatnya penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan (S1.P7.K2.UK1|2)
Verifikasi dan Penyelesaian dalam Bentuk Kesepakatan (EK1) Meningkatnya kegiatan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.1)
Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.1.EI1) Persentase pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.1.EI2) Jumlah kegiatan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Direktorat PSLH yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.1.EI3) Jumlah kegiatan review Rencana Strategi Direktorat PSLH yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.1.EI4)
Meningkatnya kegiatan klarifikasi (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.2)
Persentase pembahasan klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.2.EI1) Persentase Pembahasan Klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.2.EI2)
Meningkatnya kegiatan perhitungan kerugian lingkungan hidup dan/atau masyarakat (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.3)
Persentase perhitungan kerugian lingkungan hidup dan/atau masyarakat oleh ahli bidang sumber daya alam yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.3.EI1) Persentase perhitungan kerugian lingkungan hidup dan/atau masyarakat oleh ahli bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.3.EI2)
Meningkatnya kegiatan pelaksanaan fasilitasi, negosiasi atau mediasi PSLH di luar pengadilan (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.4)
Persentase pelaksanaan kegiatan fasilitasi, negosiasi atau mediasi PSLH di luar pengadilan bidang sumber daya alam yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.4.EI1) Persentase pelaksanaan kegiatan fasilitasi, negosiasi atau mediasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.4.EI2)
Meningkatnya kegiatan evaluasi PSLH hidup di luar pengadilan (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.5)
Jumlah kegiatan evaluasi PSLH di luar pengadilan bidang sumber saya alam yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.5.EI1) Jumlah kegiatan evaluasi PSLH di luar pengadilan bidang industri, prasarana dan jasa yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.5.EI2)
Meningkatnya kegiatan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.7)
Jumlah norma, standar, prosedur dan kriteria PSLH yang tersedia (S1.P7.K2.UK1|2.EK1.7.EI1)
Layanan Dukungan Managemen (EK2)
Lampiran
4
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2019 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
28
SASARAN UNIT KEGIATAN SASARAN ELEMEN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA ELEMEN KEGIATAN
Terlaksananya penyusuanan RKAK/L dan pengelolaan keuangan (S1.P7.K2.UK1|2.EK2)
Jumlah kegiatan penyusuanan RKAK/L dan pengelolaan keuangan yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK2.EI1)
Layanan Perkantoran (EK3) Terlaksananya kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor
Jumlah operasional dan pemeliharaan kantor yang terlaksana (S1.P7.K2.UK1|2.EK3.EI1)
Layanan Sarana dan Prasarana Internal (EK4) Terlaksananya pengadaan sarana dan
prasarana Jumlah sarana dan prasarana yang tersedia
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan (UK3) Meningkatnya penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan (S1.P7.K2.UK3)
Pendaftaran Gugatan dan Penyelesaian Melalui Pengadilan (EK1) Meningkatnya kegiatan verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan (S1.P7.K2.UK3.EK1.1)
Jumlah pelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan yang terlaksana (S1.P7.K2.UK3.EK1.1.EI1)
Meningkatnya kegiatan perhitungan kerugian lingkunganhidup melalui pengadilan (S1.P7.K2.UK3.EK1.2)
Jumlah perhitungan kerugian lingkungan hidup oleh ahli melalui pengadilan yang terlaksana(S1.P7.K2.UK3.EK1.2.EI1)
Meningkatnya kegiatan penyusunan dan pendaftarangugatan (S1.P7.K2.UK3.EK1.3)
Jumlah persiapan penyusunan gugatan yang terlaksana (S1.P7.K2.UK3.EK1.3.EI1) Penyusunan gugatan yang terlaksana (S1.P7.K2.UK3.EK1.3.EI2) Pendaftaran gugatan yang terlaksana (S1.P7.K2.UK3.EK1.3.EI3)
Meningkatnya kegiatan koordinasi persidangan (S1.P7.K2.UK3.EK1.4)
Koordinasi ahli, saksi fakta dan advokat (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI1) Penyusunan replik (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI2) Penyerahan replik (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI3) Penyusunan alat bukti (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI4) Penyerahan alat bukti (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI5) Penyusunan kesimpulan (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI6) Penyerahan kesimpulan (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI7) Jumlah evaluasi PSLH melalui pengadilan (S1.P7.K2.UK3.EK1.4.EI8)
Meningkatnya kegiatan penyusunan dan pendaftaran upaya hukum (S1.P7.K2.UK3.EK1.5)
Penyusunan upaya hukum (S1.P7.K2.UK3.EK1.5.EI1) Persentase pendaftaran upaya hukum (S1.P7.K2.UK3.EK1.5.EI2)
Layanan Dukungan Managemen (EK2) Terlaksananya penyusuanan RKAK/L dan pengelolaan keuangan (S1.P7.K2.UK1|2.EK2)
Terlaksananya penyusuanan RKAK/L dan pengelolaan keuangan (S1.P7.K2.UK1|2.EK2)
Layanan Perkantoran (EK3) Meningkatnya kualitas kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor
Terlaksananya kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor
Layanan Sarana dan Prasarana Internal (EK4) Terlaksananya pengadaan sarana dan
prasarana Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana