Scrum

4
SCRUM Agile software development (iteratif dan pengembangan perangkat lunak) kerangka kerja tambahan tangkas untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi. Fokusnya adalah pada “strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama” sebagai lawan dari “pendekatan tradisional, berurutan”. • Sejarah SCRUM Scrum pertama kali didefinisikan sebagai “strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama” sebagai lawan dari “pendekatan tradisional, sekuensial” pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka dalam “The New New Produk Game Development “. Pada awal 1990-an, Ken Schwaber digunakan apa yang akan menjadi Scrum di perusahaan itu, Metode Pengembangan Lanjutan, dan Jeff Sutherland, dengan John Scumniotales dan Jeff McKenna, mengembangkan pendekatan yang serupa di Perusahaan Easel, dan adalah yang pertama untuk menyebutnya menggunakan single Kata Scrum. • Karakteristik – ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain – proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis – proses menghasilkan beberapa software increment – pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil – dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun – proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan. Peran Anggota Tim Dalam SCRUM : – The Product Owner Pemilik Produk bertanggung jawab untuk memaksimalkan pengembalian investasi ( ROI ) dengan mengidentifikasi fitur produk , menerjemahkannya ke dalam daftar fitur diprioritaskan , menentukan daftar utama untuk sprint berikutnya , memprioritaskan dan memperbaiki daftar. Jika bukan sebagai bukan sebagai pemilik produk, karena dalam beberapa kasus pemilik produk dan pelanggan adalah orang yang sama dan hal ini sangat umum utuk aplikasi internal. Di lain hal, pelanggan mungkin jutaan orang dengan berbagai kebutuhan , dalam hal

description

Scrum pertama kali didefinisikan sebagai “strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama” sebagai lawan dari “pendekatan tradisional, sekuensial” pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka dalam “The New New Produk Game Development “. Pada awal 1990-an, Ken Schwaber digunakan apa yang akan menjadi Scrum di perusahaan itu, Metode Pengembangan Lanjutan, dan Jeff Sutherland, dengan John Scumniotales dan Jeff McKenna, mengembangkan pendekatan yang serupa di Perusahaan Easel, dan adalah yang pertama untuk menyebutnya menggunakan single Kata Scrum.

Transcript of Scrum

SCRUM

Agile software development (iteratif dan pengembangan perangkat lunak) kerangka kerja tambahan tangkas untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi.

Fokusnya adalah pada “strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama” sebagai lawan dari “pendekatan tradisional, berurutan”.

• Sejarah SCRUM

Scrum pertama kali didefinisikan sebagai “strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama” sebagai lawan dari “pendekatan tradisional, sekuensial” pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka dalam “The New New Produk Game Development “. Pada awal 1990-an, Ken Schwaber digunakan apa yang akan menjadi Scrum di perusahaan itu, Metode Pengembangan Lanjutan, dan Jeff Sutherland, dengan John Scumniotales dan Jeff McKenna, mengembangkan pendekatan yang serupa di Perusahaan Easel, dan adalah yang pertama untuk menyebutnya menggunakan single Kata Scrum.

• Karakteristik– ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain– proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis– proses menghasilkan beberapa software increment– pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil– dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun– proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan.

Peran Anggota Tim Dalam SCRUM :– The Product OwnerPemilik Produk bertanggung jawab untuk memaksimalkan pengembalian investasi ( ROI ) dengan mengidentifikasi fitur produk , menerjemahkannya ke dalam daftar fitur diprioritaskan , menentukan daftar utama untuk sprint berikutnya , memprioritaskan dan memperbaiki daftar.Jika bukan sebagai bukan sebagai pemilik produk, karena dalam beberapa kasus pemilik produk dan pelanggan adalah orang yang sama dan hal ini sangat umum utuk aplikasi internal. Di lain hal, pelanggan mungkin jutaan orang dengan berbagai kebutuhan , dalam hal ini peran Product Owner adalah mirip dengan Product Manager atau Pemasaran ProdukPosisi manajer di banyak organisasi produk .

– TeamTim membangun produk yang akan kostumer gunakan, contohnya membuat website atau situs web. Tim di scrum adalah lintas fungsional dan mencakup semua keahlian yang diperlukan untuk membuat produk yang berpotensi untuk dikirim setiap sprint.Tim khusus biasanya terdapat pada produk perangkat lunak termasuk programmer, merancang interface dan penguji. Tim juga bertugas untuk membangun produk dan memberikan ide-ide untuk pemilik produk sehingga produk bisa semakin lebih baik.

– The Scrum MasterScrum Master membantu tim dalam membuat produk dan menerapkan scrum untuk mencapai nilai bisnis. The Scrum Master bukanlah seorang manager dalam sebuah tim tetapi melayani tim, menjaga tim dari gangguan luar, mendidik serta membimbing pemilik produk dan tim dalam keahlian menggunakan scrum. The ScrumMaster memastikan setiap orang dalam tim (termasuk Pemilik Produk, dan mereka dalam manajemen) memahami dan mengikuti praktek-praktek Scrum.

Scrum memiliki aktifitas yang meliputi:

1). The Product BacklogProduct backlog adalah daftar dari pekerjaan yang akan dilakukan dan daftar yang dibuat dapat bertambah, di reprioritaskan, atau di hapus oleh Product Owner tergantung dari kebutuhan user, ide baru, pergerakan kompetisi, dsb. Product backlog diprioritaskan berdasarkan kebutuhan customer dan kebutuhan secara teknikal dan digolongkan berdasarkan nilai untuk pelanggan atau bisnis.Terdapat dua variable dalam membantu memprioritaskan Product Backlog yaitu Business value dan Effort. Ini terdiri dari fitur , perbaikan bug , persyaratan non – fungsional , dll. Product Backlog biasa disebut juga sebagai “User Stories”.Backlog ini berguna unutuk menentukan Release Backlog yaitu daftar pekerjaan yang diperuntukan untuk produk yang akan di rilis.Dalam hal ini pekerjaan yang terdapat dalam Release Backlog harus diambil dari Product Backlog.Dalam menentukan Release Backlog, Product Owner harus menimbang pekerjaan mana yang menghasilkan business value yang lebih dan effort yang sedikit guna memaksimalkan return of investment (ROI). Dalam release backlog scrum master harus mengestimasi waktu dan memprioritaskan pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu guna memperkirakan tanggal produk tersebut dirilis.

Contoh Product backlog

2). SprintsAktifitas Sprints merupakan aktifitas pengerjaan produk pada metodelogi Scrum.Umumnya setiap Sprints dilakukan dalam kurun wakktu 30 hari dan sprints tidak dapat ditambah.

3) Sprint PlanningSprint Planning adalah aktifitas yang dihadiri oleh product owner, scrum master, dan scrum tim.Dalam aktififas ini product owner akan menjelaskan prioritas-proritas dari pekerjaan yang akan dilakukan.

Aktivitas sprint planning sendiri terbagi dua yaitu:– Sprint Planning Part One adalah aktivitas mereview pekerjaan yang menjadi prioritas pada product backlog. Aktivitas ini lebih mengarah kepada menjelaskan apa yang diinginkan oleh Product Ownder terhadap produk yang akan dibuat kepada scrum tim.

– Spring Planning Part Two adalah aktivitas menjabarkan pekerjaan yang akan dilakukan dan tim akan memilih product backlog item mana yang akan dipilih dengan tujuan bahwa sprint tim akan berkomitmen dalam menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Setelah itu backlog item yang pilih akan di pecah menjadi beberapa sprint backlog dengan tujuan memaksimalkan waktu pengerjaan yang tepat waktu.

Contoh Sprint Backlog

4). Daily Scrum MeetingsAktifitas Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan perhari untuk evaluasi apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target penyelesaian untuk bahan meeting selanjutnya.Terdiri dari : – Sprint Planning meeting– Daily Scrum Meeting– End Meeting

Dalam aktivitas ini kinerja tim akan diukur dengan menggunakan burndown charts dimana jika terjadi hambatan yang mengakibatkan pekerjaan harus dilakukan lebih lama maka garis burndown akan naik dan jika suatu pekerjaan selesai maka garis burndown akan turun sampai ke titik 0 yang menandakan seluruh pekerjaan telah selesai. Pada burndown charts terdapat idealized line yang mengindikasikan idealnya sisa waktu total pekerjaan yang harus dilakukan perharinya.

5). Sprint review dan retrospektifSprint review dan retrospektif adalah aktivitas mereview dan menginspeksi subuah produk.Sprint review melibatkan scrum team, sponsor, stakeholder, dan customer. Dalam sprint review ini scrum tim akan mendemokan hasil pekerjaan mereka. Dari demo ini akan diasilkan feedback yang berguna untuk proses scrum selanjutnya.

Sprint retrospektif adalah aktifitas mendiskusikan apa saja yang tidak jalan pada Scrum dan terkait pembahasan secara teknis.Tujuannya adalah untuk melakukan evaluasi terhadap scrum team. Setelah sprint retrospektif selesai seluruh fase dulangi kembali dimuali dengan sprint planning untuk sprint berikutnya. Seluruh fase dapat diulangi sampai project selesai.

1). Kelebihan

– Keperluan berubah dengan cepat– Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain– Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat– Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun– Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

2). KekuranganDeveloper harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.

Sumber :– Kenneth S. Rubin (2012).Essential Scrum: A Practical Guide to the Most Popular Agile Process-Jeff Sutherland’s (). Scrum Handbook from http://www.misuratau.edu.ly/uploads/3K75P9W79B5HC4Q.pdf– https://sites.google.com/site/idscrum/