Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

11

Click here to load reader

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TONSILITIS

Pokok bahasan : Penyakit THT

Sub pokok Bahasan : 1. Pengertian Tonsilitis

2. Penyebab Tonsilitis

3. Gejala

4. Diagnosis

5. Pengobatan

Topik : Tonsilitis

Sasaran : Pasien Poli THT RSUD Kota Banjar

Hari/ Tanggal : Jum’at, Februari 2011

Tempat : Poli THT RSUD Kota Banjar

Pukul : 10.00 WIB

I. Tujuan Instruksional

a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit, peserta mampu

memahami penyakit katarak dan penanganannya.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian Tonsilitis

2. Menyebutkan penyebab Tonsilitis

3. Menyebutkan tanda dan gejala Tonsilitis

4. Menyebutkan cara mencegah Tonsilitis

5. Menyebutkan penatalaksanaan Tonsilitis

II. Metode

Ceramah, tanya jawab dan diskusi

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

III. Media

Leaflet

IV. Materi

Terlampir

V. Kegiatan

No. Komunikator Komunikan

1Pre Interaksi (5 menit)Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam

2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan.

Mendengarkan

3 Apersepsi dengan menanyakan gejala dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit influenza.

Mendengarkan dan Menjawab

4Isi (20 menit)Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara perawatan sampai obat tradisional.

Mendengarkan

5 Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

Mengajukan pertanyaan

6 Penutup (5 menit)Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi.

Menjawab

7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhan.

Mendengarkan

8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam.

Menjawab salam

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

Lampiran Materi

TONSILITIS

A. DEFINISI

Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut

amandel) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus

tonsilitis adalah karana infeksi. Tonsilitis akut sering dialami oleh anak dengan

insidensi tertinggi pada usia 5-6 tahun, dan juga pada orang dewasa di atas usia

50 tahun. Seseorang terpredisposisi menderita tonsillitis jika memiliki resistensi

yang rendah, memiliki tonsil dengan kondisi tidak menguntungkan akibat

tonsilitis berulang sebelumnya, sebagai bagian dari radang tenggorok (faringitis)

secara umum, atau sekunder terhadap infeksi virus (biasanya adenovirus yang

menyebabkan tonsil menjadi mudah diinvasi bakteri).

B. PENYEBAB

Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptokokuks atau infeksi virus (lebih

jarang). Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak

tenggorokan). Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri dan

mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil

bisa 'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan

meradang, menyebabkan tonsilitis. Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan

daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis.

C. GEJALA

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan.

Nyeri seringkali dirasakan di telinga karena tenggorokan dan telinga memiliki

persarafan yang sama. Anak-anak yang lebih kecil biasanya tidak mengeluhkan

tenggorokannya nyeri, tetapi mereka tidak mau makan. Gejala lainnya adalah

demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah.

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

D. DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Tonsil membengkak dan tampak bercak-bercak perdarahan. Ditemukan nanah

dan selaput putih tipis yang menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat

dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan. Dilakukan pembiakan apus

tenggorokan di laboratorium untuk mengetahui bakteri penyebabnya.

E. PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut)

selama 10 hari. Jika anak mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam

bentuk suntikan. Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika:

tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun

tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahuN

tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun

tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

DAFTAR PUSTAKA

Ana Indrayati, 2002, Data WHO Pasca Sarjana Mikrobiologi Farmasi, Rineka Cipta : Jakarta

Arif Mansjoer, dkk, 2001, Kapita Selekta, Edisi Ke-3 Jilid Ae Scu Lapius, FKUI : Jakarta

Herawati, 2001, (http://www. Pendidikan Perilaku Kesehatan.com)

Hurlock,2002 Psiologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Erlangga. EGC.

Ilyas S., 2004, Ilmu Penyakit THT, Balai Pustaka : Jakarta

Istiqomah N. Indirani, 2004, Asuhan Keperawatan Klien tonsilitis, Buku Kedokteran : Jakarta

Notoadmodjo S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyasrakat, Jakarta : Rineka Cipta

Profil RSU F.L.Tobing Kota Sibolga 2009

Profil Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga, 2009

Suddarth & Brunner, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol.3, Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Suzanner C. Smeltzer, dkk, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol 3, EGC : Jakarta

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

TONSILI

TIS

Oleh :

Kelompok III

Sekolah tinggi ilmu kesehatan bina

putera banjar

Program profesi ners angkatan ke iv

Tahun akademik 2011

A. DEFINISI

Tonsillitis adalah suatu peradangan pada

tonsil (atau biasa disebut amandel) yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, namun

hampir 50% kasus tonsilitis adalah karana

infeksi. Tonsilitis akut sering dialami oleh anak

dengan insidensi tertinggi pada usia 5-6 tahun,

dan juga pada orang dewasa di atas usia 50

tahun. Seseorang terpredisposisi menderita

tonsillitis jika memiliki resistensi yang rendah,

memiliki tonsil dengan kondisi tidak

menguntungkan akibat tonsilitis berulang

sebelumnya, sebagai bagian dari radang

tenggorok (faringitis) secara umum, atau

sekunder terhadap infeksi virus (biasanya

adenovirus yang menyebabkan tonsil menjadi

mudah diinvasi bakteri).

B. PENYEBAB

Penyebabnya adalah infeksi bakteri

streptokokuks atau infeksi virus (lebih jarang).

Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut

bagian belakang (di puncak tenggorokan).

Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri

dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan

pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa

'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus,

sehingga membengkak dan meradang,

menyebabkan tonsilitis. Infeksi juga bisa

terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya,

menyebabkan faringitis.

C. GEJALA

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Tonsilitis

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan yang

semakin parah jika penderita menelan.

Nyeri seringkali dirasakan di telinga karena

tenggorokan dan telinga memiliki persarafan

yang sama. Anak-anak yang lebih kecil

biasanya tidak mengeluhkan tenggorokannya

nyeri, tetapi mereka tidak mau makan. Gejala

lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit

kepala dan muntah.

D. DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan

hasil pemeriksaan fisik. Tonsil membengkak

dan tampak bercak-bercak perdarahan.

Ditemukan nanah dan selaput putih tipis yang

menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat

dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan.

Dilakukan pembiakan apus tenggorokan di

laboratorium untuk mengetahui bakteri

penyebabnya.

E. PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan

antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10

hari. Jika anak mengalami kesulitan menelan,

bisa diberikan dalam bentuk suntikan.

Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan

jika:

tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau

lebih/tahun

tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau

lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahuN

tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau

lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun

tonsilitis tidak memberikan respon

terhadap pemberian antibiotik.

Terim

a