SATUAN ACARA PENYULUHAN

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) I. IDENTIFIKASI MASALAH Perempuan mendapat anugerah dari Alloh SWT untuk dapat mengandung, melahirkan dan menyusui. Kodrat yang diberikan kepada perempuan ini ditandai oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk dapat tempat tumbuh kembang janin selama dikandungnya, dan payudara untuk dapat menyusui. Menyusui merupakan aspek penting setelah melahirkan. Pada masa ini, ibu dan anak diyakini membentuk satu ikatan yang kuat. Selain itu, nutrisi dari ASI jauh lebih baik dibandingkan produk industri. ASI membantu bayi tumbuh lebih sehat dengan sistem imun yang lebih kuat. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif paling tidak selama 6 bulan. Pemberian ASI tidak lepas dari tatanan budaya. Perilaku dibentuk oleh kebiasaan yang bisa diwarnai oleh adat istiadat, tatanan norma yang berlaku dimasyarakat. Membantu ibu agar bisa menyusui bayinya dengan benar memerlukan pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan sosial budayanya dalam hal menyusui. II. PENGANTAR Bidang Studi : keperawatan maternitas Topik : Menyusui Sub topik : Teknik Menyusui Sasaran : Hari / tanggal : Jam : Waktu : 30 menit Tempat : diruang dewi kunti RSUD kota Semarang III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP )

I.                   IDENTIFIKASI MASALAHPerempuan mendapat anugerah dari Alloh SWT untuk dapat mengandung, melahirkan

dan menyusui. Kodrat yang diberikan kepada perempuan ini ditandai oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk dapat tempat tumbuh kembang janin selama dikandungnya, dan payudara untuk dapat menyusui.

Menyusui merupakan aspek penting setelah melahirkan. Pada masa ini, ibu dan anak diyakini membentuk satu ikatan yang kuat. Selain itu, nutrisi dari ASI jauh lebih baik dibandingkan produk industri. ASI membantu bayi tumbuh lebih sehat dengan sistem imun yang lebih kuat. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif paling tidak selama 6 bulan.

Pemberian ASI tidak lepas dari tatanan budaya. Perilaku dibentuk oleh kebiasaan yang bisa diwarnai oleh adat istiadat, tatanan norma yang berlaku dimasyarakat. Membantu ibu agar bisa menyusui bayinya dengan benar memerlukan pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan sosial budayanya dalam hal menyusui.

II.                PENGANTARBidang Studi                     :  keperawatan maternitasTopik                                 :  MenyusuiSub topik                           :  Teknik MenyusuiSasaran                              :  Hari / tanggal                    :Jam                                    : Waktu                               : 30 menitTempat                              : diruang dewi kunti RSUD kota Semarang

III.             TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu S dapat memahami dan mengerti posisi menyusui yang baik dan benar.

IV.             TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Ibu S dapat menjelaskan kembali :1.      Pengertian tekhnik menyusui yang benar2.      Pembentukan dan persiapan ASI3.      Posisi menyusui4.      Langkah-langkah menyusui yang benar

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

V.                MATERITerlampir

VI.             METODE1.      Ceramah2.      Tanya jawab

VII.          MEDIA1.      Materi SAP2.      LaefletVIII.       EVALUASI

IX.             KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta

1 2 menit Pembukaaan :a.       Memberi salamb.      Menjelaskan tujuan penyuluhanc.       Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan

disampaikan

Menjawab salamMendengarkan dan memperhatikan.

2 20 menit Pelaksanaan :Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.Materi :

1.         Pengertian tekhnik menyusui yang benar2.         Pembentukan dan persiapan ASI3.         Posisi menyusui4.         Langkah-langkah menyusui yang benar

Menyimak dan memperhatikan.

3 5 menit Evaluasia.       Memberikan kesempatan kepada ibu S untuk

bertanyab.      Mempraktikkan langsung kepada Ibu S, pertama

menggunakan boneka, setelah itu di praktekkan langsung kepada bayi Ibu S

c.       Menanyakan ulang kepada Ibu S tentang materi yang disampaikan.

Merespon dan bertanya

Merespon dengan mengulang materi yang disampaikan.

4 3 menit Penutup :

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

a.       Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.b.      Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan

waktu yang telah diberikan kepada Ibu Sc.       Pamit, salam dan mengucapkan terima kasih.

Menyimak

Menjawab salam

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

XI.             LAMPIRAN MATERI

TEKHNIK MENYUSUI

A.  Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan

dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

B.     Pembentukan dan Persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan,

payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar

payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan,

perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI semakin tampak. Payudara semakin besar,

puting susu semakin menonjol, pembuluh darah semakin tampak, dan aerola mamaesemakin

menghitam.

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :

1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak

menumpuk.

2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.

3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.

C.    Posisi dan perlekatan menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa

dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan

situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan 

posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila

disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi

ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi

tidak tersedak.

D.    Langkah-langkah menyusui yang benar

Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,

duduk dan berbaring dengan santai. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah

seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan

bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka

lebar.

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di

bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada

payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

E.     Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi

lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi

enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-

tanda sebagai berikut :

1.                   Bayi tampak tenang.

2.                   Badan bayi menempel pada perut ibu.

3.                   Mulut bayi terbuka lebar.

4.                   Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5.                   Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang   masuk.

6.                   Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7.                   Puting susu tidak terasa nyeri.

8.                   Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

9.                   Kepala bayi agak menengadah.

F.     Lama dan frekuensi menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.

Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,

kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui

bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam

lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang

teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh

pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan

bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering

menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui

harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara

terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan

payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang

(BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAFTAR PUSTAKA

www.ayahbunda.com

Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2009. Manajemen Laktasi. Jakarta

Suherni, Hesty, Widyasih, Anita, Rahmawati. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta:

Fitramaya.

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEHNIK IBU MENYUSUI

OLEH :

FADLURRAHMI

070112A013

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES NGUDI WALUYO

UNGARAN

2013