Satuan Acara Penyuluhan Edema

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) GAGAL GINJAL KRONIK Oleh : Kelompok 17 Program Profesi PSIK Reguler A DIDIK EKO SETYANTO RATIH YULI PRIMA RAHAYU MARTINA ARIE PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

description

zxzx

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Edema

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Edema

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

GAGAL GINJAL KRONIK

Oleh :

Kelompok 17

Program Profesi PSIK Reguler A

DIDIK EKO SETYANTORATIH YULI

PRIMA RAHAYUMARTINA ARIE

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2016

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Edema

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

EDEMA PADA CKD

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Medikal

Di Ruang HD RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:Kelompok 17

DIDIK EKO SETYANTO RATIH YULI PRIMA RAHAYU MARTINA ARIE

Telah diperiksa kelengkapannya pada:

Hari :

Tanggal :

Perseptor Akademik Perseptor Klinik

(...............................) (...............................)

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Edema

SAP KONSELING EDEMA PADA CKD

Pokok bahasan : Edema pada CKD

Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang HD RSU Dr. Saiful Anwar

Malang

Tempat Kegiatan : Ruang HD RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Hari/ Tanggal : 26 Maret 2016

Alokasi Waktu : 40 menit

Pertemuan ke : 1

Pengajar : 1. Mahasiswa Program Profesi PSIK UB

A. Tujuan instruksional1. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, peserta diharapkan mampu mengenali dan

memahami edema yang terjadi pada CKD

2. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu memahami:

a. Pengertian CKD dan edema

b. Mengerti proses dan penyebab terjadinya edema pada CKD

c. Cara mencegah terjadinya edema pada CKD

B. Sub Pokok Bahasan1. Pengertian CKD dan edema

2. Proses terjadinya edema pada CKD

3. Cara penanganan terjadinya edema pada CKD

C. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan MengajarKegiatan Peserta

DidikMetode

Media

Pendahuluan

5 menit

1. Memperkenalkan diri,

mengucapkan salam

2. Menjelaskan maksud

dan tujuan

penyuluhan

3. Membuat kontrak

waktu

1. Menjawab salam

2. Memperhatikan

dengan seksama

3. menyepakati

kontrak waktu

dan topik

Ceramah -

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Edema

4. Menggali

pengetahuan awal

peserta tentang

edema pada CKD

Penjelasan topic25 menit

1. menjelaskan materi

tentang CKD, proses

terjadinya edema

pada CKD dan cara

penanganan edema

pada CKD

2. Memberikan

kesempatan kepada

peserta untuk

bertanya di akhir

penjelasan

1. Memperhatikan

penjelasan

materi

2. Menanyakan

materi yang

belum dipahami

di akhir

penjelasan

Ceramah

Tanya

jawab PPT

Penutup10 menit

1. Mengevaluasi

pemahaman peserta

terhadap materi yang

disampaikan dengan

memberikan

pertanyaan

2. Meminta peserta

untuk mereview

materi.

3. Meyimpulkan proses

penyuluhan dan

memberikan

apresiasi kepada

peserta

4. Mengucapkan salam

penutup, penutupan

dan doa

1. Menjawab

pertanyaan yang

diberikan

2. Menjelaskan

materi yang

telah

disampaikan

oleh penyuluh

3. Memperhatikan

dengan seksama

4. Menjawab salam

Tanya

jawab dan

Ceramah

-

D. Evaluasi

1. Evaluasi Terstruktur

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Edema

a. Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan perijinan kepada peserta, perawat

dan bagian promkes puskesmas.

b. Seluruh pasien dan keluarga pasien di ruang HD mengikuti acara penyuluhan.

c. Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan media yaitu materi yang akan

disampaikan.

d. Kesiapan peserta meliputi kesiapan menerima materi dan tenang saat pemberian

materi.

2. Evaluasi Proses

a. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi dan memperhatikan saat pemberian

materi.

b. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang

disampaikan penyuluh.

c. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan kembali topik pembahasan.

d. Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas.

3. Evaluasi Hasil:

a. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan kembali tentang CKD, proses terjadinya

edema akibat CKD, cara pencegahan edema pada CKD

b. Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang CKD, proses terjadinya

edema akibat CKD, cara pencegahan edema pada CKD

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Edema

Lampiran Materi

A. Gagal ginjal

1. Pengertian

Gagal ginjal kronik adalah distruksi struktur ginjal yang progresif dan terus menerus,

terjadi perubahan fungsi ginjal secara progresif. (Corwin,Elizabeth J,2000).

Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan

fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan

uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah ). (Brunner dan

suddarth ,2001).

Gagal ginjal kronik merupakan perkembangaan gagal ginjal yang progresif dan

lambat, biasanya berlangsung berapa tahun. Ginjal kehilangan kemampuan asupan diet

normal. Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit merusak nefron

ginjal. (Price, Sylvia Anderson,2004).

Gagal ginjal kronik (CKD) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan

fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini

terjadi apabila laju filtrasi glomerular kurang dari 50 ml/menit. (Suyono, Slamet, 2001).

2. Faktor resiko

Ada beberapa hal penting seputar resiko yang memengaruhi penyakit ginjal kronis, di

antaranya:

a. Usia

Sebaiknya, orang yang sudah berumur 40 tahun ke atas memeriksakan fungsi

ginjalnya secara keseluruhan.

b. Orang yang berisiko tinggi

Penderita hipertensi, diabetes, riwayat gagal ginjal, batu saluran kemih, infeksi

saluran kemih berulang, obesitas, kolesterol tinggi, dan merokok adalah orang yang

perlu mewaspadai kemungkinan terkena penyakit ginjal kronik.

c. Berat badan lahir rendah

Bayi yang beratnya kurang dari 2.300 gram beresiko menderita penyakit ginjal kronik

pada suatu masa.

d. Pendidikan rendah

Ada kecenderungan atau risiko lebih tinggi mengalami gangguan ginjal, pada orang

berpendidikan rendah. Terutama, menyangkut gaya hidup kurang sehat.

3. Tanda dan gejala

a. Mual muntah yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein.

b. Kulit bersisik akibat kristalisasi urea yang ada pada keringat

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Edema

c. Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam atau peningkatan aktifitas system

renin-angiotensin-aldosteron

d. Kelemahan dan keletihan

e. Edema

B. Edema

1. Pengertian

Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kondisi bengkak pada

jaringan lunak seperti kulit. Dalam dunia kedokteran edema adalah salah satu gejala yang

sering dijumpai. Banyak penyakit yang dapat menyebabkan edema, mulai dari yang ringan

seperti alergi kulit dan gigitan serangga hingga yang berat seperti gagal jantung dan gagal

ginjal.

2. Penyebab

Edema dapat dibagi menjadi edema lokal dan edema general. Edema lokal ialah bila

terjadi bengkak pada satu sisi tubuh saja, sedangkan disebut edema general bila terjadi

bengkak pada lebih dari satu bagian tubuh. Edema lokal biasa terjadi akibat penyebab lokal

juga, seperti gigitan serangga, alergi kulit, sumbatan pembuluh darah di daerah tersebut,

dan sebagainya. Edema lokal biasanya lebih bersifat ringan dan tidak fatal.

Edema general biasa terjadi akibat gangguan atau kegagalan suatu organ tubuh,

seperti gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati, tumor, kanker dan sebagainya. Pada gagal

jantung, jantung tidak efektif memompokan darah sehingga sebagian darah terbendung

pada kaki, perut, dan menyebabkan pembengkakkan. Pada gagal ginjal, ginjal gagal

menjalankan fungsinya untuk menyaring darah dan menghasilkan air urin. Akibatnya, air

tidak dapat keluar dan memnyebabkan hampir seluruh tubuh bengkak. Pada gagal hati

terjadi kondisi kekurangan protein yang dihasilkan hati. Protein tersebut berguna untuk

menjaga air tetap di dalam aliran darah. Akibat kekurangan protein tersebut, air dalam

pembuluh darah akan keluar ke rongga-rongga tubuh sehingga menyebabkan bengkak.

3. Gejala

Edema tampak sebagai pembengkakan di atas kulit. Umumnya teraba kenyal, dapat

disertai nyeri ataupun tidak, dapat disertai demam ataupun tidak. Edema biasanya ditemui

pada kaki (di atas tulang kering dan di atas punggung kaki), perut, lengan, wajah, dan

kelopak mata bagian atas.

Edema yang disertai rasa nyeri dan demam biasanya diakibatkan oleh

infeksi. Edema yang disertai warna kemerahan dan gatal biasanya diakibatkan oleh reaksi

alergi. Edema pada gagal jantung biasanya bersifat pitting, yakni jika kulit yang bengkak kita

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Edema

tekan maka kulit tidak akan langsung kembali seperti semula melainkan akan meninggalkan

bekas penenkanan.

4. Proses terjadinya edema

Endotel kapiler merupakan suatu membran semi permeabel yang dapat dilalui oleh

air dan elektrolit secara bebas, sedangkan protein plasma hanya dapat melaluinya sedikit

atau terbatas. Tekanan osmotic darah lebih besar dari pada limfe. Daya permeabilitas ini

bergantung kepada substansi yang mengikat sel-sel endotel tersebut. Pada keadaan

tertentu, misalnya akibat pengaruh toksin yang bekerja terhadap endotel, permeabilitas

kapiler dapat bertambah. Akibatnya ialah protein plasma keluar kapiler, sehingga tekanan

osmotic koloid darah menurun dan sebaliknya tekanan osmotic cairan interstitium

bertambah. Hal ini mengakibatkan makin banyak cairan yang meninggalkan kapiler dan

menimbulkan edema.

Retensi natrium terjadi bila eksresi natrium dalam kemih lebih kecil dari pada yang

masuk (intake). Karena konsentrasi natrium meninggi maka akan terjadi hipertoni. Hipertoni

menyebabkan air ditahan, sehingga jumlah cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan

interstitium) bertambah. Akibatnya terjadi edema. Retensi natrium dan air dapat diakibatkan

oleh factor hormonal (penigkatan aldosteron pada cirrhosis hepatis dan sindrom nefrotik dan

pada penderita gagal ginjal)

5. Penanganan

a. Menjaga Tekanan DarahTekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh

sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah yang dapat dilakukan dengan

mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat

badan.

Namun jika perubahan ini belum cukup untuk mengontrol tekanan darah, Anda

mungkin membutuhkan obat-obat antihipertensi seperti penghambat ACE

(angiotensin converting enzyme). Obat penghambat ACE memberikan perlindungan

tambahan pada ginjal dan mengurangi tekanan darah dalam tubuh serta

mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

b. Perubahan Gaya HidupSelain konsumsi obat-obatan, perkembangan CKD dan tekanan darah tinggi

dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sebagai berikut:

Mengurangi berat badan, terutama jika Anda mengalami obesitas.

Berolahraga teratur.

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Edema

Berhenti merokok.

Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan rendah lemak

Membatasi konsumsi minuman keras.

c. Membatasi konsumsi cairan dan garam, serta memerhatikan cairan yang terdapat

dalam makanan yang Anda konsumsi seperti buah, sup, atau yoghurt. Selain itu,

kelebihan cairan dalam tubuh juga dapat dikurangi dengan konsumsi obat diuretik

d. Pengobatan untuk Gagal Ginjal: Cuci Darah atau Transplantasi

Dalam beberapa kasus, penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal

ginjal permanen atau established renal failure (ERF). Pada tahap ini, ginjal berhenti

bekerja dan mengancam hidup. Kondisi ini terjadi secara perlahan-lahan dan jarang

terjadi secara tiba-tiba.