Sd

15

Click here to load reader

Transcript of Sd

Page 1: Sd

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA

POLONIA MEDAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri,

terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandar Udara Polonia Medan.

Dimana dengan adanya landasan inilah PT. Angkasa Pura II (Persero) dapat

menjalankan operasi kinerja serta membuka usahanya.

Bandar Udara Polonia Medan Dibangun pertama kali oleh Baron

Mishchalasky pada tahun 1972, yang dapat konsensi dari pemerintah Hindia

Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di daerah Medan dan di beri

nama “Polonia”. Kemudian pada tahun 1936 Polonia berubah nama menjadi

Bandara Udara Polonia dan pada tahun ini juga pertama kali diadakan

perbaikan landasan pacu sepanjang 600 meter yang terlatak pada 100o LU –

200o LS. Landasan pacu Bandar Udara Polonia Medan terus mengalami

perbaikan hingga masa kemerdekaan negara Republik Indonesia.

Pada Tahun 1948-1949 Bandar Udara Polonia dibeli kembali oleh

pemerintah Hindia Belanda yang dijadikan landasan pacu bagi sekutu yang

diperpanjang sekitar 1000 meter sampai 1200 meter dan tahun 1950 Bandar

Udara Polonia Medan diserahkan kekuasaan pengelolaanya pada TNI-AU.

Landasan diperpanjang hingga 1800 meter dengan lebar 45 meter.

Pada periode 1959 hingga 1982 pengelolaan Bandar Udara Polonia

Medan dilaksanakan oleh dua instansi, yaitu TNI-AU dan jawatan

penerbangan sipil. Tetapi pada tahun 1982 sampai sekarang dibagi menjadi

8

Page 2: Sd

dua daerah yaitu kegiatan TNI-AU dan penerbangan sipil. Dengan batas

penguasaan dan pengelolaanya adalah landasn pacu (run way) yang man

penerbangan sipil dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero).

Bandar Udara Polonia Medan pernah dikelola oleh PT. Angkasa Pura I,

Perusahaan Angkasa Pura Merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang didirikan berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.33 tanggal 15

November 1962 dengan nama perusahaan Negara Angkasa Pura

“Kemayoran”.

Berdasarkan PP No.21 tahun 1965 tepat pada tanggal 17 Mei 1965,

diadakan perubahan nama dari Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran

menjadi Perusahaan Negara Angkasa Pura dengan Kantor Pusat di Jakarta.

Selanjutnya berdasarkan PP No.37 tahun 1974, diadakan perubhan bentuk

Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura . Hal ini

dimaksudkan untuk meningkatkan sistem pelayanan bagi angkutan udara.

Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

dengan nama PT. Angkasa Pura (Persero).

Kemudian bersamaan dengan pengalihan bentuk perusahaan PT.

Angkasa Pura II (Persero) dibentuklah PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar

Udara Polonia Medan yang dilalihkan pengelolaanya dari Direktorat

Perhuunga Udara ke Perusahaan Umum Angkasa Pura II (PAP II) yang

berpusat di Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng yang mulai diresmikan

menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura II, sesuai dengan PP No.26 tahun

1986. Sejalan dengan perkembangan pemerintah menunjuk PAP II untuk

9

Page 3: Sd

mengelola Bandara Udara yang berada dilura Jakarta, yaitu Bandar Udara S.M

baharuddin II Palembang sesuai PP No.10 tahun 1991.

Selanjutnya secara bertahap berdasarkan surat keputusan Menteri

Keuangan No.533/MK/1994 pada tanggal 22 Januari 1994 PT. Angkasa Pura

II (Persero) mendapat tambahan tugas untuk mengelola Bandar Udara Polonia

Medan dan dilanjutkan lagi berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan

No.278/AU.002/SKJ/1994 dibentuk empat cabang Bandar Udara diantaranya

terletak di Bandung, Pekan Baru, Padang, Banda Aceh.

Sejak Tahun 2000 bandar Udara yang masuk ke PT. Angkasa Pura II

(Persero) berjumlah menjadi dua belas Bandar Udara diantaranya:

1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang,

2. Bandar Udara Internasional Halim Perdana kesuma di Jakarta,

3. Bandar Udara Sultan Mahmud Baharuddin II di Palembang,

4. Bandar Udara Internasional Supadio di Pontianak,

5. Bandar Udara Internasional Polonia di Medan,

6. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh,

7. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim di Pekan Baru,,

8. Bandar Udara Internasional Minangkabau di Padang,

9. Bandar Udara Husein Sastra Negara di Bandung,

10. Bandar Udara Kijang di Tanjung Pinang,

11. Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang,

12. Bandar Udara Sultan Taha di Jambi.

10

Page 4: Sd

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut

mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam suatu struktur organisasi terdapat kerangka kerja yang

menggambarkan wewenang, tanggung jawab dan hubungan tiap bagian yang

ada didalamnya. Dari struktur organisasi dapat terlihat jenjang wewenang dan

tanggung jawab atasan hingga bawahan didalam melaksanakan kegiatan

operasional perusahaan.

Kantor cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia

Medan adalah unit pelaksana PT. Angkasa Pura II (Persero) dan dipimpin oleh

seorang General Manager. Susunan Organisasi sesuai dengan keputusan

direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No.KEP 58/OM.00/AP-II/1994, diubah

lagi menjadi KEP. 471/OM.00/1988 tanggal 4 September 1998 tentang

pemberlakuan organisasi, peraturan, sistem dan prosedur pada kantor cabang

PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan terdiri dari:

1. General Manager,

2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU),

3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara,

4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik,

5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan,

6. Divisi Administrasi dan Komersil,

7. Kelompok Petugas Operasi (Officer In Charge).

11

Page 5: Sd

Selanjutnya akan diuraikan secara garis besar mengenai tugas dan

fungsi serta tanggung jawab para pelaksana jalannya roda perusahaan

dilingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia cabang

Medan (Stuktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara

Polonia cabang Medan dapat dilihat pada Lampiran I).

C. Uraian Tugas Perusahaan (Job Description)

Adapun Uraian Tugas (Job Description) setiap bidang divisi pada PT.

Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia cabang Medan adalah

sebagai berikut:

1. General Manager

General manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa Pura II

(Persero) Bandar Udara Polonia cabang Medan, yang berfungsi sebagai

berikut:

a. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi

keselamatan lalu lintas udara,

b. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional Bandar

udara,

c. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil,

d. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemilihan fasilitas

tehnik elektonika dan listrik,

e. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi,

12

Page 6: Sd

f. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan

perlengkapan.

2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)

Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) bertugas:

a. menyiapkan dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control

(terminal control area),

b. menyiapkan dan melaksanakan Areal control,

c. menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi

penerbangan (penerbangan aeronautika).

Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk melaksanakan

tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas udara ini dibantu

oleh beberapa dinas yaitu:

1) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di

Bandara Polonia Medan dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah uadara

terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk control zone,

2) Dinas Pelayanan Areal Control (ACC), yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi

keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya,

3) Dinas Pelayan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan

Aeronotika (BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tigas melaksanakan

kegiatan pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui

hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan kegiatan

13

Page 7: Sd

pengolahan, pengumulan, penyampaian dan penyebaran informasi

penerbangan.

3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara

Divisi pelayanan Operasi Bandara mempunyai tugas:

a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandar udara,

b. menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan

penerbangan dan pemadam kebakaran,

c. menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara.

Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai

fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara

dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:

1) Dinas Pelayanan Bandar Udara, yang mempunyai tugas melaksanakan

pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di

terminal dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan komunikasi

umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk

pemakai jasa bandar udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara serta

system informasiopersional bandar udara,

2) Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam

Kebakaran (PKP-PK), yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian

pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta

penanggulangan keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar

udara sekitarnya,

14

Page 8: Sd

3) Dinas Pengamanan Bandar udara, yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.

4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik

Divisi teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas:

a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan

pelaporan fasilitas teknik elektronika,

b. menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan

pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,

c. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan

pelaporan fsilitas teknik listrik,

d. membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan

listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi.

Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dibantu

oleh beberapa dinas yaitu:

1) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara, yang

mempunyai tugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan dan

pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, eletronika dan pelaporan

fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara dan

komputer,

2) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar, yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan

fasilitas navigasi udara dan radar,

15

Page 9: Sd

3) Dinas Teknik Listrik, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.

5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan

Divisi Teknik Umum dan peralatan mempunyai tugas:

a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan

fasilitas bangunan,

b. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan

fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,

c. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan

fasilitas teknik, mekanikal dan peralatan,

d. membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan

sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan

mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang

menjadi wewenang dan tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh tiga dinas yaitu:

1) Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal,

banguan operasional dan bangunan umum,

2) Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan

fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,

16

Page 10: Sd

3) Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan, mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan

fasilitas mekanikal peralatan.

6. Divisi Administrasi dan Komersil

Divisi Administrasi dan Komersil mempunyai Tugas

a. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil,

b. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan,

c. menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi,

d. menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan,

e. menyiapkan dan melakukan kegiatan administrasi kepegawaian,

ketatausahaan dan umum.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan Komersil

dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:

1) Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan

melaksanakan kegiatan komrsil yang meliputi pengumpulan data dan

produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa

aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang

mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan,

2) Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan

dan anggaran,

3) Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi,

4) Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengadaan pergudangan dan administrasi perlengkapan,

17

Page 11: Sd

5) Dinas Kegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan

pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan

informatika, manajerial dan pengolahan data serta pentiapan ikatan kerja.

7. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)

Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang

setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam

menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara,

berfunsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam

melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada

General manager.

D. Jenis Usaha Perusahaan

PT. Angkasa Pura II (Persero) yang kemudian disingkat menjadi PT.

AP II adalah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Bandar Udara dan

keselamatan penerbangan. Untuk memperjelas jenis kegiatan usaha PT. AP II

ini dibawah ini akan dijelaskan Tugas, Fungsi dan Sifat Usahanya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1985 tentang Perusahaan

Umum Angkasa Pura II. Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1986 mengenai

sifat usaha, maksud dan tujuan, lapangan usaha serta sumber pendapatan usaha

sebagai berikut:

18

Page 12: Sd

1. sifat usaha adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum

sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan

perusahaan,

2. maksud dan tujuan adalah untuk turut serta dalam membangun ekonomi

dan ketahanan nasional sesuai kebijakan pemerintah melalui

penyelenggaraan penyediaan dan pengusahaan Bandar udara untuk turut

menunjang kelancaran angkutan udara secara aman, selamat dan efisien,

3. dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi dan terjaminnya

keselamatan kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha-usaha

sebagai berikut:

a. penyediaan, pengusahaan pengembangan jasa bandar udara,

b. perencanaan pengembangan dan pemeliharaan bandar udara,

c. usaha-usaha lain yang dapat menunjang tecapainya tujuan perusahaan

dengan persetujuan menteri,

d. penetapan tata guna tanah, pengelolaan tanah dan daerah dalam

lingkungan kerja bandar udara berdasarkan peraturan perundangan

yang berlaku

E. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan

Bila menurut standar faktor keselamatan bandar udara maka Bandar

Udara Polonia tidak termasuk didalamnya. Ini dikarenakan lokasi Bandar

Udara Polonia yang berada ditengah-tengah kota atau pemukiman warga

masyrakat sehingga apabila ada pesawat jatuh maka kemungkinannya akan

19

Page 13: Sd

jatuh di tengah kota. Maka dari itu untuk memenuhi standar keselamatan

bandar udara maka PT. Angkasa Pura II (persero) berusaha untuk

meningkatkan kualitas pelayanannya. Selain itu PT. Angkasa Pura II (persero)

juga telah membangun bandar udara baru yang memenuhi standar keselamatan

bandar udara salah satu standar keselamatan itu adalah lokasi bandara yang

letaknya berada dekat dengan laut.

Pada tahun 2007 Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Yusuf

Kalla berkunjung ke Sumatera Utara untuk meresmikan pembangunan Bandar

Udara Baru yang bertepatan terletak di kabupaten Deli Serdang daerah Kuala

Namu sekitar 20 KM Timur Kota Madya Medan. Menurut Rencana Bandar

Udara Tersebut akan dibangun dua Run Way (Pendaratan). Dan untuk

mempermudah perjalan calon penumpang dari kota ke bandara maka dibangun

Jalan Toll dan kereta api ke Bandara tersebut dan menurut perkiraan Bandar

Udara tersebut akan selesai pembangunannya pada tahun 2011. ini merupakan

bentuk kinerja PT. Angkasa Pura II (persero) untuk meningkatkan kualitas

pelayanan terhadap konsumennya yaitu kepada masyarakat Kota Madya

Medan pada umumnya.

20

Page 14: Sd

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan pada 2011 ini kegiatannya sama

seperti tahun sebelumnya yaitu melayani penerbangan dan penyelamatan

penerbangan. PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan juga melaksanakan

kegiatan seperti penerimaan dari penyewaan kios – kios dan pas masuk

bandara. Perusahaan juga sedang mengembangkan bandara baru yang

berlokasi di kuala namu di Deli Serdang Sumatera Utara.

21

Page 15: Sd

22

STRUKTUR ORGANISASI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

MANAGER PEL OPS LALULINTAS UDARA

GENERAL MANAGER

AIRPORT DUTY MANAGER

MANAGER PEL OPS BANDARA

Jr. MANAGER PEL BOP RANGTIKA

Jr. MANAGER PEL ACC

Jr. MANAGER PENGAMANAN

Jr. MANAGER PKP- PK

Jr. MANAGER PEL BANDARA

MANAGER T.ELEK & LISTRIK

Jr. MANAGER PEL. ADC

Jr. MANAGER T. T.ELBAND

Jr. MANAGER NAV & RADAR

Jr. MANAGER LAND & TALING

Jr. MANAGER T.MEK PERL

Jr. MANAGER TEK LISTRIK

Jr. MANAGER BANGUNAN

MANAGER TEK UMUM & PERL

Jr. MANAGER KOMERSIAL

Jr. MANAGER KEUANGAN

Jr. MANAGER AKUNTANSI

Jr. MANAGER KEPEG & UMUM

MANAGER ADM & KOMERSIAL

SUMBER: PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDARA POLONIA MEDAN Gambar 2.1