Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA REMAJA 1. Tema : Anemia Remaja 2. Hari / tanggal : Jum’at, 14 Januari 2011 3. Alokasi waktu : 40 menit 4. Petugas : Mahasiswa D IV Kebidanan Klinik Poltekkes Kemenkes Malang 5. Tempat : Aula SMAN 2 Malang a. Luas : 4x6 mm 2 b. Penerangan : lampu c. Tempat duduk : bangku 6. Sasaran : Seluruh Siswa dan Siswi SMAN 2 Malang 7. Rincian Kegiatan: No Rincian kegiatan Waktu Kegiatan klien Media yang di gunaka n 1. Pembukaan a Salam pembuka b Memperkenalkan diri c Menyampaikan maksud dan tujuan dari penyuluhan 5 menit a. . b. an diri, _

description

anemia remaja

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA REMAJA

1. Tema : Anemia Remaja

2. Hari / tanggal : Jum’at, 14 Januari 2011

3. Alokasi waktu : 40 menit

4. Petugas : Mahasiswa D IV Kebidanan Klinik Poltekkes Kemenkes Malang

5. Tempat : Aula SMAN 2 Malang

a. Luas : 4x6 mm2

b. Penerangan : lampu

c. Tempat duduk : bangku

6. Sasaran : Seluruh Siswa dan Siswi SMAN 2 Malang

7. Rincian Kegiatan:

No Rincian kegiatan Waktu Kegiatan

klien

Media

yang di

gunakan

1.

2.

Pembukaan

a Salam pembuka

b Memperkenalkan diri

c Menyampaikan maksud dan tujuan dari

penyuluhan yang akan dilaksanakan.

Penyampaian Materi

a. Menjelaskan tentang pengertian remaja dan

pubertas

b. Menjelaskan pengertian anemia dan angka

kejadian anemia

c. Menjelaskan mengapa perempuan lebih

5 menit

20 menit

a. Mendengarkan.

b. Memperkenalkan

diri,

menyampaikan

tujuan

kedatangannya.

Mendengarkan dan

bertanya.

_

Laptop/

power

point

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

3.

4.

rentan anemia dibanding laki-laki

d. Menjelaskan Tanda gejala anemia, Faktor

yang menyebabkan anemia pada remaja,

Pengaruh Anemia Terhadap Kemampuan

Kognitif

e. Menjelaskan bagaimana cara

Penanggulangan anemia

Evaluasi

Penutup

10 menit

5 menit

Remaja mampu

mengulang kembali

penjelasan yang telah

diberikan dan

menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh

petugas kesehatan.

Memberikan salam

_

8. Tujuan

Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan remaja mengetahui tentang anemia

pada remaja.

Tujuan khusus :

1. Remaja mampu menjelaskan tentang pengertian remaja dan pubertas.

2. Remaja mampu menjelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia.

3. Remaja mampu menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding

laki-laki.

4. Remaja mampu menjelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan

anemia pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif.

5. Remaja mampu menjelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia.

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

9. Materi

1. Pengertian remaja

Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa remaja

yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun

(http//id.wikipedia.org/wiki/remaja)

2. Pengertian pubertas

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,

psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita

biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih

kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan

perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan

menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi

basah.

3. Pengertian anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah

sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel

darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin

yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan

mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya

jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga

darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan

tubuh .

4. Angka kejadian

Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada tahun

1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak

perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45 tahun) diketahui

menderita anemia.

Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun 1998/99 di

2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %)

dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel

dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri dan 180 calon pengantin

wanita.

5. Perempuan lebih rentan anemia dibanding dengan laki-laki

Masyarakat indonesi umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan

nabati disbanding hewani, sehingga masih banyak yang menderita anemia

Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada

pada laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang secara

otomatis mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi

untuk mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut tidak

terjadi pada laki-laki. Selain itu wanita yang sering melakukan diet atau

pengurangan makanan karena ingin mendapatkan tubuh yang ideal.

Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat

3 kali dibanding dengan pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan

kebutuhan perkembangan janin yang dikandungnya.

6. Tanda gejala anemia

a. mudah lelah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya

b. muka pucat,

c. tidak bersemangat,

d. mudah mengantuk, bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-terusan

e. dan mudah pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit mencerna

informasi

f. Pandangan berkunang-kunang

g. Bila terus berlanjut, bisa saja menyebabkan mudah tertular penyakit lain

7. Faktor yang menyebabkan anemia pada remaja

a. Rendahnya Pengetahuan dan Ilmu Kesehatan

Rendahnya pengetahuan para remaja terhadap isu kesehatan dan ilmu

kesehatan. Bagi mereka, kesehatan bukanlah hal utama yang harus menjadi

perhatian. Masih merasa muda sehingga tidak harus menjaga kesehatan.

b. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

c. Kurangnya zat besi, vitamn B 12, asam folat, vitamin C dalam makanan yang

dikonsumsi

d. Penyakit misalnya TBC, Hepatitis, gastritis, radang usus buntu dsb.

e. Pola hidup remaja berubah dari yang semula serba teratur menjadi kurang

teratur, misalnya sering terlambat makan atau kurang tidur.

f. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan aktifitas yang dilakukan.

g. Cacingan, terutama cacing tambang yang dapat menyebabkan perdarahan

dalam dinding usus meskipun sedikit tetapi terjadi secara terus menerus yang

menyebabkan kehilangan zat besi.

h. Mengurangi Porsi Makan

Keinginan untuk memiliki tubuh seperti peragawati dan para bintang

sehingga tidak mau makan banyak. Bila hal ini terus berlanjut, bisa

menyebabkan menderita anorexia nervosa, bulimia, dan penyakit ‘mental

disorder’ lainnya.

i. Minimnya Sosialisasi Gizi Khusus Remaja

Masalah ini bisa diatasi bila sejak kecil para orang tua dan orang-orang

dewasa di sekitar remaja memberikan contoh hidup sehat dan memberikan

pengetahuan memadai mengenai nutrisi dan ilmu gizi lainnya.

8. Pengaruh Anemia

a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat remaja yang menderita anemia

dapat dengan mudah terserang penyakit.

b. Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak.

c. Taraf inteligensia: yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah dan

berbagai bidang kehidupan antara lain pergaulan sosial, teknis, perdagangan,

pengaturan rumah tangga.

d. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang, misal

matematika, bahasa asing.

e. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari, disimpan

dalam ingatan secara sistematis atau tidak.

f. Kemampuan berbahasa.

g. Daya fantasi, mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif, dan sosial.

h. Gaya belajar.

i. Teknik atau cara belajar secara efisien dan efektif.

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

9. Penanggulangan anemia

Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain

a. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang

cukup secara rutin pada usia remaja.

b. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,

unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C

(asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau

mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung

karbonat dan minum susu pada saat makan.

c. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah

dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1

mg/KgBB/hari.

d. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi

bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat,

multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.

e. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan

pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.

10. Evaluasi

a. Evaluasi Proses : Berisi tentang jalanya proses penyuluhan yaitu jumlah

peserta yang hadir dengan target yang ingin dicapai serta antusiasme

peserta.

b. Evaluasi Hasil :

Prosedur : Tanya jawab

Jenis dan bentuk test : Pertanyaan lisan

Butir-butir:

1. Jelaskan pengertian remaja dan pubertas?

2. Jelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia?

3. Jelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding

laki-laki?

4. Jelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan anemia

pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif?

5. Jelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia?

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

DAFTAR PUSTAKA

http//www.anneahira.com/anemia-remaja.htm

http//www.creasoft.wordpress.com/2008/04/15

http//www.digilib.unimus.ac.id/files/disk/10

http//www.doktermu.com/kesehatan-remaja/166-anemia-pada-remaja&wsi

http//www.smallcrab.com/anak-anak/593-anemia-pada-remaja-perempuan&wsi

http//www.wikipedia.com

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Remaja

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA REMAJADisusun guna memenuhi tugas mata kuliah Askeb Onkologi Kandungan

Dosen Pembimbing Ns. Heni Astuti, Amd.Keb, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh

KELOMPOK I:

1. Amalia Setyaningrum

2. Ana Fitriyah .

3. Anita Megawati Fajrin

4. Arkha Rosaria Badrus

5. Arum Dyah Prabandari

6. Ayu Tri Kusumawati

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN KLINIK

TAHUN AKADEMIK 2010