SATUAN ACARA PENYULUHAN

download SATUAN ACARA PENYULUHAN

of 17

description

tgs

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. TOPIK : LATIHAN PRE OPERASIII. SUBTOPIK : 1. Latih nafas2. latih batuk efektif3. latih sendiIII SASARAN : Tn. MIV. METODE : Ceramah dan Tanya JawabV. WAKTU : 30 menit.VI.TEMPAT :ruang pasienVII. PENYULUH :taufik walhidayah(P17120013071) VIII.TUJUANA. Tujuan Instruksional Umum :Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien, dapat mengerti dan memahami tentang latihan persiapan pre operasi.B. Tujuan Instruksional Khusus :Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan klien dapat :1.melakukan tairik nafas dalam2.malakukan batuk efektif3.melakukan gerak sendi4.Menyebutkan manfaat latihan tarik nafas dalam, batuk efektif dan gerak sendi IX.METODA, MEDIA, SUMBER.1. Metode: Ceramah dan Tanya Jawab.2. Media: lembar balik3. Sumber: 1. Swearingen. (2001). Pocket Guide to Medical-Surgical Nursing, 2/E (Seri Pedoman Praktis Keperawatan Medikal Bedah, E/2, alih bahasa oleh Monica Ester). Jakarta: EGC.

2. http://amka191008.wordpress.com/2011/11/28/batuk-efektif-dan-teknik-nafas-dalam/3. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-nanangqosi-6162-2-babii.pdf

X.KEGIATAN PENYULUHANNoKegiatanWaktuTahap KegiatanSasaran

1

2

3pembukaan

kegiatan

Penutup

5 menit

15 menit

10 menit-Member salam-Memperkenalakan diri

-Melakukan kontrak-Menjelaskan tujuan dan materi yang akan diberikan

-Menggali informasi yang klien tahu tentang nafas dalam, batuk efektif, dan gerak sendi.-Menjelaskan tentang nafas dalam, batuk efektif, dan gerak sendi. -Mendemontrasikan bersama-Memberikan kesempatan klien bertanya

Evaluasi dan validasiKontrak ulangMengucapkan terikasih

-Menjawab salam-Memendengarkan dan memperhatikan-Menyepakati-Mendengar dan memperhatikan

-Menanggapi dan menjelaskan

-Mendengar dan memperhatikan

-Memperhatikan dan mendengar-Membeikan ka jawaban

-Menyimak-Menyetujui-Menjawab salam

XI.EVALUASI1.Sebutkan tujuan dan cara dari latihan batuk efektif2.Sebutkan tujuan dan cara dari latihan nafas dalam3.Sebutkan tujuan dan cara dari latihan gerak sendi

MATERI PENYULUHANNAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIFA. Pengertian 1. Nafas dalamLatihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002)2. Batuk EfeketifBatuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001).B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret5. Meningkatkan distribusi ventilasi.6. Meningkatkan volume paru7. Memfasilitasi pembersihan saluran napasC. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektifDilakukan pada pasien seperti :COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasiD. Kontra indikasi batuk efektif1. Tension pneumotoraks 2. Hemoptisis 3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokardakut infark dan aritmia. 4. Edema paru 5. Efusi pleura yang luasE. Alat dan Bahan yang disediakan1. Tissue/sapu tangan2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir. 3. Gelas berisi air hangatE. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng3. Buang dahak ke tempat tersebut4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram7. Bersihkan kaleng dengan sabun

D. Tehnik nafas dalam1. menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup2. kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi seperti bersiul3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi

E. Teknik Batuk Efektif1. Tarik nafas dalam 4-5 kali2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan 4. Keluarkan dahak dengan bunyi ha..ha..ha atau huf..huf..huf..5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan

Latihan Gerak Sendi

Latihan gerak sendi merupakan hal sangat penting bagi pasien sehingga setelah operasi, pasien dapat segera melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Pasien/keluarga pasien seringkali mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien setalah operasi. Banyak pasien yang tidak berani menggerakkan tubuh karena takut jahitan operasi sobek atau takut luka operasinya lama sembuh. Pandangan seperti ini jelas keliru karena justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak maka pasien akan lebih cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga pasien akan lebih cepat kentut/flatus. Keuntungan lain adalah menghindarkan penumpukan lendir pada saluran pernafasan dan terhindar dari ontraktur sendi dan terjadinya dekubitus. Tujuan lainnya adalah memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan menunjang fungsi pernafasan optimal. Intervensi ditujukan pada perubahan posisi tubuh dan juga Range of Motion (ROM).

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S. (2001). Buku ajar keperawtan medikal bedah. Jakarta: EGC.Perry & Potter. Funamental Keperawatan. Jakarta: EGC.Kowalak , J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC.Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM.Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-nanangqosi-6162-2-babii.pdfSwearingen. (2001). Pocket Guide to Medical-Surgical Nursing, 2/E (Seri Pedoman

Praktis Keperawatan Medikal Bedah, E/2, alih bahasa oleh Monica Ester).

Jakarta: EGC.

2. http://amka191008.wordpress.com/2011/11/28/batuk-efektif-dan-teknik-nafas-

dalam/

Latihan Pra Operasi

Berbagai latihan sangat diperlukan pada pasien sebelum operasi, hal ini sangat penting sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pasca operasi, seperti: nyeri daerah operasi, batuk dan banyak lendir pada tenggorokan. Latihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain:

1. Latihan Nafas Dalam

Latihan nafas dalam sangat bermanfaat bagi pasien untuk mengurangi nyeri setelah operasi dan dapat membantu pasien relaksasi sehingga pasien lebih mampu beradaptasi dengan nyeri dan dapat meningkatkan kualitas tidur. Selain itu teknik ini juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan oksigenasi darah setelah anastesi umum. Dengan melakukan latihan tarik nafas dalam secara efektif dan benar maka pasien dapat segera mempraktekkan hal ini segera setelah operasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.

2. Latihan Batuk Efektif

Latihan batuk efektif juga sangat diperlukan bagi klien terutama klien yang mengalami operasi dengan anstesi general. Karena pasien akan mengalami pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi teranstesi. Sehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Dengan terasa banyak lendir kental di tenggorokan. Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi pasien setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret tersebut.Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara : Pasien condong ke depan dari posisi- semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk. Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali)

3. Latihan Gerak Sendi

Latihan gerak sendi merupakan hal sangat penting bagi pasien sehingga setelah operasi, pasien dapat segera melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Pasien/keluarga pasien seringkali mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien setalah operasi. Banyak pasien yang tidak berani menggerakkan tubuh karena takut jahitan operasi sobek atau takut luka operasinya lama sembuh. Pandangan seperti ini jelas keliru karena justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak maka pasien akan lebih cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga pasien akan lebih cepat kentut/flatus. Keuntungan lain adalah menghindarkan penumpukan lendir pada saluran pernafasan dan terhindar dari kontraktur sendi dan terjadinya dekubitus. Tujuan lainnya adalah memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan menunjang fungsi pernafasan optimal. Intervensi ditujukan pada perubahan posisi tubuh dan juga Range of Motion (ROM).

Latihan Pra OperasiLatihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain latihan nafas dalam, latiihan batuk efektif dan latihan gerak sendi.Latihan nafas dalam bermanfaat untuk memperingan keluhan saat terjadi sesak nafas, sebagai salah satu teknik relaksasi, dan memaksimalkan supply oksigen ke jaringan. Cara latihan tekniknafas dalam yang benar adalah :Tarik nafas melalui hidung secara maksimal kemudian tahan 1-2 detik2) Keluarkan secara perlahan dari mulut3) Lakukanlah 4-5 kali latihan, lakukanlah minimal 3 kali sehari (pagi, siang, sore)

Batuk efektif bermanfaat untuk mengeluarkan secret yang menyumbat jalan nafas. Cara batuk efektif adalah :Tarik nafas dalam 4-5 kali2) Pada tarikan selanjutnya nafas ditahan selama 1-2 detik3) Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukan dengan kuat4) Lakukan empat kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan kebutuhan5) Perhatikan kondisi klien

Latihan gerak sendi bermanfaat untuk meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot, mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan, serta mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi. Beberapa jenis gerakan sendi: fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi,

LATIHAN NAPAS DALAM DAN BATUK EFEKTIFA. Pengertian1. Latihan Napas DalamLatihan napas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002).Tujuan nafas dalam adalah untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktifitas otot-otot pernapasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi pernapasan, mengurangi udara yang terperangkap serta mengurangi kerja bernapas (Suddarth & Brunner, 2002).Latihan napas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini merupakan teknik jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam berbagai rutinitas guna mendapatkan efek relaks. Praktik jangka panjang dari latihan pernapasan dalam akan memperbaiki kesehatan. Bernapas pelan adalah bentuk paling sehat dari pernapasan dalam (Brunner & Suddarth, 2002).2. Batuk EfektifBatuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal.Batuk merupakan gerakan yang dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru paru.Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan kalangan medis sebagai terapi untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan akibat sejumlah penyakit. Itulah yang dimaksud pengertian batuk efektif. Batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu.Batuk efektif untuk mempertahankan kepatenan jalan napas. Batuk memungkinkan klien mengeluarkan sekresi dari jalan napas bagian atas dan bagian napas bagian bawah.Rangkaian normal peristiwa dalam mekanisme batuk adalah inhalasi dalam, penutupan glottis, kontraksi aktif otot-otot ekspirasi, dan pembukaan glotis. Inhalasi dalam meningkatkan volume paru dan diameter jalan napas memungkinkan udara melewati sebagian lendir yang mengobstruksi atau melewati benda asing lain.Keefektifan batuk klien dievaluasi dengan melihat apakah ada sputum cair, laporan klien tentang sputum yang ditelan atau terdengarnya bunyi napas tambahan yang jelas saat klien diauskultasi. Klien yang mengalami infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah harus didorong untuk napas dalam dan batuk sekurang-kurangnya setiap 2 jam saat terjaga. Klien yang memiliki jumlah sputum yang besar harus didorong untuk batuk setiap jam saat terjaga dan setiap 2-3 jam saat tidur.B. Penatalaksanaan Latihan Napas Dalam dan Batuk Efektif1. Bentuk Latihan Napas Dalama. Pernapasan Diafragma1) Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di rumah.2) Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur miring ke kiri atau ke kanan, mendatar atau setengah duduk.3) Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian tengah, tangan yang lain di atas dada. Akan dirasakan perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka. Penderita perlu disadarkan bahwa diafragma memang turun pada waktu inspirasi. Saat gerakan (ekskursi) dada minimal. Dinding dada dan otot bantu napas relaksasi.4) Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi pelan-pelan melalui mulut (pursed lips breathing), selama inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan protrusi (pengembangan) perut. Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan gerakan diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah.5) Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi. Beban seberat 0,51 kg dapat diletakkan di atas dinding perut untuk membantu aktivitas ini.

b. Pursed Lips Breathing1) Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup,2) kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi seperti bersiul,3) PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi,4) selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung,5) dengan pursed lips breathing (PLB) akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi.

2. Penatalaksanaan batuk efektifa. Huff Coughingadalah tehnik mengontrol batuk yang dapat digunakan pada pasien menderita penyakit paru-paru seperti COPD/PPOK, empisema atau cystic fibrosis. Dapat dilakukan dengan langkah :1) Untuk menyiapkan paru-paru dan saluran napas dari Tehnik Batuk huff, keluarkan semua udara dari dalam paru-paru dan saluran napas. Mulai dengan bernapas pelan. Ambil napas secara perlahan, akhiri dengan mengeluarkan napas secara perlahan selama 3 4 detik.2) Tarik napas secara diafragma, lakukan secara pelan dan nyaman, jangan sampai overventilasi paru-paru.3) Setelah menarik napas secara perlahan, tahan napas selama 3 detik, dilakukan untuk mengontrol napas dan mempersiapkan melakukan batuk huff secara efektif4) Angkat dagu agak ke atas, dan gunakan otot perut untuk melakukan pengeluaran napas cepat sebanyak 3 kali dengan saluran napas dan mulut terbuka, keluarkan dengan bunyi Ha,ha,ha atau huff, huff, huff. Tindakan ini membantu epligotis terbuka dan mempermudah pengeluaran mukus.5) Kontrol napas, kemudian ambil napas pelan 2 kali.6) Ulangi teknik batuk di atas sampai mukus sampai ke belakang tenggorokkan7) Setelah itu batukkan dan keluarkan mukus/dahak.b. Postsurgical Deep CoughingLangkah 1 :o Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dapat berbaring terlentang dengan lutut agak ditekukkan,o Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk terhadap luka operasi dengan kedua tangan,o Bernapaslah dengan normalLagkah 2 :o Bernapaslah dengan pelan dan dalam melalui hidung.o Kemudian keluarkan napas dengan penuh melalui mulut, Ulangi untuk yang kedua kalinya.o Untuk ketiga kalinya, Ambil napas secara pelan dan dalam melalui hidung, Penuhi paru-paru sampai terasa sepenuh mungkin.

Langkah 3 :o Batukkan 2 3 kali secara berturut-turut. Usahakan untuk mengeluarkan udara dari paru-paru semaksimalkan mungkin ketika batuk.o Relax dan bernapas seperti biasao Ulangi tindakan diatas.

C. Tujuan Latihan Napas Dalam dan Batuk EfektifNapas dalam dan batuk efektif merupakan teknik batuk efektif yang menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :a. Merangsang terbukanya sistem kolateralSistem kolateral adalah suatu jalur aliran darah baru untuk mengaliri suatu jaringan atau organ yang sama. Saluran kolateral terbentuk bila terjadi sumbatan yang menutup aliran darah utama tubuh kita.Seperti bila terjadi sumbatan pada arteri koronaria yang mengaliri jantung kita, maka arteri koroner yang lebih kecil akan mengembangkan jalur pembuluh darah baru di sekitar sumbatan dengan tujuan agar jantung tetap mendapat suplai darah dan oksigen.b. Meningkatkan distribusi ventilasic. Meningkatkan volume parud. Memfasilitasi dan meningkatkan pembersihan saluran napase. Mencegah infeksif. Mengatur frekuensi dan pola napas sehingga mengurangi air trapping atau gas trappingRetensi abnormal paru-paru dimana sulit untuk menghembuskan napas sepenuhnya.g. Memperbaiki fungsi diafragmah. Memperbaiki mobilitas sangkar toraksi. Meningkatkan rasa nyaman klienj. Mengeluarkan sekresi dari jalan napas bagian atas dan bawah.Jalan napas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke alveoli.Jalan napas atas terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, laring, trakea.Jalan napas bawah terdiri dari bronkus dan percabangannya serta paru-paru.

D. IndikasiDilakukan pada pasien seperti :1. COPD / PPOK (Chronic Obstructive Pulmonary Disease /Penyakit Paru Obstruktif Kronik)Penyakit ini ditandai oleh hambatan aliran udara disaluran napas yang bersifat progresif non reversible atau reversible parsial.Ppok terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.2. EmfisemaEmfisema adalah kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek. Emfisema adalah salah satu dari beberapa penyakit yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Emfisema membuat kantung udara yang terdiri dari balon-balon yang bergerombol seperti tandan buah anggur menjadi kantung udara dengan lubang-lubang menganga di dindingnya. Hal ini mengurangi luas permukaan paru-paru dan pada gilirannya jumlah oksigen yang mencapai aliran darah.3. FibrosisFibrosis adalah pembentukan kelebihan fibrosa jaringan ikat di suatu organ atau jaringan dalam proses reparatif atau reaktif. Bisa berupa reaktif, jinak, atau patologis. Cedera ini disebut jaringan parut dan jika fibrosis muncul dari garis sel tunggal disebut fibroma . Secara fisiologis bertindak untuk deposit jaringan ikat, yang dapat melenyapkan arsitektur dan fungsi dari organ atau jaringan yang mendasarinya. Fibrosis dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan patologis deposisi kelebihan jaringan fibrosa, serta proses deposisi jaringan ikat dalam penyembuhan.4. AsmaMerupakan gangguan inflamasi pada jalan napas yang ditandai oleh opstruksi aliran udara napas dan respon jalan napas yang berlebihan terhadap berbagai bentuk rangsangan.5. Chest infectionInfeksi dada adalah infeksi yang mempengaruhi paru-paru Anda, baik dalam saluran udara yang lebih besar (bronchitis) atau dalam kantung-kantung udara kecil (pneumonia). Ada penumpukan nanah dan cairan (lendir), dan saluran udara menjadi bengkak, sehingga sulit untuk bernapas. infeksi dada dapat mempengaruhi orang dari segala usia. Anak-anak kecil dan orang tua adalah yang paling berisiko, serta orang-orang yang sakit dan perokok. Infeksi dada bisa serius bagi orang-orang ini.6. Pasien bedrest atau post operasiBatuk efektif dilakukan pada pasien bedrest atau post operasi karena pasien akan mengalami pemasangan alat bantu napas selama dalam kondisi teransetesi. Sehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Dengan terasa banyak lendir kental di tenggorokan, latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi pasien setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret tersebut.E. Kontra indikasi

1. Pneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat udara bebas dalam ruang antar pleura dan merupakan suatu keadaan gawat darurat.2. Hemoptisis adalah meludahkan darah yang berasal dari paru-paru atau saluran bronkial sebagai akibat dari perdarahan paru atau bronkus.3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akut dan aritmia.4. Edema paruEdema paru adalah keadaan terdapatnya cairan ekstravaskuler yang berlebihan dalam paru.5. Efusi pleura yang luasEfusi Pleura yang juga dikenal dengan cairan di dada adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan cairan yang berlebihan diantara kedua lapisan pleura. Ada dua tipe Efusi Pleura: Efusi Pleura Transudatifa dan Efusi Pleura Eksudatifa. Efusi pleura transudatifa disebabkan oleh bocornya cairan ke rongga pleura yang disebabkan oleh konsentrasi protein yang rendah atau tekanan darah yang tinggi, seperti pada keadaan gagal jantung kiri atau sirosis hati. Sedangkan bentuk lainnya, efusi pleura eksudatifa seringkali merupakan hasil peradangan pleura, pada keadaan seperti pneumonia dan tuberkulosis, yang menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih mudah ditembus, memungkinkan cairan bocor ke luar dan berkumpul diantara dua lapisan pleura.

F. Persiapan Alat dan Bahan1. Sarung tangan2. Bengkok3. Antiseptik (jika perlu)4. Sputum pot5. Tisu habis pakai6. Air minum hangat

G. Prosedur Pelaksanaana. Tahap Pra Interaksi1. Mengecek program terapi2. Mencuci tangan3. Menyiapkan alatb. Tahap Orientasi1. Memberikan salam dan sapa nama pasien2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasienc. Tahap Kerja1. Menjaga prifasi pasien2. Mempersiapkan pasien3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen4. Melatih pasien melakukan napas perut (menarik napas dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada punggung)6. Meminta pasien menahan napas hingga 3 hitungan7. Meminta menghembuskan napas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup)8. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)10. Meminta pasien untuk melakukan napas dalam 2 kali , yang ke-3: inspirasi, tahan napas dan batukkan dengan kuat11. Menampung lender dalam sputum pot12. Merapikan pasiend. Tahap Terminasi1. Melakukan evaluasi tindakan2. Berpamitan dengan klien3. Mencuci tangan4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.