SEA TRIAL
-
Upload
dwiky-syamcahyadi-rahman -
Category
Documents
-
view
980 -
download
91
Transcript of SEA TRIAL
MAKALAH TEKNOLOGI BANGUNAN
BARU
SEA TRIAL
Disusun Oleh :
Da’watul Ni’mah Putri (6210030001)
Dwiky Syamcahyadi R. (6210030003)
Ainur Rozie (6210030022)
Muhammad wasi’ (6210030031)
TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2012
A. Fuction Test
Function test adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah alat berfungsi. Test ini dilakukan oleh pihak galangan dan pihak pembuat peralatn tersebut, posedur test yang dilakukan harus sesuai dengan prosedur yang dibuat oleh pihak pembuat alat.
Pengujian ini meliputi :
1. Pengujian PompaPengujian ini dilakukan untuk mengetahi kapasitas pompa yang digunakan
apakah sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuatSebelum dilakukan pengujian pompa harus di flashing agar bersih dari
kotoran-kotoran sehingga tidak mengganggu aliran pompa saat digunakan. Flashing ini dilaukan dengan menggunakan kasa dari ukuran paling besar hingga paling halus. Hal ini agar kotoran yang melewati bisa diketahui.
2. Diesel generatorDilakukan pengetesan dengan beban tertentu, dari beban yang paling kecil
hingga beban yang paling besar.
3. Blower IntakePada pengujian ini di periksa debit yang masuk dalam kamar mesin. Hal ini
bertujuan agar mesin yang digunakan mendapatkan aliran udara sebai pendingin yamg sesuai dengan persyratn yang ada di spesifikasi mesin
4. WindlasPada pengujain ini dilakukan pengujian kapasita dari windlass yang di
gunakan apakah sesuai dengan spesifikas dari pabrik pembuat windlass
5. Merger test
Merupakan pengetesan tahanan antar kabel untuk mengetahui apakah ada
hubung singkat antara phase dan ground pada panel-panel daya. Prosedur
pengetesan megger test yaitu:
a. Pasang kedua colok portable megger dengan benar
b. Sambungkan colok pertama ke ground panel
c. Lalu sambungkan colok kedua ke kabel phase R
d. Amati berapa besar tahanannya dalam satuan Mega Ohm
e. Lalu pindahkan colok kedua ke kabel phase S
f. Amati berapa besar tahanannya dalam satuan Mega Ohm
g. Lalu pindahkan colok kedua kekabel phase
h. Dan amati berapa besar tahanannya dalam satuan Mega Ohm
Pengetesan ini di lakukan untuk mengukur seberapa besar tahanan antara
phase dan ground, apabila tahanan pada panel semakin kecil maka akan semakin
baik, dan sebaliknya bila tahanan yang terdapat pada panel daya semakin besar
maka perlu dilakukan perbaikan pemasanga sistem panel daya tersebut.
6. Fire Alarm Test
Yaitu pengetesan sistem alarm kebakaran pada kapal yang terdiri dari detector
asap (smoke detektor), detector suhu (heat detector), detector api (flame detector),
manual call point, dan zener explotion. Semua detektor tadi diletakkan pada
ruang-ruang tertentu sesuai kegunaan ruang lalu disetting dan dikontrol pada fire
alarm panel di ruang wheelhouse dan bisa dipantau pada panel repeater diruang
bawah,
7. Pengaman main Engine Test
Function test sensor main engine seperti L.O (lubrication oil), dan F.O (fuel
oil) inlet pressure yaitu mengukur tekanan suhu dan temperatur bahan bakar.
Prosedur pengetesan pengaman pada main engine:
a. Pertama pasangkan Repeater Panel Heat detector General Alarm Bell
Smoke detector Manual Call Point Fire Alarm Panel 10 heat pump untuk
mengetes tekanan suhu dan temperatur bahan bakar
b. Lalu nyalakan main engine
c. Beri tekanan pada saluran bahan bakar sampai batas tertentu
d. Amati pada kondisi berpa alarm menyala dengan range antara 0-6
Kg/Cm2
e. Kemudian catat hasilnya
f. Beri tekanan pada saluran oli sampai batas tertentu
g. Amati pada kondisi berpa alarm menyala dengan range antara 0-6
Kg/Cm2
h. Kemudian catat hasilnya.
B. Inclining test
Inclining test adalah percobaan kemiringan yang harus dilakukan untuk
mengetahui berat dan letak titik berat kapal kosong setelah selesai dibangun.
Test ini dilakukan pada kapal yang baru dibangun dengan panjang lebih dari
24 m. untuk melakukan test ini dilakukan pada perairan pantai yang cuaca dan
airnya tenang serta tidak ada hambatan.
Posisisi GM kapal dapat diketahui dengan cara memindahkan bobot melintang
kapal. Selanjutnya di hitung berapa berat bobot yang dipindahkan tersebut dan
berapa dari tengah kapal titik berat itu dipindahkan seta di hitung sudut
kemiringannya.
Kemudian di variasi gerakan itu sehingga diperoleh beberap hasil. Hasil- hasil
tersebut kemudian dirata- rat untuk mengetahui varian GM pada kapal.
C. SEA TRIAL
Sea trial adalah pengujian performa kapal yang dilakukan oleh owner kapal,
pihak galangan dan juga pihak galangan
Sea trial di selenggarakan untuk mengukur perfoma kapal dan kelayakan kapal
untuk berlayar. Sebelum sea trial di bentuk struktur pelaksana sea trial meliputi
1. Kordinator sea trial
Bertugas untuk mengkooordinasi semua kegiatan sea trial dan semua
yang terlibat yang meliputi owner, galangan dan kelas.
2. Komandan kapal
Bertugas untuk mengatur semua olah gerak kpal pada saat test,
mengatur tata tertib personel di dalam kapal, member informasi kalau terjadi
keadaan darurat.
3. Leader of Test and Trial
Bertugas mengatur item-item pengetesan dan memgkonfirmasikan
dengan pihak terkait.
4. Operatof of Equipment
Bertugas mengoperasikan dan menjaga peralan selam pelayaran
5. Test Executor
Bertugas untuk melaksankan test dan percobaan sesuai dengan
petunjuk pelasanaan
Selain itu terdapat peralatan yg harus dipenuhi sebelum sea trial
dilakukan yaitu :
1. Main engine and propulsion system
2. Diesel generator and accesories
3. Windlass
4. Mooring winch and accessories
5. Peralatan navigasi
6. Safety equipment and accessories
7. Fire protective system
8. Galley and accessories
9. Sanitation and accessories
Setelah itu dipenuhi maka dilakukan beberapa test meliputi :
Speed trial
Pada test ini kapal dimuati beban tertentu untuk sebuah sarat yang di
tentukan dan tenaga mesin yang di atur sampai maksimal kecepatan kapal.
Biasanya diambil presentasi kecepatan maksimun continue rating misalny 95
% MCR. Selama test ini kapal akan diuji beberapa kecepatan yang selalu
ditambah dan didata dengan menggunakan GPS. Setelah itu kapal akan
dirubah arahya hingga 180o dan kembali menggunakan procedure seperti yang
dilakukan sebelumnya. Hasil dari pengujian Ini di hitung dari rata-rata dari
semua kecepatan yang di hitung selama uji pada masing- masing kecepatan.
Proses ini dapat dilakukan di beberapa kondisi laut
Crash Stop astern and ahead stop
Pengujian ini dimulai apabila ada perintah “ Execute Crash Stop”
diberikan. Pada proses ini mesin penggerak di atur pada full astern dan
kemudi di arahkan ke arah portside ataupun starboard. Kecepatan, posisi dan
heading dicatat menggunakan GPS. Pada pengujian ini di hitung waktu untuk
kapal berhenti, drift ( penyimpangan arah kapal yang tegak lurus dengan
lintasn yg dilalui), dan Advance ( berap jauh lintsan yang ditempuh kapal
setelah kapal di hentikan)
Vibration test
Pengujian ini mengukur berapa getaran yang di hasilkan saat kapal
berlayar,
Noise test
Pengujian ini mengukur kebisingan yang dihasilkan kapal, tingkat
kebisingan ini di ukur pada semua tempat yang ada di kapal meliputi, engine
room, kamr tidur dan lain-lain. Standard untuk tigkat kebisingan di masing-
masing ruangan berbeda
Endurance test
Pada test ini yang direkam adalh aliran bahan bakar, pembuangan
mesin, suhu air pendingin dan kecepatan kapal. Test ini bertujuan untuk
menguji ketahanan main engine
Steering gear test
Pada test ini yang dicatat berupa data berapa lama waktu yang
dibutuhkan kapal untuk berubah arah sesuai dengan derajat yang ditentukan.
Selain itu juga dilihat kesesuaian antara arah stering gear yang ada di atas
dengan arah daun kemudi yang ada di bawah
Manuvering test
Pada test ini dilakukan pengujian untuk meentukan maneuver kapal
dan stabilitas arah kapal. Hal ini termasuk maneuver langsug, reverse spiral,
zigzag dan penggunaan Lateral Truster.
Setelah semua test itu di lakukan maka akan mendapatkan sertifikat
dari kelas dan bisa dilakukan serah terima kepada owner kapal.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Sea_trial
http://en.wikipedia.org/wiki/Inclining_test
http://dieend18.multiply.com/photos/album/361/Inclining_Test_OTTO_5