SATUAN ACARA PENYULUHAN

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN TEMA : Etika Batuk dan Bersin SASARAN : Siswa/I TK Pandawa WAKTU : Rabu 6 Mei 2015 TEMPAT : Ruang TK Pandawa TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah diberikan pendidikan kesehatan terbentuknya anak usia sekolah yang peduli terhadap kesehatan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan tentang etika batuk dan bersin pada siswa/i TK Pandawa diharapkan siswa/i mampu untuk : 1. Agar anak usia sekolah mendapatkan pengetahuan tentang batuk dan bersin yang baik dan benar 2. Agar anak usia sekolah tidak mudah terpapar penyakit batuk dan flu 3. Mendemonstrasikan dengan benar gerakan etika batuk dan bersin yang baik dan benar ALOKASI WAKTU No Komunikator Komunikan waktu

description

z

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEMA

: Etika Batuk dan Bersin

SASARAN

: Siswa/I TK Pandawa

WAKTU

: Rabu 6 Mei 2015

TEMPAT

: Ruang TK Pandawa

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah diberikan pendidikan kesehatan terbentuknya anak usia sekolah yang peduli terhadap kesehatan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang etika batuk dan bersin pada siswa/i TK Pandawa diharapkan siswa/i mampu untuk :1. Agar anak usia sekolah mendapatkan pengetahuan tentang batuk dan bersin yang baik dan benar

2. Agar anak usia sekolah tidak mudah terpapar penyakit batuk dan flu

3. Mendemonstrasikan dengan benar gerakan etika batuk dan bersin yang baik dan benar

ALOKASI WAKTUNo KomunikatorKomunikan waktu

Pre interaksi

1Memberi salam dan memperkenalkan diriMenjawab salam5 menit

2Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhanMendengarkan

3Menyampaikan persepsi dengan memberi pertanyaan awal tentang etika batuk dan bersinMendengarkan

Isi Mendengarkan

4Menjelaskan materi penyuluhan dan mendemonstrasikan tentang etika batuk dan bersin yang baikMendengarkan

15 menit

JENIS AKTIVITAS DAN INDIKASI

1. Jenis Aktivitas : Latihan etika batuk dan bersin2. Indikasi : siswa/i yang mempunyai indikasi batuk dan flu

SETTING TEMPAT

Sesuai kondisi dan tempat yang tersedia

METODE

Ceramah dan videoMEDIA DAN ALAT

1. Pengeras suara (TOA)

2. Infocus

3. Laptop

SUSUNAN PANITIA

1. Leader ( Jalu Jatmika )

Tugas:

Menyusun rencana penyuluhan

Mengarahkan kelompok sesuai tujuan

Mempimpin jalannya penyuluhan

Memotivasi anggota untuk aktif mengikuti kegiatan penyuluhan

Menetralisir masalah yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan

2. Co Leader ( Bambang Handoko )

Tugas :

Membantu leader mengorganisasikan kelompok

Menyampaikan informasi dari fasilitator atau sebaliknya

Mengingatkan leader jika kegiatan menimpang

3. Fasilitator ( Dea )

Tugas:

Memfasilitasi media ataupun alat dalam kegiatan penyuluhan

Mengatur jalannya kegiatan penyuluhan

Membantu kelompok berperan aktif

Berperan sebagai role model bagi kelompok selama proses kegiatan penyuluhan

Mengantisipasi masalah yang terjadi

4. Observer ( Lucita )

Tugas:

Mengobservasi respon

Mencatat semua proses yang terjadi dan melaporkannyaLAMPIRAN MATERI

A. Definisi

Common Cold adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan saluran udara yang besar. Common cold dikenal juga dengan istilah"pilek"Anak dan bayi sering terjadi common cold dibandingkan orang dewasa. Bayi lebih rentan terkena common cold dibandingkan anak yang lebih besar. Dalam 1 tahun bayi bisa terkena common cold hingga 7 kali atau bahkan lebih.penyebabnya adalah bayi lebih mudah tertular oleh saudaranya atau orang dewasa di sekitarnya selain itu daya tahan tubuh bayi relatif lebih rendah. oleh karena itu,penting untuk mencegah penularan ke bayi dan anak keika ada orang dewasa di sekitarnya sedang sakit.

B. Etiologi

Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular pilek.Berbagai virus yang menyebabkan terjadinya common cold:1. Rhinovirus2. Virus influenza A, B, C3. Virus Parainfluenza4. Virus sinsisial pernafasan.Semuanyanya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderita lewat udara,yang kemudian masuk melalui saluran pernapasan orang yang ditularkan lalu menginfeksi pada bagian tubuh yang pertahanannya melemah.Common cold biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. pada suatu saat dibandingkan waktu lain.

Dalam keadaaan dingin tidak menyebabkan common cold akan tetapi karena menghirup udara dingin tingkat produksi lendir naik secara signifikan, dan menyebabkan beberapa lendir atau cairan keluar dari hidung anda. Ketika udara dingin, tubuh akan memberi respon dengan meningkatkan suplai darah ke hidung anda untuk menghangatkan area di sekitar hidung.Meningkatnya aliran darah ke hidung ini tidak hanya membantu untuk menghangatkan udara yang dingin, namun juga secara tidak langsung menyebabkan efek samping dimana kelenjar yang menghasilkan lendir di hidung anda mendapatkan suplai darah yang lebih banyak dari biasanya.

Hal ini akan menyebabkan kelenjar-kelenjar tersebut memproduksi lendir atau cairan lebih banyak dari keadaan normal dan sebagian cairan yang berlebihan tersebut akan meluber keluar dari hidung.

Setelah anda kembali ke lingkungan dengan udara yang hangat, pembuluh darah kecil di hidung anda akan kembali menyempit dan kelenjar yang menghasilkan lendir akan kembali memproduksi lendir dalam tingkat normal.

Kedinginan tidak menyebabkan pilek atau meningkatkan resiko untuk tertular penyakit common cold, tetapi common cold bisa tertular jika kondisi tubuh kurang sehat sehingga rentan terhadap penyakit.

C. Faktor Predisposisi

Kelelahan, gizi buruk, anemia, dan kedinginan. Walaupun umur bukan factor yang menentukan daya rentan, namun infeksi sekunder purulen lebih banyak dijumpai pada anak kecil. Penyakit ini sering diderita pada waktu pergantian musim.D. Patofisiologi

Semuanya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderita. Setidaknya ada 100 jenis virus penyebab common cold ini. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya karena virus-virus ini adalah self limiting artinya akan mati dengan sendirinya bila masa inkubasi telah berakhir.Walaupun infeksi biasanya pada saluran napas atas namun sering menyebar ke saluran napas bawah menimbulkan trakeitis, bronchitis, atau pneumonitis. Pada saluran napas atas virus ini menyebabkan nekrosis dan deskuamasi epitel bersilia disertai serbukan padat sel radang terutama limfosit. Penyebaran infeksi ke saluran napas bawah atau paru, menyebabkan nekrosis serta sel pelapis alveoli mengelupas, histologik merupakan gambaran pneumonitis virus. Common cold menyebabkan komplikasi seperti pneumonia bacteria sekunder, pneumonia virus primer dan meningkatkan tahap serangan penyakit kronik yang sedia ada.Periode prepatogenesis dan patogenesis common cold:1. Prepatogenesis dimulai kurang dari 24 jam2. Masa inkubasi virus berlangsung sekitar 1-3 hariBiasanya gejala awal berupa rasa tidak enak di hidung atau tenggorokan.Kemudian penderita mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Tanda-tanda sistematik common cold mulainya mendadak dan meliputi demam, menggigil, nyeri kepala, mialgia, nyeri lumbosakral, dan sangat lemah.3. Patogenesis biasanya berlangsung sekitar 4-10 hari.Sesak nafas dengan/ tanpa sumbatan hidung, bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung meler (sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning-hijau dan jumlahnya tidak terlalu banyak.), batuk, suara serak, lemas, sakit kepala, demam (biasanya ringan). Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.Batuk merupakan reflek pertahanan yang timbul akibat iritasi percabangan trakea bronchial. Kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang penting untuk membersihkan saluran nafas bagian bawah.

E. Manifestasi klinik

Gejala mulai timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala awal berupa:1. Rasa tidak enak di hidung2. Rasa tidak enak di tenggorokan3. Bersin-bersin4. Tenggorokan gatal5. Hidung meler6. Batuk7. Suara serak8. Cemas9. Sakit kepala10. Demam (biasanya ringan)11. Sesak nafasBiasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul pada saat terjadinya gejala.Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan pada hari-hari pertama jumlahnya sangat banyak sehingga mengganggu penderita.Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning-hijau dan jumlahnya tidak terlalu banyak.Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.

F. Komplikasi

Common cold di sebabkan infeksi virus. Antibiotic tidak bermanfaat dalam pengobatan common cold. Anti biotic hanya berfungsi pada infeksi bakteri. efektif mempercepat penyembuhan. Pemberian obat batuk pilek pada bayi justru mempunyai resiko timbulnya efek samping obat.Common cold dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus,yang lensibih penting di perlukan anak dan bayi adalah pemberian cairan atau imun lebih banyak dan pemantauan kondisi emergensi.Komplikasi bisa memperpanjang terjadinya gejala:1. Infeksi saluran udara (trakea) disertai sesak di dada dan rasa terbakar2. Gangguan pernafasan yang lebih berat terjadi pada penderita bronkitis atau asma yang menetap3. Infeksi bakteri pada telinga, sinus atau saluran udara (infeksi trakeobronkial).4. Otitis media (infeksi telinga). Sekitar 5-15% anak yang terkena common cold terjadi infeksi pada telinga bagian tengah.penyebabnya adalah adanya saluran yang menghubungkan antara tenggorokan dan rongga telinga.5. Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada anak atau bayi dengan factor resikao tertentu :a. Anak berusia kurang dari 2 tahun, karena daya tahan tubuh rendahb. Anak menderita penyakit immunodefisiensi (daya tahan tubuh rendah)c. Anak mendapatkan pengobatan kortikosteroid jangka panjangd. Anak menderita penyakit kronik seperti jantung

G. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 10 hari atau dengan demam > 37,8C. pemeriksaan darah ini dilakukan untuk melihat leukositis.

H. Penatalaksanaan Medis

Pengobatan :1. Usahakan untuk beristirahat dan selalu dalam keadaan hangat dan nyaman, serta diusakahan agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.2. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani tirah baring di rumah.3. Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang.4. Untuk meringankan nyeri atau demam dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen.5. Pada penderita dengan riwayat alergi, dapat diberikan antihistamin.6. Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.7. Mencuci rongga hidung dengan larutan garam isotonik bisa membantu mengeluarkan sekret yang kental8. Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk9. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati common cold, antibiotik hanya diberikan jika terjadi suatu infeksi bakteri.I. Pencegahan1. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan2. Sebaiknya sering mencuci tangan, membuang tisu kotor pada tempatnya serta membersihkan permukaan barang-barang.3. Vitamin C dosis tinggi (2000 mg per hari) belum terbukti bisa mengurangi resiko tertular atau mengurangi jumlah virus yang dikeluarkan oleh seorang penderDAFTARPUSTAKADepkes RI, 1992, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Jakarta.

Prawirohardjo,Sarwono, 1999, Ilmu Kebidnan, Jakarta.

JH Piego, 2000, Pelayanan Kesehatan MaternalDan Neonatal, JNPKKR,Jakarta