Satuan Acara Penyuluhan Ckd
-
Upload
elvi-juwita -
Category
Documents
-
view
139 -
download
0
description
Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Ckd
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Chornic Kidney Disease
Pokok Pembahasan : Pengertian, tujuan, cara perawatan pasien hemodialisa
Sasaran : Ny.W dan Keluarga
Tempat : R. Dahlia Bawah RSUP
Hari/Tanggal : Kamis, 19 September 2013
Waktu : 1 x 30 menit
Penyuluh : Winda Asmarani
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan klien dan keluarga yang akan menjalani
hemodialisa dapat memahami dan mengerti tentang hemodialisa.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penjelasan tentang hemodialisa, maka pasien – pasien yang
menjalani hemodialisa diharapkan mampu :
a) Menjelaskan tentang pengertian hemodialisa.
b) Menjelaskan tentang tujuan hemodialisa.
c) Menjelaskan tentang cara perawatan pada pasien hemodialisa.
d) Menjelaskan tentang hal – hal apa saja yang akan timbul selama
hemodialisa.
e) Menjelaskan tentang hal –hal yang akan diperiksa sebelum
hemodialisa.
III.SASARAN
Klien dan keluarga Klien.
IV. MATERI
a) Pengertian hemodialisa.
b) Tujuan hemodialisa
c) Cara perawatan pada pasien hemodialisa.
d) Hal – hal apa saja yang akan timbul selama hemodialisa.
e) Hal –hal yang akan diperiksa sebelum hemodialisa.
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI.MEDIA
1. Leaflet 2. Lembar Balik.
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
MEDIA dan METODE
1. 3
Menit
Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menjelaskan cara perawatan pada pasien hemodialisa.
Menjelaskan Hal – hal apa saja yang akan timbul selama hemodialisa.
Hal –hal yang akan diperiksa sebelum hemodialisa.
Menjawab salam
Mendengarkan Memperhatikan
Memperhatikan
Ceramah
2. 15
Menit
Pelaksanaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Memperhatikan
Mendengarkan
Ceramah dengan menggunakan Lembar balik membagikan
Menjelaskan cara perawatan pada pasien hemodialisa.
Menjelaskan Hal – hal apa saja yang akan timbul selama hemodialisa.
Hal –hal yang akan diperiksa sebelum hemodialisa.
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
Leaflet
3. 10
Menit
Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada para lansia, keluarga lansia, dan kader lansia yang dapat menjawab pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
Tanya jawab
4. 2
Menit
Terminasi :
Menyampaikan Kesimpulan Mengucapkan salam penutup
Mendengarkan Menjawab salam
Ceramah
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.(2010). Chonic Disease Kidney. http://kesehatan.kompasiana.com/
Price & Wilson. (2006). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2.
Jakarta: EGC.
Sudoyo, dkk,. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 5. Jakarta:
Interna Publishing.
http : www.hemodialisa.html
Materi Penyuluhan
1. PENGERTIAN HEMODIALISA
Hemodialisa berasal dari kata hemo artinya darah, dan dialisa artinya
pemisahan atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah
berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu
membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan
zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses
berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel ( Pardede,
1996 )
Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang menurun fungsi ginjalnya.
Hemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah dengan
cara mengalirkan melalui “ginjal buatan”. Sampah dan air yang berlebih
dibuang dari tubuh selama proses hemodialisa berlangsung, ini biasanya
dilakukan oleh ginjal yang fungsinya masih baik.
Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyak
dipilih oleh para penderita GGT. Pada prinsipnya terapi hemodialisa adalah
untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa –
sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur
kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah.
Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti
untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran
darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat,
dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan
cairan dialisat pada ginjal buatan (Setyawan, 2001).
2. TUJUAN DARI TERAPI HEMODIALISA
Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan :
a. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam
urat
b. Membuang kelebihan air.
c. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh.
d. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh.
e. Memperbaiki status kesehatan penderita.
3. Cara merawat pasien hemodialisa dirumah
Diperlukan suatu cara agar darah anda bisa masuk ke mesin, hal ini disebut
dengan “akses”. Akses yang paling umum adalah fistula di lengan anda. Dokter
bedah anda akan membuat sayatan kecil di lengan anda dan menyambung 2
pembuluh darah, arteri dan vena. Hal ini akan membuat pembuluh vena anda
menjadi besar dan memudahkan perawat dialisa untuk memasang 2 jarum, satu
untuk mengalirkan darah menuju mesin, yang lainnya mengalirkan darah menuju
tubuh anda.
Cara merawat fistula :
Segera setelah operasi :
a. Jaga agar jahitan dan perban tetap kering.
b. Dokter akan menentukan kapan jahitan akan dibuka, biasanya setelah 8 –
14 hari.
c. Bila terjadi bengkak pada lengan setelah dilakukan operasi fistula ,
letakkan lengan lebih tinggi 1 bantal saat tidur.
d. Informasikan pada petugas kesehatan bila ada perdarahan, nyeri atau
bengkak yang terus menerus.
e. Periksa fistula di lengan anda beberapa kali sehari dengan cara meraba
secara perlahan dan rasakan adanya bruit , yaitu getaran halus yang
disebabkan aliran darah.
Melindungi fistula anda :
a. Hindari tidur dengan berguling ke sisi lengan yang telah dipasang fistula
b. Hindari pemakaian jam tangan atau gelang pada lengan yang telah
dipasang fistula
c. Hindari mengangkat benda-benda berat (lebih dari 12 kg) pada lengan
yang telah dipasang fistula
d. Jangan mengambil darah, mengukur tekanan darah di lengan yang telah
dipasang fistula
e. Melatih lengan anda yang telah terpasang fistula :
f. Semakin besar fistula anda, semakin mudah bagi perawat dialisa
melakukan akses pada lengan anda.
g. Pegang spons atau bola tenis atau bola karet lunak di tangan yang
dilakukan pemasangan fistula.
h. Lakukan gerakan meremas-remas 20 kali, lanjutkan dengan istirahat.
i. Lakukan latihan sebanyak beberapa kali sehari.
j. Latihan dilakukan sampai fistula cukup matang untuk dipergunakan.
k. Aktivitas harian anda tidak akan mengganggu fistula.
l. Bila ada cairan kekuningan / nanah pada tempat dipasang fistula , segera
hubungi dokter anda.
m. Bila fistula anda tetap berdarah sehabis digunakan, tekan menggunakan
kassa steril selama 5 -10 menit.
4. HAL – HAL YANG AKAN TIMBUL SELAMA HEMODIALISA
Banyak orang merasa tak nyaman dan ragu-ragu saat-saat pertama dilakukan
hemodialisa. Saat dilakukan hemodialisa sebenarnya anda tidak akan merasakan
apa-apa, beberapa orang akan merasa lelah setelah selesai dilakukan
hemodialisa terutama bila baru beberapa kali hemodialisa. Setelah beberapa kali
hemodialisa maka cairan yang berlebih dan racun dari tubuh anda akan
berkurang, anda akan merasa kembali bertenaga. Namun, saat hemodialisa akan
timbul komplikasi sebagai berikut
Sakit kepala
Hal ini berarti tubuh anda sedang menyesuaikan diri dengan pengambilan cairan
dan racun dari tubuh anda.
Keram
Anda mungkin akan merasa keram di lengan dan kaki anda untuk sementara. Hal
ini diakibatkan cairan berlebih yang diambil dari tubuh anda.
Perut mual, kepala terasa melayang
Hal ini terjadi bila tekanan darah anda rendah.
Hipotensi
Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnya
dialisat natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropati otonomik, dan
kelebihan tambahan berat cairan.
Aritmia
Hipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa, penurunan
kalsium, magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepat berpengaruh
terhadap aritmia pada pasien hemodialisa.
Sindrom ketidakseimbangan dialisa
Sindrom ketidakseimbangan dialisa dipercaya secara primer dapat diakibatkan
dari osmol-osmol lain dari otak dan bersihan urea yang kurang cepat
dibandingkan dari darah, yang mengakibatkan suatu gradien osmotik diantara
kompartemen-kompartemen ini. Gradien osmotik ini menyebabkan perpindahan
air ke dalam otak yang menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini tidak lazim dan
biasanya terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisa pertama dengan
azotemia berat.
Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitor
pada pasien yang mengalami gangguan fungsi kardiopulmonar.
Perdarahan
Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat dinilai
dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selama hemodialisa
juga merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan.
Infeksi atau peradangan bisa terjadi pada akses vaskuler.
Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidak
adekuat ataupun kecepatan putaran darah yang lambat.
5. HAL – HAL YANG AKAN DIPERIKSA SEBELUM HEMODIALISA
a. Akses dialysis
b. Semua jalur-jalur hemodialisa
c. Tekanan darah dan detak jantung anda
d. Mesin dialysis
e. Ginjal buatan
f. Cairan yang digunakan untuk proses hemodialisa
g. Keluhan yang anda rasakan selama proses hemodialisa:
Saat-saat tertentu darah anda akan diperiksa untuk melihat keadaan tubuh
anda dan hasil terapi hemodialisa: