SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Kuliah : Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah 2 Pokok Bahasan : Latihan Teknik ROM (Range Of Motion) Sasaran : Keluarga dan Pasien kelolaan di ruangan Trauma Center RSUP DR. M.DJAMIL Padang Hari/Tanggal : Kamis, 7 November 2013 Jam : 10.30 WIB – 11.00 WIB A. Latar Belakang Mobilisasi manusia yang ingin serba cepat menimbulkan masalah yang cukup serius karena jumlah kepadatan lalu lintas bertambah sehingga akan berakibat meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data PBB pada tahun 2004, terdapat 20 ribu kasus kecelakaan sekitar 11 ribu di antaranya mengakibatkan jatuh korban meninggal. Kecelakaan tersebut dapat menimbulkan cidera baik cidera ringan maupun cidera berat dan dapat pula menyebakan kecacatan dan bahkan kematian. Salah satu ke cacatan fisik dapat berawal dari terjadinya fraktur adalah terputusnya kontinuitan struktur tulang atau tulang rawan bisa komplet atau inkomplet. Fraktur atau patah tulang dapat menimbulkan gangguan fungsi tubuh diantaranya adalah fungsi motorik. Kehilangan fungsi motorik permanen merupakan kondisi yang paling ditakuti oleh sebagian besar pasien (Suryono, dkk, 2008). Salah satu fraktur yang paling sering terjadi adalah fraktur

description

vh

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah : Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah 2

Pokok Bahasan : Latihan Teknik ROM (Range Of Motion)

Sasaran : Keluarga dan Pasien kelolaan di ruangan Trauma Center RSUP DR.

M.DJAMIL Padang

Hari/Tanggal : Kamis, 7 November 2013

Jam : 10.30 WIB – 11.00 WIB

A. Latar Belakang

Mobilisasi manusia yang ingin serba cepat menimbulkan masalah yang cukup serius

karena jumlah kepadatan lalu lintas bertambah sehingga akan berakibat meningkatnya jumlah

kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data PBB pada tahun 2004, terdapat 20 ribu kasus kecelakaan

sekitar 11 ribu di antaranya mengakibatkan jatuh korban meninggal. Kecelakaan tersebut dapat

menimbulkan cidera baik cidera ringan maupun cidera berat dan dapat pula menyebakan

kecacatan dan bahkan kematian.

Salah satu ke cacatan fisik dapat berawal dari terjadinya fraktur adalah terputusnya

kontinuitan struktur tulang atau tulang rawan bisa komplet atau inkomplet. Fraktur atau patah

tulang dapat menimbulkan gangguan fungsi tubuh diantaranya adalah fungsi motorik. Kehilangan

fungsi motorik permanen merupakan kondisi yang paling ditakuti oleh sebagian besar pasien

(Suryono, dkk, 2008). Salah satu fraktur yang paling sering terjadi adalah fraktur femur yang

termasuk tiga besar kasus fraktur yang disebabkan karena benturan dengan tenaga yang tinggi

(kuat) seperti kecelakaan sepeda motor atau mobil.

Insiden fraktur femur di USA diperkirakan menimpa satu orang di antara 1000 populasi

setiap tahunnya (Armis, 2002 dalam Rahmasari.com, 2009). Sedangkan di Indonesia dari data

yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksanaan Teknis Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas

Kedokteran Indonesia (FKUI), pada tahun 2006 dari 1690 kasus kecelakaan lalu lintas, ternyata

yang mengalami fraktur femur 249 kasus atau 14,7%. (Isbagio, 2007 dalam Rahmasari, 2009).

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

Pada fraktur femur sering kali dilakukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki

fungsi dengan mengembalikan gerakan dan stabilitas dan mengurangi nyeri dan distabilitas,

sedangkan setelah dilakukan operasi untuk mengembalikan bentuk dan struktur maupun

fungsinya perlu dilakukan latihan /rehabilitasi. Salah satu interversi keperawatan post operasi

fraktur yang dapat dilakukan adalah Mobilisasi dasar secara bertahap dapat di mulai dari latihan

range of motion (ROM). ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau

memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan

lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005). ROM sebagai

bentuk latihan untuk mencegah depormitas sendi dan kontraktur sendi yang dapat menyebabkan

pleksi sendi yang permanent.

Berdasarkan survey awal yang di lakukan peneliiti terhadap kegiatan ROM belum

diimplementasikan secara optimal oleh perawat di ruangan keperawatan di ruang ortopedi wanita.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai implementasikan range of motion oleh perawat pada pasien post operasi fraktur

femur di ruangan ruang ortopedi wanita Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun

2009. Oleh karena itu perlu diberikan penyuluhan tentang ROM untuk melatih anggota gerak

tubuh Pada pasien yang mengalami fraktur yang dirawat di ruangan HCU RR Bedah RSUP Dr.

M. Djamil Padang.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga pasien dan pasien mampu

melakukan teknik Mobilisasi untuk melatih anggota gerak tubuh

b. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien keluarga pasien dan pasien dapat:

1. Menyebutkan pengertian teknik ROM mobilisasi

2. Menyebutkan tujuan teknik ROM mobilisasi

3. Menyebutkan persiapan teknik ROM mobilisasi

4. Menyebutkan langkah-langkah teknik teknik ROM mobilisasi

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

1. Topik

Penyuluhan tentang Latihan teknik ROM (Range Of Motion) sebagai salah satu cara

untuk melatih anggota gerak tubuh dan persendian yang sudah lama tak bergerak

akibat fraktur ataupun dislokasi yang dialami pasien di Ruang HCU RR Bedah RSUP

DR M.Djamil Padang

2. Sasaran dan Target

Sasaran : pasien kelolaan Tn. B dan keluarga

Target : Tn. B di ruang Trauma Center RSUP Dr M.Djamil Padang

3. Metode

Menjelaskan manfaat dan tujuan

Tanya jawab

Diskusi

4. Media dan Alat

Leaflet

5. Waktu dan Tempat

Hari / taggal : Kamis, 17 oktober 2013

Jam : 10.30 WIB

Tempat : Ruang rawat inap Trauma Center RSUP Dr M.Djamil Padang

C. Setting Tempat

Keterangan :

= Media = Keluarga Pasien

= Dosen Pembimbing = Pasien

= Penguji = Mahasiswa

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

D. Susunan Acara

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu

1. Pembukaan

- Memberi salam

- Menjelaskan kontrak dan tujuan

pertemuan

- Menjawab salam

- Mendengarkan dan

memperhatikan

5 Menit

2. Penjelasan

- Menggali pengetahuan audiens

tentang teknik Latihan Rentang Gerak

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan tentang Latihan Teknik

ROM

- Mendemonstrasikan cara melakukan

teknik : Latihan ROM sambil di ikuti

keluarga

1. Latihan pasif anggota gerak bawah.

a. Gerakkan menekuk dan

meluruskan pangkal paha :

Pegang lutut dengan tangan

satu, tangan lainnya

memegang tungkai.

Naikkan dan turunkan kaki

dengan lutut tetap lurus.

b. Gerakkan menekuk dan

meluruskan lutut :

Pegang lutut dengan tangan

satu, tangan lainnya

memegang tungkai.

Tekuk dan luruskan lutut.

c. Gerakkan untuk pangkal paha :

Gerakkan kaki pasien

menjauh dan mendekati

badan (kaki satunya)

- Mengemukakan pendapat

- Mendengarkan

- Memperhatikan

- Memperhatikan

20 Menit

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

d. Gerakkan memutar pergelangan

kaki :

Pegang tungkai dengan

tangan satu, tangan lainnya

memutar pergelangan kaki.

3. Penutup

- Meminta Keluarga dan pasien

mengulang melakukan teknik

Latihan ROM Pasif

- Memberi reoinforcement positif

- Menyimpulkan materi

- Menutup dengan salam

- Mengulang teknik

relaksasi

- Mendengarkan

- Memperhatikan

- Menjawab salam

5 Menit

E. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur

Pasien kelolaan dan keluarga menghadiri penyuluhan

Tempat dan media sesuai dengan rencana

b. Evaluasi proses

Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan keluarga dapat mengikuti

kegiatan

Selama kegiatan berlangsungdiharapkan pasien aktif

c. Evaluasi hasil

Menyebutkan pengertian teknik Latihan ROM

Menyebutkan tujuan teknik teknik Latihan ROM

Menyebutkan persiapan teknik teknik Latihan ROM

Menyebutkan langkah-langkah teknik teknik Latihan ROM

Pasien atau keluarga dapat mengulang kembali cara melakukan teknik teknik

Latihan ROM

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

Lampiran Materi

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (Rom)

 

A. Pengertian

Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk

melakukan pergerakan dimana pergerakan tersebut dilakukan secara bebas. latihan aktif

dan pasif / ROM dapat dilakukan kapan saja dimana keadaan fisik tidak aktif dan

disesuaikan dengan keadaan pasien.

B. Tujuan

1. Untuk memelihara fungsi dan mencegah kemunduran.

2. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian.

3. Untuk merangsang sirkulasi darah.

4. Untuk mencegah kelainan bentuk.

5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.

C. Hal – hal yang diperhatikan saat melakukan latihan ROM

Perhatikan kondisi penderita saat latihan apakah mengalami keletihan, pusing dan

kecapaian

Pastikan pakaian dalam keadaan longgar

Jangan lakukan pada daerah yang mengalami patah tulang

Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan

Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman saat latihan

Gerakkan bagian tubuh dengan lancar pelan dan berirama

Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku dan lanjutkan latihan dengan

perlahan

D. Langkah-langkah Latihan Aktif dan Pasif / ROM

1. Latihan pasif anggota gerak atas

a. Gerakkan menekuk dan meluruskan sendi bahu :

Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memegang lengan.

Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus.

b. Gerakkan menekuk dan meluruskan siku :

Pegangan lengan atas dengan lengan satu, tangan lainnya menekuk dan

meluruskan siku.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

c. Gerakkan memutar pergelangan tangan :

Pegangan lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya menggenggam

telapak tangan pasien.

Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke arah dalam

(telungkup).

d. Gerakkan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan :

Pegang lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya memegang

pergelangan tangan pasien.

Tekuk pergelangan tangan keatas dan kebawah.

e. Gerakkan memutar ibu jari :

Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya

memutar ibu jari tangan.

f. Gerakkan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan :

Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan

meluruskan jari-jari tangan.

2. Latihan pasif anggota gerak bawah.

a. Gerakkan menekuk dan meluruskan pangkal paha :

Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.

Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus.

b. Gerakkan menekuk dan meluruskan lutut :

Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.

Tekuk dan luruskan lutut.

c. Gerakkan untuk pangkal paha :

Gerakkan kaki pasien menjauh dan mendekati badan (kaki satunya)

d. Gerakkan memutar pergelangan kaki :

Pegang tungkai dengan tangan satu, tangan lainnya memutar pergelangan kaki.

3. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah

a. Latihan 1

Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat keatas.

Letakkan kedua tangan diatas kedua kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula.

b. Latihan 2

Angkat tangan yang lumpuh melewati dada kearah tangan yang sehat

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

Kembali ke posisi semula

c. Latihan 3

Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat keatas

Kembali seperti semula

d. Latihan 4

Tekuk siku yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat

Luruskan siku, kemudian angkat keatas

Letakkan kembali tangan yang lumpuh ditempat tidur.

e. Latihan 5

Pegang pergelangan tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat,

angkat keatas dada

Putar pergelangan tangan kearah dalam dan kearah luar

 

Daftar Pustaka

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN rom.docx

Enny Mulyatsih, 2003, Stroke : Petunjuk Praktis Bagi Pengasuh dan Keluarga Pasien

Pasca Stroke, Jakarta, Unit Perawatan Khusus Stroke “Soepardjo Roestam” RSCM.