Sawahlunto Tuan Rumah Seminar Internasional Kota Pusaka - ANTARA Sumatera Barat
-
Upload
zahra-fithri-maiyuriyda -
Category
Documents
-
view
7 -
download
3
description
Transcript of Sawahlunto Tuan Rumah Seminar Internasional Kota Pusaka - ANTARA Sumatera Barat
1/1/2016 Sawahlunto Tuan Rumah Seminar Internasional Kota Pusaka - ANTARA Sumatera Barat
http://www.antarasumbar.com/berita/160894/sawahlunto-tuan-rumah-seminar-internasional-kota-pusaka.html?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_ca… 1/2
Sawahlunto, (Antara) - Kota Sawahlunto Sumatera Barat dipercaya sebagai tuan rumahSeminar Intenasional Kota Pusaka Menuju Warisan Dunia tahun 2015, yang dipusatkan diGedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto, Rabu.
Dalam sambutannya Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, melalui Sekretaris Daerahsetempat, Rovanly Absdam, di Sawahlunto, Rabu, mengatakan, seminar yang diikutiutusan daerah yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tersebut,merupakan sebuah penghargaan besar dan kontribusi yang sangat berarti dalammendukung upaya kota itu dalam meraih predikat sebagai Kota Pusaka Warisan Duniadari UNESCO.
Dia mengatakan, Kota Sawahlunto sejak awal 2001 telah merencanakan pembangunanyang dituangkan dalam peraturan daerah nomor 2 tahun 2001, yang memuat tentang visikota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya.
"Dalam perkembangannya, mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah sertabeberapa potensi wisata alam menjadi pilihan utama pemerintah daerah disamping terusmenggeliatkan ikon-ikon wisata tak benda seperti Songket Silungkang yang saat inireputasinya juga sudah mendunia," kata dia.
Namun, lanjutnya, dalam mengembangkan potensi-potensi tersebut khususnya berbentukwarisan pusaka benda seperti gedung-gedung tua serta instalasi pertambanganpeninggalan Belanda pada yang dibangun pada abad ke-19, masih menemui kendala-kendala cukup bersifat prinsip yang harus mendapatkan perhatian bersama sepertiadanya beberapa aset yang masih dikuasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PTBukit Asam-Unit Pertambangan Ombilin dan PT Kereta Api Indonesia, yang merupakanbangunan bersejarah dimana pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk melindunginya.
"Kondisi tersebut juga mempengaruhi pengelolaan manajemen aset pemerintah kota ini,terkait penguasaan aset sehingga menghalangi Kota Sawahlunto untuk meraih opini WajarTanpa Pengecualian (WTP) dari pemerintah pusat," ujar dia.
Disamping itu, sebutnya, upaya perbaikan infrastruktur jalan interkoneksi ke beberapakota dan kabupaten sekitar, juga sering menjadi kendala karena perbedaan pendekatandalam perencanaan wilayah pembangunan oleh masing - masing daerah tersebut.
Dia meminta semua pihak dapat mencarikan jalan keluar terhadap kendala yang dihadapiitu, sehingga pengembangan potensi kepariwisataan melalui cagar budaya benda dan takbenda di kota itu yang saat ini diusulkan oleh pemerintah pusat sebagai warisan dunia
Sawahlunto Tuan Rumah Seminar Internasional Kota
PusakaRabu, 21 Oktober 2015 18:09 WIB
Pewarta : Rully Firmansyah
1/1/2016 Sawahlunto Tuan Rumah Seminar Internasional Kota Pusaka - ANTARA Sumatera Barat
http://www.antarasumbar.com/berita/160894/sawahlunto-tuan-rumah-seminar-internasional-kota-pusaka.html?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_ca… 2/2
kepada UNESCO, dapat terwujud sesuai harapan serta mampu memberikan kontribusibagi pembangunan provinsi Sumatera Barat kedepan.
"Langkah-langkah sudah kami siapkan dan untuk melaksanakan setiap tahapan tersebutmembutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak terkait," kata dia.
Sementara itu, budayawan berkebangsaan Australia, Gaura Mancacaritadipura, dalampaparannya mengatakan pengakuan-pengakuan yang diraih suatu daerah tehadappotensi sejarah dan budaya yang dimilikinya, memiliki manfaat yang besar dalampeningkatan ekonomi masyarakat.
Salah satunya, jelas dia, nilai sejarah dan budaya yang dimiliki tersebut diperkirakanmampu menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
"Kota Sawahlunto adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan nilai-nilai sejarah danbudaya, mulai dari pusaka budaya tak benda seperti Songket Silungkang serta pusakabudaya berbentuk benda seperti Museum Goedang Ransum yang unik dan tidak dimilikioleh negara-negara lainnya di dunia," kata dia.
Menurutnya, kesemua itu membutuhkan perlindungan, pengembangan serta pemanfaatandengan menyempurnakan bentuk atau fungsi pusaka budaya tanpa merusak ataumenghilangkan bentuk,esensi atau fungsi aslinya.
Hal tersebut, lanjutnya, sudah dituangkan dalam konvensi UNESCO tentang perlindunganbenda-benda pusaka bersejarah dan pusaka tak benda lainnya pada tahun 2003, danuntuk pemerintah negara Indonesia sendiri konvensi tersebut juga sudah dituangkandalam bentuk regulasi melalui Undang-Undang Cagar Budaya nomor 10 tahun 2011.
"Pada akhirnya, upaya pelestarian melalui perjuangan untuk mendapatkan pengakuan darilembaga-lembaga dunia dan Indonesia, akan berbanding lurus pada meningkatnyakesadaran masyarakat akan pentingnya mengenang sejarah dan melestarikannya sebagaisebuah kebanggaan bagi daerah serta mampu menjadi dasar kegiatan dalam melakukanupaya-upaya perlindungan dan pemanfaatannya bagi peningkatan ekonomi masyarakat,"kata dia. (*)