Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN Pada Anak Di Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak Program Pendidikan Profesi Keperawatan (Ners) PSIK SSG Yogyakarta Disusun Oleh : Adang, S.Kep Rosidah, S.Kep Dwi Rusdiyatmi, S.Kep Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

description

hh

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN

Pada Anak Di Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta

Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak

Program Pendidikan Profesi Keperawatan (Ners) PSIK SSG Yogyakarta

Disusun Oleh :

Adang, S.Kep

Rosidah, S.Kep

Dwi Rusdiyatmi, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS IIPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANYOGYAKARTA

2008

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah

Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak

Tempat : Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta.

Waktu : Jumat, 27 Agustus 2008 selama 35 menit (jam 09.30 s.d 10.05).

Sasaran :1. Klien”An. F” umur 3 tahun

2. Klien “An.R” umur 5 tahun

Metode : 1. Ceramah

2. Bermain bersama

Media : 1. Lembar gambar

2. Pasel, Bola

Pembagian tugas kelompok :

Pemandu : Rosidah, S.Kep

Notulis : Dwi Rusdiyatmi, S.Kep

Fasilitator : Adang, S.Kep

PENDAHULUAN:

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu

metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,

tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-

lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan

perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga

emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.

Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka

mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan

cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal

sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan

cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan

bermain.

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang

selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa

merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang selama dirawat.

2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat

3. mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat

Rencana Pelaksanaan :

No Terapis Waktu Subjek terapi

1 Persiapan

a. Menyiapkan ruangan.

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak dan

keluarga

10 menit Ruangan,alat,anak dan keluarga

siap

2 Proses :

a. Membuka

proses terapi bermain dengan

mengucap kan salam,

memperkenalkan diri.

b. Menjelaskan

pada anak dan keluarga tentang

tujuan dan manfaat bermain,

menjelaskan cara permainan.

c. Mengajak

anak bermain .

d. Mengevalua

si respon anak dan keluarga.

2 menit

5 menit

10 menit

3 menit

Menjawab salam,

Memperkenalkan diri,

Memperhatikan

Bermain bersama dengan

antusias dan mengungkapkan

perasaannya

3 Penutup (1 menit).

Menyimpulkan, mengucapkan

5 menit Memperhatikan dan menawab

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

salam salam

MATERI TERAPI BERMAIN

KEUNTUNGAN BERMAIN

Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:

1. Membuang ekstra energi.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan

organ-organ.

3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol diri.

5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.

6. Meningkatnya daya kreativitas.

7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.

8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.

9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.

11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

MACAM BERMAIN

1. Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang

diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan

tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium,

meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.

b. Bermain konstruksi (Construction Play)

Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.

c. Bermain drama (Dramatic Play)

Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-

temannya.

d. Bermain fisik

Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.

Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan

sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.

Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton

televisi dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain,

yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :

1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif

bermain.

2. Tidak ada variasi dari alat permainan.

3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.

4. Tidak mempunyai teman bermain.

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan

perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta

berguna untuk :

1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau

merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.

Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,

tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.

2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang

benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV,

dll.

3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.

Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,

pensil warna, radio, dll.

4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan

anak, keluarga dan masyarakat

Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak

pasir, bola, tali, dll.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN

1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.

2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada

keterampilan yang lebih majemuk.

4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.

5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

BENTUK- BENTUK PERMAINAN

1. Usia 0 – 12 bulan

Tujuannya adalah :

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,

menggenggam.

b. Melatih kerjasama mata dan tangan.

c. Melatih kerjasama mata dan telinga.

d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

e. Melatih mengenal sumber asal suara.

f. Melatih kepekaan perabaan.

g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.

b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 – 24 bulan

Tujuannya adalah :

a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

b. Memperkenalkan sumber suara.

c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

d. Melatih imajinasinya.

e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan

yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

a.Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

c.Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak

mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,

kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil

berwarna.

3. Usia 25 – 36 bulan

Tujuannya adalah ;

a.Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.

c.Melatih motorik halus dan kasar.

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan

membedakan warna).

e.Melatih kerjasama mata dan tangan.

f. Melatih daya imajinansi.

g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :

a.Alat-alat untuk menggambar.

b. Lilin yang dapat dibentuk

c.Pasel (puzzel) sederhana.

d. Manik-manik ukuran besar.

e.Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.

f. Bola.

4. Usia 32 – 72 bulan

Tujuannya adalah :

a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.

c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.

d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura

(sandiwara).

e. Membedakan benda dengan permukaan.

f. Menumbuhkan sportivitas.

g. Mengembangkan kepercayaan diri.

h. Mengembangkan kreativitas.

i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).

j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.

k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar

rumahnya.

l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian

mengenai terapung dan tenggelam.

m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat

gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.

b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

6. Usia Prasekolah

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat olah raga.

b. Alat masak

c. Alat menghitung

d. Sepeda roda tiga

e. Benda berbagai macam ukuran.

f. Boneka tangan.

g. Mobil.

h. Kapal terbang.

i. Kapal laut dsb

7. Usia sekolah

Jenis permainan yang dianjurkan :

a. Pada anak laki-laki : mekanik.

b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)

Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang,

hobi, video games, permainan pemecahan masalah.

9. Usia remaja

Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

KETIKA ANAK MASUK RAWAT INAP

Tujuan kegiatan :

1. Memberi informasi.

2. Memicu normalisasi.

3. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.

4. Mengidentifikasi teknik koping.

Contoh kegiatan :

1. Mendesain tanda selamat datang.

2. Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.

3. Memicu orang tua membawa foto dan mainan.

4. Memberi daftar kegiatan rumah sakit.

5. Proaktif melakukan permainan.

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Anak Wirosaban

Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri

Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan eksternal,

fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.

Kegiatan :

1. Belajar tentang bagian tubuh luar.

2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.

3. Belajar tentang fungsi tubuh.

4. Belajar menerima tubuh.

EVALUASI

Peserta terapi bermain mampu:

1. Menyebutkan nama permainan

2. Menata pasel dalam bentuk rumah

3. Membedakan warna dan bentuk pasel

4. Bermain bola pasel

5. Menulis dan mengambar

6. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

Sumber Pustaka :

Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.

Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta

Stase Anak Profesi Ners 15/08/08