SATUAN ACARA PENYULUHAN
-
Upload
velonia-tessalonica -
Category
Documents
-
view
246 -
download
4
description
Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN
![Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia. Pada masa ini
terjadi proses penyesuaian sistem tubuh bayi dari kehidupan dalam rahim ke kehidupan di luar
rahim. Masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang ekstra
karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi.1
Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan indikator dalam menilai status
kesehatan masyarakat suatu bangsa dan kini digunakan juga sebagai ukuran untuk menilai
kualitas pengawasan antenatal.2
Dalam 30 tahun terakhir ini angka kematian bayi turun dengan mencolok, tapi angka
kematian perinatal dalam 10 tahun terakhir kurang lebih menetap. Misi MPS (Making Pregnancy
Safer) di Indonesia tahun 2001-2010 antara lain adalah menurunkan angka kematian neonatal
menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup dari 77,3-137,7 per 1000 (referrai hospital) untuk mencapai
sasaran tersebut. Intervensi yang sangat kritis adalah tersedianya tenaga penolong persalinan
yang terampil dan dapat memberikan pelayanan medik. Dengan adanya standar pelayanan
medik. Dengan adanya standar tersebut para petugas kesehatan mengetahui kinerja apa yang
diharapkan dari mereka apa yang harus mereka lakukan pada setiap tingkat pelayanan, dan
perawatan.2,3 Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
menyatakan bahwa angka kematian bayi dalam usia 28 hari pertama masih cukup tinggi yaitu
sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator
derajat kesehatan bangsa. Tingginya angka kematian bayi dapat menjadi petunjuk bahwa
pelayanan maternal dan neonatal kurang baik. Selain itu, penyebab tingginya kematian bayi
1
![Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/2.jpg)
dalam usia 28 hari pertama adalah kurang baiknya penanganan dan perawatan bayi baru lahir.
Perawatan bayi baru lahir meliputi pencegahan infeksi, pencegahan kehilangan panas, asuhan
perawatan tali pusat.1,2
2
![Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
ISI
A. Perawatan Tali Pusat
Asuhan tali pusat dilakukan setelah dua menit segera setelah bayi lahir, lakukan pemotongan
dan pengikatan tali pusat. Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat adalah
sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat; menjaga umbilikus
tetap kering dan bersih; tidak boleh membungkus tali pusat dan memberikan bahan apapun di
umbilikus; dan lipat popok di bawah umbilikus.1,2
Cara Membersihkan Tali Pusat
1. Cuci tangan bersih
2. Gunakan handscoon
3. Ambil kapas bulat atau kapas bertangkai yang telah dibubuhi alkohol 70%, lalu bersihkan
sisa tali pusar, terutama bagian pangkalnya (yang menempel pada perut).
4. Lakukan dengan hati-hati, apalagi bila pusar bayi masih berwarna merah.
5. Gunakan jepitan khusus dari plastik untuk memegang ujung tali pusarnya, agar lebih
mudah dalam membersihkan dan melilitkan perbannya.
6. Ambil kasa kering lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan agar seluruh permukaan hingga
ke pangkalnya tertutup perban.
7. Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak terlepas. Pastikan tidak
terlalu ketat, agar bayi tidak kesakitan.
8. Gunakan kain kasa untuk mengikat perban agar tetap pada tempatnya.
3
![Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/4.jpg)
Arah Pembersihan Tali Pusat Bayi
Pembersihan tali pusat bayi yang telah dipotong yaitu : dari bagian tali pusat yang
dipotong ke arah pusar dengan gerakan satu arah. Indikasinya agar bagian yang dipotong
tidak terkena kotoran dari pusar.2
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam merawat tali pusat2:
Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau menoleskan cairan atau bahan
apapun ke puntung tali pusat.
Membubuhkan atau mengoleskan ramuan dan abu dapur karena akan menyebabkan
infeksi.
Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
Jika tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun segera keringkan
secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
Teknik Perawatan Tali Pusat Bayi. Dalam perawatan maupun pemotongan tali pusat bayi
itu menggunakan teknik steril. Artinya, dalam setiap pelaksanaan perawatan dan
pemotongan tali pusat bayi itu menggunakan alat- alat yang steril. Dan dalam setiap
proses perawatan itu diangjurkan untuk sealalu memakai hanscoon.
Penggunaan Popok pada bayi. Saat tali pusat dipotong, maka harus diperhatikan
penggunaan popok bayi tersebut. Sebaiknya popok dipakaikan dibawah pusar. Alasannya
adalah agar pusarnya tidak lembab, karena apabila lembab akan beresiko timbulnya
infeksi.2
4
![Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/5.jpg)
Tanda-Tanda Tali Pusat Bayi yang Terinfeksi
Bernanah
Kondisi ini bisa muncul jika kurang benar dalam merawatnya,seperti kurang bersih dan
kurang kering. Hal ini juga bisa terjadi bila saat pemotongan tali pusat bayi menggunakan
benda yang tidak steril sehingga kuman mudah tumbuh dan berkembangbiak.
Bau Tidak Sedap
Bau tidak sedap muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali pusat terinfeksi. Lalu tali
pusat akan bernanah dan berlendir.Selain itu juga ditandai dengan kemerahan di sekitar
pusar.
Tidak Banyak Menangis
Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya banyak tidur.Gejala ini
ditandai dengan bayi malas minum,demam dan yang paling parah sampai terjadi kejang.
Kulit sekitarnya berwarna kemerahan.
Upaya yang Dapat Dilakukkan untuk mencegah terjadinya Infeksi :
Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air
kencing, kotoran bayi atau tanah.
Bila kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan segera keringkan
dengan kassa kering dan di bungkus dengan kassa tipis yang steril dan kering.
5
![Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/6.jpg)
Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan dan sebagainya pada luka tali pusat
sebab akan menyebabkan infeksi yang dapat berakhir dengan kematian neonatal.
B. Memandikan Bayi Baru Lahir2
Tujuan memandikan bayi adalah:
1. Membersihkan kulit dari kotoran
2. memberikan rasa nyaman kepada bayi
3. mempertahankan kebersihan neonatus sehari-hari
4. memungkinkan untuk observasi kulit bayi
Yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi
1. Jangan memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena jika perut yang penuh
tidak sengaja tertekan maka bayi akan muntah serta bayi akan sulit di ajak bekerja
sama jika perutnya kosong
2. Hindari keadaan dingin, pastikan bahwa tempat mandi cukup hangat, jangan buka baju
bayi sampai bak mandi terisi cukup dan siap untuk memandikan bayi. Siapkan handuk
besar dan lembut untuk membungkus segera setelah bayi diangkat dari air, memeriksa
suhu air dan pastikan air hangat agar bayi tidak kedinginan maupun kepanasan
3. Siapkan hiburan, buatlah bak mandi seperti tempat bermain bagi bayi sehingga
perhatiannya akan teralih sementara ibu bisa memandikannya dengan tenang, mainan
yang baik adalah khusus dirancang untuk acara mandi terutama yang mengapung di
air.
6
![Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/7.jpg)
Alat dan bahan :
1. Washlap bersih
2. Waskom berisi air hangat
3. Handuk
4. Sabun dan shampoo bayi
5. Pakaian bayi
6. Popok dan bedong
7. Minyak telon
8. Kapas untuk membersihkan daerah perineal
Cara memandikan bayi :
a. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalaminkubator.
b. Periksa kembali temperatur air dengan suhu (37-39oC), hangat hangat kuku, air
dalam waskom hanya digunakan untuk membasuh dan membersihkan rambut.
c. Mulai memandikan : usap mata dari kantus dalam ke kantus luar. Gunakan air
bersih dan bagian yang berbeda untuk tiap-tiap mata.
d. Bersihkan wajah dengan lembut. Gunakan air biasa/tanpa menggunakan sabun.
e. Membersihkan rambut :
- Pegang bayi dengan aman, basahi rambut dengan air secara lembut.
- Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan keringkan
kulit kepala dengan cepat
f. Membersihkan telinga luar : membersihkan dengan gerakan memutar dan gunakan
bagian yang berbeda untuk tiap-tiap telinga.
7
![Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/8.jpg)
g. Setelah melepas selimut mandi/pakaian bayi,bersihkan leher, dada, lengan dan
punggung dengan cara yang sama.
h. Bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian
tubuh yang dibersihkan sebelum berpindah ke bagian lain
i. Membersihkan bagian genetalia
- Bayi perempuan : bersihkan labia secara perlahan dengan arah dari depan ke
belakang.
- Bayi laki-laki : Tarik kutup dengan lembut dan sejauh-jauhnya, bersihkan ujung
glands dengan gerakan memutar dan kembalikan kutup dengan segera setelah
dibersihkan
j. Bersihkan dan keringkan daerah perineal
k. Gunakan popok dengan lipatan kedepan dan berada di bawah tali pusat, biarkan tali
pusat dalam keadaan terbuka.
l. Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai kondisi lingkungan.
C. Menjaga Kehangatan Bayi (Metode Kanguru)
Metode kanguru merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran
prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-
to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga
meningkatkan lama dan pemberian ASI.2,3,4
Metode kanguru diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan Martinez dua orang
ahli neonatologi dari Bogota, Colombia Amerika Selatan pada tahun 1983. Metode ini
8
![Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/9.jpg)
merupakan cara sederhana yang bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup
bayi baik sesaat maupun jangka lama, terutama BBLR dengan berat 1200-2000 gr.5,7
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator
dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang
efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit
bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya,
sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK
memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan
kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah
menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.3,5,6
Cara Melakukan Perawatan Metode Kanguru
1. Bayi dibiarkan telanjang hanya menggunakan popok, kaus kaki dan topi sehingga
terjadi kontak kulit bayi dengan kulit ibu seluas mungkin. Tangan dan kaki bayi
dalam keadaan fleksi seperti posisi katak.
2. Posisi bayi di amankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi di
palingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah. Ujung pengikat
tepat berada dibawah kuping bayi.
3. Ibu menggunakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam satu pakaian
dengan ibu. Jika perlu gunakan selimut.
Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain dapat melakukan metode kanguru.3,4,6
9
![Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB III
PENUTUP
Perawatan bayi baru lahir sangant penting di lakukan. Terutama kepada bayi yang lahir dengan
berat badan lahir rendah. Perawatan bayi baru lahir sangat penting dilakukan untuk terutama
untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi. Perawatan bayi baru lahir bukan hanya merawat
kebersihan bayi tetapi menjaga kehangatan bayi, salah satunya dengan metode kanguru.
Keuntungan menggunakan metode kanguru antara lain meningkatnya hubungan ibu dan bayi,
stabilisasi suhu tubuh bayi, meningkatkan produksi ASI dan mempersingkat masa perawatan
bayi di rumah sakit.
10
![Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/11.jpg)
LAMPIRAN
11
![Page 12: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/12.jpg)
12
![Page 13: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/13.jpg)
13
![Page 14: SATUAN ACARA PENYULUHAN](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d52e1a28ab9b02a45c4f/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Hlm: 18-29.
2. Anonim. Diakses pada 25 Agustus 2015. Dapat diakses pada
http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-asuhan-kebidanan-pada-bayi-
baru.html
3. Anonim. Diakses pada 25 Agustus 2015. Dapat diakses pada
https://bayikangguru.wordpress.com/2009/05/17/perawatan-metode-kangguru-
untuk-bayi-berat-lahir-rendah/
4. Suradi R, Yanuarso PB. Metode kanguru sebagai pengganti incubator untuk bayi
berat badan lahir rendah. Diakses pada 25 Agustus 2015. Dapat diakses pada
http://saripediatri.idai.or.id/pdffile/2-1-5.pdf
5. Lissauer, Tom dan Fanaroff, Avroy. 2011. At Glance Neonatologi. Jakarta:
Penerbit Erlangga. h.44-45.
6. Rudolf, Abraham. 2010. Buku Ajar Pediatrik. Edisi 20. Jakarta: EGC.h.40-1
7. Suradi R., Metode Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator Untuk Bayi Berat Lahir
Rendah. Sari Pediatri, Vol.2, No.1, Juni 2010: 29-35
14