Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA PENYAKIT LEPTOSPIROSIS \ Oleh : HERU ADIANTORO N IM : 09.321.104 MAHASISWA S1 Keperawatan Semester IV ( C ) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

description

Sistem Imun

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

SATUAN ACARA PENYULUHANBAHAYA

PENYAKIT LEPTOSPIROSIS

\

Oleh :HERU ADIANTORON IM : 09.321.104

MAHASISWA S1 Keperawatan Semester IV ( C )SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Insan Cendekia MedikaJombang

2010

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

Pokok bahasan : Leptospirosis

Sub pokok bahasan : Mengetahui Leptospirosis, Pencegahan dan Pengobatan

Sasaran : Masyarakat Ds. Kali Bata

Target : Seluruh Warga Ds. Kali Bata

Waktu : 60 menit

Hari/tanggal : Minggu 03 Juli 2010

Tempat : Balai desa Kali Bata

Penyuluh :Mahasiswa S-1 Keperawatan STIKES ICME

I. Pendahuluan Penyakit Leptospirosis pernah populer sesaat setelah terjadinya banjir di

kawasan Jakarta. Penyebabnya adalah kuman leptospira, yang hidup dan berkembang

biak didalam tubuh hewan. Celakanya hewan hewan itu ternyata sangat dekat dengan

kehidupan manusia seperti kuda, babi, sapi dan terbanyak pada binatang pengerat

seperti tikus atau tupai. Penularan terjadi melalui air kencing hewan yang berpenyakit

mencemari makanan/minuman. Makanan/minuman yang tercemar tadi dikonsumsi

maka terjadilah penularan penyakit leptospirosis dari hewan kepada manusia.

Penularan dari manusia kepada manusia sampai saat ini masih belum terjadi.

Gejala yang timbul menyerupai layaknya gejala penyakit flu biasa, dengan

demam menggigil, pegal linu, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering.

Sedangkan pada penderita leptospirosis ditambah dengan mencret mencret dan

muntah muntah. Karena gejalanya yang mirip dengan penyakit flu maka banyak yang

mengangap enteng atau meremehkan penyakit ini, yang ahirnya terjadi komplikasi

yang dapat merusak hati, ginjal dan otak.

Gejala yang muncul dalam stadium lanjut, dimana leptospirosis telah

menyerang hati, maka gejalanya   mirip dengan penyakit kuning, kulit dan putih mata

menjadi kekuningan, mata merah. Gejala khas inilah biasanya dijadikan dasar  bahwa

penyakit itu mengarah pada dugaan penyakit  leptospirosis. Untuk memastikan

sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap urine dan darah penderita.

II. Tujuan Intruksional Umum

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit tentang Leptospirosis,

peserta penyuluhan masyarakat desa kali bata mampu memahami tentang

Leptospirosis, pencegahan Leptospirosis dan pengobatan Leptospirosis

III. Tujuan Intuksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan

mampu:

1. Menjelaskan pengertian leptospirosis dengan benar

2. Menjelaskan penyebab leptospirosis dengan benar

3. Menyabutkan tanda dan gejala leptospirosis dengan benar

4. Menjelaskan tindakan yang dilakukan bila terkena leptospirosis dengan benar

5. Menjelaskan hal – hal yang perlu di lakukan untuk mencegah terjadinya

penyakit leptospirosis dengan benar

IV. Stategi Pelaksanaan

1. Metode

a. Ceramah dan tanya jawab

2. Media

b. Brosur

c. Leaflet

3. Waktu dan tempat

a. Jam 8 pagi tanggal 05 Agustus 2010 di Balai Desa Kali Bata

4. Garis besar materi

a. Pengertian leptospirosis

b. penyebab leptospirosis

c. Tanda dan Gejala leptospirosis

d. Pencegahan leptospirosis

e. Pengobatan leptospirosis

V. Proses Pelaksanaan

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

No Waktu Terapis Subjek terapi

1 10 menit Persiapan

a. Menyiapkan ruangan.

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak dan

keluarga

Ruangan,alat,anak dan

keluarga siap

2 10 menit Pembukaana. Mengucapkan salamb. Memperkenalkan diric. Menyampaikan tujuan

a. Menjawab salamb. Memperhatikanc. Mendengarkan

3 30 menit Penyampaiana. Menjelaskan pengertian

leptospirosisb. Menjelaskan penyebab

leptospirosisc. Menjelaskan tanda dan

gejala leptospirosisd. menjelaskan tindakan

dirumah bila terdapat anggota keluarga terkena leptospirosis

e. Menjelaskan cara pencegahan dan penanggulangan leptospirosis

f. Memberikan kesempatan bertanya

a. Mendengarkan dan memperhatikan

b. Bertanya

4 10 menit Penutupa. Menyimpulkan

bersamab. Memberikan umpan

balikc. Mengucapkan terima

kasih kepada audiensd. Mengucapkan salam

penutup

a. Membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan

b. Mendengarkanc. Memperhatikand. Menjawab pertanyaan

dari penyuluhe. Membalas ucapan

terima kasih dan salam

VI. Setting Tempat

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan

VII. Pengorganisasian

1. Pendahuluan

2. Penyampaian materi

3. Penutup

VIII. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Kesiapan materi

Kesiapan SAP

Kesiapan media : Brosur, leaflet

Peserta hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Kali Bata

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

Fase dimulai dengan waktu yang direncanakan

Peserta antusias terhadap pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

Suasana penyuluhan tertib

Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal, 20 orang

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan ( Seluruh Warga Kali Bata ) dapat :

c. Bagaimana cara Pencegaha leptospirosis ?d. Mengapa penyakit leptospirosis terjadi pada musim hujan ? Harus Menjaga Kebersihan diri dan lingkungan ?

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

Materi Leptospirosis

A. Pengertian

Adalah suatau penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira berbentuk

spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air tawar selama

kurang lebih satu bulan. Penyakit ini berasal dari urine dan kotoran hewan terutama

tikus,karena aliran air banjir telah membawa urine dan kotoran binatang pengerat

tersebut menyebar kemana-mana,kotoran itu dapat dengan mudah bersentuhan dengan

manusia dan menyebabkan penyakit leptospirosis.

Penyakit ini dapat menybabkan kematian dan tergolong penyakit ganas

karena masa inkubasinya 10 hari,Untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi

disarankan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan,jangan sembarang

menggunakan air karena tidak menutup kemungkinan air yang mengalir mengandung

urine dan kotoran tikus.Biasakanlah mencuci badan dan tangan dengan air bersih dan

gunakanlah sabun antiseptik saat mandi.

Apabila ada gejala demam tinggi jangan menunggu-nunggu segera bawa

penderita ke pusat layanan kesehatan terdekat karena keterlambatan dapat

menyebabkan kondisi penderita lebih buruk dan bisa saja nyawa penderita tidak

tertolong. 

B. Etiologi

Penyakit yang terdapat di negara yang beriklim tropis. Berbagai subgroup

yang masing- masing terbagi dalam atas :

1.      L icterohaemorhagiae dengan reservoire tikus (syndroma weil)

2.      L. canicola dengan reservoire anjing

3.      L pamona dengan reservoire sapi dan babi

Insiden : Penyakit ini dapat berjangkit pada laki-laki dan perempuan pada semua

umur.

C. Siklus Penularan Leptospira

Kemungkinan infeksi leptospirosis cukup besar pada musim penghujan

lebih?lebih dengan adanya Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh

hewan yang terinfeksi kuman leptospira. Pejamu reservoar utama adalah roden/tikus

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

dengan kuman leptospira hidup di dalam ginjal dan dikeluarkan melalui urin saat

berkemih. Manusia merupakan hospes insidentil yang tertular secara langsung atau

tidak langsung. Penularan langsung terjadi.

Melalui darah, urin atau cairan tubuh lain yang mengandung kuman

leptospira masuk ke dalam tubuh pejamu. Dari hewan ke manusia merupakan

penyakit kecelakaan kerja, terjadi pada orang yang merawat hewan atau menangani

organ tubuh hewan misalnya pekerja potong hewan, atau seseorang yang tertular dari

hewan peliharaan.. Dari manusia ke manusia meskipun jarang, dapat terjadi melalui

hubungan seksual pada masa konvalesen atau dari ibu penderita leptospirosis ke janin

melalui sawar plasenta dan air susu ibu.

Penularan tidak langsung terjadi melalui genangan air, sungai, danau,

selokan saluran air dan lumpur yang tercemar urin hewan seperti tikus, umumnya

terjadi saat banjir. Wabah leptospirosis dapat juga terjadi pada musim kemarau karena

sumber air yang sama dipakai oleh manusia dan hewan.

D. Manifestasi klinis

Masa tunas berkisar antara 2-26 hari(kebanyakan 7-13 hari) rata-rata 10 hari.

Pada leptospira ini ditemukan perjalanan klini sbifasik :

1.      Leptopiremia (berlangsung 4-9 hari)

Timbul demam mendadak, diserta sakit kepala (frontal, oksipital atau

bitemporal). Pada otot akan timbul keluhan mialgia dan nyeri tekan (otot

gastronemius, paha pinggang,) dandiikuti heperestesia kulit. Gejala menggigil

dan demam tinggi, mual, muntah, diare, batuk, sakit dada, hemoptisis, penurunan

kesadaran, dan injeksi konjunctiva. Injeksi faringeal, kulit dengan ruam berbentuk

makular/makolupapular/urtikaria yang tersebar pada badan, splenomegali, dan

hepatomegali.

2.      Fase imun (1-3 hari)

Fase imun yang berkaitan dengan munculnya antibodi IgM sementara konsentrasi

C3, tetap normal. Meningismus, demam jarang melebihi 39oC. Gejala lain yang

muncul adalah iridosiklitis, neuritis optik, mielitis, ensefalitis, serta neuripati

perifer.

3.      Fase penyembuhan (minggu ke-2 sampai minggu ke-4)

Dapat ditemukan adanya demam atau nyeri otot yang kemudian berangsur-angsur

hilang.

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

E. Patofisiologi

Manusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau selaput lendir

yang luka/erosi dengan air, lumpur dan sebagainya yang telah tercemar oleh air kemih

binatang yang terinfeksi leptospira. Leptospira yang masuk melalui kulit maupun

selaput lendir yang luka/erosi akan menyebar ke organ-organ dan jaringan tubuh

melalui darah. Sistem imun tubuh akan berespon sehingga jumlah laptospira akan

berkurang, kecuali pada ginjal yaitu tubulus dimana kan terbentuk koloni-koloni pada

dinding lumen yang mengeluarkan endotoksin dan kemudian dapat masuk ke dalam

kemih.

 

F. Komplikasi

Pada leptospira, komplikasi yang sering terjadi adalah iridosiklitis, gagal

ginjal, miokarditis, meningitis aseptik dan hepatitis. Perdarahan masif jarang ditemui

dan bila terjadi selalu menyebabkan kematian.

G. Penatalaksanaan

Obat antibiotika yang biasa diberikan adalah penisillin, strptomisin,

tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin dan siproflokasasin. Obat pilihan utama adalah

penicillin G 1,5 juta unit setiap 6 jam selama 5-7 hari. Dalam 4-6 jam setelah

pemeberian penicilin G terlihat reaksi Jarisch Hecheimmer yang menunjukkan adanya

aktivitas antileptospira> obat ini efektif pada pemberian 1-3 hari namun kurnag

bermanfaat bila diberikan setelah fase imun dan tidak efektif jika terdapat ikterus,

gagal ginjal dan meningitis. Tindakan suporatif diberikan sesuai denan keparahan

penyakit dan komplikasi yang timbul.

H. Pencegahan

1) Membiasakan diri dengan perilaku hidup sehat dan bersih.

2) Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.

3) Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum makan.

4) Membersihkan diri semaksimal mungkin setelah bekerja di tempat-tempat yang

tercemar misal selokan,tempat pembuangan sampah,dan tempat yang sering

dihuni tikus.

5) Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap leptospirosis dengan

menggunakan sepatu bot dan sarung tangan.

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

6) Menjaga kebersihan lingkungan.

7) Membersihkan tempat-tempat air dan kolam.

8) Menghindari adanya tikus didalam rumah/gedung.

9) Menghindari pencemaran oleh tikus.

10) Melakukan desinfektan terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus.

11) Meningkatkan penangkapan dan pembasmian tikus.

I. Prognosis

Tergantung keadaan umum klien, umur, virulensi leptospira, dan ada

tidaknya kekebalan yang didapat. Kematian juga biasanya terjadi akibat sekunder dari

faktor pemberat seperti gagal ginjal atau perdarahan dan terlambatnya klien mendapat

pengobatan.

J. Kesimpulan

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri

leptospira yang menyerang hewan dan manusia.Bakteri ini berbentuk spiral dan dapat

hidup didalam air tawar selama lebih kurang satu bulanKemungkinan infeksi

leptospirosis cukup besar pada musim penghujanMelalui darah, urin atau cairan tubuh

lain yang mengandung kuman leptospira masuk ke dalam tubuh pejamuPenularan

tidak langsung terjadi melalui genangan air, sungai, danau, selokan saluran air dan

lumpur yang tercemar urin hewan seperti tikus, umumnya terjadi saat banjir. Wabah

leptospirosis dapat juga terjadi pada musim kemarau karena sumber air yang sama

dipakai oleh manusia dan hewan

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan LEPTOSPIROSIS

Daftar Pustaka

1. http://wikipedia.com/pengertian/leptospirosis.htm

2. http://pdf-searhegnai/bakteri-leptospirosis.html

3. http://scribd/materi/parasitologi/leptospirosis.html