SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Gawat Darurat Di Susun Oleh : TITI HURYATI, S.Kep 24.12.0432 PROGRAM STUDI PROFESI NERS XI STIKES SURYA GLOBAL

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Gawat Darurat

Di Susun Oleh :TITI HURYATI, S.Kep

24.12.0432

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XISTIKES SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA2013

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

Sragen, November 2013

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

(Muskhab Eko R. S.Kep, Ns) ( )

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

SATUAN ACARA PENYULUHANPENYAKIT JANTUNG KORONER

Pokok Bahasan : Penyakit Jantung KoronerSasaran : Pasien dan Keluarga Pasien Penderita Penyakit Jantung KoronerHari/Tanggal : Rabu, 13 November 2013Waktu : 45 menitTempat : Samping Tempat Tidur Pasien (Ruang ICU-ICCU RSUD dr.

Soehadi Prijonegoro Sragen)Penyuluh : TITI HURYATI

A. LATAR BELAKANGPenyakit Jantung Koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang

terutamadisebabkankarenapenyempitanarterikoronariaakibatprosesaterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya.PJK merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah baikdi negara maju maupun negara berkembang.Di USA setiap tahunnya550.000 orang meninggal karena penyakit ini.Di Eropa diperhitungkan 20-40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK.Hasil survei yangdilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevalensi PJK diIndonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang (tahun2000-an) dapat dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesiabergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK)dan degeneratif. Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pektoris.Angina pectorisialah suatu sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang timbul padawaktu melakukan aktivitas karena adanya iskemik miokard.Hal inimenunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri koronaria.Angina pektoris dapat muncul sebagai angina pektoris stabil (APS, stableangina), dan keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat danmenimbulkan Sindroma Koroner Akut (SKA) atau yang dikenal sebagaiserangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian.

Penyakit jantung-koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama di Negara maju.Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya PJK.sehingga upaya pencegahan harus bersifat multifaktorial juga. Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko PJK den merupakan hal yang cukup penting pada penanganan PJK. Oleh sebab itu  mengenal faktor-faktor risiko sangat penting dalam usaha pencegahan PJK, baik pencegahan primer maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai risiko tinggi, sedangkan pencegahan sekunder merupakan suatu upaya untuk mencegah memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita.

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

Berdasarkan hasil pengkajian pada salah satu pasien penderita penyakit jantung koroner di ruang ICU-ICCU RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, ternyata keluarga dan masih masih belum paham tentang penyakit jantung koroner, mulai dari pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, maupun pencegahannya. Oleh sebab itu penyuluh tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit jantung koroner.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan Ny. W dan keluarga mampu

memahami tentang penyakit jantung koroner.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)Setelah mengikuti proses penyuluhan peserta diharapkan mampu:1. Menjelaskan pengertian jantung koroner2. Menjelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit jantung koroner3. Menjelaskan tanda dan gejala yang muncul pada penderita penyakit jantung

koroner4. Mengetahui komplikasi yang tibul pada penderita penyakit jantung koroner5. Mengetahui pencegahan yang bisa dilakukan 6. Menjelaskan apa yang harus dilakukan pada saat tanda gejala muncul

D. MATERI1. Pengertian penyakit jantung koroner2. Penyebab dan faktor resiko penyakit jantung koroner3. Tanda dan gejala penyakit jantung koroner4. Pemeriksaan penunjang penyakit jantung koroner5. Komplikasi penyakit jantung koroner6. Pencegahan penyakit jantung koroner7. Hal-hal yang harus diperhatikan di RS

E. METODEMetode penyuluhan :

1. Ceramah, tanya jawab2. Diskusi

F. MEDIAMedia penyuluhan

a. Leaflet

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

G. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Respon Waktu1. - Pendahuluan :

a. Menyampaikan salamb. Memperkenalkan diric. Menjelaskan tujuand. Memberi kesempatan untuk

bertanya

a. Membalas salamb. Mendengarkan c. Mendengarkan dengan aktifd. Mendengarkan dan

memberikan respon

5 menit

2. - Penjelasan materi1. Pengertian penyakit jantung

koroner2. Penyebab dan faktor resiko

penyakit jantung koroner3. Tanda dan gejala penyakit jantung

koroner4. Komplikasi penyakit jantung

koroner5. Pencegahan penyakit jantung

koroner6. Hal-hal yang harus diperhatikan di

RS

Mendengarkan dan memperhatikan

30 menit

3. - Penutupa. Tanya jawabb. Menyimpulkan materi penyuluhanc. Memberi salam

a. Menanyakan hal yang belum jelas

b. Aktif bersama dalam menyimpulkan

c. Membalas salam

10 menit

Jumlah 45 menit

H. EVALUASI1. Struktur

Penyuluh dapat memberi materi penyuluhan dengan baik Media dan alat memadai Setting sesuai dengan kegiatan

2. Proses Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

Peserta mengikuti dengan aktif kegiatan penyuluhan Peserta menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada saat diskusi

3. Hasil Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian, penyebab dan faktor resiko,

tanda gejala, dan hal yang bias dilakukan ketika tanda gejala muncul.

I. SUMBER BELAJAR

Corwin Elizabeth J. Buku saku pathofisiologi. Edisis 3, alih bahasa Nike Budi Subekti, Egi Komara Yuda, Jakarta: EGC, 2009

http://ridwankupra.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-zh-

cn.html

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/189-mengatasi-penyakit-jantung-dan-

serangan-jantung.html

Elizabeth G. Nabel, M.D., and Eugene Braunwald, M.D, A Tale of Coronary Artery

Disease and Myocardial Infarction, tersedia di The New England

Journal of Medicine www.google.co.id,

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1112570, (diakses 12

November 2013).

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah edisi 8 vol. 1. Jakarta: EGC

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

LAMPIRAN MATERI

PENYAKIT JANTUNG KORONER

1. PENGERTIAN

Penyakit Jantung Koroner (pjk) adalah keadaaan dimana terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan otot jantung atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah koroner.Ketidakmampuan pembuluh darah koroner untuk menyediakan kebutuhan oksigen biasanya diakibatkan oleh penyumbatan athroma (plak) pada dinding bagian dalam pembuluh darah koroner. (Abdul Majid, 2007).

Ischemic heart disease (IHD)/Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Karena sumbatan ini, terjadi ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan oksigen otot jantung yang dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah yang terkena sehingga fungsinya terganggu.

2. PENYEBAB

Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Faktor Resiko1. Alkohol

Konsumsi yang berlebih dapat menimbulkan kerusakan hati, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan insiden kanker mulut dan kanker esophagus, dan lain sebagainya.

2.  Diabetes MellitusDiabetes Mellitus sudah sejak lama dikenal sebagai faktor resiko independen yang dapat menyebabkan berbagai macam kelainan kardiovaskular. Sebuah teori mengatakan bahwa salah satu dari tipe Diabetes dihubungkan dengan kelainan intrinsik primer dimana sel-sel akan berumur pendek sehingga terjadi peningkatan

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

pergantian sel.  Selain itu disfungsi trombosit pada diabetes juga menyumbang peran yang berarti. 

3.  Obat-obatanBeberapa obat dapat menyebabkan hipertensi, seperti golongan Mineralokortikoid, NSAIDs, Amfetamin, Antidepresan trisiklik, dan lain lain. 

4.  Exercise / Latihan fisik Olahraga teratur dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 5-10 mmHg.  Olahraga juga dapat meningkatkan cardiac output, dengan cara :o   Meningkatkan kontraktilitas dan otot-otot miokardium sehingga dapat dicapai stroke volume yang maksimal. o   Meningkatkan jumlah kapiler-kapiler di miokard. o   Menurunkan denyut jantung saat istirahat. o   Menurunkan resistensi perifer saat istirahat.

5.  HiperlipoproteinemiaSemakin banyak lipoprotein yang beredar dalam darah, akan semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk memasuki dinding arteri. Bila dalam jumlah besar maka akan melampaui kemampuan sel otot polos untuk memetabolismenya sehingga lemak akan terakumulasi pada dinding arteri. 

6. HipertensiHipertensi merupakan faktor resiko yang paling penting dalam penyakit kardiovaskular.  Hipertensi mempercepat terjadinya aterosklerosis, yaitu dengan cara menyebabkan perlukaan secara mekanis pada sel endotel di tempat yang mengalami tekanan tinggi.

7. ObesitasObesitas dapat menyebabkan aterosklerosis, hipertensi, hiperlipidemia dan Diabetes tipe 2, dan berbagai kondisi lainnya. 

8.  Asupan garam yang berlebihanPembatasan asupan garam dapat menurunkan tekanan darah 1-10 mmHg.  Asupan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya retensi natrium dan air, sehingga menambah beban jantung. 

9. MerokokEfek rokok pada sistem kardiovaskular :

Nikotin mempunyai efek langsung terhadap arteri koronaria dan platelet darah. Inhalasi karbon monoksida mengurangi kapasitas eritrosit membawa oksigen. Selain itu juga meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium, meningkatkan platelet adhesiveness dan katekolamin plasma.

3. TANDA DAN GEJALASemua Semua pasien PJK memiliki pengalaman dan tanda-tanda secara fisik dan

gejala PJK dari waktu ke waktu yaitu mengalami perasaan nyeri di dada, kegelisahan atau perasaan sakit pada kaki, pinggang, perut, tulang rusuk, rahang, sendi, tulang belakang, tenggorokan dan tulang leher belakang, merasa lemah, lelah, dan kehilangan energi, nafas pendek, pusing, sakit kepala, tidak mampu untuk melakukan pekerjaan dengan normal sebagai akibat dari obesitas.

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. EKG (Elektrokardiografi)

Adanya gelombang patologik disertai peninggian S-T segmen yang konveks dan diikuti gelombang T yang negative dan simetrik. Kelainan Q menjadi lebar (lebih dari 0,04 sec) dan dalam (Q/R lebih dari ¼).

2. Laboratorium   Creatin fosfakinase (CPK). Iso enzim CKMB meningkatHal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran darah. Normal 0-1 mU/mL.  SGOT (Serum Gluramic Oxalotransaminase Test)Nomal kurang dari 12 mU/mL.kadar enzim ini naik pada 12-24 jam setelah serangan.  LDH (Lactic De-Hydrogenase)Normal kurang dari 195 mU/mL. kadar enzim biasanya baru mulai naik setelah 48 jam.

3. Pemeriksaan lain : Ditemukan peninggian LED, Lekositosis ringan, dan kadang Hiperglikemi ringan.

4.      Kateterisasi  :  Angiografi koroner untuk mengetahui derajat obstruksi.5.      Radiology    :   Pembesaran dari jantung.

5. KOMPLIKASI1. Gagal Ginjal Kongestif

Merupakan kongestif sirkulatif akibat disfungsi miokardium. Infark miokardium mengganggu fungsi miokardium karena menyebabkan pengurangan kontraktilitas, gerakan dinding yang abnormal, dan menambah daya kembang ruang jantung. Dengan berkuragnya kemampuan ventrikel kiri untuk mengosongkan ruang, volume kuncup berkurang, sehingga tekanan ventrikel kiri meningkat. Akibatnya tekanan vena pulmonalis meningkat dan dapat menyebabkan transudasi, hingga udem paru sampai terjadi gagal jantung kiri. Gagal jantung kiri dapat berkembang menjadi gagal jantung kanan.

2. Syok KardiogenikDiakibatkan karena disfungsi nyata ventrikel kiri sesudah mengalami infark yang massif. Timbul lingkaran setan hemodinamik progresif hebat yang irreversible, yaitu:         Penurunan perfusi perifer         Penurunan perfusi koroner         Peningkatan kongesti paru

3.  Disfungsi otot PapilarisDisfungsi iskemik atau rupture nekrosis otot papilaris akan mengganggu fungsi katub mitralis, memungkinkan eversi daun katub ke dalam atrium selama sistolik.

4.  Defek Septum VentrikelNekrosis septum interventrikularis dapat menyebabkan rupture dinding septum sehingga terjadi defek septum ventrikel. Akibatnya curah jantung sangat berkurang disertai peningkatan kerja ventrikel kanan dan kongesti.

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx

5. Rupture jantungRupture dinding ventrikel jantung yang bebas dapat terjadi pada awal perjalanan infark selama fase pembuangan jaringan nekrotik sebelum pembentukan parut.

6.  TromboembolismeNekrosis endotel ventrikel akan membuat permukaan endotel menjadi kasar yang merupakan factor predisposisi pembentukan thrombus. Pecahan thrombus terlepas dan dapat terjadi embolisme sistemik.

7.  PerikarditisInfark transmural dapat membuat lapisan epikardium yang langsung kontak dengan pericardium menjadi besar sehingga merangsang permukaan pericardium dan menimbulkan raeksi peradangan.Kadang terjadi efusi pericardial.

8.Sindrom DresslerSindrom pasca infark miokardium ini merupakan respon peradangan jinak yang disertai nyeri pada pleura pericardial.Diperkirakan sindrom ini merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap miokardium yang mengalami nekrosis.

9. AritmiaAritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologis sel-sel miokardium. Perubahan ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktifitas listrik sel.

6. PENCEGAHANPencegahan terhadap penyakit jantung koroner terdiri atas pencegahan primer

dan sekunder.Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan agar terhindari dari penyakit jantungkoroner bagi yang belum terdeteksi, Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menghindari faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.

Sebaliknya pencegahan sekunder merupakan usaha seorang penderita penyakit jantungkoroner agar terhindar dari berulangnya suatu serangan atau penyempitan . Beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu mengontrol kadar kolesterol darah, menjaga agar tekanan darah tidak tinggi, berhenti merokok, menghindari makanan berlemak, mencukupkan konsumsi sayur dan buah-buahan, olahraga teratur, mengurangi beratbadan, dan mengurangi stres.

7.HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DI RSBatasi pemasukan cairan ke dalam tubuh

1. Pertahankan penggunaan terapi oksigen sesuai kebutuhan2. Pertahankan posisi setengah duduk3. Untuk keluarga, batasi kunjungan kedalam ruangan

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN ICU.docx