Satuan Acara Penyuluhan Keluarga
Click here to load reader
-
Upload
rudyalfiyansah -
Category
Documents
-
view
162 -
download
2
description
Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Keluarga
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAN KELUARGA DALAM PROSES KESEMBUHAN
KLIEN GANGGUAN JIWA
Oleh
...............................................
PK. 03. 00...
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
BANDUNG
2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Masalah : Ketidaktahuan keluarga tentang peran keluarga
dalam proses kesembuhan Klien
Pokok Bahasan : Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan : Peran Keluarga Dalam Proses Kesembuhan Klien
Sasaran : Keluarga Klien
Hari/Tanggal : ......................................................................................
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruangan Tunggu Keluarga RSJ Provinsi Jawab Barat
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, keluarga mampu
memahami tentang peran keluarga dalam proses kesembuhan Klien
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Peserta penyuluhan dapat mentebutkan kembali pengertian
kesehatan jiwa
b. Peserta penyuluhan dapat mentebutkan kembali pengertian
gangguan jiwa
c. Peserta penyuluhan dapat mentebutkan kembali tanda dan gejala
gangguan jiwa
d. Peserta penyuluhan dapat mentebutkan kembali peran keluarga
dalam proses kesembuhan klien
e. Peserta penyuluh dapat menjelaskan cara merawat klien
B. Materi
a. Pengertian Kesehatan Jiwa
b. Pengertian Gangguan Jiwa
c. Gejala gangguan jiwa
d. Gangguan jiwa yang sering ditemukan
e. Peran keluarga Terhadap Proses Kesembuhan Klien
f. Cara Perawatan Klien Dirumah
C. metode : Ceramah, Tanya jawab, Role Play
D. Kegiatan Belajar Mengajar
TAHAPAN PENYULUHAN PESERTA WAKTU
1 2 3 4
Kegiatan pra
pembelajaran
1. Mempersiapkan materi,
media dan tempat
Duduk menunggu 2 menit
Kegiatan
pembukaan
pembelajaran
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Melakukan kontrak wakru
1. Menjawab salam
2. Menyimak dan
menjawab
3. Menyepakati
kontrak
3 menit
Kegiatan inti 1. Role play
2. Penyluh menjelaskan
kesehatan jiwa
3. Penyuluh menjelaskan
gangguan jiwa
4. Penyuluh menjelaskan
tentang gangguan jiwa
5. Penyuluh menjelaskan
tentang gangguan jiwa yang
sering di temukan
6. Penyuluh menjelaskan peran
keluarga dalam proses
penyembuhan klien
7. Penyuluh menjelaskan cara
perawatan klien
8. Membuka tanya jawab
1. Menyimak role
play
2. Menyimak
penjelasan
penyuluhan
3. bertanya
10 menit
Kegiatan 1. bersama – sama dengan 1. bersama – sama 5 menit
penutup peserta penyuluh
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan
2. menanyakan persaan dan
manfaat pada audiens setelah
di berikan penkes
3. menanyakan tindak lanjut
dari keluarga setelah di
berikan penkes
4. menutup materi dan
memberikan salam terapetik
dengan peserta
penyuluh
menyimpulkan
materi yang telah di
sampaikan
2. mengungkapkan
perasaan dan
manfaat yang di
rasakan
3. Menjawab salam
E. Media
1.Leaflet
F. Sumber
1.Http://www.Lampungpost.com
2.Http://www.Balipost.co.id
3.Materi keperawatan jiwa
4.Materi kuliah keperawatan keluarga
MATERI PENYULUHANA. Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan yang memungkinan untuk terjadinya perkembangan fisik, intelektual, dan emosional individu secara optimal, sejauh perkembangan tersebut sesuai dengan perkembangan optimal individu- individu lain.
Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, mental, dan sosial dan bukannya hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan (UU Pokok Kesehatan RI, 1960). Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi (UU No. 234 Tahun 1992).Seseorang yang sehat mental menurut WHO:1. Menyesuaikan diri secara konstruktif dengan kenyataan 2. Memperoleh kepuasan dalam usaha atau perjuangan hidup 3. Lebih puas member dari pada menerima 4. Bebas dari kecemasan atau ketegangan 5. Berhubungan dengan orang lain dengan saling tolong menolong 6. Menerima kekecewaan dan kegagalan sebagai pelajaran 7. Mengarahkan rasa bermusuhan menjadi penyelesaian yang kreatif dan
konstruktif 8. Mempunyai rasa kasih sayang yang benar
B. Gangguan Jiwa Gangguan jiwa adalah suatu kondisi yang tidak optimal dari fisik
maupun jasmani kecerdasan atau intelegensi dan emosional dari seseorang yang tidak sejalan dan selaras dan serasi dengan orang lain (Keswa, 1996).Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai factor yaitu sebagai berikut:1. Suasana rumah yang tidak harmonis seperti: tidak PD, sering
bertengkar, salah pengertian kurang bahagia. 2. Pengalaman kanak-kanak yang bersifat traumatic3. Faktor keturunan 4. Perubahan kerusakan dalam otak, seperti: infeksi, luka, perdarahan,
tumor, gangguan peredaran darah, keracunan, pemakaiyan alcohol jangka panjang, kekurangan vitamin, epilepsi.
5. Factor lain: individu yang tidak mendapatkan kesempatan dan fasilitas, anggota masyarakat yang tidak dihargai, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan, ketidakamanan, persaingan yang berat dan diskriminasi social.
Gejala Gangguan Jiwa 1. Gangguan Pikiran
a. Pikiran berulang-ulang b. Pikiran tentang sakit dan penyakit c. Rasa ketakutan dan yang tak masuk akal d. Keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan e. Mendengar suara tanpa sumber f. Melihat bayang- bayang tanpa ada subjek
2. Gangguan perasaan a. Khawatir yang berlebihan b. Sedih yang berlarut- larut c. Gembira yang berlebihan d. Marah yang tidak beralasan
3. Gangguan Tingkah lakua. gaduh, gelisah, mengamuk b. perilaku yang terus di ulang c. menarik diri, mematungd. kesulitan bahasa, tidak bias diam
Gangguan jiwa yang sering ditemukan a. Gangguan cemas
Ketegangan mental: cemas, bingung, rasa tegang dan gugup, sulit berkonsentrasi. Ketegangan Fisik: gelisah, sakit kepala, gemeteran, tak bias santai. Gejala Fisik: pusing, berkeringat, denyut jantung cepat dan keras, mulut kering dan nyeri perut.
b. Gangguan depresiPerasaan sedih dan menetap sehingga mengganggu fungsi sehari – hari,perasaan putus asa dan tak ada lagi kenikmatanuntuk kegiatan yang biasa di lakukan ,gejala depresi adalah hilang minat dan tiada lagi gairah, rasa lelah tidak bertenaga, konsistensi menurun perubahan berat badan, perubahan pola tidur dan keluhan fisik (disfungsi seksual). Pikiran bunuh diri rasa bersalah dan tak berguna, mood depresif.
c. Gangguan jiwa dengan keluhan fisikKeluhan fisik yang berulang – ulang yang tidak sesuai antara kelainan dengan yang di keluhkan, pemeriksaan medis yang cermat dan lengkap tidak di temukan kelainan, melakukan pemeriksaan dan konsultasi kepada beberapa dokter, keluhan berhubungan dengan peristiwa yang tak menyenangkan atau ada konflik yang tidak terselesaikan.
d. Gangguan psikosisAdanya kekacauan fikiran, inkoherensi, asosiasi longgar, halusinasi, dan waham dan prilaku menarik diri/ agresif terdapat pada pasien skizofrenia atau gangguan afektif yang psikotik penderita keluyuran tidak bias pulang kerumah sehingga menjadi gelandangan
e. Penyalahgunaan zat ( obat – obatan )f. Demensian (kepikunan)g. Keterbelakangan mentalh. Epilepsy ( ayan)
C. Peran keluarga dalam proses kesembuhan klienPeran serta keluarga dalam perawatan gangguan jiwa di rumah keluarga merupakan system pendukung utama yang member perawatan langsung pada setiap keadaan, keluarga mempunyai tugas kesehatan:
1. Mengenal masalh kesehatan2. Membuat keputussn tindakan kesehatan3. Member perawatan pada anggopta keluarga4. Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat.5. Menggunakan sumber yang ada dimasyarakat
Peran serta keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dilihat dari berbagai faktor,yaitu ;
1. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya.Keluarga merupakan institusi pendidikan utama bagi individu untuk belajar dan mengembangkan nilai,keyakinan, sikap, dan perilaku
2. Jika keluarga di pandangsebagai suatu sistem, maka gangguan jiwa yang terjadi pada salah satu anggota dapat mempengaruhi seluruh sistem
3. Berbagi pelayanan kesehatan bukan temapt klien tetapi hanya fasilitas yang membantu pasien dengan keluarga mengembangkan kemampuan dalam mencegah terjadinya masalah,menanggulangi berbagai masalah dan mempertahankan keadaan adaptif
4. Beberapa penelitian bahwa salah satu faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa keluarga yang tidak tahu menangani prilaku dirumah.Sedangkan Peran Keluarga dalam Proses terapi keluarga adalah sebagai be4ikut :1. Menyiapkan lingkungan rumah yang sehat dan menyenangkan
sehingga membantu memulihkan kesehatan fisik,psikol dan sosial yang memuaskan.
2. Mengawasi dan ikut bertanggung jawab terlaksanannya pengobatan lanjutan di fasilitaskesehatan yang ada dan pengawasan pemberian obat dirumah.
3. Menjalin kerjasama yang baik denga petugas kesehatan lainnya dalam rangka berpartisipasi dalam rangka berpartisipasi dalam proses terapi.
4. Menciptakan lingkungan yang baik dengan lingkungan keluarga dan tetangga dalam rangka meberi pengertian kepada masyarakat tentang perilaku,dan penyakit pasien,sehingga bersifat positif, sportif, dan
membantu menentramkan apabila pasien memperlihatkan perilaku negatif.
5. Membantu mencarikan tempat kerja di masyarakat sehingga kondisi klien yang baik tetap dfapat di pertahankan dan dikembangkan.
6. Berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalm proses terapi keluarga.
D. cara perawatan Klien di rumah● Cara merawat dengan perilaku kekerasan
a. mengidentifikasi penyebab,tanda dan gejal perilaku kekerasanb. melatih cara fisik yaitu:- Menarik nafas dalam- Memukul kasur atau bantalc. Melatih cara sosial atau verbal yaitu :- menolak dengan baik- meminta dengan baik- Mengungkapkan dengan baikd. melatih cara spiritual yaitu dengan berdoa dan melakukan kegiatan – kegiatan keagamaan.e. patuh minum obat● Cara merawat pasien dengan gangguan halusinasi :1. Identifikasi dan pengertian, jenis halusinasi, tanda dan gejala halusinasi2. melatih cara mengontrol halusinasi dengan cara :- mengusir/menghardik-mengajak bicara- memberi kegaitan- Patuh minum obat● Cara merawat pasen dengan isolasi Sosial1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejal2. menjelaskan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain3. Melatih berkenalan dengan orang lain