Satuan Acara Penyuluhan. Naggalo

22
SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK BAYI DAN BALITA Di Ruang Bersalin Puskesmas Nanggalo Padang Praktek Profesi Keperawatan Maternitas Oleh : Kelompok M Zulzi Gustina, S.Kep Trinovalaila, S.Kep Kharisma Adytama Putra, S.Kep Maryam, S.Kep Melisa Adelid La Disesaria, S.Kep Filmafara Zandi Ibhar, S.Kep Nurul Humayra, S.Kep Miftahul Husna, S.Kep Mila Desriani R, S.Kep Vina Resti Jasdila, S.Kep Neni Legawinarni, S.Kep

description

Satuan Acara Penyuluhan. Naggalo

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan. Naggalo

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI UNTUK BAYI DAN BALITADi Ruang Bersalin Puskesmas NanggaloPadang

Praktek Profesi Keperawatan Maternitas

Oleh :Kelompok MZulzi Gustina, S.KepTrinovalaila, S.KepKharisma Adytama Putra, S.KepMaryam, S.KepMelisa Adelid La Disesaria, S.KepFilmafara Zandi Ibhar, S.KepNurul Humayra, S.KepMiftahul Husna, S.KepMila Desriani R, S.KepVina Resti Jasdila, S.KepNeni Legawinarni, S.Kep

FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS ANDALASPADANG2014SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah: Praktek Profesi Keperawatan MaternitasPokok Bahasan: Nutrisi pada Bayi dan BalitaSasaran: Ibu ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas NanggaloHari/Tanggal: Kamis / 5 Juni 2014Jam: 08.30 09.00 WIB A. LATAR BELAKANGAsupan nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Peran makanan dalam tumbuh kembang bayi adalah membantu struktur pertumbuhan otak dan menjalankan fungsi otak, yang pertumbuhannya dimulai sejak bayi masih dalam kandungan sampai 12 tahun. Jika bayi kekurangan gizi maka akan terganggu perkembangan otaknya, sehingga proses pikirnya menjadi lambat. Selain itu bayi bisa mengalami kekurangan gizi yang berdampak pada kesehatan dan daya tahan tubuhnya, sehingga bayi jadi kurus dan mudah sakit. Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Semua nutrisi bayi harus diberikan dalam kadar yang seimbang. Sumber masalah kesehatan anak-anak adalah jika asupan tidak seimbang, terutama jika hanya beberapa jenis zat gizi yang dikonsumsi bayi. Kecukupan gizi tentunya akan mendukung pertumbuhan anak secara maksimal.Sebagian besar ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita tidak mengetahui asupan nutrisi yang optimal untuk bayi dan balita. Sehingga banyak bayi dan balita yang mengalami tumbuh kembang tidak optimal. Oleh karena itu, peran perawat sangat diharapkan dalam menanggulangi masalah ini. Dalam hal ini perawat berperan sebagai pendidik, memfasilitasi, menginformasikan dan memotivasi klien agar bersama-sama menanggulangi permasalahan ini. Ditambah lagi dengan peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, maka perawat diharapkan bisa memberi pendidikan kesehatan dan mengajarkan cara memenuhi asupan nutrisi pada ibu yang memiliki bayi dan balita.Berdasarkan hal di atas, mahasiswa praktek profesi Fakultas Keperawatan UNAND akan mengadakan penyuluhan tentang nutrisi pada bayi dan balita.

B. TUJUAN1. Tujuan UmumSetelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu yang memiliki bayi dan balita mengetahui tentang nutrisi pada bayi dan balita.

1. Tujuan KhususDiharapkan ibu - ibu dapat:1. Menjelaskan kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita.1. Menjelaskan pemberian makanan pada bayi 0 6 bulan1. Menjelaskan pemberian makanan pada bayi 6 8 bulan1. Menjelaskan pemberian makanan pada anak 9 11 bulan1. Menjelaskan pemberian makanan pada anak 1 2 tahun1. Menjelaskan pemberian makanan pada anak 2 3 tahun1. Menjelaskan cara memotivasi anak untuk makan.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN1. TopikNutrisi pada bayi dan balita.

1. Sasaran dan TargetSasaran: Ibu yang memiliki bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas NanggaloTarget: 15 orang ibu dengan bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo

1. Metode1. Ceramah1. Tanya jawab1. Diskusi

1. Media dan Alat1. Infokus1. Leaflet1. Laptop

1. Waktu dan TanggalHari/ tanggal: Kamis / 5 Juni 2014Waktu: 08.30-09.00Tempat: Ruangan Bersalin Puskesmas Nanggalo

1. Pengorganisasian1. Penanggung jawab: Melisa Adelid La Disesaria, S.Kep1. Moderator: Vina Resti Jasdila, S.Kep 1. Pemateri: Melisa Adelid La Disesaria, S.Kep 1. Observer: Maryam, S,Kep 1. Fasilitator: Zulzi Gustina, S.KepKharisma Adytama Putra, S.KepTrinovalaila, S.KepFilmafara Zandi Ibhar, S.KepNurul Humayra, S.KepMiftahul Husna, S.KepMila Desriani R, S.KepNeni Legawinarni, S.Kep

1. Seting Tempat

Keterangan : : Pembimbing

: Pemateri

: Moderator

: Peserta

: Fasilitator : Observer

D. KEGIATAN PENYULUHANNoWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

15 menitPembukaan Perkenalan mahasiswa. Perkenalan dengan Dosen / CI. Menjelaskan tujuan. Menjelaskan kontrak waktu.

- Memperhatikan- Memperhatikan

- Memperhatikan- Memperhatikan

220 menitPelaksanaan Menanyakan kepada peserta tentang pengertian nutrisi pada bayi dan balita Memberi reinforcement positif atas jawaban peserta Menjelaskan tentang pengertian pemberian makanan pada bayi 0 6 bulan Menanyakan kepada peserta tentang cara pemberian makanan pada bayi 6 8 bulan Memberi reinforcement positif atas jawaban peserta Menjelaskan tentang pemberian makanan pada bayi 6 8 bulan Menanyakan kepada peserta tentang pemberian makanan pada anak 9 11 bulan Memberi reinforcement positif atas jawaban peserta Menjelaskan tentang pemberian makanan pada anak 9 11 bulan Menanyakan kepada peserta tentang pemberian makanan pada anak 1 2 tahun Memberi reinforcement positif atas jawaban peserta Menjelaskan tentang pemberian makanan pada anak 1 2 tahun Menanyakan kepada peserta tentang pemberian makanan pada anak 2 3 tahun Memberi reinforcement positif atas jawaban peserta Menjelaskan tentang pemberian makanan pada anak 2 3 tahun Menanyakan kepada peserta tentang cara memotivasi anak untuk makan. Memberi reinforcement positif atas jawaban peserta Menjelaskan tentang caramemotivasi anak untuk makan. Memberi tanggapan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi tanggapan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi tanggapan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi tanggapan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi tanggapan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi tanggapan

Mendengarkan

Memperhatikan

Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami. Menjawab pertanyaan

Mengajukan pertanyaan

Memperhatikan

35 menitPenutup0. Menyimpulkan diskusi0. Melakukan evaluasi0. Mengucapkan salam

0. Berpartisipasi0. Menjawab pertanyaan 0. Menjawab salam

E. URAIAN TUGAS1. Penanggng JawabMengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

1. Moderator1. Membuka acara1. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing1. Menjelaskan tujuan dan topik1. Menjelaskan kontrak waktu1. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri1. Mengarahkan alur diskusi1. Memimpin jalannya diskusi1. Menutup acara

1. PemateriMempresentasikan materi untuk penyuluhan.

1. Fasilitator0. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.0. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

1. ObserverMengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.F. EVALUASI1. Evaluasi Struktur1. Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan1. 100 % peserta menghadiri penyuluhan1. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

1. Evaluasi Proses1. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.1. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.1. 85 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

1. Evaluasi Hasila. Peserta dapat menyebutkan kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita.b. Peserta dapat menyebutkan pemberian makanan pada bayi 0 6 bulanc. Peserta dapat menyebutkan pemberian makanan pada bayi 6 8 buland. Peserta dapat menyebutkan pemberian makanan pada anak 9 11 bulane. Peserta dapat menyebutkan pemberian makanan pada anak 1 2 tahunf. Peserta dapat menyebutkan pemberian makanan pada anak 2 3 tahung. Peserta dapat menyebutkan cara memotivasi anak untuk makan.

G. MATERITerlampir

NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA

a. Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita.Nutrisiadalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidupuntuk menerima bahan bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan bahan tersebut dikenal dengan istilahnutrient(unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) (Mary E. Back, 2000).Nutrienadalah zat penyusun bahan makanan yang banyak diperlukan oleh tubuh untuk metabolisme, yaitu : air (H2O), protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (FKUI (Edisi 1), 1985).Nutrienadalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda beda dan anak mempunyai karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan atau zat gizi tersebut. Oleh karena itu, untuk menentukan makanan yang tepat pad anak, tentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien, kemudian tentukan jenis bahan makanan yang dapat dipilih untuk diolah sesuai dengan menu yang diinginkan, tentukan juga jadwal pemberian makanan dan perhatikan porsi yang dihabiskannya

b. Pemberian makanan pada bayi 0 6 bulanSatu bentuk rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat.ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI.Cara pemberian makan pada bayi umur 0-6 bulan ;0. Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum)0. Berikan ASI saja, jangan beri makanan atau minuman selain ASI0. Susui bayi sesering mungkin, paling sedikit 8 kali dalam sehari0. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu beri ASI0. Beri ASI dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian

c. Pemberian makanan pada bayi 6 8 bulan0. Terus berikan ASI 0. Mulai berikan pada bayi makanan pendamping ASI (MP-ASI), contohnya bubur tim yang dilumat0. Berikan MP-ASI yang bertahap sesuai umur

Umur Bentuk makananFrekuensi Porsi

6-8 bulan- ASI

- MP-ASI berupa makanan lumat yaitu makanan yang dihaluskan dengan blender atau saringan

-pemberian ASI disarankan sesering mungkin-makanan lumat 2-3 kali dalam satu hari

-makanan selingan 1-2 kali sehari (jus, buah dan biskuit)

2-3 sendok makan secara bertahap hingga setengah gelas atau 125 cc setiap kali makan

Cara pemberian MP-ASI1. Berikan ASI terlebih dahulu kemudian MP-ASI2. Beri aneka makanan lumat seperti telur, ayam, ikan, tempe, tahu daging sapi, wortel, bayam, kacang hijau, minyak dan buah-buahan yang diblender atau disaring.3. Jika menggunakan MP-ASI buatan pabrik baca cara pakainya dan tangga kadaluarsa4. Beri makanan selingan 2 kali sehari, contohnya bubur kacang hijau, pisang, biskuit dan kue lain5. Ajari anak makan pakai sendok, minum dengan gelas.6. Perhatikan kebersihan makanan

d. Pemberian makanan pada anak 9 11 bulan0. Tetap berikan ASI0. Lanjutkan dengan MP-ASI yang lebih padat, contohnya bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek

Umur Bentuk makananFrekuensi Porsi

9-11 bulan- ASI

- Makanan lembek yang mudah ditelan anak, seperti bubur nasi, nasi tim

- makanan selingan diantara waktu makan lengkap

-teruskan pemberian ASI

-makanan lembek 3-4 kali sehari

-makanan selingan 1-2 kali sehari (jus, buah dan biskuit)

gelas / mangkuk atau 125 cc

Berikan ASI terlebih dahulu kemudian MP-ASI. Jika bayi tidak mendapat ASI karena alasan medis, berikan tambahan 1-2 gelas susu perhari dan 1-2 kali makanan selingan.

e. Pemberian makanan pada anak 1 2 tahunUmur Bentuk makananFrekuensi Porsi

12-24 bulan- makanan keluarga

- makanan yang dicincang atau dihaluskan jika diperlukan

- ASI

-makanan keluarga 3-4 kali sehari

-makanan selingan 2 kali sehari-makanan selingan 1-2 kali sehari (jus, buah dan biskuit)

Teruskan pemberian ASI- gelas nasi / penukar 200cc

- 1 potong kecil ikan/daging/ayam/telur- 1 potong kecil tempe/tahu atau 1 sendok makan kacang-kacangan- 1 potong buah-1/2 gelas bubur/ 1 potong kue/ potong buah2-3 sendok makan secara bertahap hingga setengah gelas atau 125 cc setiap kali makan

f. Pemberian makanan pada anak 2 3 tahun0. Lanjutkan beri makan-makanan orang dewasa0. Tambahkan porsinya jadi setengah piring0. Beri makanan selingan 2 kali sehari0. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan sebab bisa mengurangi nafsu makan

g. Cara memotivasi anak untuk makan.Agar anak doyan makan anda tidak perlu menjadi seorang chef atau seorang ahli dalam bidang memasak. Yang anda butuhkan untuk Meningatkan nafsu makan anak adalah sedikit kreatifitas dan beberapa langkah sederhana. Beberapa cara itu dapat ditempuh dengan :- Sajikan potongan-potongan yang menarikKebiasaan kita jika menyajikan buah adalah memotongnya kecil-kecil mejadi segi empat. Mulai saat ini hindarilah hal ini, cobalah percantik penampilan buah dengan menggunakan cetakan kue berbentuk lucu-lucu, bisa berupa hati, bintang atau binatang tertentu. Sangat mungkin anak anda akan tertarik melihat bentuk hati/bintang/binatang dipiring, dan hal ini tentu akan meningatkan nafsu makan anak.

- Memperkenalkan SmoothieNah untuk penyajian buah, anda tidak harus memotongnya kotak-kotak padat, atau juga tidak selalu menyajikan potongan-potongan lucu. Anda dapat membuat variasi seperti memperkenalkan smootie. Cobalah bunda membuat sajian smootie dengan cara memblender susu dan strawberri. Agar anak nafsu makannya bertambah, kita harus menyajikan sesuatu yang berfariasi.

- Memperkenalkan Sayuran ArtistikMenghidangkan sayuran tidak selalu harus menggunakan cara lama, anda dapat membuat berbagai model/bentuk dari sayuran. Misalnya buatlah sayuran dengan tampilan Artistik. Cobalah membentuk sayuran dengan bentuk wajah. Wortel yang dipotong tipis memanjang untuk hidung, Potongan daun brokoli untuk rambut, buncis untuk bibir yang sedang tersenyum dan dua irisan tomat untuk mata. Agar anak suka sayur kreatifias sangatlah diperlukan.

- Bermain warna warni buahTempatkanlah buah yang telah dipotong dengan aneka ukuran dan warna tadi dipiring yang ceper. Kemudian berikanlah nama pada potongan-potongan tersebut satu persatu. Misal Apel bintang untuk menyebut buah apel yang dipotong menyerupai bintang, atau semangka ikan untuk semangka yang dipotong dengan bentuk ikan. Kemudian minta sikecil untuk menyebut "benda mana" yang akan dia makan. Hal ini merupakan permainan yang juga dapat menambah selera makan anak.

- Menyuapi sambil berceritaAdakalanya anak cepat bosan ketika makan, maka bukan hanya bernyanyi cara untuk menarik perhatiannya. Bercerita saat makan juga terbukti ampuh untuk meningkatkan selera makan anak. Ceritakan misalnya, adek, si ikan mau masuk gua, guanya dibuka lebar-lebar ya, atau pesawatnya mau mendarat buka landasannya. Dia akan merasa terhibur dan akan lupa dengan hal yang membosankan. Ini adalah trik jitu ketika nafsu makan anak menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Buku Kesehatan Ibu Anak.Hassan, Rusepno. (1985).Ilmu Kesehatan Anak(Jilid 1). Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak (FKUI).Mary E. Beck.. (2000).Ilmu Gizi dan Diet (Nutrition and Dietetics for nurses).Yogyakarta : Yayasan Essentia MedicaSuhardjo. 1992.Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : KanisiusNutrisi Pada Anak. (2012). Kebutuhan nutrisi pada anak. Diakses pada 2 Juni 2014 dari situs : http://healthyenthusiast.com/nutrisi-pada-anak.html