satuan LANSIA

20
SATUAN ACARA PEYULUHAN GIZI PADA LANSIA Disusun Oleh : Kelompok PKL Dusun Nangsri Desa Sri Hardono PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK ALIH JALUR DIII KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 1

Transcript of satuan LANSIA

Page 1: satuan LANSIA

SATUAN ACARA PEYULUHAN

GIZI PADA LANSIA

Disusun Oleh :

Kelompok PKL Dusun Nangsri

Desa Sri Hardono

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK ALIH JALUR DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2013

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 1

Page 2: satuan LANSIA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA LANSIA

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Salah satu persiapan yang dilakukan saat memasuki lansia adalah menjaga asupan

gizi yang bagus untuk lansia, karena fisik lansia mulai mengalami kemunduran dan

keterbatasan. Hal ini dikarenakan kebutuhan gizi pada lansia mengalami perubahan akibat

meningkatnya morbirditas dan penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, serangan

jantung, serta penyakit kronis lainnya. Selain itu, pengaruh lingkungan dan sosial ekonomi,

juga menyebabkan konsumsi menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan gizi, yaitu ketidak

seimbangan antara konsumsi dan kebutuhan, menyebabkan lansia kurang gizi.

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang

dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Namun manusia dapat

berupaya untuk menghambat kejadiannya. Istilah untuk manusia yang usianya sudah lanjut

belum ada yang baku. Orang sering menyebutnya berbeda-beda. Ada yang menyebutnya

manusia usia lanjut(Manula), manusia lanjut usia (Lansia), ada yang menyebut golongan

lanjut umur (Glamur), usia lanjut (Usila), bahkan kalaudi Inggris orang biasa menyebutnya

dengan istilah warna negara senior. Beberapa ahli biasanya membedakannya menurut 2

macam umur, yaitu umur kronologis dan umur biologis.Umur kronologis adalah umur yang

dicapai seseorang dalam kehidupannya dihitung dengan tahun almanak atau kalender. Di

Indonesia batasan tadi belum ada, tetapi dengan usia pensiun 55 tahun, berarti usia di atas

55 tahun barangkali termasuk dalam golongan usia lanjut. Namun, ada orang lain yang

menyebutnya 60 tahun ke atas atau 65 tahun ke atas yang termasuk kelompok usia

lanjut.Umur biologis adalah usia yang sebenarnya. Pematangan jaringan yang biasanya

dipakai sebagai indeks umur biologis. Hal ini dapat menerangkan, mengapa orang-orang

berumur kronologis sama mempunyai penampilan fisik dan mental berbeda. Untuk tampak

awet muda, proses biologis ini yang dicegah. Biasanya bila suatu negara semakin maju,

akan terjadi pergeseran struktur penduduk. Proporsi orang berusia lanjut semakin

meningkat, sedangkan proporsi golongan orang berusia muda semakin turun. Hal ini terjadi

diperkirakan karena adanya tingkat kemakmuran, kesejahteraan, dan angka harapan hidup

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 2

Page 3: satuan LANSIA

semakin tinggi, sedangkan angka kematian bayi dan anak rendah serta angka kelahiran pun

turun (Kartari, 1990).

II. PENGANTAR

Bidang Studi : Kebidanan Komunitas

Topik : Gizi

Subtopik : gizi pada lansia

Sasaran : lansia di Dusun Nangsri

Hari/Tanggal : Minggu / 24 November 2013

Jam : 10.00 wib

Waktu : 30 menit

Tempat : pendopo joglo

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta dapat

mengerti, memahami dan mengenal Gizi yang diperlukan oleh para lansia.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta dapat:

1. Mengerti tentang pengertian status gizi

2. Mengerti tentang nutrisi yang diperlukan oleh lansia

3. Mengkonsumsi makanan, minuman dan suplemen yang diperlukan oleh lansia.

4. Menjelaskan pentingnya hidup sehat dan sukses di usia lanjut.

V. MATERI

Terlampir

VI. MEDIA

1. Materi SAP

2. Leaflet

3. Laptop

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 3

Page 4: satuan LANSIA

4. LCD

5. POWER POINT

6. Kamera

VII. PENGORGANISASIAN

Moderator : Niken Damayanti

Penyaji : Noviana Putri

Fasilitator : PKL

Observer : Nur Fita K

Notulen : Noor Adiyati

Pembimbing : Nurul Mahmudah,S.ST

VIII.METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan:

a. Memberi salam

b. Menjelaskan tujuan penyuluhan

c. Menyebutkan materi/ pokok bahasan

yang akan disampaikan

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2 12 menit Pelaksanakan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara

berurutan dan teratur.

Materi :

Menyimak dan

memperhatikan

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 4

Page 5: satuan LANSIA

1. Gizi pada lansia

2. kebutuhan hidup pada lansia.

3. Nutrisi bagi lansia

4. Gizi/makanan untuk lansia

5. Manfaat aktivitas bagi lansia

6. Jenis aktivitas

3 10 menit Evaluasi

1. Memberi kesempatan kepada peserta

untuk bertanya

2. Memberi kesempatan kepada peserta

untuk menjawab pertanyaan yang

dilontarkan

Merespon dan bertanya

Merespon dengan

menjawab pertanyaan

4 5 menit Penutup:

1. Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

2. Menyampaikan terima kasih atas

perhatian dan waktu yang telah

diberikan kepada peserta

Menyimak

Menjawab salam

X. EVALUASI

Metode Evaluasi : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan : Lisan

Jumlah Soal : 3 soal

XI. PENGESAHAN

Yogyakarta, 24 Nov 2013

Pembimbing PKL Ketua kelompok

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 5

Page 6: satuan LANSIA

Nurul Mahmudah, S.ST Ovilyana Deri Nugraheni

XII. LAMPIRAN MATERI

GIZI PADA LANSIA

A. Pengertian .

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 6

Page 7: satuan LANSIA

Gizi pada lansia

Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu

masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain,

periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran,

masa kelemahan manusiawi dan social sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak

memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang yang homogen .

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan

batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada

tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial

(BKKBN 1998). Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami

proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik

yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta

sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada

sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi

memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa

tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :

Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia

tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Sedangkan menurut

Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan

lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan

tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

B. Relevensi Alquran

‘‘Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami

berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada allah jika benar-benar kepadanya kamu

menyembah.”(QS.Al Baqarah 172)

C. Kebutuhan Hidup Pada Lanjut Usia

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 7

Page 8: satuan LANSIA

Setiap orang memiliki kebutuhan hidup. Orang lanjut usia juga memiliki kebutuhan

hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup orang lanjut usia antara lain

kebutuhan akan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perumahan

yang sehat dan kondisi rumah yang tentram dan aman, kebutuhan-kebutuhan sosial seperti

bersosialisasi dengan semua orang dalam segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak

teman yang dapat diajak berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan pengarahan

untuk kehidupan yang baik.

Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lanjut usia agar dapat mandiri. Kebutuhan

tersebut sejalan dengan pendapat Maslow dalam Koswara (1991) yang menyatakan bahwa

kebutuhan manusia meliputi (1) Kebutuhan fisik (physiological needs) adalah kebutuhan

fisik atau biologis seperti pangan, sandang, papan, seks dan sebagainya. (2) Kebutuhan

ketentraman (safety needs) adalah kebutuhan akan rasa keamanan dan ketentraman, baik

lahiriah maupun batiniah seperti kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian

dan sebagainya (3) Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan untuk bermasyarakat

atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui paguyuban, organisasi profesi, kesenian,

olah raga, kesamaan hobby dan sebagainya (4) Kebutuhan harga diri (esteem needs) adalah

kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan keberadaannya, dan (5) Kebutuhan aktualisasi

diri (self actualization needs) adalah kebutuhan untuk mengungkapkan kemampuan fisik,

rohani maupun daya pikir berdasar pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk

hidup, dan berperan dalam kehidupan.

D. Manfaat Nutrisi

1. Nutrisi untuk pertumbuhan.

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh

dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 8

Page 9: satuan LANSIA

berganti, sel - sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan

yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh

b. Makanan sebagai suku cadang.

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh

dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus

berganti, sel - sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan

yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.

Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk

yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.

c. Makanan sebagai bensin tubuh.

Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi,

menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk

bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun,

makanan perlu diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan

mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari

D. Nutrisi yang diperlukan adalah:

1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat

diperoleh dari serealia, umbi-umbian.

2. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur - sayuran.

3. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi

secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji - bijian, kacang- kacangan, sayuran

hijau, ragi, telur dan produk susu.

4. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga

biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.

5. Buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak.

Apalagi pada lansia sering banyak keluhan soal buang air besar. Selain mengonsumsi

serat, lansia juga harus banyak minum terutama air putih. Retno mengingatkan konsep

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 9

Page 10: satuan LANSIA

minum 'nasgitel' (panas legi kentel, panas, manis, dan kental) yang umumnya disukai

orang Jawa, frekuensinya harus dikurangi. Jika sebelum lansia sehari minum nasgitel

sebanyak 2-3 kali, maka setelah lansia cukup sekali saja.

E. Makanan/Gizi untuk lansia

1. Untuk mempertahankan kesehatan dan menunda kemunduaran fungsi organ tubuh.

2. Yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.

3. Kebiasaan makan

4. Kebutuhan makanan :

- Lemak             :  1 gr/hari

- Protein             :  1 gr/hari

- Mineral, Kalsium, Zat besi, Vitamin D.

- Air                   :  5 – 8 gelas per hari.

5. Merencanakan makanan

- Jadwal waktu makan dibuat sering denag porsi kecil, mudah dicerna dan jangan

makan terlau kenyang.

- Minum secukupnya dan konsumsi garam dikurangi.

- Batasi minum kopi atau the

- Hindari BENJOL ( Bayam, Emping, Nanas, Jerohan, Otak , Lemak )

6. Peningkatan spiritual

Mendekatkan diri pada Allah SWT. Keimanan dan ketaqwaan kepeda Tuhan

merupakan benteng yang ampuh untuk melindungi dari ancaman di masa tua.

7. Aspek Psikologis

- Mencari bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas fisik yang diperlukan

- Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi dan

kondisi fisik

- Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau isteri yang telah meninggal

atau pergi jauh atau cacat

- Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang semakin

bertambah

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 10

Page 11: satuan LANSIA

- Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa

- Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang berusia lanjut

dan memiliki kemauan untuk mengganti kegiatan yang lebih cocok.

AKTIVITAS LANSIA

A. Manfaat Akivitas Fisik Bagi Lansia

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energy untuk

mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu, dan lain

sebagainya.Aktivitasfisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh

yang berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani disebut

olahraga (Farizati,2002). Manfaat aktivitas fisik pada lansia adalah dapat memperpanjang

usia, menyehatkan jantung, otot dan tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah

obesitas, mengurangi kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang

tinggi.

Aktivitas fisik dikatakan dapat memperbaiki komposisi tubuh, seperti lemak tubuh,

kesehatan tulang, massa otot, serta fleksibilitas sehingga lansia lebih sehat dan bugar dan

resiko jatuh bekurang. Secara umum dikatakan bahwa aktivitas fisik bagi lansia dapat

menunjang kesehatan, yaitu dengan meningkatkan nafsu makan, membuat kualitas tidur

lebih baik, dan mengurangi kebutuhan terhadap obat-obatan.

B. Jenis Aktivitas Fisik Bagi Lansia

Problem yang ditemui pada lansia adalah kurang nafsu makan, proses pencernaan

yang tidak sempurna, sulit buang air besar, dan pemanfaatan makanan sebagai sumber

energi. Dengan berorientasi pada problem ini, dapat dirancang suatu latihan fisik yang

bertujuan untuk menambah nafsu makan (input), memperlancar proses pencernaan dan

buang air besar (proses), dan mengefisienkan pemanfaatan energy di tubuh (out put).

Seheba tapapun komposisi gizi yang disediakan, kalau tidak dimakan, diproses, dan

dimanfaatkan oleh tubuh, maka belum dapat member hasil guna. Disamping problem

pencernaan, penurunan daya ingat dan konsentrasi perlu dicegah dengan aktivitas fisik.

1. Aktivitas Fisik Untuk Menambah Nafsu Makan

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 11

Page 12: satuan LANSIA

Aktivitas fisik yang ditujukan untuk menambah nafsu makan, terutama

dilakukan dengan sasaran lambung.Titik-titik akupunktur untuk lambung,

sepet imisalnya di bahu, dan kanan-kir itulang belakang, harus dimanipulasi

dengan pukulan, pijatan dan gerakan.Disamping itu lambung perlu didesak, 4

dari segala arah dengan gerakan membungkuk, menegang kebelakang dan

memuntir perut.

2. Aktivitas Fisik Untuk Memperlancar Proses Pencernaan

Aktivitas fisik ini terutama ditujukan untuk usus. Manipulasi pada perut

bagian tengah dengan arah vertical dan melingkar dimaksudkan untuk

memperlancar aliran darah ke usus dan merangsang peristaltick usus.Desakan

dan tarikan diperut bagian tengah maupun bawah akan menambah efektif

perangsangan tersebut. Dengan aliran darah yang baik, kelenjar pencernaan

akan dapat memproduksi enzim dengan kuantitas yang cukup dan kualitas

baik. Kesulitan buang air besar pada lansia, selain diatasi dengan makanan

berserat dan banyak minum, perlu ditambah dengan aktivitas fisik perangsang

peristaltic usus.

3. Aktivitas Fisik Untuk Mengatur Pengeluaran Energi

Keseimbangan antara input dan out put perlu banyak dipertimbangkan pada

usila, untuk mendapatkan berat badan yang sesuai. Kegemukan pada usila

akan memperberat atau bahkan memicu timbulnya berbagai penyakit

degeneratif , mulai dari Diabetes Mellitus sampai Hipertensi dan Penyakit

Jantung Koroner. Disamping itu kegemukan juga akan memperberat beban

sendi penyangga badan terutama lutut dan pergelangan kaki. Ada lingkaran

setan antara kegemukan dengan aktivitas fisik. Lansia gemuk cenderung

malas untuk melakukan aktivitas fisik, dan kurang aktivitas fisik akan

menyebabkan bertambah gemuk. Hal tersebut terjadi bolak-balik, sehingga

akan semakin melemahkan usila kegemukan. Pengaturan diet dan aktivitas

fisik merupakan kombinasi ideal untuk memutus lingkaran tersebut.Aktivitas

fisik bagi usila yang kegemukan disarankan untuk menggunakan sepeda

stasioner, atau latihan di air untuk mengurangi beban di sendi lutut.Jenis

latihan yang dilakukan adalah yang bersifat aerobik, yaitu intensitas rendah

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 12

Page 13: satuan LANSIA

dengan waktu minimal 30 menit.Dengan waktu minimal 30menit diharapkan

lebih banyak energy dari lemak akan terbakar, dan nafsu makan tertekan. Bagi

mereka yang terlalu kurus, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik ringan

dalam waktu 20 - 30 menit. Aktivitas yang tidak melelahkan ini akan

merangsang nafsu makan. Lansia dapat menjalankan aktivitas yang

menyehatkan di pagi hari atau di sore hari, antara lain dengan:

1. Berjalan kaki

2. Bersepeda bila memungkinkan

3. Berkebun

4. Olahraga khusus seperti senam lansia, senamjantungsehat, yoga untuk

lansia, atau menahan beban yang intensif.

Lakukan aktivitas fisik tersebut sebanyak 2 x 30 menit setiap hari, minimal 3

hari dalam seminggu. Dahului dengan pemanasan ringan sebelum berolahraga

dan tutuplah dengan pendinginan. Olahraga tersebut akan memberikan

manfaat bagi jantung lansia, melancarkan sirkulasi darah dan metabolis

metubuh, mengurangi resiko patah tulang, dan menyehatkan mental. Sebelum

dan sesudah melakukan aktivitas fisik/olahraga, lansia dianjurkan minum air

putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.

XIII. DAFTAR PUSTAKA

http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/satuan-acara-penyuluhan-sap-hidup sehat.html diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 23.30 WIB

http://ainidebruin.multiply.com/journal/item/50 diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 23.30 WIB

http://tksponorogo.blogspotcom/2010/03/aktivitas-sehat-lanjut-usia.html?m=1 diakses pada

tanggal 22 Nov 2013 pukul 24.00

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 13

Page 14: satuan LANSIA

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Page 14