SCADA
-
Upload
dwi-at-cendhol -
Category
Documents
-
view
34 -
download
0
description
Transcript of SCADA
![Page 1: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
SCADA adalah suatu sistem pengendalian alat secara jarak jauh, dengan kemampuan
memantau data-data dari alat yang dikendalikan. SCADA merupakan bidang yang secara
kontinyu selalu dikembangkan di seluruh bagian dunia pada berbagai tipe industri yang
menghabiskan bertrilyun-trilyun rupiah.
Penelitian-penelitian mengenai SCADA semakin berkembang dengan ditemukannya
media komunikasi bergerak, sehingga memunculkan istilah Mobile SCADA.
Salah satu penelitian untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan dibuatnya
suatu sistem SCADA yang dikendalikan melalui web (Robotics and Automation Group,
2004). Di dalam penelitian ini digunakan sebuah server yang terkoneksi dengan internet yang
akan menangani beberapa fungsi dan kontrol robot. Dengan dipindahkannya beberapa fungsi
dan kontrol tersebut maka fungsi pengendalian robot akan menjadi lebih sederhana, yang
berakibat pula sistem bersifat generik, artinya bisa diterapkan di berbagai bidang aplikasi
industri. Selain itu juga dibuat program berbasis web yang bersifat user friendly. Hal-hal ini
akan mengatasi beberapa permasalahan di atas. Namun demikian sistem di atas masih belum
bersifat bergerak/mobile.
Oleh karena itu penelitian-penelitian baru dilakukan dengan merancang suatu sistem
SCADA yang menggunakan teknologi komunikasi bergerak, untuk selanjutnya kita sebut
sebagai Mobile SCADA. Mobile SCADA sendiri didefinisikan sebagai penggunaan sistem
SCADA dengan media komunikasi jaringan telepon bergerak (Mayer, 2002). Dengan
digunakannya infrastruktur komunikasi bergerak yang sudah ada tersebut, maka bisa
diwujudkan suatu sistem SCADA yang berbiaya murah, disertai dengan kemampuannya
untuk bisa dipasang di mana saja tanpa tergantung setting lokasi industri. Selain itu dalam
sistem ini juga akan digunakan suatu server terhubung internet yang akan mengakomodir
beberapa fungsi dan kontrol pengendalian sehingga kerumitan sistem akan terkurangi yang
mengakibatkan perangkat SCADA akan dapat dioperasikan dengan mudah dan lebih bersifat
generik serta perawatannya menjadi lebih murah. Penghematan biaya terjadi karena obyek
![Page 2: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/2.jpg)
2
kendali bisa dikendalikan secara jarak jauh sehingga akan membantu penghematan kerja
manusia.
Namun demikian sistem-sistem SCADA yang dikembangkan di atas syarat dengan
rancang bangun yang modern dan integrasi yang tinggi antara perancang dan industri
pendukungnya. Penelitian-penelitian di atas bahkan membutuhkan biaya yang juga masih
sangat mahal untuk mengembangkan mesin SCADA (lihat Gb.1), yang merupakan komponen
utama dari sistem SCADA yang berupa kartu (card) yang tersambung ke telepon klien dan ke
obyek kendali. Sistem pengembangan alat seperti ini tentu akan sangat berat bila diterapkan
di Indonesia.
Maka dari itu dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu sistem SCADA yang
tepat bagi kondisi industri menengah ke bawah di Indonesia, yang bisa dilaksanakan oleh
para peneliti di level universitas di Indonesia, dengan penggunaan komponen-komponen dan
perangkat lunak yang mudah didapatkan di pasaran, serta dengan menggunakan jaringan
komunikasi bergerak yang murah di Indonesia, seperti jaringan CDMA.
Selain permasalahan di atas, ada permasalahan utama yang akan menjadi titik
perhatian dalam penelitian ini, yaitu pembuatan protokol atau aturan-aturan kendali yang
nantinya akan menjadi lkitasan pembuatan perangkat lunak sistem Mobile SCADA ini.
Protokol ini nantinya harus dibuat sedemikian rupa sehingga perangkat lunak serta perangkat
keras yang dibangun dalam sistem ini dapat mengatasi berbagai permasalahan di atas, yaitu
bersifat generik, mudah digunakan, mudah dirawat, mudah beradaptasi, dan mobile.
1.2.Rumusan Masalah
1. Pengertian SCADA
2. Istilah dalam SCADA
3. Manfaat SCADA
4. Aplikasi SCADA
5. Cara kerja SCADA
1.3.Tujuan
1. Mengetahui SCADA
2. Mengetahui istilah dalam SCAA
3. Mengetahui manfaat SCADA
4. Mengetahui aplikasi SCADA
5. Mengetahui cara kerja SCADA
![Page 3: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/3.jpg)
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian SCADA
SCADA (kependekan dari Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem
kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses, seperti:
Proses industri: manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik.
Proses infrastruktur: penjernihan air minum dan distribusinya, pengolahan limbah,
pipa gas dan minyak, distribusi tenaga listrik, sistem komunikasi yang kompleks,
sistem peringatan dini dan sirine
Proses fasilitas: gedung, bkitara, pelabuhan, stasiun ruang angkasa.
Beberapa contoh lain dari sistem SCADA ini banyak dijumpai di lapangan produksi
minyak dan gas (Upstream), Jaringan Listrik Tegangan Tinggi dan Tegangan Menengah
(Power Transmission and Distribution) dan beberapa aplikasi yang dipakai untuk memonitor
dan mengontrol areal produksi yang cukup luas.
Suatu sistem SCADA biasanya terdiri dari:
Antarmuka manusia mesin (Human-Machine Interface)
Unit terminal jarak jauh yang menghubungkan beberapa sensor pengukuran dalam
proses-proses di atas
Sistem pengawasan berbasis komputer untuk pengumpul data
Infrastruktur komunikasi yang menghuhungkan unit terminal jarak jauh dengan
sistem pengawasan, dan
PLC atau Programmable Logic Controller
Berikut merupakan gambaran umum arsitektur SCADA.
![Page 4: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/4.jpg)
4
2.2.Istilah dalam SCADA
HMI adalah subsistem dari SCADA yang berfungsi menampilkan data dari hasil
pengukuran di RTU ataupun menampilkan proses yang sedang terjadi pada keseluruhan
sistem. HMI merupakan sebuah software pada computer berbasis grafis yang berfungsi untuk
mempermudah pengawasan (Supervisory) kepada sang operator. HMI mengubah data-data
dan angka kedalam animasi, grafik/trend, dan bentuk yang mudah diterjemahkan oleh sang
operator.
MTU atau Master Terminal Unit merupakan sebuah sistem komputer(bisa komputer
bisa PLC ataubahkan microcontroller) yang bertugas memberikan data kepada HMI dari
RTU. di lain sisi MTU ini juga bertugas mengambil data dari tiap-tiap RTU (jika RTU lebih
dari 1) untuk diterjemahkan dan di berikan ke HMI. sistem pengambilan data dari tiap-tiap
RTU disebut “Polling”. terkadang MTU dan HMI dapat dijadikan 1 bagian, ketika MTU
menggunakan komputer yang sama dengan HMI.
RTU atau Remote Terminal Unit adalah subsistem SCADA yang berfungsi sebagai
terminal-terminal (semacam stasiun data) dari hasil pengukuran, pengendalian, pemantauan
status dan lain-lain. RTU juga berfungsi menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal
dari transducer seperti pengukuran arus listrik , Flow, Static Pressure, Differensial Pressure,
temperatur, dan lain-lain. dari hasil pengukuran tersebut hal yang dilakukan RTU adalah
melakukan kendali(jika merupakan sistem kendali) kemudian mentransmit data ke MTU atau
langsung mentransmit ke MTU jika sistem di RTU bukan untuk pengendalian (Controlling).
RTU juga dapat berfungsi sebagai pengatur set point yang dikirimkan dari HMI/MTU ke
RTU tersebut.
PLC atau Programmable Logic Controller adalah sebuah controller logic yang dapat
diProgram sesuai kebutuhan kita. PLC pada sistem SCADA biasanya di tempatkan pada
RTU, jadi PLC merupakan subsistem dari RTU. PLC ini bertugas melakukan
pengolahan/pengambilan data dari transducer/sensor transmitter yang juga memungkinkan
untuk melakukan pengendalian pada sistem di RTU tersebut misal digunakan untuk
pengaturan bukaan Valve.
Sistem Komunikasi, merupakan sebuah cara untuk mengkomunikasikan data dari
RTU ke MTU. pada RTU yang terletak jauh dari pusat control (MTU) maka sistem
![Page 5: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/5.jpg)
5
komunikasi biasanya menggunakan Radio. pada industri tertentu ada yang lebih memilih
menggunakan GSM Radio yang biasanya untuk RTU yang sangat jauh tidak terjangkau
dengan radio biasa atau bisa menggunakan radio biasa namun harus menggunakan beberapa
repeater agar radio pada RTU dapat berkomunikasi dengan Radio pada MTU.
Yang dimaksud dengan Supervisory Control atau Master Terminal Unit (MTU)
adalah kendali yang dilakukan di atas kendali lokal atau Remote Terminal Unit (RTU),
sebagai ilustrasi, pada suatu ladang minyak dan gas (Oil and Gas Field) ada beberapa sumur
minyak (Oil Well) yang berproduksi. Hasil minyak mentah (Crude Oil) dari masing-masing
sumur produksi tersebut dikumpulkan di stasium pengumpul atau Gathering Station (GS) di
mana proses lanjutan terhadap minyak mentah yang terkumpul tersebut dilakukan. Biasanya
pada masing-masing sumur minyak produksi terpasang suatu sistem (RTU) yang memonitor
dan mengontrol beberapa kondisi dari sumur minyak produksi tersebut. Kendali lokal
dilakukan pada masing-masing production well dan supervisory control yang berada di
stasiun pengumpul, melakukan control dan monitoring kepada semua production well yang
ada di bawah supervisi. Jika salah satu production well mengalami gangguan, dan stasiun
pengumpul tetap harus memberikan dengan production rate tertentu, maka supervisory
control akan melakukan koordinasi pada production well lainnya agar jumlah produksi bisa
tetap dipertahankan.
Pada umumnya jarak antara RTU dengan MTU cukup jauh sehingga diperlukan
media komunikasi antara keduanya. Cara yang paling umum dipakai adalah Komunikasi
Radio (Radio Communication) dan Komunikasi Serat Optik (Optical Fiber Communication).
![Page 6: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Pada sistem tenaga listrik, media komunikasi yang dipergunakan adalah Power Line
Communication, Radio Data, Serat optik dan kabel pilot. Pemilihan media komunikasi sangat
bergantung kepada jarak antar site, media yang telah ada dan penting tidaknya suatu titik (
gardu ).
Pengaturan sistem tenaga listrik yang komplek, sangat bergantung kepada SCADA.
Tanpa adanya sistem SCADA, sistem tenaga listrik dapat diibaratkan seperti seorang pilot
membawa kendaraan tanpa adanya alat instrumen dihadapannya. Pengaturan sistem tenaga
listrik dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Pada pengaturan secara manual,
operator mengatur pembebanan pembangkit dengan melihat status peralalatan listrik yang
mungkin dioperasikan misalnya Circuit Breaker ( CB ), beban suatu pembangkit, beban trafo,
beban suatu transmisi atau kabel dan mengubah pembebanan sesuai dengan frekuensi sitem
tenaga listrik. Pengaturan secara otomatis dilakukan dengan aplikasi Automatic Generating
Control ( AGC ) atau Load Frequency Control ( LFC ) yang mengatur pembebanan
pembangkit berdasar setting yang dihitung terhadap simpangan frekuensi.
Salah satu hal yang penting pada sistem SCADA adalah komunikasi data antara sistem
remote ( remote station / RTU ) dengan pusat kendali. Komunikasi pada sistem SCADA
mempergunakan protokol khusus, walaupun ada juga protokol umum yang dipergunakan.
Protokol yang dipergunakan pada sistem SCADA untuk sistem tenaga listrik diantaranya :
1. IEC Stkitar meliputi IEC 60870-5-101 yang berbasis serial komunikasi dan IEC
60870-5-104 yang berbasis komunikasi ethernet.
2. DNP 3.0
3. Modbus
4. Proprietary solution, misalnya KIM LIPI, HNZ, INDACTIC, PROFIBUS dan lain-
lain
2.3.Manfaat SCADA
SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah aplikasi.
Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition, semua aplikasi
yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan
sistem merupakan sebuah Aplikasi SCADA.
Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:
![Page 7: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/7.jpg)
7
1. Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupa power plant, sistem
pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja.
2. Sebuah jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran
kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, membolehkan Kita
melakukan pemantauan dan pengontrolan komponen-komponen sistem tersebut.
2.4.Aplikasi SCADA
SCADA digunakan untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya, SCADA
digunakan untuk melakukan proses industri yang kompleks secara otomatis, menggantikan
tenaga manusia (bisa karena dianggap berbahaya atau tidak praktis - konsekuensi logis adalah
PHK), dan biasanya merupakan proses-proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang
lebih banyak, faktor-faktor kontrol gerakan-cepat yang lebih banyak, dan lain sebagainya,
dimana pengontrolan oleh manusia menjadi tidak nyaman lagi.
Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia misalnya untuk :
• Penghasil, transmisi dan distribusi listrik: SCADA digunakan untuk mendeteksi besarnya
arus dan tegangan, pemantauan operasional circuit breaker, dan untuk
mematikan/menghidupkan the power grid.
• Penampungan dan distribusi air: SCADA digunakan untuk pemantauan dan pengaturan laju
aliran air, tinggi reservoir, tekanan pipa dan berbagai macam faktor lainnya.
• Bangunan, fasilitas dan lingkungan: Manajer fasilitas menggunakan SCADA untuk
mengontrol HVAC, unit-unit pendingin, penerangan, dan sistem keamanan.
• Produksi: Sistem SCADA mengatur inventori komponen-komponen, mengatur otomasi alat
atau robot, memantau proses dan kontrol kualitas.
• Transportasi KA listrik: menggunakan SCADA bisa dilakukan pemantauan dan
pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA, melacak dan menemukan lokasi KA,
mengontrol palang KA dan lain sebagainya.
• Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik, dan
mendeteksi sinyals-sinyal yang salah.
![Page 8: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Dan, tentunya, masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem SCADA.
SCADA saat ini digunakan hampir di seluruh proyek-proyek industri dan infrastruktur
umum.
Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
kemudahan dalam pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media
antarmuka dan komunikasi yang tersedia saat ini (misalnya, Komputer, PDA, Touch Screen,
TCP/IP, wireless dan lain sebagainya).
2.5.Cara Kerja SCADA
Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:
1. Akuisisi Data.
2. Komunikasi data jaringan.
3. Peyajian data.
4. Kontrol(proses).
Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA,
yaitu:
1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung berhubungan
dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol.
2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit “komputer” kecil (mini),
maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer,
yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai
pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan
perintah langsung ke peralatan di lapangan.
3. Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan komputer
yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini menyediakan
HMI (Human Machine Iterface) bagi pengguna, dan secara otomatis mengatur sistem sesuai
dengan masukan-masukan (dari sensor) yang diterima.
4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA
dengan RTU-RTU di lapangan.
1. Akuisisi Data
![Page 9: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Pada kenyataannya, kita membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan
kompleks dari sekedar sebuah mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti contoh
sebelumnya). Kita mungkin membutuhkan pemantauan terhadap ratusan hingga ribuan sensor
yang tersebar di seluruh area pabrik. Beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap
masukan (misalnya, laju air ke reservoir), dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran
terhadap luaran (tekanan, massa jenis, densitas dan lain sebagainya).
Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa
dideteksi menggunakan saklar ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit
atau masukan digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON)
atau belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya sudah
mengaduk (ON) atau belum (OFF), dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain bisa
melakukan pengukuran secara kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting,
masukan seperti ini disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan
secara kontinu pada, misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya.
Untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan
sebelumnya, baik batas atas maupun batas bawah. Misalnya, Kita ingin mempertahankan
suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius, jika suhu ada di bawah atau diatas batasan tersebut,
maka akan memicu alarm (baik lampu dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat alarm batas
untuk sensor analog: Major Under, Minor Under, Minor Over, dan Major Over Alarm.
2. Komunikasi Data
Dari contoh sederhana pabrik pernak-pernik, yang dimaksud ‘jaringan’ pada kasus
tersebut adalah sekedar kabel yang menghubungkan saklar dengan panel lampu.
Kenyataannya, seringkali Kita ingin memantau berbagai macam parameter yang berasal dari
berbagai macam sensor di lapangan (pabrik), dengan demikian Kita membutuhkan sebuah
jaringan komunikasi untuk melakukannya.
Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio, modem atau jalur
kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan Ethernet
atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan
komputer lokal (LAN - Local Area Network) tanpa harus mengekspos data-data penting di
Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan
protokol khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada beberapa
![Page 10: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/10.jpg)
10
stkitar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir masalah kecocokan
komuninkasi lagi.
Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana,
alat-alat tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol komunikasi. Dengan
demikian dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU
mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan
mengirimkan ke master SCADA, selain itu RTU juga menerima perintah dalam format
protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai kontrol yang bersangkutan.
Gambar Contoh Jaringan pada Sistem SCADA
3. Penyajian Data
Untuk kasus pabrik pernak-pernik kita, satu-satunya tampilan adalah sebuah lampu
yang akan menyala saat saklar diaktifkan. Ya, tentu saja kenyataannya bisa puluhan hingga
ratusan lampu, bayangkan siapa yang akan Kita minta untuk mengawasi lampu-lampu
tersebut.
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog
maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya (Human
Machine INterface) atau HCI-nya (Human Computer Interface). Akses ke kontrol panel ini
bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website. Bahkan saat ini sudah tersedia panel-
panel kontrol yang TouchScreen. Perhatikan contoh-contoh gambar dan penjelasan pada
STUDI KASUS.
Gambar Contoh akses SCADA melalui website KONTROL
![Page 11: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Sayangnya, dalam contoh pabrik pernak-pernik kita tidak ada elemen kontrol. Baiklah,
kita tambahkan sebuah kontrol. Misalnya, sekarang operator juga memiliki tombol pada
panel kontrol. Saat dia klik pada tombol tersebut, maka saklar di pabrik juga akan ON.
Okey, jika kemudian Kita tambahkan semua kontrol pabrik ke dalam sistem SCADA melalui
HMI-nya, maka Kita mendapatkan sebuah kontrol melalui komputer secara penuh, bahkan
menggunakan SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat lunak SCADA saat ini
sudah canggih-canggih) bisa dilakukan otomasi kontrol atau otomasi proses, tanpa
melibatkan campur tangan manusia. Tentu saja, Kita masih bisa secara manual
mengontrolnya dari stasion master.
Tentunya, dengan bantuan SCADA, proses bisa lebih efisien, efektif dan meningkatkan
profit perusahaan.
![Page 12: SCADA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf948b550346f57ba2b903/html5/thumbnails/12.jpg)
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
SCADA (kependekan dari Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem
kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses, seperti:
Proses industri: manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik.
Proses infrastruktur: penjernihan air minum dan distribusinya, pengolahan limbah,
pipa gas dan minyak, distribusi tenaga listrik, sistem komunikasi yang kompleks,
sistem peringatan dini dan sirine
Proses fasilitas: gedung, bkitara, pelabuhan, stasiun ruang angkasa.
Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:
1. Akuisisi Data.
2. Komunikasi data jaringan.
3. Peyajian data.
4. Kontrol(proses).
3.2 Saran
Dalam penulisan berikutnya harus lebih baik daripada makalah ini, karena kami merasa
sangat kurang dalam penulisan makalah ini.