SATUAN ACARA PENYULUHAN

17
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik Penyuluhan : Gangguan Sistem Muskuloskeletal Pokok Bahasan : Low Back Pain Sub Pokok Bahasan : Pemahaman tentang low back pain Sasaran : para pegawai di pabrik snack Kuda Mas Turen Tempat : Halaman pabrik Kuda Mas Turen Hari / tanggal : Kamis, 07 Januari 2016 Waktu : 45 menit I. Tujuan instruksional umum Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu mengenal low back pain dan dapat mengetahui cara pencegahan agar tidak terjadi low back pain. II. Tujuan instruksional khusus Setelah dilakukan penyuluhan, pasien diharapkan mampu : 1. Memahami dan menjelaskan pengertian Low Back Pain secara sederhana. 2. Memahami dan menjelaskan klasifikasi penyakit Low Back Pain. 3. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor penyebab penyakit low back pain. 4. Memahami dan menjelaskan faktor – faktor resiko penyakit Low Back Pain. 5. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit Low Back Pain.

description

gvdsfsdf

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Gangguan Sistem Muskuloskeletal

Pokok Bahasan : Low Back Pain

Sub Pokok Bahasan : Pemahaman tentang low back pain

Sasaran : para pegawai di pabrik snack Kuda Mas Turen

Tempat : Halaman pabrik Kuda Mas Turen

Hari / tanggal : Kamis, 07 Januari 2016

Waktu : 45 menit

I. Tujuan instruksional umum

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu mengenal low

back pain dan dapat mengetahui cara pencegahan agar tidak terjadi low back

pain.

II. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, pasien diharapkan mampu :

1. Memahami dan menjelaskan pengertian Low Back Pain secara sederhana.

2. Memahami dan menjelaskan klasifikasi penyakit Low Back Pain.

3. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor penyebab penyakit low back

pain.

4. Memahami dan menjelaskan faktor – faktor resiko penyakit Low Back Pain.

5. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit Low Back Pain.

6. Memahami dan menjelaskan komplikasi yang terjadi pada Penyakit Low

Back Pain.

7. Menjelaskan dan merekoendasikan cara pencegahan terhadap Penyakit

Low Back Pain.

8. Menjelaskan dan mendemontrasikan cara perawtan dan pengobatan

terhadap penyakit Low Back Pain.

III. Sasaran

Para pegawai di pabrik snack Kuda Mas Turen

IV. Materi

Low Back Pain

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

V. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab

VI. Media

1. Leaflet: Low Back Pain

2. LCD

VII.Strategi Pelaksanaan

1. Survey karakter dan lokasi sasaran

2. Koordinasi dengan dosen yang bersangkutan

3. Menyiapkan bahan dan alat

VIII. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Semua peserta hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan.

b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di halaman

c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.

2. Evaluasi proses

a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.

c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil

Peserta mengerti tentang low back pain, dapat menyebutkan pengertian,

klasifikasi low back pain, faktor penyebab, faktor resiko, tanda dan gejala,

komplikasi, pencegahan.

IX. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :1. Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam.

2. Memperkenalkan diri.

3. Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan.

1. Menjawab salam.

2. Mendengarkan.

3. Memperhatikan.

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

4. Menyebutkan materi yang akan

diberikan.

4. Memperhatikan

2. 25 menit Pelaksanaan :1. Menyebutkan pengertian Low

Back Pain secara sederhana.

2. Menyebutkan klasifikasi penyakit

Low Back Pain.

3. Menyebutkan faktor-faktor

penyebab penyakit low back

pain.

4. Menyebutkan faktor – faktor

resiko penyakit Low Back Pain.

5. Menyebutkan tanda dan gejala

dari penyakit Low Back Pain.

6. Menyebutkan komplikasi yang

terjadi pada Penyakit Low Back

Pain.

7. Menyebutkan cara pencegahan

terhadap Penyakit Low Back Pain.

1. Memperhatikan

3. 10 menit Evaluasi :1. Menanyakan kepada peserta

tentang materi yang telah

diberikan, dan reinforcement

kepada pasien yang dapat

menjawab pertanyaan.

1. Menjawab pertanyaan

4. 5 menit Terminasi :1. Mengucapkan terimakasih atas

peran serta peserta.

2. Mengucapkan salam penutup

1. Mendengarkan.

2. Menjawab salam.

X. Pengorganisasian

Moderator :

Pembicara / fasilitator : kelompok 1

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi :

LOW BACK PAIN

A. PENGERTIAN LOW BACK PAIN

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta

(tulang rusuk) sampai lumbosacral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bias menjulur

ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel,2002). LBP

atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan musculoskeletal yang

disebabkan oleh aktifitas tubuh yang kurang baik (Maher, salmond & pellino,

2002).

B. KLASIFIKASI LOW BACK PAIN

Menurut bimariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya LBP terbagi dua

jenis yaitu :

1. Acute Low Back Pain

Acute loe back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara

tiba-tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai

beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute loe back pain

dapat disebabkan karena luka traumatic, seperti kecelakaan mobil atau

terjatuh, rasa nyeri dapat hilang secara kemudian.kejadian tersebut selain dapat

merusak jaringan juga dapat melukai otot, ligamen, dan tendon. Pada

kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal

dapat masih sembuh seniri. Sampai saat ini penatalaksanaan awal nyeri

pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

2. Chronic Low Back Pain

Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3bulan. Rasa

nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki

onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. chronic low back

pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi

discus intervertebralis dan tumor.

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

C. PENYEBAB LOW BACK PAIN

Beberapa faktor yang menyebabkan teerjadinya LBP, antara lain :

1. Kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir

Kelainan ini lebih dikenal dengan istilah hemi vertebrae. Menurut

soeharso (1978) kelainan-kelainan kondisi tulkang vertebra tersebut dapat

berupa tulang vertebra hanya ssetengah bagian karena tidak lengkap pada saat

lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan

scoliosis ringan.

Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi

satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tulang

vertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini

dikenal dengan Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala –

gejala berat seperti club foot, rudimentair foot, kelayuan pada kaki, dan

sebagainya. Namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.

2. Low back pain karena trauma

Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP

(Bimariotejo, 2009). Pada orang – orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan

otot atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri

pinggang bawah yang akut. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang

baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba – tiba pada otot

punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan

nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka

waktu tertentu. Namun pada kasusu – kasus yang berat memerlukan

pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut.

(Idyan, 2008).

3. Low back pain karena perubahan jaringan

Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan

pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya

pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang

punggung dan anggota bagian tubuh lain. (Soeharso, 1978).

4. Low back pain karena pengaruh gaya berat

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan

dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan

komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum,

coxa valgum, dan sebagainya (Soeharso, 1987). Beberapa pekerjaan yang

mengharuskan bediri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat

mengakibatkan terjadinya LBP (Klooch, 2006 dalam Shocker, 2008).

Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu factor yang menyebabkan

terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya

penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur

tubuh dan kelemahan otot (Bimariotejo, 2009).

D. FAKTOR RESIKO LOW BACK PAIN

Factor resiko nyeri punggung yaitu meliputi :

1. Usia

2. Jenis kelamin

3. Berat badan

4. Etnis

5. Merokok

6. Pekerjaan

7. Paparan getaran

8. Angkat beban,yang berat yang berulang-ulang

9. Membungkuk

10. Duduk lama

11. Geometri kanal lumbal, spinal

12. Dan factor psikososial, (Bimariotejo, 2009).

Sifat dan karakteristik nyeri yang tertususk, nyeri tajam, hingga terjadi

kelemahan pada tungkai (Idyan, 2008). Nyeri ini terdapat pada daerah lumbal

bawah, disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka,

koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior paha, tungkai dan kaki

(Bimariotejo, 2009).

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

E. TANDA DAN GEJALA LOW BACK PAIN

Manifestasi klinis LBP berbeda-beda sesuai dengan etiologinya masing-masing

seperti beberapa contoh dibawah ini :

1. LBP akibat sikap yang salah

a. Sering dikeluarkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku, dan

tidak enak namun lokasi tidak jelas.

b. Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot paraspinal agak spastik di daerah

lumbal, namun motalitas tulang belakang bagian lumbal masih sempurna,

walaupun hiperfleksi dan hiperekstensi dapat menimbulkan perasaan tidak

enak.

c. Lordosis yang menonjol.

d. Tidak ditemukan gangguan sensibilitas, motorik, dan refleks pada tendon.

e. Foto rontgen lumbosakral tidak memperlihatkan kelainan yang relevan.

(sidharta, priguna, 2004)

2. Pada herniasi diskus lumbal

a. Nyeri punggung yang onsetnya perlahan-lahan, bersifat tumpul atau terasa

tidak enak, sering intermitan, walau kadang onsetnya mendadak berat.

b. Diperhebat oleh aktivitas atau pengarah tenaga serta mengedan, batuk atau

bersin.

c. Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai yang

sakit difleksikan.

d. Sering terdapat spasme refleks otot-otot paravertebrata yang menyebabkan

nyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak secara penuh.

e. Setelah periode tertentu timbul skiatika iskialgia.

3. LBP pada spondilosis

a. Kompres radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi

diskus, Walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilisis.

b. Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang

terkena.

c. Dapat disertai kelumpuhan otot dan gangguan refleks.

d. Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra yang

menekan medula spinalis.

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

e. Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat

stenosis kanal lumbal.

4. LBP pada spondilitis tuberkulosis

a. Terdapat gejala klasik tuberkulosis seperti penurunan berat badan, keringat

malam, demam subfebris, kakeksia. Gejala ini sering tidak menonjol.

b. Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra / lokal dan menghilang

bila istirahat.

c. Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada 20%

kasus (akibat abses dingin).

d. Onset penyakit dapat gradual atau mendadak (akibat kolaps vertebra dan

kifosis).

e. Diawali nyeri radikular yang mengeliligi dada atau perut , diikuti paraparesis

yang lambat laun makin memberat, spastisitas, klonus, hiperrefefleksia dan

refleks babinsky bilateral. Dapat ditemukan deformitas dan nyeri ketok

tulang vertebra.

f. Penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang muncul

terutama gangguan motorik.

5. LBP pada spondilitis ankilopoatika

a. Biasanya dirasakan pada usia 20 tahun.

b. Tidak hilang dengan istirahat dan tidak diperberat oleh gerakan.

c. Pemeriksaan fisik menunjukkan pembatasan gerakan di sendi sakrolumbal

dan seluruh tulang belakang lumbal.

d. Laju endapan darah meninggi.

e. Terjadi osifikasi ligamenta interspinosa.

( Mansjoer, Arif, et all, . 2007 )

F. PENCEGAHAN

Cara pencegahan Low Back Pain :

1. Meningkatkan kekuatan otot perut dengan latihan penyiapan, yang baik

adalah sit up dengan lutut ditekuk.

2. Latihan memperkuat otot paha belakang:

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

a. Posisi duduk, kaki menggantung kebawah, kemudian kaki menarik beban,

ringan kearah belakang dan kembali lagi. Demikian berulanh-ulang.

b. Posisi telungkup, kaki lurus, kemudian kaki dutekuk kearah atas depan,

menarik beban ringan dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.

3. Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-tiba.

4. Hindari mengangkat beban berat :

a. Bila harus mengankat beban, usahakan punggung lurus, jangan

membungkuk, tanpa membengkokkan lutut.

b. Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut.

c. Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot

perut.

d. Gunakan otot kaki, jangan otot punggung.

e. Hindari mengangkat barang diatas pinggang yang dapat menambah

tekanan paa otot punggung belakang ligament.

f. Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang.

5. Sikap berdiri :

a. Bediri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks, dan dagu lurus ke depan.

b. Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke duduk,

berjalan atau berdiri kembali.

c. Tidak berdiri terlalu lama, jika harus beriri pindahkan berat badan dari

satu kaki ke kaki yang lain.

d. Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri,untuk melakukan

stretching atau peregangan punggung bawah dilakukan dari posisi duduk

atau tiduran.

e. Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.

6. Sikap duduk

a. Hindari gerakan duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.

b. Bila duduk sebaiknya bersandar dan bergantian mengangkat 1 kaki lebih

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

tinggi dari pada yang lain (pangakal kaki).

7. Tidur

a. Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur ,busa,spring bed yang

turun lebih dari 5 cm bila anda tidur.

b. Tidurlah miring dengan lutut ditekuk,jangan tidur dengan kaki lurus dan

jaringan.

c. Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari,dilakukan latihan

punggung bawah seperti menarik satu kaki dan dua kaki baru berdiri

dengan periahan.

G. SARANa. Berhati Hatilah saat mengangkat.

1. Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum mengangkat.

2. Tekukan lutut,bukan punggung untuk mengagkat beda yang lebih rendah.

3. Peganglah benda dekat perut dan dada.

4. Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda.

5. Hindari memutarkan punggung saat mengagnkat suatu benda.

b. Lindungi punggung saat duduk dan berdiri.

1. Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama.

2. Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja,pastikan

bahwa lutut sejajar dengan paha.Gunakan alat bantu (seperti ganjalan /

balutan kaik) jika memang diperlukan.

3. Jika memang harus berdiri terlalu lama,letakanlah salah satu kaki pada

bantalan kaki secara bergantian.Berjalanlah sejenak dan mengubah posisi

secara periodic

4. Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut dapat ditekukan dengan baik tidak

tergenang.

5. Gunakanlah bantal dipunggung bila tidak cukup menyangga pada saat

duduk dikursi.

c. Tetaplah aktif dan hidup sehat.

1. Berjalanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang nyaman dan

sepatu berhak rendah.

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

2. Makanlah makanan seimbang diit rendah lemak dan banyak mengkonsumsi

sayur dan buah untuk mencegah konstipasi.

3. Tidurlah di kasur yang nyaman.

4. Hubungilah petugas kesehatan bila nyeri memburuk atau terjadi trauma.

Page 12: SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Karjmir YI.penatalaksanaan medic nyeri punggang.dalam soenorto,symposium

rematik pengenalan dan pengelolaan artropati seronegatif,bagian penyakit

dalam FK U

2. Lubis I.Epidemiologi nyeri punggung bawah.dalam : meliala L,nyeri punggung

bawah,kelompok studi nyeri perimpunan dokter spesialis saraf

Indonesia.jakarta,2003.

3. Meliala L,Patofisiologi dan pelaksanaan nyeri punggung bawah.Dalam meliala

L.Suryono B,Wibowo S.Kumpul makalah pertemuan ilmiah I Indonesia pain

penyakit dalam.Yogyakarta.2003