SATUAN ACARA PENYULUHAN

42
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Peningkatan pemahaman Lansia terhadap hipertensi Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juni 2015 Pukul : 08.00 s.d Selesai Sasaran : Seluruh Lansia di Kelurahan Pinang Kencana Tempat : Posyandu Assapar A. Latar Belakang Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang mengakibatkan sup;ai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal

description

SAP HIPERTENSI

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHANPokok Bahasan : Peningkatan pemahaman Lansia terhadap hipertensi Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juni 2015Pukul : 08.00 s.d SelesaiSasaran: Seluruh Lansia di Kelurahan Pinang KencanaTempat: Posyandu Assapar

A. Latar Belakang Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang mengakibatkan sup;ai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal jantung,serangan jantung,dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.Pemahaman di masyarakat, hipertensi sudah umum diketahui sebagai tekanan darah tinggi yang sering diidentikkan dengan orang yang sering marah-marah dan pusing. Pengertian lebih lanjut tentang hipertensi adalah tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik di dalam tubuh, seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darahnya di atas normal yaitu tekanan sistolik-nya 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik-nya di atau 90 mmHg atau lebih Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia.Karena penyakit hipertensi muncul tanpa keluhan sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi. Gejala hipertensi yang terkadang tidak terasa ini maka hipertensi menjadi salah satu penyakit yang disebut sebagai silent killer, karena penyakit hipertensi mengakibatkan berbagai komplikasi pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, ginjal dan stroke dikemudian hari. Berkaitan dengan fenomena-fenomena di atas maka kelompok berkeinginan untuk melakukan penyuluhan tentang pengetahuan hipertensi dan dengan kepatuhan diet makanan serta rendah garam pada penderita hipertensi.

B. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dapat mengethui tentang pengetahuan, cara pencegahan dan penanganan dan pengaturaan diit penderita hipertensi.

2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu : a. menjelaskan pengertian hipertensib. menjelaskan penyebab hipertensic. menjelaskan tanda dan gejala hipertensi d. menjelaskan cara pencegahan hipertensie. menjelaskan pengaturaan diit hipertensi

C. Pelaksanaan Kegiatan1. Materi (Terlampir) 1. Pengertian hipertensi 2. Penyebab hipertensi 3. Tanda dan Gejala hipertensi 4. Penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi 5. pengaturaan diit penderita hipertensi2. Sasaran / Target Sasaran: Seluruh Lansia di kelurahan Pinang Kencana Target : Lansia yang menderita penderita Hipertensi

3. Metoda a. Ceramah d. Penayangan Video b. Tanya Jawab c. Diskusi 4. Media dan Alat a. Powerpoint / Presentation b. Leaflet c. Infokus5. Waktu dan Tempat Hari / Tanggal : Jumat / 12 Juni 2015 Jam: 08.00 s/d Selesai Tempat : Posyandu Asapar Ganet6. PengorganisasianModerator : Mery Indrasari Pembawa Acara: Yuni AstutiPenyaji: Rischi Pratama, Indah Fadma Arifni, Dita CarolinaObserver : Pangestu Chaesar SFasilitator : 1. Rima Sagita Riza6. Zevfi Yanti Saitri 2. Rini Julianti7. Indra Syaputra 3. Arzuna8. Dwi Fikriansyah 4. Fika Eka Andari9. Jhemiveld Albertho M 5. Wan Misnawati 7. Setting Tempat

Keterangan : Pembawa Acara Pembimbing

ModeratorFasilitator Peserta Penyaji

Observer

D. Kegiatan PenyuluhanNOKegiatan PenyuluhanKegiatanWaktu

IPembukaan - pembukaan dari pembawa acara- Moderator memberikan salam - Moderator memperkenalkan anggota penyuluh - Moderator menjelaskan tentang topik penyuluhan - Moderator membuat kontrak - Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan

- membuka acara

- Menjawab salam

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan - Mendengar dan Memperhatikan 5 menit

IIPelaksanaan - Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian hipertensi- Memberikan reinforcement dan meluruskan konsep - Menjelaskan tentang pengertian hipertensi

- Menggali pengetahuan tentang penyebab hipertensi - Menjelaskan tentang penyebab hipertensi- Menjelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi - Menjelaskan penatalaksanaan gejala hipertensi- Menjelaskan tentang upaya pencegahan hipertensi- menjelaskan tentang pengaturaan diit pencegahan hipertensi - menjelaskan tentang obat obatan tradisional- Memberikan reinforcement pada peserta yang mengajukan pertanyaan

- Mengemukakan pendapat

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mengemukakan pendapat

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Mendengar dan Memperhatikan

30 menit

IIIPenutup - Presenter menyimpulkan materi - Presenter mengadakan evaluasi tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, cara pencegahan dan pengaturaan diit bagi penderita hipertensi. - Moderator menyimpulkan hasil diskusi - Moderator memberikan salam

- Bersama pesenter menyimpulkan

materi

- Menjawab pertanyaan

- Mendengar dan Memperhatikan

- Menjawab salam

10 Menit

E. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur 1. Kelompok penyuluh dan masyarakat pada posisi yang sudah direncanakan 2. 50 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan 3. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan 4. Pre Planning telah disetujui 5. Media dan alat telah tersedia 6. peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan 2. Evaluasi Proses 1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan 2. masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai 3. masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. Evaluasi Hasil 1. minimal 50% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian hipertensi 2. minimal 50 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 item penyebab hipertensi 3. mnimal 50 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 item tanda dan gejala hipertensi 4. minimal 50 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan penatalaksanaan hipertensi 5. minimal 50 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 item cara pencegahan hipertensi6. minimal 50 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 item pengaturaan diit hipertensi

F. Uraian Tugas 1. Penanggung jawab Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan2. Pembawa Acara Membawakan acara pembukaan untuk memulai acara penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.

3. Moderator a. Pada acara pembukaan - Membuka acara - Memperkenalkan mahasiswa dan desen pembimbing lahan dan pendidikan - Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan - Menjelaskan kontrak waktu ( jam)

b. Kegiatan inti - Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami - Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk menjawab c. Pada acara penutup - Menyimpulkan dan menutup diskusi - Mengucapkan salam 4. Penyaji - Memberikan penyuluhan pada peserta - Melakukan evaluasi5. Fasilitator - Memotivasi peserta agar berperan aktif - Membuat absensi penyuluhan - Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan.6. Observer - Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir - Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

Lampiran MateriHIPERTENSI A. PengertianHipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia dan merupakan penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.B. Penyebab HipertensiHipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, serta mempunyai konsekuensi tertentu.Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :1. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan lemak tinggi,strees, merokok.2. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti, seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.Adapun penyebab terjadinya Hipertensi pada lansia antara lain :1. Stress,2. Merokok,3. Kelelahan,4. Minum alkohol,5. Kegemukan (obesitas),6. Diet yang tidak seimbang7. Konsumsi garam yang tinggi (>30 gr).8. UsiaC. Tanda dan Gejala1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.2. Terasa melayang.3. Rasa berat ditengkuk atau leher (leher jadi tegang).4. Kadang mimisan.5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.6. Telinga berdenging.7. Sukar tidur.8. Mata berkunang-kunang.9. Rasa mual atau muntah.D. Klasifikasi atau Derajat HipertensiThe Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi). Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi KategoriSistolik (Atas)Diastolik (Bawah)

Normal tinggi (perbatasan )130-19085-89

Stadium I Ringan140-15990-99

Stadium 2 Sedang160-179100-109

Stadium 3 Berat180-209110-119

Stadium 4 Sangat Berat 210 120

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensiKelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :1. Obesitas2. Perokok3. Peminum alkohol4. Penyakit DM dan jantung5. Wanita yang tidak menstruasi6. Stress7. Kurang olah raga8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

D. Komplikasi1. Efek pada organ :a.) Otak Pemekaran pembuluh darah Perdarahan Kematian sel otak : stroke

b.) Ginjal Malam banyak kencing Kerusakan sel ginjal Gagal ginjalc.) Jantung Membesar Sesak nafas (dyspnoe) Cepat lelah Gagal jantung

E. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).2. Batasi pemakaian garam.3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga.4. Tidak merokok.5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.6. Hindari minum kopi yang berlebihan.7. Batasi makanan. 8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.

Bagi yang sudah sakit :1. Periksa Tekanan darah secara berkala kepada petugas kesehatan2. Berobat secara teratur.3. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk petugas kesehatan.4. Selalu mengkonsumsi makanan yang dapat menjaga kestabilan tekanan darah.5. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertensiF. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk Hipertensi :GolonganBahanMakananMakanan yang bolehdiberikanMakanan yang tidakBoleh diberikan

SumberHidratarang

Sumber Proteinhewani

Sumber Protein Nabati

Sayuran

Buah-buahan

Lemak

Bumbu-bumbu

MinumanBeras, bulgur, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue-kue kering, dan sebagainya.

Daging dan ikan maksimum 100 gr sehari; telur maksimum 1 btr sehari; susu maksimum 200 gr sehari

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam.

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoas dan soda

Semua buah-buahan segar; buah-buahan yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoat dan soda.

Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam.

Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium.

Teh, kopi, minuman botol ringan.Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.

Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan dan telur yang diawet dengan garam dapur seperti: daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang, dan sebagainya.

Keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

Sayuran yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti: sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dsbnya

Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

Margarin dan mentega biasa.

Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, magi, tomato kecap, petis, tauco.

Coklat.

G. Pengobatan tradisional untuk HipertensiBahan-bahan makanan : Buah ketimun Buah belimbing. Daun seledri Daun Salam Buah Mengkudu 1. Cara membuat obat tradisional Buah ketimun dan buah belimbing : 1. 1/2 kg buah ketimun/belimbing cuci hingga bersih. 2. Kupas kulit dan kemudian diparut. 3. Saring airnya dengan penyaring. 4. Setelah disaring kemudian diminum. 5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.2. Cara membuat obat tradisional Daun Salam : 1. Ambil Daun salam segar sebanyak kurang lebih 10 lembar. 2. Daun salam dicuci, lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring lalu diminum sekaligus pada malam hari.Lakukan rutin setiap hari untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.3. Cara membuat obat tradisional Buah Mengkudu : 1. Pilihlah buah mengkudu yang sudah matang 2. ambil airnya dengan cara di blender. 3. Kemudian air mengkudu di campur dengan madu dan minum setiap pagi sebelum sarapan.

DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus. Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut : a. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang. b. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita. c. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet. Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari - sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium. A. MENGATUR MENU MAKANAN Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah: 1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih). 2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin). 3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink). 4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam). 6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium. 7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

DAFTAR BAHAN PANGAN : 1. Serelia, dan umbi-umbian serta hasil olahannya: beras, jagung, sorgum, cantle, jail, sagu, ubi, singkong, kentang, talas, mie, roti, bihun, oat. 2. Sayuran: Sayur daun: kangkung, bayam, pucuk labu, sawi, katuk, daun singkong, daun pepaya, daun kacang, daun mengkudu, dan sebagainya. Sayur buah: kacang panjang, labu, mentimun, kecipir, tomat, nangka muda, dan sebagainya. Sayur akar: wortel, lobak, bit, dan sebagainya. 3. Buah: jambu biji, pepaya, jeruk, nanas, alpukat, belimbing, salak, mengkudu, semangka, melon, sawo, mangga. 4. Kacang-kacangan dan hasil olahnya (tempe, tahu) serta polong-polongan. 5. Unggas, ikan, putih telur. 6. Daging merah, kuning telur. 7. Minyak, santan, lemak (gajih), jeroan, margarine, susu dan produknya. 8. Gula, garam. STOP : KONSUMSI DAGING KAMBING DAN DURIAN Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari. Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (pre eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan). Contoh menu pada seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175 cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas ringan. IMT = -------------- = 26,13 (gemuk) 1,75 x 1,75 BB ideal = (175-100) 10% (175-100) = 67,5 kg Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%. Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah : BMR = (11,6 x 75) + 879 = 870+ 879 = 1749 AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal. Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal. Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram (60-65%) Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram (15-25%) Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram (10-15%)

B. SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN Walaupun suplementasi anti oksidan masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun saat ini banyak sekali suplemen yang dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagai tenaga medis harus berhati-hati memberikan anjuran minuman suplemen agar tidak terjadi overdosis. 1. Vitamin dan penurunan homosistein :Asam folat, vitamin B6, vitamin B 12 dan riboflavin merupakan ko-faktor enzim yang essential untuk metabolisme homosis tein. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar homosistein dalam darah akan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner. Kadar asam folat yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit koroner dan kadar vitamin yang rendah juga berkaitan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, walaupun risiko aterosklerosis yang berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin B6 tidak berhubungan dengan konsentrasi homositein yang tinggi. Sedangkan vitamin B12 tidak berhubungan dengan penyakit vaskuler 2. Kacang kedelai dan isoflavon : Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon, yang memiliki aktivitas estrogen lemah. Penelitian meta analisis pada tahun 1995 menyimpulkan bahwa isoflavon dari protein kedelai lebih bermakna menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida, tanpa mempengaruhi kadar kolesterol HDL. Sehingga dianjurkan mengkonsumsi protein kedelai (20 50 gram/hari) dengan modifikasi diet pada penderita dengan kadar kolesterol (total dan LDL) yang tinggi. Tempe adalah hasil pengolahan kedelai yang melalui proses fermentasi, dengan kandungan gizi lebih baik dari kedelai. Sehingga tempe dianjurkan untuk di konsumsi oleh penderita hipertensi sebagai sumber protein nabati.

3. Tempe : Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia, hasil fermentasi kaping rhizopus ohgosporis atau rhizopusoryzal pada biji kedelai yang telah direbus. Ada berbagai macam tempe, yang dibicarakan disini adalah tempe yang terbuat dari kedelai, yang merupakan produk kompak, terbungkus rata oleh miselium kaping sehingga nampak berwarna putih, dan bila diiris kelihatan keping biji kedelai berwarna kuning pucat, diantara miselium. Fermentasi kaping menghasilkan perubahan pada tekstur kedelai, menjadi empuk dan nilai zat gizi tempe lebih baik dari kacang kedelai.

Manfaat Tempe : Tempe merupakan sumber zat gizi yang baik, terutama bagi penderita hiper kolesterolemia. Dari berbagai penelitian ternyata tempe dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta mencegah timbulnya penyempitan pembuluh darah, karena tempe mengandung asam lemak tidak jenuh ganda. Sehingga penderita hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi tempe setiap hari, disamping diet rendah lemak jenuh. Tempe juga mengandung zat anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri granpositif serta penyebab diare (salmonella sp dan shigella sp). Oleh karena itu, tempe juga dianjurkan untuk dikonsumsi balita yang menderita diare.Nilai Gizi Tempe : Protein Enzim-enzim yang dihasilkan kaping, menghasilkan asam amino bebas, sehingga kadarnya meningkat sampai 85 kali kadar protein kedelai. Karbohidrat Kedelai mengandung karbohidrat berupa sakrosa dan stakhiosa dan rifinosa (2 terakhir menyebabkan pembentukan gas dalam perut). Fermentasi kedelai menjadi tempe menghasilkan karbohidrat. Lemak Enzim dalam kaping dapat menurunkan kadar lemak total dari 22,2% menjadi 14,4% dan meningkatkan kadar asam lemak bebas dari 0,5% menjadi 21%. Mineral Didalam kedelai terdapat asam fitat yang merupakan senyawa forfose, yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Dengan fermentasi, kaping menghasilkan enzim fitase yang menguraikan asam fitat, sehingga forfosenya dapat dimanfaatkan tubuh. Vitamin Proses fermentasi dapat meningkatkan kadar vitamin B2 (Riboferum), Vitamin Bb (Piridoksin), asam folat, asam panthotenat, dan asam nikotinat. Sedangkan kadar vitamin B1 menurun karena untuk pertumbuhan kaping dan terbentuk pula vitamin B12 oleh bakteri yang tidak ada dalam produk nabati lainnya. Asam lemak omega 3 Mengkonsumsi satu porsi ikan yang tinggi lemak (atau minyak ikan ) tiap hari dapat menjadi asupan asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) sekitar 900 mg/dl, dan dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol danmencegah penyakit jantung koroner Serat : Walaupun berbagi studi menunjukkan adanya hubungan antara beberapapa jenis serat gengan penurunan kolesterol lDDL dan atau kolesterol total, namun belum ada bukti langsung yang menunjukkan hubungan antara suplemen serat dengan penurunan penyakit kardio vaskular.C. TERAPI PENUNJANG Selain pengobatan dan pengaturan menu makanan pada penderita hipertensi, diperlukan juga terapi khusus lain seperti konseling masalah kejiwaan dan fisioterapi, terutama pada penderita pasca stroke atau infark penting. Pengertian juga diberikan kepada keluarga atau pengasuh untuk membantu menyiapkan makanan khusus serta mengingatkan kepada penderita, makanan yang harus dihindari/dibatasi. D. GARAM NATRIUM Garam natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan pada waktu memasak atau mengolah makanan. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak mengandung garam natrium dari yang berasal dari tumbuhtumbuhan. Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan, yaitu : 1. Natrium Chlorida atau garam dapur 2. Mono-Natrium Glutamat atau vetsin 3. Natrium Bikarbonat atau soda kue 4. Natrium Benzoat untuk mengawetkan buah 5. Natrium Bisulfit atau sendawa yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti Corned beef. Cara memasak untuk mengeluarkan garam Natrium antara lain : 1. Pada ikan asin di rendam dan di cuci terlebih dahulu 2. Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarine dengan mencampur margarine dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarine akan mencair dan garam natrium akan larut dalam air. Dinginkan cairan kembali dengan memasukkan panci kedalam kulkas. Margarine akan keras kembali dan buang air yang mengandung garam natrium. Lakukan ini 2 kali.

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Oleh : 1. PANGESTU CHAESAR S8. MERY INDRASARI2. INDRA SYAHPUTRA9. RINI JULIANTI3. DWI FIKRIANSYAH10. ARZUNA4. JHEMIVELD ALBERTHO M11. FIKA EKA ANDARI5. DITA CAROLINA12. INDAH FADMA ARIFNI6. YUNI ASTUTI13. RISCHI PRATAMA 7. RIMA SAGITA RIZA 14. WAN MISNAWATI 15. ZEVFI YANTI SAITRI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG JURUSAN KEPERAWATAN 2015